Anda di halaman 1dari 14

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

A. Struktur Anatomi Kulit


1. Definisi
Integumen mencakup kulit pembungkus permukaan tubuh dan turunannya
termaksuk kuku, rambut, dan kelenjar. Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat
pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Kulit
berhubungan dengan selaput lender yang melapisi rongga lubang masuk. Pada
permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar mukosa. Kulit disebut juga
integument atau kutis, tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang
menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang
menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam).
Kulit mempunyai susunan serabut saraf yang teranyam secara halus, berfungsi
merasakan sentuhan atau sebagai alat peraba. Kulit merupakan organ yang palaing
luas sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia, cahaya matahari,
mikroorganisme, dan menjaga keseimbangan tubuh dengan lingkungan. Kulit
merupakan indicator untuk memperoleh kesan umum, dengan melihat perubahan
yang terjadi pada kulit misalnya pucat, kekuning-kuningan, kemerah-merahan. Suhu
kulit meningkat dengan adanya kelainan pada kulit atau gangguan psikis (stress,
ketakutan, marah) yang menyebabkan perubahan pada kulit. Perubahan struktur kulit
menentukan usia sudah lanjut atau masih muda. Wanita atau pria dibedakan dengan
penampilan kulit, selain itu warna kulit juga ditentukan oleh ras atau suku bangsa,
misalnya kulit hitam negro, kulit kuning Mongolia, kuliat putih eropa,dll.
Kulit merupakan organ hidup yang mempunyai ketebalan yang sangat
bervariasi. Bagian yang sangat tipis terdapat disekitar mata dan yang paling tebal
pada telapak kaki dan telapak tangan yang mempunyai ciri khas (dermatoglipic
pattern) yang berbeda pada setiap orang yaitu berupa garis lengkung dan berbelok-
belok, hal ini berguna untuk mengidentifikasi seseorang. Dua sel yang terdapat dalam
epitel kulit :
a. Sel utama (terang), merupakan sel serosa yang menempati bagian tengah sel.
Sitoplasmanya mengandung bitnik lemak dan granula pigmen. Sel ini
mengeluarkan getah encer mengandung bahan pelarut.
b. Sel-sel musigen (gelap), bertebaran di antara sel-sel serosa yang mempunyai
reticulum endoplasma granula sekretori basophil, menghasilkan glikoprotein
mucoid. Kontraksi sel ini membantu pengosongan getah kelenjar dan berfungsi
sebagai bangun penyangga menekan perubahan osmotik yang memungkinkan
bahaya pada keutuhan susunan kanalikuli intrasel.

