Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENGATURAN DAYA REAKTIF

PERBANDINGAN SYNCHRONOUS CONDENSER DAN STATIC


COMPENSATOR DALAM MENGATUR TEGANGAN DAN DAYA
REAKTIF

OLEH

EKA ROMAITO

197034003

FAKULTAS MAGISTER TEKNIK

JURUSAN MAGISTER TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019

1
PERBANDINGAN SYNCHRONOUS CONDENSER DAN STATIC
COMPENSATOR DALAM MENGATUR TEGANGAN DAN DAYA
REAKTIF

EKA ROMAITO

Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik, USU

E-mail : ekaromaito15@gmail.com

Abstrak

Pada sistem tenaga listrik, kualitas listrik adalah hal utama yang mendapat perhatian besar
karena berhubungan dengan kehandalan pada sistem tenaga listrik. Permasalahan yang kerap
mempengaruhi kehandalan yang terjadi pada sistem tenaga listrik adalah mengenai daya
reaktif. Berbagai solusi terus dicari sehubungan dengan kompensasi daya reaktif pada sistem
tenaga listrik. Kompensasi daya reaktif merupakan upaya agar tercapainya sistem tenaga
listrik yang handal. Pada tulisan ini, dilakukan tinjauan mengenai perbandingan penggunaan
Synchronous Condenser dan Static Synchronous Compensator (STATCOM) sebagai
kompensator daya reaktif. Kedua kompensator ini mampu menyuplai baik arus kapasitif dan
induktif. Namun terdapat perilaku dinamis yang berbeda secara prinsip serta terdapat
perbedaan besarnya rugi-rugi pada tiap kompensator yang perlu diketahui dari kompensator
ini karena merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam penggunaan kompensator
daya reaktif.

1.Pendahuluan

Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan oleh peralatan magnetik (transformator, motor dan
relay) untuk menghasilkan fluks magnetisasi. Daya reaktif memiliki efek mendalam pada
keamanan sistem tenaga karena mempengaruhi tegangan di seluruh sistem. Daya reaktif hadir
ketika tegangan dan arus tidak dalam kondisi sefasa. Daya reaktif diukur dalam Volt Ampere
Reaktif (VAR). Daya Reaktif dihasilkan ketika gelombang arus mendahului gelombang
tegangan (faktor daya bersifat leading) serta digunakan ketika gelombang arus tertinggal

2
terhadap gelombang tegangan (faktor daya lagging). Kompensasi daya reaktif diartikan
sebagai pengaturan daya reaktif yang menstabilkan sistem tegangan AC pada jaringan listrik.
Karena berhubungan dengan kualitas daya, pemasangan peralatan kompensator sering
dilakukan untuk kontrol daya reaktif yang tepat, sehingga kehandalan pada sistem kelistrikan
tetap tercapai. Beberapa tulisan menjelaskan mengenai bagaimana sebuah pembangkit
melakukan pemilihan terhadap kompensator daya reaktif. Pada tulisan ini, tinjauan berfokus
tentang perbedaan antara Synchronous condenser (SC) dan Static Synchronous Compensator
(STATCOM) yang digunakan sebagai kompensator daya reaktif.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Synchronous Condenser

Synchronous Condenser adalah motor sinkron yang diaplikasikan untuk kontrol faktor
daya. Poros pada motor sinkron dibiarkan berputar dengan bebas, atau dengan kata lain
berputar tanpa terhubung dengan beban mekanik. Secara fungsi, kondensor sinkron hanyalah
mesin sinkron yang terhubung ke sistem tenaga bukan untuk tujuan mengubah tenaga listrik
menjadi tenaga mekanik maupun sebaliknya. Untuk alasan inilah mesin sinkron dalam
keadaan berputar tanpa beban mekanik tidak menyerap ataupun membangkitkan daya aktif
melainkan berperan terhadap penyesuaian kondisi pada jaringan transmisi tenaga listrik.
Faktor daya sistem dapat ditingkatkan menggunakan Synchronous Condenser dengan cara
memvariasikan eksitasi. [4]Peningkatan dan penurunan eksitasi arus medan sebanding dengan
peningkatan dan penurunan tegangan keluaran (E) dari Synchronous Condenser

