Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GOUT ATHRITIS (ASAM URAT)

OLEH :

NAMA : NI WAYAN SINTYA PUTRI

NIM : P07120017036

KELAS : 3.1

SEMESTER V PRODI DIII KEPERAWATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019
1. Pokok Bahasan : Gout Athritis
2. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi
b. Penyebab / Etiologi
c. Gejala klinis
d. Klasfisikasi
e. Penatalaksanaan
3. Sasaran : Lansia di Banjar Pasekan, Desa Ketewel, Kecamatan
Sukawati
4. Waktu :
a. Hari/Tanggal : 7 November 2019
b. Jam : 09.00 – 09.30 WITA
c. Lama : 30 menit
5. Tempat : Di rumah pasien
6. Tujuan :
a. Tujuan Instruksional Umum/ TIU
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan seluruh peserta mampu
memahami penyakit gout athritis (asam urat) dan upaya penanganannya.
b. Tujuan Instruksional Khusus/TIK
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan
mampu memahami materi yang diberikan mengenai penyakit gout arthritis
(asam urat) sebagai berikut :
1) Definisi gout athritis
2) Penyebab gout arthritis
3) Gejala klinis gout athritis
4) Klasifikasi gastritis
5) Penatalaksanaan gout athritis
7. Kegiatan
No Langkah - Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
langkah
1. Pendahuluan 3 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan maksud, dan
tujuan dan topik memperhatikan
penuyuluhan
d. Kontrak waktu

2. Penyajian 15 menit a. Apresiasi a. Mengemukakan


b. Mengkaji pengetahuan pendapat
peserta tentang penyakit b. Mendengarkan
gastritis dan
c. Member reinforcement memperhatikan
positif dengan seksama
d. Menjelaskan pengertian
penyakit gout arthritis
(asam urat)
e. Menjelaskan penyebab
gout arthritis (asam urat)
f. Menjelaskan tanda dan
gejala penyakit gout
arthritis (asam urat)
g. Menjelaskan klasifikasi
penyakit gout arthritis
(asam urat)
h. Menjelaskan
penatalaksanaan yang
dapat dilakukan di rumah
i. Mengkaji pengetahuan
peserta mengenai materi
yang telah dijelaskan
j. Memberikan
reinforcement positif

3. Evaluasi 10 menit a. Tanya jawab a. Partisipasi aktif


b. Menanyakan kembali
c. Post test
4. Penutup 2 menit a. Bersama peserta a. Memberikan
menyimpulkan materi pesan dan kesan
penyuluhan
b. Meminta dan memberi
pesan dan kesan
c. Menutup penyuluhan dan
memberikan salam

8. Metode :
a. Ceramah
b. Diskusi/Tanya jawab

9. Media :
a. Leaflet
10. Materi :
A. Definsi
Gout adalah gangguan yang menyebabkan kesalahan metabolisme purin
yang menimbulkan hipersemia (kadar asam urat serum > 7,0 mg /100ml). Ini
dapat mempengaruhi sendi (kaki). Secara khas, sendi metatarsafalangeal
pertama dari ibu jari kaki besar adalah sisi primer yang terlibat. Sendi lain
yang terlibat dapat meliputi lutut dan pergelangan kaki. (Rencana Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah, volume 2)
Artritis Gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran
khusus yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria
daripada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada
wanita biasanya mendekati masa menopause. (Kapita Selekta Kedokteran,
edisi 3 jilid 1).
Artritis Gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran
khusus, yaitu artritis akut. Merupakan jenis penyakit reumatik yang
penatalaksanaannya mudah dan efektif. Sebaliknya pada pengobatan yang
tidak memadai, gout dapat menyebabkan destruksi sendi. Kelainan ini
berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yaitu hiperurisemia. (Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, edisi 3).

B. Penyebab / Faktor Predisposisi


1. Gejala Artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu dilihat dari
penyebabnya penyakit ini termasuk dalam golongan kelainan metabolit.
2. Faktor-faktor yang berperan dalam perkembangan gout adalah :
- Pembedahan
- Trauma
- Obat-obatan
- Alkohol
- Stress emosional
- Diet tinggi purin
3. Pembentukan Asam urat yang berlebihan
- Gout primer metabolik disebabkan sintesis langsung yang bertambah.
- Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebihan
karena penyakit.
4. Kurangnya pengeluaran asam urat
- Gout primer renal terjadi karena gangguan ekskresi asam urat ditubuli
distal ginjal
- Gout sekunder renal disebabkan oleh kerusakan ginjal.

C. Klasifikasi
Menurut (Ahmad, 2011) jenis asam urat yaitu :
a. Gout primer
Pada gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik).
b. Gout sekunder
Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena meningkatnya
produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan
kadar purin tinggi.
D. Tanda dan Gejala Gastritis
Terdapat empat stadium perjalanan klinis gout yang tidak diobati: (Silvi A.
price).
1. Stadium pertama adalah hiperurisemia asimtomatik. Pada stadium ini asam
urat serum laki-laki meningkat dan tanpa gejala selain dari peningkatan
asam urat serum.
2. Stadium kedua arthritis gout akut terjadi awitan mendadak pembengkakan
dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan sendi
metatarsophalangeal.
3. Stadium tiga setelah serangan gout akut adalah tahap interkritis. Tidak
terdapat gelaja-gejala pada tahap ini, yang dapat berlangsung dari beberapa
bulan sampai tahun. Kebanyakan orang mengalami serangan gout berulang
dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak diobati.
4. Stadium keempat adalah tahap gout kronik, dengan timbunan asam urat
yang terus meluas selama beberapa tahun jika pengobatantidak dimulai.
Peradangan kronik akibat Kristal-kristal asam urat mengakibatkan nyeri,
sakit, dan kaku, juga pembesaran dan penonjolan sendi bengkak.