2. Lapisan kulit
Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan utama yaitu kulit ari (epidermis) dan
kulit jangat (dermis/kutis) kedua lapisan ini berhubungan dengan lapisan yang ada di
bawahnya dengan perantaraan jaringan ikat bawah kulit (hypodermis/subkutis),
mempunyai alat tambahan atau pelengkap kulit yang terdiri dari rambut dan kuku.
a. Epidermis
Kulit ari atau epidermis adalah lapisan paling luar yang terdiri dari lapisan
epitel gepeng unsur utamanya adalah sel-sel tanduk (keratinosit) dan sel
melanosit. Lapisan epidermis tumbuh terus karena lapisan sel induk yang berada
di lapisan bawah bermitosis terus, lapisan paling luar epidermis akan terkelupas
dan gugur. Epidermis tersusun oleh sel-sel epidermis terutama serat-serat kolagen
dan sedikit serat elastis.kulit ari (epidermis) terdiri dari beberapa lapis sel. Sel-sel
ini berbeda dalam beberapa tingkat pembelahan sel. Sel-sel in bebeda dalam
beberapa tigkat pembelahan sel secara mitosis. Lapisan permukaan dianggap
sebagai akhir keaktifan sel lapisan tersebut, terdiri dari lima lapisan
1) Stratum korneum: terdiri dari banyak lapisan tanduk (keratinasi), gepeng,
kering, dan berinti. Sitoplasma diisi dengan serat keratin, makin keluar letak
sel makin gepeng seperti sisik lalu terkelupas dari tubuh, yang terkelupas
digantikan oleh sel yang lain. Zat tanduk terdiri dari keratin lunak yang
susunan kimianya berada dalam sel-selkeratin keras. Lapisan tanduk hampir
tidak mengandung air karena adanya penguapan air, elastisnya kecil dan
sangat efektif untuk pencegahan penguapanair dari lapisan yang lebih dalam.
2) Stratum lusidium: terdiri dari beberapa lapis sel yang sangat gepeng dan
bening. Sulit melihat membrane yang membatasi sel-sel itu sehingga lapisan
keseluruhan tampak seperti satu kesatuan yang bening. Lapisan ini ditemukan
pada daerah tubuh yang berkulit tebal.
3) Stratum granulosum: terdiri dari 2-3 lapis sel polygonal yang agak gepeng,
inti ditengah, dan sitoplasma berisi butiran granula keratohialin atau gabungan
keratin dengan hialin. Lapisan ini menghalangi masuknya benda asing,
kuman, dan bahan kimia ke dalam tubuh
4) Stratum spinosum: terdiri dari banyak lapisan sel berbentuk kubus dan
polygonal, inti terdapat di tengah dan sitoplasmanya berisi berkas-berkas serat
yang terpaut pada desmosome (jembatan sel) seluruh sel terikat rapat lewat
serat-serat itu sehingga secara keseluruhan lapisan sel-selnya berduri. Lapisan
ini untuk menahan gesekan dan tekanan dari luar, sehingga harus tebal dan
terdapat di daerah tubuh yang banyak bersentuhan atau menahan beban dan
tekanan seperti tumit dan pangkal telapak kaki.
5) Stratum malfighi: unsur-unsur lapis taju yang mempunyai susunan kimia yang
khas, inti bagian basal lapis taju mengandung kolestrol dan asam-asam amino.
Lapisan terdalam dari epidermis berbatasan dengan dermis di bawah.
Desnosom banyak sekali pada memberan sel merupakan sel induk epidermis.
Sel ini aktif bermitosis sampai individu meninggal. Sebanding dengan
terkelupasnya sel pada stratum korneum, sel induk inipun menggantinya
dengan yang baru dari bawah. Sejak terbentuk sampai terkelupas umur sel 15-
30 hari.

Gabungan stratum malfighi dan stratum spinosum disebut stratum


germinatifum. Gabungan ini terletak bergelombang karena lapisan dermis di
bawahnya membentuk tonjolan yang disebut papilla. Batas germinatifum dengan
dermis dibawahnya berupa lapisan tipis jaringan pengikat yang disebut lamina
barsalis, pada stratum malfighi, diantara sel epidermis terdapat melanosit yaitu sel
yang berisi pigmen melanin yang berwarna coklat dan sedikit kuning. Pada orang
bekulit hitam, melanosit ini mempunyai tonjolan banyak, panjang, dan halus
menyelusup diantara sel-sel epidermis stratum germinatium.

Warna kulit ditentukan oleh factor warna kulit sendiri, karena kandungan karoten
(pigmen) darah pada pembuluh darah dermis memberikan warna kemerahan dan
kandungan pigmen melanin memberikan bayangan coklat. Melanin terletak
didalam lapisan basal dan bagian bawah lapisan taju melanosit bertebaran di atara
keratinosit lapis basal, lapis taju, dalam folikel rambut dan jaringan ikat dermis.
Perbedaan warna kulit disebabkan oleh perbedaan jumlah dan ukuran
melanosome di dalam keratinosit, pigmentasi kulit tergantung pada beberapa
pengaruh termasuk factor keturunan, hormone, dan lingkungan. Factor genetic
memengaruhi ukuran satuan melanin epidermis, hormone pemacu melanosit MSH
(Melanosit Stimulating Hormon) merangsang perpindahan melanosome ke dalam
cabang-cabang sitoplasma melanosit dan keratinosit. Factor lingkungan seperti
ultraviolet meningkatkan kegiatan enzim melanosit, meningkatkan produksi
melanin dan penimbunannya di dalam keratinosit sehingga kulit menjadi coklat.
Tipe-Tipe Sel Epidermis

