id
LAPORAN KHUSUS
Oleh :
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
dengan peneliti :
Pembimbing I Pembimbing II
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN PERUSAHAAN
Kebakkramat, Karanganyar.
disusun oleh :
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Tenaga Kerja di Unit Generator MAK di PT. Indo Acidatama, Tbk. Kemiri,
Kebakkramat, Karanganyar.”
Penulisan laporan ini dalam rangka tugas akhir serta sebagai salah satu
dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
1. Bapak Prof. Dr. A.A Subiyanto, dr. MS, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
2. Putu Suriyasa, dr. MS, PKK, SP. OK. Selaku ketua Program Diploma III
(PKL).
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Bapak Ir. Edy Darmawan, MM, selaku Vice Executif Officer to Coorporate
7. Bapak Setyo Budi, selaku Safety Inspector yang telah membimbing dan
8. Semua karyawan PT. Indo Acidatama Tbk atas segala bantuan dan dukungan
yang diberikan.
9. Bapak, Ibu, Adik dan orang-orang terdekat yang saya sayangi, atas segala doa,
10. Teman-teman D III Hiperkes dan KK angkatan 2006, atas semua dukungan
dan kerja samanya selama 3 tahun bersama. Zaza, Tyas, Yaya, Septi.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah
dalam penyusunan laporan khusus ini, tetapi besar harapan penulis agar laporan
Penulis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
C. Hipotesis..................................................................................... 19
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Kesimpulan ................................................................................ 39
B. Implikasi..................................................................................... 39
C. Saran........................................................................................... 40
LAMPIRAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB 1
PENDAHULUAN
dampak positif akibat tumbuh kembangnya semua sektor tersebut, tidak jarang
pula timbul akibat yang merugikan baik seluruh aset produksi maupun pada para
oleh manusia, maka unsur tenaga kerja dan lingkungan kerja hendaknya jangan
sendiri. Maka perlu adanya upaya perlindungan dan pengamanan bagi tenaga
menuju terciptanya tenaga kerja yang sehat, selamat dan sejahtera, serta sekaligus
merupakan salah satu upaya yang menuju tercapainya tujuan tersebut diatas.
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
effisiensi dan daya produktifitas tenaga kerja, pemberantasan kelelahan kerja dan
lingkungan kerja seperti, faktor fisik, faktor kimia, faktor biologis, faktor
oleh pekerja untuk dapat bekerja secara optimal dan produktif. Oleh karena itu
lingkungan kerja harus ditangani atau di desain sedemikian rupa sehingga menjadi
aman dan nyaman. Selain itu produktivitas yang tinggi dan maksimal dapat di
beban kerja sesuai dengan berat pekerjaannya, selain itu lingkungan kerja dapat
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
lainnya.
sebagai salah satu unsur pada proses produksi. Dengan adanya panas maka akan
berakibat pada lingkungan fisik dan tenaga kerja, sehingga tenaga kerja yang
beban panas yang berasal dari mesin atau alat produksi, dan dari aktifitas tubuh
Tekanan panas ( Heat stress ) merupakan salah satu faktor fisik yang
mungkin terdapat di lingkungan kerja. Adapun tekanan panas ini disebabkan dua
hal :
1. Aliran udara dalam ruang kerja yang kurang baik atau sistem ventilasi yang
kurang sempurna.
peleburan, boiler, oven, tungku panas, generator atau bekerja di luar ruangan di
bawah terik matahari dapat mengalami tekanan panas. Selama aktivitas pada
lingkungan panas tersebut tubuh secara otomatis akan memberikan reaksi untuk
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
menyeimbangkan antara panas yang di terima dari luar tubuh dengan kehilangan
panas dari dalam tubuh. Menurut Suma’mur (1996), bahwa suhu tubuh manusia di
produksi panas di dalam tubuh tergantung dari kegiatan fisik tubuh, makanan, dan
mengurangi reaksi tubuh terhadap panas (heat strain). Pada proses aklimatisasi
panas sangat diperlukan pada seseorang yang belum terbiasa dengan kondisi
tersebut. Aklimatisasi tubuh terhadap panas memerlukan sedikit liquid tetapi lebih
sering minum. Apabila pemaparan terhadap tekanan panas terus berlanjut, maka
resiko terjadi gangguan kesehatan juga akan meningkat ( Tarwaka, dkk, 2004 ).
ketahanan dalam bekerja. Kelelahan kerja adalah kelelahan yang terjadi pada
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
Kelelahan otot adalah merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri
kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh karena monotoni, intensitas dan
dalam lingkungan kerja yang panas adalah kelelahan yang dialami lebih berat
dibanding bila melakukan kerja dalam lingkungan kerja yang tidak panas dimana
ruangan pada Generator MAK tersebut sangat panas, panas yang dihasilkan
Panas dari mesin akan terus menerus mengenai tubuh tenaga kerja yang berada
didekatnya, sehingga tubuh tenaga kerja akan terus menerus menerima panas dan
mengakibatkan suhu tubuhnya akan naik karena akumulasi panas. Akibat suhu
lingkungan yang tinggi, suhu tubuh akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
sebagai sumber energi. Hal ini akan menyebabkan penurunan kontraksi otot
Kerja di Unit Generator MAK Di PT. Indo Acidatama, Tbk Kemiri Kebakkramat
Karanganyar.”
B. Rumusan Masalah
tenaga kerja di Unit Generator MAK PT. Indo Acidatama Tbk, Kemiri
Kebakkramat, Karanganyar?”.
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Mahasiswa
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
Quest Temp.
terhadap kelelahan.
b. Bagi Perusahaan
2) Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam
terjadinya penyakit akibat kerja yang ditimbulkan oleh suhu ruangan yang
sangat panas.
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tekanan Panas
Tekanan panas adalah beban iklim kerja yang diterima oleh tubuh
kecepatan gerak angin dan suhu radiasi dan dihubungkan dengan produksi panas
tubuh. Tekanan panas dapat disebabkan oleh dua kemungkinan, yaitu pengaruh
sumber panas yang ada dilingkungan kerja dan aliran udara dalam ruang kerja
yang kurang baik atau sistem ventilasi yang kurang sempurna (Suma’mur, 1996).
berikut :
a. Kelembaban Udara.
1) Kelembaban absolute
2) Kelembaban nisbi/relatif
yaitu rasio dari banyaknya uap air dalam udara pada suatu temperatur
terhadap banyaknya uap air pada saat udara telah jenuh dengan uap air
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
b. Suhu Udara.
minimum dengan maksimum adalah -70˚C sampai 50˚C. Demikian pula efek
cuaca kerja kepada daya kerja. Efisiensi kerja sangat dipengaruhi oleh cuaca
kerja dalam daerah nikmat kerja sekitar 24-26˚C bagi orang-orang Indonesia.
koordinasi otot serta peradangan akibat dingin. Suhu yang panas mengurangi
d. Panas Metabolisme.
sesuai dengan kegiatan kerja yang dilakukan. Produksi panas dalam tubuh
manusia tergantung kepada kegiatan-kegiatan kerja fisik tubuh. Selain itu juga
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
Kedua : Nilai dari panas metabolisme yang dikeluarkan, dianggap berasal dari
2004).
e. Suhu Radiasi.
panas dengan cara radiasi antara tubuh dengan benda-benda sekitarnya, yakni
demikian tidak dipengaruhi oleh perbedaan suhu dan kecepatan aliran, benda
bergerak dari daerah bersuhu rendah. Setiap benda memiliki energi dalam yang
Energi dalam ini berbanding lurus terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan
suhu berbeda bergandengan, mereka akan bertukar energi internal sampai suhu
kedua benda tersebut seimbang. Jumlah energi yang disalurkan adalah jumlah
energi yang tertukar. Kesalahan umum untuk menyamakan panas dan energi
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
memegang peranan penting, oleh karena lingkungan kerja harus diciptakan lebih
masalah tekanan panas pada umumnya dipengaruhi oleh temperatur, udara, aliran
a. Iklim kerja setempat yaitu keadaan hawa udara di tempat kerja yang
ditentukan oleh suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara dan
suhu radiasi.
b. Proses produksi dan mesin yang mengeluarkan panas secara nyata sehingga
yang diperoleh dalam proses oksidasi untuk menghasilkan energi berupa panas
secara mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan. Tubuh manusia
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
1. Radiasi
2. Konduksi.
memberi dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua mekanisme, yaitu
kecenderungan tubuh untuk terpapar langsung dengan benda relatif jauh lebih
kecil dari pada paparan dengan udara dan sifat isolator benda menyebabkan
proses perpindahan panas tidak dapat terjadi secara efektif terus menerus.
3. Evaporasi.
tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan
kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi individu tidak
molekul air secara terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan.
4. Konveksi.
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
atau cairan. Atau dapat dikatakan juga perpindahan panas antara tubuh dengan
secara konveksi tergantung dari suhu udara dan kecepatan angin. Konveksi
lingkungan panas yang berlebihan menurut Tarwaka, dkk, 2004 adalah sebagai
berikut :
b. Dehidrasi
adalah suatu kehilangan cairan tubuh yang berlebihan yang disebabkan baik
kesehatan. Pada kehilangan cairan tubuh < 1,5% gejalanya tidak Nampak,
c. Heat Rash
keadaan seperti biang keringat atau keringat buntat, gatal kulit akibat kondisi
kulit terus basah. Pada kondisi demikian pekerja perlu beristirahat pada tempat
d. Heat Cramps
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
garam natrium.
e. Heat Syncope
kedaan ini disebabkan karena aliran darah ke otak tidak cukup karena sebagian
besar aliran darah di bawa kepermukaan kulit atau perifer yang disebabkan
suhu tinggi.
f. Heat Exhaustion
keadaan ini terjadi apabila tuubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan atau
kehilangan garam. Gejalanya mulut kering, sangat haus, lemah dan sangat
lelah. Gangguan ini biasanya banyak di alami oleh pekerja yang belum
g. Heat Stroke
Heat Sroke adalah akibat yang paling parah yang disebabkan oleh lingkungan
panas, dan terlibat berupa suhu tinggi pada penderita mencapai sekitar 41˚C
atau lebih dan berhenti berkeringat, disertai rasa bingung dan pingsan. Gejala-
gejala ini timbul karena pengaturan suhu oleh sel-sel syaraf otak terganggu
untuk menilai secara cermat faktor-faktor tekanan panas dan mengukur ISBB
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
secara benar. Disamping itu koreksi tersebut juga dimaksudkan untuk menilai
panas.
(mechanical cooling).
menambah pergerakan udara pada temperatur yang tinggi (> 40˚ C) dapat
pemulihan.
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
dalam lingkungan kerja yang panas adalah kelelahan yang dialami lebih berat
dibanding bila melakukan kerja dalam lingkungan kerja yang tidak panas dimana
tubuh tenaga kerja yang berada didekatnya, sehingga tubuh tenaga kerja akan
karena akumulasi panas. Suhu maksimum yang dapat ditahan manusia adalah
39˚C - 40˚C. Namun ternyata suhu tubuh tidak naik tetapi tetap 36˚C - 37˚C. Hal
ini karena dalam tubuh manusia ada suatu mekanisme atau pengaturan
dehidrasi, apabila hal ini berlangsung terus-menerus maka tenaga kerja akan
5. Kelelahan
disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja. Kelelahan kerja adalah
kelelahan yang terjadi pada manusia oleh karena kerja yang di lakukan. Perasaan
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
lelah tidak saja terjadi setelah melakukan aktivitas pekerjaan, tetapi juga selama
a. Kelelahan otot.
Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri yang
terdapat pada otot yang disebabkan oleh akumulasi asam laktat dalam otot dan
b. Kelelahan umum.
pada korteks serebri yang bekerja atau dua sistem antagonis, yaitu penghambat
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
3. Kelelahan mental.
4. Kelelahan syaraf.
menetap.
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
B. Kerangka pikiran
Tekanan Panas
Sumber Panas
Lingkungan
Gangguan
Kesehatan karena
Pengaruh Panas
Mekanisme Panas
menjadi Kelelahan
Kelelahan
C. Hipotesis
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
faktor resiko (tekanan panas) dan efek (kelelahan) (Sutrisno Hadi, 2000).
B. Lokasi Penelitian
1. Pada Unit Generator MAK tenaga kerja dalam menjalankan pekerjaan setiap
2. Menurut data pengukuran tekanan panas, nilai Indeks Suhu Basah dan Bola
C. Waktu Penelitian
februari 2009 pada setiap hari kerja yaitu senin-jum’at pukul 08.00 – 17.00 WIB.
1. Populasi
tertentu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tenaga kerja yang
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
bekerja di Unit Generator MAK Di PT. Indo Acidatama Tbk. jumlah populasinya
adalah 10 orang.
2. Sampel
penelitian ini digunakan teknik sampling jenuh dimana seluruh anggota populasi
kerja yang bekerja di Unit Generator MAK di PT. Indo acidatama Tbk adalah 10
orang.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat/Tergantung
tenaga kerja.
1. Suhu
panas atau dinginnya suatu benda. Parameter yang digunakan untuk mengukur
besarnya suhu adalah ISBB ( Indeks Suhu Basah dan Bola) dalam derajat celcius.
Satuan : ˚C.
Dalam penelitian ini hasil pengukuran Suhu dikategorikan menjadi 2, yaitu yang
dibawah Nilai Ambang Batas dan yang diatas Nilai Ambang Batas.
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
2. Kelelahan
ketahanan dalam bekerja. Kelelahan kerja adalah kelelahan yang terjadi pada
manusia oleh karena kerja yang dilakukan. Kelelahan ini ditimbulkan oleh
Satuan : Milidetik.
G. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek
langsung, yaitu :
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
2. Data Sekunder
perusahaan ataupun referensi yang relevan terhadap obyek yang diteliti, yaitu :
a. Artikel maupuun jurnal dari suatu media tertentu yang sesuai dengan obyek
yang diteliti.
b. Buku referensi yang berisi teori yang relevan terhadap obyek yang diteliti.
c. Dokumen perusahaan.
H. Instrument Penelitian
1. Quest Temp
(baterai) yang lengkap untuk mengukur kelembaban nisbi, panas, radiasi dan
mengetahui lama pendinginan karena dalam suhu alat ukur ini terdapat alat ukur
2. Memberi air pada wet sensor bar, lalu tekan ON dan biarkan ±10 menit untuk
kalibrasi.
4. Menekan tombol WBGT In/Out (sesuai dengan tempat yang akan diukur).
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
2. Lakasidaya
menerima suatu rangsangan dari suara (mendengar) atau dari melihat (cahaya)
3. Seseorang yang akan diperiksa diminta siap menekan tombol tekan probandus
dan kemudian diminta menekan setelah mendengar suara atau melihat cahaya
dari sumber.
1. Observasi
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
2. Wawancara (interview)
tertentu dalam suatu departemen yang terkait dengan obyek permasalahan yang
diteliti.
3. Dokumentasi
J. Analisis Data
2. Jika P > 0,01 tetapi ≤ 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan.
3. Jika P > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan (Hastono, 2001).
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
BAB IV
A. Hasil Penelitian
dengan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada tanggal 2-27 februari 2009.
1. Generator
energi mekanis dari prime over. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan
sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat
merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Genset atau sistem generator penyalurannya adalah suatu generator listrik yang
terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada
suatu tenpat. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau “off-
terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator
sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
2. Mesin Diesel
dengan motor bakar ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya. Untuk
sistem penggerak tenaga diesel atau biasa dikenal dengan sebutan Genset
2. Generator.
Torak bergerak dari TMA ke TMB yang akan menghisap muatan segar
Kedua katup hisap dan buang tertutup dan torak dari TMB bergerak ke
silinder. Gas bertekanan tinggi hasil pembakaran menekan torak ke TMB yang
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
Karena sifat lembamnya maka roda daya dan poros engkol akan
charger.
dengan tenaga dari motor bakar itu sendiri, untuk menghasilkan udara
1. Storage Tank
2. Setling Tank
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
3. Separator
adalah alat yang digunakan untuk membersihkan atau memisahkan residu dari
kandungan air, tanah, pasir serta partikel-partikel lain yang ikut terbawa oleh
residu, karena bahan bakar residu merupakan limbah dari kilang minyak
5. Day Tank
adalah alat penampung bahan bakar harian (residu) dari storage tank.
adalah alat untuk mengukur besarnya tekanan bahan bakar yang akan
digunakan.
8. Mixing Tank
9. Circulating Pump
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
adalah alat yang digunakan untuk mengatur besar kecilnya bahan bakar yang
masuk ke diesel.
kalibrasi mekanik. Selain itu ada juga kalinrasi BBM. Kalibrasi dilakukan oleh
bulanan/tahunan meliputi over holl. Over holl dilakukan berdasarkan jam operasi
3. Pada posisi 18.000 jam dilakukan semi over holl yang ketiga.
4. Pada posisi 24.000 jam dilakukan top over holl atau over holl yang terakhir
mekaniknya.
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
populasi dari Unit Generator MAK yang berjumlah 10 orang. Berikut data yang
saat tenaga kerja melakukan pekerjaannya. Hasil pengukuran intensitas suhu dapat
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
6. Pengukuran Kelelahan
06.30-08.30 WIB sebelum tenaga kerja melakukan pekerjaan dan siang hari antara
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
7. Pengukuran Kebisingan
10.00-11.30 WIB dengan menggunakan alat Sound Level Meter sebagai alat ukur.
8. Pengukuran Penerangan
pada waktu tenaga kerja bekerja dengan menggunakan alat ukur Lux Meter type
9. Pengukuran Getaran
waktu tenaga kerja bekerja dengan menggunakan alat ukur Vibration Meter Model
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
- Ruang
1 0,2 0,1 0,1 0,1 0,01 0,01 0,02 0,02 8 jam/hari
Operator
2 - Ruang Mesin 14,4 14,0 13 14,2 0,90 0,92 0,90 0,91 8 jam/hari
- Ruang
3 0,2 0,4 0,3 0,4 0,02 0,06 0,06 0,08 8 jam/hari
Maintenance
Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 12 februari 2009.
tenaga kerja berdasarkan output program komputer SPSS tersaji pada tabel di
bawah ini :
Paired Differences
95%
Confidence
Interval of the
Std. Std. Difference
Deviatio Error Sig. (2-
Mean n Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 kelelaha
n
sebelum - -
22.52 7.9081
- 43.04 71.22338 93.99 -1.911 9 .088
281 3
kelelaha 200 213
n
sesudah
B. Pembahasan
sebagai alatnya. Salah satunya adalah faktor fisiologis. Suhu memerlukan upaya
fisiologis tubuh (Heat Strain) oleh karena peningkatan temperatur udara, yang
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
inti tubuh pada awalnya turun kemudian meningkat. Reaksi fisiologis akibat
pemaparan suhu yang berlebihan dapat dimulai dari gangguan fisiologis yang
sangat sederhana sampai dengan terjadinya penyakit yang sangat serius, selain itu
kerja yang bekerja mechanic dan operator, karena bagian tersebut tenaga kerjanya
memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian dan juga lingkungan kerjanya
mendukung untuk dijadikan lokasi penelitian. Nilai Indeks Suhu Basah dan Bola
(ISBB) di dalam ruangan adalah 30,9 ˚C, sedangkan diluar ruangan adalah 29,9
˚C. Ini berarti intensitas suhu didalam ruangan melebihi NAB dan diluar ruangan
masih normal. Sesuai dengan Kepmenaker No. Kep 51/MEN/1999 Untuk variasi
kerja 75% kerja dan 25% istirahat termasuk dalam kerja ringan maka untuk
Indeks Suhu Basah dan Bola di dalam ruangan melebihi nilai ambang batas,
berarti bahwa pekerja masih dalam keadaan yang sehat, tidak ada faktor yang
sangat berpengaruh yang berasal dari luar tempat kerja. Sedangkan hasil
pengukuran kelelahan yang dilakukan pada saat sudah melakukan pekerjaan dari
berat dan 1 orang tidak mengalami kelelahan. Faktor yang berpengaruh seseorang
mengalami kelelahan berat adalah keadaan tempat kerja yang sangat panas,
commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
kondisi atau keadaan tubuh seseorang yang tidak sama, mungkin kurang sehat,
pekerjaan tidak serius, tidak adanya pekerjaan berat, tidak ada faktor lain yang
melebihi NAB dan dua titik dibawah NAB. Suara bising yang dihasilkan dari
mesin Generator sangat keras, hal itu sangat mempengaruhi. Hasil pengukuran
intensitas penerangan adalah 330 Lux, apabila dibandingkan dengan NAB untuk
pekerjaan teliti sesuai dengan PMP No. 7 tahun 1964 adalah sebesar 300 Lux.
