Anda di halaman 1dari 19

SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) PHASOR TYPE

Static Compensator VAR adalah piranti shunt (paralel) dari Keluarga Siistem Transmisi Ac
Fleksibel (FACT) Elektronika daya untuk pengendalian aliran daya dan perbaikan stabilitas
transien pada Grid daya (On_Grid). SVC mengatur tegangan-tegangannnya dengan
pengaturan injeksi daya reaktip kedalam atau menyerap dari system daya. Bila tegangan
system rendah SVC membangkitkan (generated) darya reaktip (SVC Capasitip). Jika
tegangan system tinggi SVC menyerap (absorb) daya rekatip (SVC Induktip). Variasi
(varian) daya reaktip dibentuk dengan pensklaran (switching) 3phasa kapasitor bank dan
inductor bank yang dihubungkan pada sisi skunder transformator. Masing-masing kapasitor
diswitching dengan menghidupkan dan mematikan (switching on and off turn) ketiga
switch thyristor (Thyristor Switched Capacitor atau TSC). Reactor-reaktor adalah salah satu
pensaklaran on/ off (Thyristor Swiitched Reactor = TSR) atau pengatur phasa (Thyristor
Controlled Reactor = TCR).
Gambar dibawah menunjukkan sebuah single line Static Var Compensator (SVC) dan
penyederhanaan blok diagram system kontrolnya.

Gambar 1. Single-line diagram SVC

System control terdiri dari :


(a) Sebuah system pengukur (alat ukur) tegangan urutan positip yang dikontrol. Sebuah
Fourier berbasis system pengukuran rata-rata satu siklus.
(b) Sebuah pengatur tegangan (Voltage Regulator) yang menggunakan error tegangan
(= perbedaan tengangan pengukuran V m dan tegangan referensi Vref ❑untuk
menentukan suseptansi SVC yang dibutuhkan agar tegangan system konstan
(=tetap).
(c) Sebuah unit Distribusi yang menentukan TSC (dan TSR) yang diswitched masuk dan
keluar dan menghitung sudut penyalaanya TSR.
(d) System sinkronisasi menggunakan sebuah Phasa Loockhed Loop (PLL) disinkronkan
pada tegangan skunder transformator dan sebuah generator pulsa mengirimkan
pulsa-pulsa ke thyristor-thyristor.
Blok SVC (phasor Type) adalah sebuah model phasor, yang harus digunakan selama
metode simulasi phasor dan mengaktipkan blok POWERGUI. Blok SVC digunakan dalam
system daya 3 phasa bersama-sama generator sinkron, motordan beban dinamis untuk
membentuk studi system stabilitas transien dan penyelidikan pengaruh SVC pada osilasi-
osilasi elektromekanik dan kapasitas transmisi. Model ini tidak menjelaskan detail
elektronika daya, system-sistem pengukuran atau system sinkronisasi. System-sistem
tersebut merupakan pendekatan yang baik menggunakan fungsi alih sedehana yang
menghasilkan sebuah koreksi pada system-sistem frekuensi dasar.
Sebuah model detail sebuah SVC menggunakan tiga TSC dan sebuah TCR disediakan dalam
contoh The Power_SVC_3TCR1TSC.
Karakteristik tegangan V-I SVC
SVC dapat dioperasikan dalam dua mode yang berbeda
(a) Dalam mode pengaturan tegangan (tegangan diatur sampai limit bawah yang
diijinkan)
(b) Dalam mode control VAR (suseptansi dipertahankan tetap / = konstan)
Ketika SVC dioperasikan dalam mode pengaturan tegangan, implementasikan
karakteristik tegangan V-I berikut.

Gambar 2. Karakteristik V-I

Suseptance B SVC dengan nilai maksimum dan minimum dengan total daya reaktip
Capacitor Bank ( BCmax ¿ dan Reaktor Bank ( BImax ¿tegangan-tegangan diatur pada
tegangan referensi V ref . Namun penurunan tegangan yang umumnya (biasanya antara 1
% dan 4 % pada daya reaktip output maksimum), dan karakteristik V-I mempunyai slup
yang ditunjukkan dalam gambar. Karakteristik V-I ditunjukkan dalam tiga persamaan
berikut.

