Static Compensator VAR adalah piranti shunt (paralel) dari Keluarga Siistem Transmisi Ac
Fleksibel (FACT) Elektronika daya untuk pengendalian aliran daya dan perbaikan stabilitas
transien pada Grid daya (On_Grid). SVC mengatur tegangan-tegangannnya dengan
pengaturan injeksi daya reaktip kedalam atau menyerap dari system daya. Bila tegangan
system rendah SVC membangkitkan (generated) darya reaktip (SVC Capasitip). Jika
tegangan system tinggi SVC menyerap (absorb) daya rekatip (SVC Induktip). Variasi
(varian) daya reaktip dibentuk dengan pensklaran (switching) 3phasa kapasitor bank dan
inductor bank yang dihubungkan pada sisi skunder transformator. Masing-masing kapasitor
diswitching dengan menghidupkan dan mematikan (switching on and off turn) ketiga
switch thyristor (Thyristor Switched Capacitor atau TSC). Reactor-reaktor adalah salah satu
pensaklaran on/ off (Thyristor Swiitched Reactor = TSR) atau pengatur phasa (Thyristor
Controlled Reactor = TCR).
Gambar dibawah menunjukkan sebuah single line Static Var Compensator (SVC) dan
penyederhanaan blok diagram system kontrolnya.
Suseptance B SVC dengan nilai maksimum dan minimum dengan total daya reaktip
Capacitor Bank ( BCmax ¿ dan Reaktor Bank ( BImax ¿tegangan-tegangan diatur pada
tegangan referensi V ref . Namun penurunan tegangan yang umumnya (biasanya antara 1
% dan 4 % pada daya reaktip output maksimum), dan karakteristik V-I mempunyai slup
yang ditunjukkan dalam gambar. Karakteristik V-I ditunjukkan dalam tiga persamaan
berikut.
V=
{ −I
BCmax
I
BImax
Jika SVC adalah full capasitip(B=BCmax )
T C =1/¿
Persamaan ini mendemonstrasikan hasil kecepatan respon lebih cepat bila gain pengaturan
di naikkan atau kekuatan short-circuit system diturunkan (Xn lebih besar) jika mengambil
konstanta waktu delay Td mengakibatkan tegangan terukur dan katup penyalaan
menghasilkan respon yang berosilasi dan instabilitas terlau kecil atau gain regulator terlalu
besar.
SVC dimodelkan dengan sebuah system 3 kawat menggunakan dua sumber arus. SVC tidak
membangkitkan arus urutan nol, tetapi ia membangkitkan arus urutan negatip selama
operasi tidak seimbang. Suseptansi urutan negatip diasumsikan sama dengan nilai urutan
positipnya, sebagaimana ditentukan dengan nilai B dihitung dengan regulator tegangan
Mode operasi
Spesifikasi mode operasi SVC. Pilih salah satu regulator tegangan atau control Var
(suseptansi tetap Bref).
Penurunan (Droop) Xs
Parameter ini tidak visible bila Mode parameter operasi di set untuk control Var.
Gain proporsional, dalam (B pu)/(V pu), dan gain integral, dalam pu_B/pu_V/s, dari
regulator tegangan.
Suseptansi referensi, dalam pu/phasa, bila SVC beroperasi dalam mode control var.
ABC
Tiga terminal dari SVC
Vref
Input simulink dari sinyal tegangan referensi
Input ini tidak visible hanya bila control Eksternal dari tegangan referensi Vref parameter
diperiksa.
m
Vector output simulink berisi 6 sinyal SVC. Sinyal-sinyal tersebut adalah tegangan dan arus
phasor (sinyal kompleks) atau sinyal-sinyal control. Sinyal-sinyal tersebut secara individu
diakses dengan blok Selector Bus.
Contoh the power_svc menggambarkan performa steady-state dan dynamic sebuah SVC
+200 Mvar/-100 Mvar mengatur tegangan pada sebuah sistem 500 kV, 60 Hz.
