Anda di halaman 1dari 47

Jika ditemukan tercecer,

mohon diberikan kepada yang namanya dibawah ini:

Semoga Allah membalas kebaikanmu…..

Hak Mencipta hanya pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala


Tidak dilarang keras mengkopi, memperbanyak, dan
mengedarkan. Asal bukan untuk kepentingan komersial
1444 / 2023

= SMA Negeri 8 Pekanbaru =


Gelombang Cahaya 1

Pernahkah Anda berpikir, mengapa Anda dapat melihat benda-benda? Ya,


jawabnya karena ada cahaya dari benda ke mata kita, entah cahaya itu memang
berasal dari benda tersebut, entah karena benda itu memantulkan cahaya yang
datang kepadanya lalu mengenai mata kita. Jadi, gejala melihat erat kaitannya
dengan keberadaan cahaya atau sinar.
Anda telah mengetahui bahwa cahaya adalah gelombang, yaitu gelombang
elektromagnetik yang dapat merambat dalam ruang hampa. Dalam modul ini, Anda
akan membahas spektrum cahaya, terutama mengkaji sifat cahaya dalam
interferensi, difraksi dan polarisasi.
Gelombang cahaya merupakan gelombang yang sangat bermanfaat dalam
teknologi, bisa digunakan untuk mengetahui penyakit tanpa harus membedah,
penggunaan laser dalam serat optik berkomunikasi, menggunakan pancaran
gelombang cahaya untuk mentransmisikian suara dalam menciptakan telepon dan
masih banyak lagi.

1. Hakikat CAHAYA
Apakah sebenarnya cahaya itu? Pertanyaan ini telah ditanyakan
manusia selama berabad-abad. Tetapi tidak ada jawaban yang memuaskan
sampai listrik dan magnet disatukan kedalam disiplin tunggal elektromagnetisme,
seperti yang dijelaskan oleh Persamaan Maxwell.
Karya praktis dalam masalah bidang optik yang berkaitan dengan cahaya
pertama kali dilakukan oleh Ptolemy (90 – 168 SM), ia yang mengungkapkan teori
bahwa pada satu keadaan tertentu cahaya itu akan dibiaskan. Periode selanjutnya
adaalh el Hazen (Ibnu al Haytham) melakukan penelitian dalam masalah optik.
Beliau menemukan hukum pantulan cahaya, hukum geometris optik, dan kecepatan
cahaya itu terbatas. Selanjutnya adalah Newton yang mengemukakan ide tentang
sifat partikel cahaya, menurutnya cahaya tidak terdiri dari zat, partikel yang tidak
bermassa dan bergerak dengan kecepatan tinggi. Huygens yang hidup sezaman
dengan Newton, dikenal sebagai orang yang menolak teori partikel cahaya, sebagai
gantinya ia mengajukan teori gelombang cahaya. Barulah setelah ditemukan
peralatan percobaan, maka dapat mengkonfirmasi teorinya tersebut. Teori-teori
seperti sifat cahaya, perambatan cahaya, pemantulan cahaya dan pembiasan
cahaya dapat dijelaskan dengan kedua teori tersebut (cahaya dapat bersifat sebagai
partikel ataupun gelombang).
2 Gelombang Cahaya
Apakah sebenarnya cahaya itu? Cahaya adalah kesan (dalam bentuk energi)
yang diterima oleh indra mata.

Ada beberapa teori tentang hakikat cahaya, antara lain:

a. Teori Kospulkuler menurut Newton (The corpuscular theory of


light)
Teori ini mengatakan bahwa cahaya adalah partikel-partikel atau korpuskel-
korpuskel yang dipancarkan oleh sumber cahaya dan merambat menurut garis
lurus dengan kecepatan besar. Teori ini dianggap benar sampai kira-kira
pertengahan abad 17. Teori ini dapat menerangkan dengan jelas peristiwa
pemantulan dan pembiasan, tetapi tidak dapat dipakai untuk menerangkan
terjadinya peristiwa interferensi. Peristiwa interferensi hanya dapat diterangkan
dengan teori gelombang, sedangkan menurut Newton cahaya merupakan
partikel.

b. Teori Gelombang atau Teori Undulasi Menurut Huygens


Pada Abad 17, Huygens mengemukakan teorinya bahwa cahaya adalah
gelombang yang berasal dari sumber yang bergetar. Gelombang yang berasal
dari sumber yang bergetar ini merambat dalam medium yang disebut eter, yaitu
zat yang mengisi seluruh ruangan termasuk ruang vakum. Padahal sebenarnya
zat eter ini tidak ada, hanya merupakan model saja supaya teorinya dapat
diterima. Jadi teori ini sebenarnya belum sempurna benar, tetapi diterima
karena teori ini dapat menerangkan kejadian-kejadian interferensi, difraksi, dan
polarisasi, tetapi teori ini tidak dapat menerangkan mengapa cahaya dapat
merambat pada garis lurus.

c. Teori Gelombang Elektromagnetik menurut Maxwell (The


electromagnetic wave theory of light).
Kira-kira awal abad 19, Maxwell mengemukakan teori, bahwa cahaya adalah
gelombang elektromagnetik.
Setelah William Herschel menemukan adanya cahaya inframerah di luar ujung
merah spektrum yang kasat mata, pakar fisika Denmark, Hans Christian
Oersted 1771-1851, menemukan bahwa arus listrik dapat membuat jarum
kompas berubah arah. Pada tahun yang sama, ilmuan Prancis André-Marie
Ampére 1775-1836, menunjukan bahwa dua kawat yang bermuatan arus listrik
dapat dibuat saling menarik atau saling menolak, persis seperti magnet. Lebih
banyak eksperimen dilakukan berulang-ulang, dan hasilnya menunjukkan
bahwa jelaslah listrik dan magnetisme itu memang saling berkaitan. Padan
tahun 1865 ilmuan skotlandia, James Clerk Maxwell, menggunakan
matematika untuk menerangkan hubungan keduanya.
Persamaan ini memperlihatkan bahwa sebuah medan magnetik yang berubah
terhadap waktu bertindak sebagai sebuah sumber medan listrik dan bahwa
sebuah medan listrik yang berubah terhadap waktu bertindak sebagai sumber
medan magnetik. Medan E dan medan B ini dapat saling menopang, yang
membentuk sebuah gelombang elektromagnetik yang merambat melalui ruang.
Gelombang Cahaya 3

2. SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK


Hukum Faraday menyatakan bahwa
perubahan medan magnetik (B) dapat B
menghasilkan medan listrik (E) yang (x,t)
arahnya tegak lurus B dan besarnya ter- E
gantung pada laju perubahan B terhadap (x,t)
waktu. Maxwell menginginkan agar peru-
bahan medan listrik (E) seharusnya
menghasilkan medan magnetik (B) yang
arahnya tegak lurus E dan besarnya bergan-
tung pada laju perubahan E terhadap waktu.

Hal ini dikenal dengan hipoteis Maxwell, yaitu: “Jika perubahan


medan magnetik dapat menghasilkan medan listrik maka sebaliknya
perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan magnet” (James
Clark Maxwell, 1864: 1831 – 1879).

Hipotesis ini belum dapat dibuktikan hingga Maxwell meninggal


dunia dan pada tahun 1887 baru dapat dibuktikan oleh Heinrich Hertz tahun
1887 dengan menggunakan
kumparan Ruhmkorff. Getaran medan Magnet

Gelombang elektromagnetik
adalah perambatan energi sebagai
akibat dari perubahan medan listrik
dan medan magnetik. Dalam per-
ambatannya, medan listrik E dan Arah Gerak
medan magnetik B saling tegak lu- Gelombang
Getaran medan Listrik
rus terhadap arah perambatannya.

2.1. Sifat-sifat Gelombang Elektromagnetik


1. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi pada saat bersamaan,
sehingga kedua medan memiliki harga maksimum dan minimum pada waktu
dan tempat yang sama
2. Arah medan listrik dan medan magnetik saling tegak lurus dan keduanya te-
gak lurus terhadap arah rambatan gelombang, oleh karena itu gelombang
elektromagnetik merupakan gelombang transversal
3. Dapat mengalami peristiwa pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi),
perpaduan (interferensi), pembelokan (difraksi) dan polarisasi
4. Besar medan listrik berbanding lurus dengan medan magnetik
5. Cepat rambatnya hanya bergantung pada sifat listrik dan magnetik medium
yang dilalui
6. Tidak bermuatan listrik sehingga tidak disimpangkan di dalam medan magnet
atau medan listrik
2.2. Kecepatan Gelombang Elektromagnetik
4 Gelombang Cahaya
Kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik ini tidak bergantung
pada medium perambatan dan mempunyai nilai tetap yaitu c, maka yang berbeda
dari spektrum gelombang elektromagnetik adalah panjang gelombang (  ) dan
frekuensi (f)

Kecepatan gelombang elektromagnetik hanya dipengaruhi oleh :


a. Sifat kelistrikan (permitivitas listrik, o = 8,85 x 10-12C2/N.m2 )
b. Sifat kemagnetan (permeabilitas magnetik, o = 12,6 x 10-6 T. m/A)

1
c= = 3 x 108 m/detik
0 0

Gelombang elektromagnetik banyak


diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari,
misalnya gelombang mikro yang digunakan untuk
menentukan jejak sebuah benda oleh pesawat
Radar, jarak antara pesawat radar dengan benda
(d) dirumuskan dengan:

c x t
d= ,
2

dimana t merupakan waktu pergi-pulang


gelombang elektromagnetik.

Cahaya dan gelombang radio, adalah


sebagian dari spektrum gelombang elektro
magnet sehingga kedua jenis gelombang itu juga
memiliki komponen getar berupa medan listrik dan
medan magnet. Cahaya dan gelombang radio
merupakan gelombang transversal. Demikian pula
halnya dengan komponen spectrum gelombang
elektromagnetik lainnya.

Spektrum gelombang elektromagnetik


diurutkan mulai panjang gelombang paling pendek
sampai paling panjang adalah sebagai berikut:
1. Sinar gamma (γ)
2. Sinar X (rontgen)
3. Sinar ultra violet (UV)
4. Sinar tampak (cahaya tampak)
5. Sinar infra merah (IR)
6. Gelombang radar (gelombang mikro)
7. Gelombang televisi
8. Gelombang radio

Sedangkan untuk cahaya tampak, spektrum warna ungu memiliki panjang


gelombang terkecil dan warna merah merupakan panjang gelombang yang terbesar.
Gelombang Cahaya 5

Gelombang Radio

Gelombang radio memiliki panjang


gelombang terpanjang pada spectrum gem dalam
orde meter, yang berarti tenanga gelombangnya
terendah. Berhubung energinya terendah sehingga
daya tembusnya juga rendah, sehingga gelombang
radio tidak dapat menembus lapisan ionosfir.

Gelombang radio mudah terdifraksi oleh tebing, lorong, ataupun jendela. Itu
menyebabkan gelombang radio mudah masuk ke semua ruangan dan sebarannya
luas. Hanya saja, tenaga gelombang radio menjadi semakin kecil pada jarak dari
sumber yang begitu jauh. Gelombang ini dibedakan menjadi 3, yaitu: LW (long wave,
berpanjang gelombang orde 103 meter), MW (medium wave, orde 100 m), dan SW
(short wave, mencapai orde 10 m). LW dan MW biasa digunakan oleh stasiun radio,
sedangkan SW untuk komunikasi lewat HT.

Gelombang TV
Sementara itu, gelombang TV berenergi lebih besar dari gelombang radio, ,
karenanya berdaya tembus lebih besar dan dapat menembus lapisan ionosfir. Itu
berakibat sebaran gelombang TV relative terbatas. Untuk memperluas sebarannya,
diperlukan sejumlah pemantul gelombang, dan umumnya diletakkan di bukit atau
lereng gunung. Gelombang TV terbagi menjadi 2, yaitu: VHF (very high frequency,
panjang gelombangnya berorde 1 meter) dipakai oleh stasiun TVRI, dan UHF (ultra
high frequency, dalam orde 0,1 meter) yang dipakai oleh sejumlah stasiun TV
swasta.

Gelombang Mikro
Mikrogelombang (microwave) biasa dipakai untuk komunikasi telepon, dan
6 Gelombang Cahaya
radar. Panjang gelombang berorde 1 cm. gelombang ini, pada nilai frekuensi tertentu
dapat menyebabkan pemanasan bahan secara cepat, sehingga biasa dimanfaatkan
juga sebagai dasar pembuatan oven microwave.

Gelombang Infra Merah


Komponen spektrum lain yang energinya di atas mikrogelombang adalah
inframerah (infrared). Gelombang ini tidak dapat dilihat mata, panjang
gelombangnya antara 1µm sampai dengan 0,1 cm. Keberadaanya ditandai oleh rasa
panas di kulit kita. Cahaya berenergi terendah, dapat berubah menjadi infremerah
ketika energinya sedikit berkurang. Udara di dalam mobil tertutup dapat menjadi
begitu panas karena sejumlah cahaya berubah menjadi inframerah dan terjebak di
situ.
Sinar inframerah ini merupakan hasil transisi vibrasi atau rotasi pada molekul.
Sinar inframerah termasuk gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi
di bawah 4,3 x 1014 Hz sampai sekitar 3 Ghz. Sinar inframerah tidak tampak dilihat
oleh mata telanjang tetapi sinar infra merah dapat dideteksi dengan menggunakan
pelat-pelat film tertentu yang peka terhadap gelombang inframerah.
Aplikasi ,Pesawat udara yang terbang tinggi ataupun satelit-satelit dapat
membuat potret-potret permukaan bumi, dengan mempergunakan gelombang
inframerah. Sinar inframerah juga banyak dipakai dalam bidang spektroskopi untuk
mengetahui unsur-unsur yang ada dalam bahan.

Gelombang Cahaya Tampak


Cahaya merupakan sebagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang
dapat dilihat mata (visible) dengan
komponennya mulai cahaya warna
merah, kuning, sampai dengan ungu.
Panjang gelombang cahaya berada
pada kisaran antara 0,2 sampai dengan
0,5 µm, yang bersesuaian dengan
frekuensi antara (6 – 20) x 1015 Hz.
Cahaya didefinisikan sebagai bagian
dari spektrum gelombang
elektromagnetik yang dapat dilihat oleh mata-mata telanjang. Dari definisi itu berarti
infra merah (IR) dan ultraviolet (UV) tidak termasuk kelompok cahaya. Artinya tidak
ada istilah cahaya infra merah atau cahaya UV sebab IR dan UV tidak bisa dilihat
dengan mata. Bukankah infra merah berupakan sebagian dari gelombang
elektromagnetik yang keberadaanya ditunjukkan adanya rasa panas di kulit, tidak
terlihat oleh mata, dan berpanjang gelombang lebih panjang dibanding cahaya
merah.

Gelombang Sinar Ultra Violet


Sinar ultraviolet ini merupakan hasil transisi electron elektron pada kulit atom
Gelombang Cahaya 7
atau molekul. Sinar ultraviolet tidak tampak dilihat oleh mata telanjang tetapi sinar
ini dapat dideteksi dengan menggunakan pelat-pelat film tertentu yang peka
terhadap gelombang ultraviolet.
Matahari merupakan sumber radiasi ultraviolet yang alami. Sinar ultraviolet
yang dihasilkan oleh matahari tidak baik pada kesehatan khususnya kulit jika
mengenai manusia. Manusia terlindungi dari sinar ultraviolet dari matahari karena
adanya lapisan ozon di atmosfer yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet ini.
Aplikasi sinar ultraviolet ,banyak dipakai di laboratorium pada penelitian
bidang spektroskopi, salah contohnya untuk mengetahui unsur-unsur yang ada
dalam bahan-bahan tertentu.
UV juga tidak terlihat mata, berpanjang gelombang lebih pendek dibanding
cahaya ungu (antara 2x10-9 sampai dengan 0,6x10-6 meter) sehingga UV berbahaya
bagi retina mata. UV bermanfaat untuk memperkeras tulang, memberi pigmen kulit,
dan dapat juga untuk membunuh bakteri. Namun intensitas UV yang terlalu besar
bisa menyebabkan kanker kulit. Jika UV pada benda yang mengandung fosfor atau
flour, maka pada benda itu dapat terjadi peristiwa fosforesensie atau flouresensie.
Pada kedua peristiwa itu, UV yang diserapnya kemudian dipancarkan kembali dalam
bentuk cahaya sehingga dapat terlihat oleh mata. Fosfor dan flour biasanya
dicampurkan pada sabun cuci, pasta gigi dan cat. Itu menyebabkan pakaian yang
baru saja dicuci dengan sabun cuci, gigi yang disikat dengan pasta gigi, dan papan
yang dicat tampak bersih dan berkilau. Mata uang kertas Rp.50.000,00 yang asli,
pada bagian tertentu juga diolesi dengan flour sehingga kalau dijatuhi UV, dari lampu
UV, tampak berpendar.

Gelombang Sinar X
Sinar-X ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tahun 1895 sehingga
sering disebut sebagai sinar Rontgen. Sinar-X termasuk gelombang elektromagnetik
yang mempunyai frekuensi antara 1016 Hz - 1020 Hz. Sinar-X merupakan hasil
transisi elektron-elektron di kulit bagian dalam atom. Sinar-X mempunyai daya
tembus terbesar kedua sesudah sinar gamma. Sinar-X dapat menembus daging
manusia. Aplikasi Sinar-X Dalam bidang kesehatan untuk mengecek pasien yang
mengalami patah tulang. Sinar-X juga digunakan di bandara pada pengecekan
barang-barang penumpang di pesawat. Di pelabuhan digunakan untuk mengecek
barang-barang (peti kemas) yang akan dikirim dengan kapal laut.

Komponen spektrum gelombang elektromagnetik lainnnya yang berenergi


lebih besar dari UV berturut-turut adalah sinar X (10-10 sampai dengan 3x10-9 meter)
dan sinar  (10-13 sampai 10-10 meter, bersesuaian dengan frekuensi antara 5x1018
sampai 1022 Hz). Sinar X bersumber dari emisi cahaya oleh transisi elektron ke arah
dasar, sedangkan sinar  oleh transisi nukleon di inti atom. Untuk panjang
gelombang gelombang itu a, frekuensi f, dan kelajuan rambatan di udara atau vakum
adalah c, selalu dipenuhi kaitan c = af. Kelajuan gelombang ini di medium
berkerapatan optis lebih besar adalah lebih lambat. Pada setiap perambatan
gelombang, frekuensi gelombang (f) selalu bernilai tetap, sehingga yang berubah
adalah kelajuan gelombang, dan panjang gelombangnya.
Gelombang Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan hasil reaksi yang terjadi dalam inti atom yang tidak
8 Gelombang Cahaya
stabil. Sinar gamma mempunyai daya tembus yang paling kuat dibanding
gelombang elektromagnetik yang lain. Sinar gamma dapat menembus pelat besi
yang tebalnya beberapa cm. Penyerap yang baik untuk sinar gamma adalah timbal
(Pb). Aplikasi sinar gamma dalam bidang kesehatan adalah untuk mengobati pasien
yang menderita penyakit kanker atau tumor. Sumber radiasi yang sering digunakan
pada pengobatan penyakit ini adalah Cobalt-60 atau sering ditulis Co-60. Salah satu
alat untuk mendeteksi sinar gamma adalah detektor Geiger - Muller. Ada jenis
detektor sinar gamma yang lain yaitu detektor sintilasi NaI-TI.

