Anda di halaman 1dari 11

PERADABAN ISLAM PADA MASA KHALIFAH USMAN BIN AFFAN

TUGAS MATA SEJARAH PERADABAN ISLAM

OLEH DOSEN PEMBIMBIMNG

AVA SWASTIKA F,M.pdi

Kelompok 4:
1. Mohamad fajar bahari (18620056)
2. Hafidah nazlatul auliyah (18620062)
3. Sanggita rani dhea (18620102)

PROGAM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
TAHUN 2018
Jln. Gajayana No.50 Malang 65144 Telp. +62(341)551-354
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnyalah sehingga kami dari kelompok 4 dapat menyelesaikan tugas
makalah Sejarah Peradaban Islam. Makalah ini bertema tentang peradaban Islam, makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan demikian makalah ini kami beri judul “PERADABAN ISLAM PADA MASA KHALIFAH USMAN BIN AFFAN”.
Kami ucapkan trimakasih kepada Ibu Ava Swastika F,M.pdi selaku dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang memberikan tema yang kami dapatkan, kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini, akhir kata
kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga dengan terciptanya makalah ini dapat
memberi manfaat untuk penambahan wawasan dan semoga Allah SWT selalu meridhoi segala usaha kita, aamiin .

Malang, 27 September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGENTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1,1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2
1.1 Biografi 2
1.2 Masa Kekhalifaan Usman bin Affan 3
1.3 Akhir masa kekhalifaan 5