1) Keratinocytes
Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu
mengelupas pada permukaaan epidermis, maka harus selalu digunakan.
Pergantian dilakukan oleh aktivitas mitosis dari lapisan basal (di malam hari).
Selama perjalanannya ke luar (menuju permukaan. Keratinocyes
berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma. Proses dari basal
sampai korneum selama 20-30 hari. Karena proses cytomorhose dari
keratinocytes yang bergerak dari basal ke korneum, lima lapisan dapat
diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum, granulosum, losidum dan kornium.
2) Melanocytes
Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang memberikan
warna coklat pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang. Mengandung
tirosinase yang dihasilkan oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh
Aparatus Golgi menjadi oval granules (melanosomes). Ketika asam amino
tirosin berpindah ke dalam melanosomes, melanosomes berubah menjadi
melanin. Enzim tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian
melanin meninggalkan badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-
sel dalam lapisan stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin
didegradasi oleh keratinocytes.
3) Merkel Cells
Sel merkel bertebaran didalam epidrmis terlihat didekat stratum germinativum
dan berhubungan dengan ujung ujung saraf intraepitel. Bentuk intinya tidak
teratur, sitoplasma mengandung berkas longgar tonofilamen (filamen halus
pada selBanyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips,
oral mucosa, daerah dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal
yang banyak mengandung keratinocytes.
4) Langerhans Cells
Sel yang berbentuk bintang dengan banyak mirip dendrit terutama ada pada
lapisan taju epidermis. Sel ini tampak seperti sel bening, sitoplasmanya
mengandung inklus (suatu sel yang terpendam dalam sel) mirip batang,
disebut granula birebeck. Sel ini juga terdapat dalam epitel mukosa mulut,
esofagus, vagina, didalam folikel rambut, sebasea, kelenjar timus, dan
limfonodus.
Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan stratum
spinosum. Merupakan sel yang mengandung antibodi. Banyaknya 2% 4 %
dari keseluruhan sel epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian
dermis pada lubang mulut, esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans
cells adalah untuk responisasi terhadap imun karena mempunyai antibodi.

b. Dermis
Batas dermis (kulit jangat) yang pasti sukar ditentukan karena menyatu
dengan lapisan subkutis (hipodermis). Ketebalannya antara 0,5-3 mm. beberapa
kali lebih tebal dari epidermis dibentuk dari komponen jaringan pengikat.
Derivate (turunan) dermis terdiri dari bulu, kelenjar minyak, kelenjar lendir, dan
kelenjar keringat yang membenam jauh kedalam dermis.
Kulit jangat bersifat ulet dan elastis yang berguna untuk melindungi
bagian yang lebih dalam. Pada perbatasan antara kulit ari dan kulit jangat terdapat
tonjolan-tonjolan kulit ke dalam kulit ari (epidermis) yang disebut papil kulit
jangat. Kulit jangat terdiri dari serat-serat kolagen, serabut-serabut elastis, dan
serabut-serabut retikulum. Serat-serat ini bersama pembuluh darah dan pembuluh
getah bening membentuk anyaman-anyaman yang memberikan pendarahan untuk
kulit. Lapisan dermis terdiri dari :
1) Lapisan papila, mengandung lekuk-lekuk paplia sehingga stratum malfigi juga
ikut berlekuk. Lapisan ini mengandung lapisan pengikat longgar disebut
lapisan stratum spongeosum. Terdiri dari serat kolagen halus, elastis, alastin,
dan reticulum yang tersusun membentuk jaringan halus terdapat di bawah
epidermis. Lapisan ini memegang peranan penting dalam peremajaan dan
penggandaan unsur-unsur kulit. Serat retulin dermis membentuk alas dari
serbut yang menyisip ke dalam membran basal dibaawah epidermis. Pada
umumnya, papil-papil kulit jangat sangat rendah, tetapi pada telapak kaki dan
telapak tangan papil tinggi, tebal, dan banyak sehingga tampak berhimpitan
membentuk rigi-rigi yang menonjol di permukaan kulit ari, dan membentuk
pola sidik jari tangan dan jari kaki. Setiap papil dibentuk oleh nyaman serabut
halus yang mengandung serabut elastin. Pada bagian ini telihat lengkung-
lengkung kapiler dan ujung-ujung saraf perasa.
2) Lapisan retikulosa, mengandung jaringan pengikat rapat dan serat kolagen.
Tersusun bergelombang, sedikit retikulin, dan banyak serat elastin. Bahan
dasar dermis merupakan bahan matriks amorf yang membenam pada serat
kolagen, elastin, dan turunan kulit. Glikosaminoglikans utama kulit adalah
asam hialuronat dan dermatan sulfat dengan perbandingan yang beragam di
berbagai tempat, bahan dasar ini bersifat sangat hidrofilik. Lapisan ini terdiri
atas anyaman jaringan ikat yang lebih tebal dan di dalamnya ditemukan sel-sel
fibrosa, sel histiosit, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf, kandung
rambut kelenjar sebasea, kelenjar keringat, sel lemak, dan kelenjar otot
penegak rambu. Dalam lapisan ini ditemukan sel fibrosa, sel histiosit,
pembuluh darah, pembulub getah bening, saraf, kandung rambut kelenjar
sebasea, kelenjar keringat, sel lemak, dan otot penegak rambut.

