Anda di halaman 1dari 23

Analisis Hubung Singkat

Dr. Ir. Nanang Hariyanto


Dr. Fathin Saifur Rahman, S.T., M.T.
Pendahuluan
 Sistem tenaga listrik tidak lepas dari adanya gangguan.
 Gangguan hubung singkat menyebabkan mengalirnya arus yang besar pada sistem
tenaga.
 Hubung singkat ini dapat di-isolasi dengan menggunakan peralatan proteksi.
Circuit breaker (dengan rele proteksi), fuse
 Beberapa penyebab gangguan hubung singkat:
Pohon, petir, flashover pada isolator, dll.
 Arus hubung berasal dari mesin-mesin berputar pada sistem.
Jenis Gangguan Hubung Singkat
 Gangguan simetris: gangguan tiga-fasa (symmetrical three-phase faults)
 Gangguan tidak simetris:
Gangguan satu-fasa-ke-tanah (single line-to-ground faults)
Gangguan fasa-fasa (line-to-line fault)
Gangguan dua-fasa-ke-tanah (double line-to-ground fault)
 Gangguan permanen
 Gangguan sementara
Analisis Hubung Singkat
 Gangguan akan dideteksi oleh rangkaian proteksi dan dipulihkan dengan membuka
circuit breaker (CB).
 Jika gangguan bersifat sementara, maka CB akan menutup kembali (reclose) dan
operasi sistem kembali normal.
 SPAR

Selecting an
appropriate
circuit
breaker
(type, size,
etc.) is
important
Ilustrasi Arus Hubung Singkat 3-Fasa
Transien Arus Gangguan pada Mesin

 Pada gangguan 3-fasa simetris, akan


dihasilkan transien arus gangguan berikut.
 Komponen AC dan DC.
 Komponen DC sekitar 50-60% dari arus AC
pada awal gangguan.
 Total arus mula gangguan (initial fault current)
sekitar 1.5-1.6 kali komponen AC.
Transien Arus Gangguan pada Mesin

Symmetrical AC component of
the fault current:
Roughly 3 periods seen:
1) Subtransient: first cycle or so
after the fault – AC current is very
large and falls rapidly;
2) Transient: current falls at a
slower rate;
3) Steady-state: current gets back
to normal.
Model Generator Sinkron pada Kondisi Gangguan
𝑍 = 𝑅 + 𝑗𝑋

𝐸
𝐸 𝐼=
𝑍

 X: Xd” (direct axis sub-transient reactance)


Xd’ (direct axis transient reactance)
Xd (direct axis steady-state reactance)
Model Generator Sinkron pada Kondisi Gangguan

𝐸
𝐼=
𝑋

 Nilai X akan bervariasi terhadap waktu


 Xd” (direct axis sub-transient reactance)
 Xd’ (direct axis transient reactance)
 Xd (direct axis steady-state reactance)
Perhitungan Gangguan Hubung Singkat Simetris Tiga-Fasa
 Untuk sistem sederhana generator menyuplai motor:
"
𝐸𝑔" = 𝑉𝑓 + 𝑍ext + 𝑗𝑋𝑑𝑔 𝐼𝐿
" = 𝑉 − 𝑗𝑋 " . 𝐼
𝐸𝑚 𝑓 𝑑𝑚 𝐿

 Arus gangguan yang mengalir:


"
𝐸𝑔" 𝑉𝑓 + 𝑍ext + 𝑗𝑋𝑑𝑔 𝐼𝐿 𝑉𝑓
𝐼𝑔" = "
= "
= "
+ 𝐼𝐿
𝑍ext + 𝑗𝑋𝑑𝑔 𝑍ext + 𝑗𝑋𝑑𝑔 𝑍ext + 𝑗𝑋𝑑𝑔 " "
𝐼𝑔𝑓 𝐼𝑚𝑓
" "
"
𝐸𝑚 𝑉𝑓 − 𝑋𝑑𝑚 𝐼𝐿 𝑉𝑓 𝑉𝑓 𝑉𝑓
𝐼𝑚 = "
= "
= "
− 𝐼𝐿 𝐼𝑓" = 𝐼𝑔" + "
𝐼𝑚 = +
𝑗𝑋𝑑𝑚 𝑗𝑋𝑑𝑚 𝑗𝑋𝑑𝑚 𝑍ext + "
𝑗𝑋𝑑𝑔 "
𝑗𝑋𝑑𝑚

 Perhitungan arus hubung singkat hanya memerlukan data 𝑉𝑓 dan parameter jaringan.
Perhitungan dengan Teorema Thevenin
 Untuk sistem sederhana generator menyuplai motor:
" "
𝑗𝑋𝑑𝑚 𝑍ext + 𝑗𝑋𝑑𝑔
𝑍th = " "
𝑍ext + 𝑗 𝑋𝑑𝑔 + 𝑋𝑑𝑚

 Arus gangguan:
" "
𝑉𝑓 𝑉𝑓 𝑍ext + 𝑗 𝑋𝑑𝑔 + 𝑋 𝑑𝑚 𝑉𝑓 𝑉𝑓
𝐼𝑓" = = " "
𝐼𝑓" = 𝐼𝑔" + "
𝐼𝑚 = "
+ "
𝑍th 𝑗𝑋𝑑𝑚 𝑍ext + 𝑗𝑋𝑑𝑔 𝑍ext + 𝑗𝑋𝑑𝑔 𝑗𝑋𝑑𝑚
" "
𝐼𝑔𝑓 𝐼𝑚𝑓
Contoh Perhitungan Gangguan Hubung Singkat Simetris Tiga-Fasa
𝐺1 𝐺2
 Tentukan arus gangguan, tegangan bus, dan arus pada
saluran ketika gangguan untuk gangguan simetris pada
bus 3 dengan impedansi gangguan 𝑉𝑓 = 0.16 p. u.
 Asumsi:
 Resistansi & kapasitansi shunt diabaikan
 Sistem dalam kondisi no-load
 Semua generator beroperasi pada tegangan dan
frekuensi rating

.
Contoh Perhitungan Gangguan Hubung Singkat Simetris Tiga-Fasa

 Arus gangguan pada bus 3:


"
𝑉𝑓
𝐼𝑓 =
𝑍th + 𝑍𝑓

 Transformasi Δ-Y:

Jaringan ekivalen Thevenin


Contoh Perhitungan Gangguan Hubung Singkat Simetris Tiga-Fasa

 Arus gangguan pada bus 3:


"
𝑉𝑓,3 1.0
𝐼𝑓 = = = −𝑗2.0 p. u.
𝑍th + 𝑍𝑓 𝑗0.34 + 𝑗0.16
Contoh Perhitungan Gangguan Hubung Singkat Simetris Tiga-Fasa
 Pembagian arus gangguan pada generator:
𝑗0.6
𝐼𝐺1 = . 𝐼𝑓" = −𝑗1.2 p. u.
𝑗0.4 + 𝑗0.6
𝑗0.4
𝐼𝐺2 = . 𝐼𝑓" = −𝑗0.8 p. u.
𝑗0.4 + 𝑗0.6
 Perubahan tegangan bus:
∆𝑉1 = 0 − 𝑗0.2 −𝑗1.2 p. u. = −0.24 p. u.
∆𝑉2 = 0 − 𝑗0.4 −𝑗0.8 p. u. = −0.32 p. u.
∆𝑉3 = 𝑗0.16 −𝑗2.0 − 1.0 = −0.68 p. u.
 Tegangan bus pada kondisi gangguan: superposisi
tegangan prefault dan perubahan tegangan bus.
𝑉1 = 𝑉𝑓,1 + ∆𝑉1 = 1.0 − 0.24 = 0.76 p. u.
𝑉2 = 𝑉𝑓,2 + ∆𝑉2 = 1.0 − 0.32 = 0.68 p. u.
𝑉3 = 𝑉𝑓,3 + ∆𝑉3 = 1.0 − 0.68 = 0.32 p. u.
Contoh Perhitungan Gangguan Hubung Singkat Simetris Tiga-Fasa
𝐺1 𝐺2
𝑉1 = 𝑉𝑓,1 + ∆𝑉1 = 1.0 − 0.24 = 0.76 p. u.
𝑉2 = 𝑉𝑓,2 + ∆𝑉2 = 1.0 − 0.32 = 0.68 p. u.
𝑉3 = 𝑉𝑓,3 + ∆𝑉3 = 1.0 − 0.68 = 0.32 p. u.

 Arus hubung singkat pada saluran:


𝑉1 − 𝑉2 0.76 − 0.68
𝐼12 = = = −𝑗0.1 p. u.
𝑧12 𝑗0.8
𝑉1 − 𝑉3
𝐼13 = = −𝑗1.1 p. u.
𝑧13
𝑉1 − 𝑉2
𝐼23 = = −𝑗0.9 p. u.
𝑧23
Perhitungan dengan Matriks Impedansi
 Matriks impedansi:

 Arus gangguan:
"
𝑉𝑓,3 1.0
𝐼𝑓 = = = −𝑗2.0 p. u.
𝑍33 + 𝑍𝑓 𝑗0.34 + 𝑗0.16
 Pada kondisi gangguan, injeksi arus hanya berasal dari
sumber tegangan 𝑉𝑓,3 , yaitu arus −𝐼𝑓"
Perhitungan dengan Matriks Impedansi
 Matriks impedansi:

𝑉1 𝑉𝑓,1 𝑗0.16 𝑗0.8 𝑗0.12 0


𝑉2 = 𝑉𝑓,2 + 𝑗0.8 𝑗0.24 𝑗0.16 0
𝑉3 𝑉𝑓,3 𝑗0.12 𝑗0.16 𝑗0.34 −𝐼𝑓"
𝑉1 1.0 𝑗0.16 𝑗0.8 𝑗0.12 0
𝑉2 = 1.0 + 𝑗0.8 𝑗0.24 𝑗0.16 0
𝑉3 1.0 𝑗0.12 𝑗0.16 𝑗0.34 − −𝑗2.0
 Tegangan ketika gangguan:
𝑉1 = 1.0 + 𝑗0.12 𝑗2.0 = 0.76 p. u.
𝑉2 = 0.68 p. u.
𝑉3 = 0.32 p. u.
Perhitungan dengan Matriks Impedansi
 Arus hubung singkat pada saluran:
𝑉1 − 𝑉2 0.76 − 0.68
𝐼12 = = = −𝑗0.1 p. u.
𝑧12 𝑗0.8
𝑉1 − 𝑉3
𝐼13 = = −𝑗1.1 p. u.
𝑧13
𝑉1 − 𝑉2
𝐼23 = = −𝑗0.9 p. u.
𝑧23
Sistem Tak Seimbang dan Komponen Simetris
 Teorema Fortescue: Tiga fasor yang tak seimbang pada sistem tiga fasa dapat
diuraikan menjadi fasor tiga sistem seimbang yang terdiri atas komponen urutan positif,
komponen urutan negatif, dan komponen urutan nol
Sistem Tak Seimbang dan Komponen Simetris
Sistem Tak Seimbang dan Komponen Simetris
Sistem Tak Seimbang dan Komponen Simetris

Anda mungkin juga menyukai