BAB III PENUTUP 7


3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran 7

DAFTAR PUSTAKA 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peradaban Islam yang telah maju pada masa sekarang ini, tidak luput dari berbagai macam proses yang meliputimya, dari mulai peradaban pada awal-awal
penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw sampai pada sistem pemerintahan Khalifah dan Dinasti. Peradaban islam pada awal-awal masih lekat
dengan penentangan dan penolakan akan datangnya agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, setelah melalui berbagai macam proses dan fase akhirnya pengikut
dan pemeluk Islam pun mulai bermunculan, setelah kepergian atau wafatnya Nabi Muhammad saw, kepemimpinan digantikan oleh para Khalifaur Rasyidin. Khalafaur
Rasyidin adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti atau pemimpin yang selalu mendapat petunjuk dari Allah , terdiri dari 4 orang yaitu Abu Bakar, Umar Bin Khattab,
Usman Bin Affan,dan Ali Bin Abi Thalib. Masing-masing dari mereka pernah menajadi pemimpin (khalifah) umat Islam pada eranya. Usman bin affan merupakan salah satu
khalifah umat Islam, Usman merupaan keturunan suku Bani Umayah. Sejak kecil Usman sudah manshur akhlak dan budi pekertinya, salah satu bentuk perwujudan jihad
beliau adalah beliau merupakan muhajirin pertama yang rela meninggalkan kemewahan yang dimilikinya dan berjuang dijalan Allah. Beliau juga merupakan seorang yang
sangat dermawan. Usman bin affan merupakan khalifah ketiga setelah menggantikan Umar bin khattab, Usman dipilih dan diangkat oleh Abdur Rahman bin Auff dengan
pertimbangan yang amat penjang dengan menggunakan bantuan pendapat dari beberapa kaum Anshar dan Muhajirin, dan beberapa penduduk setempat. Pada masa
pemerintahan Usman bin Affan terdapat banyak prestasi yang telah dicapai salah satunya adalah pembebasan Pulau Cyprus dan pembentukan armada laut pertama dalam
Islam. Runtuhnya pemerintahan Usman bin Affan disebabkan oleh satu faktor yaitu Usman banyak mendapat fitnah besar dari para kaum yang menentang kepemimpinanaya.
Pada masa akhir hidup beliau, semakin banyak fitnah bermunculan yang ditujukan pada dirinya yang bertujuan untuk menggeser posisi beliau dari tahta Khalifahnya. Usman
bin Affan meninggal saat masih keadaan berpuasa, beliau dibunuh oleh Abdullah bin Saba’ yaitu salah seorang pemberontak yang ingin menggusur posisi Usman, Usman bin
Affan meninggal diakarenakan tebasan pedang Abu Saba’ saat beliau selesai sholat. Usman bin Affan meninggal dalam keadaan masih memegang mushaf Al-Quran yang
dicintainya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Siapakah Usman bin Affan ?
2. Bagaimana masa pemerintahan Usman bin Affan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui riwayat bidodata diri Usman bin Affan.
2. Untuk mengetahui keadaan umat Islam, ketika dalam kepemimpinan Usman bin Affan sebagai Khalifah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi
1) Nasab dan keturunan beliau
Usman ibn Affan ibn Abdi Syams ibn Abdimanaf ibn Quraisy Alquraisy, Alumawiy merupakan nama asli dari Usman bin Affan yang merupakan suku bani
Umayyah. Beliau Dilahirkan pada tahun kelima sesudah kelahiran Rasulullah, tepatnya pada tahun 577 M. Sejak kecil dia sudah mashur dengan akhlak dan budi
pekertinnya. Usman bin Affan adalah salah satu sahabat nabi yang termasuk dalam golongan assabiqunal awwalun atau golongan pertama yang masuk islam. Dia
masuk agama Islam dengan ajakan Abu bakar. Usman termasuk orang dari golongan elite yaitu, elite Quraisy. Beliau terkenal sebagai sahabat yang sangat
dermawan. Beliau memberikan harta yang dimilikinya untuk keperluan umat islam. Usman bin Affan layak disebut sebagai seorang muhajir (orang yang berpindah)
namun dalam konteks ini adalah berpindahnya Usman dari kedudukan yang tinggi menuju penyerahan dirinya hanya kepada Allah dan kepada rasulullah untuk
menyiapkan diri dalam berdakwah. Usman mengabdikan dirinya untuk Islam bukan hanya pada saat masa kejayaanya saja namun pada saat beliau mengalami
kesulitan, beliau masih bersedia untuk membantu kesejahteraan umat islam. 1
2) ciri-ciri dan akhlak beliau
Beliau adalah seorang rupawan, lembut, mempunyai jenggot yang lebat, berperawakan sedang, mempunyai tulang persendian yang besar, berbahu bidang,
berambut lebat, bentuk mulut bagus yang berwarna sawo matang. Dikatakan bahwa pada wajah beliau terdapat bekas cacar. Beliau memilliki akhlak yang mulia,
sangat pemalu, dermawan, dan terhormat, mendahulukan kepentingan keluarganya dengan memberikan perhiasan dunia yang fana’. Mungkin beliau bermaksud
untuk mendorong mereka untuk lebih mendahulukan sesuatu yang kekal daripada sesuatu yang fana’. Sebagaimana yang dilakukan Rasulullah terkadang beliau
memberikan harta kepada suatu kaum dan tidak memberi kaum yang lain karena khawatir mereka akan dimasukkan neraka oleh Allah. 2
Usman adalah orang yang memiliki pengaruh besar di mata kaumnya, sehingga tidak ada seorang pun yan berani menyinggung kehormatannya. Makna kata
muhajir disini tak sebatas hanya perpindahan tetapi lebih dari itu karena sebelum Usman benar benar berpindah tempat jiwa dan ruhnya telah mendahuluinya untuk
berpindah ke jalan yang benar. Beliau menerima islam dalam keadaan tulus sampai menemui ajalnya dalam keadaan tabah dan pasrah. Usman memiliki sifat yang
mengendalikan dirinya, yaitu rasa malu dan tenggang rasa. Rasa malu yang dimaksud disini adalah malu jika beliau meninggalkan perintah Allah, malu terhadap
rasulnya, dan malu jika mendustakan keyakinan yang dimilikinya. bahkan diawal keislamannya rasa malu inilah yang membimbing langkahnya yang penuh
ketenangan untuk menemui rasulullah SAW dan menyatakan keislamannya. Kedua sifat mulia yang dimiliki Usman ini menjadi sebuah kekuatan besar yang
menguasai kepribadiannya. Bahkan rasulullah juga menghormati rasa malu Usman, sebagaimana kisah ketika Abu Bakar berkunjung ke rumah rasulullah pada saat
itu baju rasulullah menyingkap dan kakinya terlihat namun rasulullah tetap mempersilahkan Abu Bakar untuk masuk dan menemuinya. Ketika Usman yang akan
datang rasulullah merapikan dirinya dan membenarkan bajunya yang tersingkap, Aisyah pun menanyakan mengapa pada saat Abu Bakar masuk Rasulullah tidak
serapih ini dan rasulullah pun menjawabnya “Usman itu seorang perasa dan seandainya saya izinkan masuk tentulah dia akan malu dan tidak jadi menyampaikan
keperluannya, tidakkah saya malu dengan orang yang dimalui malaikat”. 3

