DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Muhammad Firmansyah
Rohama Alfina Sinaga
Sri Rahayu
Titi Purwati
Yasin Suhaeri
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan
melindungi permukaan tubuh.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM INTEGUMEN
1. Kulit, merupakan organ terbesar tubuh. Pada laki-laki dengan berat badan
75 kg, kulit dapat memiliki berat lebih kurang 4,5 kg yang menutupi area
seluas 1,67 m2.
2. Kuku jari, yakni salah satu bentuk derivatif kulit yang ditemukan hanya
pada ordo primata.
3. Rambut, adalah spesialisasi kulit yang hanya terdapat pada kelas mamalia.
4. Kelenjar kulit, meliputi kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan kelenjar
susu.
3
juga merupakan media ekspresi wajah dan refleks vaskuler yang penting
dalam komunikasi.
Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan yaitu lapisan Epidermis dan
Dermis. Tepat dibawah dermis terdapat lapisan hipodermis yang banyak disusun
oleh jaringan adiposa (jaringan lemak).
4
Gambar 2.1. Struktur kulit
2.3.1. Epidermis
a. Stratum Germinativum
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah, berbatasan
langsung dengan dermis. Melekat pada jaringan ikat. Pada lapisan ini
terjadi pembelahan sel yang sangat cepat dimana sel yang baru dibentuk
akan didorong masuk ke lapisan berikutnya. Sel-sel yang dihasilkan dari
pembelahan tersebut dapat mencapai berjuta-juta sel setiap harinya.
b. Stratum Spinosum
Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina ini
merupakan bagian penghubung intraseluler yang disebut desmosom.
c. Stratum Granulosum
5
Lapisan ini merupakan daerah sel-sel mulai mati karena akumulasi
molekul bakal keratin yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal.
Stratum ini merupakan prekursor pembentukan keratin. Keratin adalah
protein keras dan resilien, bersifat anti air dan melindungi permukaan kulit
yang terbuka. Namun keratin yang terdapat pada epidermis merupakan
keratin yang lunak yang berkadar sulfur rendah. Berbeda dengan keratin
yang ada pada kuku dan rambut.
d. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan tembus
cahaya.
e. Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari epidermis yang melindungi
tubuh terhadap lingkungan. Lapisan ini disebut lapisan bertanduk karena
tersusun dari sel-sel berkeratin yang merupakan sel mati. Keratin yang
bersifat tahan air akan melindungi jaringan lebih dalam terhadap
kekurangan air. Lapisan ini terus-menerus mengalami gesekan dan
mengelupas, namun akan terus diganti oleh sel-sel yang lebih dalam yaitu
stratum germinativum.
6
2.3.2. Dermis
a. Lapisan papilar
Lapisan dermal ini terletak paling atas yang terlihat bergelombang.
Merupakan jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast, dan
makrofag. Papila dermal adalah proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke
arah epidermis.
b. Lapisan retikular
Adalah lapisan kulit paling dalam yang mengandung banyak arteri, vena,
kelenjar keringat, kelenjar minyak, serta reseptor tekanan. Lapisan papilar
dan retikular mengandung banyak serat kolagen dan elastisyang
menyebabkan kulit lebih elastis. Pada orang usia lanjut serat ini menjadi
sangat berkurang sehingga kulitnya mudah keriput.
2.3.3. Lapisan subkutaneus (hipodermis)
Lapisan ini mengandung banyak sel lemak, juga beisi banyak pembuluh
darah dan ujung saraf.
7
Rambut berada hampir di seluruh tubuh. Sebagian berupa rambut vellus,
yang kecil dan tak berwarna. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat,
tertanam di kulit kepala, alis dan bulu mata.
Rambut berasal dari folikel rambut yang sudah terbentuk sebelum lahir.
Rambut terdiri akar yakni bagian yang tertanam dalam folikel, batang rambut
yang berada di atas permukaan kulit. Akar dan batang rambut disusun atas:
a. Kutikula, lapisan terluar yang tersusun sel mati yang bersisik.
b. Korteks, merupakan lapisan yang terkeratinisasi, membentuk bagian
utama batang rambut. Pada bagian ini terdapat pigmen yang menetukan
warna rambut.
c. Sebuah medula, terdiri dari dua sampai tiga lapis sel.
