Anda di halaman 1dari 23

GARDU INDUK

STATE VAR COMPENSATOR (SVC)


Kelompok 3 :
1. Adi Pawoto (01)
2. Maya Puspita Sari (11)
3. Muhammad Zain Abdillah (13)
4. Rizki Silviandari (19)
5. Stanley Stevenson (21)
01
Pengertian Static Var Compensator ( SVC )

• Static Var Compensator merupakan peralatan yang dibutuhkan untuk mengatasi gangguan
sistem kelistrikan yang timbul akibat penggunaan beban yang memerlukan daya relatif besar
berupa harmonisa dan jatuh tegangan yang dapat mengakibatkan kinerja peralatan berkurang.

• Penggunaan SVC diperlukan untuk memperbaiki faktor daya dan pengurangan arus harmonisa .

• SVC terdiri dari dua peralatan utama yaitu TCR (Thyristor Controlled Reactor) dan Filter circuit
01
Pengertian TCR TCR adalah singkatan dari Thyristor Controlled Reactor atau Reaktor yang
Dikendalikan Thyristor. Dalam sistem transmisi tenaga listrik, TCR adalah resistansi yang dihubungkan
secara seri melalui katup thyristor dua arah.
Katup thyristor adalah katup fasa yang dikontrol dan memberikan daya reaktif yang dikirim harus
disesuaikan untuk memenuhi kondisi sistem yang bervariasi.

Pengertian Filter circuit Rangkaian filter adalah rangkaian yang terdiri dari reactor dan capacitor shunt

Rangkaian filter ada 3


unit yang masing-masing 150Hz, 250Hz, dan 350Hz. Fungsi dari filter circuits adalah :
- Untuk filter arus harmonik pada jaringan
- Mengimbangi daya reaktif induktif, mengurangi tekanan
pada Transformer dan jaringan akibat beban reaktif, sehingga meningkatkan faktor daya system.
Bagian – Bagian SVC
02
1. Thyristor valve tower 3. Kapasitor
Adalah bagian dari Thyristor Controlled Reactor Digunakan untuk memperbaiki kualitas
(TCR) yang berguna sebagai pengatur sudut energi listrik dengan memperbaiki mutu
penyalaan ketika tegangan transmisi berada pada tegangan di sisi beban, memperbaiki faktor
besaran kontrolnya daya (cos phi) dan mengurani rugi daya
transmisi.
2. Reaktor 4. Sistem Pendingin
Aplikasi pemasangan reaktor dalam sistem tenaga Sistem pendingin dibutuhkan untuk
listrik adalah untuk membentuk reaktansi induktif memindahkan panas dari thyristor dan
dengan tujuan tertentu, membatasi arus gangguan, resistor pada rangkaian AC
menyaring harmonisa ,mengkompresi VAR,
mengurangi arus pentahanan netral, peredam surja
transien, pengurang flicker pada aplikasi tanur
listrik,penyeimbang beban dan power conditioning
03 FUNGSI UTAMA SVC
Static Var Compensator

Fungsi utamanya untuk mengatur tegangan pada bus ter tentu dengan cara mengontrol
besaran reaktansi ekivalen. Dari sudut pandang operasional, SVC bekerja seperti reaktansi
variabel shunt yang bisa menghasilkan atau menyerap daya reaktif untuk mengatur besarnya
tegangan pada titik sambungan ke jaringan AC.

Dalam bentuk yang paling sederhana, SVC terdiri dari komponen fixed capacitor(FC) yang
terhubung paralel dengan thyristorcontrolled reactor (TCR).
03
FUNGSI SVC SECARA RINCI

1. Meningkatkan kapasitas sistem transmisi


2. Penurunan dan pembatasan frekuensi over voltage power disebabkan load rejection
3. Memperbaiki stabilitas jaringan AC
4. Mengontrol tegangan
5. Mengontrol aliran daya reaktif
6. Mencegah terjadinya ketidakstabilan tegangan
7. Mengurangi harmonic
8. Mengurangi flicker
Jenis jenis svc
04  Berdasarkan Kontrol Yang Digunakan

1. SVC menggunakan TCR dan fixed Capasitor (FC)

Fixed Capasitor bank terhubung ke sistem melalui step down transformator.

Kapasitor Bank adalah kumpulan dari beberapa kapasitor yang dihubungkan secara seri atau paralel satu
sama lain untuk menyimpan energi listrik. Penyimpanan yang dihasilkan kemudian digunakan untuk
menetralkan atau memperbaiki kelambatan faktor daya dan meningkatkan jumlah keseluruhan energi yang
tersimpan
04
2. SVC menggunakan TCR dan ThyristorSwitched Capasitor (TSC)

Kompensator jenis ini berguna untuk mengurangi losses pada kondisi beroperasi dan menjaga
kinerja agar lebih baik saat gangguan sistem yang besar.

TCR adalah resistansi yang dihubungkan secara seri melalui katup thyristor dua arah.

TSC adalah peralatan yang digunakan untuk mengkompensasi daya reaktif dalam sistem tenaga
listrik.
04 3. SVC menggunakan Forced Commutation Inverters (FCI)

SVC ini terdiri dari satu inverter (sumber konverter tegangan dc misalnya VSC) menggunakan
gare turn-off (GTO) thyristor. Untuk inverter ini, sumber dc dapat berupa batere atau
kapasitor yang tegangan terminalnya dapat ditinggikan atau diturunkan oleh pengontrol
inverter.
Inverter ini dihubungkan ke system supply melalui reaktansi secara bergantian
dan output trafo
Jenis SVC Berdasarkan Pemasangan Pada Transmisi

1. TCSR (Thyristor Controlled Series Reactor)


TCSR singkatan dari Thyristor Controlled Series Reactor yang
dapat digunakan pada jaringan transmisi yang
membutuhkan
pengurangan beban dengan cepat dan pembatasan dari arus
gangguan
(Current fault). Alat ini dapat pula digunakan bersama TCSC
pada
jaringan transmisi yang memerlukan kompensasi induktif
seri yang
besar.
2. TCSC (Thyristor Controlled Series Capasitor

Thyristor Controlled Series Capacitor (TCSC) yang berfungsi


sebagai pengendali impedansi dari jaringan transmisi. Seperti
diketahui, impedansi sepanjang jaringan transmisi umumnya bersifat
induktif sedangkan yang bersifat resistif hanya berkisar 5 hingga 10%.
Ini berarti akan terasa sangat besar manfaatnya apabila kita mampu mengendalikan impedansi transmisi yang bersifat
induktif pada
kondisi stabil (steady state impendance).
Hal ini dapat ditempuh dengan cara penambahan kapasitor dan induktor secara seri.
Hubungan kapasitor secara seri ini akan berakibat pada pengurangan
impedansi pada transmisi sedangkan penghubungan induktor secara
seri akan berarti kenaikan impedansi pada transmisi yang sama.
TCPR (Thyristor Controlled Phasa Angle Regulator)
TCPR adalah singkatan dari Thyristor Controlled Phase Angle
Regulator. Alat ini berfungsi sebagai pengendali selisih sudut fasa
pada tegangan dari kedua ujung jaringan transmisi yang sama. Fungsi
tersebut dimungkinkan dengan cara menyuntikan tegangan secara seri
pada jaringan transmisi listrik. Penambahan sudut fasa a pada
tegangan transmisi V dicapai dengan cara menambahkan tegangan Vq
yang tegak lurus terhadap V. Tegangan Vq sendiri dihasilkan dari
tegangan sekunder transformator yang dihubungkan dengan dua fasa
dari sistim transmisi tiga fasa ini.
UPFC (Unified Power Flow Controller
UPFC memiliki perancangan berbasis inverter dengan
menggunakan thyristor. pada UPFC, vektor tegangan Vpq yang
dihasilkan oleh inverter dimasukkan secara seri ke jaringan
transmisi.
Tegangan searah (dc) yang digunakan inverter ini didapatkan dari
hasil penyearah (rectification) tegangan dari transmisi yang sama.
UPFC merupakan alat kendali daya aktif dan daya reaktif secara
terpisah pada trasmisi listrik dan dapat dipasang pada ujung
pengirim maupun penerima daya.
UPFC juga merupakan alat pengendali daya yang sangat
fleksibel karena dapat menggunakan salah satu atau kombinasi
parameter dasar dari sistem aliran daya yaitu tegangan transmisi,
impedansi transmisi, dan selisih sudut fasa transmisi.

Hal ini merupakan sebuah keuntungan karena dengan pemasangan


satu UPFC yang dapat mengendalikan ketiga parameter tersebut,
Maka tidak hanya sistem jaringan transmisi akan menjadi lebih baik,
Tetapi juga akan menjadi lebih murah dan mudah dalam
pemeliharaan dan
pengoperasiannya.
Dengan kata lain, pemasangan satu UPFC akan sama halnya dengan
pemasangan alat TCSC, STATCON dan TCPR.
Penjelasan svc

 Svc biasanya dipakai untuk meningkatkan batas stabilitas sistem dan megurangi osilasi daya

• Static VAR Compensator (SVC) dapat digunakan untuk mempertahankan nilai tegangan pada suatu
bus yang terhubung dengan SVC, dengan nilai yang dikehendaki selama variasi beban, dengan cara

05 menyerap dan menginjeksi daya reaktif melalui kontrol sudut penyalaan.

 Svc dirangkai dengan menghubungkan filter harmonc secara pararel dengan TCR

• Static Var Compensator dirangkai dengan menghubungkan Filter Harmonic secara paralel dengan
TCR. Menyediakan filter daya reaktif kapasitif yang sebagian mengimbangi daya reaktif induktif
disediakan oleh TCR.Untuk mengimbangi beban maka kapasitor pada fixed capacitors dibuat besar
melebihi kapasitas daya reaktif yang dihasilkan oleh beban EAF. Ini dikarenakan parameter yang
diubah dan fleksibel adalah keluaran daya reaktif pada TCR dengan menyesuaikan besar daya reaktif
yang dikeluarkan oleh beban EAF
06 PRINSIP kerja svc

• SVC merupakan peralatan yang mampu bekerja dengan menyerap atau menghasilkan
arus reaktif yang terkontrol dengan cara menyerap daya reaktif dari sistem atau
menghasilkan daya reaktif untuk sistem.

