PENDAHULUAN
Rambut manusia memiliki karakterisitik yang berbeda, lurus, heliks,
atau bergelombang; warna, tergantung pada keseimbangan berbagai jenis
melanin (coklat sampai hitam, kuning hingga coklat kemerahan), panjang,
diameter; dan bentuk penampang. Rambut merupakan salah satu adneksa
kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tanan, telapak kaki,
kuku, dan bibir. Semua jenis rambut tumbuh dari akar rambut yang ada di
dalam lapisan dermis kulit. Pertumbuhan rambut dimulai pada bulan ketiga
masa janin. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pada daerah alis, dagu,
bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan ditutup kulit tipis. Invasi
epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh
menjadi rambut. Pada bulan kelima sampai keenam, janin mempunyai
rambut yang sangat halus disebut lanugo. Beberapa bulan setelah lahir,
rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus.1,2,11
Pertumbuhan rambut meliputi beberapa fase, fase pertumbuhan
(anagen), fase peralihan (katagen), dan fase istirahat (telogen). Fase
pertumbuhan dan fase istirahat bervariasi berdasarkan umur dan regio
tempat rambut tersebut tumbuh dan juga dipengaruhi faktor fisiologis
maupun patologis. Rambut pada manusia memiliki beberapa fungsi, salah
satunya sebagai pengaturan suhu tubuh, rambut yang menutupi kulit dapat
mengurangi kehilangan panas dari tubuh dan dapat meningkatkan kepekaan
kulit terhadap rangsangan sentuhan.6,7
2
TINJAUAN PUSTAKA
I. Anatomi Rambut
Rambut adalah bagian dari lapisan epidermis. Secara eksternal,
rambut memiliki tekstur tipis, sedangkan dari dalam kulit terdiri dari folikel
rambut individu yang mengalami pertumbuhan epitel silinder ke arah
dermis dan lemak subkutan yang berasal dari mesenkim. Dari sudut
pandang makrostruktur, rambut memiliki panjang, diameter, warna, dan
bentuk melintang yang bervariasi di antara berbagai kelompok etnis dan di
antara individu.10,11
Fungsi rambut
Rambut memiliki beberapa fungsi yang penting bagi tubuh, namun
fungsi yang paling banyak yaitu dalam hal pengaturan suhu tubuh dan
alat perasa.
a. Pengaturan Suhu Badan
Rambut pada manusia memiliki fungsi yang beraneka ragam, salah
satunya ialah sebagai pengaturan suhu tubuh. Rambut yang menutupi
kulit dapat mengurangi kehilangan panas dari tubuh. Dalam kondisi yang
9
Pada masa ini terjadi peningkatan kadar hormon seks. Ini berakibat
pertumbuhan rambut ketiak dan rambut kemaluan, tetapi rambut kepala
justru akan rontok.4
5. Kelahiran
Jika rambut janin dalam rahim seluruhnya berada dalam fase anagen,
maka beberapa minggu setelah bayi lahir akan tampak kerontokan rambut,
yang disusul dengan pertumbuhan rambut baru selama tahun pertama dan
kedua kehidupannya.4
7. Masa menjadi tua
KESIMPULAN
Rambut merupakan adneksa kulit yang terdapat diseluruh bagian tubuh,
kecuali telapang tangan, telapak kaki, kemaluan. Fungsi yang penting untuk
tubuh yaitu melindungi diri dari kehilangan panas, barrier pertahanan
pertama epidermis dalam mencegah abrasi dan penetrasi agen kimia
berbahaya, indra peraba, dan sebagai saluran dalam pengiriman aroma yang
dikeluarkan oleh kelenjar minyak dan keringat. Rambut manusia terdiri dari
beberapa tipe yaitu lanugo, vellus, terminal, dan miniatur. Selama hidup
rambut mengalami siklus yang terdiri dari fase anagen, katagen, dan telogen.
Pigmen rambut dibentuk sejak fase anagen, dan diperankan oleh melanosit.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut meliputi hormon, nutrisi,
stress, kondisi patologi atau penyakit, dan obat-obatan tertentu.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Citsarelis G, Botchkarev V. In: Wolff K, Goldsmith, Lowell A, Katz,
Stephen I, Gilchrest, Barbara A, Paller, Amy S, Leffel, David J, eds.
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York: Mc Graw
Hill Companies; 2012. P.739-748
2. Schmitt JV, Bebber FGR, Ribeiro CF, Siqueira EB. Hair Loss Perception
and Symptoms of Depression in Female Outpatients Attending a General
Dermatology Clinic. An Bras Dermatol. 2012; 87 (3) : 412-7
3. Soepardiman, L., 2008. Kelainan Rambut. Dalam: Djuanda, Adhi, dkk. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
4. Kusumadewi, dkk., 2001. Pengetahuan dan Seni Tata Rambut Moderen.
Jakarta:Meutia Cipta Sarana & DPP. Tiara Kusuma, 19-36.
5. Jaffer, S.N. and Qureshi, A.A., 2004. Dermatology Quick Glance. Mc Graw
Hill, 150.
6. Sarin KY, Artandi SE. Aging, graying and loss of melanocyte stem cells.
Stem Cell Rev 2007; 3: 212–217.
7. Sherwood, L., 2001. Fisiologi manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC,
404
8. Pusponegoro, Erdina H.D. 2002. Kerontokan Rambut Etiopatogenesis.
Dalam: Wasitaadmadja, Sjarif M, dkk. Kesehatan dan Keindahan Rambut.
Jakarta: Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, 1-13.
9. Suling, Pieter L. Hair Fall. Dalam: Cosmetic Dermatology Update.
Simposium Nasional, Pameran, dan Pelatihan Dermatologi Kosmetik, 1-15.
10. Buffoli, Barbara, Fabio Rinaldi, Mauro Labanca. 2014. The human hair:
from anatomy to physiology. International Journal of Dermatology. Section
18