Rambut di kulit kepala tumbuh dalam masa 2 sampai 6 tahun dan
memasuki fase selama 3 bulan sebelum rontok. Rambut tubuh tumbuh
sepanjang 0,05 inci/minggu. Sedangkan rambut kepala butuh waktu 7
minggu untuk tumbuh 1 inci.
Kutikul
Kutikula
bag
akar dalam
bag. Lap.
dalam
Lap.
Akar bag
luar
Jaringan
ikat
Zona
keratinis
asi
Melanosi
Sel
Celah papila
dermal
8
2.4.2. Kuku
Kuku adalah lempeng pelindung yang berasal dari perpanjangan epidermis
ke dermis. Kuku mengandung keratin keras yang berlekuk yang terletak di atas
kuku. Kuku mendapat nutrisi dari pembuluh darah. Kuku dapat tumbuh 0,5 mm
perminggu dan lebih cepat di musim panas.
Bagian-bagian kuku antara lain: akar kuku, badan kuku, kutikel,
hiponikium, dan lunula.
Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di dalam kulit. Kutikel
adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku. Hiponikium adalah
stratum korneum tebal di bawah ujung lepas kuku. Sedangkan lunula adalah area
berwarna putih berbentuk melengkung dekat kutikel.
Badan kuku
Akar
kuku Kutikel
Lunula
Tulang
jari
Gambar 2.5. Struktur kuku
9
a. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar ini tersebar luas di seluruh tubuh.
Tidak berhubungan dengan folikel rambut. Sekresi kelenjar ini
berguna mempertahankan suhu tubuh.
b. Kelenjar keringat apokrin, kelenjar ini penyebarannya terbatas.
Ditemukan di aksila, areola payudara, dan regia anogenital. Kelenjar
apokrin di ketiak dan anogenital pada masa pubertas menghasilkan
sekresi sebagai respon stres atau gembira. Biasanya tidak berbau,
namun akan berbau saat bereaksi dengan bakteri. Kelenjar apokrin
seruminosa, tertelatak di telinga sebagai getah telinga dan kelenjar
siliaris Moll yang terletak pada mata. Sementara kelenjar mamae
adalah kelenjar apokrin yang termodifikasi menghasilkan susu.
10
Gambar 2.7. Penampang kelenjar minyak
11
kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas
dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi
penguapan cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh
darah mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat
dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan).
4. Ekskresi (Pengeluaran) : Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang
tidak berguna lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl,
urea, asam urat, dan amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna
untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak
yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak
menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan
keasaman pada kulit.
5. Persepsi / Reseptor (Peraba) : Kulit mengandung ujung-ujung saraf
sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap rangsangan
panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan
oleh dermis, perabaan diperankan oleh papila dermis dan markel renvier,
sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.
6. Pembentukan Pigmen : Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada
lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna
kulit. Enzim melanosum dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase,
ion Cu, dan O2 terhadap sinar matahari memengaruhi melanosum.
Pigmen disebar ke epidermis melalui tangan-tangan dendrit sedangkan
lapisan di bawahnya dibawa oleh melanofag. Warna kulit tidak selamanya
dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal-tipisnya kulit,
reduksi Hb dan karoten.
7. Keratinisasi : Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan
pembelahan. Sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah
bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke atas sel ini semakin gepeng dan
bergranula menjadi sel granulosum. Semakin lama intinya menghilang dan
keratonosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus
menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses sintasis dan degenerasi
menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kira-kira 14-21 hari dan
memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis-fisiologik.
12
2.6. Kulit sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Vasodilatasi Berkeringat
13
Bila suhu pusat tubuh meningkat, maka perubahan suhu ini akan diterima
oleh termoreseptor pusat. Sinyal ini di teruskan ke pusat integrasi termoregulatori
hipotalamik yang kemudian mengurangi pengiriman sinyalnya lewat saraf
simpatetik ke pembuluh darah bawah kulit. Akibatnya, darah panas mengalir ke
bawah kulit. Disamping itu, sinyal juga di sampaikan ke kelenjar keringat untuk
mengekskresikan keringat ke permukaan kulit. Berikutnya adalah menguapkan
keringat dengan mengambil panas dari darah yang mengakibatkan suhu pusat
tubuh kembali normal.