Gambar.1 Rangkaian Ekivalen Synchronous Condenser [8]

Dengan mengabaikan rugi-rugi, perbedaan sudut fasa (δ) antara tegangan keluaran dari
Synchronous Condenser (E) dan tegangan pembangkit (V) dapat diasumsikan sebesar nol.
Jika tegangan keluaran oleh Synchronous Condenser (E) lebih besar daripada tegangan bus
pembangkit (V) Synchronous Condenser berada pada kondisi overexcited berfungsi seperti

3
kapasitor yang menyuntikkan daya reaktif ke dalam sistem ac sehingga bekerja dengan faktor
daya (pf) mendahului (leading). Jika arus medan menurun, maka tegangan keluaran oleh
Synchronous Condenser lebih kecil daripada tegangan bus (pembangkit), Synchronous
Condenser berada pada kondisi underexcited berfungsi seperti induktor yang menyerap daya
reaktif dari ac sistem sehingga motor bekerja dengan factor daya(pf) terbelakang (lagging).
Besarnya arus reaktif yang disuplai oleh SC dapat bervariasi ketika besarnya E divariasikan.

Ketika δ = 0 besarnya arus reaktif yang ditarik (Ir) adalah

𝑉−𝐸
𝐼𝑟 = … … … … … … … … … … … … … … … … (1)
𝑋′

2.2 Static Synchronous Compensator

[6]
Static Synchronous Compensator (STATCOM) adalah peralatan kompensasi reaktif
yang terhubung shunt yang dapat menghasilkan atau menyerap daya reaktif yang outputnya
dapat bervariasi sehingga dapat mempertahankan kontrol parameter tertentu dari sistem
tenaga listrik. Output daya reaktif dicapai dengan cara yang sama seperti pada mesin sinkron,
yakni melalui pengaturan tegangan. Pada IEEE STATCOM didefinisikan sebagai konverter
daya switching otomatis disuplai dari sumber energi listrik yang sesuai dan dioperasikan
untuk menghasilkan serangkaian tegangan multifase yang dapat diatur, yang dapat
digabungkan ke sistem tenaga AC untuk tujuan pertukaran daya nyata dan reaktif yang dapat
dikendalikan secara independen (bebas). STATCOM telah didefinisikan sesuai IEEE dengan
tiga komponen pengoperasian struktural. Komponen pertama adalah komponen Static,
kompensator ini direalisasikan tanpa bagian yang bergerak (no rotating components).
Komponen kedua adalah komponen Sinkron, dianalogikan dengan mesin sinkron ideal
dengan tegangan 3 fase sinusoidal pada frekuensi dasar. Komponen ketiga adalah
kompensator: diberikan kompensasi reaktif.

Secara khusus, STATCOM yang ditinjau dalam tulisan ini adalah konverter sumber tegangan
yang diberikan input tegangan dc, menghasilkan serangkaian tegangan output tiga fasa,
dihubungkan ke tegangan sistem ac yang sesuai melalui reaktansi yang relatif kecil
(induktansi kebocoran transformator dan kopling transformator). Tegangan dc disediakan
oleh penyimpan energi kapasitor.

4
ESTATCOM V

Coupling
Transformer

Transformer
leakage
inductance

Voltage
Source
Converter

Idc = 0

Dc energy
Vdc
source

Gambar. 2 Skema STATCOM [7]

Konverter sumber tegangan digunakan untuk mengubah tegangan input DC ke tegangan


output AC. DC energy source / DC Capacitor digunakan untuk memasok tegangan DC secara
konstan ke konverter sumber tegangan. Reaktansi induktif (Transformator Leakage
Inductance dan Coupling Transformer) menetralisir harmonisa yang diproduksi oleh
konverter sumber tegangan.