Unsur utama sel dermis adalah fibroblast dan makrofag, juga terdapat sel
lemak yang berkelompok. Selain juga sel jaringan ikat bercabang dan berpigmen
pada lingkungan epidermis yang banyak mengandung pigmen misalnya areola
mamae dan sekitar anus.
Serat otot polos dijumpai di dalam dermis tersusun membentuk berkas
dihubungkan dengan folikel. Rambut bertebaran diseluruh dermis dalam jumlah
yang cukup banyak pada kulit, puting susu, penis, skrotum, dan sebagian
perineum. Kontraksinya menyebabkan kulit daerah yang bersangkutan mengerut,
di dalam kulit muka dan leher sejumlah serat otot rangka berakhir pada jalinan
serat elastin halus pada dermis.

c. Hipodermis
Lapisan bawah kulit (fasia superfisialis) terdiri dari jaringan pengikat
longgar. Komponennya serat longgar, elastis, dan sel lemak. Pada lapisan adiposa
terdaat susunan lapisan subkutan yang menentukan mobilitaskulit di atasnya.
Bagian superfisial hypodermis mengandung kelenjar keringat dan folikel rambut.
Dalam lapisan hypodermis terdapat anyaman pembuluh arteri, pembuluh vena,
anyaman saraf.
3. Sirkulasi Pada Kulit
a. Definisi

b. Mekanisme Vasokontriksi

c. Mekanisme Vasodilatasi

4. Kelenjar pada Kulit


a. Kelenjar Sebasea
Kelenjar sebasea berhubungan dengan folikel rambut yang bermuara
dalam sebuah folikel rambut. Kelenjar ini tidak berhubungan dengan folikel
rambut tetapi salurannya bermuara langsung ke permukaan kulit seperti yang
terdapat pada gland penis, labium minus, dan kelenjar tarsalia pada kelopak mata.
Kelenjar ini tidak terdapat pada kulit telapak kaki dan tangan dan terletak di
dalam lapisan dermis.
Setiap kelenjar berkapsul jaringan ikat tipis berupa kelenjar alveolar yang
membentuk lipid. Kebanyakan kelenjar alveolar bermuara ke dalam sebuah
saluran keluar pendek dan lebar, tercurah ke dalam leher folikel rambut. Setiap
alveolus terisi penuh dengan epitel berlapis terletak di atas membrane basal tipis
yang permukaan dalamnya ditempati oleh sederetan sel kubis kecil yang
berhubungan dengan sel-sel basal epidermis pada leher folikel rambut.
Sel-sel ini meningkatkan jumlah reticulum endoplasma dan sitoplasma
dipenuhi oleh bitnik-bintik lemak yang mengandung kolestrol, fosfolipid, dan
trigliserida. Intinya berangsur mengerut dan hilang. Selnya pecah menjadi massa
berlemak dan serpihan sel merupakan getah berminyak (sebum). Perkembangan
dan pertumbuhan kelenjar sebasea terutama di selama pubertas dibawah control
hormon. Sekresi tersebut terjadi terus menerus yang manfaatnya untuk
pemeliharaan kesehatan kulit.
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan
kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam
kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki
kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap
kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di
semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit
atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit
kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi
rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa
kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil.
Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari
kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak
sehingga memudahkan timbulnya jerawat.

b. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat terdapat pada seluruh kulit kecuali pada dasar kuku, batas
bibir, glans penis, dan gendang telinga. Bagian sekretoli terletak di dalam dermis
atau hypodermis bargabung membentuk massa tersendiri. Duktusnya keluar
menuju dermis, berjalan berkelok-kelok menyatu dengan epidermis dan berjalan
spiral untuk mencapai permukaan kulit. Terdapat dua macam kelenjar keringat :
1) Kelenjar keringat ekrin, tersebar di seluruh kulit tubuh kecuali kulup penis,
bagian telinga luar, telaapak tangan dan kaki, dan dahi. Badan kelenjar
terdapat pada perbaatasan kulit arid an kulit jangat. Kelenjar keringat ini
mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95-97 persen air
dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula
minyak, glusida dan sampingan dari metabolism seluler. Kelenjar keringat ini
terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke
kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14
liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar
keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung
pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2) Kelenjar keringat apokrin, kelenjar keringat yang besar hanya dapat
ditemukan pada ketiak, putting susu, kulit sekitar alat kelamin dan dubur.
Kelenjar ini terletak lebih dalam. Bersama keringat keluar bagian-bagian sel
kelenjar yang sudah rusak dan menghasilkan cairan yang agak kental,
berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar
ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau.
Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel
rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya
sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif
setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

c. Kelenjar mamae
Glandula Mamae disebut kelenjar kulit karena berasal dari lapisan
ektodermal. Secara fungsional termasuk sitem reproduksi, terletak diatas fasia
pektoralis superfisialis dihubungkan dengan perantaraan jaringan ikat longgar dan
jaringan lemak, serta merekat erat dengan kulit diatasnya. Disekitar puting susu
(papilla mamae) terdapat retikulum kutis yang tumbuh denganbaik dinamakan
ligamentum suspensorium, ke dalam puting susu bermuara 15-20 duktus
laktiferus, di sekitar papilla mamae terdapat areola mamae yang mengandung
kelenjar sebasea montgomeri (grandula areola mamae) untuk melindungi dan
melincinkan puting susu pada waktu bayi mengisap. Pada daerah subkutan
terdapat lobus-lobus yang berhubungan satu sama lain oleh jaringan areolar,
pembulu darah, dan duktus laktiferus.
Pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui, alveoli Nampak kecil
dan padat berisi sel-sel granular. Pada waktu hamil, alveoli akan membesar dan
sel-sel pada pusat alveoli mengalami degenerasi lemak dan menghasilkan
kolostrum. Hormon esterogen memperbanyak alveoli dan hormone prolactin yang
dihasilkan kelenjar hipofise merangsang pengeluaran kolostrum

5. Perlengkapan kulit
a. Kuku
Kuku Merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan
dorsal falang jari tangan dan jari kaki. Strukturnya berhubungan dengan dermis
dan epidermis. Pertumbuhan kuku terjadi sepanjang garis datar lengkung dan
sedikit miring terhadap permukaan pada bagian proksimalnya.
Kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku. Epidermis yang tepat di bawah
menjadi dasar kuku yang membentuk U bila dilihat dari atas, diapit oleh lipatan
kulit dinding kuku. Sel-selnya banyak mengandung fibril. Sitoplasma hilang pada
tahap akhir setelah sel menjadi homogeny (berstruktur sama), menjadi zat tanduk
dan menyatu dengan lempeng kuku. Pada lapisan dalam matriks kuku
mengandung melanosit sehingga lempeng kuku mungkin berpigmen pada ras
kulit hitam.
Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatu erat dan tidak
mengelupas. Badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan kemerahan karena
ada pembuluh darah di dalam dasar kuku. Sel-sel stratum korneum meluas dari
dinding kuku kepermukaan lempeng kuku sebagai epikondrium atau kutikula
Dengan bertambahnya sel-sel baru dalam akar kuku menghasilkan geseran lambat
lempeng kuku di atas dasar kuku. Laju pertumbuhan kuku rata-rata 0,5 mm per
minggu. Pertumbuhan ini lebih pesat pada jari tangan daripada jari kaki dan bila
lempeng kuku dicabut paksa, asalkan matriknya tidak rusak, kuku aakan tumbuh
kembali.

b. Rambut
Berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis tersebar di
seluruh tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang
distal, sekitar lubang dubur, dan urogenital. Setiap rambut mempunyai batang
yang bebas dan akar yang tertanam dalam kulit, akar rambut dibungkus oleh
folikel rambut yang berbentuk tabung terdiri atas bagian yang berasal dari
epidermis (epitel) dan bagian yang berasal dari dermis (jaringan ikat). Pada ujung
bawah folikel menggembung membentuk bulbus rambut, beberapa kelenjar
sebasea, dan seberkas otot polos (erektor pili). Kontraksi otot ini menyebabkan
tegaknya rambut sebab rambut terpancang miring berbentuk sudut tumpul.
Struktur Rambut :
1) Medula: merupakan bagian tengah rambut yang longgar terdiri atas 2-3 lapis
sel kubis mengerut sama lain dipisahkan oleh ruang berisi udara dan bulu
halus pendek jenis bulu roma. Sebagai rambut kepala dan rambut pirang tidak
mempunyai medula, sel-selnya sering mengandung pigmen, keratin sel-sel
medula termasuk keratin lunak.
2) Korteks: merupakan bagian utama rambut yang terdiri atas beberapa lapis sel
gepeng dan panjang berbentuk gelondong membentuk keratin keras. Fibril
keratin tersusun sejajar, sedangkan granula pigmen terdapat di dalam dan
diantara sel-selnya. Rambut hitam mengandung pigmen teroksidasi udara
yang terkumpul di dalam ruang antara sel korteks dan mengubah warna
rambut.
3) Kutikula: terdapat pada permukaan selapis sel tipis dan jernih. Kutikula tidak
berinti kecuali yang terdapat pada akar rambut, sel-selnya tersusun seperti
genteng atap dengan ujung menghadap ke atas. Penampang melintang rambut
beragam sesuai dengan ras, rambut lurus bangsa mongol, eskimo, dan indian
amerika tampak bundar pada potongan melintang, rambut berombak pada
beberapa bangsa kaukasia, afrika dan irian penampangnya lonjong.
4) Folikel rambut, Merupakan selubung yang terdiri atas sarung jaringan ikat
bagian luar (sarung akar dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar
epitel bagian dalam berasal dari epidermis. Folikel yang mengembung
membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan papilla tempat persatuan
akar rambut dan selubungnya.

Sarung akar asal dermis:

1) Lapisan paling luar: berkas serat kolagen kasar yang memanjang sesuai
dengan lapisan retikulum dermis.
2) Lapisan tengah: lebih tebal sesuai dengan lapisan papila dermis. Lapisan ini
padat sel dan mengandung serat jaringan ikat halus yang tersusun melingkar.
3) Lapisan dalam: berupa sabuk homogen sempit yang disebut glassy membran
basal di bawah epidermis
Sarung akar asal epidermis (epitel) mempunyai lapisan luar yang
menyambung dengan lapis-lapis dalam epidermis yang sesuai dengan lapis-
lapis permukaan yang sudah berkembang. Sarung akar rambut luar
mempunyai selapis sel poligonal yang menyerupai sel-sel stratum spinosum
epidermis. Sarung akar rambut dalam, sarung berzat tanduk membungkus
akar rambut yang sedang tumbuh dan menghasilkan keratin lunak yang juga
ditemukan pada epidermis. Sarung ini tidak tampak lagi diatas muara kelenjar
sebasea dalam folikel.

Susunan rambut

a. batang rambut
merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau dibuat potongan, sebuah
rambut akan terlihat dari luar ke dalam.
1) selaput rambut (kutikula): merupakan lapisan yang paling luar, terdiri atas sel-sel tanduk
yang tersusun seperti sisik ikan, dapat diketahui kalau rambut disasak dengan baik. Rambut yang
sering disasak akan meregangkan hubungan sel-sel selaput rambut sehingga merusak selaput
rambut dan cairan mudah masuk ke dalam rambut.
2) kulit rambut : korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal terdiri atas lapisan
tanduk berbentuk kumparan tersusun memanjang dan mengandung butir-butir mielin. Sel tanduk
terdiri atas serabut keratin, masing-masing sel tanduk yang disebut fibril diuraikan menjadi
satuan serat yang lebih halus disebut mikrofibril. Rambut mempunyai sifat daya elastisitas akan
bertambah apabila dibasahkan dan dihangatkan.
3) sumsum rambut (medula): bagian yang paling dalam dibentuk oleh sel tanduk, bentuknya
seperti anyaman dengan rongga berisi udara. Bagian ini sangat tipis mengandung medula dan
sum-sum rambut ini hanya terdapat pada rambut yang tebal misalkan pada alis, kumis, dan
sebagian rambut kepala.