SVC V-I Characteristic
1.5
1.2
Pos. Seq. Voltage (pu)
1.1
Vref=1.0 pu
0.9
Xs= 0.03 pu/200 MVA
0.8
B=2 pu/100 MVA
0.7
0.6
0.5
-2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5
Capacitive Reactive Current (pu/100 MVA) Inductive
Buka blok menu SVC dan lihat parameter-parameternya. SVC di set untuk mode pengaturan
tegangan dengan sebuah tegangan referensi Vref = 1.0 pu. Reaktansi droop tegangan
adalah 0.03 pu/200 MVA, maka tegangan bervariasi dari 0.97 pu sampai 1.015 pu bila arus
SVC berangkat dari kapasitip penuh ke induktip penuh. Double klik blok biru pada display
karakteristik V-I SVC.
Sumber tegangan terprogram (Programmable) 3 pahsa digunakan mengubah tegangan
sistem dan amati performa SVC. Inisiasi sumber yang menghasilkan tegangan nominalnya
(500 kV). Maka, tegangan berhasil diturunkan (0.97 pu pada t = 0.1 s), dinaikkan (1.03 pu
pada t = 0.4 s) dan akhirnya kembali pada tegangan normal (1 pu pada t = 0.7 s).
Mulai simulasi dan amati respon dinamik SVC untuk tegangan step pada scope. Bentuk-
bentuk gelombang dihasilkan gambar dibawah. Trace 1 menunjukkan suseptansi urutan
positip aktual B1 dan output sinyal kontrol B dari regulator tegangan. Trace 2 menunjukkan
tegangan urutan positip sistem aktual V1 dan output Vm dari sistem pengukuran SVC
Kecepatan respon SVC tergantung pada gain integral Ki regulator tegangan (gain
proporsional di set nol), kekuatan sistem (reaktansi Xn), dan penurunan (droop) reaktansi
Xs.
Sebagaimana dijelaskan diatas, konstanta waktu Tm pengukur tegangan dan time delay Td
rata-rata mempengaruhi terhadap penyalaan katup, sistem ini dapat didekati dengan
sebuah sistem orde satu mempunyai sebuah konstata waktu close-loop.
T c =1/(K i + X n)
Jika menaikkan gain regulator atau menurunkan kekuatan sistem, Tm dan Td tidak dapat
diabaikan, dan amati pada respon oscilloscope dan tampak instabilitas. Gambar diabawah
membandingkan suseptansi SVC (output B regulator tegangan) untuk dua level rangkain
hubung singkat yang berbeda : 3000 VA dan 600 MVA.
FILTER HARMONIK 3 PHASA .
Implementasi 4 jenis filter harmonik 3phasa menggunakan komponen RLC.
Filter harmonik 3 phasa adalah elemen-elemen paralel yang digunakan sistem daya untuk
mengurangi kecatatan (distortion) tegangan dan perbaikan faktor daya. Elemen-elemen
nonlinier sebagaimana konveter-konverter elektronika daya menghasilkan arus dan
tegangan harmonik, yang diinjeksikan dalam sistem daya. Arus distorsi yang mengalir
melalui impedansi sistem menghasilkan distorsi tegangan harmonik. Filter-filter harmonik
menurunkan kecatatan dengan mengubah arus harmonik dalam jalur impedansi rendah.
Filter-filter harmonik didesain bersifat kapasitip pada frekuensi dasar, sehingga ia digunakan
untuk memproduksi daya reaktip yang dibutuhkan oleh konverter-konverter dan perbaikan
faktor daya.
Untuk mendapatkan kecacatan yang bisa diterima, beberapa bank filter dari jenis-jenis yang
berbeda umumnya dihubung paralel. Yang sering digunakan adalah :
Band-pass filter, yang digunakan untuk memfilter harmonik orde terendah seperti
harmonik ke-5, ke-7, ke-11, ke-13 dan seterusnya. Band-pass filter dapat dituning
untuk frekuensi tunggal (single-tuned filter) atau pada frekuensi ganda (double-
tuned filter).
