Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rizqi Abdullah

Nim : Fi31703
Mata Kuliah : Fisika Modern
Prodi : Fisika
Dosen Pengampu : Fatwa Aji Kurniawan M.Pd

SIFAT GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DARI PARTIKEL

De Broglie menyatakan bahwa partikel-partikel seperti electron, proton dan netron


mempunyai sifet dualisme, yakni gelombang dan partikel. Ini adalah dasar dari asas saling
melengkapi yang mengatakan bahwa gambaran lengkap dari suatu kesatuan fisika seperti foton
atau elektron tidak dapat diungkapkan secara tersendiri dalam perilaku partikel saja atau
gelombang saja.

Asas ketidakpastian Heisenbergmengatakan bahwa tidak ada satupun percobaan yang


dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga memberikan ketidakpastian di bawah batas-batas.
Hubungan-hubungan ini memberikan suatu taksiran ketidakpastian minimum yang dapat
diperoleh dari beraneka percobaan, pengukuran kedudukan dan momentum sebuah partikel
akan memberikan sebaran nilai selebar Δx dan Δ𝑝𝑥 .

Sebuah paket gelombang dapat dipandang sebagai superposisi sejumlah besar


gelombang, yang berinterferensi secara maksimum disekitar partikel, sehingga menghasilkan
sebuah gelombang resultan dengan amplitudo yang lebih besar. Sebaliknya pada tempat yang
jauh dari partikel, mereka berinterferensi secara minimum, sehingga gelombang resultannya
memiliki amplitudo yang lebih kecil pada tempat dimana partikelnya kita perperkirakan tidak
ditemukan.

Pengukuran amplitudo gelombang deBrogli (sebuah partikel) pada sembarang titik


berkaitan dengan probabilitas untuk menemukan partikel yang bersangkutan pada titik tersebut.
Analogi dengan fisika klasik, bahwa intensitas sebuah gelombang berbanding lurus dengan
kuatdrat amplitudonya, maka probabilitas ini juga berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo
gelombang deBroglie.

Penggandengan medan listrikdan magnetik yang bergerak dengan kelajuan cahaya dan
menimbulkan perilaku gelombang yang khusus.

Dalam tahun 1864 ahli fisika Inggris james Clerk Maxwell mengemukakan bahwa
muatan listrik yang dipercepat menimbulkan gangguan listrik dan magnetik yang terkait yang
menjalar terus-menerus melalui ruang hampa. Jika muatan bergetar periodis,
gangguannyaadalah gelombang komponen listrik dan magnetiknya saling tegak lurus pula pada
getar eperti pada gambar 2.1

Dari pekerjaan Faraday sebelumnya, Maxwell mengetahui bahwa medan magnet yang
berubah dapat mengimbas arus dalam sosok (loop) kawat. Jadi, medan magnetik yang berubah
mempunyai efek yang sama denagn medan listrik. Maxwell mengemukakan kebalikannya
dalam medan magnet yang berubah menimbulkan medan magnetik yang berkaitan. Medan
listrik yang ditimbulkan oleh imbasan elektromagnetik dapat diperlihatkan denagn mudah
karena logam mempunyai hambatan listrik yang kcil; maka yang lemah dapat menimbulakn
arus listrik dalam logam yang dapat diukur. Medan magnetik yang lemah sulit untuk diukur ,
dab hipotesis Maxwell dilandasi oleh penalaran berdasarkan simetri dibandingkan dengan
penemuan eksperimental.

Jika Maxwell benar, gelomabang elektromagnetik harus terjadi. Dalam gelombang ini
berbagai medan listrik dan magnetik yang berubah-ubah tergandeng oleh imbasan
elektromagnetik sedangkan mekanisme sebaliknya diusulkan oleh Maxwell. Maxwell
menunjukkan bahwa kelajuan gelombang oleh elektromagnetik dalam ruang hampa diberikan
oleh

1 108 𝑚
𝑐= = 2,998 𝑋
√𝜀𝑜𝜇𝑜 𝑠

Dengan 𝜀𝑜 menyatakan permitivitas ruang hampa dan 𝜇𝑜 permeabilitas magnetik.ini


sama dengan kelajuan cahaya. Kesesuaian ini bukan kebetulan saja, dan Maxwell mengambil
kesimpulan bahwa cahaya terdiri dari gelombang elektromagnetik.

Ketika Maxwell masih hidup konsep gelombang elektromagnetik belum mendapatkan


dukungan eksperimental. Akhirnya dalam tahun 1888, ahli fisika Jerman Heinrich Hertz
membuktikan bahwa gelembang elektromagnetik betul ada dan berperilaku tepat seperti
ramalan Maxwell. Hertz menimbulkan gelombang dengan menggunakan arus bolak-balik
dalam celah udara antara dua bola logam. Lebar celah itu diatur sedemikian rupa sehingga latu
terjadi setiap kali arus mencapai maksimum. Sosok kawat dengan celah kecil merupakan
detektor gelombang elektromagnetik; dalam kawat dapat timbul arus bolak-balik yang
menimbulkan latu pada celah itu. Hertz menentukan panjang gelombang dan kelajuan
gelombang yang ditimbulkannya, dan memperhatikan adanya komponen listrik dan magnetik,
dia juga mendapatkan bahwa gelombang ini dapat dipantulkan, dibias, dan mengaami difaksi.
Cahaya bukan satu-satunya contoh dari gelombang elektromagnetik.walaupun semua
gelombnag elektromagnetik mempunyai sifat pokok yang sama, banyak sekali sifat
interferensinya dengan materi bergantung pada frekuensi. Gelombnag cahaya yang merupakn
gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata, memiliki selang frekuensi yang
pendek yaitu mulai dari 4,3 X1014 Hz untuk cahaya merah hingga sekitar 7,5 X 1014 Hz untuk
cahaya ungu. Gambar 2.2 memperlihatkan spektrum elektromagnetik dari frekuensi renda yang
dipakai dalam komunikasi radio hingga frekuensi tinggi yang terdapat dalam sinar X dan sinar
Gama.

