Anda di halaman 1dari 18

1

Anatomi dan Fisiologi Rambut


Muhammad Fitrizal 04084821921169
Pembimbing: x
Bagian/Departemen Dermatologi dan Venerologi FK Unsri
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

PENDAHULUAN
Rambut manusia memiliki karakterisitik yang berbeda, lurus, heliks,
atau bergelombang; warna, tergantung pada keseimbangan berbagai jenis
melanin (coklat sampai hitam, kuning hingga coklat kemerahan), panjang,
diameter; dan bentuk penampang. Rambut merupakan salah satu adneksa
kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak tanan, telapak kaki,
kuku, dan bibir. Semua jenis rambut tumbuh dari akar rambut yang ada di
dalam lapisan dermis kulit. Pertumbuhan rambut dimulai pada bulan ketiga
masa janin. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pada daerah alis, dagu,
bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan ditutup kulit tipis. Invasi
epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh
menjadi rambut. Pada bulan kelima sampai keenam, janin mempunyai
rambut yang sangat halus disebut lanugo. Beberapa bulan setelah lahir,
rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus.1,2,11
Pertumbuhan rambut meliputi beberapa fase, fase pertumbuhan
(anagen), fase peralihan (katagen), dan fase istirahat (telogen). Fase
pertumbuhan dan fase istirahat bervariasi berdasarkan umur dan regio
tempat rambut tersebut tumbuh dan juga dipengaruhi faktor fisiologis
maupun patologis. Rambut pada manusia memiliki beberapa fungsi, salah
satunya sebagai pengaturan suhu tubuh, rambut yang menutupi kulit dapat
mengurangi kehilangan panas dari tubuh dan dapat meningkatkan kepekaan
kulit terhadap rangsangan sentuhan.6,7
2

Tujuan referat ini yaitu untuk mengetahui anatomi dan fisiologi


rambut serta mempelajari sejumlah masalah biologis penting, termasuk
morfogenesis, regulasi pertumbuhan, pembentukan pola diferensiasi sel, dan
siklus kontrol pertumbuhan sel.
3

TINJAUAN PUSTAKA
I. Anatomi Rambut
Rambut adalah bagian dari lapisan epidermis. Secara eksternal,
rambut memiliki tekstur tipis, sedangkan dari dalam kulit terdiri dari folikel
rambut individu yang mengalami pertumbuhan epitel silinder ke arah
dermis dan lemak subkutan yang berasal dari mesenkim. Dari sudut
pandang makrostruktur, rambut memiliki panjang, diameter, warna, dan
bentuk melintang yang bervariasi di antara berbagai kelompok etnis dan di
antara individu.10,11

Gambar 1. Struktur makroskopis kulit10


4

Folikel adalah struktur pertumbuhan penting rambut. Dari aspek


terluar folikel, struktur histologis adalah:
1. Selubung akar luar/outer root sheath (ORS), sebagai reservoir sel
punca multipoten, yaitu sel punca keratinosit dan melanosit, dan
mengandung keratinosit. ORS membentuk area tonjolan yang berbeda
antara penyisipan otot pili arrector dan saluran kelenjar sebaceous.
Berdekatan ORS pada sisi dermal adalah susunan mirip keranjang dari
dua lapisan serat kolagen yang tersusun secara orthogonal, lapisan kaca
yang dikenal sebagai lapisan dermis.
2. Selubung akar bagian dalam/inner root sheath (IRS) terdiri dari tiga
lapisan: lapisan Henle, lapisan Huxley, dan lapisan kutikula. Lapisan
kutikula IRS menyatu dengan kutikula batang rambut, menempelkan
batang rambut ke folikel. Sel IRS menghasilkan keratin dan
trichohyalin yang berfungsi sebagai semen intraseluler yang memberi
kekuatan pada IRS untuk mendukung dan membentuk pertumbuhan
batang rambut, serta memandu gerakannya ke atas. IRS memisahkan
batang rambut dari ORS.10
Bulbi rambut adalah bagian dari folikel yang secara aktif
menghasilkan rambut, serta membungkus folikel papilla dermis, sel papilla
dermis, stroma kaya mucopolysaccharide, serabut saraf, dan satu loop
kapiler tunggal. Folikel papilla diyakini sebagai salah satu komponen untuk
menginstruksikan folikel rambut untuk tumbuh dan membentuk batang
rambut yang berukuran khusus dan berpigmen; selain itu, sebagai sumber
penting faktor pertumbuhan keratinosit, protein morfogenetik tulang, faktor
pertumbuhan hepatosit, faktor pertumbuhan mirip insulin, faktor sel induk),
penting untuk pertumbuhan rambut dan melanogenesis. Di atas bulbi,
folikel rambut bagian atas terdiri dari dua bagian anatomi: infundibulum
5

dan isthmus. Infundibulum adalah struktur berbentuk corong yang diisi


sebum, produk kelenjar sebaceous; meluas dari permukaan kulit ke saluran
sebaceous, berfungsi sebagai reservoir, dan menyediakan antarmuka untuk
interaksi dengan populasi sel terkait folikel rambut. Isthmus melengkapi
bagian atas folikel rambut, dan memanjang dari saluran kelenjar sebaceous
ke pengerahan otot pili arrector.10,11
Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh
tubuh kecuali telapak tangan, telapak kaki, kuku, dan bibir. Jenis rambut
pada manusia dapat digolongkan menjadi 2 jenis:
a. Rambut terminal, rambut kasar yang mengandung banyak pigmen,
terdapat di kepala, alis, bulu mata, ketiak, dan genitalia eksterna. Rambut
terminal diproduksi oleh folikel-folikel rambut besar yang ada di lapisan
subkutis, dengan diameter rambut >0,03mm.
b. Rambut velus, rambut halus sedikit mengandung pigmen, terdapat hampir
di seluruh tubuh. Rambut velus di produksi oleh folikel-folikel rambut kecil
yang ada di lapisan dermis, dengan diameter rambut < 3mm.3

Rambut dapat dibedakan menjadi beberapa bagian sebagai berikut:


a. Folikel rambut, yaitu suatu tonjolan epidermis ke dalam berupa tabung
yang meliputi akar rambut (folliculus pili), yaitu bagian rambut yang
tertanam secara miring dalam kulit, dan umbi rambut (bulbus pili), yaitu
bagian terbawah akar rambut yang mengalami pelebaran. Bagian terbawah
umbi rambut adalah matriks rambut, yaitu daerah yang terdiri dari sel-sel
yang membelah dengan cepat dan berperan dalam pembentukan batang
rambut. Dasar umbi rambut yang melekuk ini mencakup gumpalan jaringan
ikat, pembuluh darah, dan saraf yang berguna untuk memberikan suplai
makanan matriks rambut.4
6

b. Batang rambut, yaitu bagian rambut yang berada diatas permukaan


kulit. Batang rambut terdiri atas 3 bagian, yaitu kutikula (selaput rambut),
yang terdiri atas lapisan keratin yang berguna sebagai proteksi, korteks
(kulit rambut), terdiri atas serabut polipeptida yang memanjang dan
saling berdekatan; dan medulla (sumsum rambut), terdiri atas 3 hingga 4
lapis sel kubus yang berisi keratohialin, badan lemak, dan rongga udara.3
c. Otot penegak rambut (muskulus arector pili), merupakan otot polos
yang berasal dari batas dermo-epidermis. Otot-otot ini dipersarafi oleh
saraf-saraf 17drenergic dan berperan untuk menegakkan rambut bila
kedinginan atau kondisi emosional.4

Tabel 1. Struktur Rambut.5

Struktur Isi Lokasi


Infundibulum - Epidermis
Papilla dermis Masenkima embrionik -
Itsmus Keratinisasi krithilemma Dermis
Kandungan akar dalam Trikohialin, sitrulin -
Medulla Trikohialin, sitrulin -
Bulb - Subkutis