High-pass filter yang digunakan untuk memfilter harmonik orde tinggi dan mencakup
range frekuensi yang lebar. Khusus filter jenis-c high-pass digunakan untuk
menyediakan daya reaktip dan resosnansi-resonansi paralel. Ia juga memfilter
harmonik orde rendah (seperti harmonik ke-3), dengan mempertahankan rugi-rugi
(losses) nol pada frekuensi dasar.
Filter harmonic 3 dibangun dari elemen-elemen RLC. Nilai resistensi, induktansi dan
kapasitansi ditentukan dari jenis filter dan dari parameter-parmeter berikut.
Daya reaktip pada tegangan nominal
Frekuensi tuning
Faktor kwalitas. Faktor kwalitas adalah sebuah ukuran kecuraman dari tuning
frekuensi. Harganya ditentukan oleh nilai resistensi.
Ke-4 jenis filter dapat dimodelkan dengan blok filter harmonik 3 phasa yang ditunjukkan
dibawah.
Jenis filter paling sederhana adalah filter tuning tunggal. Gambar berikut memberikan
definisi faktor kwalitas Q dan formula praktis untuk menghitung daya reaktip QC dan rugi-
rugi daya aktip (losses of active power). Faktor kwalitas Q dari filter adalah faktor kwalitas
reaktansi pada frekuensi tuning Q=(nXL)/R . Faktor kwalitas menentukan bandwidth B,
yang merupakan sebuah ukuran kemiringan (sharpness) frekuaensi tuning seperti
ditunjukkan dalam gambar.
B Zmin^ 2
L
Z min
C
fn
X L =reaktansi induktip
pada frekuensi dasar =(Lω)
X C =reaktansi kapasitip
pada frekuensi dasar =1/(Cω)
Filter tuning ganda membentuk fungsi yang sama seperti 2 filter tuning-tunggal walaupun ia
mempunyai keuntungan : rugi-rugi sangat rendah dan besar (magnitude) impedansi pada
frekuensi resonansi paralel yang naik diantara 2 frekuensi tuning adalah lebih rendah.
Filter tuning-ganda terdiri dari sebuah rangkaian LC seri dan sebuah rangkaian RLC paralel.
Jika f 1 dan f 2 adalah frekuensi tuning keduanya, kedua rangkaian seri dan paralel di-tuning
mendekati frekuensi geometriks rata-rata f m=√ f 1 f 2.
Faktor kwalitas Q filter tuning-ganda didefinisikan sebagai faktor kwalitas elemen-elemen L,
R pada frekuensi rata-rata f m ,Q=R/(L .2 π f m)
Filter high-pass adalah sebuah filter tuning-tunggal pada frekuensi tinggi dibatasi oleh
resistensi R.
Faktor kwalitas filter high-pass adalah faktor kwalitas rangkaian paralel pada frekuensi
tuning : Q=R /( L .2 π f n ).
Filter high-pass type-C adalah varian filter high-pass, dimana induktansi L diganti sebuah
rangkaian LC seri di-tuning pada frekuensi dasar. Pada frekuensi dasar, resistensi di bypass
dengan rangkaian resonansi LC dan rugi-rugi adalah null.
Gambar berikut memberikan nilai R, L, C dan typical impedansi terhadap curva frekuensi
dihasilkan dari k-4 jenis filter diaplikasin pada jaringan 60 Hz. Tiap filter mempunyai rating
315 kV, 49 Mvar.
Koneksi filter
Pilih koneksi dari ke-3 cabang filter
Tuning frekuensi
Tuning frekuensi filter frekuensi tunggal (single-tuned, high-pass atau type-c high-pass),
atau frekuensi ganda dari filter tuning-ganda, dalam hertz ( H z ¿.
Pengukuran-pengukuran
Pilih Branch voltages untuk mengukur ketiga tegangan yang melintasi setiap terminal blok
filter harmonik 3 phasa. Untuk sebuah koneksi Y, tegangan tegangan tersebut adalah phasa
to ground atau tegangan phasa to netral. Untuk sebuah koneksi delta, arus-arus tersebut
adalah mengalir disetiap cabang delta.
Pilih Branch currents untuk mengukur ketiga arus yang mengalir melalui setiap filter. Untuk
sebuah koneksi delta, arus tersebut adalah arus yang mengalir dalam setiap cabang delta.
Pilih Branch voltages and currents unutk mengukur ketiga tegangan dan ketiga arus dari
blok Filter Harmonik 3 Phasa.
Letakkan sebuah blok Multimeter dalam model dengan display dipilih pengukuran selama
simulasi. Dalam kotak dialog Available Measurements dari blok multimeter, pengukuran
dikenali dari sebuah label yang disertakan oleh nama blok.
Pengukuran Label
Teganga-tegangan Y(Grounded) : Uag, Ubg, Uag: , Ubg: ,
cabang Ucg Ucg:
Y(floating) : Uan, Ubn, Uan: , Ubn: ,
Ucn Ucn:
Y(neutral) : Uan, Ubn, Uan: , Ubn: ,
Ucn Ucn:
Delta : Uan, Ubn, Ucn Uab: , Ubc: ,
Uca:
Arus-arus cabang Y(Grounded) : ia, ib, ic Iag: , Ibg: , Icg:
Y(floating) : ia, ib, ic Ian: , Ibn: , Icn:
Y(neutral) : ia, ib, ic Ian: , Ibn: , Icn:
Delta : iab, ibc, ica Iab: , Ibc: , Ica:
Contoh .
Contoh power_harmonicfilter menggambarkan penggunaan blok Filter Harmonik 3 Phasa
untuk memfilter arus harmonik yang dibangkitkan oleh sebuah sistem konverter AC/DC 12-
pulsa, 1000 MW, 500 kV, 60 Hz. Filter ini settingnya dibuat dari 4 komponen dengan total
600 Mvar berikut.
Satu filter high-pass type-C 150 Mvar dituning harmonik ke-3 (F1)
Satu filter tuning-ganda 150 Mvar dituning harmonik ke-11/13 (F2)
Satu filter high-pass 150 Mvar dituning harmonik ke-24 (F3)
Satu bank kapasitor 150 Mvar
Simulasi domain waktu (Time-Domain Simulation)
Jalankan simulasi dengan sudut penyalaan alpha 19 derajat. Didapatkan sebuah tegangan
DC 150 kV. Sekarang lihat dalam scope1. Bandingkan arus yang mengalir ke dalam Bus B1
(Iabc_B1, axis 2) dengan yang mengalir ke dalam Bus B2 (Iabc_B2, axis 3). Terlihat bahwa
filter-filter harmonik seluruh mengeleminasi harmonikharmonik yang dibangkitkan oleh
konverter. Jika menggukan tool FFT Powergui, akan ditemukan bahwa filter-filter harmonik
menurunkan (reduce) THD arus yang diinjeksikan ke dalam sistem dari 9% sampai 0.7%.
Respon Daerah Frekuensi (Frekuensi-Domain Response)
SUPERCAPACITOR MODEL
Diskripsi
Rangkaian ini melukiskan sebuah gabungan (hibrid) sederhana sebuah supercapacitor
dengan sebuah battery. Supercapacitor dihubungkan ke sebuah Buck/Boost converter dan
battery dihubungkan ke sebuah Boost converter. Daya battery dibatasi oleh sebuah blok
pembatas, tranfer daya di suplaikan ke DC bus melalui supercapacitor.