Anda di halaman 1dari 36

Dr. Ernita Kusuma, M.

Biomed (AAM)
CIRI-CIRI KULIT
 Pembungkus yang elastis yang melindungi tubuh
dari pengaruh lingkungan.
 Berat: 15 % dari berat badan.
 Luas : 1,50 – 1,75 m2.
 Tebal rata–rata : 1,22mm.
 Seluruh tubuh ditutupi oleh kulit tipis, paling
tipis pada kelopak mata. Daerah yang paling
tebal : sekitar 1,5mm ditemukan pada telapak
tangan dan telapak kaki.
ANATOMI KULIT
KULIT TERBAGI MENJADI 3 LAPISAN:

1. Epidermis - lapisan terluar dari kulit.


2. Dermis (true skin) - lapisan kulit yang terletak di
bawah dan mendukung epidermis.
3. Hipodermis (subkutis) - lapisan terdalam kulit yang
mengandung sel dan jaringan lemak
1. EPIDERMIS
Terbagi atas 5 lapisan:

a. Lapisan basal / stratum germinativum


* Terdiri dari sel – sel kuboid yang tegak lurus
terhadap dermis.
* Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade.
* Lapisan terbawah dari epidermis.
* Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang
membentuk melanin( melindungi kulit dari sinar
matahari.
b. Lap. Malphigi/ Stratum spinosum.
* Lapisan epidermis yang paling tebal.
* Terdiri dari sel poligonal
* Sel – sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang
terlihat seperti duri.

c. Lap. Granular / Stratum granulosum.


* Terdiri dari butir–butir granul keratohialin yang
basofilik.

d. Lap. Lucidum / Stratum lucidum.


* Terdiri dari lapisan yang bening tipis, merupakan
lapisan sel-sel mati. Tidak terlihat pada kulit tipis.

e. Lapisan tanduk / Stratum korneum.


* Terdiri dari 20 – 25 lapis sel tanduk tanpa inti
• Setiap kulit yang mati banyak mengandung
keratin yaitu protein fibrous insoluble yang
membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:

1. Mengusir mikroorganisme patogen.


2. Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan
dari tubuh.
3. Unsur utama yang mengeraskan rambut dan
kuku.

• Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3-4


minggu.
 Sel-sel yang terdapat pada epidermis :

1. Sel keratinosit.
Berperan memberi perlindungan kulit terhadap
infeksi secara mekanis fisiologik.

2. Sel langerhans.
Berperan dalam respon–respon antigen kutaneus.

3. Sel melanosit.
Berperan dalam pembentukan pigmen pada kulit
 Epidermis akan bertambah tebal jika bagian
tersebut sering digunakan.

 Persambungan antara epidermis dan dermis


disebut rete ridge yang berfungsi sebagai tempat
pertukaran nutrisi yang esensial.

 Terdapat kerutan yang disebut fingers prints.


2. DERMIS ( korium)

* Merupakan lapisan dibawah epidermis yang terdapat


folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus.

* Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan:


 Pars Papilaris (terdapat p. darah,saraf, dan limfe)
 Pars Retikularis ( terdiri dari sel fibroblas yang
memproduksi kolagen, elastin, dan retikulin)
 Dermis adalah lapisan kulit yang menyusun hampir 90
persen dari ketebalannya.

 Lapisan ini mengandung sel-sel khusus yang


membantu mengatur suhu (sel Crause dan Ruffini),
melawan infeksi (sel mast, histiosit), menyimpan air,
dan suplai darah dan nutrisi ke kulit.

 Sel-sel khusus dari dermis juga membantu dalam


mendeteksi sensasi (badan Meissner, Merkel Ranvier,
dan Vater Paccini), memberikan kekuatan dan
fleksibilitas untuk kulit.
 Kolagen - protein yang memegang otot dan organ di
tempatnya , memberikan kekuatan dan bentuk ke
jaringan tubuh.

 Elastin - protein yang memberikan elastisitas dan


membuat kulit dapat meregang. Hal ini juga
ditemukan di ligamen, organ, otot, dan dinding arteri.
3. JARINGAN SUBKUTAN ATAU HIPODERMIS /
SUBKUTIS

 Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel


lemak dan berfungsi sebagai cadangan makanan.
 Merupakan jaringan adipose sebagai bantalan
antara kulit dan struktur internal seperti otot dan
tulang.
 Sebagai penahan panas.
 Terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah,
dan getah bening
ADNEKSA KULIT
1. KELENJAR KULIT
a. Kelenjar Sebasea (minyak):
 Membantu menjaga kelembaban kulit dan melindungi
kulit terhadap mikroba.
 Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang
antara folikel rambut dan batang rambut yang akan
melumasi rambut sehingga menjadi halus, lentur dan
lunak
 Mengandung trigliserid, asam lemak bebas, skualen,
dan kolesterol.
b. Kelenjar Keringat
diklasifikasikan menjadi 2 kategori:

* Kelenjar Ekrin
 Terdapat disemua kulit.
 Melepaskan keringat sebagai reaksi peningkatan suhu
lingkungan dan suhu tubuh.
 Kecepatan sekresi keringat dikendalikan oleh saraf
simpatik
 Pengeluaran keringat pada tangan, kaki, aksila, dan
dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap stres, nyeri, dll.
 Mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa.
* Kelenjar Apokrin.
 Terdapat di aksila, anus, skrotum, labia mayora, dan
terletak lebih dalam.

 Kelenjar ini aktif pada masa pubertas, memproduksi


keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh
bakteri menghasilkan bau khas pada aksila.

 Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin


khusus yang disebut kelenjar seruminosa yang
menghasilkan serumen (wax).
2. RAMBUT

Terdapat di seluruh tubuh kecuali telapak tangan,


telapak kaki, kuku, dan bibir.

Terdapat 2 jenis rambut :


a. rambut terminal (rambut kasar yang mengandung
banyak pigmen)
b. rambut velus (pendek, halus dan lembut, sedikit
mengandung pigmen).
Fungsi rambut

1. Melindungi kulit dari pengaruh buruk:


 Alis mata melindungi agar keringat tidak mengalir ke
mata
 Bulu hidung (vibrissae) menyaring udara.

2. Mengatur suhu
3. Mendorong penguapan keringat
4. Indera peraba yang sensitif
 Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan
batang ( terdiri dari sel keratin )

 Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut


disebut papil.

 Penampang rambut dibagi atas:


1. Kutikula (lapisan keratin)
2. Korteks (mengandung pigmen)
3. Medula (rongga udara, tidak terdapat pada rambut
velus)
Pertumbuhan rambut terdiri dari 3 fase :
1. Fase pertumbuhan (Anagen)
 Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi, rambut
janggut tercepat, diikuti rambut kepala.
 Berlangsung 2-6 tahun.
 85% dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal
mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.

2. Fase peralihan (Katagen)


 Berlangsung 2-3 minggu

3. Fase istirahat( Telogen)


 Berlangsung 3-4 bulan, rambut mengalami kerontokan
• 50 – 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya.

• Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin .

• Pertumbuhan rambut dipengaruhi oleh hormon


(androgen, estrogen, tiroksin, kortikosteroid),
metabolisme, nutrisi, dan vaskularisasi.

• Hirsutisme: pertumbuhan rambut yang berlebihan


(Sindroma Cushing pada wanita).

• Piloereksi: gerak merinding jika terjadi trauma, stres.


3. KUKU

 Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki,


terdapat lempeng keratin yang keras dan transparan,
tumbuh dari akar yang disebut matriks.

 Berfungsi untuk mengangkat benda–benda kecil.

 Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari.


FUNGSI KULIT SECARA UMUM
1. SEBAGAI PROTEKSI

 Keasaman kulit (pH 5-6.5) merupakan perlindungan


kimiawi terhadap infeksi bakteri dan jamur.
 Bantalan lemak sebagai pelindung terhadap
gangguan fisik.
 Memproduksi melanin, mencegah kerusakan kulit
dari sinar UV.
2. PENGONTROL/PENGATUR SUHU
 Vasokonstriksi pada suhu dingin.
 Vasodilatasi pada kondisi panas, sehingga peredaran
darah meningkat dan terjadi penguapan keringat.

3. SENSIBILITAS/PERSEPSI
 Suhu, rasa nyeri, sentuhan, dan rabaan
4. ABSORPSI DAN EKSKRESI

 Kulit tidak mudah menyerap air, tetapi cairan yang


mudah menguap dan yang larut lemak mudah diserap
(penyerapan melalui celah antar sel, sel-sel epidermis,
dan muara saluran kelenjar).

 Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang


tidak berguna atau sisa metabolisme (NaCl, urea, asam
urat, dan amonia).
5. PRODUKSI VITAMIN.

 Kulit yang terpajan sinar UV akan mengubah 7-


dihidroksi kolesterol menjadi vitamin D
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK GANGGUAN
SISTEM INTEGUMEN
1. BIOPSI KULIT.
Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan
mikroskopik dengan cara eksisi dengan scalpel atau alat
penusuk khusus (skin punch) dengan mengambil bagian
tengah jaringan.

INDIKASI
 Pada nodul yang asalnya tidak jelas, untuk mencegah
malignitas.
 Dengan warna dan bentuk yang tidak lazim.
2. PATCH TEST
Untuk mengenali substansi yang menimbulkan alergi
pada pasien dibawah plester khusus ( exclusive
patches)

INDIKASI
a. Dermatitis, gejala kemerahan, tonjolan halus, gatal-
gatal Reaksi (+) lemah.
b. Blister yang halus, papula dan gatal–gatal yang
hebat reaksi (+) sedang.
c. Blister/bullae, nyeri, ulserasi  reaksi (+) kuat.
3. PENGEROKAN KULIT.

 Sampel kulit dikerok dari lokasi lesi, jamur, yang


dicurigai

 Dengan menggunakan scalpel yang sudah dibasahi


dengan minyak sehingga jaringan yang dikerok
menempel pada mata pisau

 Hasil kerokan dipindahkan ke slide kaca, ditutup


dengan kaca objek dan diperiksa dengan mikroskop.
4. PEMERIKSAAN CAHAYA WOOD ( LIGHT WOOD).

 Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang


disebut black light yang akan menghasilkan cahaya
berpendar berwarna ungu gelap yang khas.

 Cahaya akan terlihat jelas pada ruangan yang gelap,


digunakan untuk membedakan lesi epidermis dengan
dermis, dan hipopigmentasi dengan hiperpigmentasi
5. SEDIAAN APUS TZANCK.

Untuk memeriksa sel–sel kulit yang mengalami


pelepuhan.

INDIKASI
 Herpes zoster,varicella, herpes simplex, dan semua
bentuk pemfigus.
 Sekret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide
kaca,diwarnai ,dan kemudian diperiksa.

Anda mungkin juga menyukai