1
Khalid, Muh Khalid.1996.Mengenal Pola Kepemimpinan Umat dari Karakteristik Perihidup Khalifah Rasulullah.Bandung: CV.DIPONEGORO. hal: 281-283
2
Kastir, Ibnu Al Hafizh.2010.Perjalanan Hidup Empat Khalifah Rasul yang Agung.Jakarta: Darul Haq. Hal : 303
3
Khalid, Muh Khalid, Op.Cit, hlm. 284-291

2
3) Bentuk jihad Usman
Usman memang benar benar seorang muhajir pertama di jalan Allah yang rela meninggalkan kemewahan yang dimilikinya dan berjuang di jalan Allah.
Sifat kedermawanan yang dimilikinya tampak saat beberapa peristiwa, yaitu ketika dibelinya sumur Rumah milik Yahudi untuk sumber air umat islam yang pada
saat itu kesulitan air, diberikannya 940 ekor unta dan 60 ekor kuda kepada pasukan Jaisyul ‘Usrah yang pada saat itu mengalami musim paceklik pada saat
peperangan melawan Byzantium, menjadi donator dalam perluasan masjid nabawi di Madinah, serta membeli tanah tanah di sekitar Masjidil Haram untuk
memperluas masjid. Hal hal yang telah diuraikan diatas merupakan hakikat hijrah yang sebenarnya yang telah dilakukan Usman. Waktunya dihabiskan bersama
sahabat dan kaum muslimin, dan kegemarannya adalah beribadah kepada Allah.
Usman pernah mengikuti hijrah ke Habsyi bersama ruqayyah (istrinya) yang merupakan putri dari nabi Muhammad SAW. Setelah itu kembali lagi ke
Mekkah dan melakukan hijrah ke Madinah bersama dengan rasulullah dan sahabat lainnya. Usman mendapat julukan sebagai dzunnurain (pemilik dua cahaya)
karena beliau menikahi dua putri nabi yaitu Ruqayyah dan setelah Ruqayyah meninggal beliau dinikahkan dengan Ummu Kaltsum yang pada akhirnya juga
meninggal ketika masih menjadi istri beliau. Bahkan Rasulullah pernah berkata”seaindainya aku asih memiliki putri lagi maka akan kunikahkan dengan Usman”.
Usman memang seorang yang penyayang dan tulus ikhlas. Beliau sangat mencintai Al Qur’an sampai sampai seringkali Usman meneteskan air matanya karena
mengetahui makna yang terkandung dibalik ayat ayat Qur’an yang dibacanya. Baginya Al Quran adalah undang undang tertinggi dan menjadi kiblat pedomannya.
Kasih sayang yang dimiliki Usman benar benar merasuk dalam kehidupannya. Bahkan pada saat akhir masa hidupnya, beliau tidak rela jika ada darah kaum
muslimin menetes hanya untuk membelanya dan beliau memilih untuk menghadapi pemberontak itu dengan dirinya sendiri. 4
Beliau setia menemani nabi Muhammad di berbagai peperangan. Beliau ikut serta dalam perang Uhud, Khandaq, Perjanjian Hudaibiyah, peperangan
Khaibar, Tabuk, juga pernah memberikan bantuan untuk pasukan Usrah. Tak hanya itu beliau juga menunjukkan kesetiannya dengan menjadi utusan rasulullah pada
perjanjian Hudaibiyah meskipun beliau tahu nyawanya bisa saja terancam. Rasa cintanya kepada rasul berhasil mengalahkan ketakutannya. Usman adalah seorang
ahli ibadah yang waktu siangnya digunakan untuk berpuasa dan waktu malamnya untuk beribadah dengan khusyuk. 5

2.2 Masa Kekhalifahan Usman bin Affan


1) Proses terpilihnya Usman menjadi khalifah
Usman bin Affan merupakan khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab wafat. Sebelum khalifah Umar wafat, beliau tidak mau memilih khalifah yang akan
menggantikannya karena beliau harus benar benar memilih yang terbaik untuk umat. Namun karena desakan para sahabat akhirnya beliau mau dan memohon kepada
Allah untuk diberikan petunjuk dalam pemilihan khalifah. Akhirnya beliau mengusulkan enam orang kandidat yang termasuk didalamnya adalah Usman bin Affan
dan Ali bin Abi Thalib yang disebut dengan dewan syura. 6
Setelah Umar wafat, berkumpulah orang-orang yang dipilihnya menjadi komisi itu yang di kepalai oleh Abdur Rahman bin Auff di dalam satu rumah
kepunyaan mereka, tiga hari lamanya belum ada keputusan siapa yang pantas untuk menggantikan Umar sebagai Khalifah. Abdur Rahman pun telah berjajanji akan
menemukan orang yang tepat sebagai pengganti Umar. Pada malam itulah Abdur Rahman memakai pakaian penyamar untuk menyamar dan memenuhi beberapa
sekalian kaum Anshor dan kaum Muhajirin, sampai kepada petani petani di ladang, kuli kuli di pasar, pengembala pengembala unta, ditanyainya masing masing ,
siapakah yang menurut pertimbangan mereka pantas menggantikan Umar sebagai Khalifah dan didapatilah sebagaian besar suara terbnyak jatuh kepada Usman.
Pada saat itu terjadi sedikit perselisihan mengenai siapa yang pantas menggantikan Umar sebagai Khalifah, di satu sisi ada seorang Usman yang dari Bani Omayyah
dan Ali yang dari Bani Hasyim, keduanya dari kaum yang sangat besar dan sangat berpengaruh. Bertemulah Abdur Rahman dengan Saad, jika Abdur Rahman naik

4
Khalid, Muh Khalid, Op.Cit, hlm. 297-302
5
Khalid, Muh Khalid, Op.Cit, hlm. 316-321
6
Khalid, Muh Khalid, Op.Cit, hlm. 323-325

3
Saad berjanji akan menyokong, karena Abdur Rahman tidaklah dari asyirah atau kabilah yang besar. Dia sama juga dengan Abu Bakar dan Umar yang datangnya
dari keluarga kecil.
Waktu itu Abdur Rahman keahlianya dalam mengahadapi masalah yang sulit, yaitu bahwa keadaan yang sekarang bukan sebagai dahulu lagi, bahkan telah
banyak berubah, dan orang yang naik sebagai Khalifah tidak akan luput dari upat puji dan cela maki orang banyak. Abdur Rahman mempunyai fikiran kalau dirinya
ikut mencalonkan diri tentu piliahan dia tidak adil yang artinya tidak ada orang yang tegak diluar dalam perkara ini.
Tatkala selesai sholat subuh, disuruhnya orang orang untuk berkumpul, dipanggilnya pula beberapa orang ternama dari kaum Muhajirin dan Anshar,
dipanggil pula panglima panglima perang yang akan dikerahkan ke negeri negerei yang jauh. Semuanya telah berkumpul hingga penuhlah masjid itu oleh manusia.
Waktu itu Abdur Rahman berkata : “Saya telah memilih dengan seksama , saya musyawarah dengan yang patut patut, maka oleh sebab itu dengan terus terang
saya katakan padamu wahai golongan yang terpilih dari kaum Quarisy, janganlah kamu mengharap bahwa pekerjaan ini akan terserah ke tanganmu.”
Setelah itu dipanggilnya pula Ali lalu dia berkata, “Hendaklah engkau memegang teguh janji Allah, hendaklah engkau ketahui benar-benar akan kitab
Allah dan sunnah-Rasulnya dan petrjalanan kedua Khalifah yang menggantikanya.” Jawab Ali, “ Saya akan berusaha sehabis dayaku dan sekedar ilmuku.”. Lalu
dipanggil pula Ustman dan diberinya pula pengajaran yang sama sebagaimana diberikan kepada Ali. Usmanpun menjawab, “Baiklah ! “
Baru saja Usman menjawab Baiklah, Abdurrahman memegang tanganya dan mengucapkan baiatnya, tanda bahwa dia telah menetapkan Usman sebagai
Khlifah menggantikan Umar. Melihat itu Ali tercengang lalau berkata kepada Abdurrahaman, “Telah engkau jauhkan itu dari padaku , sejauh kiamat, Buakanlah
ini hari saja mula mula kamu bersikap begini kepada saya, maka baiknya saya sabar, moga moga Allah menolong saya atas perbuatanmu itu. Abdur Rahaman !
Tidaklah engkau mengangkat Usman hanyalah dengan maksud supaya pekerjaan ini jatuh pula ke tangan kau nanti ........memang, tiap-tiap hari lain-lain yang
terjadi ! “. Dengan tenang Abdurrahman menjawab, “Hai Ali, janganlah engkau jadikan pekerjaan ini untukmu, karena telah saya tilik dan saya selidiki orang
banyak, maka tidak seorangpun yang suka menukar Usman dengan yang lain”. Mendengar jawaban itu Ali pun keluar dengan muka yang muram dan berkata,
“Tentu janji ini akan sampai juga di masanya.”
Orang orang pun berduyun-duyun menyampaikan baiatnya masing-masing. Melihat itu Alipun kembali dan memberikan baiatnya kepada Usman. Barulah
Talhah sebagai salah seorang dari anggota Panitia Pemilihan yang berenam muncul di Madinah. Dia langsung pergi ketempat pertemuan yang hampir bubar.
Usaman berkata terus terang; “ semua telah mengakui saya! Tetapi kalau engkau tidak setuju saya dapat meninjaunya kembali!.” Talhah menjawab, “Kalau orang
banyak telah menyatakan persetujuan dengan baiat, sayapun akan memeberikan baiat pula.Berikanlah tanganmu!” .
Dengan demikian tetaplah Usman menjadi Khalifah, Amirul Mukminin, pada hari senin penghabisan bulan Zulhijjah tahun 23 H. Masa kekhalifahannya
adalah sebelas tahun sebelas bulan dan tujuh belas hari. Dalam usia yang sudah tidak muda lagi, beliau mengemban amanah yang begitu besar. hal ini tampak ketika
setelah pemilihan khalifah, beliau berpidato di atas mimbar dengan wajah yang murung dan sedikit gemetar. Padahal sebenarnya Usman bukan tipe seperti itu,
keadaannya yang demikian menunjukkan beratnya tanggung jawab yang sedang dipegang Usman. Namun, betapa pun berat dan besarnya rasa tanggung jawab
Usman tetap menjaga keimanan dan amanat yang telah diberikan kepadanya dengan sebaik baiknya. Ia datang setelah 10 tahun dari “masa Umar Al Faruq” yang
menggunakan sistem pemerintahan yang ketat dan keras namun sejahtera. 7
2) Masa pemerintahan dan prestasi yang dicapai
Ustman pun menjalankan tanggung jawabnya sebagai khalifah. Diantaranya, mengirimkan surat kepada gubernur gubernur dan staf lainnya untuk mentaati
Allah dan Rasulnya, menyiapkan pengawas untuk baitul maal, dan melakukan ekspedisi wilayah sekaligus melawan penjajahan yang dilakukan oleh Negara Negara
terhadap Negara lainnya. Yaitu Rumawi Timur, Persia yang menyerang beberapa Negara islam khususnya. Pembebasan pulau Cyprus dari penjajahan juga
dilakukan di masa khalifah ini. Hal inilah yang menjadi awal mula dibentuknya armada laut pertama dalam islam, yaitu pada masa Usman bin Affan dengan
pimpinan Mu’awiyah bin Abu Sufyan yang digunakan untuk menelusuri jalur laut baru ke pulau Cyprus. Di masa khalifah ini juga terjadi perang “Shawari” (Tiang –
tiang kapal) yang membuktikan betapa perkasanya angkatan laut islam saat itu. Muawiyah berhasil menjelajahi negeri Rumawi dan menembus gerbang
konstantinopel. Ekspansi militer pada zaman usman bin affan Perang azerbaijan dan armenia 24H, Penaklukan arrai yang kedua pada tahun 24H, Penaklukan

