Anda di halaman 1dari 2

Derivat Kulit

Ada 2 golongan derivat kulit menurut tekstur dan ontogeninya:


1. Bahan tanduk (keratin)
2. Bahan tulang (osein)
Derivat berbahan tanduk dihasilkan atau tumbuh dari epidermis, sedangkan derivat berbahan
tulang dihasilkan atau tumbuh dari dermis. Derivat epidermis banyak yang membenam ke
dermis, meski pertumbuhannya berasal dari epidermis juga. Bahan tulang selain mengandung
protein osein, juga mengandung garam mineral, terutama dari senyawa Ca dengan karbonat dan
fosfat.
Derivat berbahan tanduk meliputi bulu, kuku, paruh, sisik, duri, tanduk, cula dan taji, Derivat
berbahan tulang meliputi sisik, rangka luar, gigi, dan bagian dalam tanduk.
Pada kulit dari sebagian besar tubuh, lapisan-lapisan dasar epidermis meluas kedalam korium
untuk membentuk folikel-folikel rambut. Ini paling intensif perkembangannya pada kulit kepala,
yang dapat digunakan sebagai contoh kulit berambut. Di lokasi ini diberikan perlindungan oleh
rambut. Lapisan yang bertanduk jauh lebih tipis daripada yang terdapat pada tangan dan kaki.
Dalam beberapa hal, ia tereduksi sampai lusidumnya sangat tereduksi atau sama sekali tidak ada,
dan ada beberapa sel granuler (berbutir).
Derivat-derivat dari epidermis kulit
1. Rambut
Rambut berasal dari invaginasi epidermis yang menyusup kedalam dermis folikel rambut
yang merupakan pelebaran terminal yang disebut bulbus rambut. Pada bulbus rambut terdapat
papila dermis yang banyak mengandung pembuluh-pembuluh kapiler darah untuk
menyediakan nutrisi bagi pertumbuhan dan pertahanan rambut. Selama pertumbuhan sel-sel
epitel yang meliputi bulbus rambut membelah terus menerus dan berdiferensiasi menjadi
medula rambut, korteks rambut, kutikula rambut, lapisan akar rambut bagian dalam, lapisan
akar rambut bagian luar, dan glassy membrane.
2. Kuku
Kuku merupakan lempengan derivat epidermis yang mengalami penandukan. Kuku
merupakan modifikasi dari epidermis terdiri dari badan, dinding, dan alas dasar. Badan kuku
dengan tepinya yang bebas, tersusun dari beberapa lapisan sel jernih yang pipih, yang berbeda
dari stratum korium kulit karena mereka lebih keras dan juga mempunyai nukleus yang
mengkerut. Dinding kuku adalah lipatan sekeliling tepi proksimal dan lateral dari kuku, yang
terpisah dari kuku ini oleh alur kuku (nail grove). Dinding ini terdiri dari kulit yang
mempunyai semua lapisan dari lain-lain bagian kulit., kecuali kadang-kadang srtatum
lusidum. Alas kuku adalah epidermis dibawah badan kuku. Ia tidak mempunyai stratum
granulosum dan stratum lusidum dan hanya tersusun dari lapisan-lapisan epidermal yang
lebih dalam saja. Di bawah bagian proksimal kukunya, di daerah yang di sebut lunula, alas
kuku itu menebal untuk meliputi semua lapisan epidermis. Dari daerah inilah, matriks, terjadi
pertumbuhan kukunya, dimana sel-sel permukaan matriksnya diubah menjadi sel-sel kuku.
3. Kelenjar kulit
Kelenjar kulit ada dua jenis: kelenjar keringat dan kelenjar sebaceosa. Kelenjar keringat
tersebar luas pada sebagian besar permukaan tubuh. Mereka merupakan kelenjar berbentuk
tubula sederhana dengan bagian-bagian sekresi yang meluntir. Bagian-bagian ini dapat
terletak dalam jaringan subkutaneus atau dibagian yang lebih dalam dari korium dan berada
dalam satu baris dengan epitel kubus atau torak. Sitoplasma mengandung butiran-butiran atau
tetesan-tetesan sekresi. Sedangkan kelenjar sebaceosa (kelenjar lemak) dan untaian otot polos
adalah berkaitan dengan folikel rambut. Sumbu dari folikel ini

Anda mungkin juga menyukai