V ref + X s . I Jika SVC range pengaturan(−BCmax < B< B Imax )

V=
{ −I
BCmax
I
BImax
Jika SVC adalah full capasitip(B=BCmax )

Jika SVC adalah full induktip (B=BImax )

V Tegangan urutan positip (pu)


I Arus reaktip (pu/Phasa) ( I > 0 menunujukkan arus induktip)
Xs Slope atau penurunan (drop) reaktansi (pu/Phasa)
BCmax Suseptansi kapasitip maksimum (pu/Phasa) dengan semua TSC tanpa TSR
atau TCR
BImax Suseptansi induktip maksimum (pu/Phasa) dengan semua TSR atau TCR
tanpa TSC
Phasa Tiga phasa spesifikasi daya base (daya dasar) dalam kotak dialog

Respon Dinamik SVC


Bila SVC beroperasi dalam mode pengaturan tegangan, kecepatan responnya terhadap
perubahan tegangan system tergantung pada gain (penguat) pengaturan tegangan
(sebanding dengan gain Proporsional Kp dan gain Integral Ki), penurunan reaktansi Xs dan
kekuatan system (kekuatan/level hubung singkat).
Pada pengaturan tegangan type Integral (Kp = 0) jika tegangan terukur pada konstanta
waktu Tm dan waktu delay Td mengakibatkan katup penyalaan dibaikan (padam), system
close-loop terdiri dari SVC dan system daya didekati dengan persamaan orde satu yang
mempunyai konstanta waktu Tm berikut.

T C =1/¿

TC Konstanta waktu close_loop


KI Gain Integral pengaturan tegangan (pu_B/pu_Vs)
Xs Reaktansi slope pu/Phasa
Xn Ekivalen reaktansi system daya (pu/Phasa)

Persamaan ini mendemonstrasikan hasil kecepatan respon lebih cepat bila gain pengaturan
di naikkan atau kekuatan short-circuit system diturunkan (Xn lebih besar) jika mengambil
konstanta waktu delay Td mengakibatkan tegangan terukur dan katup penyalaan
menghasilkan respon yang berosilasi dan instabilitas terlau kecil atau gain regulator terlalu
besar.

Kotak dialog dan Parameter-parameter


Parameter-parameter SVC dikelompokkan dalam dua kategori : Data Daya dan Parameter-
parameter Kontrol. Gunakan daftar kotak display untuk memilih kelompok parameter-
parameter yang ingin divisualisasikan

SVC dimodelkan hanya menggunakan urutan positip

SVC dimodelkan dengan sebuah system 3 kawat menggunakan dua sumber arus. SVC tidak
membangkitkan arus urutan nol, tetapi ia membangkitkan arus urutan negatip selama
operasi tidak seimbang. Suseptansi urutan negatip diasumsikan sama dengan nilai urutan
positipnya, sebagaimana ditentukan dengan nilai B dihitung dengan regulator tegangan

Periksa kotak ini untuk mengabaikan arus urutan negatip


Tegangan nominal system dan frekuensi [Vrms f]
Tegangan nominal line-to-line dalam Vrms dan frekuensi nominal system dalam hertz.

Daya base 3 phasa Pbase


Daya base 3 phasa, dalam VA, digunakan untuk parameter spesifik dalam pu : penurunan
(droop) reactansi Xs, gain Kp dan Ki regulator tegangan PI, dan suseptansi referensi Bref.
Daya base ini juga digunakan untuk menormalisasi signal out put suseptansi B.

Limit daya reaktip [Qc Ql]


Daya reaktip maksimum SVC pada tegangan 1 pu, dalam var. masukan sebuah harga
positip untuk daya reaktip kapasitip Qc (var yang dibangkitkan SVC) dan sebuah harga
negatip untuk daya reaktip induktipe Ql (var yang diserap SVC).

Rata-rata time delay terhadap penyalaan katup thyristor Td


Rata-rata time delay mensimulasikan berbagai variasi waktu arus fundamental bila unit
distribusi mengirimkan perintah switch ke pulsa generator. Sebab pulsa-pulsa harus
disinkronkan dengan pemadaman (commutation) tegangan thyristor, umumnya delay
diantara 0 dan ½ siklus. Nilai rata-rata adalah 4 ms.

Mode operasi
Spesifikasi mode operasi SVC. Pilih salah satu regulator tegangan atau control Var
(suseptansi tetap Bref).