Proses yang sama terjadi apabila tubuh menghadapi suhu lingkungan yang
panas, hanya perubahan suhu inimula-mula diterima oleh termoreseptor periferal
pada kulit. Selanjutnya termoreseptor periferal akan menyampaikan sinyalnya ke
pusat pengintegrasi termoregulatori hipotalamik yang meneruskannya ke
pembuluh darah bawah kulit dan kelenjar keringat. Proses selanjutnya sama
seperti bila suhu pusat tubuh meningkat.
14
Warna pada kulit disebabkan oleh :1. Peningkatan jumlah butir –butir
pigmen disebut warna morfologi. 2. Penyebaran pigmen dalam sitoplasma disebut
warna fisiologi. 3. Interaksi dari beberapa warna serta pengaruh pembiasan dan
refleksi cahaya oleh pigmen disebut warna fisis ( Suripto, 2000 : 2.8).
Kulit menjadi lebih hitam setelah terkena sinar ultraviolet dari matahari
adalah akibat terjadinya suatu proses sebagai berikut :
15
Pada orang berkulit putih (Caucasian), darah dalam pembuluh dermal
dibawah lapisan epidermis dapat terlihat menghasilkan pewarnaan lebih merah
muda. Sementara karoten, pigmen kuning, hanya ditemukan pada stratum
korneum dalam sel lemak dermis dan hipodermis.
Efek deterministik pada kulit bergantung pada besarnya dosis. Pada kulit
saat dosis sekitar 3 – 8 Gy menyebabkan terjadinya kerontokan rambut (epilasi)
dan pengelupasan kulit (deskuamasi kering) dalam waktu 3 – 6 minggu
setelah paparan radiasi. Pada dosis yang lebih tinggi, sekitar 12 – 20 Gy, akan
mengakibatkan terjadinya pengelupasan kulit disertai dengan pelepuhan dan
bernanah (blister )serta peradangan akibat infeksi pada lapisan dalam kulit
(dermis) sekitar 4-6 minggu kemudian. Kematian jaringan (nekrosis) timbul
dalam waktu 10 minggu setelah paparan radiasi dengan dosis lebih besar dari 20
Gy, sebagai akibat dari kerusakan yang parah pada kulit dan pembuluh darah. Bila
dosis yang di terima mencapai 50 Gy, nekrosis akan terjadi dalam waktu yang
lebih singkat yaitu sekitar 3 minggu.
Efek stokastik pada kulit adalah kanker kulit. Keadaan ini, berdasarkan
studi epidemiologi, banyak dijumpai pada para penambang uranium yang
menderita kanker kulit di daerah muka akibat paparan radiasi dari debu uranium
yang menempel pada muka
1. Benign:
16
d. Lipoma : tumor lemak, pada leher, bahu hingga bokong, dimana
terdapat deposit lemak
2. Malignant
a. Karsinoma
b. Sarkoma
1. Ecezema
2. Urticaria
3. Jerawat
4. Dermatitis
Peradangan kulit kepala, wajah, atau bagian lain yang disebabkan level
hormon, nutrisi, infeksi, dan stres.
5. Psoriasis
Inflamatori kronik yang memiliki ciri-ciri penebalan dan kemerahan.
17
6. Onikomikosis
Peradangan kuku yang disebabkan infeksi jamur.
7. Impertigo
Infeksi permukaan kulit oleh streptococci atau staphylococcihemolytic.
8. Folliculitis
Infeksi folikel rambut oleh staphylococci
Penyakit kulit yang disebabkan virus, antara lain:
1. Herpes simplex ; melepuh, memerah.
2. Herpes zoster ; ruam saraf, sinaganaga.
3. Veruca vulgaris ; kutil
18
BAB II
Kesimpulan
19
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia (Dari Sel ke Sistem). Jakarta: EGC
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
Tim Dosen. 2015. Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.
Medan: FMIPA UNIMED
20