Biomekanika Trauma
Definisi
Terapi
Anatomi
ANATOMI
Berdasarkan
GCS Berdasarkan
Morfologi
B. Sedang
1. GCS = 9-12
2. Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 30 menit
tetapi kurang dari 24 jam
3. Dapat mengalami Fraktur tengkorak
C. Berat
1. GCS = 3-8
2. Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 24 jam
3. Dapat mengalami Fraktur tengkorak juga meliputi kontusio serebral,
laserasi, atau hematoma intrakranial
Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
Trauma Kepala berdasarkan
Morfologi
Fraktur
Tulang Lesi
Tengkorak Intrakranial
Akibat fraktur linear fosa di daerah basal tengkorak; bisa di anterior, medial, atau posterior.
Sulit dilihat dari foto polos tulang tengkorak atau aksial CT scan.
Umumnya yang terlihat di CT scan adalah gambaran pneumoensefal.
Fraktur anterior fosa melibatkan tulang frontal, etmoid dan sinus frontal.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis yaitu adanya cairan likour yang keluar dari hidung
(rinorea) atau telinga (otorea) disertai hematoma sekitar mata (raccoon eye, hematoma bilateral
periorbital) atau Battle sign yaitu hematoma retroaurikular.
Kadang disertai anosmia atau gangguan nervi kranial VII dan VIII.
Risiko infeksi intrakranial tinggi apabila duramater robek
Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 9th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2012
Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012.
Raccoon Eyes Battle sign
0
Cedera Otak Fokal
2
Intracerebral
Hematoma /
Epidural ICH
Hematoma
/EDH
Sub
Subdural Arakhnoid
Hematoma Hematoma
/ SDH /SAH
Epidural Hematoma/EDH
Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012.
Epidural Hematoma/EDH
Sebagian besar kasus diakibatkan oleh robeknya arteri meningea media.
Perdarahan terletak di antara tulang tengkorak dan duramater.
Gejala klinisnya adalah lucid interval, yaitu selang waktu antara pasien masih
sadar setelah kejadian trauma kranioserebral dengan penurunan kesadaran
yang terjadi kemudian.
CT scan kepala, didapatkan lesi hiperdens (gambaran darah intrakranial)
umumnya di daerah temporal berbentuk cembung.
Subdural Hematoma/SDH
Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012.
Subdural Hematoma/SDH
Terjadi akibat robeknya vena-vena jembatan, sinus venosus dura mater atau
robeknya araknoidea.
Perdarahan terletak di antara duramater dan araknoidea.
SDH ada yang akut dan kronik Gejala klinis berupa nyeri kepala yang makin
berat dan muntah proyektil.
Gambaran CT scan kepala berupa lesi hiperdens berbentuk bulan sabit. Bila
darah lisis menjadi cairan, disebut higroma (hidroma) subdural.
Contusio dan Intracerebral
Hematoma
Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012.
Contusio dan Intracerebral Hematoma
Right
intraparenchymal
hemorrhage with right
to
left midline shift and
associated
biventricular
hemorrhages.
Contusio dan Intracerebral
Hematoma
Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 9th Ed. American College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2012
Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranioserebral. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2012.
Subaraknoid Hematoma/SAH
Perdarahan subaraknoid traumatik terjadi pada lebih kurang 40%
kasus cedera kepala, sebagian besar terjadi di daerah permukaan
oksipital dan parietal sehingga sering tidak dijumpai tanda-tanda
rangsang meningeal.
Gejala klinis yang didapatkan berupa nyeri kepala hebat.
Pada CT scan otak, tampak perdarahan di ruang subaraknoid.
Berbeda dengan SAH non-traumatik yang umumnya disebabkan
oleh pecahnya pembuluh darah otak (AVM atau aneurisma),
perdarahan pada SAH traumatik biasanya tidak terlalu berat.
MANAGEMENT
Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American
College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American
College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
• 15% dari cedera
kepala di IGD
• 10-20%
mengalami
penurunan
kesadaran hingga
koma
• Pastikan
Cardiopulmonary
stabil sebelum
melakukan
assesment
neurologi
Rotondo F.M., et al. Advanced Trauma Life Support. 10th Ed. American
College of Surgeons Comittee on Trauma. Chicago. 2018
Rotondo F.M., et al. Advanced
Trauma Life Support. 10th Ed.
American College of Surgeons
Comittee on Trauma. Chicago.
2018
TERAPI
•Cairan Intravena
•Koreksi antikoagulan
•Hiperventilasi
sementara
•Mannitol
•Hypertropic saline
•Barbiturat
•antikonvulsan