Dosen Pengampu:
Nurul Himmah, M.Pd.
Asisten Dosen:
Norfajrina, S.Pd
Zaida, S.Pd
Oleh:
Kasmiyah
NIM 190101110290
B. CARA KERJA
1. Menggambar bagian-bagian integumen.
2. Memberi keterangan bagaian-bagaian tersebut.
3. Memberi warna pada tiap-tiap jaringan.
C. TEORI DASAR
Keterangan:
a. Hair shaft
a b b. Pore
f i
j c. Dermal papillae
h c d. Meissner’s corpuscle
p e. Free nerve ending
d f. Reticular layer of dermis
q e g. Sebaceous (oil) gland
h. Arrector pill muscle
r m
i. Sensory nerve fiber
t g j. Eccrine sweat gland
s u
k
k. Pacinian corpuscle
o
l l. Artery
n
m. Vein
n. Adipose tissue
o. Hair follicle receptor
p. Epidermis
Sumber: Harismi, 2020
q. Dermis
r. Hypodermis
s. Hair root
t. Hair follicle
u. Eccrine sweat gland
E. ANALISIS DATA
1. Sistem integumen
Berdasarkan hasil pengamatan pada sistem integumen tersebut, kulit
merupakan lapisan atau jaringan yang menutup seluruh bagian tubuh manusia
dan melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kemudian fungsi
dari kulit ini adalah melindungi otot, tulang, ligamen, pembuluh darah, sel
saraf serta organ di dalam tubuh. Menurut Sloane (1995) mengemukakan
bahwa fungsi kulit ini adalah memantau lingkungan dan berbagai
mekanoreseptor dengan lokasi khusus di kulit terhadap interaksi tubuh
dengan objek fisis dan mekanik seperti paparan sinar matahari yang dapat
terjadi secara akut yaitu timbulnya reaksi terbakar sunburn dan pigmentasi,
maupun kronis yang dapat menyebabkan penuaan dini dan pertumbuhan
tumor.Pada kulit ini sangat berperan pada daya tahan tubuh untuk melindugi
dari kuman berbahaya dan zat atau benda asing lainnya. Integumen memiliki
lapisan yaitu epidermis, dermis da hipodermis.
Sistem integumen pada hasil pengamatan saya, terdapat beberapa bagian
yang ditunjukkan yaitu hair shaft, pore, dermal papillae, meissner’s
corpuscle, free nerve ending, reticular layer of dermis, sebaceous (oil) gland,
arrector pill muscle, sensory nerve fiber, eccrine sweat gland, pacinian
corpuscle, artery, vein, adipose tissue, hair follicle receptor, epidermis,
dermis, hypodermis, hair root, hair follicle dan eccrine sweat gland. Pada kulit
ini terdiri memiliki lapisan yaitu epidermis, dermis dan hipodermis.
Epidermis ini adalah lapisan paling utama (luar). Hal ini sesuai dengan
pernyataan dari Kalangi (2013) bahwa epidermis merupakan lapisan paling
luar kulit dan terdiri atas epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk.
Epidermis hanya terdiri dari jaringan epitel, tidak mempunyai pembuluh
darah maupun limfa oleh karena itu semua nutrien dan oksigen diperoleh dari
kapiler pada lapisan dermis. Epitel berlapis gepeng pada epidermis ini
tersusun oleh banyak lapis sel yang disebut keratinosit. Sel-sel ini secara tetap
diperbarui melalui mitosis sel-sel dalam lapis basal yang secara berangsur
digeser ke permukaan epitel. Selama perjalanannya, sel-sel ini
berdiferensiasi, membesar, dan mengumpulkan filamen keratin dalam
sitoplasmanya. Mendekati permukaan, sel-sel ini mati dan secara tetap
dilepaskan (terkelupas). Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai permukaan
adalah 20 sampai 30 hari. Modifikasi struktur selama perjalanan ini disebut
sitomorfosis dari sel-sel epider-mis. Bentuknya yang berubah pada tingkat
berbeda dalam epitel memungkinkan pembagian dalam potongan histologi
tegak lurus terhadap permukaan kulit. Epidermis terdiri atas 5 lapisan yaitu,
dari dalam ke luar, stratum basal, stratum spinosum, stratum granulosum,
stratum lusidum, dan stratum korneum.
Kemudian pada dermis ini menurut Kalangi (2013) terdiri atas stratum
papilaris dan stratum retikularis, batas antara kedua lapisan tidak tegas, serat
antaranya saling menjalin. Pada stratum papilaris ini lapisannya tersusun
longgar yang dtandai adanya papila dermis dengan jumlahnya terbanyak.
Sebagian besar papila mengandung pembuluh-pembuluh kapiler yang
memberi nutrisi pada epitel di atasnya. Papila lainnya mengandung badan
akhir saraf sensoris yaitu badan Meissner. Tepat di bawah epidermis serat-
serat kolagen tersusun rapat. Dan pada stratum retikularis ini lapisannya lebih
tebal dan lebih dalam. Ditandai dengan berkas-berkas kolagen kasar dan
sejumlah kecil serat elastin membentuk jalinan yang padat ireguler. Pada
bagian lebih dalam, jalinan lebih terbuka, rongga-rongga di antaranya terisi
jaringan lemak, kelenjar keringat dan sebasea, serta folikel rambut. Serat otot
polos juga ditemukan pada tempat-tempat tertentu, seperti folikel rambut,
skrotum, preputium, dan puting payudara.
Dan pada hipodermis ini menurut Kalangi (2013) merupakan lapisan
subkutan di bawah retikularis dermis berupa jaringan ikat lebih longgar
dengan serat kolagen halus terorientasi terutama sejajar terhadap permukaan
kulit, dengan beberapa di antaranya menyatu dengan yang dari dermis. Pada
daerah tertentu, seperti punggung tangan, lapis ini meungkinkan gerakan kulit
di atas struktur di bawahnya. Di daerah lain, serat-serat yang masuk ke dermis
lebih banyak dan kulit relatif sukar digerakkan. Sel-sel lemak lebih banyak
daripada dalam dermis. Jumlahnya tergantung jenis kelamin dan keadaan
gizinya. Lemak subkutan cenderung mengumpul di daerah tertentu. Lapisan
lemak ini disebut pannikulus adiposus.
Letak susunan syaraf pada indra peraba yaituujung saraf tanpa selaput
merupakan ujung saraf perasa nyeri. Ruffini merupakan ujung saraf pada kulit
yang pea terhadap rangsangan panas. Krause merupakan ujung saraf pada
kulit yang pea terhadap rangsangan dingin. Meisner merupakan ujung saraf
perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan. Lempeng merkel merupakan
ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan yang terletak dekat pada
permukaan kulit dan Paccini merupakan ujung saraf pada kulit yang peka
terhadap rangsangan berupa tekanan serta terletak disekitar akar rambut.
Kemudian struktur penyusunan integumen terdiri atas kelenjar minyak,
kelenjar sebaceous, kelenjar eccrine, kelnajr apocrine, kuku, saraf kulit, saraf
pembawa rangsangan, rambut dan folikel rambut.
F. KESIMPULAN
1. Pada hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa letak susunan syaraf
pada indra peraba yaituujung saraf tanpa selaput merupakan ujung saraf
perasa nyeri. Ruffini merupakan ujung saraf pada kulit yang pea terhadap
rangsangan panas. Krause merupakan ujung saraf pada kulit yang pea
terhadap rangsangan dingin. Meisner merupakan ujung saraf perasa pada kulit
yang peka terhadap sentuhan. Lempeng merkel merupakan ujung perasa
sentuhan dan tekanan ringan yang terletak dekat pada permukaan kulit dan
Paccini merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan
berupa tekanan serta terletak disekitar akar rambut.
2. Pada hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur
penyusunan integumen terdiri atas kelenjar minyak, kelenjar sebaceous,
kelenjar eccrine, kelnajr apocrine, kuku, saraf kulit, saraf pembawa
rangsangan, rambut dan folikel rambut.
3. Pada hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur penyusun
dermis terdiri dari serabut kolagen, elastin, dan retikulin.
4. Pada hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur penyusun
epidermis terdiri dari stratum korneum, stratum iusidum, stratum granulosum,
stratum spinosum, dan stratum basale.
G. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga, 2004.
Kalangi, Sonny J.R. 2013. HISTOLOGI KULIT. Jurnal Biomedik (JBM). 5(3):
12-20.