Struktur Molekular Rambut


Rambut adalah struktur keratin yang tertutup oleh kutikula dan
mengandung sekitar 100 sel yang saling dipisahkan oleh kompleks
membran sel. Sel-sel rambut di korteks terutama didasari oleh makrofibril
(90%) dan sisa-sisa nuklir dan butiran pigmen (10%). Satu makrofibril
yang terdiri dari beberapa ratus protein filamen yang padat disusun dalam
matriks yang kurang teratur. Filamen dengan diameter 8 nm umumnya
kurang polar, mengandung lebih sedikit sistein, dan lebih besar dari protein
matriks 2 nm. Protein utama yang disintesis dalam batang rambut adalah
filamen menengah alfa-keratin dan protein terkait keratin (KAP; sistein
7

tinggi / ultrahigh dan glisin-tirosin tinggi) penting untuk pembentukan


rambut.10
Gen alfa-keratin membungkus 54 gen fungsional (28 gen tipe I dan
26 gen tipe II) yang dikelompokkan pada kromosom 12q13.13 dan 17q21.2
yang menunjukkan pola ekspresi berbeda selama perkembangan rambut. Di
antara 28 gen tipe I, 11 gen mengkode keratin rambut tipe I; sama halnya,
dari 26 gen tipe II. Keratin rambut membentuk jaringan filamen menengah
dengan kopolimerisasi anggota tipe I dan II. KAP yang merupakan matriks
keratin adalah kelompok besar hingga 100 protein yang berbeda. Protein
matriks terbagi dalam tiga kelompok utama sesuai dengan komposisi asam
amino dan ukuran molekulnya; mereka ditetapkan sebagai protein sulfur
tinggi, protein sulfur ultra tinggi, dan protein glisin-tirosin tinggi.6,10

Inervasi dan vaskularisasi folikel rambut


Inervasi folikel rambut diatur mirip dengan jaringan saraf dermal dan
termasuk sensorik aferen dan saraf simpatis otonom. Saraf untuk folikel
rambut naik dari dermis atau jaringan subkutan dan naik dari jaringan
dermal untuk mempersarafi folikel rambut dari bulb ke epidermis. Pada
tingkat kelenjar sebaceous, beberapa folikel rambut dikelilingi oleh collar
of nerves, sering disebut hair end organ, yang tersusun dalam lapisan
sirkularis luar dan lapisan sirkularis dalam. Serat dapat memanjang dari
collar ini hingga menginervasi struktur lokal atau membentuk pleksus
dermal horisontal kedua yang terletak di persimpangan dermis papiler dan
reticular. Cabang-cabang saraf meluas dari jaringan ini, terutama dalam
kaitannya dengan pembuluh, untuk menginervasi dermis papiler dan
epidermis. Variasi dalam pasokan saraf ke folikel rambut telah dilaporkan
sehubungan dengan ukuran rambut.10
Demikian pula, vaskularisasi kulit disediakan oleh arteriol yang
memasuki lemak subkutan dan naik ke dalam dermis membentuk pleksus
8

yang memasok struktur kulit seperti folikel rambut. Arteriol ini


terkonsentrasi di bagian bawah folikel rambut dan membentuk jaringan
pembuluh darah yang kaya yang dihubungkan oleh cross-shunts di sekitar
sepertiga bagian bawah folikel rambut. Secara khusus, selama anagen ada
peningkatan substansial dari vaskularisasi perifollicular berkorelasi dengan
peningkatan regulasi ekspresi faktor pertumbuhan endotel vaskular oleh
keratinosit ORS.10

Jenis Folikel Rambut


Rambut manusia dapat diklasifikasikan sebagai (i) rambut androgen-
independen (mis., alis dan bulu mata); dan (ii) rambut pada daerah tubuh
yang tergantung hormon (yaitu kulit kepala, jenggot, dada, ketiak, dan
daerah kemaluan), yang terdiri dari poros rambut terminal, yang panjang (>
2 cm), tebal (diameter> 60 mm) ), berpigmen, dan medullated. Medula
terletak di serat rambut terminal besar, tetapi sebagian besar rambut kulit
kepala tidak berm medula. Rambut terminal biasanya memanjang lebih dari
3 mm ke dalam hipodermis. Sisa tubuh pada orang dewasa ditutupi dengan
rambut vellus (rambut bebas androgen) - pendek (<2 cm), tipis
(berdiameter <30 mm), sering tidak berpigmen, dan memanjang hanya 1
mm ke dalam dermis.10

Fungsi rambut
Rambut memiliki beberapa fungsi yang penting bagi tubuh, namun
fungsi yang paling banyak yaitu dalam hal pengaturan suhu tubuh dan
alat perasa.
a. Pengaturan Suhu Badan
Rambut pada manusia memiliki fungsi yang beraneka ragam, salah
satunya ialah sebagai pengaturan suhu tubuh. Rambut yang menutupi
kulit dapat mengurangi kehilangan panas dari tubuh. Dalam kondisi yang
9

dingin, pori-pori rambut akan mengecil. Apabila dalam kondisi panas,


maka kondisi tersebut berlaku sebaliknya.6
b. Fungsi Sebagai Alat Perasa
Rambut meningkatkan kepekaan kulit terhadap rangsangan sentuhan.
Kepekaan kulit terhadap sentuhan berbanding sejajar dengan kelebatan
pertumbuhan rambut. Maka kulit kepala dengan kelebatan pertumbuhan
rambut 312/cm2 sangat peka terhadap sentuhan.4,7

II. Fisiologi Rambut


Setelah pembentukan folikel rambut dan rambut, perkembangan
folikel rambut selanjutnya akan berhenti pada bulan kelima dalam
kehamilan. Folikel mengalami involusi memasuki fase katagen, dimana
papilla dermis akan mengalami regresi dan akhirnya folikel memasuki fase
istirahat.8 Fase pertumbuhan dan fase istirahat bervariasi berdasarkan umur
dan regio tempat rambut tersebut tumbuh dan juga dipengaruhi faktor
fisiologis maupun patologis. Siklus pertumbuhan yang normal adalah masa
anagen, masa katagen, dan masa telogen.3

Gambar 2. Siklus pertumbuhan rambut10


10

Perkembangan rambut adalah proses siklik yang dinamis, di mana durasi


siklus pertumbuhan dikoordinasikan oleh banyak hormon dan sitokin dan
tidak hanya bergantung pada tempat rambut tumbuh tetapi juga pada
beberapa faktor lain, seperti usia dan tahap perkembangan individu,
kebiasaan nutrisi, atau perubahan lingkungan seperti panjang hari. Folikel
rambut tumbuh dalam siklus berulang, di mana tahap pertumbuhan yang
cepat dan pembentukan batang rambut bergantian dengan tahap regresi
folikel rambut yang digerakkan oleh apoptosis folikel rambut relatif.
Secara khusus, siklus pertumbuhan rambut dapat dibagi menjadi tiga fase
berbeda:10
1. Masa anagen: sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru
mendorong sel-sel tanduk yang lebih tua ke atas. Aktivitas ini lamanya
2-6 tahun.3
2. Masa katagen: masa peralihan yang didahului oleh penebalan jaringan
ikat di sekitar folikel rambut, diikuti oleh penebalan dan penipisan
selaput hialin. Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian
dibawahnya melebar dan mengalami “pertandukan” sehingga terbentuk
gada (club). Masa peralihan ini berlangsung 2-3 minggu.3
3. Masa telogen atau masa istirahat dimulai dengan memendeknya sel
epitel dan berbentuk tunas kecil yang membuat rambut baru sehingga
rambut terdorong keluar.3
Perkembangan rambut biasanya dibagi ke dalam enam tahap (I – VI).
Selama anagen I-V (proanagen), sel-sel rambut berkembang biak,
menyelimuti papilla dermal yang tumbuh, tumbuh ke bawah ke dalam
kulit, dan mulai berdiferensiasi menjadi batang rambut dan IRS;
kemudian, batang rambut yang baru terbentuk mulai berkembang dan
melanosit yang terletak di matriks rambut menunjukkan aktivitas
penghasil pigmen; di anagen VI (metanagen), remodelling unit
11

penghasil serat rambut, yang ditandai dengan pembentukan bulb rambut


epitel yang mengelilingi papilla dermal, terletak jauh di dalam jaringan
subkutan, dan batang rambut baru muncul dari
permukaan kulit. Fase ini dapat berlangsung selama beberapa tahun
pada rambut folikel. Fase katagen dimulai ketika fase pertumbuhan
anagen berakhir. Pada awal fase katagen, diferensiasi dan proliferasi
keratinosit matriks rambut menurun secara signifikan, aktivitas
memproduksi pigmen melanosit berhenti, dan produksi batang rambut
selesai. Folikel rambut mengalami apoptosis-regresi menghasilkan
pengurangan sekitar seperenam dari diameter normal. Selama catagen,
struktur khusus, rambut terbentuk. Struktur seperti sikat di dasar rambut
klub dikelilingi oleh sel-sel epitel ORS dan jangkar rambut di folikel
telogen. Fase ini berlangsung selama beberapa minggu. Fase telogen
dimulai setelah fase katagen; rambut memasuki fase istirahat, dan
periode ini dapat berlangsung beberapa minggu (bulu mata) hingga
delapan bulan (rambut kulit kepala). Meskipun rambut tidak tumbuh
selama tahap ini, papila dermal tetap dalam fase istirahat. Telogen
ditandai oleh kurangnya melanosit penghasil pigmen dan IRS. Pada
akhir tahap ini, rambut rontok (fase eksogen); beberapa minggu
kemudian, folikel rambut memasuki kembali fase pertumbuhan dengan
merangsang sel-sel induk dari daerah tonjolan. Sel batang folikel serta
interaksi yang ketat antara sel epitel, mesenchymal, dan melanositik
diperlukan untuk mempertahankan dan mengatur siklus rambut. Sel
batang area tonjolan folikel rambut dapat menyediakan sumber yang
dapat diakses dari sel induk multipoten yang tidak dapat dibedakan yang
penting untuk pengembangan dan fungsi folikel rambut,
termasuk pigmentasi folikel rambut.10
12

Tabel 2. Siklus Rambut.5


Fase Masa
Anagen 3 tahun, 84% kulit kepala
Telogen 3 bulan, 14% kulit kepala
Katagen 3 minggu, 2% kulit kepala

Pengaturan dan Siklus Pertumbuhan Rambut


Pertumbuhan dan perkembangan folikel rambut dipengaruhi oleh
beberapa sitokin dan growh factor (GF) yang diproduksi oleh sel papilla
dermis. Substansi ini memulai dan mengontrol epitel intrafolikular dan
interaksi mesenkimal, proliferasi dan diferensiasi sel matriks folikel
rambut dengan mengeluarkan sinyal spesifik yang menginduksi berbagai
stadium siklus rambut. Molekul bioaktif tersebut antara lain interleukin-1
alfa, FGF, EGF, KGF, substansi P, IGF-1, hormone tiroid, paratiroid, dan
androgen. Aktivitas sel papilla dermis sendiri dikontrol oleh substansi
yang diproduksi oleh lapisan spinosum sarung akar luar dan hormon.
Beberapa peptida yang dihasilkan lapisan spinosum dan mempengaruhi
papilla dermis antara lain basic fibroblast growth factor (bFGF), platelet
derived growth factor (PDGF), dan transforming growth factor beta
(TGF-beta).8,10
Berbagai macam molekul sinyal yang mengontrol siklus rambut
tersebut digolongkan ke dalam 3 kelompok:
1. Memulai fase anagen: IGF 1, bFGF, EGF, VEGF, TGF-alfa yang
merupakan faktor mitogenik kuat untuk keratinosit dan sel endotel.
2. Mempertahankan folikel anagen matang: IGF 1, VEGF menstimulasi
proliferasi vaskularisasi dan proses diferensiasi.
13

