Anda di halaman 1dari 4

Gyanca Arachssy

B1D017089

HISTOFISIOLOGI KULIT
Sonny J. R. Kalangi

Bagaian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado E-mail:


sonnykalangi@yahoo.com

”Tidak ada mantel ajaib yang dapat dibandingkan dengan kulit dalam berbagai perannya
berupa kedap air, penghangat, tabir surya, pelindung, pendingin, sensitif terhadap rasa raba,
suhu, dan nyeri, tahan dipakai dan dapat memperbaiki diri sendiri.”

Prof. R.D. Lockhart


Ahli anatomi terkenal berkebangsaan Skotlandia
(Author of Anatomy of the Human Body)

Kulit beserta turunannya, meliputi rambut, kuku, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan kelenjar
mamma disebut juga integumen. Fungsi spesifik kulit terutama tergantung sifat epidermis. Epitel
pada epidermis ini merupakan pembungkus utuh seluruh permukaan tubuh dan ada kekhususan
setempat bagi terbentuknya turunan kulit, yaitu rambut, kuku, dan kelenjar-kelenjar.

KULIT SEBAGAI ORGAN pada dinding pembuluh darah, sedangkan


Kulit merupakan organ yang tersusun dari 4 jaringan otot bercorak terdapat pada otot-
jaringan dasar: otot ekspresi wajah.
1. Kulit mempunyai berbagai jenis epitel, 4. Jaringan saraf sebagai reseptor sensoris
terutama epitel berlapis gepeng dengan yang dapat ditemukan pada kulit berupa
lapisan tanduk. Penbuluh darah pada ujung saraf bebas dan berbagai badan akhir
dermisnya dilapisi oleh endotel. Kelenjar- saraf. Contoh, badan Meissner dan badan
kelenjar kulit merupakan kelenjar epitelial. Pacini.
2. Terdapat beberapa jenis jaringan ikat,
Struktur kulit
seperti serat-serat kolagen dan elastin, dan
Kulit terdiri atas 2 lapisan utama yaitu
sel-sel lemak pada dermis.
epidermis dan dermis. Epidermis merupakan
3. Jaringan otot dapat ditemukan pada
jaringan epitel yang berasal dari ektoderm,
dermis. Contoh, jaringan otot polos, yaitu
sedangkan dermis berupa jaringan ikat agak
otot penegak rambut (m. arrector pili) dan
padat yang berasal dari mesoderm. Di bawah

1
dermis terdapat selapis jaringan ikat longgar Epidermis merupakan lapisan paling luar
yaitu hipodermis, yang pada beberapa kulit dan terdiri atas epitel berlapis gepeng
tempat terutama terdiri dari jaringan lemak. dengan lapisan tanduk. Epidermis hanya
terdiri dari jaringan epitel.
Epidermis
Stratum basal (lapis basal, lapis benih) sedikit desmosom, tetapi pada lapisan ini
Lapisan ini terletak paling dalam dan terdiri adhesi kurang sehingga pada sajian
atas satu lapis sel yang tersusun berderet- seringkali tampak garis celah yang
deret di atas membran basal dan melekat memisahkan stratum korneum dari lapisan
pada dermis di bawahnya. Selselnya kuboid lain di bawahnya.
atau silindris. Intinya besar, jika dibanding
Stratum korneum (lapis tanduk)
ukuran selnya, dan sitoplasmanya basofilik.
Lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel-sel
Pada lapisan ini biasanya terlihat gambaran
mati, pipih dan tidak berinti serta
mitotik sel, proliferasi selnya berfungsi
sitoplasmanya digantikan oleh keratin.
untuk regenerasi epitel
Selsel yang paling permukaan merupa-kan
Stratum spinosum (lapis taju) sisik zat tanduk yang terdehidrasi yang
Lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel selalu terkelupas.
yang besar-besar berbentuk poligonal
Sel-sel epidermis
dengan inti lonjong. Sitoplasmanya
Terdapat empat jenis sel epidermis, yaitu:
kebiruan. Bila dilakukan pengamatan
keratinosit, melanosit, sel Langerhans, dan
dengan pembesaran obyektif 45x, maka
sel Merkel.
pada dinding sel yang berbatasan dengan sel
di sebelahnya akan terlihat taju-taju yang Keratinosit
seolah-olah menghubungkan sel yang satu Keratinosit merupakan sel terbanyak (85-
dengan yang lainnya. Pada taju inilah 95%), berasal dari ektoderm permukaan.
terletak desmosom yang melekatkan sel-sel Merupakan sel epitel yang mengalami
satu sama lain pada lapisan ini. Semakin ke keratinisasi, menghasilkan lapisan kedap air
atas bentuk sel semakin gepeng. dan perisai pelidung tubuh. Proses
keratinisasi berlangsung 2-3 minggu mulai
Stratum granulosum (lapis berbutir)
dari proliferasi mitosis, diferensiasi,
Lapisan ini terdiri atas 2-4 lapis sel gepeng
kematian sel, dan pengelupasan
yang mengandung banyak granula basofilik
(deskuamasi). Pada tahap akhir diferensiasi
yang disebut granula keratohialin, yang
terjadi proses penuaan sel diikuti penebalan
dengan mikroskop elektron ternyata
membran sel, kehilangan inti organel
merupakan partikel amorf tanpa membran
lainnya. Keratinosit merupakan sel induk
tetapi dikelilingi ribosom. Mikrofilamen
bagi sel epitel di atasnya dan derivat kulit
melekat pada permukaan granula.
lain.
Stratum lusidum (lapis bening)
Melanosit
Lapisan ini dibentuk oleh 2-3 lapisan sel
Melanosit meliputi 7-10% sel epidermis,
gepeng yang tembus cahaya, dan agak
merupakan sel kecil dengan cabang
eosinofilik. Tak ada inti maupun organel
dendritik panjang tipis dan berakhir pada
pada sel-sel lapisan ini. Walaupun ada
keratinosit di stratum basal dan spinosum.

