Dosen Pengampu:
Dr. Kartini Herlina, M.Si.
Dr. Chandra Ertikanto, M.Pd.
Disusun oleh:
Ini hanyalah sebuah bentuk hukum Lenz atau hukum Faraday, persamaan
variasi waktu yang kedua menyatakan bahwa variasi waktu E
medefinisikan variasi ruang H yaitu
Gambar 8.2 Pada rangkaian ini, jika saklar ditutup, arus konduksi mengisi
kondensor. sepanjang pengisian kuantitas E dalam volume kondensor
berubah dan arus perpindahan per satuan luas o/ ot € dikaitkan dengan
medan magnet yang ada di antrata pelat kondensor.
Muatan per satuan luas ini disebut muatan perpindahan D = EE. Secara
fisik, hal ini muncul dalam di elektrik ketika meda listrik yang diterapkan
mempolarisasi atom atau molekul penyusunnya dan muatan bergerak
melintasi bidang apa pun di elektrik yang normal terhadap arah medan
yang diterapkan. Jika bidang yang diterapkan bervariasi atau bergantian
dengan kali kita melihat bahwa dimensi:
𝜕𝐷 𝜕
= (∈ E) = 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎
𝜕𝑡 𝜕𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠
Arus per satuan luas. Arus ini disebut arus perpindahan. Besat Maxwell terhadap
teori elektromagnetik adalah dengan menegaskan bahwa keberadaan medan
listrik yang berubah waktu di ruang bebas menimbulkan arus perpindahan. Hasil
yang sama juga di peroleh dari pertimbangan kekekalan muatan. Aliran muatan
ke dalam volume kecil apapun di ruang angkasa harus sama dengan aliran
muatan keluar. jika volume mencakuo pelat atas kondensor, arus ohmik yang
melalui kabel menghasilkan aliran ke dalam volume, sedangkan arus
perpindahan mewakili aliran keluar. Oleh karena itu, dua jenis arus yang berbeda
harus dipertimbangkan:
Sifat- sifat ini tidak akan berubah terhadap x dan y dan semua turunan
𝜕
dan a/dy akan bernilai 0.
𝜕𝑥
Karena itu, Hʐ konstanta dalam ruang dan waktu dan karena itu kita
hanya mempertimbangkan sifat osilasi dari H, maka konstanta Hʐ, tidak
dapat berpengaruh pada gerakan gelombang, dan dapat menempatkan
Hʐ=0.
Tidak adanya variasi H, dan E, berarti osilasi atau variasi H dan E terjadi
pada arah tegak lurus arah Z. Kita akan melihat bahwa hal ini mengarah
pada kesimpulan gelombang elektromagnetik adalah gelombang
transversal. Selain memiliki gelombang bidang, kita akan
menyederhanakan gambaran dengan hanya mempertimbangkan
gelombang terpolarisasi bidang. Kita dapat memilih getaran medan listrik
pada arah x atau y.
𝜕𝐻𝑦 𝜕𝐸×
˗µ = (8.1a)
𝜕𝑡 𝜕ʐ
𝜕𝐻 𝑦
𝜀 𝜕𝐸× = ˗ (8.2a)
𝜕𝑡 𝜕ʐ
2
𝜕2
= 𝜕
𝜕ʐ𝜕𝑡 𝜕𝑡𝜕ʐ
untuk 𝐻𝑦). Demikian pula, dengan mengambil 𝜕 atau dari (8.2a) dan 𝜕
𝜕𝑡 𝜕ʐ
𝐸𝑥 = 𝐸0 sin 2𝜋 (𝑣𝑡 − ʐ)
𝜆
𝐻𝑦 = 𝐻0 sin 2𝜋 (𝑣𝑡 − ʐ)
𝜆
Dimana 𝐸0 dan 𝐻0 adalah nilai amplitudo maksimum dari E dan H,
perhatikan bahwa sinus atau solusi konsinus berarti tidak terjadi redaman,
hanya arus perpindahan yang terlibat dan tidak ada arus konduktif atau
ohmik. Kita dapat mempresentasikan gelombang elektromagnetik (E,H)
yang merambat mengingat bahwa karena E, dan H konstanta (atau nol)
maka gelombang elektromegnetik tersebut merupakan gelombang
transversal. Arah rambat gelombang akan selalu searah ExH, dalam hal
ini ExH mempunyai magnitudo E,H dan berarah z.
Produk vektor,ExH memberikan arah aliran energi. Aliran energi per detik
melintasi satuan luas diberikan oleh vektor poyinting:
1E x H*
2