7
Khalid, Muh Khalid, Op.Cit, hlm. 326-332

4
ishtakhr yang kedua pada tahun 27H, Penaklukan thabaristan pada tahun 30H, Terbunuhnya kisra yazdegerd raja persia pada tahun 31H, Ekspansi pasukan ibnu amir
pada tahun 31H, Pertempuran al bab dan balanjar pada tahun 33 H, Penaklukan yang dilakukan pasukan ibnu amir pada tahun 32H, Dikalahkannya qarin dari
wilayah Khurasan.8
Ekspansi militer ke daerah syam dan maghrib diantaranya adalah, Perang Romawi 24H, Penaklukan kota Iskandariyah setelah melanggar perjanjian damai
pada tahun 25H, Pertempuran Afrika 27H, Peristiwa Jurjir dan Barbar bersama kaum muslimin, Pertempuran andalusia 27H, Penaklukan kota chiprus 28H,
pertempuran dzat ash shawari 31H, invansi negeri romawi 33H. 9
Prestasi yang pernah dicapai adalah Ekspedisi wilayah juga sampai ke Persia, khurasan, India. Selanjutnya adalah pembukuan Al Quran yang telah
dikumpulkan oleh Zaid bin Tsabit dan sahabat lainnya sejak zaman Abu Bakar serta penyeragaman bahasa dialek yang dipakai dalam Al Quran agar tidak terjadi
perselisihan, sampai lahirnya mushaf yang disebut sebagai “Mushaf Utsmani”. 10
Beliau juga berhasil menangani berbagai peristiwa yang ada, seperti : Beliau memecat al-Mughirah bin Syu’bah dari jabatan gubernur di wilayah Kufah
dan menggantikannya dengan Saad bin Abi Waqash (24 H). Beliau memerintahkan untuk memperbaharui batas-batas tanah haram dan memperlebar masjidil haram.
Pada tahun ini juga Saad bin Abi Waqash dilepaskan dari jabatannya dan digantikan dengan Al Walid bin Uqbah, sebab ia meminjam uang baitul mal oleh Ibnu
Mas’ud, dan tidak sanggup membayarnya dengan berbagai alasan (26 H). Beliau melepaskan Abu Musa Al Asyari dari jabatan gubernur wilayah Bashrah kemudian
menggantikannya dengan Abdullah bin Amir. Beliau juga memperluas masjid nabi dan membangunnya dengan batu kapur dan batu berukir, tiang tiangnya dari batu
bundar, atapnya dari kayu jati, panjangnya seratus enam puluh hasta, dan membuat enam pintu sebagaimana pada masa Umar bin Khattab. Beliau juga
melaksanakan haji bersama orang banyak, dan didirikan kemah untuk beliaun di Mina kemudian menyempurnakan rokaat sholat (tidak mengqashar) (29 H). Beliau
melepaskan Al Walid bin Uqbah dari jabatan gubernur daerah Kuffah dan menggantinya dengan Said bin al Ash, karena meminum khamr (30 H). 11

