Anda di halaman 1dari 10

MINI RISET

Kesulitan kehidupan dengan jumlah penduduk yang sudah sangat banyak.

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan

Dosen Pengampu :
Pdt. Selfi Sihombing, S.Th., M,Si., M,P,dK.

DISUSUN OLEH :

IVANDRE HUTJULU

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN ( B )

5183311002

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatnya kepada kita semua sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun
dalam rangka untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan.Oleh


karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan
khususnya bagi para siswa segabai sarana pembelajaran.

Medan, Mei 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan di dunia sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk dunia
yang berjumlah hampir mencapai 10 milliar jiwa. Adapun pembengkakan jumlah
penduduk di dunia ini disebabkan angka kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian
bayi. Variabel-variabel dalam problema kependudukan sangatlah kompleks, meliputi
penduduk itu sendiri, kemiskinan, kesempatan kerja, permukiman, kesehatan, gizi
pendidikan, kejahatan, pencemaran lingkungan, krisis ekonomi, kelaparan, sandang, air
bersih, kebodohan, keterbelakangan, fasilitas umum, fasilitas sosial. Nyaris faktor
kepadatan penduduk menjadi pangkal segala problematika kehidupan manusia itu sendiri.
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar, yaitu menurut sensus 1991
terdapat hampir 200 juta orang. Jumlah penduduk yang besar itu bertambah pula dengan
cepat, walaupun program keluarga berencana (KB) telah dilakukan secara intensif. Dilihat
dari tekanan penduduk, bahwa pertumbuhan penduduk memerlukan tambahan lahan untuk
produksi pangan dan pemukiman dengan segala aktivitasnya.

B. Rumusan Masalah
a. Apa saja masalah kepadatan penduduk ?
b. Bagaimana kesulitan kehidupan dengan jumlah penduduk yang sudah sangat banyak?

C. Tujuan Penelitian
a. Dapat mengetahui apa saja masalah akibat dari kepadatan penduduk.
b. Dapat memberikan solusi guna mengatasi kepadatan penduduk.
BAB II
ISI
A. Pengertian Penduduk
Penduduk dikonotasikan sebagai orang atau orang-orang yang mendiami suatu
tempat, kampung, wilayah atau negeri, dan merupakan aset pembangunan atau sering
disebut sumber daya manusia (SDA).
Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk
menjadi tinggi. Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk
setiap satu kilometer persegi. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah
penduduk di suatu daerah dengan luas daerah yang ditempati.

B. Faktor-faktor Kependudukan
1. Angka Kelahiran (Fertilitas)
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan seorang wanita secara
riil untuk melahirkan yang diwujudkan dalam jumlah bayi yang senyatanya dilahirkan.
Tinggi rendahnya kelahiran erat hubungannya dan tergantung pada struktur umur,
banyaknya kelahiran, banyaknya perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi,
tingkat pendidikan, status pekerjaan, serta pembangunan.
Beberapa fertilitas yang sering digunakan adalah :
a. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran
pertahun di satu tempat per seribu penduduk.
b. Angka kelahiran khusus (age specific birth rate/asbr)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi
setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu.
c. Angka kelahiran umum (general fertility rate/gfr)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran
setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun.
2. Angka Kematian (Mortalitas)
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka
kematian khusus, dan angka kematian bayi.
a. Angka kematian kasar (Crude Death Rate/Cdr)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap
1.000 penduduk dalam waktu satu tahun.
b. Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/Asdr)
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap
1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun.
c. Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/Imr)
Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak
yang umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu
tahun. Imr dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

3. Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan
penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan
migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi :
a. Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah (pulau) untuk menetap ke daerah lain
di dalam wilayah republik indonesia).
b. Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar)
c. Emigrasi (perpindahan penduduk dari dalanegeri kemudian menetap di luar
negeri).
d. Imigrasi (kebalikan dari emigrasi)
e. Re-emigrasi (kembali ke tempat asal)

C. Dampak Kepadatan Penduduk


1. Dampak Positif kepadatan penduduk
a. Tersedianya tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi
kebutuhan yang terus meningkat.
b. Bertambahnya kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan sehingga berkembang
jumlah dan jenis usaha lokal.
c. Meningkatnya investasi atau penanaman modal karena makin banyak
d. kebutuhan manusia.
e. Meningkatnya inovasi karena penduduk dipaksa untuk memenuhi kebutuhannya.
Misalnya, agar produktivitas lahan pertaniannya meningkat, manusia
mengembangkan pupuk dan benih unggul untuk memenuhi kebutuhan penduduk
yang terus meningkat.