Siafat karakteristik semua gelomabnag ialah bahwa gelombang itu mempunyai prinsip
super posisi. Bila dua atau lebih gelombang yang alamnya sama melalui satu titik pada saat
yang sama, maka amplitude sesaat disitu ialah jumlah dari amplitudo sesaat dari masing-masing
gelombang.

Gambar 2.1 medan listrik dan magnetik dari gelombang elektromagnetik adalah saling tegak
lurus dan tegak lurus juga pada arah menjalar gelombang.
Gambar 2.2 spektrum gelombang elektromagnetik. Berbagai kategori ini saling bertumpuk ,
kecuali cahaya tampak

Interferensi gelombang air. Riak gelombang menyebar melalui permukaan bejan dari dua
sumber diatas. Dalam arah tertentu (misalnya AB) riak tersebut saling ,menguatkan dan
gelombangnya lebih tampak. Dalam arah lain(misalnya CD) riak tersebut saling meniadakan
, sehingga gelombangnya menjadi kecil atau tidak ada.

Amplitude sesaat berarti harga rata-rata pada tempat dan waktu tertentu dari kuantitas
yang menbebtuk gelomabang. (“Amplitude” tanpa keterangan tambhan berarti harga
maksimum dari variabel gelombang.) Jadi amplitude sesaat tali ynag tergang ialah pergeseran
maksimum tali tersebut yang diukur dari keadaan normal; amplitude gelombang air ialah tinggi
maksimum permukaan air relatif terhadap tekanan tinggi normal; amplitudo gelombang bunyi
ialah perubahan tekanan maksimum relatif terhadap tekanan normal. Karena E=cB pada
gelombang cahaya , amplitudo sesaatnya dapat diambil E atau B. Biasanya , E yang diapakai ,
karena interaksi gelomabng medan listrik cahaya dengan materi menimbulkan efek optis yang
sudah dikenal.

Bila dua atau lebih deretan gelombang bertemu dalam suatu daerah, gelombang itu akan
berinterferensi menghasilkan gelombvang baru yang amplitude sesaat gelombang semula.
Interferensi konstruktif (membangun) berarti gelombang tersebut saling menguatkan denagn
fase sama sehingga menghasilakn amplitude yang lebih besar, dan interferensi destruktif
(menghancur) berarti gelombang tersebut sebagian atau sepenuhnyasaling meniadakan karena
fasenya berbeda (Gambar 2.3). jika gelombang semula memiliki frekuensi yanag berbeda,
hasilnya merupakan campuran dari interferensi konstruktif dana destruktif, seperti dalam
Gambar 3.4.

Gambar 2.3 (a) interferensi kostruktif; gelombang yang disuperposisikan saling


menguatkan.(b) dalam interferensi destruktif, gelombang yang tidak sefase akan saling
meniadakan sepenuhnya atau sebagian.

Interferensi gelomabang cahaya mula-mula diperlihatkan oleh tomas Young dalam


tahun 1801. Ia memakai sepasang celah yang disinari cahaya ekawarna dari sebuah sumber
seperti Gambar 2.4. dari masing-masing celah , gelomabng sekeunder menyebar seolah-olah
berasal dari celah; ini merupakan contoh dari difraksi yang menunjukkan gejala gelombang
karakteristik seperti juga interferensi . karena interferensi , layar tidak diterangi denagn merata,
tetapi memperlihatkan pola garis terang dan garis gelap yang berselang-seling (Gambar 2.5).
Pada kedudukan dilayar dengan panjang jalan dari keduacelah berbeda dengan bilang ganjil
1 3 5
kali setengah panjang gelombang (⋋ 2 ,⋋ 2 ,⋋ 2 , ….); interferensi destruktif terjadi , sehingga

hasilnya adalah garis gelap. Pada tempat-tempat itu dimana panjang lintasannya adalah sama
atau berbeda denagn jumlah seluruh gelombang (⋋, 2 ⋋, 3 ⋋, ….), interfernsi konstruktif terjadi,
sehingga hasilnya adalah garis terang. Diantara kedudukan garis terang interferensi terjadi
sebagian, sehingga intensitas pada layar berubah secara gradual antara garis terang dan gelap.
Gambar 2.4 Eksperimen celah ganda Young yang memperlihatkan sifat gelombang dari
cahaya, muka gelomabng adalah muka khayal yang menghubungkan titik-titik dimana
gelombang itu berfase sama. Enyebaran gelomabng sekunder dari kedua celah seolah-olah
berasal dari situ merupakan gejala gelombang karakteristik yang disebut difraksi. Interferensi
konstruktif terjadi pada tempat dimana muka gelombang dari kedua celah itu bertemu.

Gambar 2.5 (a) yang terlihat pada layar dalam eksperimen Young .(b) Asala-mula pola
interferensi . Inferensi konstruktif terjadi jika beda panjang jalan dari celah ke layar adalah 0,
1⋋ 3⋋ 5⋋
⋋, 2 ⋋, …. Interferensi destruktif terjadi jika beda panjang jalannya ialah , , ,.....
2 2 2

Interfernsi dan difraksi merupakan sifat khusus dari gelombang partikel yang kita kenal
tidak mempunyai sifat itu. Jadi eksperimen Young merupakan bukti bahwa cahaya adalah
gelombang. Lebih lanjut, teori maxwell memberitahu kepada kita jenis gelombang tersebut,
yaitu elektromagnetik. Sampai akhir abad kesembilanbelas tampaknya sifat cahaya sudah
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai