Anda di halaman 1dari 40

Jika ditemukan tercecer,

mohon diberikan kepada yang namanya dibawah ini:

Semoga Allah membalas kebaikanmu…..

Hak Mencipta hanya pada Allah Subhanahu wa Ta'ala


Tidak Dilarang Keras mengcopy, memperbanyak, dan mengedarkan
asal bukan untuk kepentingan komersial
Muharrom 1441 H

= SMA Negeri 8 Pekanbaru =


1

1. MEDAN MAGNET
Gejala kemagnetan dan kelistrikan
berkaitan sangat erat. Sifat kemagnetan tidak
hanya ditimbulkan oleh bahan magnetik, tetapi
U i U
juga arus listrik. Pada tahun 1819 Oersted (Hans
Christian Oersted, Denmark, 1777 – 1851)
menemukan bahwa disekitar arus listrik terdapat
medan (induksi) magnet. S S
Arah penyimpangan kutub Utara manget
jarum pada percobaan Oersted ditentukan i
dengan kaidah tangan kanan Ampere, Yaitu:
Jika penghantar yang berarus listrik
dibentangkan antara magnet jarum dan
tangan kanan, sedangkan arus listrik
mengalir dari pergelangan ke ujung jari maka
kutub Utara magnet jarum menyimpang
searah ibu jari.

Pada dasarnya membuat magnet dapat dilakukan dengan cara menyerarahkan


magnet-magnet elementernya sehingga teratur dan menunjuk pada satu arah.
Ada 3 cara membuat magnet, yaitu:
1. Mengalirkan arus listrik searah pada kawat yang dililitkan pada sebatang besi,
magnet yang dihasilkan biasanya disebut dengan magnet listrik atau
elektromagnet
2. Menggosok besi atau baja dalam satu arah menggunakan sebuah magnet
batang. Kutubb magnet yang dihasilkan selalu berlawanan dengan kutub
magnet penggosoknya.
3. Induksi magnet, yaitu ketika batang besi atau baja menjadi magnet akibat
sebuah magnet kuat yang berada di dekatnya (tanpa menyentuh).

@Medan Magnet
2

1.1. Garis Gaya Magnet


Garis gaya magnet (spektrum magnetik) merupakan garis khayal yang
merupakan lintasan kutub utara magnet-magnet kecil apabila dapat bergerak bebas,
memancar dari kutub utara ke kutub selatan, berbentuk radial dan tidak pernah
berpotongan, garis gaya magnet akan semakin rapat pada wilayah dimana
medan magnet semakin besar hal ini menunjukkan bahwa gaya magnet di
tempat tersebut juga kaan semakin besar. Arah medan magnet direpresentasikan
dengan panah pada garis-garisnya. Terkadang, tanda panah tidak digambar pada
garis-garis medan magnet, akan tetapi medan magnet akan selalu memiliki arah dari
kutub Utara (North) ke Selatan (South).

1.2. Kuat Medan Magnetik


Kuat medan magnetik disuatu titik adalah gaya magnetik yang dialami tiap
satu-satuan kuat kutub magnet utara di suatu titik yang berada di dalam medan
magnetik magnet lain. Kuat medan magnetik yang disebabkan oleh arus listrik
disebut dengan induksi magnetik.

Kaidah Tangan Kanan


Digunakan untuk menentukan arah induksi magnet yang disebabkan oleh arus
listrik.

“Jika kita menggenggam penghantar berarus listrik dengan tangan kanan,


maka ibu jari menunjukkan arah arus listrik dan keempat jari lainnya
menunjukkan arah putaran garis-garis gaya magnet”

@Medan Magnet
3

Kordinat Kartesian Tiga Dimensi


Untuk mempermudah memahami arah induksi magnetik digunakan ketentuan
berikut: Jika Posisi Kita menghadap ke bidang kertas ini:

X- Y+
Barat Atas Z-
Y+ Kiri
Utara
Atas
Z- Masuk
Utara
X- Masuk
Barat
X+ Z+
Kiri Selatan
Timur
Z+ Kanan Keluar
Selatan X+
Keluar Y- Timur
Bawah Y- Kanan
Bawah

Menggambarkan arah arus listrik pada kawat:

I
Arah induksi
Arah arus Arah arus listrik
I magnet masuk
listrik ke atas ke kanan atau bidang kertas
ke timur atau ke utara

I Arah arus I Arah arus listrik Arah induksi


listrik masuk keluar bidang magnetik keluar
bidang kertas kertas atau ke bidang kertas
atau ke utara selatan atau ke selatan

Coba Anda perhatikan contoh berikut ini!

Sebuah kawat yang panjang berarus listrik I membujur dari arah selatan ke
utara, arah arus juga dari arah selatan ke utara. Analisislah medan magnet di sekitar
kawat.
Untuk menggambarkan arah arus listrik dari selatan ke utara, yang paling
mudah adalah menggambarkan arah arus listrik ke arah sumbu z – atau ke arah
masuk bidang kertas. Asumsikan kertas yang di meja Anda adalah seperti Anda
menghadap papan tulis. Kertas sebagai papan tulisnya.
Gambar arah arus listrik dari selatan ke utara atau ke arah sumbu z – atau

masuk bidang kertas dapat digambarkan sebagai berikut: I

@Medan Magnet
4

Dengan menggunakan kaidah tangan kanan, maka arah medan magnetik di


sekitar kawat, berbentuk melingkar searah dengan arah jarum jam.
F
E

D
A
I I

B
C

Arah medan magneti di beberapat titik seperti pada gambar di kanan atas adalah:

 Di titik A arahnya ke bawah atau ke sumbu y –


 Di titik B arahnya ke barat daya
 Di titik C arahnya ke kiri atau ke barat atau ke x –
 Di titik D arahnya ke atas atau ke sumbu y +
 Di titik E arahnya ke timur laut
 Di titik F arahnya ke kanan atau ke timur atau ke x +

x Soal Latihan 1.
y
x q1

Tentukan dan gambatkan arah induksi magnet dari seutas kawat lurus
1. Disebelah kanan kawat berarus listrik yang
arah arus nya ke utara

2. Disebelah kanan kawat berarus listrik yang


arah arusnya ke atas

3. Disebelah atas kawat berarus listrik yang


arah arusnya ke arah barat
4. Disebelah selatan kawat berarus listrik
yang arah arusnya ke atas

@Medan Magnet
5

5. Disebelah kanan kawat berarus listrik yang


arah arusnya ke selatan

6. Disebelah bawah kawat berarus listrik


yang arah arusnya ke kanan

2. HUKUM BIOT SAVART


Jean Baptiste Biot (1774 – 1862) dan Felix Savart (1791 – 1841) berdasarkan
percobaannya berhasil menentukan besarnya gaya yang dialami magnet di dekat
kawat berarus. Berdasarkan percobaan tersebut, dapat diturunkan persamaan
matematis untuk menghitung besarnya medan magnetik pada titik-titik di sekitar kawat
berarus listrik.
“Besar induksi magnetik pada
suatu titik disekitar penghantar
berarus listrik adalah:
1. Sebanding dengan kuat arus
dB listrik (I),
2. Sebanding dengan dengan
r panjang elemen penghantar (dl),
 3. Berbanding terbalik dengan
i kuadrat jarak antara titik ke
dl elemen
4. Sebanding dengan sinus sudut
apit antara arah melalui elemen
penghantar dan garis penghubung
titik itu ke elemen penghantar”

i dl sinθ
dB = k (4 – 1)
r2

@Medan Magnet
6

3. MEDAN MAGNET PADA KAWAT LURUS BERARUS LISTRIK


3.1. Kawat Lurus Yang Sangat Panjang Dan Berarus Listrik

Besarnya induksi magnetik pada


sebuah titik yang berjarak tertentu pada
dari sebuah kawat berarus listrik, dapat
diturunkan menggunakan persamaan Biot –
Savart ataupun Hukum Ampere.
Berdasarkan persamaan tersebut,
didapatkan bahwa pada jarak a dari kawat
panjang dan lurus yang berarus i, terdapat
induksi magnet (B) yang besarnya
μ0 i
B=
2π a
 o = permeabilitas udara (vakum)
= 4 x 10-7 Wb/A.m

Besarnya medan magnet dituliskan dengan simbol B. Sesuai dengan sistem


Internasional, besarnya memiliki satuan dalam tesla (T) yang diambil dari nama Nikola
Tesla. Tesla didefinisikan sebagai seberapa besar gaya medan magnet.
Untuk dua buah kawat atau lebih dapat diselesaikan dengan menggunakan kaidah
tangan kanan dan resultan dari masing-masing induksi magnet diselesaikan secara
vektor.

3.2. Kawat Lurus Yang Panjangnya Tertentu Dan Berarus Listrik


Untuk kawat yang panjangnya tertentu, seperti pada gambar
berikut ini,

i  P Besarnya induksi magnet pada



1 titik P adalah :
1
𝜇 𝑖
𝑜
B = 4𝜋𝑎 (𝑠𝑖𝑛 𝛼1 + 𝑠𝑖𝑛 𝛼2 ) (4 – 2)
a

@Medan Magnet
7

x Soal Latihan 2
y
x q1

5. Tentukan besar induksi magnetik pada jarak 10 cm dari pusat sebuah kawat lurus
berarus listrik 20 A (4·10-5 T)

6. Dua kawat lurus sejajar terpisah pada jarak 20 cm dan setiap kawat berarus 15 A.
Sebuah titik A sebidang dengan kawat-kawat tersebut dan berada 4 cm jauhnya
dari salah satu kawat, dan 16 cm dari kawat lainnya. Tentukan induksi magnetik di
titik A jika arus dalam kawat tersebut
a. keduanya searah
b. keduanya berlawanan arah (a. 5,625 x 10-5 T, b. 9,375 x 10-5 T)

7. Dua buah kawat sejajar berarus listrik masing-masing 2 A dan 6 A dipisahkan


dengan jarak 8 cm. Tentukan letak suatu titik dari kawat pertama agar induksi
magnetik di titik tersebut nol jika:
a. Arah arus kedua kawat adalah searah
b. Arah arus kedua kawat adalah berlawanan arah
(2 cm dari kawat I dan 6 cm dari kawat II; 4 cm dari kawat I dan 12 cm dari kawat II)

@Medan Magnet
8

8. Dua penghantar sejajar mengalirkan arus dengan arah yang berlawanan. Kawat A
terletak di sebelah kiri mengalirkan arus 10 A dan dipisahkan dengan jarak 20 cm
dari kawat B. Titik R terletak di tengah-tengah anatar kedua kawat dan titik S
terletak 10 cm di kanan kawat B. Jika induksi magnetik di titik C adalah nol,
tentukanlah:
a. nilai kuat arus i
b. nilai induksi magnetik di R (a. 10/3 A; b. 8/3 x 10-5 T)

9. Dua penghantar R dan S panjang terletak sejajar dengan jarak 10 cm. Masing-
masing berarus listrik 9 A dan 5 A. Hitunglah induksi magnetik pada suatu titik
yang berjarak 6 cm dari R dan 8 cm dari S jika:
a. Arah arus kedua kawat adalah searah
b. Arah arus kedua kawat adalah berlawanan (a. 3,25 x 10-5 T; b. 3,25 x 10-5 T)

10. Seutas kawat berarus listrik PQ yang panjangnya 10 cm dialiri arus 4 A. Tentukan
besar induksi magnetik di titik R yang berjarak 6 cm dari P dan 8 cm dari Q
(1,4 x 10-5 T)

11. Seutas kawat dibentuk sedemikian rupa seperti pada gambar:


Hitunglah besar induksi magnetik di titik P
4i 𝑖 P
( 𝑎 𝑥10−7 + 𝑎 .10−7 √2T)

a I

2a

@Medan Magnet
9

3.3. INDUKSI MAGNET PADA KAWAT MELINGKAR

Pada pusat lingkaran kawat (titik 0) yang berjari-jari a berarus


i dengan jumlah lilitan N, terdapat induksi magnetik yang
besarnya
μ0 i
B= N (4 – 3)
2 a

Dimana : a = jari – jari lingkaran


N = Banyak lilitan

Sedangkan pada titik P yang


berjarak r dari sisi lingkaran,
besarnya
μo I a sinα
BP =
2 r2
atau
μ0 i
BP = sin3  (4 – 4)
2 a
atau
μo 2a2 i
BP = 3
4
(x2 +a2 )2

Dimana : a = jari – jari lingkaran


r = jarak dari titik ke keliling lingkan
x = jarak titik P ke pusat kawat

x Soal Latihan 3
y
x q1

12. Jika induksi magnetik di pusat kawat lingkaran berarus 7.5 A adalah 2x 10-5 T,
dan jari-jari kawat lingkaran 30 cm. Tentukan banyak lilitan pada kawat tersebut
(4 lilitan)

@Medan Magnet
10

13. Seutas kawat dengan panjang total 8 m


dilengkungkan sehingga berbentuk seperti pada
gambar!
Jika arus yang mengalir adalah 3 A, hitunglah
induksi magnetik di titik P r
(3/82 x 10-7 T) P
14. Seutas kawat yang sangat panjang
dilengkungkan seperti pada gambar di
bawah. (Kawat pada titik A tidak
bersentuhan) Jika arus yang mengalir adalah P P
2 A dan jari-jari lingkaran adalah 4 cm,
tentukan besar induksi magnetik di titik P.
((𝜋+1) 10-5 T) i A
b
15. Sebuah penghantar berbentuk lingkaran
seperti gambar. Jika jari-jari lingkaran
a = 8 cm, dan arus listrik I = 10 A,
tentukanlah induksi magnetik di titik P
a
yang berjarak b = 6 cm dari pusat
lingkaran
(1,28  x 10-5 T)

@Medan Magnet
11

16. Dua buah setengah busur lingkaran sepusat


dengan jari – jari masing-masing 8 cm dan 6 cm
dialiri arus keduanya 4 A seperti pada gambar.
Hitunglah besarnya induksi magnetik dipusatnya P
(1,67 x 10-6 T)
P

17. Seutas dibentuk seperti pada gambar dibawah


ini. Jika arus yang mengalir adalah 3 A dan Q R
panjang PQRP adalah 1,2 m . Tentukan besar
dan arah induksi magnetik di titik P.
(0,327 nT keluar bidang kertas) i

300

@Medan Magnet
12

3.4. Induksi Magnetik pada Solenoida


Solenoida (kumparan) adalah kawat
melingkar berarus listrik yang dililitkan pada
inti besi lunak yang berbentuk silinder.
Medan magnetik di dalam solenoida dapat
dianggap seragam dan diluarnya adalah
nol.

Induksi magnetik ditengah solenoida


adalah:

B = o i n (4 – 5)

n = NL
= jumlah lilitan per satuan panjang kawat

Induksi magnetik paling kuat terletak di


pusat solenoida dan berkurang terus sampai
keujungnya, sehingga induksi magnetik di
ujung solenoida adalah setengah dari induksi
magnetik di pusat solenoida, yaitu:

B = ½ o i n (4 – 6)

3.5. Induksi Magnetik Toroida


Toroida merupakan solenoida yang dibuat melingkar, aliran arus yang melalui
keliling toroida menghasilkan medan magnetik yang tegak lurus bidang gambar.

Besarnya induksi pada sumbu toroida adalah:


μo Ni
B = (4 – 7)
2π a

dengan a adalah jari-jari efektif toroida

@Medan Magnet
13

x Soal Latihan 4.
y
x q1

18. Suatu solenoida yang panjangnya 2 meter memiliki 800 lilitan dan jari-jari 2 cm.
Solenoida itu dialiri arus sebesar 0,5 A. Tentukan induksi magnetik di pusat
solenoida dan di ujungnya
(8 x 10-5 T dan 4 x 10-5 T)

19. Sebuah toroida dengan jari-jari efektif 40 cm dialiri arus listrik 0,4 A. Jika induksi
magnetik di sumbu toroida sebesar 4 x 10-5 Wb/m2. Berapakah banyaknya lilitan
toroida? (200 lilitan)

@Medan Magnet
14

4. GAYA LORENTZ
Yaitu gaya yang dialami oleh kawat berarus listrik yang berada di dalam medan
magnet atau partikel yang bergerak didalam medan magnet

4.1. Gaya Lorentz Pada Kawat Penghantar Berarus Listrik


Jika sebuah penghantar berarus listrik
diletakkan di dalam medan magnet (B), maka
penghantar itu akan mendapatkan gaya yang
nilai vektornya adalah:

F=iLxB (4 – 8)

Atau besarnya gaya Lorentz jika i dan B tidak


tegak lurus adalah:

F = B i l sin  (4 – 9)

Dimana  merupakan sudut antara arah arus i


dan medan magnetik B,

Arah gaya Lorentz (F) selalu tegak lurus arah medan magnetik dan juga arah
arus.
Untuk menentukan arah gaya magnetik
digunakan kaidah tangan kanan:

“Bila tangan kanan dibuka dengan


ibu jari menunjukkan arah arus i
dan keempat jari lain dirapatkan
menunjukkan arah medan magnetik
B, maka arah gaya Lorentz keluar
tegak lurus dari telapak tangan”.

Sebagai contoh jika ada seutas kawat berarus listrik dengan arah dari selatan
ke arah utara di dalam medan magnet yang arahnya ke bawah maka kawat tersebut
akan mengalami gaya Lorentz yang arahnya ke kiri.

F
I

@Medan Magnet
15

x Soal Latihan 5.
y
x q1

Tentukan arah gaya magnetik dan gambarkan untuk hal berikut ini!
20. Arah arus ke barat di dalam medan magnet yang arahnya ke bawah!
21. Arah Arus listrik ke atas di dalam medan magnet yang arahnya ke utara
22. Arah Arus Listik ke sumbu x + dan medan magnet ke arah sumbu z+

23. Seutas kawat lurus membujur arah selatan utara dan terletak dalam medan
magnetik homogen. Jika kawat di alir arus ke utara, tentukan arah gaya yang
dialami oleh kawat dan gambarkan, bila arah medan magnetiknya:
a. ke atas d. ke bawah
b. ke barat e. ke timur

24. Seutas kawat berarus listrik yang besaranya 10 A dan arah nya tegak lurus
dengan medan magnetik B = 2 mT yang melingkupi kawat tersebut. Jika panjang
kawat 3 m, tentukan besar gaya yang dialami oleh kawat penghantar tersebut
(6 x 10-2 N)

25. Sebuah penghantar listrik yang berarus 30 A membentang lurus ke arah timur.
Penghantar itu terletak di daerah yang medan magnetiknya sejajar permukaan
bumi dan ke arah utara, dengan B = 8,5 x 10-4 T. Tentukan besar dan arah gaya
pada penghantar sepanjang 5 m karena adanya medan magnetik tersebut.
(1,275 x 10-1 N dan arah ke atas)

@Medan Magnet
16

26. Hitung gaya yang dialami oleh setiap mm kawat yang dialiri arus 6 A, di dalam
mendan magnet yang besarnya 0,4 mN A-1m-1
(2,4 x 10-4 N)

27. Seutas kawat yang terletak pada bidang XY dialiri arus 4 A dan arah arus
membuat sudut 600 terhadap sumbu X positif. Kawat dipengaruhi oleh medan
magnetik homogen 0,05 T. Tentukan besar dan arah gaya pada kawat sepanjang
80 cm, jika medan magnetik berarah ke sumbu:
a. X positif
b. Y positif
c. Z positif
(a. 8√3 x 10-2 N; b. 8x10-2 N ke; c. 1.6x10-1 N)

28. Seutas kawat lurus yang terletak di ekuator diarahkan sejajar dengan bumi
sepanjang barat – timur. Induksi magnetik bumi di titik itu horisontal dan besarnya
6 x 10-5 t. Jika massa per satuan panjang kawat 5 x 10-3 kg/m, berapakah besar
dan arah arus yang mengalir melalui kawat supaya besar dan arah arus yang
mengalir melalui kawat supaya besar gaya yang dialaminya seimbang dengan
berat kawat?
(5/6.103 A ke timur)

29. Seutas kabel listrik dengan massa jenis 18 gr/cm3 di aliri arus listrik 200 A dengan

menyebabkan sebuah gaya bekerja pada kawat yang besarnya sama dengan
berat kabel tetapi berlawanan arah. Hitunglah:
a. massa per satuan panjang kawat
b. luas penampang kabel
(a. 4.10-4 Kg/m; b. 2,22. 10-8 m2)

@Medan Magnet
17

4.2. Gaya Lorentz Pada Partikel Yang Bergerak


Dalam Medan Magnetik
Jika sebuah elektron bergerak di dalam medan magnetik, maka
elektron tersebut akan mendapatkan gaya Lorentz yang besarnya

F = B q v sin  (4 – 10)

Dimana v adalah kecepatan partikel dan  adalah


sudut antara arah v dan B.
Untuk  = 900 atau v tegak lurus B, maka
arah F, v dan B saling tegak lurus, dan arah
gaya Lorentz yang dialami oleh muatan
tersebut ditentukan dengan kaidah tangan
kanan berikut:

“Jika tangan kanan


dibuka dengan ibu
jari menunjukkan
arah kecepatan
partikel v
bermuatan q,
keempat jari
lainnya
menunjukkan arah
medan magnetik B
dan arah telapak
tangan kanan
menunjukkan arah
gaya Lorentz”.

Kaidah tangan kanan di atas digunakan jika muatan yang bergerak tersebut
adalah proton. Tetapi jika partikel bermuatan negatif (elektron), maka arah gaya
Lorentz berlawanan dengan arah gaya F yang ditentukan oleh kaidah tangan kanan.

 Jika partikel bergerak sejajar dengan arah


medan magnetik, maka F = 0, sehingga
partikel tidak dibelokkan di dalam medan
magnet, dan lintasan partikel berbentuk garis
lurus.

@Medan Magnet
18

 Jika partikel bergerak tegak lurus terhadap


medan magnetik, maka partikel akan
dipengaruhi gaya sentripetal yang besarnya

mv2
Fsp = , (4 – 11)
R

Sehingga jari-jari yang ditempuh


oleh partikel yang bergerak tegak
lurus dalam medan magnetik dapat
dihitung dengan cara menyamakan
besarnya gaya sentripetal dan gaya
Lorentz, dan didapatkan:
mv
R= (4 – 12)
Bq

 Jika partikel bergerak membentuk sudut 


(900 <  < 0) maka lintasan partikel berbentuk
spiral atau helix. Hal ini karena :
 Komponen vy yang tegak lurus B
menghasilkan gaya Lorentz yang tegak
lurus dengan vy. Gaya ini berfungsi
sebagai gaya sentripetal yang
menyebakan muatan akan bergerak
lingkaran dengan letak lingkaran sejajar
dengan bidang YOZ.

 Komponen v x yang sejajar dengan B tidak


menghasilkan gayua Lorentz sehinggga
muatan akan bergerak lurus.

 Gabungan dari kedua gerak ini


menghasilkan lintasan berbentuk helix
atau spiral.

Jika seberkas partikel positif dari keadaan


diam dipercepat oleh beda potensial V, dan
partikel tersebut kemudian melintasi medan
magnetik B secara tegak lurus, maka muatan itu
akan menempuh lintasan melingkar dengan jari –
jari yang besarnya dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut:

@Medan Magnet
19

Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2


Ep1 – Ep2 = Ek2 – Ek1
q V = ½ m v22 – ½ mv12

2qΔV
Jika kecepatan awal partikel adalah 0, maka  v1 = 0 sehingga: v2 = √ m
mv
Karena partikel menempuh lintasan berbentuk lingkaran dengan jari-jari : R = Bq
Dengan menggabungkan dua persamaan di atas, akan didapatkan jari-jari lintasanya
adalah:
Maka didapatkan jari-jari lintasan partikel adalah

1 2mΔV
R=
B
√ q
(4 – 13)

x Soal Latihan 6
y
x q1

Tentukan arah gaya magnetik dan gambarkan untuk hal berikut ini!
30. Proton bergerak ke tiur di dalam medan magnet yang arahnya ke bawah!
31. Elekton bergerak ke atas di dalam medan magnet yang arahnya ke utara
32. Elektron bergerak ke sumbu y + dan medan magnet ke arah sumbu z+

33. Sebuah proton ditembakkan sepanjang sumbu X positif dengan kecepatan 6,0 x
105 m/s. Gerak proton melintasi medan magnetik 0,04 T. Tentukan besar dan arah
gaya yang bekerja pada proton itu jika garis-garis medan magnetik berarah ke :
a. sumbu X negatif
b. sumbu Z positif
c. sumbu Y negatif
(a. 0; b. 3,84 x 10-15 ke selatan;
c. 3,84 x 10-15 ke utara)

@Medan Magnet
20

34. Sebuah elektron sedang bergerak pada bidang XY dengan kecepatan 3,0 x 105 m/s
dengan sudut 300 ke atas terhadap sumbu X positif. Elektron itu berada dalam
medan magnetik 7,5 x 10-3 T. Tentukan besar gaya yang bekerja pada elektron, jika
garis medan berarah ke:
a. sumbu X positif
d. sumbu Y negatif
e. sumbu Z positif

35. Sebuah proton yang bermassa 1,67 x 10-27 kg dari keadaan diam melalui beda
potensial 0,25 MV, kemudian proton itu memasuki garis medan magnetik secara
tegak lurus yang induksi magnetiknya 0,5 Wb/m2. Tentukan jari-jari lintasan proton
itu.
(0,14 m)

36. Sebuah proton dipercepat yang dipercepat melalui beda potensial tertentu
memasuki medan magnetik 2 x 10-2 T dengan arah tegak lurus sehingga
menempuh lintasan berbentuk lingkaran dengan jari-jari 30 cm. Tentukan besar
energi proton itu dalam elektron volt
(2,76 eV)

37. Sebuah proton dengan energi kinetik 30 pJ bergerak tegak lurus memasuki
medan magnetik homogen 0,2 T yang terdapat dalam sebuah kamar gelembung.
Berapa jari-jari busur lingkaran yang dibentuk oleh lintasan proton

@Medan Magnet
21

4.3. Gaya Lorentz Antara Dua Kawat Lurus


Sejajar Berarus Listrik

Pada dua kawat lurus yang dialiri arus


listrik dan dipasang sejajar akan terjadi gaya tarik
menarik apabila arah arusnya searah dan tolak
menolak apabila kedua arusnya berlawanan
arah.
Besarnya gaya persatuan panjang yang
dialami oleh kawat adalah

F μo i1 i2
= (4 – 14)
l 2π a

Jika kawat yang sejajar tersebut lebih dari


dua, maka kita dapat menghitung besarnya gaya
Lorentz yang dialami oleh salah satu kawat
dengan cara menghitung resultan gaya yang
dialami oleh kawat tersebut.

Catatan:
Dari persamaan diatas, pada tahun
1948 didefinisikan suatu besaran pokok
yaitu besaran kuat arus listrik, yaitu: Satu
Ampere adalah besar kuat arus yang
melalui dua penghantar panjang lurus
panjang sejajar yang terpisah satu meter
dalam vakum, sehingga jika kedua arus itu
searah maka kawat akan saling tarik
menarik dengan gaya 2 x 10-7 N.

Secara mikroskopis, sifat kemagnetan


bahan dibagai menjadi tiga, yaitu:
1. Diamagnetik; bahan-bahan yang
tidak dapat ditarik oleh magnet,
misalnya seng, emas dan bismut
2. Paramagnetik; bahan-bahan yang
dapat ditarik di dalam medan magnet
yang cukup kuat tetapi dengan gaya
yang lemahh, contohnya aluminium
dan platina
3. Ferromagnetik; bahan-bahan yang
menunjukkan sifat kemagnetan yang
kuat, contohnya nikel, besi dan kobalt

@Medan Magnet
22

x Soal Latihan 7
y
x q1

38. Dua pengantar lurus panjang dan sejajar terpisah 90 mm satu sama lain dan dialiri
arus masing-masing 2 A dan 4 A dalam arah yang sama. Tentukan gaya yang
dialami tiap-tiap kawat per 0,2 m panjang kawat.
(32/9 x 10-6 N/m)

39. Dua buah kawat sejajar masing-masing dialiri arus listrik 2,0 A sehingga timbul gaya
yang besarnya 2 x 10-7 N/m. Tentukan jarak antara kedua kawat itu
(4 m)

40. Tiga buah kawat lurus dan panjang di letakkan sejajar satu sama lain dan di aliri arus
listrik masing-masing 10 A, 20 A dan 30 A. Jika jarak kawat pertama dengan kedua
adalah 4 cm dan jarak antara kawat ke dua dengan ketiga adalah 6 cm, tentukanlah
besar dan arah gaya Lorentz per satuan panjang yang dialami oleh masing-masing
kawat

41. Dua penghantar sejajar dan panjang mengalirkan arus listrik. Penghantar A berarus
listrik 100 A terletak di bawah penghantar B. Jika massa per satuan panjang
penghantar B adalah 0,15 gr/cm, hitunglah arus yang harus diberikan pada
penghantar B agar jarak antar keduanya tetap 2 cm
(150 A)

@Medan Magnet
23

42. Pada suatu susunan penghantar lurus PQ dialirkan arus tetap 30 A. Penghantar segi
empat ABCD yang terletak sebidang dengan PQ berarus listrik 40 A. Berapakah
resultan gaya pada kawat ABCDA dan ke mana arahnya

Q
D C

I1 I2

P A B
25 cm 50 cm
(19,2 .10-5 N)

@Medan Magnet
24

5. PENERAPAN KONSEP GAYA MAGNETIK


Contoh penerapan konsep gaya magnetik adalah pada alat-alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, misalnya motor listrik dan alat ukur
listrik.
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah
tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.

Pengukuran kuat arus listrik dapat dilakukan dengan menggunakan ampermeter,


dimana ampermeter dihubungkan seri pada rangkaian, sedangkan pengukuran
tegangan listrik dengan menggunakan voltmeter, dimana voltmeter dipasang paralel
pada rangkaian.

Pengukuran Kuat Arus dengan Ampermeter

ampermeter ampermeter

Hambatan dalam Amperemeter


ampermeter sangat kecil sehingga tegangan
amperemeter dapat diabaikan.

Menaikkan Batas Ukur Ampermeter


Ampermeter mempunyai skala penuh atau batas ukur maksimum, sementara
kuat arus listrik yang akan diukur ada kalanya melebihi batas ukur maksimum
ampermeter tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, haruslah dipasang suatu
hambatan yang paralel (disebut dengan hambatan shunt) dengan ampermeter,
sehingga kelebihan arus akan mengalir ke hambatan tersebut.

Besarnya hambatan shunt yang diperlukan tersebut ditentukan dengan


persamaan:
R A
Rsh = (n-1) (4 – 15)

Dimana RA adalah hambatan dalam ampermeter, n merupakan pelipatan batas


ukur maksimum yang dihitung dari perbandingan antara batas ukur maksimum yang
baru (I) dengan batas ukur maksimum yang lama (IA),
I
N= (4 – 16)
IA

@Medan Magnet
25

Sebagai contoh, untuk ampermeter yang hambatan dalamnya RA = 50 


mempunyai batas ukur maksimum 1 mA, agar ampermeter ini mempunyai batas ukur
maksimum 1 A, maka akan harus dipasang hambatan paralel (shunt) sebesar:
50 1
Rsh = (1000-1)= 0,05 , adapun nilai n= =1000
10-3

Pengukuran Tegangan dengan Voltmeter

Voltmeter Voltmeter
Menaikkan Batas Ukur Voltmeter
Sebagaimana Ampermeter,
voltmeter juga kadang dipakai untuk
mengukur tegangan listrik yang
melebihi batas ukur maksimum
voltmeter tersebut. Untuk mengatasi hal
tersebut, haruslah dipasang suatu
hambatan yang seri (disebut dengan Voltmeter
hambatan muka) dengan voltmeter,
sehingga kelebihan tegangan akan
mengalir ke hambatan tersebut.
Besarnya hambatan muka (Rm) yang diperlukan tersebut ditentukan dengan
persamaan:
Rm = (n - 1)RV (4 – 17)
Dimana RV adalah hambatan dalam voltmeter, n merupakan pelipatan batas
ukur maksimum yang dihitung dari perbandingan antara batas ukur maksimum yang
baru (V) dengan batas ukur maksimum yang lama (VV),
V
N= (4 – 18)
VV

x Soal Latihan 8
y
x q1

43. Sebuah galvanometer memiliki batas ukur kuat arus 0,10 mA dan hambatan
dalam 50 . Berapakah hambatan depan yang harus dipasang agar dihasilkan
sebuah voltmeter dengan batas ukur tegangan 500 mV (4950 )

44. Sebuah voltmeter memiliki batas ukur 1 volt dan hambatan 500 . Berapa besar
hambatan depan yang harus dipasang agar batas ukurnya menjadi 10 volt?
(4,5 k)

@Medan Magnet
26

Soal-Soal Latihan

Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus Berarus Listrik


45. Besar kuat medan magnet disuatu titik yang letaknya sejauh r dari suatu
penghantar lurus yang dialiri arus listrik I adalah sebanding dengan
a. I b. rI c. r/I
d. I/r e. I/r2

46. Besar kuat medan listrik di sekitar kawat lurus berarus listrik
bergantung pada ....
a. luas penampang kawat d. massa kawat per satuan panjang
b. panjang kawat e. jarak suatu tempat ke kawat
c. jenis bahan kawat

47. Induksi magnet di sebuah titik yang berjarak 5 cm dari suatu penghantar lurus dan
panjang yang berarus listrik sebesar 10 A adalah ....
a. 2 x 10-5 Wb/m2 d. 2 x 10-6 Wb/m2
b. 4 x 10-5 Wb/m2 e. 4 x 10-7 Wb/m2
-6 2
c. 4 x 10 Wb/m

48. Seutas kawat lurus dibentangkan dari timur kebarat. Apabila kawat tersebut dialiri
arus dalam arah barat ke timur, dimana arah induksi magnet diatas kawat
a. ke utara d. ke barat
b. ke timur e. ke bawah
c. ke selatan

49. Jika arah arus sejajar sumbu Y positif, maka induksi magnetik yang terletak sejauh
2 satuan dititik x positif akan searah dengan sumbu
a. X positif d. Y negatif
b. Z positif e. Z negatif
c. Y positif
50. Kawat lurus dialiri arus listrik sebesar I ampere. Jika kuat arusnya dijadikan dua
kali dan jaraknya dijadikan tiga kali, maka induksi magnetiknya akan menjadi
a. 2/3 kali semula d. 3 kali semula
b. 3/2 kali semula e. 6 kali semula
c. 2 kali semula

51. Dua buah kawat bersilangan tegak lurus berjarak 10 cm


dialiri arus 10 A. Induksi magnetik disebuah titik tepat
ditengah kedua kawat itu adalah
a. 42 x 10-5 T d. 4 x 10-6 T
b. 3 x 10-5 T e. nol
-5
c. 22 x 10 T

@Medan Magnet
27

52. Dua kawat panjang dan sejajar dipasang vertikal pada jarak d. Kawat pertama
dialiri arus sebesar I keatas. Titik P terletak diantara keduanya dan berjarak 1/3 d
dari kawat pertama. Jika induksi magnet di P sama dengan nol, maka arus pada
kawat adalah
a. I/3 ke bawah d. 2 I keatas
b. I/2 ke bawah e. 2 I kebawah
c. 3I keatas

53. Dua kawat yang lurus dan panjang terpisah pada jarak 2a. Kedua kawat dialiri arus
yang sama besar dengan arah yang berlawanan. Induksi magnetik di tengah-
tengah antara kedua kawat adalah B. Induksi magnetik dititik yang berjarak a dari
kawat pertama dan berjarak 3 a dari kawat kedua adalah ….
a. 0 d. 2 B
b. 1/3 B e. ½ B
c. 3 B

54. Tiga buah kawat sejajar A, B, dan C masing-masing dialiri arus I. Jika kawat
tersebut dan titik R membentuk sebuah bujursangkar dan induksi magnet dititik R
akibat kawat A adalah B tesla, maka induksi magnet dititik R akibat ketiga kawat itu
adalah
a. B d. B/5
b. B/2 e. 3 B
c. B/3

55. Tiga buah kawat sejajar. Kawat pertama berarus 10 A terletak diatas kawat kedua
dan dibawah kawat ketiga. Jika kuat arus kawat kedua 20 A dan berjarak d dari
kawat pertama, serta kuat arus kawat ketiga 20 A dan berjarak 40 cm dari kawat
kedua, maka agar induksi magnet tepat ditengah-tengah kawat kedua dan ketiga
sama dengan nol, maka jarak d haruslah
a. 10 cm d. 60 cm
b. 20 cm e. 80 cm
c. 40 cm

Medan Magnet pada Kawat Melingkar


56. Seutas kawat dibentuk menjadi lingkaran yang berjari-jari
10 cm, kemudian dialiri arus listrik sebesar 5 A. Induksi
magnetik dititik pusat lingkaran adalah
a. 10-6 Wb/m2 d. 10-4 Wb/m2
-5 2
b. 10 Wb/m e. 2 x 10-4 Wb/m2
c. 5 x 10-5 Wb/m2

57. Besaran-besaran di bawah ini yang mempengaruhi induksi


magnetik di dalam kumparan adalah ....
a. kuat arus, banyaknya lilitan, panjang kumparan
b. panjang kawat, kuat arus, tegangan listrik
c. tegangan listrik, kuat arus, luas penampang
d. kuat arus, panjang kumparan, luas penampang
e. kedudukan, kuat arus, luas kumparan

@Medan Magnet
28

58. Kawat ¾ lingkaran dengan jari-jari 3 m dialiri arus 6 A. Maka


besar induksi magnetik pada pusat lingkaran adalah ....
a.  x 10-5 T d. 3 x 10-7 T
b.  x 10-7 T e. 5 x 10-7 T
-5
c. 3 x 10 T

59. Sebuah kawat berbentuk lingkaran dialiri arus listrik. Jika arah arus berlawanan
dengan arah putaran jarum jam dan berada dalam medan magnet homogen B
yang tegak lurus dengan bidang lingkaran, maka akan terjadi
a. kawat berputar sesuai dengan arah putaran jarum jam
dan pusat lingkaran sebagai sumbu
b. kawat berputar berlawanan dengan putaran jarum jam
c. memperbesar lingkaran kawat
d. memperkecil lingkaran kawat
e. berputar dengan salah satu diameter sebagai sumbu

60. Arus listrik sebesar 2 A mengalir dalam penghantar berbentuk lingkaran berjari-jari
3 cm, dan terletak pada bidang horizontal. Titik P terletak pada sumbu lingkaran
pada jarak 4 cm dari pusatnya. Jika dilihat dari P, arah arus itu sesuai dengan arah
putaran jarum jam, maka besar dan arah induksi magnetik di titik P adalah ....
a. 2,50  x 10-5 T ke atas
b. 3,01  x 10-7 T ke bawah
c. 4,50  x 10-7 T ke bawah
d. 3,14  x 10-7 T ke atas
e. 2,88  x 10-6 T ke bawah

Medan Magnet pada Solenoida dan Toroida


61. Induksi magnetik disebuah titik yang berada ditengah-tengah
sumbu solenoida yang berarus listrik adalah
1. berbanding lurus dengan jumlah lilitan
2. berbanding terbalik dengan kuat arus
3. berbanding lurus dengan permeabilitas zat dalam solenoida
4. berbanding terbalik dengan panjang solenoida
Pernyataan yang benar adalah
a. 1 dan 3 c. 1,2 dan 3
b. 2 dan 4 d. 1,2,3 dan 4
c. 1, 2 dan 3

62. Untuk memperbesar induksi solenoid dapat dilakukan


1. menambah jumlah lilitan
2. memperbesar penampang solenoid
3. memperpendek solenoid
4. mengganti inti solenoid dengan inti yang memiliki permeabilitas yang besar
Pernyataan yang benar adalah
a. 1 dan 2 d. 1,2 dan 4
b. 1 dan 3 e. 1,2,3 dan 4
c. 1, 2 dan 3

@Medan Magnet
29

63. Tabel berikut menunjukkan besaran fisis dari dua buah solenoida:
Jenis Lilitan Kuat arus Panjang
1 600 2 0,5
2 200 3 0,5
Perbandingan induksi magnet dipusat solenoide pertama dan kedua adalah
a. 1 : 2 d. 3 : 1
b. 1 : 3 e. 3 : 2
c. 2 : 1

64. Solenoida yang panjangnya 2 m memiliki 800 lilitan dan jari-jari 2 cm. Solenoida
dialiri arus ½ A. Induksi magnet diujung solenoida adalah
a. 2 x 10-4 Wb/m2 d. 8 x 10-5 Wb/m2
-5 2
b. 4 x 10 Wb/m e. 8 x 10-7 Wb/m2
c. 4 x 10-6 Wb/m2

65. Solenoida dengan panjang a dan toroida dengan jari-jari b memiliki jumlah lilitan
sama dan dilalui arus yang sama besar. Perbandingan induksi magnetik di pusat
solenoida dan toroida adalah
a. a : b d. 2a : b
b. b : a e. 1 : 1
c. a : b
66. Induksi magnetik yang dihasilkan solenoida akan membesar bila
1. solenoida diisi inti besi
2. kuat arus listrik diperbesar
3. jumlah lilitan tiap satuan panjang diperbesar
4. luas penampang kumparan diperbesar
Pernyataan yang benar adalah
a. 1, 2 dan 3 d. 2 dan 4
b. 1,2,3 dan 4 e. 4 saja
c. 1 dan 3
67. Sebuah solenoide yang panjangnya 6,28 cm dan luas penampang 5 cm2 terdiri
atas 300 lilitan. Jika solenoida dialiri arus 2 A, maka energi yang tersimpan
a. 9 x 10-4 J d. 4,5 x 10-4 J
b. 1,8 x 10-3 J e. 3 x 10-4 J
-4
c. 9 x 10 J

68. Solenoida X, Y dan Z dari bahan yang sama dialir arus listrik.

Urutan yang menghasilkan induksi magnetik dari besar ke kecil adalah ….


a. X, Y, Z d. X, Z, Y
b. Y, Z, X e. Z, X, Y
c. Y, X, Z

@Medan Magnet
30

69. Sebuah solenoide dialiri arus searah. Jika kedalam solenoida dimasukkan inti besi,
akan terjadi
a. kuat arus menjadi lebih besar d. induksi magnetik menjadi lebih kecil
b. kuat arus menjadi lebih kecil e. induksi magnet tetap
c. induksi magnetik menjadi lebih besar

70. Berikut adalah gambar-gambar medan magnetik B dan penghantar berarus I!

Gambar-gambar yang memperlihatkan arah yang benar adalah ….


a. (1), (2) dan (3) d. (4) saja
b. (1) dan (3) e. (1), (2), (3) dan (4)
c. (2) dan (4)

Gaya Lorentz
71. Sebuah kawat penghantar tegak lurus terhadap permukaan bumi dengan arah
arus keatas berada didalam medan magnetik dari selatan ke utara. Arah gaya
Lorentz yang bekerja adalah ….
a. ke timur d. ke barat
b. ke tenggara e. ke barat laut
c. ke selatan

72. Perhatikan gambar berikut:


i
Kawat lurus berarus tersebut akan mendapat gaya yang arahnya .... S U
a. Ke depan d. Ke atas
a. Ke kiri e. Ke bawah
b. Ke kanan

73. Pada kawat yang panjangnya 60 cm mengalir arus listrik 2 ampere. Bila kawat
tersebut diletakkan tegak lurus medan magnet homogen B = 10-3 Wb/m2, maka
gaya Lorentz yang dialami kawat adalah
a. 0,6 x 10-3 N d. 1,4 x 10-3 N
b. 0,8 x 10-3 N e. 1,6 x 10-3 N
-3
c. 1,2 x 10 N

74. Arah gaya magnetik yang terjadi pada kawat berarus yang diletakkan dalam
medan magnet seperti gambar di bawah adalah ….
B
a. ke atas d. searah B I
b. ke bawah e. ke bawah
c. berlawanan arah B

@Medan Magnet
31

75. Sehelai kawat dengan panjang 0,5 m yang dialiri arus listrik 2 A dengan dengan
arah ke barat diletakan dalam medan magnet 0,2 T yang arahnya ke atas. Gaya
yang dialami kawat tersebut …..
a. 0,2 N , arah ke utara d. 0,8 N, arah ke utara
b. 0,2 N, arah ke selatan e. 0,8 N, arah ke selatan
c. 0,2 N, arah ke timur

Gaya Antara Dua Kawat Berarus Listrik


76. Dua kawat sejajar berarus listrik masing-masing 2 A dan 4 A. Induksi magnet
ditengah-tengah kawat jika jarak kedua kawat 20 cm adalah
a. 4 x 10-6 Wb/m2 d. 8 x 10-8 Wb/m2
b. 4 x 10-8 Wb/m2 e. 12 x 10-6 Wb/m2
-6 2
c. 8 x 10 Wv/m

77. Pada dua buah kawat sejajar yang masing-masing dialiri arus listrik sama besar
timbul gaya yang besarnya 2 x 10-7 N/m. Jarak antara kedua kawat itu 1 m. Besar
arus dalam setiap kawat adalah ….
a. ¼ A d. 1 A
b. 1/8 A e. 2 A
c. ½ A

78. Dua penghantar I dan II sejajar berarus listrik, sehingga gaya yang dialami masing-
masing penghantar tiap satuan panjang F1. Bila pada penghantar I arus dinaikkan
4 kali semula dan jarak kedua penghantar menjadi ½ kali semula, gaya pada
masing-masing penghantar menjadi F2. Perbandingan besar gaya F1 dan F2
adalah
a. 1 : 2 d. 2 : 1
b. 1 : 4 e. 4 : 1
c. 1 : 8

79. Dua buah kawat lurus yang sangat panjang diletakkan sejajar satu sama lain pada
jarak r. Jika kedua kawat itu masing-masing dialiri arus searah I yang sama, maka
kedua kawat itua akan ....
a. tolak menolak dengan gaya sebanding r
b. tarik menarik dengan gaya sebanding r-2
c. tolak menolak dengan gaya sebanding r-1
d. tarik menarik dengan gaya sebanding dengan r-1
e. tarik menarik dengan gaya sebanding r2

80. Jika dua kawat lurus sejajar di aliri arus listrik masing-masing I1 dan I2 (I2 = 2 I1),
maka gaya interaksi tiap satuan panjang pada kawat pertama adalah ....
a. ½ kali gaya interaksi pada kawat kedua
b. sama dengan gaya interaksi pada kawat kedua
c. 2 kali gaya interaksi pada kawat kedua
d. ¼ kali gaya interaksi pada kawat kedua
e. 4 kali gaya interaksi pada kawat kedua

@Medan Magnet
32

81. Pada dua buah kawat sejajar yang masing-masing dialiri arus listrik yang sama
besar, timbul gaya yang besarnya 2 x 10-7 N. Besarnya arus dalam setiap kawat
jika jarak antara kedua kawat itu 1 meter adalah
a. 1/8 Ampere d. 1 Ampere
b. ¼ Ampere e. ½ Ampere
c. 2 Ampere

82. Dua buah kawat sejajar berarus listrik yang sama besarnya. Jika jarak kedua
kawat 10 cm dan timbul gaya tolak menolak diantara keduanya sebesar 1,8 x 10-7
N/m, maka kuat arus dan arahnya adalah
a. 0,3 A, arah arus pada kedua kawat sama
b. 0,3 A, arah arus pada kedua kawat berlawanan
c. 0,4 A, arah arus pada kedua kawat sama
d. 0,4 A, arah arus pada kedua kawat berlawanan
e. 0,5 A, arah arus pada kedua kawat sama

83. Pada gambar tampak tiga buah kawat lurus, panjang dan sejajar. Hitung gaya yang
dialami bagian kawat C sepanjang 25 cm!
B C D

a. 0,7 mN ke kanan
3 cm 5 cm
b. 0,7 mN ke kiri
c. 0,3 mN ke kanan’
d. 0,3 mN ke kiri
e. 0,5 mN ke kanan
30 A 10 A 20 A

84. Pada gambar di bawah terlukis bahwa kawat lurus pq dilalui arus listrik sebesar I1
= 10 A dan kawat empat persegi panjang abcd dilalui arus I2 = 5 A. Resultan gaya
yang dialami kawat empat persegi panjang abcd sebesar ...
Q
a b
a. 20 N
b. 60 N I1 I2
c. 120 N
d. 180 N
d c
e. 220 N P
1 cm 20 cm

Gaya Lorentz pada Muatan yang bergerak didalam medan magnet


85. Sebuah muatan positif bergerak dari arah utara ke selatan
dalam ruang bermedan magnet yang arahnya dari timur ke
barat. Muatan tersebut akan dibelokkan kearah
a. timur c. atas e. lurus
b. barat d. bawah

@Medan Magnet
33

86. Besar gaya yang dialami sebuah partikel bermuatan yang


bergerak dalam medan magnetik bergantung pada hal-hal
berikut kecuali
a. massa partikel d. muatan partikel
b. arah gerak partikel e. medan magnetik
c. kecepatan partikel

87. Sebuah muatan negatif bergerak dalam medan magnetik


seperti tampak pada gambar disamping. X X X X X X X X X
Muatan akan bergerak dalam arah .... X X X X X X X X X
a. Lurus ke atas
b. Lurus ke bawah X X X X X X X X X
c. Melingkar sesuai arah jarum jam X X X X X X X X X
d. Melingkar berlawanan arah jarum jam
e. Lurus ke kiri

88. Setelah dipercepat dalam beda potensial V, sebuah partikel


bermuatan memasuk medan magnet homogen dengan
induksi magnetik B. jika partikel itu bergerak melingkar
dalam medan magnetik dengan jari-jari R, maka massa
partikel itu adalah
a. qBR/V d. qR/V
b. 2V/(BR)2 e. qVB/R
2
c. (BR) /V

89. Elektron yang bergerak dengan kecepatan 5 x 104 m/detik


sejajar dengan kawat berarus 10 A. Pada jarak 1 cm dari
kawat akan mendapat gaya sebesar
a. 3,2 x 10-18 N d. 1,6 x 10-18 N
-20
b. 3,2 x 10 N e. Nol
-20
c. 1,6 x 10 N

90. Suatu muatan positif dari 0,2 C bergerak dengan kecepatan


2 m/s dalam medan magnetik yang besarnya 5 Wb/m2. Arah
kecepatan muatan itu sejajar dengan arah medan magnetik.
Gaya yang dialami oleh muatan tersebut adalah ....
a. nol d. 2 N
b. 0,08 N e. 50 N
c. 0,5 N

91. Sebuah partikel bermassa m bergerak melingkar dengan


jari-jari R dan laju v didalam medan magnet B. Arah AB x x vx x x x x x x x
x x x x x xx x x x
tegak lurus masuk bidang gambar. Besar dan jenis muatan x x x xRx x x x x x
partikel adalah x xx x x x x x x x
a. q = mv/BR , positif d. q = BR/mv, negatif m
b. q = vR/mB, negatif e. q = mv/BR, negatif
c. q = BR/mv, positif

@Medan Magnet
34

92. Perhatikan gambar arah arus listrik (I), medan magnetik (B)
dan gaya Magnetik (F) berikut ini:
1. 4.
B B
B F F F

i i
i

X X X X
2. F B X 5.
FX XB X
X X X X
X X X
i i

Hubungan arah yang benar adalah ....


a. 1, 2 dan 3 d. 4 dan 5
b. 1, 3 dan 5 e. 1, 2, 3, 4 dan 5
c. 3, 4 dan 5

93. Sebuah ampermeter dapat mengukur kuat arus maksimum


50 mA. Hambatan dalam ampermeter 199,8 . Pada
ampermeter ini dipasang hambatan shunt sebesar 0,2 ,
berapakah kuat arus maksimum yang dapat diukur
sekarang?
a. 50 A d. 5 A
b. 40 A e. 2,5 A
c. 25 A

94. Sebuah voltmeter mempunyai hambatan dalam 1000 


dengan batas ukur maksimum 10 Volt. Berapa besar
hambatan muka yang harus dipasang seri dengan voltmeter
agar batas ukurnya dpat diperbesar menjadi 100 Volt?
a. 10 kW d. 7 kW
b. 9 kW e. 5 kW
c. 8 kW

95. Sebuah galvanometer yang hambatanya 50  akan


mengalami simpangan maksimum jika dilalui arus 0,01 A.
Agar dapat digunakan untuk mengukur tegangan hingga 100
V, maka harus dipasang ….
a. hambatan muka sebesar 9950 
b. hambatan muka sebesar 5000 
c. hambatan cabang sebesar 9950 
d. hambatan cabang sebesar 5000 
e. hambatan muka dan cabang masing-masing sebesar 2500 

@Medan Magnet
35

96. Sebuah ampermeter mempunyai hambatan 18  dan


berdaya ukur 10 mA. Agar daya ukur ampermeter meningkat
menjadi 100 mA harus dipasang hambatan ….
a. 0,8  seri dengan ampermeter
b. 0,8  paralel dengan ampermeter
c. 2,0  seri dengan ampermeter
d. 2,0  paralel dengan ampermeter
e. 8,0  seri dengan ampermeter

97. Dua buah kawat sejajar berjarak 13 cm dan


berarus listrik yang arah dan besarnya
sama, yaitu 3 A . Tentukanlah besarnya
medan magnet pada titik R yang berjarak 5
cm dari kawat pertama dan 12 cm dari
kawat kedua.

98. Dua penghantar lurus paralel terpisah


sejauh 12 cm masing-masing membawa
arus 2 A dan 4 A dengan arah yang sama.
Tentukan letak suatu titik dari kawat
pertama yang medan magnetnya nol

99. Dua buah konduktor berbentuk setengah


lingkaran dengan jari-jari a = 5 cm dan b = 10
cm dialiri arus listrik 4 A, seperti tampak pada
gambar. Hitunglah besar induksi magnet total
yang timbul di titik pusat (A)

I
(1,2  x 10-5 T)

100. Dalam suatu percobaan untuk mengukur


kuat medan magnet homogen digunakan
elektron yang dipercepat dari keadaan diam
melalui beda potensial 350 V. Elektron bergerak
melingkar dalam medan magnet dengan jari-jari
7,5 cm. Hitunglah:
a. kuat medan magnet
b. kecepatan sudut elektron
c. periode elektron

@Medan Magnet
36

101. Suatu penghantar ditekuk sedemikian


sehingga bentuknya seperti tampak pada
gambar. Titik P adalah pusat kedua busur
lingkaran. Tentukanlah besarnya induksi
magnetik di titik P!

b
𝜇𝑜 𝐼 1 1
( ( − ))
60 0 12 𝑎 𝑏
a
102. Sebuah siklotron yang dirancang untuk
mempercepat proton memiliki medan magnetik
0,5 T dalam bidang dengan jari-jari 1,25 m.
Tentukan:
a. frekuensi siklotron
b. kelajuan maksimum proton-proton tersebut

103.Dua buah kawat masing-masing dialiri arus 4 A


dan 6 A, seperti pada gambar! Tentukan besar
dan arah induksi
y+ magnet di titik O
I1

4 cm
X+
0

z+ I2
6 cm

104. Sebuah penghantar berbentuk L dan dialiri arus 2 A.


Hitunglah induksi magnetik di titik 0
O

3m
4m

105. Sebuah partikel bermuatan bergerak dengan laju tetap


memasuki medan magnet dan medan listrik secara tegak
lurus, yang besarnya masing-masing 0,2 Wb/m2 dan
6 x 104 V/m. Hitunglah laju gerak partikel tersebut.

@Medan Magnet
37

106. Dua buah konduktor berbentuk lingkaran dengan jari-jari


yang sama 10 cm dipasang berhadapan pada jarak 10
cm. Bila konduktor di aliri arus 20 A, tentukanlah besar
induksi magnetik total yang terjadi di titik P!
A
(18 x 10-5 T)

107. Dua buah konduktor berbentuk lingkaran dipasang


berhadapan secara sejajar dengan jarak 4 cm satu sama
lain. Jika jari-jari kedua konduktor itu 3 cm dan dialiri arus
yang besarnya sama yaitu 2 A, hitunglah besar induksi
magnetik di pusat lingkaran salah satu konduktor jika arah
arus kedua konduktor tersebut berlawanan!

108. Sebuah siklotron digunakan untuk mempercepat proton


sehingga memiliki energi kinetik 5 MeV dalam suatu gerak
melingkar. Medan magnet dalam siklotron yang tegak
lurus arah kecepatan proton memiliki induksi magnetik 2
T. Tentukan:
a. jari-jari lintasan
b. frekuensi gerak melingkar proton
(a. 0,16 m; b. 3 x 107 Hz)

@Medan Magnet
38

DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur. 2003. Schaum Easy Outline : Applied Physics. New York: McGraw Hill.
Bueche, Frederick and Eugene Hescht. 2006. Schaum’s Outline of College Physics, 10th
Edition (Paperback). New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Clifford, J and Philpott, G. 2002. Physics. London: Longman.
Curran, Greg. 2005. Homework Helpers: Physics. New York: Career Press, Inc.
Cutnell, John D and Kenneth W. Johnson. 2009. Physics Studen Study Guide (Paperback).
New York: John Willey & Sons Inc.
Dale Ewen, Neill Schurter, and Erik Gundersen. 2008. Applied Physics (9th edition); New
Jersey: Prentice Hall.
Duncan, Tom. 2000. Advanced Physics, Fifth Edition. London: John Murray (Publisher) Ltd.
Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists and Enginers with Modern Physics,
Third Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Halliday, David, Robert Resnick and Jearl Walker. 2001. Fundamental of Physics. Sixth
Edition. New York: John Willey & Sons.
Kuhn, Karl F. 2009. Basic Physics, A Self-Teaching Guide. Second Edition. New York:
John Willey & Sons, Inc.
Menzel, Donald H. 2008. Fundamental Formulas of Physics. New York: Dover Publication
Inc.
___. 2008. The Free High School Science Textx: Textbooks for High School Students
Studying the Science Physics Grade 10 – 12. Boston. USA

@Medan Magnet
39

@Medan Magnet

Anda mungkin juga menyukai