Anda di halaman 1dari 10

BAB 1 PENDAHULUAN

Tujuan Pokok Bahasan


Pembahasan bertujuan membekali 1. Parameter Alat Ukur
kemampuan : 2. Sistem Satuan
1. Mendefinisikan sistem satuan 3. Klasifikasi kelas meter
besaran listrik dan kalibrasi
2 Memilih dan menempatkan alat 4. Macam-macam peraga
ukur yang baik berdasarkan
parameter
3. Mampu menyebutkan macam-
macam peraga penunjukkan alat
ukur

1.1. Parameter Alat Ukur


Alat ukur listrik merupakan berupa gerak dengan
peralatan yang diperlukan oleh menggunakan alat ukur. Perlu
manusia. Karena besaran listrik disadari bahwa untuk dapat
seperti : tegangan, arus, daya, menggunakan berbagai macam
frekuensi dan sebagainya tidak alat ukur listrik perlu pemahanan
dapat secara langsung ditanggapi pengetahuan yang memadai
oleh panca indera. Untuk tentang konsep - konsep
mengukur besaran listrik tersebut, teoritisnya. Dalam mempelajari
diperlukan alat pengubah. Atau pengukuran dikenal beberapa
besaran ditransformasikan ke istilah, antara lain :
dalam besaran mekanis yang

Instrumen : adalah alat ukur untuk menentukan nilai atau besaran


suatu kuantitas atau variabel.
Ketelitian : harga terdekat dengan mana suatu pembacaan
instrumen mendekati harga sebenarnya dari variabel yang
diukur.
Ketepatan : suatu ukuran kemampuan untuk hasil pengukuran yang
serupa
Sensitivitas : perbandingan antara sinyal keluaran atau respons
instrumen terhadap perubahan masukan atau variabel
yang diukur.
Resolusi : :perubahan terkecil dalam nilai yang diukur yang mana
instrumen akan memberi respon atau tanggapan.
Kesalahan : penyimpangan variabel yang diukur dari harga (nilai) yang
sebenarnya.
Alat ukur listrik dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
Alat ukur standar/absolut :
Alat ukur absolut maksudnya bahwa alat tersebut tidak perlu
adalah alat ukur yang menunjukkan dikalibrasi atau dibandingkan
besaran dari komponen listrik yang dengan alat ukur lainnya lebih
diukur dengan batas-batas pada dahulu. Contoh dari alat ukur ini
konstanta dan penyimpangan pada adalah galvanometer.
alat itu sendiri. Ini menunjukkan

Gambar 1-1 Alat ukur standar galvanometer


Alat ukur sekunder :
Alat ukur sekunder maksudnya sudah dikalibrasi dengan
adalah semua alat ukur yang membandingkan pada alat ukur
menunjukkan harga besaran listrik standar/absolut. Contoh dari alat
yang diukur dan dapat ditentukan ukur ini adalah alat ukur listrik yang
hanya dari simpangan alat ukur sering dipergunakan sehari-hari.
tersebut. Sebelumnya alat ukur
Gambar 1-2 Alat ukur sekunder

1.1.1. Sistem Satuan Dalam Pengukuran


1.1.1.1. Satuan Dasar dan Satuan Turunan
Ilmu pengetahuan dan teknik dinyatakan satuan-satuan dasar.
menggunakan dua jenis satuan, Arus listrik, temperatur, intensitas
yaitu satuan dasar dan satuan cahaya disebut dengan satuan
turunan. Satuan-satuan dasar dasar tambahan. Sistem satuan
dalam mekanika terdiri dari dasar tersebut selanjutnya dikenal
panjang, massa dan waktu. Biasa sebagai sistem internasional yang
disebut dengan satuan - satuan disebut sistem SI. Sistem ini
dasar utama. Dalam beberapa memuat 6 satuan dasar seperti
besaran fisis tertentu pada ilmu tabel 1-1.
termal, listrik dan penerangan juga

Tabel 1-1 Besaran-besaran satuan dasar SI


Kuantitas Satuan Dasar Simbol
Panjang meter m
Massa kilogram kg
Waktu sekon s
Arus listrik amper A
Temperatur kelvin K
Intensitas cahaya kandela Cd
Satuan-satuan lain yang dapat beberapa satuan turunan telah
dinyatakan dengan satuan-satuan diberi nama baru, contoh untuk
dasar disebut satuan-satuan daya dalam SI dinamakan watt
turunan. Untuk memudahkan yaitu menggantikan j/s.

Tabel 1-2 Beberapa contoh satuan yang diturunkan

Kuantitas Satuan Simbol Dinyatakan


yang dalam satuan SI
diturunkan atau satuan yang
diturunkan
Frekuensi hertz Hz 1 Hz = 1 s -1
Gaya newton N 1 N = I kgm/s 2
Tekanan pascal Pa 1 Pa = 1 N/m 2
Enersi kerja joule J 1 J = 1 Nm
Daya watt W 1 W = 1 J/s
Muatan listrik coulomb C 1 C = 1 As
GGL/beda potensial volt V 1 V = 1 W/A
Kapasitas listrik farad F 1 F = 1 AsIV
Tahanan listrik ohm : 1 = I V/A
Konduktansi siemens S 1 S = 1 :- 1
Fluksi magnetis Weber Wb 1 Wb = I Vs
Kepadatan fluksi Tesla T 1 T = 1 Wb/m 2
Induktansi Henry H 1 H = 1 Vs/A
Fluksi cahaya Lumen lM l m = 1 cd sr
Kemilauan lux lx l x = 1 lm/m 2

1.1.1.2. Sistem-sistem Satuan


Asosiasi pengembangan Ilmu coulumb mengenai muatan listrik
Pengetahuan Inggris telah adalah satu. Satuan-satuan
menetapkan sentimeter sebagai turunan untuk arus listrik dan
satuan dasar untuk panjang dan potensial listrik dalam sistem
gram sebagai satuan dasar untuk elektromagnetik, yaitu amper dan
massa. Dari sini dikembangkan volt digunakan dalam pengukuran-
sistem satuan sentimeter-gram- pengukuran praktis. Kedua satuan
sekon (CGS). Dalam sistem ini beserta salah satu dari satuan
elektrostatik CGS, satuan muatan lainnya seperti: coulomb, ohm,
listrik diturunkan dari sentimeter, henry, farad, dan sebagainya
gram, dan sekon dengan digabungkan di dalam satuan
menetapkan bahwa permissivitas ketiga yang disebut sistem praktis
ruang hampa pada hukum (practical system).
Tahun 1960 atas persetujuan sebagai satuan temperatur dan
internasional ditunjuk sebagai intensitas cahaya, seperti terlihat
sistem internasional (SI). Sistem pada tabel 1-1. Demikian pula
SI digunakan enam satuan dasar, dibuat pengalian dari satuan-
yaitu meter, kilogram, sekon, dan satuan dasar, yaitu dalam sistem
amper (MKSA) dan sebagai satuan desimal seperti terlihat pada tabel
dasar tambahan adalah derajat 1-3.
kelvin dan lilin (kandela) yaitu

Tabel 1-3 Perkalian desimal

Faktor perkalian dari Sebutan


satuan Nama Symbol

1012 Tera T
109 Giga G
106 Mega M
103 Kilo K
102 Hekto h
10 Deca da
10-1 Deci d
10-2 Centi c
10-3 Milli m
10-6 Micro P
10-9 Nano n
10-12 Pico p
10-15 Femto f
10-18 atto a

Ada pula satuan bukan SI yang kelipatannya, digunakan dalam


dapat dipakai bersama dengan pemakaian umum. Lebih jelasnya
satuan SI. Beserta kelipatan - dapat diperhatikan pada tabel 1-4.

Tabel 1-4 Satuan bukan SI yang dapat dipakai bersama dengan satuan

Kuantitas Nama Satuan Simbol Definisi


Waktu menit menit 1 menit = 60 s
jam jam 1 jam = 60 menit
hari hari 1 hari = 24 jam
Sudut datar derajat R 10 = (JS/180 )rad
menit , 1, = ( 1/60 )o
sekon : 1" = ( 1/60 )
Massa Ton T 1 t = 103 k9
1.1.1.3. Sistem Satuan Lain
Di Inggris sistem satuan panjang massa 1 pon (lb) = 0,45359237 kg.
menggunakan kaki (ft), massa pon Berdasarkan dua bentuk ini
(lb), dan waktu adalah detik. (s). memungkinkan semua satuan
Satuan-satuan tersebut dapat sistem Inggris menjadi satuan -
dikonversikan ke satuan SI, yaitu satuan SI. Lebih jelasnya
panjang 1 inci = 1/12 kaki perhatikan tabel 1-5.
ditetapkan = 25,4 mm, untuk

Tabel 1-5 Konversi satuan Inggris ke SI


Satuan Inggris Simbol Ekivalensi metrik Kebalikan
Panjang 1 kaki ft 30,48 cm 0,0328084
1 inci In 25,40 mm 0,0393701
Luas 1 kaki kuadrat Ft2 9,2903 x 102 cm 2 0,0107639x10
In 2 6,4516 x 102 2
1 inci kuadrat
Isi 1 kaki kubik Ft3 mm 2 0,15500 x 10-2
Massa 1 pon lb 0,0283168 m 3 35,3147
Kerapatan 1 pon per kaki kubik lb/ft3 0,45359237 kg 2,20462
Kecepatan 1 kaki per sekon ft/s 16,0185 kg/m 3 0,062428
Gaya 1 pondal pdl 0,3048 m/s 3,28084
Kerja, energi 1 kaki-pondal ft pdl 0,138255 N 7,23301
Daya 1 daya kuda Hp 0,0421401 J 23,7304
745,7 W 0.00134102

1.2. Kesalahan Ukur


Saat melakukan pengukuran sebab terjadinya kesalahan
besaran listrik tidak ada yang pengukuran. Kesalahan -
menghasilkan ketelitian dengan kesalahan dalam pengukuran
sempurna. Perlu diketahui dapat digolongkan menjadi tiga
ketelitian yang sebenarnya dan jenis, yaitu :