2. Dampak Negatif kepdatan penduduk


a. Meningkatnya Angka Pengangguran
Angka pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan
lapangan kerja akan menimbulkan masalah pengangguran. Sebagian tenaga kerja
tidak terserap oleh lapangan kerja yang ada karena kecepatan pertumbuhan
lapangan kerja baru kalah oleh kecepatan pertumbuhan penduduknya.

b. Meningkatnya angka kriminal


Banyaknya tenaga kerja yang menganggur atau belum mendapatkan pekerjaan
sangat rentan terhadap perilaku kejahatan atau kriminal. Desakan kebutuhan dapat
memaksa sebagian penduduk untuk melakukan tindak kejahatan.

c. Meningkatnya Angka Kemiskinan


Pertumbuhan penduduk yang tinggi berdampak pada meningkatnya kebutuhan
akan sumber daya, khususnya sumber daya alam. Jika penduduk bertambah, harus
disediakan lahan baru untuk memenuhi kebutuhan pangan/ makanan dan rumah
untuk tinggal. Diperlukan lowongan pekerjaan baru bagi mereka untuk memenuhi
kebutuhannya. Jika tidak terpenuhi, akan muncul masalah kemiskinan.

d. Berkurangnya Lahan untuk Pertanian dan Permukiman


Bertambahnya penduduk di suatu wilayah tentu membutuhkan lahan pertanian
dan permukiman baru. Setiap penduduk yang lahir memerlukan rumah untuk
tinggal dan lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan akan makanan. Makin
banyak yang lahir, makin banyak lahan pertanian dan permukiman baru yang harus
disediakan. Pada gilirannya, lahan pertanian yang ada akan berkurang karena
dipakai untuk permukiman.
e. Makin Banyaknya Limbah dan Polusi
Kegiatan penduduk, baik kegiatan di rumah, kegiatan perdagangan, atau
industri pasti menghasilkan sampah atau limbah. Makin banyak penduduk, makin
banyak limbah yang dihasilkan. Pada gilirannya, sampah atau limbah akan
berdampak buruk pula bagi manusia.

f. Ketersediaan Pangan Makin Berkurang


Permukiman, industri, perdagangan, dan aktivitas manusia lainnya terus
berkembang yang akhirnya mengubah fungsi lahan pertanian menjadi non-
pertanian. Akibatnya, produksi pertanian berkurang dan terus berkurang. Ini berarti
ketersediaan pangan juga akan makin berkurang dan terpaksa harus
mendatangkannya dari daerah atau negara lainnya.

g. Kesehatan Masyarakat Makin Menurun


Pertumbuhan penduduk yang tinggi, khususnya di daerah perkotaan, akan
membuat harga lahan makin mahal. Akibatnnya, sebagian penduduk tidak mampu
membeli lahan dengan luas yang cukup memadai untuk permukiman. Permukiman
menjadi sangat padat sehingga tidak sehat. Apalagi jika sanitasinya buruk, tentu
keadaan itu akan menimbulkan berbagai macam penyakit.

h. Berkembangnya Permukiman Tidak Layak Huni


Lahan yang makin terbatas akibat tingginya laju kepadatan penduduk,
terutama di daerah perkotaan, mendorong naiknya harga lahan sehingga sulit
dijangkau oleh sebagian penduduk. Akibatnya, sebagian penduduk terpaksa tinggal
di daerah yang kurang layak dengan membangun rumah seadanya. Biasanya,
mereka membangun rumah di tepi sungai, sepanjang rel kereta api, atau lahan
kosong milik pemerintah yang belum di manfaatkan, daerah tersebut dikenal
sebagai daerah kumuh (slum area).
D. Penanggulangan Damapak Kepadatan Penduduk
Dalam mengatasi kepadatan penduduk sangat dibutuhkan kerjasama dari semua
pihak. Hal-hal perlu dilakukan untuk menekan kepadatan penduduk adalah :
a. Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional dengan
cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendididkan,
mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepda pasangan usia subur dan menepis anggapan
yang salah tentang banyak anak banyak rejeki. Meski program ini cenderung persuasif
ketumbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan
penduduk Indonesia

b. Menetapkan Undang-Undang perkawinan yang didalamnya mengatur serta


menetapkan tentang batas usia menikah, agar penduduk yang masih mengikuti
kebiaaan tradisional yang menikahkan anaknya dibawah umur tidak terjadi terus-
menerus.
c. Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS / ABRI hanya sampai anak kedua

d. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja diharapkan dapat meningkatkan taraf


hidup masyarakat dan diharapkan hilangnya kepercayaan bahwa banyak anak banyak
rejeki. Disamping itu juga diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang
akan merubah pola piker dalam bidang kependudukan.

e. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi atau perpindahan


penduduk. Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan
penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak
sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk merupakan orang-orang yang
menduduki suatu tempat, wilayah atau Negara. Penambahan penduduk yang cepat
menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi. Dampak dari kepadatan
penduduk antara lain:
a. Persaingan Lapangan Pekerjaan
b. Persaingan untuk mendapatkan pemukiman
c. Meningkatnya Jumlah kemiskinan
d. Rendahnya Kesempatan Pendidikan

Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan


penduduk adalah:
a. Menggalakkan program KB (Keluarga Berencana)
b. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
c. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
d. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
e. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi

B. KRITIK DAN SARAN


Demikiankah makalah yang dapat penulis sampaikan. Sebagian makalah kami
menyadari banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
• Jurnal : Rizki Aji Hertanty, kebijakan-sosial-dalam-menanggulangi-masalah-
kemiskinan.selasa 29 Desember 2009.
• Soemarwoto,Otto.2007.Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:Gadjah
Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai