Anda di halaman 1dari 8

GEOGRAFI LINGKUNGAN

“LEDAKAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERUBAHAN


LINGKUNGAN GLOBAL”

Oleh :

Ezil Novia Isra


18045101

Dosen Pengampu :
Lailatur Rahmi S.Pd, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
A. Pengertian ledakan penduduk
Ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk di suatu negara secara
cepat dan tiba-tiba serta tidak terkendali. Dalam konteks ke-Indonesiaan, masalah
ledakan penduduk mulai terasa di akhir tahun 1960-an. Ledakan penduduk merupakan
suatu keadaan kependudukan yang memperlihatkan pertumbuhan yang melonjak
cepat dalam jangka waktu yang relatif pendek.
Ledakan penduduk ini biasanya terjadi karena angka kelahiran sangat tinggi,
sedangkan angka kematian mengalami penurunan yang drastis. Penurunan angka
kematian yang drastis ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena
membaiknya kondisi kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat. Pada umumnya
ledakan penduduk terjadi pada negara-negara yang sedang berkembang, termasuk di
Indonesia. Pertambahan penduduk Indonesia dalam kurun waktu hanya 40 tahun
meningkat lebih dari 100%, pada tahun 1961, jumlah penduduk Indonesia hanya
97.985.000 jiwa, tetapi pada tahun 2000 telah meningkat menjadi 203.456.000 jiwa,
ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat seperti itu
memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi jika tidak diimbangi dengan peningkatan
kapasitas ekonomi maka akan menurunkan kesejahteraan penduduk suatu negara.
Dampak ledakan penduduk antara lain semakin tingginya angka pengangguran,
kriminalitas, dan memburuknya kondisi sosial lainnya.
Krisis lingkungan global tengah terjadi sebagai akibat pembangunan yang
terus meningkat. Semenjak Revolusi Industri yang dimulai tahun 1750an telah terjadi
banyak perubahan yang memposisikan manusia dengan teknologinya semakin
menguasai alam. Manusia mengembangkan teknologi dan berbagai peralatan mesin
yang mengkonsumsi energi dan sumberdaya dalam jumlah yang tinggi, sekaligus
mengakibatkan kerusakan lingkungan dan polusi yang besar
Aktivitas pembangunan yang ditopang dengan teknologi maju, telah
membawa perilaku manusia menggubah lingkungan hingga melampaui batas-batas
daya dukungnya. Modernisasi pembangunan telah membawa perubahan manusia
dalam hal kualitas hidup dan gaya hidup konsumtif maupun peningkatan secara
kuantitas jumlah penduduk yang memerlukan dukungan sumberdaya dan energi yang
tinggi. Pembangunan bagi penduduk yang jumlahnya amat besar tersebut tidak saja
secara kuantitatif masih akan terus 50 meningkat, juga merubah secara kualitatif pola
kebutuhan dan gaya hidup. Teknologi modern dikembangkan dengan skala yang besar
dan melampaui daya jangkau kendali manusia.

B. Ledakan penduduk di Indonesia


Sensus tahun 1971 menyebut jumlah penduduk Indonesia 119,2 juta. Dua
puluh tahun kemudian jumlah ini merangkak naik menjadi 179,4 juta (sensus 1990).
Prediksi awal penduduk Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 234,2 juta jiwa. Hasil
sensus tahun 2010 penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa, lebih besar 3,4 juta
dari proyeksi.
Selama 25 tahun terakhir jumlah penduduk Indonesia telah meningkat menjadi
hampir dua kali yaitu dari 119,2 juta pada tahun 1971 menjadi 195,29 juta pada tahun
1995 dan menjadi 198,20 juta pada tahun 1996. Namun demikian, tingkat
pertumbuhan penduduk telah turun secara cepat yaitu 2,32 persen pada periode tahun
1971-1980 menjadi 1,98 persen pada periode tahun 1980-1990 dan pada periode
tahun 1990-1996 menjadi 1,69 persen.
Terdapat perbedaan yang sangat mencolok tentang laju pertumbuhan
penduduk bila dilihat menurut propinsi pada periode tahun 1990-1996. Angka
terendah sebesar 0,01 persen pada propinsi DI Yogyakarta dan tertinggi sebesar 4,39
persen pada propinsi Kalimantan Timur.
Dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan Penduduk tingkat nasional
terdapat 9 propinsi yang tingkat pertumbuhannya dibawah 1,69 persen, yaitu propinsi
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali,
Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Seorang ahli kependudukan dari bangsa Inggris, Thomas Robert Malthus
mengatakan bahwa penyebab terjadinya ledakan penduduk suatu daerah/negara akibat
kemiskinan. Secara logika dapat dikatakan bahwa penghuni bumi ini terus bertambah
sedangkan ruang pemukiman di bumi tetap tidak bertambah (Suryani,1987 dalam
buku Kependudukan Depdiknas). Penigkatan pertumbuhan penduduk normalnya
harus diimbangi dengan pertumbahan bahan pangan, sandang dan papan. Ketidak
seimbangan antara bahan pangan, sandangm dan papan dengan pertambahnya
penduduk akan mengakibatkan lingkungan hidup semakin rusak dan tingkat
produktivitasnya SDA semakin berkurang karena dipaksakan terus pemanfaatannya
untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat pertumbuhan
penduduknya cepat. Pertumbuhan pendududuk Indonesia 1,49%  per tahun
(berdasarkan sensus penduduk tahun 2010). Pemerintah  Indonesia harus bekerja
keras untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Pertambahan penduduk yang
tidak dikendalikan akan menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti:
1. Kurangnya kesempatan kerja, akan menimbulkan pengangguran dan peningkatan
kejahatan.
2. Kerusakan huran akibat penebangan hutan secara serampangan untuk dijadikan
pemukiaman akan menimbulkan bahaya erosi, tanah longsor dan bahaya banjir.
3. Adanya pemusatan penduduk akibat urbanisasi, akan menyebabkan ketertiban dan
keberhasilan lingkungan yang tak terkontrol.
4. Meningkatnya penduduk usia sekolah, akan menyebabkan masalah-masalah yang
berhubungan dengan kesempatan mengenyam pindidikan dan biaya pendidikan.
5. Ketersediaan tempat tinggal yang kurang, akan mengakibatkan banyaknya
perumahan-perumahan liar yang sangat menganggu keindahan dan ketertiban di
kota.
6. Ketersediaan air bersih yang kurang, akan mengakibatkan terganggunya
kesehatan.
Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya ledakan penduduk adalah :
1. Tingkat kematian yang menurun.
2. Tingkat kelahiran yang tinggi.
3. Adanya kawin usia muda.
4. Adanya rasa tanggung jawab pada keluarga.
5. Adanya sikap religi bahwa anak ialah anugerah Tuhan.
6. Adanya faktor wanita masih sebagai tenaga di rumah.
7. Persebaran penduduk tidak merata.
8. Jumlah penduduk yang besar.
9. Program KB tidak terlasana dengan baik
10. banyak penduduk desa yang bertransmigrasi, sehingga pusat kota menjadi lebih
padat.
C. Dampak ledakan penduduk

 Adapun dampak dari ledakan penduduk tersebut adalah sebagai berikut :


1. Tingkat kemiskinan semakin meningkat karena pertumbuhan penduduk yang
cepat tidak diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi. 
2. Kekurangan pangan, sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk yang tidak
seimbang dengan jumlah lahan untuk memproduksi pangan. 
3. Timbulnya permukiman atau daerah kumuh di perkotaan sebagai akibat mahalnya
harga tanah dan rumah.
4. Pemerintah mengalami kesulitan menyediakan sarana kebutuhan masyarakat
seperti sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan perumahan karena lokasi yang
sudah padat oleh pemukiman penduduk dan jumlah dana yang besar.
5. Meningkatnya kebutuhan ruang dan lingkungan hidup.
6. Tidak seimbangnya kebutuhan akan lapangan pekerjaan dengan pertumbuhan
penduduk yang jika dibiarkan lebih lanjut akan menyebabkan masalah sosial
lainnya, seperti kemiskinan dan konflik antar penduduk. 
7. Menimbulkan persaingan (pertentangan) dimasyarakat sebagai akibat
meningkatnya kebutuhan akan pangan dan kebutuhan lainnya.

 Secara terstruktur dijelaskan dibawah ini :


a. Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan yang terjadi akibat masalah ledakan penduduk adalah
polusi. Tingkat polusi bergerak naik seiring dengan semakin bertambahnya jumlah
penduduk disuatu area permukiman. Polusi ditimbulkan dari asap hasil pembuangan
kendaraan bermotor yang jumlahnya saat ini semakin meningkat tajam. Hal ini
terlihat semakin tingginya frekuensi kemacetan yang terjadi dijalan-jalan yang
membuat jalan di kota tidak lancar lagi di lalui.
Ujung dari semua ledakan penduduk itu adalah kerusakan lingkungan dengan
segala dampak ikutannya seperti menurun kualitas pemukiman dan lahan yang
ditelantarkan serta hilangnya fungsi ruang terbuka.
b. Dampak Sosial dan Kesehatan
Dampak sosial yang terjadi akibat masalah ledakan penduduk adalah
kemiskinan, karena banyaknya penduduk, lapangan pekerjaan terbatas, akibatnya
banyaklah yang menganggur. Kemiskinan berkaitan erat dengan kemampuan
mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori. Dengan
demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan penyakit menular seperti
diare, penyakit lever, dan TBC. Selain itu masyarakat menderita penyakit
kekurangan gizi termasuk busung lapar terutama pada bayi. Kematian bayi adalah
konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena kemiskinan.
Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius
oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan
mengakibatkan dampak-dampak yang telah dijelaskan.
c. Persaingan untuk mendapat pemukiman
Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak. Persaingan ini terutama
terjadi di daerah perkotaan yang padat, tapi tidak ada perumahan yang memadai.
Dikota seperti ini, ering kita jumpai permukiman kumuh.
d. Kesempatan pendidikan
Dengan makin banyaknya bayi yang lahir setip tahunnya, tentu makin
banyaknya diperlukan fasilitas sekolah dan guru yang memadai. Negara miskin,
mungkin tidak bisa memenuhi fasilitas pendidikan. Sebagai hasilnya, tidak setiap
anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang
memadai.

D. Cara mengatasi ledakan penduduk


Jika dampak dari ledakan penduduk tidak segera diatasi, dapat mengakibatkan
suatu negara mengalami kesulitan dalam mempercepat proses pembangunannya.
Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak ledakan
penduduk, diantaranya:
1. Melaksanakan progaram keluarga berencana (KB) yaitu mengendalikan
pertumbuhan penduduk melalui cara pengendalian kelahiran. Salah satu cara yang
cukup efektif sebagai solusi untuk mengatasi kepadatan penduduk adalah dengan
mencanangkan program keluarga berencana atau KB. Keluarga Berencana
merupakan program pemerintah bagi rakyat Indonesia untuk membatasi jumlah
anak, dimana dalam satu keluarga cukup memiliki 2 orang anak saja. Dalam
program KB, ibu-ibu rumah tangga diberikan cara-cara khusus agar tidak hamil.
Cara-cara yang dilakukan ini misalnya dengan mengonsumsi obat tertentu,
pemakaian alat kontrasepsi, suntik atau jarum, dan lain sebagainya. Program
Keluarga Berencana ini berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk sehingga
jumlah penduduk di Indonesia tidak terlalu meledak.
2. Menggalakan program transmigrasi. Transmigrasi merupakan program penduduk
dari wilayah yang banyak atau padat penduduknya ke wilayah yang masih jarang
penduduknya. Transmigrasi ini akan mendorong terjadinya pemerataan
penduduk. Jika penduduknya sudah merata maka maka hal ini akan mendorong
terjadinya pemerataan pembangunan. Program transmigrasi akan mengurangi
kepadatan penduduk di daerah yang padat dan akan dialihkan ke wilayah-wilayah
Indonesia yang penduduknya belum terlalu padat.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuannya bekerja
untuk membangun dirinya menjadi lebih baik.
4. Memperluas lapangan kerja. Jika kepadatan pendudk diimbangi dengan lapangan
kerja yang memadai, maka hal ini tidak akan berpengaruh negatif melainkan akan
memberikan keuntungan bagi suatu negara.
5. Pengiriman tenaga kerja ke negara tetangga. Pengiriman ini bermaksud untuk
mengurangi kepadatan dan memberikan pekerjaan pada penduduk yang dukirim.
6. Membuat Undang-Undang yang menetapkan usia minimal menikah
7. Membatasi tunjangan anak bagi PNS dan ABRI hingga anak kedua. Salah satu
yang menyebabkan orang tidak mempermasalahkan jumlah anak adalah karena
mendapatkan tunjangan dari pemerintah maupun swasta. Tunjangan itu
didapatkan bersamaan dengan gaji yang didapatkan setiap bulan. Oleh karena
itulah berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menekan pertumbuhan
penduduk, salah satunya dengan membatasi tunjangan anak hanya pada anak
kedua saja, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Baiquni, M. "Revolusi industri, ledakan penduduk dan masalah lingkungan." Jurnal Sains
& Teknologi Lingkungan 1.1 (2009): 38-59.

https://www.academia.edu/39114802/MAKALAH_MASALAH_PENDUDUK_DAN_SOL
USINYA
https://www.gurupendidikan.co.id/ledakan-penduduk-pengertian-penyebab-dampak-
mengatasi/
https://ber-sarjana.blogspot.com/2016/11/makalah-ledakan-penduduk.html
https://kependudukancapil.jakarta.go.id/pages/?page=index&a=4&b=14&id=361

Anda mungkin juga menyukai