E. Penatalaksanaan
1. Akupresure
Akupresure adalah teknik pengobatan dengan pemijatan dan
penekanan secara perlahan pada titik garis tangan, atau dengan alat – alat
lain yang ujungya tumpul. Fungsi akupresure adalah membuat tubuh terasa
lebih segar dan dapat membantu mengatasi kondisi kesehatan tertentu.
Akupresure bekerja dengan membebaskan sumbatan energy dalam tubuh.
Ketika salah satu meridian terhambat, maka akan terjadi ketidak
seimbangan tubuh yang dapat menyebabkan penyakit. Proses akupresure
yang menekan pada tiitk meridian tubuh dipercaya dapat mengatasi
penyumbatan tersebut dan mengembalikan keseimbangan tubuh. Selain
itu, skupresure dipercaya dapat merangsang keluarnya hormone endorphin
yang merupakan pereda nyeri alami, meningkatkan sirkulasi dalam tubuh,
dan meredakan ketegangan pada otot.
Adapun langkah – langkah bioenergy akupresure yaitu sebagai
berikut :
1. Siapkan peralatan yang diperlukan untuk skupresure dan body back
seperti, minyak penghangat, handuk kecil, steak, cream, desinfektan
dan bak sebagai tempatnya.
2. Pasien dipersilahkan duduk atau berbaring lalu lakukan pengkajian
praktis dan tepat sasaran selalu disertai pemeriksaan tekanan darah dan
simpulkan diagnose keperawatannya.
3. Lakukan implementasi terapi mulai dari telapak kaki diawali dengan
desinfektan, lalu goyangkan atau putar, pukul, terus ambil steak
lakukan penekanan daerah telapak kaki mulai dari jari terus telapak
lanjut tungkai, kemudian usap kea rah jantung, terus jari tangan,
telapak tangan, terus menjalar ke pergelangan tangan, diakhiri
pengusapan, terus tubuh di balik lalu lakukan penekanan. Tiap tekanan
tiga detik mulai dari paha, panggul, pinggul, punggung dan lanjut
dengan bodyback tiap tekanan tiga detik di tiga garis tengah, kiri dan
kanan serta di akhiri dengan stracing delama satu menit. Kemudian
pasien di balik lakukan fibrasi punggung satu menit, terus sracting
daerah leher sampai di bawah otak lakukan lima kali.
4. Pada saat melakukan penekanan / saat akupresure / refleksi dilakukan
hendaknya menekan dengan menggunakan bioenergy tiap terkena tiga
detik, supaya sebagai terapis memiliki daya tekan yang mampu
mengalirkan energy.
5. Biarkan pasien istirahat selama 10 menit kemudian bangunkan secara
perlahan dan terakhir berikan minum pembangkit energy (missal
bioteh).
Adapun titi – titik yang di tekan pada penderita gastritis yaitu :
2. Pengobatan Tradisional
Menurut pendapat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ada beraneka
macam jenis pengobatan tradisional yang bisa dibedakan lewat hal cara –
caranya. Perbedaan ini dijelaskan sebagai terapi yang “berdasarkan cara –
cara” seperti terapi spiritual atau metafisik yang terkait hal gaib atau terapi
dengan ramuan atau racikan. Jenis terapi kedua “berdasarkan obat –
obatan” seperti jamu dan pengobatan herbal.
Jamu adalah sebutan obat tradisional dari Indonesia yang terkenal
samapai saat ini. Dimana belakangan ini terkenal dengan sebutan herba
atau herbal. Jamu dibuat dari bahan – bahan alami, berupa bagian dari
tumbuhan seperti rimpang (akar – akaran), daun – daunan, kulit batang,
dan buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu
kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Jamu biasanya terasa pahit
sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat
ditoleransi peminumnya.
Adapun jamu temulawak yang dapat dibuat di rumah untuk mengatasi
penyakit gastritis, berikut cara pembuatannya :
1. Sediakan satu rimpang temulawak yang dicuci bersih
2. Temulawak diiris tipis—tipis
3. Rebus irisan temulawak dengan 5-7 gelas air sampai mendidih
4. Tiriskan air rebusan, lalu disaring.
5. Air rebusan diminum 1 gelas perhari sampai gejala penyakit
gastritis menghilang.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, Askep Gout Pada Lansia, (online), available:


http://dedekposting.blogspot.com/2011/06/askep-gout-pada-lansia.html, (24
Maret 2015)

Arianto, Fitri, 2010, Askep Lansia dengan Gout, (online), available:


http://fitriarianto.blogspot.com/2010/12/askep-lansia-dengan-gout.html, (2
November 2019)
Doengoes, Marilynn E , dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Fakultas Kedokteran UI.2000. Kapita Selekta Kedokteran. edisi 3, Jilid I. Jakarta:
Media Aescul
Persatuan Ahli Penyakit dalam Indonesia.1996.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid I edisi III. Jakarta: Balai Penerbit.
Oktavia, 2010, Askep Lansia dengan Gout, (online), available:
http://oktaviakepgerontik.blogspot.com/2010/12/askep-lansia-dengan-gout-
oktavia_17.html, (2 November 2019)
Sylvia a price & Lorraine M Wilson. 1994. Patofisiologi Edisi 4. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai