1. Hakikat CAHAYA
Apakah sebenarnya cahaya itu? Pertanyaan ini telah ditanyakan
manusia selama berabad-abad. Tetapi tidak ada jawaban yang memuaskan
sampai listrik dan magnet disatukan kedalam disiplin tunggal elektromagnetisme,
seperti yang dijelaskan oleh Persamaan Maxwell.
Karya praktis dalam masalah bidang optik yang berkaitan dengan cahaya
pertama kali dilakukan oleh Ptolemy (90 – 168 SM), ia yang mengungkapkan teori
bahwa pada satu keadaan tertentu cahaya itu akan dibiaskan. Periode selanjutnya
adaalh el Hazen (Ibnu al Haytham) melakukan penelitian dalam masalah optik.
Beliau menemukan hukum pantulan cahaya, hukum geometris optik, dan kecepatan
cahaya itu terbatas. Selanjutnya adalah Newton yang mengemukakan ide tentang
sifat partikel cahaya, menurutnya cahaya tidak terdiri dari zat, partikel yang tidak
bermassa dan bergerak dengan kecepatan tinggi. Huygens yang hidup sezaman
dengan Newton, dikenal sebagai orang yang menolak teori partikel cahaya, sebagai
gantinya ia mengajukan teori gelombang cahaya. Barulah setelah ditemukan
peralatan percobaan, maka dapat mengkonfirmasi teorinya tersebut. Teori-teori
seperti sifat cahaya, perambatan cahaya, pemantulan cahaya dan pembiasan
cahaya dapat dijelaskan dengan kedua teori tersebut (cahaya dapat bersifat sebagai
partikel ataupun gelombang).
2 Gelombang Cahaya
Apakah sebenarnya cahaya itu? Cahaya adalah kesan (dalam bentuk energi)
yang diterima oleh indra mata.
Gelombang elektromagnetik
adalah perambatan energi sebagai
akibat dari perubahan medan listrik
dan medan magnetik. Dalam per-
ambatannya, medan listrik E dan Arah Gerak
medan magnetik B saling tegak lu- Gelombang
Getaran medan Listrik
rus terhadap arah perambatannya.
1
c= = 3 x 108 m/detik
0 0
c x t
d= ,
2
Gelombang Radio
Gelombang radio mudah terdifraksi oleh tebing, lorong, ataupun jendela. Itu
menyebabkan gelombang radio mudah masuk ke semua ruangan dan sebarannya
luas. Hanya saja, tenaga gelombang radio menjadi semakin kecil pada jarak dari
sumber yang begitu jauh. Gelombang ini dibedakan menjadi 3, yaitu: LW (long wave,
berpanjang gelombang orde 103 meter), MW (medium wave, orde 100 m), dan SW
(short wave, mencapai orde 10 m). LW dan MW biasa digunakan oleh stasiun radio,
sedangkan SW untuk komunikasi lewat HT.
Gelombang TV
Sementara itu, gelombang TV berenergi lebih besar dari gelombang radio, ,
karenanya berdaya tembus lebih besar dan dapat menembus lapisan ionosfir. Itu
berakibat sebaran gelombang TV relative terbatas. Untuk memperluas sebarannya,
diperlukan sejumlah pemantul gelombang, dan umumnya diletakkan di bukit atau
lereng gunung. Gelombang TV terbagi menjadi 2, yaitu: VHF (very high frequency,
panjang gelombangnya berorde 1 meter) dipakai oleh stasiun TVRI, dan UHF (ultra
high frequency, dalam orde 0,1 meter) yang dipakai oleh sejumlah stasiun TV
swasta.
Gelombang Mikro
Mikrogelombang (microwave) biasa dipakai untuk komunikasi telepon, dan
6 Gelombang Cahaya
radar. Panjang gelombang berorde 1 cm. gelombang ini, pada nilai frekuensi tertentu
dapat menyebabkan pemanasan bahan secara cepat, sehingga biasa dimanfaatkan
juga sebagai dasar pembuatan oven microwave.
Gelombang Sinar X
Sinar-X ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tahun 1895 sehingga
sering disebut sebagai sinar Rontgen. Sinar-X termasuk gelombang elektromagnetik
yang mempunyai frekuensi antara 1016 Hz - 1020 Hz. Sinar-X merupakan hasil
transisi elektron-elektron di kulit bagian dalam atom. Sinar-X mempunyai daya
tembus terbesar kedua sesudah sinar gamma. Sinar-X dapat menembus daging
manusia. Aplikasi Sinar-X Dalam bidang kesehatan untuk mengecek pasien yang
mengalami patah tulang. Sinar-X juga digunakan di bandara pada pengecekan
barang-barang penumpang di pesawat. Di pelabuhan digunakan untuk mengecek
barang-barang (peti kemas) yang akan dikirim dengan kapal laut.
3. INTERFERENSI CAHAYA
Jika jarak S1A dan S2A sangat besar dibandingkan jarak S1 ke S2, dengan S1S2 = d,
sinar S1A dan S2A dapat dianggap sejajar dan selisih jaraknya S = S2B.
Berdasarkan segitiga S1S2B, diperoleh S2B = S1S2 sin = d sin , dengan d adalah
jarak antara kedua celah.
𝑃
Selanjutnya, pada segitiga COA, diperoleh bahwa sin 𝜃 = 𝐶𝐴 .
12 Gelombang Cahaya
𝑃
Untuk sudut-sudut kecil akan didapatkan sin 𝜃 = tan 𝜃 = 𝑙 Untuk kecil,
berarti p/l kecil atau p<<l sehingga selisih kecepatan yang ditempuh oleh cahaya
dari sumber S2 dan S1 akan memenuhi persamaan berikut ini.
𝑑𝑝
S = S2B = d sin = d tan = 𝑙
S = m
Dengan m adalah orde, dimana m = 0 untuk pita terang pusat, m = 1 untuk
pita terang pertama, m = 2 untuk pita terang kedua dan seterusnya.
𝑑𝑝
Oleh karena S = 𝑙
𝑑𝑝
=𝑚
𝑙
dengan d = jarak antara celah pada layar
p = jarak titik pusat interferensi (O) ke garis terang di A
l = jarak celah ke layar
= panjang gelombang cahaya
m = orde interferensi (0, 1, 2, 3, ...)
1 3 5
S = 2 , 2 , 2
1
S =(2𝑚 − 1) 2 ,
dimana n adalah orde gelap (1, 2, 3, ....) dimana m = 1 untuk pita gelap
pertama, m = 2 untuk pita gelap kedua dan seterusnya.
𝑑𝑝
Oleh karena S = 𝑙
𝑑𝑝 1
= (𝑚 + 2) , dimana m = 0, 1, 2, ...
𝑙
atau
𝑑𝑝 1
= (2𝑚 − 1) 2 , dimana m = 1, 2, 3, ...
𝑙
Pada interferensi celah ganda, jarak antara celah adalah 0,05 mm dan jarak antara
celah dan layar adalah 2 m. Jika pita gelap yang keempat adalah 7 cm dari terang
pusat, tentukanlah:
a. Panjang gelombang cahayanya
b. Jumlah pita terang dan gelap yang dihasilkan di layar jika panjang layarnya
adalah 16 cm dan terang pusat adalah pusat layar
𝑑𝑝 1
= (2𝑚 − 1) 2 ,
𝑙
Sehingga diperoleh panjang gelombangnya adalah 5 x 10 -5 cm = 5.000 A0
b) Untuk menentukan jumlah pita kita harus menghitung jarak antar pita. Jarak
antar pita sama dengan jarak antara pita terang pertama ke terang pusat,
sehingga kita gunakan persamaan interferensi maksimum. Masukkan yang
diketahui pada soal untuk menghitung p1 (terang pertama) dimana m = 1
𝑑𝑝
=𝑚
𝑙
Sehingga diperolah p1 = 2 cm. Karena panjang layar adalah 16 dan jarak
antar pita adalah 2 cm, maka jumlah pita terang dan gelap yang dihasilkan
adalah 16/2 = 8.
Selisih lintasan yang ditempuh oleh sinar datang hingga menjadi sinar pantul
ke-1 dan sinar pantul ke-2 adalah
S = S2 – S1 = n(AB + BC) - AD = n(2AB) - AD
dengan n adalah indeks bias lapisan tipis.
𝑑 2𝑛 𝑑 2𝑑 sin 𝑟 sin 𝑖
∆𝑆 = 2𝑛 (cos 𝑟) − (2𝑑 tan 𝑟) sin 𝑖 = cos 𝑟 − cos 𝑟
S = 2nd cos r
1 1
∆𝑠 = (𝑚 + 2) = (2𝑚 + 1) 2
1 1
2 𝑛 𝑑 cos 𝑟 = (𝑚 + ) = (2𝑚 + 1)
2 2
dengan n = indeks bias lapisan tipis
d = tebal lapisan
r = sudut bias
m = orde interferensi (0, 1, 2, 3, ... )
= panjang gelombang sinar
2nd cos r = m
16 Gelombang Cahaya
Suatu lapisan minyak diatas permukaan air memantulkan warna merah. ini berarti
warna biru mengalami interferensi dan hilang dari spektrum. jika indekas refraksi
(indek bias) minyak adalah 1,25, sedangkan warn biru mempunyai panjang
gelombang λ= 5000 Å, Tentukanlah tebal lapisan minimum lapisan minyak
pembahasan
diketahui : n = 1,25 λ= 5000 Å
cos r = 1 m = 1
ditanya : d = ......?
Perhatikan kata "biru mengalami interferensi dan hilang dari spektrum". berarti yang
bisa kita gunakan adalah rumusan interferensi minimum atau gelap "2n.d.cos r
= m λ" . Dari pertanyaan "tebal lapisan minimum lapisan minyak" dari pernyataan ini
dapat kita simpulkan yajng dicari d dengan nilai cos r = 1.
2n.d.cos r = m λ; maka akan kita peroleh d = 2000 Å
Soal Latihan 1.
1. Pada percobaan Young, jarak antara dua buah celah 0,25 mm sedangkan jarak
celah dengan layar 1 m. Jarak garis gelap kedua ke pusat pola interferensi pada
layar adalah 3 mm. Tentukanlah panjang gelombang yang digunakan dan jarak
garis terang ketiga dari terang pusat!
(5000 A, 6 mm)
Gelombang Cahaya 17
2. Garis terang orde kedua terjadi ketika cahaya dengan panjang gelombang 400
mm jatuh pada dua buah celah dengan sudut 300 terhadap arah berkas semula.
Tentukanlah jarak kedua celah
(1,6 x 10-3 mm)
3. Dua buah gelombang cahaya digunakan dalam percobaan Young. Jika panjang
gelombang pertama adalah 480 nm, berapakah panjang gelombang lainnya
supaya gari terang keempat dari yang pertama tersebut bertepatan dengan garis
terang keenam dari sinar lainnya
(320 nm)
4. Cahaya suatu sumber melalui dua celah sempit yang terpisah 0,10 mm. Jika
jarak antara dau celah sempit terhadap layar 100 cm dan jarak antara pita gelap
pertama dengan pita terang pertama adalah 2,95 mm, berapa panjang
gelombang cahaya yang digunakan (dalam angstrom)
18 Gelombang Cahaya
5. Dua celah sempit dengan jarak pisah 1,00 mm berada sejauh 1,00 m dari layar.
Jika cahaya merah dengan panjang gelombang 6.500 Ao disorotkan pada kedua
celah, tentukanlah:
a. jarak pisah antara pita gelap kelima dan pita terang pusat
b. jarak antara pita terang ketiga dan pita terang pusat
c. jarak terdekat antara pita gelap ke satu dan pita terang kedua
d. jarak terjauh antara pita gelap ke satu dan pita terang kedua
(a. 2,93 mm; b. 1,95 mm;c. 1,03 mm dan d. 1,95 mm)
(Jarak terdekat dapat dihitung dengan mencari selisih antara jarak pita terang
kedua dari terang pusat dengan dengan gelap ke satu dari terang pusat,
sedangkan jarak terjauh dapat dihitung dengan menjumlahkan jarak pita
terang kedua dari terang pusat dengan pita gelap kesatu dari terang pusat)
6. Dua celah dengan jarak 0,2 mm disinari tegak lurus. Pita terang ketiga terletak
7,5 mm dari pita terang ke nol pada layar yang jaraknya 1 m dari celah.
Tentukanlah panjang gelombang sinar yang diperoleh, dan hitung juga jarak
antara pita terang ke-2 dengan pita gelap ke-4 yang berdekatan.
(5 x 10-4 mm; 3,75 mm)
7. Pada percobaan celah ganda Young, diperoleh enam kali jarak antara pita terang
yang berdekatan adalah 4,0 mm. Jarak antara layar dan celah adalah 35 cm.
Jika panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah 0,60 um, hitunglah jarak
kedua celah
(5900 Ao)
Gelombang Cahaya 19
8. Pada percobaan Young dua celah sempit dengan jarak 1 mm dtempatkan sejauh
200 cm dari sebuah layar. Apabila jarak pita gelap yang terdekat ke pusat pola
interferensi adalah 0,56 mm, tentukanlah panjang gelombang cahaya yang
digunakan
9. Dua buah celah dengan jarak pisah 0,100 mm berada sejauuh 1,20 m dari
sebuah layar. Cahaya dengan panjang gelombang 500 nm dari jarak yang sangat
jauh jatuh pada kedua celah. Berapakah jarak antara dua pita terang berdekatan
yang terlihat pada layar?
(6 mm)
10. Jika cahaya dengan panjang gelombang 480 nm dan 660 nm lewat mellaui
kedua celah yang terpisah 0,60 mm, berapakah jarak antara pita terang dari
kedua panjang gelombang ini pada layar yang terletak sejauh 2,0 m
20 Gelombang Cahaya
11. Tentukanlah tebal lapisan minimum yang dibutuhkan agar terjadi interferensi
maksimum pada sebuah lapisan tipis yang memiliki indeks bias 4/3 dengan
menggunakan panjang gelombang 5.600.
(1050 A)
12. Tentukanlah panjang gelombang sinar yang digunakan, jika terjadi interferensi
minimum orde 2 pada lapisan di udara dengan ketebalan 103 nm, sudut bias 600,
dan indeks bias lapisan 1,5.
(750 nm)
13. Selaput tipis sabun disinari dalam arah tegak lurus dengan menggunakan cahaya
natrium (panjang gelombang 589,3 nm). Jika indeks biar air sabun 1,33
a. Tentukanlah ketebalan minimum selaput sabun yang tampak terang
b. Tentukanlah ketebalan minimum selaput sabun yang tapak gelap
(110,8 nm; 221,5 nm)
14. Suatu lapisan tipis premium (n = 1,40) mengapung di atas permukaan kaca (n =
1,50). Sinar matahari jatuh hampir tegak lurus pada lapisan tipis dan
memantulkannya ke mata kita. Walaupun sinar matahari adalah sinar putih yang
mengandung berbagai warna, tetapi lapisan tipis tampak berwarna kuning. Hal ini
karena interferensi destruktif menghilangkan warna biru (panjang gelombang 468
nm) dari cahaya yang dipantulkan ke matas kita. Tentukan ketebalan minimum
dari lapisan tipis ini
(156 nm)
Gelombang Cahaya 21
4. DIFRAKSI CAHAYA
Pada pelajaran gelombang, telah
diperkenalkan pula bahwa gelombang
permukaan air yang melewati sebuah
penghalang berupa sebuah celah sempit
akan mengalami lenturan (difraksi).
Peristiwa yang sama terjadi jika cahaya
dilewatkan pada sebuah celah yang
sempit sehingga gelombang cahaya itu
akan mengalami difraksi.
Selain disebabkan oleh celah sempit, peristiwa difraksi juga dapat disebabkan
oleh kisi. Kisi adalah sebuah penghalang yang terdiri atas banyak celah sempit.
Jumlah celah dalam kisi dapat mencapai ribuan pada daerah selebar 1 cm. Kisi
difraksi adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis sumber-sumber
cahaya.
lensa
celah
Cahaya
datang
Layar
Cahaya yang melewati celah sempit
Kita dapat melihat gejala difraksi ini dengan mudah pada cahaya yang
melewati sela jari-jari yang kita rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber
cahaya yang jauh, misalnya lampu neon. Atau dengan melihat melalui kisi tenun kain
yang terkena sinar lampu yang cukup jauh.
22 Gelombang Cahaya
4.1. Difraksi Celah Tunggal
Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal
dijelaskan oleh Christian Huygens. Menurut Huygens,
tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber gelombang
sehingga cahaya dari satu bagian celah dapat
berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah
lainnya.
d sin = m
dimana m = orde garis gelap (1, 2, 3, ...)
d sin = (2m – 1) ½
1 1
𝑑= = 𝑐𝑚 = 2 𝑥 10−4 𝑐𝑚
𝑁 5.000
Pola difraksi maksimum pada layar akan tampak berupa garis-garis terang
atau yang disebut dengan interferensi maksimum yang dihasilkan oleh dua celah.
Jika beda lintasan yang dilewati cahaya datang dari dua celah yang berdekatan,
Gelombang Cahaya 23
maka interferensi maksimum terjadi ketika beda lintasan tersebut bernilai 0, , 2,
3, ...,. Pola difraksi maksimum pada kisi menjadi seperti berikut.
d sin = m
dengan n = orde dari difraksi (0, 1,2,3,...) n = 0 untuk orde terang pusat, n = 1 untuk
orde terang pertama dan seterusnya.
Jika pada difraksi digunakan cahaya putih atau cahaya polikromatik, pada
layar akan tampak spectrum warna, dengan terang pusat berupa warna putih.
Kisi difraksi
Spektrum orde
pertama
Sinar
putih Terang pusat (putih)
Spektrum orde
pertama
Pada celah tunggal mempunyai lebar 0,1 mm dan disinari berkas cahaya dengan
panjang gelombangnya 4.000 .Jika pola difraksi ditangkap pada layar yang berjarak
20 cm dari celah, maka tentukanlah jarak antara garis gelap ketiga dan garis pusat
terang!
Pembahasan
Diketahui:
-4
d = 0,1 mm = 10 m
-7
λ = 4.000 Å = 4 × 10 m
-1
l = 20 cm = 2 × 10 m
Jarak garis gelap ketiga dari pusat terang p dapat dihitung dari persamaan jarak
gelap ke-m dari pusat terang (difraksi minimum). Jadi, gunakan persamaan d.sin θ =
m λ. Untuk garis gelap ke-3 maka n = 3, dan d.sin θ = Pd/l, sehingga diperoleh jarak
gelap ketiga dengan garis terang adalah 2,4 x 10-3 m.
soal
Cahaya monokromatik dilewatkan pada kisi dengan 1000 garis tiap cm. Jarak antara
garis terang pusat dan garis terang ke-5 yang teramati pada layar adalah 20 cm.
Jika layar berada pada jarak 100 cm dibelakang kisi, berapakah panjang gelombang
cahaya tersebut?
Diketahui :
N = 1000 garis/cm
m=5
p = 20 cm
L = 100 cm
Ditanya : λ ...?
Tentukan terlebih dahulu lebar celah dengan persamaan d = 1/N, sehingga diperoleh
d = 10-3 cm. Untuk menentukan panjang gelombangnya kita gunakan persamaan
dP/L = m, sehingga doperoleh panjang gelombangnya 4 x 10-7m.
Seberkas cahaya lewat celah sempit dan menghasilkan orde ke dua dengan sudut
deviasi 30o. Apabila lebar celah 2,4 . 10-4 cm, maka tentukanlah panjang gelombang
cahaya tersebut!
Pembahasan
m = 2 ( orde ke-2 artinya terang ke-2, walaupun tidak ada keterangan terang kita
anggap terang karena arti orde sendiri tampak ke- dan yang tanpak artinya terang).
Kita gunakan persamaan d sin = (2m – 1) ½ , sehingga diperoleh panjang
gelombangnya adalah 4,8 x 10-7 M atau 4.800 Ao
Gelombang Cahaya 25
4.3. Daya Urai Alat Optik
Jika kita memiliki dua benda titik yang terpisah pada jarak tertentu, bayangan
kedua benda bukanlah dua titik tetapi dua pola difraksi. Jika jarak pisah kedua
benda titik terlalu dekat maka pola difraksi kedua benda saling menindih.
sin 𝜃 = 𝜃𝑚 = 1,22
𝐷
Batas resolusi (daya
urai) yaitu jarak pisah
terpendek dari dua
benda titik dimana
bayangan yang
dihasilkannya masih
dapat ditampilkan
sebagai dua titik
terpisah. Dua benda
dapat dipisahkan
(dibedakan) jika pusat
dari pola difraksi benda
titik pertama berhimpit
dengan minimum
pertama daripada
difraksi benda titik
kedua.
𝐿
𝑑𝑚 = 1,22
𝐷
Dimana, D= diameter lobang
L = jarak celah ke layar
dm=jari-jari lingkaran terang
= sudut deviasi
26 Gelombang Cahaya
Soal Latihan 2.
15. Sinar laser dengan panjang gelombang 650 nm mengenai sebuah celah tunggal
yang lebarnya 0,13 mm. Sebuah lensa cembung digunakan untuk memfokuskan
sinar pada layar yang terletak di fokus lensa. Dalam pola difraksi yang terjadi
pada layar, jarak antara pita gelap kedua di sebelah kiri dan pita gelap kedua
disisi kanan terang pusat adalah 6,0 mm. Tentukanlah jarak fokus lensa dan
lebar pita terang pusat!
(30 cm dan 3 mm)
17. Sebuah kisi memiliki 10.000 celah per cm. Pada kisi dilewatkan cahaya
tegaklurus dengan panjang gelombang . Garis terang difraksi maksimum orde
pertama membentuk sudut 30o terhadap garis normal. Tentukanlah
(5000 A)
20. Dua berkas sinar monokromatik A dan B menyinari tegak lurus sebuah kisi.
Hitunglah nilai perbandingan antara panjang gelombang A dan B jika sudut
deviasi orde kedua sinar A sama dengan sudut deviasi orde ketiga sinar B
(3 : 2)
22. Berkas sinar biru didatangkan tegak lurus pada kisi difraksi yang mempunyai
6000 goresan per cm. Jika sinar yang menghasilkan interferensi maksimum
tingkat kedua membentuk sudut 300, berapa panjang gelombang sinar biru
tersebut.
23. Cahaya biru dengan panjang gelombang 460 nm didifraksi oleh kisi yang
memiliki 5000 garis/cm.
a. Tentukan sudut deviasi bayangan orde ketiga
b. maksimum orde ke berapakah yang masih dapat dilihat disini
28 Gelombang Cahaya
24. Celah tunggal selebar 0,12 mm disinari cahaya monokromatik dan pada layar
sejauh 2,0 m dapat diamati berbagai terang dan gelap dan hasil difraksi. Jika
jarak antara pita gelap kedua dan pita terang pusat 15 mm, berapa panjang
gelombang cahaya itu?
25. Ketika cahaya dengan panjang gelombang 450 nm jatuh pada celah tunggal, pita
terang pusat yang terlihat pada layar yang 2,0 m jauhnya memiliki lebar 8,0 cm.
Hitunglah lebar celah.
27. Teleskop Hale di Mount Palomar memiliki diameter 5,0 m. Tentukan sudut
resolusi minimum ketika menerima cahaya dengan panjang gelombang 600 nm
(1,46 x 10-7 rad)
Gelombang Cahaya 29
28. Hitunglah sudut resolusi minimum lensa mata dengan menganggap diameter
pupil mata 2,0 mm; panjang gelombang diudara 500 nm dan indeks bias cairan
sama dengan 1,33. Hitung juga jarak terpendek antara dua sumber titik berjarak
50 cm dari mata jika pupil mata dapat diperbesar hingga 4,0 mm
(2,3 x 10-4 rad; 0,057 m)
29. Jarak antara dua lampu depan sebuah mobil 122 cm, diamati oleh mata yang
memiliki diameter pupil 3 mm. Jika panjang gelombang cahaya yang diterima
mata 500 nm, tentukanlah jarak paling jauh mobil tersebut supaya masih dapat
dibedakan sebagai lampu yang terpisah
(6 km)
30 Gelombang Cahaya
5. POLARISASI CAHAYA
polarisator analisator
cahaya
datang tidak ada
cahaya
Sumbu Cahaya
transmisi terpolarisasi
Sinar Sinar
Sinar pantul Sinar pantul
datang datang
Sudut 1 disebut sudut polarisasi atau sudut Brewster, yaitu sudut datang
pada sinar bias dan sinar pantul membentuk sudut 900. Untuk selanjutnya dituliskan
sebagai ip, sehingga:
𝑛2
tan 𝑖𝑝 = 𝑛1
Jika seberkas sinar tak terpolarisasi melalui kristal searah dengan garis normal
permukaan kristal, maka sinar datang akan dibagi menjadi dua sinar, yaitu sinar
yang dibelokkan (sinar biasa) dengan sinar yang tidak dibelokkan (sinar istimewa)
Perhatikan Gambar dibawah, tampak ada dua bagian sinar yang dibiaskan E
yang hanya mengandung E// dan yang lain hanya mengandung. Jadi, indeks bias
serta laju E// dan E adalah tidak sama.
Sinar
datang
5.5. Penerapan
Salah satu penerapan penting dari proses polarisasi adalah Liquid Crystal
Dsiplay (LCD). LCD digunakan dalam berbagai tampilan, dari mulai jam digital, layar
kalkulator, hingga layar televise. LCD dapat diartikan alat peraga kristal cair, berisi
dua filter polarisasi yang saling menyilang dan didukung oelh sebuah cermin.
Biasanya polarisator yang saling menyilang menghalangi semua cahaya yang
melewatinya. Namun, diantar kedua filter itu terdapat lapisan kristal cair. Selain
energi listrik alat ini dipadamkan, kristalnya memutar sinar-sinar yang kuat dengan
membentuk sudut 900. Sinar-sinar yang berputar itu kemudian dapat menembus
filter (penyaring) bagian belakang. Kemudian sinar-sinar itu dipantulkan oleh cermin
sehingga peraga (layar) tampak putih. Angka atau huruf pada peraga dengan
menyatakan daerah-daerah kristal cair. Ini mengubah posisi kristal cair tersebut
sehingga kristal-kristal tidak lagi memutar cahaya.
Soal Latihan 3.
30. Suatu zat terletak di dalam air (indeks bias 4/3). Seberkas sinar yang mengenai
zat ini akan terpolarisasi dengan sudut datang 60 0. Tentukanlah:
a. Indeks bias zat
b. Sudut kritis jika sinar datang dari zat menuju air
(4/3 3 dan 370)
36 Gelombang Cahaya
31. Suatu cahaya tak terpolarisasi mengenai polaroid pertama dengan intensitas Io.
Tentukanlah intensitas cahaya yang keluar dari sistem polaroid, yang terdiri dari
dua buah polaroid jika sudut antara kedua sumbu polarisasi adalah 30o
(3/8 Io)
32. Tentukan nilai sudut polarisasi supaya nilai intensitas cahaya yang terpolarisasi
linier yang keluar adalah 32 % dari cahaya tak terpolarisasi
(37o)
33. Sudut kritis cahaya dalam suatu zat adalah 45o. Tentukanlah sudut polarisasinya!
(54,7o)
34. Sudut kritis cahaya dalam suatu zat adalah 45o. Tentukanlah sudut
polarisasinyaCahaya tak terpolarisasi dengan intensitas Io datang pada sistem
yang terdiri dari dua buah polaroid yang bersilangan (sudut antara kedua sumbu
polarisasinya 90o). Sebuah polaroid ketiga diletakkan diantara kedua polaroid
semula dengan sumbu polarisasinya pada 45o. Tentukanlah intensitas cahaya
yang diteruskan sistem ini sekarang!
(1/8 Io)
Gelombang Cahaya 37
Soal-Soal Latihan
41. Urutan spektrum gelombang yang benar untuk variasi frekuensi besar ke
frekeunsi kecil adalah ....
A. gelombang radar 0 cahaya hijau, cahaya biru dan gelombang radio
B. gelombang biru, cahaya hijau, sinar infra merah, gelombang radar
C. sinar infra merahsinar ultravioet, cahaya hijau, cahaya biru
D. Cahaya hijau, cahaya biru, sinar x, sinar gamma
E. Sudut X, sinar gamma, cahaya biru dan cahaya hijau 1991
45. Suatu berkas cahaya tak terpolarisasi dengan intensitas I datang pada polaroid
dari dua lembar polaroid ideal. Berapakah seharusnya sudut antara sumbu-
sumbu polarisasi jika intensitas berkas cahaya yang keluar adalah ¾ I?
A. 300
B. 370
C. 450
D. 530
E. 600
Gelombang Cahaya 39
46. Suatu berkas cahaya tak terpolarisasi merambat pada arah sumbu X menuju ke
sebuah polarisator yang mampu memisahkan berkas datang menjadi dua
berkas, yaitu berkas A terpolarisasi hanya searah sumbu Z dan berkas B yang
terpolarisasi pada sumbu Y, Berkas cahaya kemudian dilewatkan lagi ke
polarisator kedua dengan orientasi yang sama dengan polarisator pertama.
Berapa persenkah perubahan intensitas berkas B setelah melewati polarisator
kedua?
A. 0
B. 25 %
C. 50 %
D. 75 %
E. 100 %
47. Seberkas cahaya tak terpolarisasi dipantulkan oleh selembar kaca (n = 1,5) yang
tercelup ke dalam alkohol (n = 1,4). Jika sinar pantulnya terpolarisasi, maka
sudut polarisasinya adalah .....
A. arc tan 2,1
B. arc tan 1,4
C. arc tan 1,2
D. arc tan 1,1
E. arc tan 0,93
48. Bila cahaya matahari mengenai lapisan minyak yang terletak diatas permukaan
air, maka terlihat warna-warna yang indah. Hal ini disebabkan adanya
A. refleksi
B. refraksi
C. difaksi
D. interferensi
E. polarisasi
49. Seberkas cahaya datang tegak lurus pada celah tunggal dan menghasilkan
interferensi minimum orde dua pada arah terhadap normal celah (sin = 0,6).
Jika lebar celah 2,4 x 104 A0, maka panjang gelombang cahaya adalah
A. 4000 A0
B. 5400 A0
C. 6500 A0
D. 7200 A0
E. 7800 A0
50. Sinar monokromatik dengan panjang gelombang 6000 A0 melewati celah tunggal
yang lebarnya 0,3 mm. Untuk mendapatkan daerah terang kedua berjarak 1 cm
dari titik terang pusat berjarak sejauh
A. 0,2 m
B. 0,3 m
C. 2,0 m
D. 3,3, m
E. 5,0 m
40 Gelombang Cahaya
51. Sebuah gelombang polikromatik memasuki celah, maka akan timbul pada layar
A. terang pusat berupa spektrum, terang berikutnya lingkaran putih
B. layar tampak gelap
C. spektrum warna memenuhi layar
D. terjadi terang pusat (putih) yang sangat lebar
E. terang pusat putih, terang berikutnya berupa spektrum
52. Pada percobaan Young, seberkas cahaya monokromatis dijatuhkan pada 2 celah
yang berjarak 0,2 mm, jarak celah ke layar 2 meter. Jika garis terang kedua pada
layar berjarak 1,2 cm dari terang pusat, maka panjang gelombang cahaya yang
digunakan adalah
A. 4000 A0
B. 5000 A0
C. 6000 A0
D. 7000 A0
E. 8000 A0
53. Cahaya dengan panjang gelombang 6400 A0 diarahkan pada celah tunggal. Agar
dapat terjadi interferensi minimum orde ke 3 dengan sudut difraksi 300, maka
lebar celah yang diperlukan adalah
A. 3,2 x 10-6 m
B. 3,84 x 10-6 m
C. 4,48 x 10-6 m
D. 3,2 x 10-5 m
E. 3,84 x 10-5 m
54. Sebuah celah tunggal yang lebarnya 0,60 m dikenai seberkas cahaya kromatik.
Dibelakang celah terdapat layar yang berjarak 3,0 m jauhnya, jarak pusat terang
dari pola difraksi ke gelap pertama diukur sama dengan 1,80 mm. Panjang
gelombang cahaya tersebut adalah ….
A. 360 nm
B. 400 nm
C. 420 nm
D. 480 nm
E. 520 nm
55. Warna ungu dari spektrum orde tiga berimpit dengan warna merah orde dua dari
difraksi pada kisi. Jika panjang gelombang cahaya merah 6300 A0, maka panjang
gelombang cahaya warna ungu adalah
A. 3800 A0
B. 4150 A0
C. 4200 A0
D. 4425 A0
E. 4500 A0
Gelombang Cahaya 41
56. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 600 garis/cm. Sudut
bias orde kedua adalah 370. Maka panjang gelombang cahaya yang dipakai
adalah ….
A. 200 nm
B. 300 nm
C. 500 nm
D. 600 nm
E. 800 nm
58. Cahaya monokromatik dari sumber yang jauh datang pada sebuah celah tunggal
yang lebarnya 3,00 nm. Jarak terang pusat dari pola difraksi ke gelap pertama
sama dengan 1,80 mm. Cahaya tersebut memilik panjang gelombang ....
A. 320 nm
B. 480 nm
C. 550 nm
D. 600 nm
E. 900 nm
62. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 5 000 goresan tiap
cm. Sudut deviasi orde kedua adalah 300. Panjang gelombang cahaya yang
digunakan adalah ....
A. 2 500 A
B. 4 000 A
C. 5 000 A
D. 6 000 A
E. 7 000 A
63. Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 5 000 A dating tegak
lurus pada kisi. Jika spektrum orde kedua membentuk sudut deviasi 300, jumlah
garis per cm kisi adalah ....
A. 2 000 goresan
B. 4 000 goresan
C. 5 000 goresan
D. 20 000 goresan
E. 50 000 goresan
64. Seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 500 nm tegak lurus
pada kisi difraksi. Jika kisi memiliki 400 garis tiap cm dan sudut deviasi sinar 300,
banyaknya garis terang yang terjadi pada layar adalah ....
A. 24
B. 25
C. 26
D. 50
E. 51
65. Jika pupil mata memiliki diameter 4 mm, panjang gelombang cahaya rata-rata di
udara 500 nm dan indeks bias mata 1,33. Jarak minimum antara dua sumber titik
(daya urai) yang masih dapat dibedakan oleh mata pada jarak 50 cm dari mata
adalah ....
A. 1,15 x 10-5 m
B. 2,24 x 10-5 m
C. 5,75 x 10-5 m
D. 7,63 x 10-5 m
E. 13,5 x 10-5 m
Gelombang Cahaya 43
66. Jarak dua lampu sebuah mobil 122 cm. Panjang gelombang rata-rata cahaya
yang dipancarkan kedua lampu itu 500 nm. Jika ternyata kedua lampu itu diamati
oleh seseorang yang diameter pupil matanya 2 mm, maka jarak maksimum mobil
dengan orang tersebut supaya nyala kedua lampu masih tampak terpisah
adalah ....
A. 250 m
B. 400 m
C. 2.500 m
D. 4.000 m
E. 5.000 m
67. Jarak dua buah lampu sebuah mobil adalah 1,5 m. Lampu diamati oleh orang
yang diameter pupil matanya 1,22 mm. Panjang gelombang cahaya yang
dipantulkan oleh kedua lampu mobil itu rata-rata 4500 Ao. Jarak maksimum mobil
dari pengamat supaya nyala kedua lamu tersebut masih dipisahkan oleh mata
adalah ….
A. 4.500 m
B. 3.300 m
C. 12.000 m
D. 15.000 m
E. 18.000 m
73. Pada saat sinar datang pada permukaan kaca, maka sinar pantul akan
mengalami polarisasi sempurna untuk sudut datang tertentu. Jika indeks bias
kaca = n, maka pada saat itu akan berlaku ketentuan-ketentuan berikut,
kecuali ...
A. tangen sudut datang sama dengan n
B. sinar pantul tegak lurus sinar bias
C. jumlah sudut datang dan sudut pantul sama dengan 900
D. jumlah sudut datang dan sudut bias sama dengan 900
E. jumlah sudut pantul dengan sudut bias sama dengan 900
1.
Gelombang Cahaya 45
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 2003. Schaum Easy Outline : Applied Physics. New York: McGraw
Hill.
Bueche, Frederick and Eugene Hescht. 2006. Schaum’s Outline of College
Physics, 10th Edition (Paperback). New York: McGraw-Hill Companies,
Inc.
Clifford, J and Philpott, G. 2002. Physics. London: Longman.
Curran, Greg. 2005. Homework Helpers: Physics. New York: Career Press, Inc.
Cutnell, John D and Kenneth W. Johnson. 2009. Physics Studen Study Guide
(Paperback). New York: John Willey & Sons Inc.
Dale Ewen, Neill Schurter, and Erik Gundersen. 2008. Applied Physics (9th
edition); New Jersey: Prentice Hall.
Duncan, Tom. 2000. Advanced Physics, Fifth Edition. London: John Murray
(Publisher) Ltd.
Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists and Enginers with Modern
Physics, Third Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Halliday, David, Robert Resnick and Jearl Walker. 2001. Fundamental of Physics.
Sixth Edition. New York: John Willey & Sons.
Kuhn, Karl F. 2009. Basic Physics, A Self-Teaching Guide. Second Edition. New
York: John Willey & Sons, Inc.
Menzel, Donald H. 2008. Fundamental Formulas of Physics. New York: Dover
Publication Inc.
___. 2008. The Free High School Science Textx: Textbooks for High School
Students Studying the Science Physics Grade 10 – 12. Boston. USA
46 Gelombang Cahaya