NIM 18118027
KELOMPOK 04
LABORATORIUM TELEMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
1
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 3
3. METODOLOGI PERCOBAAN................................................................................................................. 7
5. KESIMPULAN .......................................................................................................................................... 13
2
Modul 2
Static Routing
David Agung Immanuel (18118027) / Kelompok 04 / Selasa, 12 Februari 2020
Email : davidimanuel842@gmail.com
Asisten : Viandra Nurmalita
Abstract—Praktikum Modul 2: Hasil output router yang memiliki tabel routing statik yang di setting
yang diinginkan sesuai dengan hasil secara teori, secara manual oleh para administrator jaringan. Routing
praktikum berjalan dengan lancar. static pengaturan routing paling sederhana yang dapat
dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing
statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap
Keyword— static routing, default routing,
entri dalam forwarding table di setiap router yang berada
backup static routing
di jaringan tersebut. Penggunaan routing statik dalam
sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah,
1. PENDAHULUAN hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding
table di setiap router. Namun Anda tentu dapat
Untuk mengetahui cara kerja suatu jaringan
membayangkan bagaimana jika harus melengkapi
agar dapat bekerja diperlukan pengetahuan dan
forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak
pengalaman dalam menangani suatu jaringan. Oleh
sedikit dalam jaringan yang besar. (Santekno)
karena itu, diperluka adanya praktek berdasarkan
teori-teori yang telah diajarkan di kelas agar dapat
memahami secara langsung cara kerja dari suatu
jaringan.
Adapun tujuan diadakannya praktikum kali
ini adalah:
1. Memahami konsep dan konfigurasi static
routing
2. Memahami konsep dan konfigurasi default
Gambar 1 Aplikasi Static Routing
routing
Routing static dengan menggunakan next hop
3. Memahami konsep dan konfigurasi backup
cocok digunakan untuk jaringan multi-access network
static routing
atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to
2. DASAR TEORI
point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam
mengkonfigurasi static route. (Santekno)
2.1 Static Routing
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah
3
2.2 Default Routing 3. USB to Serial
Default route adalah sebuah rute yang
4. Software Putty
dianggap cocok dengan semua IP address tujuan.
5. Router
Dengan default route ketika IP address
destination(tujuan) dari sebuah paket tidak ditemukan 3.2 Langkah Kerja
dalam tabel routing, maka router akan menggunakan
Langkah-langkah percobaan pada Modul 1:
default route untuk mem-forward paket tersebut.
Basic CLI and IP Addressing adalah sebagai berikut:
Default route paling cocok berfungsi ketika
A. Percobaan 1: Konfigurasi Static Routing
hanya ada satu rute ke suatu network.
syarat membuat default routing adalah:
hanya memiliki satu jalur keluar / 1 gateway ke
network lain. (network stub) (NetworkLessons)
3. METODOLOGI PERCOBAAN
1. PC (Personal Computer)
2. Kabel UTP
4
1. Buat topologi jaringan sesuai pada Gambar 1 di
atas.
5. Lakukan konfigurasi IP address pada kedua PC 9. Lakukan konfigurasi static routing yang
dengan default gateway adalah interface router sama pada R2. Sesuaikan destination
terdekat dari PC tersebut address dan next-hop IP yang dibutuhkan.
7. Supaya PC1 bisa menjangkau PC2, 11. Untuk pengujian, lakukan verifikasi
konfigurasi static routing diperlukan pada kedua ping test antar PC1 ke PC2 dan
router. Perlu diperhatikan, informasi routing sebaliknya. Mengapa sudah berhasil?
yang akan ditambahkan adalah informati routing Screenshot dan analisis.
untuk destination network address yang jauh
dari router, bukan yang directly connected.
Sebagai contoh, R1 otomatis akan mengetahui
dua network yaitu 10.1.1.0/24 dan 12.12.12.0/24
yang terhubung langsung. Dengan demikian, R1
butuh menambahkan informasi routing untuk
network 20.2.2.0/24 yang bukan directly
connected. 12. Lakukan konfigurasi static routing
yang diperlukan, sehingga seluruh PC bisa
Format: [Rx] ip route-static <destination ping ke seluruh Loopback interface pada
network address> <netmask> <next-hop> R1 dan R2 yang ada di topologi.
Contoh: [R1] ip route-static 20.2.2.0
255.255.255.0 12.12.12.2
5
C. Konfigurasi Backup Static Routing
B. Percobaan 2: Konfigurasi Default Routing
6
7. Lakukan konfigurasi backup static routing
supaya pada saat jalur koneksi R2-R3 terputus,
R2 masih tetap bisa menjangkau loopback R3
tetapi lewat R1. Untuk melakukan konfigurasi
backup static routing ini, akan digunakan nilai
Preference dimana nilai untuk jalur backup
dibuat lebih tinggi sehingga memiliki prioritas
yang lebih rendah. By default, nilai Preference
static routing adalah 60, untuk jalur backup
harus dibuat lebih besar dari 60.
Contoh:
[R2] ip route-static 3.3.3.3 32 12.12.12.1
preference 90
Tambahkan beberapa static routing yang
diperlukan seperti:
[R1] ip route-static 3.3.3.3 32 23.23.23.3
[R3] ip route-static 12.12.12.0 24 13.13.13.1
7
Pada gambar 7 terlihat bahwa setelah dilakukan
4. HASIL DAN PERCOBAAN
pengecekan ping PC2 ke R2 pada command prompt
4.1 Percobaan 1: Konfigurasi Static terlihat bahwa setelah PC2 mengirimkan data (sent),
Routing terlihat adanya balasan dari R2, sehingga PC2 dan R2
Pada percobaan kali ini, topik yang diujikan sudah terhubung dengan benar sesuai gambar topologi 3.
adalah membuat Static Routing menggunakan aplikasi
Putty dengan Konfigurasi seperti pada gambar 3.
Setelah di set sesua topologi gambar 3, berikut hasil
verifikasi dengan ping pada masing-masing bagian
Gambar 6 Ping R1 ke R2
Pada gambar 6 terlihat bahwa setelah
Gambar 9 Table routing
dilakukan pengecekan ping R1 ke R2 pada aplikasi
Setelah dilakukan perintah untuk static routing,
putty terlihat bahwa setelah R1 mengirimkan data
kemudian akan kita cek informasi destination network
(sent), terlihat adanya balasan dari R2, sehingga R1
address pada table routing dengan mengetikkan perintah:
dan R2 sudah terhubung dengan benar sesuai gambar
[Rx] display ip routing-table
topologi 3.
Terlihat dari gambar tersebut bahwa setelah
dilakukan perintah static routing, terlihat bahwa Protocol
dari ip dari PC2, 20.2.2.0 berubah menjadi static,
sehingga hubungan dari PC1 ke PC2 yang awalnya tidak
terhubung secara langsung menjadi dapat dihubungkan
dengan perintah static routing.
Gambar 7 Ping PC2 ke R2
8
0.0.0.0 0.0.0.0 10.1.1.1 Ethernet 0/0/1, berikut hasil
verifikasi dengan ping pada masing-masing bagian:
9
Gambar 16 Ping dari PC2 ke PC1 default routing
dilakukan pengecekan ping PC2 ke PC1 (10.1.1.10) Pada gambar 18 terlihat bahwa sebelum kita
pada command prompt, terlihat bahwa setelah PC2 membuat backup (jalur R2-R3 langsung) pada aplikasi
mengirimkan data (sent), terlihat adanya balasan putty, terlihat bahwa setelah R2 mengirimkan data (sent),
(receive) dari PC1, sehingga PC2 dan PC1 konektivitas terlihat adanya balasan (receive) dari loopback R3,
tetap terjalin pada default routing. sehingga R2 dan loopback R3 konektivitas tetap terjalin
pada default routing, sesuai dengan topologi gambar 4,
dengan jalur yang dipilih merupakan jalur terdekat yang
tidak melewati R1.
5. KESIMPULAN
David Agung
Immanuel adalah mahasiswa
Teknik Telekomunikasi
angkatan 2018 yang berasal
dari Depok, Jawa Barat yang
memiliki hobi bermain
catur.
12