2
Terletak di antara sel pada stratum basal, telapak kaki. Sebagian besar papila
folikel rambut dan sedikit dalam dermis. mengandung pembuluh-pembuluh kapiler
Dengan pewarnaan rutin sulit dikenali. yang memberi nutrisi pada epitel di atasnya.
Dengan reagen DOPA (3,4- dihidroksi- Papila lainnya mengandung badan akhir
fenilalanin), melanosit akan terlihat hitam. saraf sensoris yaitu badan Meissner. Tepat di
Pembentukan melanin terjadi dalam bawah epidermis serat-serat kolagen
melanosom, salah satu organel sel melanosit tersusun rapat.
yang mengandung asam amino tirosin dan
Stratum retikularis
enzim tirosinase. Melalui serentetan reaksi,
Lapisan ini lebih tebal dan dalam. Berkas-
tirosin akan diubah menjadi melanin yang
berkas kolagen kasar dan sejumlah kecil
berfungsi sebagai tirai penahan radiasi
serat elastin membentuk jalinan yang padat
ultraviolet yang berbahaya.
ireguler. Pada bagian lebih dalam, jalinan
Sel Langerhans lebih terbuka, rongga-rongga di antaranya
Sel Langerhans merupakan sel dendritik terisi jaringan lemak, kelenjar keringat dan
yang bentuknya ireguler, ditemukan sebasea, serta folikel rambut. Serat otot
terutama di antara keratinosit dalam stratum polos juga ditemukan pada tempat-tempat
spinosum. Tidak berwarna baik dengan HE. tertentu, seperti folikel rambut, skrotum,
Sel ini berperan dalam respon imun kulit, preputium, dan puting payudara. Pada kulit
merupakan sel pembawa-antigen yang wajah dan leher, serat otot skelet menyusupi
merangsang reaksi hipersensitivitas tipe jaringan ikat pada dermis. Otot-otot ini
lambat pada kulit. Sel Merkel Jumlah sel berperan untuk ekspresi wajah. Lapisan
jenis ini paling sedikit, berasal dari krista retikular menyatu dengan hipodermis/fasia
neuralis dan ditemukan pada lapisan basal superfisialis di bawahnya yaitu jaringan ikat
kulit tebal, folikel rambut, dan membran longgar yang banyak mengandung sel
mukosa mulut. Merupakan sel besar dengan lemak.
cabang sitoplasma pendek. Serat saraf tak
Sel-sel dermis
bermielin menembus membran basal,
Jumlah sel dalam dermis relatif sedikit. Sel-
melebar seperti cakram dan berakhir pada
sel dermis merupakan sel-sel jaringan ikat
bagian bawah sel Merkel. Kemungkinan
seperti fibroblas, sel lemak, sedikit makrofag
badan Merkel ini merupakan
dan sel mast.
mekanoreseptor atau reseptor rasa sentuh.
Hipodermis
Dermis Dermis terdiri atas stratum papilaris
Sebuah lapisan subkutan di bawah
dan stratum retikularis, batas antara kedua
retikularis dermis disebut hipodermis. Ia
lapisan tidak tegas, serat antaranya saling
berupa jaringan ikat lebih longgar dengan
menjalin.
serat kolagen halus terorientasi terutama
Stratum papilaris sejajar terhadap permukaan kulit, dengan
Lapisan ini tersusun lebih longgar, ditandai beberapa di antaranya menyatu dengan yang
oleh adanya papila dermis yang jumlahnya dari dermis. Pada daerah tertentu, seperti
bervariasi antara 50 – 250/mm2 . Jumlahnya punggung tangan, lapis ini meungkinkan
terbanyak dan lebih dalam pada daerah di gerakan kulit di atas struktur di bawahnya.
mana tekanan paling besar, seperti pada Di daerah lain, serat-serat yang masuk ke

3
dermis lebih banyak dan kulit relatif sukar tergantung jenis kelamin dan keadaan
digerakkan. Sel-sel lemak lebih banyak gizinya. Lemak subkutan cenderung
daripada dalam dermis. Jumlahnya mengumpul di daerah tertentu.
Warna kulit DAFTAR PUSTAKA
Warna kulit ditentukan oleh tiga faktor,
1. Bergman RA, Afifi KA, Heidger Jr PM.
yaitu: pigmen melanin berwarna coklat
Histology. Philadelphia: W.B. Saunders
dalam stratum basal, derajat oksigenasi
Company; 1996. 2. Bergman RA, Afifi KA,
darah dan keadaan pembuluh darah dalam
Heidger Jr PM. Histology. Philadelphia:
dermis yang memberi warna merah serta
W.B. Saunders Company; 1996. 3. Calvin
pigmen empedu dan karoten dalam lemak
M. Cutaneous wound repair. Wounds
subkutan yang memberi warna kekuningan.
1998;10:12-32. 4. Clark RAF. Cutaneous
Perbedaan warna kulit tidak berhubungan
tissue repair: Basic biologic considerations.
dengan jumlah melanosit tetapi disebabkan
I. J Am Acad Dermatol. 1985;13:701-25. 5.
oleh jumlah granul-granul melanin yang
Cormack DH. Ham’s Histology (Ninth
ditemukan dalam keratinosit.
Edition). Philadelphia: JB Lippincott
RAMBUT Company; 1987. 6. Fawcett DW. Bloom and
Batang rambut merupakan struktur keratin Fawcett: A Textbook of Histology (Twelfth
keras yang dihasilkan oleh bangunan Edition). New York: Chapman & Hall;
epitelial berbentuk kantung yaitu folikel 1994. 7. Gartner LP, Hiatt JL. Color
rambut. Pada ujung basal folikel melebar Textbook of Histology (Third Edition).
melingkari papila pili terdiri atas jaringan Philadelphia: S20 Jurnal Biomedik (JBM),
ikat, pembuluh darah dan saraf yang penting Volume 5, Nomor 3, Suplemen, November
bagi kelangsungan hidup folikel rambut; 2013, hlm. S12-20 Saunders Elsevier; 2007.
bagian yang melebar disebut bulbus pili. 8. Kessel RG. Basic Medical Histology. The
Sel-sel terdalam pada bulbus, yang meliputi biology of Cells, Tissues, and Organs. New
papila pili menghasilkan batang rambut yang York: Oxford University Press; 1998. 9.
akan muncul ke permukaan kulit. Sel-sel Kirsner RS, Eaglstein WH. The wound
yang membungkus bulbus merupakan healing process. Dermatol Clin.
lanjutan sel-sel stratum basal dan spinosum 1993;11:629-40. 10. Lazarus GS, Cooper
epidermis kulit. Sel-sel tersebut DM, Knighton DR, Margolis DJ, Pecoraro
terusmenerus mengalami mitosis dan RE, Rodeheaver G, et al. Definition and
menghasilkan berbagai selubung selular bagi guiedelines for assessment of wounds and
rambut. Sel-sel papila memiliki sifat induktif evaluation of healing. Arch Dermatol.
terhadap aktivitas folikel, dan nutrien dari 1994;130:489-93. 11. McKenzie JC, Klein
kapilernya adalah esensial untuk fungsi RM. Basic Concepts in Cell Biology and
normalnya. Sel-sel epitel yang membungkus Histology. A Student’s Survival Guide. New
papila dapat disamakan dengan sel-sel York: McGraw-Hill; 2000. 12. Mescher AL.
stratum basal pada epidermis, dan mereka Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas.
membentuk matriks rambut. New York: McGraw Hill Medical; 2010. 13.
Ross MH, Pawlina W. Histology a Text and
Atlas (Sixth Edition). Philadelphia: Wolters
Kluwer Lippincott Williams & Wilkins;

Anda mungkin juga menyukai