3. INTERFERENSI CAHAYA

Pada materi gelombang mekanik, Anda telah mengetahui bahwa dua


gelombang dapat melalui satu titik yang sama tanpa saling mempengaruhi.
Kedua gelombang gelombang itu memiliki efek gabungan yang diperoleh
dengan menjumlahkan simpangannya.
Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu
gelombang baru.
Jika kedua gelombang yang terpadu sefase, maka terjadi
interferensi konstruktif (saling menguatkan). Gelombang resultan
memiliki amplitudo maksimum.
Jika kedua gelombang yang terpadu berlawanan fase, maka terjadi
interferensi destruktif (saling melemahkan). Gelombang resultan memiliki
amplitudo nol.
Setiap orang dengan menggunakan sebuah baskom air dapat
melihat bagaimana interferensi antara dua gelombang permukaan air dapat
menghasilkan pola-pola bervariasi yang dapat dilihat dengan jelas. Dua
orang yang bersenandung dengan nada-nada dasar yang frekuensinya
berbeda sedikit akan mendengar layangan (penguatan dan pelemahan
bunyi) sebagai hasi interferensi.
Warna-warni pelangi menunjukkan
bahwa sinar matahari adalah gabungan dari
berbagai macam warna dari spektrum kasat
mata. Di lain pihak, warna pada gelombang
sabun, lapisan minyak, warna bulu burung
merah, dan burung kalibri bukan disebabkan
oleh pembiasan. Hal ini terjadi karena
interferensi konstruktif dan destruktif dari
sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan
tipis. Adanya gejala interferensi ini bukti
yang paling menyakinkan bahwa cahaya itu
adalah gelombang. Interferensi cahaya bisa
terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar
yang bergabung.

3.1. Interferensi Celah Ganda (Young – Fresnell)


Gelombang Cahaya 9
Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar, maka interferensinya sulit
diamati. Interferensi cahaya sulit diamati karena dua alasan:
(1) Panjang gelombang cahaya sangat pendek,
kira-kira 1% dari lebar rambut.
(2) Setiap sumber alamiah cahaya memancarkan
gelombang cahaya yang fasenya sembarang
(random) sehingga interferensi yang terjadi
hanya dalam waktu sangat singkat.

Jadi, interferensi cahaya tidaklah senyata


seperti interferensi pada gelombang air atau
gelombang bunyi. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:
(1) Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua
gelombang cahaya harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh
sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama.
(2) Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir
sama.

Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat digambarkan seperti


pada Gambar berikut

(a) tidak terjadi interferensi, (b) terjadi interferensi

Untuk menghasilkan pasangan sumber cahaya kohern sehingga dapat


menghasilkan pola interferensi adalah :
(1) sinari dua (atau lebih) celah sempit dengan cahaya yang berasal dari celah
tunggal (satu celah). Hal ini dilakukan oleh Thomas Young.
(2) dapatkan sumber-sumber kohern maya dari sebuah sumber cahaya dengan
pemantulan saja. Hal ini dilakukian oleh Fresnel. Hal ini juga terjadi pada
pemantulan dan pembiasan (pada interferensi lapisan tipis).
(3) Gunakan sinar laser sebagai penghasil sinar laser sebagai penghasil cahaya
kohern.

Untuk mendapatkan dua sumber cahaya koheren, A. J Fresnell dan Thomas


Young menggunakan sebuah lampu sebagai sumber cahaya. Dengan menggunakan
sebuah sumber cahaya S, Fresnell memperoleh dua sumber cahaya S1 dan S2 yang
kohoren dari hasil pemantulan dua cermin. Sinar monokromatis yang dipancarkan
oleh sumber S, dipantulkan oleh cermin I dan cermin II yang seolah-olah berfungsi
10 Gelombang Cahaya
sebagai sumber S1 dan S2. Sesungguhnya, S1 dan S2 merupakan bayangan oleh
cermin I dan Cermin II.

Percobaan cermin Fresnell

Berbeda dengan percobaan yang dilakukan oleh Fresnell, Young


menggunakan dua penghalang, yang pertama memiliki satu lubang kecil dan yang
kedua dilengkapi dengan dua lubang kecil. Dengan cara tersebut, Young
memperoleh dua sumber cahaya (sekunder) koheren yang monokromatis dari
sebuah sumber cahaya monokromatis. Pada layar tampak pola garis-garis terang
dan gelap. Pola garis-garis terang dan gelap inilah bukti bahwa cahaya dapat
berinterferensi. Interferensi cahaya terjadi karena adanya beda fase cahaya dari
kedua celah tersebut.

Percobaan dua celah oleh Young


Gelombang Cahaya 11

Pola interferensi yang


dihasilkan oleh kedua
percobaan tersebut
adalah garis-garis terang
dan garis-garis gelap
pada layar yang silih
berganti. Garis terang
terjadi jika kedua sumber
cahaya mengalami
interferensi yang saling
menguatkan atau
interferensi maksimum. Adapun garis gelap terjadi jika kedua sumber cahaya
mengalami interferensi yang saling melemahkan atau interferensi minimum. Jika
kedua sumber cahaya memiliki amplitudo yang sama, maka pada tempat-tempat
terjadinya interferensi minimum, akan terbentuk titik gelap sama sekali. Untuk
mengetahui lebih rinci tentang pola yang terbentuk dari interferensi dua celah,
perhatikan penurunan-penurunan interferensi dua celah berikut.

Percobaan Interferensi Young

Pada Gambar diatas, tampak bahwa lensa kolimator menghasilkan berkas


sejajar. Kemudian, berkas cahaya tersebut melewati penghalang yang memiliki
celah ganda sehingga S1 dan S2 dapat dipandang sebagai dua sumber cahaya
monokromatis. Setelah keluar dari S1 dan S2, kedua cahaya digambarkan menuju
sebuah titik A pada layar. Selisih jarak yang ditempuhnya (S2A - S1A) disebut beda
lintasan.

Beda lintasan = S = S2A – S1A

Jika jarak S1A dan S2A sangat besar dibandingkan jarak S1 ke S2, dengan S1S2 = d,
sinar S1A dan S2A dapat dianggap sejajar dan selisih jaraknya S = S2B.
Berdasarkan segitiga S1S2B, diperoleh S2B = S1S2 sin  = d sin , dengan d adalah
jarak antara kedua celah.
𝑃
Selanjutnya, pada segitiga COA, diperoleh bahwa sin 𝜃 = 𝐶𝐴 .
12 Gelombang Cahaya
𝑃
Untuk sudut-sudut kecil akan didapatkan sin 𝜃 = tan 𝜃 = 𝑙 Untuk  kecil,
berarti p/l kecil atau p<<l sehingga selisih kecepatan yang ditempuh oleh cahaya
dari sumber S2 dan S1 akan memenuhi persamaan berikut ini.

𝑑𝑝
S = S2B = d sin  = d tan  = 𝑙

Interferensi Maksimum (Pita Terang)


Interferensi maksimum (pita terang) akan terjadi jika kedua gelombang yang
tiba di titik A sefase. Dua gelombang memiliki fase sama bila beda lintasannya
merupakan kelipatan bilangan cacah dari panjang gelombang.

S = m
Dengan m adalah orde, dimana m = 0 untuk pita terang pusat, m = 1 untuk
pita terang pertama, m = 2 untuk pita terang kedua dan seterusnya.
𝑑𝑝
Oleh karena S = 𝑙

maka persamaan interferensi maksimum menjadi

𝑑𝑝
=𝑚
𝑙
dengan d = jarak antara celah pada layar
p = jarak titik pusat interferensi (O) ke garis terang di A
l = jarak celah ke layar
 = panjang gelombang cahaya
m = orde interferensi (0, 1, 2, 3, ...)

Interferensi Minimum (Pita Gelap)


Jika kedua gelombang cahaya dari sumber S1 dan S2 yang sampai pada layar
berlawanan fase (berbeda sudut fase 1800), maka pada layar akan terjadi
interferensi minimum atau garis-garis gelap. Untuk mendapatkan beda fase sebesar
1800, beda lintasan harus merupakan kelipatan bilangan ganjil dari setengah
panjang gelombang, yaitu

1 3 5
S = 2 , 2 , 2  

Dengan kata lain:


1
S =(𝑚 + 2) ,
dimana n adalah orde gelap (0, 1, 2, 3, ....) dimana m = 0 untuk pita gelap
pertama, m = 1 untuk pita gelap kedua dan seterusnya.

Atau dengan persamaan lain:


Gelombang Cahaya 13

1
S =(2𝑚 − 1) 2 ,

dimana n adalah orde gelap (1, 2, 3, ....) dimana m = 1 untuk pita gelap
pertama, m = 2 untuk pita gelap kedua dan seterusnya.
𝑑𝑝
Oleh karena S = 𝑙

maka persamaan interferensi maksimum menjadi:

𝑑𝑝 1
= (𝑚 + 2) , dimana m = 0, 1, 2, ...
𝑙
atau
𝑑𝑝 1
= (2𝑚 − 1) 2 , dimana m = 1, 2, 3, ...
𝑙

Pada interferensi celah ganda, jarak antara celah adalah 0,05 mm dan jarak antara
celah dan layar adalah 2 m. Jika pita gelap yang keempat adalah 7 cm dari terang
pusat, tentukanlah:
a. Panjang gelombang cahayanya
b. Jumlah pita terang dan gelap yang dihasilkan di layar jika panjang layarnya
adalah 16 cm dan terang pusat adalah pusat layar

Pertama, konversi terlebih dahulu satuannya


d = 0,05 mm = 5 x 10-2 cm
L = 2 m = 200 cm
m = 4  p4 = 7 cm
14 Gelombang Cahaya
a) Untuk menentukan panjang gelombangnya dapat kita gunakan persamaan
interensi minimum (karena pada soal yang diketahui adalah pita gelap)

𝑑𝑝 1
= (2𝑚 − 1) 2 ,
𝑙
Sehingga diperoleh panjang gelombangnya adalah 5 x 10 -5 cm = 5.000 A0

b) Untuk menentukan jumlah pita kita harus menghitung jarak antar pita. Jarak
antar pita sama dengan jarak antara pita terang pertama ke terang pusat,
sehingga kita gunakan persamaan interferensi maksimum. Masukkan yang
diketahui pada soal untuk menghitung p1 (terang pertama) dimana m = 1
𝑑𝑝
=𝑚
𝑙
Sehingga diperolah p1 = 2 cm. Karena panjang layar adalah 16 dan jarak
antar pita adalah 2 cm, maka jumlah pita terang dan gelap yang dihasilkan
adalah 16/2 = 8.