Untuk hasil pengukuran getaran mekanis untuk percepatan ruang operator adalah
0,5 m/dt2, ruang mesin 55,6 m/dt2 dan ruang maintenance adalah 1,3 m/dt2. Ini
batas getaran untuk pemajanan lengan dan tangan adalah sebagai berikut :
Nilai percepatan
Jumlah waktu pemajanan pada frekuensi dominan
Per hari kerja
Meter per detik Gram
kuadrat (1 gram : 9,81 m/det2)
(m/det2)
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Untuk ruang operator dan ruang maintenance tidak melebihi NAB jadi tidak akan
begitu berpengaruh bila terpapar dalam waktu lama, sedangkan mesin hasilnya
melebihi NAB jadi akan berbahaya jika terpapar dalam waktu lama.
Hasil pengukuran kecepatan dalam ruang operator adalah 0,06 cm/dt, ruang mesin
adalah 3,63 cm/dt dan untuk ruang maintenance adalah 0,22 cm/dt. Apabila
107 “Vibration For Maintenance”. NABnya adalah 130 Db atau 3,2 cm/dt. Ini
berarti untuk getaran yang dihasilkan pada mesin telah melebihi NAB sehingga
0,088 atau (P > 0,05). Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
antara panas yang ada diluar ruangan dengan panas yang ada di dalam ruangan
sudah tepat dilakukan seprti pemakaian Alat Pelindung Diri sudah dipatuhi,
tubuh dari panas yang dihasilkan oleh Generator yang dapat menyebabkan
kelelahan dan penyakit lain yang disebabkan apabila terpapar panas secara
berlebihan.
yang kurang sehat, jarak antara tempat kerja dan rumah yang cukup jauh sehingga
dapat menguras energi, selain itu juga melakukan kegiatan atau pekerjaan lain
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
sebelum mulai pekerjaan rutinya, dan kurangnya istirahat pada operator yang
kerja dikarenakan upaya pencegahan dan pengendalian yang sudah tepat yaitu
dalam melakukan pekerjaan dilakukan ditempat yang agak jauh dari Generator
AC sehingga tidak terasa panas, tenaga kerja yang bekerja disekitar Generator
tersebut tidak terpapar terlalu lama hanya 40 menit perhari, tidak adanya kelainan
yang timbul pada tenaga kerja akibat terpapar panas, waktu kerja yang sudah
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
BAB V
A. Kesimpulan
1. Hasil dari pengukuran suhu didapatkan hasil Indeks Suhu Basah dan Bola
(ISBB) didalam ruangan sebesar 30,9˚C dan diluar ruangan sebesar 29,9˚C.
milidetik.
3. Uji statistik “Paired Samples T. Test” dengan didapatkan hasil yang tidak
signifikan dengan probabilitasnya sebesar 0,088 atau (P > 0,05). Ini berarti
B. Implikasi
yang diterima oleh tenaga kerja yang bekerja pada Generator MAK berasal dari
mesin, iklim kerja setempat dan dari radiasi matahari. Teknik pengendalian tetap
cara melakukan pengecekkan pada mesin Generator karena sebagian besar panas
yang dihasilkan berasal dari mesin Generator karena penggunaan bahan bakar
commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
menurun.
kerja perlu dilakukan koreksi tempat kerja, sumber-sumber panas lingkungan dan
secara cermat faktor-faktor suhu dan mengukur ISBB pada tempat tersebut
C. Saran
hangat).
2. Perlu adanya penambahan ventilasi pada ruangan, agar udara panas di dalam
3. Dari hasil pengukuran intensitas suhu didapatkan hasil yang melebihi NAB di
dalam ruangan, sehingga perlu diperhatikan waktu kerja dengan tidak lama-
commit to user
40