b. akar rambut
Merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit, terselubung oleh kandung
rambut (folikel rambut). Akar ini tertanam sangat dalam hingga dapat mencapai lapisan
hipodermis.
1) kandungan rambut: tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari permukaan kulit
sampai pada bagian bawah umbi rambut. Pada selubung ini terdapat unsur:
a) Unsur dari lapisan dermis. Jaringan ikat yang berasal dari lapian dermis atau kulit jangat yang
membentuk 3 lapisan: lapisan serabut kolagen, lapisan serabut elastis yang teratur mengandung
pembuluh darah dan saraf, dan lapisan serabut sirkuler yang tersusun selang seling dengan sel
yang berbentuk kumparan dan selaput bening(hialin) yang tidak mempunyai bentuk tertentu.
b) Unsur lapisan epidermis. Terdapat pada umbi rambut yang terdiri atas lapisan-lapisan
kandung akar luar dan kandung akar dalam. Kandungan akar dalam tersusun dari luar ke dalam
(lapisan hanle) terdiri atas selapis sel kuboid dengan inti gepeng, terdiri atas 1-2 lapis sel tanduk
gepeng yang mengandung inti dan selaput kutikula. Kandungan akar rambut bentuknya seperti
sisik ikan dan berlapis seperti umbi makin ke atas makin tipis, pada ketinggian muara kelenjar
lapisan ini tidak ada lagi.
2) Papil rambut: bagian bawah folikel rambut berbentu lonjong serti telur yang ujung bawahnya
terbuka berisi jaringan ikat tanpa serabut elastis, ke dalamnya masuk pembuluh kapiler untuk
mensuplay nutrisi ke umbi rambut. Diantara sel-sel papil terdapat sel-sel melanosit yang
menghasilkan pigmen melanin yang memberi warna pada kiulit yang disebarkan ke dalam
korteks dan medula rambut.
3) umbi rambut (tunas rambut); adalah bagian akar rambut yang melebar dan merupakan sel
bening yang terus-menerus bertanbah banyak dan berkembangbiak secara mitosis. Daerah ini
subur, kedekatan dengan pembuluh-pembuluh papil rambut, dan menghasilkan sel-sel baru untuk
korteks rambut mengganti sel-sel yang sudah tua.

Otot penegak rambut: muskulus erektor pili adalah otot penegak rambut yang terdiri atas otot
polos yang terdapat pada kandung rambut dengan perantaraan serabut elastis. Bila otot ini
berkontraksi, rambut akan tegak dan kelenjar akan mengalami kompresi sehingga isinya di
dorong keluar untuk melumas rambut.

Pertumbuhan rambut: terjadi sebagai hasil mitosis sel-sel matriks yang berasal dari epidermis
dan belum berdiferensiasi yang terletak di atas sekitar puncak papila rambut. Sel-sel pada dasar
folikel akan menjadi sarung akar rambut luar.

Sel-sel matriks rambut: merupakan stratum malpigi epidermis yang akhirnya menjadi sel-
sel berzat tanduk. Pada epidermis bahan keratin lunak terjadi terus-menerus. Rambut mempunyai
masa pertumbuhan tertentu, untuk rambut kepala 0-3 tahun, sedangkan bulu mata 3-4 bulan.
Akar rambut lepas dari matriks dan rambut rontok tertarik keluar setelah istirahat folikel
memasuki masa pertumbuhan dan berhubungan dengan papil baru selanjutnya rambut-rambut
baru tumbuh dari folikel yang terbentuk tersebut.

Terdapat 2 jenis rambut :

a. Rambut terminal ( dapat panjang dan pendek)


b. Rambut velus ( pendek, halus dan lembut).

Terdapat 2 fase :

a. Fase pertumbuhan (Anagen)

Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela.
Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal
mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.

b. Fase Istirahat ( Telogen)

Berlangsung 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 100 lembar rambut rontok


dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, disebut Piloereksi. Warna
rambut ditentukan oleh jumlah melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol
oleh hormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen.
Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme
( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).

B. Fisiologi Kulit

Anda mungkin juga menyukai