Control ekternal tegangan referensi Vref


Jika parameter ini dipakai, sebuah input Simulink dinamakan Vref tampak pada block,
mengatur tegangan referensi dari sebuah sinyal eksternal (dalam pu). Dengan kata lain
sebuah tegangan referensi tetap digunakan, dispesifikasikan dengan parameter dibawah.
Tegangan referensi Vref
Parameter ini tidak visible ketika Mode parameter operasi di set untuk Kontrol Var atau bila
control External dari parameter tegangan referensi Vref dipakai.

Tegangan referensi, dalam pu, digunakan oleh regulator tegangan.

Penurunan (Droop) Xs
Parameter ini tidak visible bila Mode parameter operasi di set untuk control Var.

Penurunan reaktansi, dalam pu/phasa, mendefinikan slop karakteristik V-I.

Regulator Tegangan [Kp Ki]


Parameter ini tidak visible bila Mode parameter operasi di set untuk control Var.

Gain proporsional, dalam (B pu)/(V pu), dan gain integral, dalam pu_B/pu_V/s, dari
regulator tegangan.

Bref untuk mode control var


Parameter ini tidak visible bila Mode parameter operasi di set untuk pengaturan tegangan.

Suseptansi referensi, dalam pu/phasa, bila SVC beroperasi dalam mode control var.

Input-input dan Output-output

ABC
Tiga terminal dari SVC

Vref
Input simulink dari sinyal tegangan referensi

Input ini tidak visible hanya bila control Eksternal dari tegangan referensi Vref parameter
diperiksa.

m
Vector output simulink berisi 6 sinyal SVC. Sinyal-sinyal tersebut adalah tegangan dan arus
phasor (sinyal kompleks) atau sinyal-sinyal control. Sinyal-sinyal tersebut secara individu
diakses dengan blok Selector Bus.

Sinya Group Sinyal Nama-nama Sinyal Definisi


l
1-3 Daya abc Ia(pu), Ib(pu), Arus phasor Ia, Ib, Ic mengikuti masukan SVC
(Kompleks) Ic(pu) (pu)
4 Kontrol Vm (pu) Nilai urutan positip tegangan diukur (pu)
5 Kontrol B (pu) Output suseptansi SVC regulator tegangan
(pu).
Nilai positip menunjukan SVC adalah kapasitip
6 Kontrol Q (pu) Output daya reaktip SVC (pu). Nilai positip
menunjukkan operasi induktip.
Contoh .

Contoh the power_svc menggambarkan performa steady-state dan dynamic sebuah SVC
+200 Mvar/-100 Mvar mengatur tegangan pada sebuah sistem 500 kV, 60 Hz.
SVC V-I Characteristic
1.5

Red: Specified V-I characteristic


1.4
Blue: Measured V-I characteristic
1.3
B=1 pu/100 MVA

1.2
Pos. Seq. Voltage (pu)

1.1
Vref=1.0 pu

0.9
Xs= 0.03 pu/200 MVA
0.8
B=2 pu/100 MVA
0.7

0.6

0.5
-2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5
Capacitive Reactive Current (pu/100 MVA) Inductive

Buka blok menu SVC dan lihat parameter-parameternya. SVC di set untuk mode pengaturan
tegangan dengan sebuah tegangan referensi Vref = 1.0 pu. Reaktansi droop tegangan
adalah 0.03 pu/200 MVA, maka tegangan bervariasi dari 0.97 pu sampai 1.015 pu bila arus
SVC berangkat dari kapasitip penuh ke induktip penuh. Double klik blok biru pada display
karakteristik V-I SVC.
Sumber tegangan terprogram (Programmable) 3 pahsa digunakan mengubah tegangan
sistem dan amati performa SVC. Inisiasi sumber yang menghasilkan tegangan nominalnya
(500 kV). Maka, tegangan berhasil diturunkan (0.97 pu pada t = 0.1 s), dinaikkan (1.03 pu
pada t = 0.4 s) dan akhirnya kembali pada tegangan normal (1 pu pada t = 0.7 s).

Mulai simulasi dan amati respon dinamik SVC untuk tegangan step pada scope. Bentuk-
bentuk gelombang dihasilkan gambar dibawah. Trace 1 menunjukkan suseptansi urutan
positip aktual B1 dan output sinyal kontrol B dari regulator tegangan. Trace 2 menunjukkan
tegangan urutan positip sistem aktual V1 dan output Vm dari sistem pengukuran SVC

Kecepatan respon SVC tergantung pada gain integral Ki regulator tegangan (gain
proporsional di set nol), kekuatan sistem (reaktansi Xn), dan penurunan (droop) reaktansi
Xs.