3.2. Interferensi pada Lapisan Tipis


Dalam keseharian Anda sering mengamati
garis-garis berwarna yang tampak pada lapisan
tipis bensin atau oli yang tumpah di permukaan
air saat matahari menyoroti permukaan oli
tersebut. Di samping itu, Anda tentu pernah main
air sabun yang ditiup sehingga terjadi gelembung.
Kemudian saat terkena sinar matahari akan
terlihat warna-warni.
Cahaya warna-warni inilah bukti adanya
peristiwa interferensi cahaya pada lapisan tipis air
sabun. Interferensi ini terjadi pada sinar yang
dipantulkan langsung dan sinar yang dipantulkan
setelah dibiaskan.
Interferensi antar gelombang yang dipantulkan oleh lapisan atas dan yang
dipantulkan oleh lapisan bawah ditunjukkan pada Gambar berikut:

Interferensi pada selaput tipis


Gelombang Cahaya 15

Selisih lintasan yang ditempuh oleh sinar datang hingga menjadi sinar pantul
ke-1 dan sinar pantul ke-2 adalah
S = S2 – S1 = n(AB + BC) - AD = n(2AB) - AD
dengan n adalah indeks bias lapisan tipis.

Jika tebal lapisan adalah d, diperoleh d = AB cos r sehingga AB = d/cos r dan


AD = AC sin i, dengan AC = 2d tan r. Dengan demikian, persamaan menjadi:

𝑑 2𝑛 𝑑 2𝑑 sin 𝑟 sin 𝑖
∆𝑆 = 2𝑛 (cos 𝑟) − (2𝑑 tan 𝑟) sin 𝑖 = cos 𝑟 − cos 𝑟

Sesuai dengan hukum Snellius, (ingat saat pembelajaran sifat-sifat


gelombang)

n sin r = sin i, selisih jarak tempuh kedua sinar menjadi:

S = 2nd cos r

Supaya terjadi interferensi maksimum, S harus merupakan kelipatan dari


panjang gelombang (), tetapi karena sinar pantul di B mengalami perubahan fase
½, maka S menjadi

1 1
∆𝑠 = (𝑚 + 2)  = (2𝑚 + 1) 2 

Jadi, interferensi maksimum sinar pantul pada lapisan tipis akan


memenuhi persamaan berikut.

1 1
2 𝑛 𝑑 cos 𝑟 = (𝑚 + )  = (2𝑚 + 1) 
2 2
dengan n = indeks bias lapisan tipis
d = tebal lapisan
r = sudut bias
m = orde interferensi (0, 1, 2, 3, ... )
 = panjang gelombang sinar

Adapun untuk memperoleh interferensi minimum, selisih lintasan S kedua


sinar pantul harus merupakan kelipatan ½  dan beda fase ½ sehingga akan
diperoleh:
S = 0, , 2 , 3, 4, ... = m

Interferensi minimum dalam arah pantul akan memenuhi persamaan

2nd cos r = m
16 Gelombang Cahaya

Suatu lapisan minyak diatas permukaan air memantulkan warna merah. ini berarti
warna biru mengalami interferensi dan hilang dari spektrum. jika indekas refraksi
(indek bias) minyak adalah 1,25, sedangkan warn biru mempunyai panjang
gelombang λ= 5000 Å, Tentukanlah tebal lapisan minimum lapisan minyak

pembahasan
diketahui : n = 1,25 λ= 5000 Å
cos r = 1 m = 1
ditanya : d = ......?
Perhatikan kata "biru mengalami interferensi dan hilang dari spektrum". berarti yang
bisa kita gunakan adalah rumusan interferensi minimum atau gelap "2n.d.cos r
= m λ" . Dari pertanyaan "tebal lapisan minimum lapisan minyak" dari pernyataan ini
dapat kita simpulkan yajng dicari d dengan nilai cos r = 1.
2n.d.cos r = m λ; maka akan kita peroleh d = 2000 Å

Soal Latihan 1.

1. Pada percobaan Young, jarak antara dua buah celah 0,25 mm sedangkan jarak
celah dengan layar 1 m. Jarak garis gelap kedua ke pusat pola interferensi pada
layar adalah 3 mm. Tentukanlah panjang gelombang yang digunakan dan jarak
garis terang ketiga dari terang pusat!
(5000 A, 6 mm)
Gelombang Cahaya 17
2. Garis terang orde kedua terjadi ketika cahaya dengan panjang gelombang 400
mm jatuh pada dua buah celah dengan sudut 300 terhadap arah berkas semula.
Tentukanlah jarak kedua celah
(1,6 x 10-3 mm)

3. Dua buah gelombang cahaya digunakan dalam percobaan Young. Jika panjang
gelombang pertama adalah 480 nm, berapakah panjang gelombang lainnya
supaya gari terang keempat dari yang pertama tersebut bertepatan dengan garis
terang keenam dari sinar lainnya
(320 nm)

4. Cahaya suatu sumber melalui dua celah sempit yang terpisah 0,10 mm. Jika
jarak antara dau celah sempit terhadap layar 100 cm dan jarak antara pita gelap
pertama dengan pita terang pertama adalah 2,95 mm, berapa panjang
gelombang cahaya yang digunakan (dalam angstrom)
18 Gelombang Cahaya
5. Dua celah sempit dengan jarak pisah 1,00 mm berada sejauh 1,00 m dari layar.
Jika cahaya merah dengan panjang gelombang 6.500 Ao disorotkan pada kedua
celah, tentukanlah:
a. jarak pisah antara pita gelap kelima dan pita terang pusat
b. jarak antara pita terang ketiga dan pita terang pusat
c. jarak terdekat antara pita gelap ke satu dan pita terang kedua
d. jarak terjauh antara pita gelap ke satu dan pita terang kedua
(a. 2,93 mm; b. 1,95 mm;c. 1,03 mm dan d. 1,95 mm)
(Jarak terdekat dapat dihitung dengan mencari selisih antara jarak pita terang
kedua dari terang pusat dengan dengan gelap ke satu dari terang pusat,
sedangkan jarak terjauh dapat dihitung dengan menjumlahkan jarak pita
terang kedua dari terang pusat dengan pita gelap kesatu dari terang pusat)

6. Dua celah dengan jarak 0,2 mm disinari tegak lurus. Pita terang ketiga terletak
7,5 mm dari pita terang ke nol pada layar yang jaraknya 1 m dari celah.
Tentukanlah panjang gelombang sinar yang diperoleh, dan hitung juga jarak
antara pita terang ke-2 dengan pita gelap ke-4 yang berdekatan.
(5 x 10-4 mm; 3,75 mm)

7. Pada percobaan celah ganda Young, diperoleh enam kali jarak antara pita terang
yang berdekatan adalah 4,0 mm. Jarak antara layar dan celah adalah 35 cm.
Jika panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah 0,60 um, hitunglah jarak
kedua celah
(5900 Ao)
Gelombang Cahaya 19
8. Pada percobaan Young dua celah sempit dengan jarak 1 mm dtempatkan sejauh
200 cm dari sebuah layar. Apabila jarak pita gelap yang terdekat ke pusat pola
interferensi adalah 0,56 mm, tentukanlah panjang gelombang cahaya yang
digunakan

9. Dua buah celah dengan jarak pisah 0,100 mm berada sejauuh 1,20 m dari
sebuah layar. Cahaya dengan panjang gelombang 500 nm dari jarak yang sangat
jauh jatuh pada kedua celah. Berapakah jarak antara dua pita terang berdekatan
yang terlihat pada layar?
(6 mm)

10. Jika cahaya dengan panjang gelombang 480 nm dan 660 nm lewat mellaui
kedua celah yang terpisah 0,60 mm, berapakah jarak antara pita terang dari
kedua panjang gelombang ini pada layar yang terletak sejauh 2,0 m
20 Gelombang Cahaya
11. Tentukanlah tebal lapisan minimum yang dibutuhkan agar terjadi interferensi
maksimum pada sebuah lapisan tipis yang memiliki indeks bias 4/3 dengan
menggunakan panjang gelombang 5.600.
(1050 A)

12. Tentukanlah panjang gelombang sinar yang digunakan, jika terjadi interferensi
minimum orde 2 pada lapisan di udara dengan ketebalan 103 nm, sudut bias 600,
dan indeks bias lapisan 1,5.
(750 nm)

13. Selaput tipis sabun disinari dalam arah tegak lurus dengan menggunakan cahaya
natrium (panjang gelombang 589,3 nm). Jika indeks biar air sabun 1,33
a. Tentukanlah ketebalan minimum selaput sabun yang tampak terang
b. Tentukanlah ketebalan minimum selaput sabun yang tapak gelap
(110,8 nm; 221,5 nm)

14. Suatu lapisan tipis premium (n = 1,40) mengapung di atas permukaan kaca (n =
1,50). Sinar matahari jatuh hampir tegak lurus pada lapisan tipis dan
memantulkannya ke mata kita. Walaupun sinar matahari adalah sinar putih yang
mengandung berbagai warna, tetapi lapisan tipis tampak berwarna kuning. Hal ini
karena interferensi destruktif menghilangkan warna biru (panjang gelombang 468
nm) dari cahaya yang dipantulkan ke matas kita. Tentukan ketebalan minimum
dari lapisan tipis ini
(156 nm)
Gelombang Cahaya 21

4. DIFRAKSI CAHAYA
Pada pelajaran gelombang, telah
diperkenalkan pula bahwa gelombang
permukaan air yang melewati sebuah
penghalang berupa sebuah celah sempit
akan mengalami lenturan (difraksi).
Peristiwa yang sama terjadi jika cahaya
dilewatkan pada sebuah celah yang
sempit sehingga gelombang cahaya itu
akan mengalami difraksi.

Selain disebabkan oleh celah sempit, peristiwa difraksi juga dapat disebabkan
oleh kisi. Kisi adalah sebuah penghalang yang terdiri atas banyak celah sempit.
Jumlah celah dalam kisi dapat mencapai ribuan pada daerah selebar 1 cm. Kisi
difraksi adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis sumber-sumber
cahaya.

Perhatikan Gambar berikut!

lensa

celah

Cahaya
datang
Layar
Cahaya yang melewati celah sempit

Kita dapat melihat gejala difraksi ini dengan mudah pada cahaya yang
melewati sela jari-jari yang kita rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber
cahaya yang jauh, misalnya lampu neon. Atau dengan melihat melalui kisi tenun kain
yang terkena sinar lampu yang cukup jauh.
22 Gelombang Cahaya
4.1. Difraksi Celah Tunggal
Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal
dijelaskan oleh Christian Huygens. Menurut Huygens,
tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber gelombang
sehingga cahaya dari satu bagian celah dapat
berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah
lainnya.

Interferensi minimum yang menghasilkan garis


gelap pada layar akan terjadi, jika gelombang 1 dan 3
atau 2 dan 4 berbeda fase 1800, atau lintasannya
sebesar setengah panjang gelombang. Perhatikan
Gambar berikut!

Untuk mendapatkan pola difraksi


minimum (pita gelap), maka persamaan yang
digunakan adalah

d sin  = m 
dimana m = orde garis gelap (1, 2, 3, ...)

Untuk mendapatkan pola difraksi


maksimum, maka setiap cahaya yang melewati
celah harus sefase. persamaan yang digunakan
adalah

d sin  = (2m – 1) ½ 

dimana m = orde garis terang (1, 2, 3, ...)

4.2. Difraksi pada Kisi


Jika semakin banyak celah pada kisi yang memiliki lebar sama, maka
semakin tajam pola difraksi dihasilkan pada layar. Misalkan, pada sebuah kisi, untuk
setiap daerah selebar 1 cm terdapat N = 5.000 celah. Artinya, kisi tersebut terdiri
atas 5.000 celah per cm. dengan demikian, jarak antar celah sama dengan tetapan
kisi, yaitu

1 1
𝑑= = 𝑐𝑚 = 2 𝑥 10−4 𝑐𝑚
𝑁 5.000

Pola difraksi maksimum pada layar akan tampak berupa garis-garis terang
atau yang disebut dengan interferensi maksimum yang dihasilkan oleh dua celah.
Jika beda lintasan yang dilewati cahaya datang dari dua celah yang berdekatan,
Gelombang Cahaya 23
maka interferensi maksimum terjadi ketika beda lintasan tersebut bernilai 0, , 2,
3, ...,. Pola difraksi maksimum pada kisi menjadi seperti berikut.

d sin  = m 
dengan n = orde dari difraksi (0, 1,2,3,...) n = 0 untuk orde terang pusat, n = 1 untuk
orde terang pertama dan seterusnya.

Jika pada difraksi digunakan cahaya putih atau cahaya polikromatik, pada
layar akan tampak spectrum warna, dengan terang pusat berupa warna putih.
Kisi difraksi

Spektrum orde
pertama
Sinar
putih Terang pusat (putih)

Spektrum orde
pertama

Sinar putih dilewatkan pada kisi difraksi

Cahaya merah dengan panjang gelombang terbesar mengalami lenturan atau


pembelokan paling besar. Cahaya ungu mengalami lenturan terkecil karena panjang
gelombang cahaya atau ungu terkecil. Setiap orde difraksi menunjukkan spectrum
warna.
24 Gelombang Cahaya

Pada celah tunggal mempunyai lebar 0,1 mm dan disinari berkas cahaya dengan
panjang gelombangnya 4.000 .Jika pola difraksi ditangkap pada layar yang berjarak
20 cm dari celah, maka tentukanlah jarak antara garis gelap ketiga dan garis pusat
terang!

Pembahasan
Diketahui:
-4
 d = 0,1 mm = 10 m
-7
 λ = 4.000 Å = 4 × 10 m
-1
 l = 20 cm = 2 × 10 m

Jarak garis gelap ketiga dari pusat terang p dapat dihitung dari persamaan jarak
gelap ke-m dari pusat terang (difraksi minimum). Jadi, gunakan persamaan d.sin θ =
m λ. Untuk garis gelap ke-3 maka n = 3, dan d.sin θ = Pd/l, sehingga diperoleh jarak
gelap ketiga dengan garis terang adalah 2,4 x 10-3 m.

soal
Cahaya monokromatik dilewatkan pada kisi dengan 1000 garis tiap cm. Jarak antara
garis terang pusat dan garis terang ke-5 yang teramati pada layar adalah 20 cm.
Jika layar berada pada jarak 100 cm dibelakang kisi, berapakah panjang gelombang
cahaya tersebut?

Diketahui :
 N = 1000 garis/cm
 m=5
 p = 20 cm
 L = 100 cm

Ditanya : λ ...?

Tentukan terlebih dahulu lebar celah dengan persamaan d = 1/N, sehingga diperoleh
d = 10-3 cm. Untuk menentukan panjang gelombangnya kita gunakan persamaan
dP/L = m, sehingga doperoleh panjang gelombangnya 4 x 10-7m.

Seberkas cahaya lewat celah sempit dan menghasilkan orde ke dua dengan sudut
deviasi 30o. Apabila lebar celah 2,4 . 10-4 cm, maka tentukanlah panjang gelombang
cahaya tersebut!

Pembahasan
m = 2 ( orde ke-2 artinya terang ke-2, walaupun tidak ada keterangan terang kita
anggap terang karena arti orde sendiri tampak ke- dan yang tanpak artinya terang).
Kita gunakan persamaan d sin  = (2m – 1) ½ , sehingga diperoleh panjang
gelombangnya adalah 4,8 x 10-7 M atau 4.800 Ao
Gelombang Cahaya 25
4.3. Daya Urai Alat Optik
Jika kita memiliki dua benda titik yang terpisah pada jarak tertentu, bayangan
kedua benda bukanlah dua titik tetapi dua pola difraksi. Jika jarak pisah kedua
benda titik terlalu dekat maka pola difraksi kedua benda saling menindih.

Kriteria Rayleigh yang ditemukan Lord Rayleigh menyatakan bahwa dua


benda titik yang dapat dibedakan oleh alat optik, jika pusat pola difraksi benda titik
pertama berimpit dengan pita gelap (minimum) ke satu pola difraksi benda kedua.
Ukuran sudut pemisah agar dua benda titik masih dapat dipisahkan secara tepat
berdasarkan Kriteria Rayleigh disebut sudut resolusi minimum (θm)

Alat-alat optic seperti Lup, teropong, dan milkroskop memiliki kemampuan


untuk memperbesar bayangan benda. Namun, perbesaran bayangan benda yang
dihasilkan terbatas. Kemampuan perbesaran alat-alat optic itu selain dibatasi oleh
daya urai lensa juga dibatasi oleh pola difraksi yang terbentuk pada bayangan benda
itu.
Sudut resolusi minimum:


sin 𝜃 = 𝜃𝑚 = 1,22
𝐷
Batas resolusi (daya
urai) yaitu jarak pisah
terpendek dari dua
benda titik dimana
bayangan yang
dihasilkannya masih
dapat ditampilkan
sebagai dua titik
terpisah. Dua benda
dapat dipisahkan
(dibedakan) jika pusat
dari pola difraksi benda
titik pertama berhimpit
dengan minimum
pertama daripada
difraksi benda titik
kedua.
𝐿
𝑑𝑚 = 1,22
𝐷
Dimana, D= diameter lobang
L = jarak celah ke layar
dm=jari-jari lingkaran terang
 = sudut deviasi
26 Gelombang Cahaya

Soal Latihan 2.

15. Sinar laser dengan panjang gelombang 650 nm mengenai sebuah celah tunggal
yang lebarnya 0,13 mm. Sebuah lensa cembung digunakan untuk memfokuskan
sinar pada layar yang terletak di fokus lensa. Dalam pola difraksi yang terjadi
pada layar, jarak antara pita gelap kedua di sebelah kiri dan pita gelap kedua
disisi kanan terang pusat adalah 6,0 mm. Tentukanlah jarak fokus lensa dan
lebar pita terang pusat!
(30 cm dan 3 mm)

16. Sebuah cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 600 nm menyinari


tegak lurus suatu kisi yang terdiri dari 200 garis/mm. Tentukanlah sudut deviasi
orde kedua dan orde maksimum yang mungkin terlihat pada layar
(arc sin

17. Sebuah kisi memiliki 10.000 celah per cm. Pada kisi dilewatkan cahaya
tegaklurus dengan panjang gelombang . Garis terang difraksi maksimum orde
pertama membentuk sudut 30o terhadap garis normal. Tentukanlah 
(5000 A)

18. Celah tunggal selebar 0,12 mm disinari cahaya monokromatik sehingga


menghasilkan jarak antara gelap kedua dengan terang pusat 15 mm. Jika jarak
layar dengan celah adalah 2 mm, tentukanlah panjang gelombang cahaya yang
digunakan.
(4,5 x 10-4 mm)
Gelombang Cahaya 27
19. Hitunglah lebar celah tunggal yang diperlukan supaya dapat terjadi interferensi
maksimum orde ke tiga dengan sudut difraksi 300 dari seberkaas sinar
monokromatik yang mempunyai panjang gelombang 6400 A
(3,2 mm)

20. Dua berkas sinar monokromatik A dan B menyinari tegak lurus sebuah kisi.
Hitunglah nilai perbandingan antara panjang gelombang A dan B jika sudut
deviasi orde kedua sinar A sama dengan sudut deviasi orde ketiga sinar B
(3 : 2)

21. Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 600 nm mengenai


sebuah kisi difraksi secara tegak lurus. Kisi tersebut terdiri dari 5000 garis/cm.
Tentukanlah:
a. orde maksimum yang mungkin terjadi
b. jumlah garis terang yang masih teramati pada pola difraksi di layar
(orde 3 dan 7)

22. Berkas sinar biru didatangkan tegak lurus pada kisi difraksi yang mempunyai
6000 goresan per cm. Jika sinar yang menghasilkan interferensi maksimum
tingkat kedua membentuk sudut 300, berapa panjang gelombang sinar biru
tersebut.

23. Cahaya biru dengan panjang gelombang 460 nm didifraksi oleh kisi yang
memiliki 5000 garis/cm.
a. Tentukan sudut deviasi bayangan orde ketiga
b. maksimum orde ke berapakah yang masih dapat dilihat disini
28 Gelombang Cahaya
24. Celah tunggal selebar 0,12 mm disinari cahaya monokromatik dan pada layar
sejauh 2,0 m dapat diamati berbagai terang dan gelap dan hasil difraksi. Jika
jarak antara pita gelap kedua dan pita terang pusat 15 mm, berapa panjang
gelombang cahaya itu?

25. Ketika cahaya dengan panjang gelombang 450 nm jatuh pada celah tunggal, pita
terang pusat yang terlihat pada layar yang 2,0 m jauhnya memiliki lebar 8,0 cm.
Hitunglah lebar celah.

26. Cahaya natrium dengan panjang gelombang 589 nm digunakan untuk


memandang suatu benda di bawah sebuah mikroskop. Jika diameter bukaan
lensa objektif memiliki diameter 0,9 cm.
a. tentukanlah sudut resolusi minimum
b. jika digunakan cahaya ungu (panjang gelombang 400 nm), tentukan sudut
resolusi minimum mikroskop tersebut
(8 x 10-5 rad; 5,4 x 10-5 rad)

27. Teleskop Hale di Mount Palomar memiliki diameter 5,0 m. Tentukan sudut
resolusi minimum ketika menerima cahaya dengan panjang gelombang 600 nm
(1,46 x 10-7 rad)
Gelombang Cahaya 29

28. Hitunglah sudut resolusi minimum lensa mata dengan menganggap diameter
pupil mata 2,0 mm; panjang gelombang diudara 500 nm dan indeks bias cairan
sama dengan 1,33. Hitung juga jarak terpendek antara dua sumber titik berjarak
50 cm dari mata jika pupil mata dapat diperbesar hingga 4,0 mm
(2,3 x 10-4 rad; 0,057 m)

29. Jarak antara dua lampu depan sebuah mobil 122 cm, diamati oleh mata yang
memiliki diameter pupil 3 mm. Jika panjang gelombang cahaya yang diterima
mata 500 nm, tentukanlah jarak paling jauh mobil tersebut supaya masih dapat
dibedakan sebagai lampu yang terpisah
(6 km)
30 Gelombang Cahaya

5. POLARISASI CAHAYA

Polarisasi gelombang hanya dapat terjadi pada


gelombang transversal, tidak terjadi pada gelombang
longitudinal. Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan peristiwa polarisasi, perhatikan gelombang tali
pada Gambar berikut!

Gelombang tali yang terpolarisasi

Sebelum dilewatkan pada celah sempit vertikal, tali bergetar dengan


simpangan seperti spiral. Setelah gelombang pada tali melewati celah, hanya arah
getar vertikal yang masih tersisa. Adapun arah getar horizontal atu diserap oleh
celah sempit itu. Gelombang yang keluar dari celah tadi disebut gelombang
polarisasi, lebih khusus disebut terpolarisasi linier.
Terpolarisasi artinya memiliki satu arah getar tertentu saja. Polarisasi yang
hanya terjadi pada satu arah disebut polarisasi linear. Apa yang terjadi jika celah
sempit dipasang secara horizontal? Apakah terjadi polarisasi linear?

Cahaya terpolarisasi dapat diperoleh dari cahaya tidak terpolarisasi, yaitu


dengan menghilangkan (memindahkan) semua arah getar dan melewatkan salah
satu arah getar saja.

Ada 4 cara untuk melakukan hal ini, yaitu: 1) penyerapan selektif, 2)


pemantulan, 3) pembiasan ganda, dan 4) hamburan.
Gelombang Cahaya 31
5.1. Polarisasi dengan Penyerapan Selektif
Tehnik yang umum untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi adalah
menggunakan polaroid. Polaroid akan meneruskan gelombang-gelombang yang
arah getarnya sejajr dengan sumbu transmisi dan menyerap gelombang-gelombang
pada arah lainnya. Oleh karena tehnik berdasarkan penyerapan arah getar, maka
disebut polarisasi dengan penyerapan selektif. Suatu polaroid ideal akan
meneruskan semua komponen medan listrik E yang sejajar dengan sumbu transmisi
dan menyerap suatu medan listrik
E yang tegak lurus pada sumbu Cahaya datang
tidak terpolarisasi Komponen vertikal
transmisi.
diserap
Jika cahaya tidak
terpolarisasi dilewatkan pada
sebuah kristal, maka arah getaran
yang keluar dari kristal hanya
terdiri atas satu arah disebut Cahaya yang
cahaya terpolarisasi linier. diteruskan
Kristal yang dapat menyerap terpolarisasi linier
sebagian arah getar disebut kristal
dichroic.

Selanjutnya, pada Gambar dibawah ditunjukkan susunan dua keping


Polaroid. Keping Polaroid yang pertama disebut polarisator, sedangkan keping
polaroid yang kedua disebut analisator.
polarisator analisator
cahaya
datang cahaya yang
diteruskan
terpolarisasi

polarisator analisator
cahaya
datang tidak ada
cahaya

(a) Polarisator dan analisator dipasang sejajar.


(b) Polarisator dan analisator dipasang bersilangan.

Jika seberkas cahaya dengan intensitas I0 dilewatkan pada sebuah polalisator


ideal, intensitas cahaya yang dilewatkan adalah 50% atau ½ I0. Akan tetapi, jika
cahaya dilewatkan pada polalisator dan analisator yang dipasang bersilangan, tidak
ada intensitas cahaya yang melewati analisator.
32 Gelombang Cahaya

Secara umum, intensitas yang dilewati analisator menurut hukum Mallus


adalah
I2 = I1 cos 2  = ½ I0 cos2 
Cahaya tidak
terpolarisasi polarisator
analisator

Sumbu Cahaya
transmisi terpolarisasi

Dengan I2 adalah intensitas cahaya yang lewat analisator. I0 adalah intensitas


awal seblum masuk polalisator dan  adalah sudut antara arah polarisasi polalisator
dan arah polarisasi analisator. Jika keduanya sejajar,  = 0. jika keduanya saling
bersilangan, = 900
.
5.2. Polarisasi pada Pemantulan dan Pembiasan
Jika seberkas pola cahaya alamiah dijatuhkan pada permukan bidang batas
dua medium, maka sebagian cahaya akan mengalami pembiasan dan sebagian lagi
mengalami pemantulan.
Menurut Brewster, cahaya pantul tidak akan terpolarisasi jika sudut datang
0
0 atau tegak lurus terhadap bidang pantul, terpolarisasi sebagian jika sudut
datang antara 00 dan 900, dan terpolarisasi sempurna jika sudut datang
membentuk sudut tertentu. Sudut tertentu ini disebut dengan sudut polarisasi atau
sudut Brewster.
Sudut cahaya datang (1) disebut sudut polarisasi (ip) terjadi pada saat
sinar bias dan sinar pantul membentuk sudut 900. Sinar yang terpantul
mengalami polarisasi sempurna atau terpolarisasi linear.

Sinar Sinar
Sinar pantul Sinar pantul
datang datang

Sinar bias Sinar bias


Gelombang Cahaya 33
Menurut Hukum Snellius,

n1 sin 1 = n2 sin 2,

Pada saat terjadi polarisasi sempurna, maka 1+ 2 = 900

n1 sin 1 = n2 sin (900 - 1)


𝑛2
n1 sin 1 = n2 cos 1,  tan 1 = 𝑛1

Sudut 1 disebut sudut polarisasi atau sudut Brewster, yaitu sudut datang
pada sinar bias dan sinar pantul membentuk sudut 900. Untuk selanjutnya dituliskan
sebagai ip, sehingga:

𝑛2
tan 𝑖𝑝 = 𝑛1

5.3. Polarisasi pada Pembiasan Ganda


Dalam sebuah kristal tertentu, cahaya alamiah yang masuk ke dalam kristal
dapat mengalami pembiasan ganda. Pembiasan ganda ini dapat terjadi karena
kristal tersebut memiliki dua nilai indeks bias.

Jika seberkas sinar tak terpolarisasi melalui kristal searah dengan garis normal
permukaan kristal, maka sinar datang akan dibagi menjadi dua sinar, yaitu sinar
yang dibelokkan (sinar biasa) dengan sinar yang tidak dibelokkan (sinar istimewa)

Perhatikan Gambar dibawah, tampak ada dua bagian sinar yang dibiaskan E
yang hanya mengandung E// dan yang lain hanya mengandung. Jadi, indeks bias
serta laju E// dan E adalah tidak sama.

Sinar
datang

Polarisasi pada pembiasan ganda.


34 Gelombang Cahaya

5.4. Polarisasi dengan Hamburan


Terjadi jika cahaya datang pada suatu
sistem partikel seperti gas, sehingga elektron- Cahaya tidak
terpolarisasi
elektron dalam partikel dapat menyerap dan
memancarkan kembali sebagian dari cahaya.

Berkas cahaya yang melewati gas akan Molekul


mengalami polarisasi sebagian karena partikel- udara
partikel gas dapat menyerap dan memancarkan
kembali cahaya yang mengenainya. Penyerapan
dan pemancaran cahaya oleh partikel-partikel gas
disebut hamburan.

Oleh karena peristiwa hamburan ini, langit


pada siang hari tampak berwarna biru. Hal tersebut
dikarenakan partikel-parikel udara menyerap
cahaya matahari dan memancarkan kembali
(terutama) cahaya biru. Demikian pula, pada pagi
hari dan sore hari, partikel-partikel udara akan
menghamburkan lebih banyak cahaya merah
(melalui kolom udara yang lebih panjang) sehingga
pada pagi dan sore hari, cahaya matahari tampak
lebih banyak memancarkan cahaya merah.

Warna biru dilangit disebabkan oleh karena


adanya hamburan cahaya matahari dari molekul-
molekul atmosfer. Hamburan ini, yang dikenal sebagaihamburan Rayleigh, yang
lebih efektif terjadi pada panjang gelombang pendek.Hamburan Rayleigh merupakan
hamburan elastis dari cahaya matahari (gelombang elektromagnetik) ketikacahaya
matahari tersebut melewati partikel/ molekul yang mana panjang gelombang cahaya
lebih panjang dari pada panjang gelombang partikel yang dilewatinya.

Sebaliknya, di bulan tidak ada yang dapat menghamburkan cahaya matahari


karena bulan tidak memiliki atmosfir. Oleh karena itu, atmosfir bulan akan tampak
gelap.
Gelombang Cahaya 35

5.5. Penerapan
Salah satu penerapan penting dari proses polarisasi adalah Liquid Crystal
Dsiplay (LCD). LCD digunakan dalam berbagai tampilan, dari mulai jam digital, layar
kalkulator, hingga layar televise. LCD dapat diartikan alat peraga kristal cair, berisi
dua filter polarisasi yang saling menyilang dan didukung oelh sebuah cermin.
Biasanya polarisator yang saling menyilang menghalangi semua cahaya yang
melewatinya. Namun, diantar kedua filter itu terdapat lapisan kristal cair. Selain
energi listrik alat ini dipadamkan, kristalnya memutar sinar-sinar yang kuat dengan
membentuk sudut 900. Sinar-sinar yang berputar itu kemudian dapat menembus
filter (penyaring) bagian belakang. Kemudian sinar-sinar itu dipantulkan oleh cermin
sehingga peraga (layar) tampak putih. Angka atau huruf pada peraga dengan
menyatakan daerah-daerah kristal cair. Ini mengubah posisi kristal cair tersebut
sehingga kristal-kristal tidak lagi memutar cahaya.

Soal Latihan 3.

30. Suatu zat terletak di dalam air (indeks bias 4/3). Seberkas sinar yang mengenai
zat ini akan terpolarisasi dengan sudut datang 60 0. Tentukanlah:
a. Indeks bias zat
b. Sudut kritis jika sinar datang dari zat menuju air
(4/3 3 dan 370)
36 Gelombang Cahaya
31. Suatu cahaya tak terpolarisasi mengenai polaroid pertama dengan intensitas Io.
Tentukanlah intensitas cahaya yang keluar dari sistem polaroid, yang terdiri dari
dua buah polaroid jika sudut antara kedua sumbu polarisasi adalah 30o
(3/8 Io)

32. Tentukan nilai sudut polarisasi supaya nilai intensitas cahaya yang terpolarisasi
linier yang keluar adalah 32 % dari cahaya tak terpolarisasi
(37o)

33. Sudut kritis cahaya dalam suatu zat adalah 45o. Tentukanlah sudut polarisasinya!
(54,7o)

34. Sudut kritis cahaya dalam suatu zat adalah 45o. Tentukanlah sudut
polarisasinyaCahaya tak terpolarisasi dengan intensitas Io datang pada sistem
yang terdiri dari dua buah polaroid yang bersilangan (sudut antara kedua sumbu
polarisasinya 90o). Sebuah polaroid ketiga diletakkan diantara kedua polaroid
semula dengan sumbu polarisasinya pada 45o. Tentukanlah intensitas cahaya
yang diteruskan sistem ini sekarang!
(1/8 Io)
Gelombang Cahaya 37

Soal-Soal Latihan

35. Kecepatan perambatan gelombang-gelombang elektromagnetik tergantung


pada….
A. frekuensi gelombang
B. panjang gelombang
C. frekuensi dan panjang gelombang
D. permitivitas
E. periode gelombang

36. Gelombang elektromagnetik tidak dipengaruhi oleh medan magnetic maupun


medan listrik hal ini disebabkan gelombang elektromagnetik …
A. mempunyai kecepatan tinggi
B. tidak bermassa
C. tidak bermuatan listrik
D. tidak bermassa dan tidak bermuatan
E. mempunyai frekuensi yang tinggi

37. Sifat-sifat gelombang elektromagnetik antara lain :


1. dapat merambat dalam ruang hampa
2. kelajuannya ke segala arah adalah sama
3. merupakan gelombang transversal
4. kelajuannya sama dengan kelajuan cahaya
yang benar adalah pernyataan …
A. 1, 2, 3. D. 2, 3, 4.
B. 1, 2, 3, 4. E. 2, 4.
C. 1, 3, 4.

38. Pernyataan-pernyataan di bawah ini berkaitan dengan hipotesis Maxwell tentang


gelombang elektromagnetik.
(1) Muatan listrik menimbulkan medan listrik
(2) Arus listrik menimbulkan medan magnetik
(3) Perubahan medan magnet menimbulkan medan listrik
(4) Perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet
Pernyataan yang benar adalah ….
A. (1) dan (3) D. (1), (2) dan (3)
B. (2) dan (4) E. (1), (2), (3) dan (4)
C. (4) 1998

39. Di bawah ini tentang gelombang elektromagnetik:


(1) Tidak merambat melalui ruang hampa (3) Bermuatan listrik
(2) Besar cepat rambatnya seperti cahaya (4) Dihasilkan dari medan magnet dan
medan listrik
Pernyataan yang benar adalah ….
A. (1) dan (2) saja D. (1), (2), (3) dan (4)
B. (4) saja E. (1), (2) dan (3)
C. (2) dan (4) saja 2002
38 Gelombang Cahaya
40. Urutan spektrum gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi rendah
ke tinggi ialah ….
A. Gelombang radio–sinar gamma– sinar X
B. Cahaya tampak–sinar gamma–sinar tampak
C. Sinar X–sinar gamma–cahaya tampak
D. Gelombang radio–cahaya tampak–sinar X
E. Gelombang radio – sinar X – cahaya tampak 1996

41. Urutan spektrum gelombang yang benar untuk variasi frekuensi besar ke
frekeunsi kecil adalah ....
A. gelombang radar 0 cahaya hijau, cahaya biru dan gelombang radio
B. gelombang biru, cahaya hijau, sinar infra merah, gelombang radar
C. sinar infra merahsinar ultravioet, cahaya hijau, cahaya biru
D. Cahaya hijau, cahaya biru, sinar x, sinar gamma
E. Sudut X, sinar gamma, cahaya biru dan cahaya hijau 1991

42. Yang termasuk sifat gelombang elektomagnetik adalah …


A. dapat didifraksikan tetapi tidak dapat dipolarisasikan.
B. dapat dipolarisasikan tetapi tidak dapat berinterfensi
C. dapat berinterferensi dan difraksi
D. dapat dibelokkan dalam medan listrik maupun dalam medan magnet
E. memerlukan medium untuk perambatannya

43. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai sifat-sifat:


1. merupakan gelombang medan listrik dan medan magnet
2. merupakan gelombang longitudinal
3. dapat dipolarisasikan
4. rambatanya memerlukan zat antara
Yang benar adalah pernyataan ....
A. 1, 2, 3 dan 4 D. 4 saja
B. 1 dan 3 E. 1, 2, 3 dan 4
C. 2 dan 4

44. Gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang terpanjang


adalah ....
A. sinar gamma
B. sinar – X
C. sinar inframerah
D. gelombang radio
E. sinar ultraungu

45. Suatu berkas cahaya tak terpolarisasi dengan intensitas I datang pada polaroid
dari dua lembar polaroid ideal. Berapakah seharusnya sudut antara sumbu-
sumbu polarisasi jika intensitas berkas cahaya yang keluar adalah ¾ I?
A. 300
B. 370
C. 450
D. 530
E. 600
Gelombang Cahaya 39
46. Suatu berkas cahaya tak terpolarisasi merambat pada arah sumbu X menuju ke
sebuah polarisator yang mampu memisahkan berkas datang menjadi dua
berkas, yaitu berkas A terpolarisasi hanya searah sumbu Z dan berkas B yang
terpolarisasi pada sumbu Y, Berkas cahaya kemudian dilewatkan lagi ke
polarisator kedua dengan orientasi yang sama dengan polarisator pertama.
Berapa persenkah perubahan intensitas berkas B setelah melewati polarisator
kedua?
A. 0
B. 25 %
C. 50 %
D. 75 %
E. 100 %

47. Seberkas cahaya tak terpolarisasi dipantulkan oleh selembar kaca (n = 1,5) yang
tercelup ke dalam alkohol (n = 1,4). Jika sinar pantulnya terpolarisasi, maka
sudut polarisasinya adalah .....
A. arc tan 2,1
B. arc tan 1,4
C. arc tan 1,2
D. arc tan 1,1
E. arc tan 0,93

48. Bila cahaya matahari mengenai lapisan minyak yang terletak diatas permukaan
air, maka terlihat warna-warna yang indah. Hal ini disebabkan adanya
A. refleksi
B. refraksi
C. difaksi
D. interferensi
E. polarisasi

49. Seberkas cahaya datang tegak lurus pada celah tunggal dan menghasilkan
interferensi minimum orde dua pada arah  terhadap normal celah (sin  = 0,6).
Jika lebar celah 2,4 x 104 A0, maka panjang gelombang cahaya adalah
A. 4000 A0
B. 5400 A0
C. 6500 A0
D. 7200 A0
E. 7800 A0

50. Sinar monokromatik dengan panjang gelombang 6000 A0 melewati celah tunggal
yang lebarnya 0,3 mm. Untuk mendapatkan daerah terang kedua berjarak 1 cm
dari titik terang pusat berjarak sejauh
A. 0,2 m
B. 0,3 m
C. 2,0 m
D. 3,3, m
E. 5,0 m
40 Gelombang Cahaya
51. Sebuah gelombang polikromatik memasuki celah, maka akan timbul pada layar
A. terang pusat berupa spektrum, terang berikutnya lingkaran putih
B. layar tampak gelap
C. spektrum warna memenuhi layar
D. terjadi terang pusat (putih) yang sangat lebar
E. terang pusat putih, terang berikutnya berupa spektrum

52. Pada percobaan Young, seberkas cahaya monokromatis dijatuhkan pada 2 celah
yang berjarak 0,2 mm, jarak celah ke layar 2 meter. Jika garis terang kedua pada
layar berjarak 1,2 cm dari terang pusat, maka panjang gelombang cahaya yang
digunakan adalah
A. 4000 A0
B. 5000 A0
C. 6000 A0
D. 7000 A0
E. 8000 A0

53. Cahaya dengan panjang gelombang 6400 A0 diarahkan pada celah tunggal. Agar
dapat terjadi interferensi minimum orde ke 3 dengan sudut difraksi 300, maka
lebar celah yang diperlukan adalah
A. 3,2 x 10-6 m
B. 3,84 x 10-6 m
C. 4,48 x 10-6 m
D. 3,2 x 10-5 m
E. 3,84 x 10-5 m

54. Sebuah celah tunggal yang lebarnya 0,60 m dikenai seberkas cahaya kromatik.
Dibelakang celah terdapat layar yang berjarak 3,0 m jauhnya, jarak pusat terang
dari pola difraksi ke gelap pertama diukur sama dengan 1,80 mm. Panjang
gelombang cahaya tersebut adalah ….
A. 360 nm
B. 400 nm
C. 420 nm
D. 480 nm
E. 520 nm

55. Warna ungu dari spektrum orde tiga berimpit dengan warna merah orde dua dari
difraksi pada kisi. Jika panjang gelombang cahaya merah 6300 A0, maka panjang
gelombang cahaya warna ungu adalah
A. 3800 A0
B. 4150 A0
C. 4200 A0
D. 4425 A0
E. 4500 A0
Gelombang Cahaya 41
56. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 600 garis/cm. Sudut
bias orde kedua adalah 370. Maka panjang gelombang cahaya yang dipakai
adalah ….
A. 200 nm
B. 300 nm
C. 500 nm
D. 600 nm
E. 800 nm

57. Seberkas sinar monokromatik dengan panjang gelombang 5 x 10 -7 m datang


tegak lurus pada kisi. Jika spektrum orde kedua membentuk sudut 300 dengan
garis normal pada kisi, maka jumlah garis per cm kisi adalah ….
A. 4.000
B. 4.500
C. 5.000
D. 5.500
E. 6.000

58. Cahaya monokromatik dari sumber yang jauh datang pada sebuah celah tunggal
yang lebarnya 3,00 nm. Jarak terang pusat dari pola difraksi ke gelap pertama
sama dengan 1,80 mm. Cahaya tersebut memilik panjang gelombang ....
A. 320 nm
B. 480 nm
C. 550 nm
D. 600 nm
E. 900 nm

59. Perhatikan gambar di samping! Berkas


cahaya monokromatik digunakan untuk
menyinari secara tegak lurus suatu kisi.
Berdasakan diagram tersebut, dapat
disimpulkan bahwa panjang gelombang
cahaya yang digunakan adalah ....
A. 400 nm
B. 480 nm
C. 500 nm
D. 540 nm
E. 600 nm
60. Gambar di samping memperlihatkan
difraksi oleh celah ganda. Seberkas
cahaya dengan panjang gelombang 6
000 A didatangkan pada celah ganda
yang jarak antar celahnya 0,06 mm.
Jarak antar pita terang (P) adalah ....
A. 8 mm
B. 6 mm
C. 4 mm
D. 2 mm
E. 1 mm
42 Gelombang Cahaya
61. Perhatikan diagram difraksi celah ganda
(kisi) dengan data berikut ini. Jika panjang
gelombang berkas cahaya 6000 A dan
jarak antar kisi 0,6 mm, maka jarak antara
terang pusat dengan gelap pertama
pada layar adalah ....
A. 0,2 mm
B. 0,4 mm
C. 0,6 mm
D. 0,9 mm
E. 1.2 mm

62. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 5 000 goresan tiap
cm. Sudut deviasi orde kedua adalah 300. Panjang gelombang cahaya yang
digunakan adalah ....
A. 2 500 A
B. 4 000 A
C. 5 000 A
D. 6 000 A
E. 7 000 A

63. Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 5 000 A dating tegak
lurus pada kisi. Jika spektrum orde kedua membentuk sudut deviasi 300, jumlah
garis per cm kisi adalah ....
A. 2 000 goresan
B. 4 000 goresan
C. 5 000 goresan
D. 20 000 goresan
E. 50 000 goresan

64. Seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 500 nm tegak lurus
pada kisi difraksi. Jika kisi memiliki 400 garis tiap cm dan sudut deviasi sinar 300,
banyaknya garis terang yang terjadi pada layar adalah ....
A. 24
B. 25
C. 26
D. 50
E. 51

65. Jika pupil mata memiliki diameter 4 mm, panjang gelombang cahaya rata-rata di
udara 500 nm dan indeks bias mata 1,33. Jarak minimum antara dua sumber titik
(daya urai) yang masih dapat dibedakan oleh mata pada jarak 50 cm dari mata
adalah ....
A. 1,15 x 10-5 m
B. 2,24 x 10-5 m
C. 5,75 x 10-5 m
D. 7,63 x 10-5 m
E. 13,5 x 10-5 m
Gelombang Cahaya 43
66. Jarak dua lampu sebuah mobil 122 cm. Panjang gelombang rata-rata cahaya
yang dipancarkan kedua lampu itu 500 nm. Jika ternyata kedua lampu itu diamati
oleh seseorang yang diameter pupil matanya 2 mm, maka jarak maksimum mobil
dengan orang tersebut supaya nyala kedua lampu masih tampak terpisah
adalah ....
A. 250 m
B. 400 m
C. 2.500 m
D. 4.000 m
E. 5.000 m

67. Jarak dua buah lampu sebuah mobil adalah 1,5 m. Lampu diamati oleh orang
yang diameter pupil matanya 1,22 mm. Panjang gelombang cahaya yang
dipantulkan oleh kedua lampu mobil itu rata-rata 4500 Ao. Jarak maksimum mobil
dari pengamat supaya nyala kedua lamu tersebut masih dipisahkan oleh mata
adalah ….
A. 4.500 m
B. 3.300 m
C. 12.000 m
D. 15.000 m
E. 18.000 m

68. Intensitas cahaya yang diteruskan oleh sistem polarisator-analisator maksimum


bila ....
A. kedua sumbu polarisasi sejajar
B. maksimum bila kedua sumbu polarisasi saling tegak lurus
C. minimum bila kedua sumbu polarisasi sejajar
D. minimum bila kedua sumbu polarisasi 00
E. minimum bila kedua sumbu polarisasi 450

69. Gejala polarisasi karena pemantulan terjadi bila ....


A. sinar pantul membentuk sudut 900 terhadap sinar biasnya ....
B. sinar pantul tegak lurus sinar datang
C. sinar bias tegak lurus bidang normal
D. sinar pantul tegak lurus bidang normal
E. sinar pantul tegak lurus sinar datang
70. Cahaya terpolarisasi dapat diperoleh dengan cara-cara berikut, kecuali ....
A. pembiasan ganda
B. pemantulan
C. pemantulan ganda
D. absorpsi selektif
E. hamburan
71. Gelombang yang tidak dapat mengalami polarisasi adalah ….
A. gelombang bunyi
B. Sinar X
C. cahaya putih
D. Sinar gamma
E. gelombang radio
44 Gelombang Cahaya
72. Suatu berkas cahaya tak terpolarisasi dengan intensitas I datang pada polaroid
dari dua lebar polaroid ideal. Berapakah seharusnya sudut antara sumbu-sumbu
polarisasi dari kedua polaroid jika intensitas berkas cahaya yang keluar adalah ¼
Io ?
A. 30o
B. 47o
C. 45o
D. 53o
E. 60o

73. Pada saat sinar datang pada permukaan kaca, maka sinar pantul akan
mengalami polarisasi sempurna untuk sudut datang tertentu. Jika indeks bias
kaca = n, maka pada saat itu akan berlaku ketentuan-ketentuan berikut,
kecuali ...
A. tangen sudut datang sama dengan n
B. sinar pantul tegak lurus sinar bias
C. jumlah sudut datang dan sudut pantul sama dengan 900
D. jumlah sudut datang dan sudut bias sama dengan 900
E. jumlah sudut pantul dengan sudut bias sama dengan 900

1.
Gelombang Cahaya 45

DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur. 2003. Schaum Easy Outline : Applied Physics. New York: McGraw
Hill.
Bueche, Frederick and Eugene Hescht. 2006. Schaum’s Outline of College
Physics, 10th Edition (Paperback). New York: McGraw-Hill Companies,
Inc.
Clifford, J and Philpott, G. 2002. Physics. London: Longman.
Curran, Greg. 2005. Homework Helpers: Physics. New York: Career Press, Inc.
Cutnell, John D and Kenneth W. Johnson. 2009. Physics Studen Study Guide
(Paperback). New York: John Willey & Sons Inc.
Dale Ewen, Neill Schurter, and Erik Gundersen. 2008. Applied Physics (9th
edition); New Jersey: Prentice Hall.
Duncan, Tom. 2000. Advanced Physics, Fifth Edition. London: John Murray
(Publisher) Ltd.
Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists and Enginers with Modern
Physics, Third Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Halliday, David, Robert Resnick and Jearl Walker. 2001. Fundamental of Physics.
Sixth Edition. New York: John Willey & Sons.
Kuhn, Karl F. 2009. Basic Physics, A Self-Teaching Guide. Second Edition. New
York: John Willey & Sons, Inc.
Menzel, Donald H. 2008. Fundamental Formulas of Physics. New York: Dover
Publication Inc.
___. 2008. The Free High School Science Textx: Textbooks for High School
Students Studying the Science Physics Grade 10 – 12. Boston. USA
46 Gelombang Cahaya

Anda mungkin juga menyukai