3. Menginduksi fase katagen dan degradasi folikel rambut, IL 1, IL 4,


TNF-alfa, TNF-beta, merupakan sitokin pro-apoptotic dan penghambat
pertumbuhan.8
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut sebagai berikut:
I. Keadaan Fisiologis
1. Hormon
Hormon yang berperan adalah androgen, estrogen, tiroksin, dan
kortikosteroid. Masa pertumbuhan rambut 0,35 mm/hari, lebih cepat pada
wanita daripada pria. Hormon androgen dapat merangsang dan mempercepat
pertumbuhan dan menebalkan rambut di daerah janggut, kumis, ketiak,
kemaluan, dada, tungkai laki-laki, serta rambut-rambut kasar lainnya. Pada
wanita aktivitas hormon androgen akan menyebabkan hirsutisme, sebaliknya
hormon estrogen dapat memperlambat pertumbuhan rambut, tetapi
memperpanjang anagen.8
2. Nutrisi
Malnutrisi berpengaruh pada pertumbuhan rambut terutama malnutrisi
protein dan kalori. Pada keadaan ini rambut menjadi kering dan suram.
Adanya kehilangan pigmen setempat sehingga rambut tampak berbagai
warna. Kekurangan vitamin B12, asam folat, asam animo, karbohidrat,
lemak, vitamin, mineral dan zat besi juga dapat menyebabkan kerontokan
rambut.3
3. Kehamilan

Pada kehamilan muda, yaitu tiga bulan pertama, jumlah rambut


telogen masih dalam batas normal, tetapi pada kehamilan tua menurun
sampai 10%.4
4. Masa baligh
14

Pada masa ini terjadi peningkatan kadar hormon seks. Ini berakibat
pertumbuhan rambut ketiak dan rambut kemaluan, tetapi rambut kepala
justru akan rontok.4
5. Kelahiran

Dalam masa 3 bulan setelah melahirkan folikel-folikel rambut kepala


sang ibu dengan cepat beralih ke fase telogen, sehingga selama masa ini
dijumpai nilai telogen 35%. 4
6. Masa baru lahir

Jika rambut janin dalam rahim seluruhnya berada dalam fase anagen,
maka beberapa minggu setelah bayi lahir akan tampak kerontokan rambut,
yang disusul dengan pertumbuhan rambut baru selama tahun pertama dan
kedua kehidupannya.4
7. Masa menjadi tua

Wanita dan pria sama-sama menderita kerontokan rambut karena usia


lanjut. Kerontokan dimulai di ubun-ubun, dahi, dan pelipis, lalu bergeser ke
belakang. Di bagian-bagian ini fase anagen rambut menjadi singkat, rambut
4
lebih cepat rontok dan rambut halus tumbuh sebagai gantinya, folikel
rambut mengalami atrofi, fase pertumbuhan bertambah singkat, rambut
lepas lebih cepat dan densitas rambut juga berkurang.8

II. Keadaan Patologis


1. Peradangan sistemik atau setempat
Kuman lepra yang menyerang kulit akan menyebabkan kulit menjadi
atrofi dan folikel rambut rusak, akan terjadi kerontokan rambut pada alis
mata dan bulu mata (madarosis). Pada penyakit eritematosis sifilis stadium
II dapat menyebabkan rambut menipis secara rata maupun setempat secara
tidak rata sehingga disebut moth eaten appearance. Infeksi jamur di kulit
15

kepala dan rambut akan menyebabkan kerontokan, maupun kerusakan


batang rambut. 3
2. Obat
Setiap obat menghalangi pembentukan batang rambut dapat
menyebabkan kerontokan, umunya obat antineoplasma misalnya bleomisin,
endoksan, vinkristin, dan obat antimitotik, misalnya kolkisin. Obat
antikoagulan heparin atau kumarin dapat mempercepat terjadinya folikel
anagen ke dalam fase telogen dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan
effluvium telogen.3,9
3. Mekanis
Mencabut rambut gada atau melukai folikel rambut akan mempercepat
terjadinya masa anagen dengan mempersingkat masa telogen.4
4. Kelainan endokrin