Sebagaimana dijelaskan diatas, konstanta waktu Tm pengukur tegangan dan time delay Td
rata-rata mempengaruhi terhadap penyalaan katup, sistem ini dapat didekati dengan
sebuah sistem orde satu mempunyai sebuah konstata waktu close-loop.

T c =1/(K i + X n)

Dengan memberikan parameter-parameter sistem (Ki = 300; Xn = 0.0667 pu/200 MVA;


Xs = 0.03 pu/200 MVA), konstanta waktu close-loop adalah Tc = 0.0345 s.

Jika menaikkan gain regulator atau menurunkan kekuatan sistem, Tm dan Td tidak dapat
diabaikan, dan amati pada respon oscilloscope dan tampak instabilitas. Gambar diabawah
membandingkan suseptansi SVC (output B regulator tegangan) untuk dua level rangkain
hubung singkat yang berbeda : 3000 VA dan 600 MVA.
FILTER HARMONIK 3 PHASA .
Implementasi 4 jenis filter harmonik 3phasa menggunakan komponen RLC.

Filter harmonik 3 phasa adalah elemen-elemen paralel yang digunakan sistem daya untuk
mengurangi kecatatan (distortion) tegangan dan perbaikan faktor daya. Elemen-elemen
nonlinier sebagaimana konveter-konverter elektronika daya menghasilkan arus dan
tegangan harmonik, yang diinjeksikan dalam sistem daya. Arus distorsi yang mengalir
melalui impedansi sistem menghasilkan distorsi tegangan harmonik. Filter-filter harmonik
menurunkan kecatatan dengan mengubah arus harmonik dalam jalur impedansi rendah.
Filter-filter harmonik didesain bersifat kapasitip pada frekuensi dasar, sehingga ia digunakan
untuk memproduksi daya reaktip yang dibutuhkan oleh konverter-konverter dan perbaikan
faktor daya.

Untuk mendapatkan kecacatan yang bisa diterima, beberapa bank filter dari jenis-jenis yang
berbeda umumnya dihubung paralel. Yang sering digunakan adalah :
 Band-pass filter, yang digunakan untuk memfilter harmonik orde terendah seperti
harmonik ke-5, ke-7, ke-11, ke-13 dan seterusnya. Band-pass filter dapat dituning
untuk frekuensi tunggal (single-tuned filter) atau pada frekuensi ganda (double-
tuned filter).
 High-pass filter yang digunakan untuk memfilter harmonik orde tinggi dan mencakup
range frekuensi yang lebar. Khusus filter jenis-c high-pass digunakan untuk
menyediakan daya reaktip dan resosnansi-resonansi paralel. Ia juga memfilter
harmonik orde rendah (seperti harmonik ke-3), dengan mempertahankan rugi-rugi
(losses) nol pada frekuensi dasar.

Filter harmonic 3 dibangun dari elemen-elemen RLC. Nilai resistensi, induktansi dan
kapasitansi ditentukan dari jenis filter dan dari parameter-parmeter berikut.
 Daya reaktip pada tegangan nominal
 Frekuensi tuning
 Faktor kwalitas. Faktor kwalitas adalah sebuah ukuran kecuraman dari tuning
frekuensi. Harganya ditentukan oleh nilai resistensi.
Ke-4 jenis filter dapat dimodelkan dengan blok filter harmonik 3 phasa yang ditunjukkan
dibawah.
Jenis filter paling sederhana adalah filter tuning tunggal. Gambar berikut memberikan
definisi faktor kwalitas Q dan formula praktis untuk menghitung daya reaktip QC dan rugi-
rugi daya aktip (losses of active power). Faktor kwalitas Q dari filter adalah faktor kwalitas
reaktansi pada frekuensi tuning Q=(nXL)/R . Faktor kwalitas menentukan bandwidth B,
yang merupakan sebuah ukuran kemiringan (sharpness) frekuaensi tuning seperti
ditunjukkan dalam gambar.