Ketika digunakan dengan konverter sumber tegangan, tegangan output ac STATCOM diatur
sedemikian rupa sehingga aliran daya reaktif yang diperlukan dapat diatur di bus beban yang
terhubung. Karena adanya pasokan sumber tegangan dc dari kapasitor, konverter sumber
tegangan mengubah tegangan dc menjadi sumber tegangan ac dan mengendalikan tegangan
bus. Pertukaran daya reaktif antara konverter dan sistem ac dapat dikontrol dengan
memvariasikan amplitudo dari tegangan output STATCOM seperti yang diilustrasikan dalam
rangkaian ekivalen Gambar 3

Gambar 3. Rangkaian ekivalen STATCOM [6]

5
Voltage Source Converter (VSC) mewakili tegangan STATCOM. Ketika amplitudo tegangan
output (Vsc) diatur di atas tegangan bus pembangkit (v), arus akan mengalir melalui reaktansi
dari konverter ke sistem ac dan konverter menghasilkan daya reaktif untuk sistem ac
(STATCOM bersifat kapasitif) . Ketika amplitudo tegangan output (VSC) diatur di bawah
tegangan bus pembangkit, maka arus mengalir dari sistem ac ke konverter dan konverter
menyerap daya reaktif dari sistem ac (STATCOM bersifat Induktif). Jika amplitudo tegangan
output (VSC) setara dengan tegangan bus pembangkit maka besarnya daya reaktif adalah
nol. Dalam kondisi ini STATCOM dikatakan dalam mode floating.

Apabila rugi-rugi diabaikan, konverter menghasilkan tegangan tiga fase dalam fase melalui
tegangan jaringan tiga fase. Kemudian, arus reaktif yang ditarik dalam satu fase adalah

𝑉𝑆𝐶 − 𝑉
𝐼𝑄 = … … … … … … … … … … … … … … … … (2)
𝑋𝑆𝐶

di mana X adalah jumlah dari coupling transformer dan induktansi kebocoran transformator.
Sehingga besarnya daya reaktif adalah

𝑉
1−𝑉
𝑆𝐶
𝑄 = 𝑉𝐼𝑄= 𝑉 2 … … … … … … … … … … … … (3)
𝑋𝑆𝐶

Konverter dapat menyuplai daya nyata ke sistem ac dari penyimpanan energi dc jika
tegangan keluaran konverter dibuat bersifat leading terhadap tegangan ac sistem. Di sisi lain
konverter dapat menyerap daya nyata dari sistem ac untuk sistem dc jika tegangannya dibuat
bersifat lagging terhadap tegangan ac. Namun, ketika STATCOM digunakan sebagai
pembangkit daya reaktif, konverter dapat menjaga kapasitor terisi sesuai dengan level
tegangan yang diperlukan. Hal ini dilakukan dengan membuat voltase output dari konverter
bersifat lagging terhadap voltase sistem ac dengan sudut kecil (biasanya dalam kisaran 0,18-
0,28). Daya reaktif STATCOM diproduksi dengan menggunakan peralatan elektronik daya
dari konverter sumber tegangan (VSC). Dalam kondisi stabil, VSC beroperasi dengan
switching frekuensi mendasar untuk meminimalkan rugi-rugi konverter. Namun, selama
kondisi transien yang disebabkan oleh gangguan saluran, mode modulasi lebar pulsa
digunakan untuk mencegah arus gangguan masuk ke VSC. Dengan cara ini, STATCOM
mampu menahan transien pada sisi ac tanpa melakukan blocking. STATCOM juga dapat
dirancang untuk bertindak sebagai filter aktif untuk mengurangi harmonik sistem dan sering
kali menyertakan fasilitas kontrol daya aktif.

6
Pada kenyataannya STATCOM memiliki rugi-rugi di sakelar konverter yang menyebabkan
energi kapasitor terbuang. Energi untuk menutupi rugi-rugi ini dapat disuplai dari jaringan
dengan membuat konverter menghasilkan voltase yang lebih kecil dari tegangan jaringan.
Umumnya sebagian besar konverter sumber tegangan menghasilkan tegangan yang hanya
mendekati sinusoidal. Dengan demikian, ada harmonisa pada tegangan output. Tegangan
harmonik menyebabkan arus harmonik diambil dari pembangkit. Arus harmonik berkurang
sebagai fungsi frekuensi karena meningkatnya reaktansi dalam reaktor transformator dan
kopling transformator.

3. Karakteristik Synchronous Condenser dan Static Synchronous Compensator

3.1 Synchronous Condenser

Kondensor sinkron dapat memberikan banyak manfaat bagi sistem tenaga. [5]Karena memiliki
karakteristik yang berguna sehubungan dengan support tegangan, kondensor sinkron
mendukung suplai jaringan selama tegangan transien dengan merespon perubahan tegangan
dalam 100-500 milidetik: dengan memberikan daya kapasitif sebagai penurunan tegangan,
atau dengan memberikan daya induktif saat kenaikan tegangan serta handal ketika digunakan
dalam kondisi beban lebih untuk penggunaan jangka pendek. Inersia mekanis kondensor
sinkron berkontribusi terhadap stabilitas frekuensi dalam sistem. Synchronous Condenser
menyediakan koreksi faktor daya yang tidak memerlukan tahapan (stepless) dengan
kemampun menghasilkn daya VARS tambahan hingga 150 %. Synchronous Condenser tidak
menyebabkan transient dan tidak terpengaruh terhadap harmonisa sistem. Selain itu juga
tidak menghasilkan harmonisa tambahan dan tidak menghasilkan level tegangan yang
berlebihan. Karena merupakan mesin yang berputar, synchronous condenser memiliki rugi-
rugi energi yang lebih tinggi serta memerlukan perawatan rutin yang lebih mahal bila
dibandingkan dengan kompensator statis. Selain itu memungkinkan terjadinya keausan
mekanis, dan waktu respons yang lebih lambat jika dibandingkan dengan kompensator statis
yang telah memanfaatkan teknologi elektronik daya.

3.2 Static Synchronous Compensator

Karakteristik V-I STATCOM digambarkan pada Gambar 4. Seperti dapat dilihat,


STATCOM dapat menyuplai kompensasi baik kapasitif maupun induktif dan dapat mengatur
sendiri keluaran arus lebih batas maksimum dari batas induktif dan kapasitif yang
diperbolehkan dari sejumlah sistem tegangan ac. Arus ICmax yang berada pada sumbu negatif

7
menandakan STATCOM sedang menyalurkan daya reaktif dan beroperasi pada keadaan
kapasitif. Sedangkan arus ILmax pada sumbu positif menandakan STATCOM menyerap daya
reaktif dan beroperasi pada keadaan induktif. Pada keadaan normal, tegangan STATCOM
dan tegangan referensi besarnya sama dan sefasa. Apabila terjadi perubahan tegangan
referensi, maka akan terjadi pertukaran daya reaktif. Batas maksimum arus kapasitif dan
induktif adalah simetris. Artinya, STATCOM dapat menyediakan daya reaktif kapasitif pada
tegangan sistem apa pun — bahkan hingga 0,15 pu. Kemampuan ini sangat berguna untuk
situasi saat STATCOM diperlukan untuk mendukung tegangan sistem selama dan setelah
terjadinya gangguan

Gambar 4. Karakteristik V-I STATCOM [9]

Karakteristik STATCOM dalam beberapa hal mirip dengan kondensor sinkron, tetapi karena
merupakan perangkat elektronik, maka STATCOM tidak memiliki inersia. Dari segi
investasi, biaya operasi dan pemeliharaan, biaya STATCOM jauh lebih murah daripada
kondensor sinkron.

4. Perbandingan Synchronous Condenser dan Static Synchronous Compensator

Tabel 1. Perbandingan STATCOM dan Synchronous Condenser

SYNCHRONOUS
Features STATCOM
CONDENSER
Kemampuan Mengontrol
Samasama dapat membangkitkan dan menyerap daya reaktif
daya reaktif

8
dibatasi oleh waktu dan Sangat baik dalam merespon
Kemampuan overload
kapasitas overload kondisi overload
Waktu respon untuk
1,5- 2 cycle 100-500ms
perubahan tegangan seketika
Kontribusi terhadap inersia Tidak ada Ada
sistem
Kontribusi terhadap hubung Tidak ada ada
singkat
Harmonisa Ada Tidak ada
Rugi-rugi Rugi-rugi pada konverter Rugi-rugi rotasi (termasuk
gesekan dan rugi-rugi inti
Aplikasi Industrial Load dipasang untuk mendukung
(Starting motor dengan daya jaringan listrik yang memiliki
besar) faktor daya yang buruk dan
regulasi voltase yang buruk.
Maintenance Perawatan yang kompleks Membutuhkan perawatan
(Perangkat statis memang yang kompleks karena motor
membutuhkan pemeliharaan sinkron harus berputar terus
sistem pendingin tambahan, menerus.
penggantian katup, dan
peningkatan sistem kontrol.)

5. KESIMPULAN

Pemilihan antara STATCOM dan Synchronous Condenser sebagai kompensator daya reaktif
bukanlah hal yang mudah, karena keduanya memiliki prinsip operasi yang berbeda.
Perbedaan dalam prinsip operasi akan menghasilkan perbedaan dalam menanggapi kondisi
pada sistem. Tabel 1 menyediakan perbandingan perbedaan Synchronous Condenser dan
STATCOM. Kedua kompensator ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing
dalam hal mengatur tegangan dan daya reaktif. Ada beberapa aspek yang perlu
dipertimbangkan secara cermat sebelum memilih kompensator yang akan digunakan
misalnya rugi-rugi peralatan, biaya modal, efek kebisingan, ketersediaan dan biaya
pemeliharaan.

9
REFERENSI

[1] M. Mohan , “THYRISTOR-BASED FACTS CONTROLLERS FOR ELECTRICAL


TRANSMISSION SYSTEMS” , presented at IEEE Press Series on Power Engineering,
publisher by A JOHN WILEY & SONS, 2002

[2] M. Debasish, C. Abhijit, S. Aparajita,” Power System Small Signal Stability Analysis
and Control”, Publisher by Academic Press, 2014

[3] K. Sergey, “Comparison of Modern STATCOM and Synchronous Condenser for Power
Transmission Systems” , 2016 IEEE Electrical Power and Energy Conference (EPEC)

[4] Igbinovia.o. Famous , F. Ghaeth , Š. Jan , M. Zdenek , T. Josef , “Comparative review


of reactive power compensation technologies”, 2015 16th International Scientific
Conference on Electric Power Engineering (EPE).

[5] M. Nambiar, Z. Konstantinovic, “Impact of using Synchronous Condensers for power


system stability and improvement of short-circuit power in mining projects, Mining
Engineering, 2015, Vol. 67, No. 1, Official publication of the Society for Mining,
Metallurgy & Exploration Inc.

[6] M Dipesh Patel, R.A. Nagera, Application of Static Compensatorto improve the Power
Quality of Grid Connected Induction Generator Based Wind Farm, IEEE-International
Conference On Advances In Engineering, Science And Management (ICAESM -2012)
March 30, 31, 2012

[7] K. Thi. Kay , “Power Factor Correction with Synchronous Condenser for Power Quality
Improvement in Industrial Load, International Journal of Science and Engineering
Applications Volume 3 Issue 3, 2014, ISSN-2319-7560

[8] Z. Xuesong , W. Ke, Ma. Youjie, Gao Zhiqiang, A Review of Reactive Power
Compensation Devices, Proceedings of 2018 IEEE International Conference on
Mechatronics and Automation August 5 - 8, Changchun, China

[9] R. Bilawal , “Reactive Compensation Using Statcom”, published at

10
www.researchgate..net/publication/265126275, 2014

[10] W. Madhyama V , “Static Synchronous Compensator (STATCOM) for the


Improvement of the Electrical System performance, International Research Journal of
Engineering and Technology (IRJET), Volume: 03, Issue: 03 Mar-2016

[11] https://en.wikipedia.org › wiki › Synchronous_condenser (diakses 01 november 2019)

11

Anda mungkin juga menyukai