Kelainan endokrin dapat mempengaruhi fisiologi folikel rambut,


menambah atau mengurangi produksi rambut. Hipotiroidisme dapat
menyebabkan mengecilnya diameter rambut dan meningkatkan kerontokan
rambut. 8,9
5. Penyakit kronis

Kerontokan rambut tidak selalu didapatkan pada penyakit kronis,


kecuali terdapat kekurangan protein dalam jumlah besar. 9
16

KESIMPULAN
Rambut merupakan adneksa kulit yang terdapat diseluruh bagian tubuh,
kecuali telapang tangan, telapak kaki, kemaluan. Fungsi yang penting untuk
tubuh yaitu melindungi diri dari kehilangan panas, barrier pertahanan
pertama epidermis dalam mencegah abrasi dan penetrasi agen kimia
berbahaya, indra peraba, dan sebagai saluran dalam pengiriman aroma yang
dikeluarkan oleh kelenjar minyak dan keringat. Rambut manusia terdiri dari
beberapa tipe yaitu lanugo, vellus, terminal, dan miniatur. Selama hidup
rambut mengalami siklus yang terdiri dari fase anagen, katagen, dan telogen.
Pigmen rambut dibentuk sejak fase anagen, dan diperankan oleh melanosit.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut meliputi hormon, nutrisi,
stress, kondisi patologi atau penyakit, dan obat-obatan tertentu.
17

DAFTAR PUSTAKA
1. Citsarelis G, Botchkarev V. In: Wolff K, Goldsmith, Lowell A, Katz,
Stephen I, Gilchrest, Barbara A, Paller, Amy S, Leffel, David J, eds.
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York: Mc Graw
Hill Companies; 2012. P.739-748
2. Schmitt JV, Bebber FGR, Ribeiro CF, Siqueira EB. Hair Loss Perception
and Symptoms of Depression in Female Outpatients Attending a General
Dermatology Clinic. An Bras Dermatol. 2012; 87 (3) : 412-7
3. Soepardiman, L., 2008. Kelainan Rambut. Dalam: Djuanda, Adhi, dkk. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
4. Kusumadewi, dkk., 2001. Pengetahuan dan Seni Tata Rambut Moderen.
Jakarta:Meutia Cipta Sarana & DPP. Tiara Kusuma, 19-36.
5. Jaffer, S.N. and Qureshi, A.A., 2004. Dermatology Quick Glance. Mc Graw
Hill, 150.
6. Sarin KY, Artandi SE. Aging, graying and loss of melanocyte stem cells.
Stem Cell Rev 2007; 3: 212–217.
7. Sherwood, L., 2001. Fisiologi manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC,
404
8. Pusponegoro, Erdina H.D. 2002. Kerontokan Rambut Etiopatogenesis.
Dalam: Wasitaadmadja, Sjarif M, dkk. Kesehatan dan Keindahan Rambut.
Jakarta: Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, 1-13.
9. Suling, Pieter L. Hair Fall. Dalam: Cosmetic Dermatology Update.
Simposium Nasional, Pameran, dan Pelatihan Dermatologi Kosmetik, 1-15.
10. Buffoli, Barbara, Fabio Rinaldi, Mauro Labanca. 2014. The human hair:
from anatomy to physiology. International Journal of Dermatology. Section
18

of Anatomy and Physiopathology, Department of Clinical and Experimental


Sciences, University of Brescia, Italy.
11. Oh, Ji Won, Jennifer Kloepper, Erwan A. Langan. 2016. A guide to
studying human hair follicle cycling in vivo. Hair Transplantation Center,
Kyungpook National University Hospital, Daegu, Korea.

Anda mungkin juga menyukai