B Zmin^ 2
L
Z min
C
fn

Tuning orde fn Dimana f 1=frekuensi dasar


n= =√ X C / X L
harmonik f1
Faktor kwalitas n XL ω=2 Ὢ f 1=frekuensi sudut
Q= = X C /(nR)
R
Bandwidth B=F n /Q f n=frekuensi tuning
Daya reaktip pada f 1 V 2 fn
QC = ( )XC
n2 /(n2−1) n=orde harmonik =(
f1
)

Daya aktip pada f 1 V = tegangan nominal line-line


(rugi-rugi)
P= ( QQ ) n/(n −1)
C 2

X L =reaktansi induktip
pada frekuensi dasar =(Lω)

X C =reaktansi kapasitip
pada frekuensi dasar =1/(Cω)

Filter tuning ganda membentuk fungsi yang sama seperti 2 filter tuning-tunggal walaupun ia
mempunyai keuntungan : rugi-rugi sangat rendah dan besar (magnitude) impedansi pada
frekuensi resonansi paralel yang naik diantara 2 frekuensi tuning adalah lebih rendah.
Filter tuning-ganda terdiri dari sebuah rangkaian LC seri dan sebuah rangkaian RLC paralel.
Jika f 1 dan f 2 adalah frekuensi tuning keduanya, kedua rangkaian seri dan paralel di-tuning
mendekati frekuensi geometriks rata-rata f m=√ f 1 f 2.
Faktor kwalitas Q filter tuning-ganda didefinisikan sebagai faktor kwalitas elemen-elemen L,
R pada frekuensi rata-rata f m ,Q=R/(L .2 π f m)

Filter high-pass adalah sebuah filter tuning-tunggal pada frekuensi tinggi dibatasi oleh
resistensi R.

Faktor kwalitas filter high-pass adalah faktor kwalitas rangkaian paralel pada frekuensi
tuning : Q=R /( L .2 π f n ).

Filter high-pass type-C adalah varian filter high-pass, dimana induktansi L diganti sebuah
rangkaian LC seri di-tuning pada frekuensi dasar. Pada frekuensi dasar, resistensi di bypass
dengan rangkaian resonansi LC dan rugi-rugi adalah null.

Faktor kwalitas filter type-C diberikan oleh perbandingan : Q=R /(L .2 л f n )

Gambar berikut memberikan nilai R, L, C dan typical impedansi terhadap curva frekuensi
dihasilkan dari k-4 jenis filter diaplikasin pada jaringan 60 Hz. Tiap filter mempunyai rating
315 kV, 49 Mvar.

Tuning-tunggal, 315 kV, 49 Mvar,filter harmonik ke-5 Q = 30


Tuning-ganda, 315 kV, 49 Mvar,filter harmonik ke-11 dan ke-13 Q = 16

High-pass, 315 kV, 49 Mvar,filter harmonik ke-24 Q = 10

High-pass type-C, 315 kV, 49 Mvar,filter harmonik ke-3 Q = 1.75

Kotak dialog dan parameter-parameter


Jenis filter
Pilih satu dari 4 jenis filter : tuning-tunggal, tuning-ganda, high-pass atau high-pass type_C.

Koneksi filter
Pilih koneksi dari ke-3 cabang filter

Y (grounded) Netral di-tanahkan


Y mengambang Netral tak disambung
(floating)
Y (netral) Netral di hubungkan melalui 4 buah konektor
Delta 3 phasa dihubung delta

Tegangan nominal dan frekuensi


Tegangan nominal phasa-phasa dari filter, dalam volt RMS (V rms ) dan frekuensi nominal,
dalam hertz ( Hz ¿ .

Daya reaktip nominal


Daya reaktip kapasitip 3 phasa Q C dalam var. spesifik nilai positip

Tuning frekuensi
Tuning frekuensi filter frekuensi tunggal (single-tuned, high-pass atau type-c high-pass),
atau frekuensi ganda dari filter tuning-ganda, dalam hertz ( H z ¿.

Faktor kwalitas (Q)


Faktor kwalitas Q dari filter didefinisikan sebagaimana dijelaskan dalam bagian penjelasan
diatas. Besar positip tanpa dimensi.

Pengukuran-pengukuran
Pilih Branch voltages untuk mengukur ketiga tegangan yang melintasi setiap terminal blok
filter harmonik 3 phasa. Untuk sebuah koneksi Y, tegangan tegangan tersebut adalah phasa
to ground atau tegangan phasa to netral. Untuk sebuah koneksi delta, arus-arus tersebut
adalah mengalir disetiap cabang delta.

Pilih Branch currents untuk mengukur ketiga arus yang mengalir melalui setiap filter. Untuk
sebuah koneksi delta, arus tersebut adalah arus yang mengalir dalam setiap cabang delta.
Pilih Branch voltages and currents unutk mengukur ketiga tegangan dan ketiga arus dari
blok Filter Harmonik 3 Phasa.

Letakkan sebuah blok Multimeter dalam model dengan display dipilih pengukuran selama
simulasi. Dalam kotak dialog Available Measurements dari blok multimeter, pengukuran
dikenali dari sebuah label yang disertakan oleh nama blok.

Pengukuran Label
Teganga-tegangan Y(Grounded) : Uag, Ubg, Uag: , Ubg: ,
cabang Ucg Ucg:
Y(floating) : Uan, Ubn, Uan: , Ubn: ,
Ucn Ucn:
Y(neutral) : Uan, Ubn, Uan: , Ubn: ,
Ucn Ucn:
Delta : Uan, Ubn, Ucn Uab: , Ubc: ,
Uca:
Arus-arus cabang Y(Grounded) : ia, ib, ic Iag: , Ibg: , Icg:
Y(floating) : ia, ib, ic Ian: , Ibn: , Icn:
Y(neutral) : ia, ib, ic Ian: , Ibn: , Icn:
Delta : iab, ibc, ica Iab: , Ibc: , Ica:

Contoh .
Contoh power_harmonicfilter menggambarkan penggunaan blok Filter Harmonik 3 Phasa
untuk memfilter arus harmonik yang dibangkitkan oleh sebuah sistem konverter AC/DC 12-
pulsa, 1000 MW, 500 kV, 60 Hz. Filter ini settingnya dibuat dari 4 komponen dengan total
600 Mvar berikut.

 Satu filter high-pass type-C 150 Mvar dituning harmonik ke-3 (F1)
 Satu filter tuning-ganda 150 Mvar dituning harmonik ke-11/13 (F2)
 Satu filter high-pass 150 Mvar dituning harmonik ke-24 (F3)
 Satu bank kapasitor 150 Mvar
Simulasi domain waktu (Time-Domain Simulation)

Jalankan simulasi dengan sudut penyalaan alpha 19 derajat. Didapatkan sebuah tegangan
DC 150 kV. Sekarang lihat dalam scope1. Bandingkan arus yang mengalir ke dalam Bus B1
(Iabc_B1, axis 2) dengan yang mengalir ke dalam Bus B2 (Iabc_B2, axis 3). Terlihat bahwa
filter-filter harmonik seluruh mengeleminasi harmonikharmonik yang dibangkitkan oleh
konverter. Jika menggukan tool FFT Powergui, akan ditemukan bahwa filter-filter harmonik
menurunkan (reduce) THD arus yang diinjeksikan ke dalam sistem dari 9% sampai 0.7%.
Respon Daerah Frekuensi (Frekuensi-Domain Response)

Sekarang plot impedansi terhadap frekuensi dari filter-filter harmonik :


Lepaskan filter-filter dari bus AC. Double klik pada breaker Brk1, pilih open untuk initial
status dari breaker-breaker, dan klik OK.
Buka Powergui dan pilih Impedance vs Frequency Measurment.
Klik Display/tombol save. Software menghitung dan menampilkan the filter’s frequency
response.
Double klik blok Show filters impedance vs frequency. Sekilas gambar tampak,
menunjukkan perhitungan awal respon frekuensi filter-filter. The impedance data kedua
gambar menunjukkan identik dengan satu gambar yang dibawah.
Jika gambar di zoom (menggunakan menu Tool), akan didapatkan impedansi 417 ohm
kapasitip (-90 derajat) pada 60 Hz. Nilai ini bersesuaian dengan total daya reaktip dari filter
pada 60 Hz adalah :
3 2
V 2 ( 500.10 )
QC = = =600 Mvar
XC 417

SUPERCAPACITOR MODEL

Contoh ini menunjukkan model supercapacitor selama charge dan dicharge

Diskripsi
Rangkaian ini melukiskan sebuah gabungan (hibrid) sederhana sebuah supercapacitor
dengan sebuah battery. Supercapacitor dihubungkan ke sebuah Buck/Boost converter dan
battery dihubungkan ke sebuah Boost converter. Daya battery dibatasi oleh sebuah blok
pembatas, tranfer daya di suplaikan ke DC bus melalui supercapacitor.

Anda mungkin juga menyukai