1.2.1 Kesalahan-kesalahan Umum (gross-errors)


Kesalahan ini kebanyakan kebiasaan yang buruk, seperti :
disebabkan oleh kesalahan pembacaan yang tidak teliti,
manusia. Diantaranya adalah pencatatan yang berbeda dari
kesalahan pembacaan alat ukur, pembacaannya, penyetelan
penyetelan yang tidak tepat dan instrumen yang tidak tepat. Agar
pemakaian instrumen yang tidak mendapatkan hasil yang optimal,
sesuai dan kesalahan penaksiran. maka diperlukan pembacaan lebih
Kesalahan ini tidak dapat dihindari, dari satu kali. Bisa dilakukan tiga
tetapi harus dicegah dan perlu kali, kemudian dirata-rata. Jika
perbaikkan. Ini terjadi karena mungkin dengan pengamat yang
keteledoran atau kebiasaan - berbeda.
Hasil pembacaan
< harga Pembacaan
Posisi > harga
sebenarnya
pembacaan senearnya
yang benar

Gambar 1-3 Posisi pembacaan meter

Gambar 1-4 a Pembacaan yang salah Gambar 1-4 b Pembacaan yang benar
Gambar 1-5 Pengenolan meter tidak tepat

1.2.2. Kesalahan-kesalahan sistematis (systematic errors)


Kesalahan ini disebabkan oleh mengetahui instrumen tersebut
kekurangan-kekurangan pada mempunyai kesalahan atau tidak
instrumen sendiri. Seperti yaitu dengan membandingkan
kerusakan atau adanya bagian- dengan instrumen lain yang
bagian yang aus dan pengaruh memiliki karakteristik yang sama
lingkungan terhadap peralatan atau atau terhadap instrumen lain yang
pemakai. Kesalahan ini merupakan akurasinya lebih tinggi. Untuk
kesalahan yang tidak dapat menghindari kesalahan-kesalahan
dihindari dari instrumen, karena tersebut dengan cara : (1) memilih
struktur mekanisnya. Contoh : instrumen yang tepat untuk
gesekan beberapa komponen yang pemakaian tertentu; (2)
bergerak terhadap bantalan dapat menggunakan faktor-faktor koreksi
menimbulkan pembacaan yang setelah mengetahui banyaknya
tidak tepat. Tarikan pegas kesalahan; (3) mengkalibrasi
(hairspring) yang tidak teratur, instrumen tersebut terhadap
perpendekan pegas, berkurangnya instrumen standar. Pada
tarikan karena penanganan yang kesalahan-kesalahan yang
tidak tepat atau pembebanan disebabkan lingkungan, seperti :
instrumen yang berlebihan. Ini efek perubahan temperatur,
semua akan mengakibatkan kelembaban, tahanan udara luar,
kesalahan-kesalahan. Selain dari medan-medan maknetik, dan
beberapa hal yang sudah sebagainya dapat dihindari dengan
disinggung di atas masih ada lagi membuat pengkondisian udara
yaitu kesalahan kalibrasi yang bisa (AC), penyegelan komponen-
mengakibatkan pembacaan komponen instrumen tertentu
instrumen terlalu tinggi atau terlalu dengan rapat, pemakaian
rendah dari yang seharusnya. pelindung maknetik dan
Cara yang paling tepat untuk sebagainya.

Pegas pegas
Gambar 1-6 Posisi pegas
1.2.3. Kesalahan acak yang tak disengaja (random errors)
Kesalahan ini diakibatkan oleh
penyebab yang tidak dapat pengamatan. Untuk mengatasi
langsung diketahui. Antara lain kesalahan ini dengan menambah
sebab perubahan-perubahan jumlah pembacaan dan
parameter atau sistem pengukuran menggunakan cara-cara statistik
terjadi secara acak. Pada untuk mendapatkan hasil yang
pengukuran yang sudah akurat.
direncanakan kesalahan - Alat ukur listrik sebelum digunakan
kesalahan ini biasanya hanya untuk mengukur perlu diperhatikan
kecil. Tetapi untuk pekerjaan - penempatannya / peletakannya. Ini
pekerjaan yang memerlukan penting karena posisi pada bagian
ketelitian tinggi akan berpengaruh. yang bergerak yang menunjukkan
Contoh misal suatu tegangan besarannya akan dipengaruhi oleh
diukur dengan voltmeter dibaca titik berat bagian yang bergerak
setiap jam, walaupun instrumen dari suatu alat ukur tersebut. Oleh
yang digunakan sudah dikalibrasi karena itu letak penggunaan alat
dan kondisi lingkungan sudah diset ukur ditentukan seperti pada tabel
sedemikian rupa, tetapi hasil 1-6
pembacaan akan terjadi
perbedaan selama periode

Tabel 1-6 Posisi alat ukur waktu digunakan

Anda mungkin juga menyukai