2.3 Akhir masa kekhalifahan


1) Fitnah penyebab terbunuhnya Usman
a) munculnya kudeta terhadap pemerintahan usman bin affan
b) pengusiran sekelompok penduduk kufah ke wilayah Syam 33H
c) pemindahan sekelompok orang dari penduduk Bashrah33H
d) permintaan pemerintah penduduk kufah agar gubernur mereka said bin al ash
dipecat
e) Kedatangan delegasi dari mesir pada bulan rajab 35H
f) Kedatangan berbagai kelompok dari Mesir dan dari wilayah lain pada bulan syawal
35H
g) Kelompok pemberontak berpura pura pulang ke tempat mereka 12

8
Kastir, Ibnu Al Hafizh.2010.Perjalanan Hidup Empat Khalifah Rasul yang Agung.Jakarta: Darul Haq. Hal : 319-325
9
Kastir, Ibnu Al Hafizh, Op.Cit, hlm. 325
10
Khalid, Muh Khalid, Op.Cit, hlm. 346-348
11
Kastir, Ibnu Al Hafizh, Op.Cit, hlm. 319-325
12
Kastir, Ibnu Al Hafizh, Op.Cit, hlm. 349

5
2) Wafatnya khalifah Ustman
Abdullah bin Saba’ atau Ibnu Saba’ adalah pemberontak itu. Dia menghalalkan segala cara untuk menggulingkan khalifah Usman dari jabatannya dan
menginginkan pengunduran diri khalifah. Dia memfitnah Usman melakukan praktek nepotisme dengan mengangkat keluarganya sebagai pejabat penting di berbagi
Negara. Misalnya Marwan bin hakam, Muawiyah bin Abu Sufyan, Abdullah bin Umar, dan Walid bin Uqbah. Padahal Ustman pastilah sudah memiliki kriteria dalam
mengangkat orang orang tersebut dan tidak mungkin Ustman berbuat yang tidak baik. Namun sebagian orang yang diangkat Usman itulah yang berbuat kurang baik
sehingga berdampak pada khalifah, padahal sebenarnya khalifah tidak mengetahui apa yang terjadi. Kedua adalah fitnah yang datang karena pergantian khalifah di
beberapa wilayah, padahal hal itu dilakukan Usman untuk menyetujui permintaan dari kebanyakan penduduk wilayah wilayah tersebut. 13
Meskipun fitnah yang datang terus berdatangan, namun khalifah Ustman tetap tenang, tabah dan sabar. Beliau tidak ingin mundur dari tahta bukan karena
ambisinya tetapi karena tanggung jawab dan amanah yang telah diberikan kepadanya. Abdullah bin Saba’ akhirnya mencari jalan lain dengan langsung menyerbu
kediamn Usman bin Affan pada saat itu bersama dengan rombongan nya dan termasuk didalamnya adalah Muhammad bin Abu Bakar di barisan terdepan. Namun
pasukan muslim juga turut menjaga kediaman khalifah, dan khalifah memerintahkan agar tidak terjadi pertempuran Karena beliau tidak ingin sampai ada darah kaum
muslimin yang menetes hanya untuk melindungi dirinya dan beliau memilih mengorbankan dirinya sendiri saja.14
Akhirnya para pemberontak itu berhasil memasuki rumah Ustman termasuk Muhammad bin Abu Bakar yang menarik jenggotn khalifah. Namun setelah Utsman
menasehatinya dengan mengatakan “ Sungguh jika Abu Bakar masih ada disini, dia pasti malu melihat kelakuanmu ini”. Kata kata itulah yang membuat Muhammad
tersadar dan berusaha melindungi Utsman sampai membuat pasukan Abu Saba’ merasa heran. Ustman dalam keadaan berpuasa pernah bermimpi diajak Rasulullah
berbuka di surga dan hal itu memang benar terjadi. Abu Saba’ sang pemberontak penyebar fitnah itu berhasil membunuh Usman dengan menebaskan pedangnya pada
saat Utsman selesai sholat dan memegang mushaf Al Quran yang sangat dicintainya. Bercucurlah darah Ustman, namun beliau dengan sigap menutup mushaf agar tidak
sampai terkena darahnya. Dan akhirnya beliau wafat dalam keadaan berpuasa serta memeluk Al Quran di waktu sore menjelang maghrib. Terwujudlah hal yang pernah
beliau dapatkan di mimpi yaitu berbuka bersama rasulullah di surga. Ustman telah di jamin untuk masuk dan menjadi penghuni surga. Berakhirlah masa hidup khalifah
yang memiliki kebesaran hati, kedermawanan dan rasa malu serta toleransi yang sangat kuat ini. Hal ini sekaligus menjadi tanda berakhirnya masa khalifah Ustman bin
Affan.15

13
Khalid, Muh Khalid, Op.Cit, hlm. 368-376
14
Khalid, Muh Khalid, Op.Cit, hlm. 417-418
15
Khalid, Muh Khalid, Op.Cit, hlm. 419-450

6
BAB III
PENUTUP

2.4 Kesimpulan
Usman ibn Affan ibn Abdi Syams ibn Abdimanaf ibn Quraisy Alquraisy, Alumawiy merupakan nama asli dari Usman bin Affan yang merupakan suku bani
Umayyah. . Beliau Dilahirkan pada tahun kelima sesudah kelahiran Rasulullah, tepatnya pada tahun 577 M. Usman adalah orang yang memiliki pengaruh besar di mata
kaumnya, sehingga tidak ada seorang pun yan berani menyinggung kehormatannya. Usman memang benar benar seorang muhajir pertama di jalan Allah yang
meninggalkan kemewahan yang dimilikinya dan berjuang di jalan Allah. Usman bin Affan merupakan khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab wafat. Beliau diangkat
dan dipilih oleh Abdur Rahman bin Auff melalu pedapat penduduk terhdap pribadi Usman. Pada masa pemerintahan Usman banyak prestasi yang telah dicapai, dari
mulai berbagai ekspansi-ekspansi dan penaklukan wilayah, serta pembentukan geakan contohnya seperti pembentukan armada laut yang pertama kali yang dialkukan
umatb Islam. Pada masa akhir pemerintahan belaiu banyak timbul fitnah yang ditujukan pada beliau, faktor tersebut merupakan faktor yang menjadi penyebab besar
keruntuhan pemerintahan Usman. Pada akhir riwayat hidup beliau, fitnah yang bermunculan semakin banyak dan pemberontakan yang diterjadi semakin banyak, Usman
bin Affan meninggal dibunuh oleh Abdullah bin Saba’ yang merupakan salah seorang pemberontak kepemimpinan Usman bin Affan. Beliau meninggal dikarenakan
tebasan pedang dipunggungnya ketika beliu selesai menjalankan ibadah sholat, beliu meninggal dengan msaih memegang mushaf Al-Quran yang dia cintai.

2.5 Saran
Pengetahuan tentang sejarah perkembangan Islam merupakan suatu hal yang penting yang harus diketahui sebagian besar orang , dengan penegetahuan tersebut
dapat kita ketahui bahwa munculnnya peradaban yang saat ini tidak luput melelaui proses yang terjadi pada masa lalu. Pembelajaran tentang sejarah peradaban Islam
merupakan media pembelajaran yang mempunyai banyak manfaat, manfaat yang paling mendasar adalah pembelajaran sejarah peradaban Islam merupakan seagai titik
acuan petunjuk karena terdapat norma-norma dan perbuatan yang dapat kita ambil pelajaranya dan kita terapkan sebagai acuan hidup di masa sekarang ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hamka. (1993). Sejarah Umat Islam. Jakarta: PT. Djaya Pirusa.

Kastir, I. H. (2010). Perjalanan Hidup Empat Khalifah Rasul yang Agung. Jakarta: Darul Haq.

Khalid, M. K. (1996). Mengenal Pola Kepemimpinan Umat dari Karakteristik Perihidup Khalifah Rasulullah. Bandung: CV,DIPONEGORO.

Anda mungkin juga menyukai