• SVC ini berfungsi untuk menyuntikkan atau menyerap daya reaktif statis yang
terkendali dan dihubungkan paralel yang mempunyai keluaran (output) yang bervariasi
untuk mempertahankan atau mengontrol variabel tertentu pada sistem tenaga listrik,
terutama tegangan bus.

• Prinsip kerja Static VAR Compensator (SVC) yaitu dengan cara mengatur sudut
penyalaan thyristor, sehingga dapat mengatur keluaran daya reaktif dari SVC dan
besarnya arus reaktor.

• Arus yang diterima oleh kompensator daya reaktif statis ( SVC ) merupakan
penjumlahan dari arus kapasitor dan arus reactor.

 Dengan demikian Static VAR Compensator (SVC) akan memberikan kompensasi daya
reaktif maupun mengambil daya reaktif yang sesuai dengan kebutuhan sistem.Gambar
dibawah ini menunjukan Static VAR Compensator Sistem.
Failure Mode and Effects Analysis

07
FMEA menjadi dasar untuk menentukan komponen-komponen yang akan diperiksa dan
dipeliharaan.

FMEA atau Failure Modes Effects Analysis dibuat dengan cara:


1. Mendifinisikan sistem (peralatan) dan fungsinya.
2. Menentukan Subsistem dan fungsi tiap Subsistem Subsistemnya : reaktor, kapasitor,
thyristor valve tower, cooling system, klem
3. Menentukan functional failure tiap Subsistem.
4. Menentukan failure mode tiap Subsistem.
08
Pedoman Pemeliharaan

1. In Service Inspection, ( kegiatan pengamatan visual )


2. In Service Measurement, ( pengukuran / pengujian saat
peralatan bekerja )
3. Shutdown Testing / Measurement / Treatment, ( pengujian
saat peralatan padam )
4. Shutdown Treatment ( perawatan pada peralatan )
08
Penjelasannya
1. in Service Inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian peralatan
mencegah potensi turunnya kerja peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan peralatan.

Diantaranya pada :
1. Cooling System
• Mencatat nilai temperatur pada indikator meter input thyristor
• Mencatat nilai conductivity 1 pada indikator meter
• Mencatat nilai conductivity 2 pada indikator meter.

2. Demin Unit
• Mencatat nilai conductivity
• Mencatat nilai record demint/deionising eneble/make up (haur)
• Memeriksa kebocoran instalasi air pendingin
08 2. in Service Measurement adalah kegiatan pengukuran/pengujian yang dilakukan pada
saat peralatan sedang dalam keadaan bertegangan/beroperasi

Salah satu nya dengan cara :


• Thermovisi
Metode thermovasi pada SVC bertujuan untuk memantau kondisi SVC saat beroperasi. Pola
temperatur akan terlihat pada bagian-bagian SVC yang di monitor, bagian mana pada
subsistem SVC tersebut yang mengalami overheat atau penyimpangan lainnya. Dari hasil
tersebut akan dievaluasi untuk mengatasi masalah pada peralatan.
08 3. Shutdown testing/measurement adalah pekerjaan pengujian yang dilakukan pada saat
peralatan dalam keadaan padam, saat pemeliharaan rutin maupun pada saat investigasi
ketidaknormalan.

• Pemeliharaan pada reaktor ( Lihat pada buku pedoman pemeliharaan reaktor )


• Pemeliharaan pada kapasitor ( Lihat pada buku pedoman pemeliharaan kapasitor )
• Pemeliharaan Cooling Syestem
08 Shutdown Treatment
A. Cooling System
1. Pompa air
- Memeriksa kondisi bearing pompa
- Memeriksa terminal kabel motor pompa kencangkan/perbaiki sambungan jika terindikasi
lost kontak
- Mengecat ulang body pompa jika terindikasi berkarat
- Memeriksa kekuatan ikatan baut dudukan pompa
2. Instalasi Air Pendingin
3. Filter Air
4. Resin
5. Eksternal Heat Exchanger
6. Instrumen Meter Tekanan, Meter aliran dan meter konduktiviti dan meter temperature

B. Thyristor Valve Tower


1. Almari Panel TCR
- Membersihkan ruangan panel bagian luar/dalam
- Memeriksa panel bagian atas, lapisi waterproofing jika terindikasi bocor
2. Isolator Support perangkat Thyristor antar phasa dan ke body
3. Kabel dan Terminal Kabel
Kesimpulan
1. SVC merupakan komponen penting dalam sistem
tegangan tinggi. Yang mampu memberikan daya reaktif
pada sistem dengan cara mengatur reaktor maupun
kapasitor yang terpasang.

2. Kebutuhan daya reaktif yang sering berubah dan fleksibel


dapat menyebabkan penurunan level tegangan sistem
khususnya pada gardu induk. Disinilah peranan SVC
sebagai penyedia daya reaktif yang fleksibel sangat
penting untuk menjaga level tegangan dari sistem.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai