Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ET3111 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3A

MODUL : 01

MENGENAL PERALATAN PRAKTIKUM UNTUK


MENGETAHUI KONSEP PANTULAN GELOMBANG

NAMA : ZHARFA HAIDAN NAFILAH


NIM : 18117037
KELOMPOK : 10
HARI, TANGGAL : JUMAT, 4 OKTOBER 2019
WAKTU : 13.00-15.00
ASISTEN : ELLENA STEFANI

LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI RADIO & GELOMBANG MIKRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. 2


1. PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 2
2. DASAR TEORI...................................................................................................................................... 3
2.1 Antena ............................................................................................................................................. 3
2.2 Pola Radiasi..................................................................................................................................... 3
2.3 Antena Horn.................................................................................................................................... 4
3. METODOLOGI PERCOBAAN ............................................................................................................ 4
3.1 Alat Percobaan ................................................................................................................................ 4
3.2 Langkah Kerja ................................................................................................................................. 4
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN ............................................................................................... 5
4.1 Percobaan 1: Pengenalan Peralatan…….………………………………………………………………5
4.2 Percobaan 2: Pengukuran Daya Pancar Pada Antena Horn pada Berbagai Kondisi ............................ 5
4.3 Percobaan 3: Pengaruh Pantulan Terhadap Daya yang Diterima untuk Kondisi 120° ......................... 8
5. KESIMPULAN .................................................................................................................................... 10
6. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10
7. BIOGRAFI SINGKAT ........................................................................................................................ 10

2
Modul 01
MENGENAL PERALATAN PRAKTIKUM
UNTUK MENGETAHUI KONSEP
PANTULAN GELOMBANG
Zharfa Haidan Nafilah (18117037) / Kelompok 10 / Jumat, 04 Oktober 2019
Email : stefaniellena@gmail.com
Asisten : Ellena Stefani

Abstract— Percobaan modul 1 yang berjudul harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan
Mengenal Peralatan Praktikum Untuk Mengetahui
Konsep Pantulan Gelombang ini terdiri dari 3 media kabel pencatunya [2].
percobaan. Percobaan 1 akan memperkenalkan
praktikan kepada peralatan apa saja yang akan
digunakan selama praktikum. Percobaan 2 dan 3 2.2 Pola Radiasi
mengenai konsep pantulan gelombang menggunakan
antena Horn dengan sudut 0° dan 120°. Pola Radiasi adalah penggambaran radiasi
Keyword— Antena Horn, lossy, dan konduktor yang berkaitan dengan kekuatan gelombang radio
sempurna.
yang dipancarkan oleh antenna ataupun tingkat
1. PENDAHULUAN penerimaan sinyal yang diterima oleh antenna pada
Antena adalah elemen penting yang sudut yang berbeda [3].
ada pada setiap sistem telekomunikasi tanpa Pola radiasi anten aada 2 yaitu directional
kabel (nirkabel/wireless), tidak ada sistem dan omnidirectional. Antena directional merupakan
telekomunikasi wireless yang tidak menggunakan jenis antena dengan narrowbeamwidth, yaitu
antena. Antena sendiri berfungsi sebagai mempunyai sudut pemancaran yang kecil dengan
pemancar dan penerima gelombang radio daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa
elektromagnetik [1]. menjangkau area yang luas, antena directional
Praktikum memiliki tujuan sebagai berikut. mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada
1. Mengenal kit praktikum yang digunakan satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit,
2. Memahami konsep pantulan gelombang dan biasanya digunakan untuk koneksi point to
3. Memahami konsep bahwa gelombang yang point.
merambat melalui medium bukan udara Sedangkan antena omnidirectional yaitu
dapat teredam jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal ke
segala arah dengan daya sama. Untuk menghasilkan
2. DASAR TEORI cakupan area yang luas, gain dari antena
2.1 Antena omnidirectional harus memfokuskan dayanya
Antena adalah perangkat yang berfungsi secara horizontal mendatar dengan mengabaikan
untuk memindahkan energi gelombang elektromag- pola pemancaran ke atas dan ke bawah, sehingga
netik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari antean dapat diletakan di tengah-tengah base station
udara ke media kabel. Karena merupakan perangkat [4].
perantara antara media kabel dan udara, maka antena

3
2.3 Antena Horn Konsep Pantulan Gelombang adalah sebagai
Antena Horn merupakan salah satu antena berikut.
yang digunakan secara luas. Pola radiasi dari antena A. Percobaan 1: Pengenalan Peralatan
Horn adalah directional. Antena ini biasa digunakan
untuk komunikasi point to point. Jadi antara
pengirim dan penerima harus segaris [4].
Frekuensi dari antenna Horn berada pada
range 8 GHz – 12GHz. Pada modul ini akan diatur
frekuensi antena Horn sebesar 10GHz.
Jarak yang ideal untuk antena Horn bekerja
adalah dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut.
2𝑑2
𝑅= (1)
𝜆
Persamaan tersebut dinamakan persamaan
far-field region. Dimana d merupakan panjang
B. Perrcobaan 2: Pengukuran Daya Pancar
diagonal penampang antena dan 𝜆 merupakan pada Antena Horn pada Berbagai Kondisi
panjang gelombang yang dapat dicari menggunakan
persamaan seperti berikut.
𝑐
𝜆= (2)
𝑓
Daya pancar dari antena Horn mempunyai
satuan decibel (dB) yang dapat dihitung secara
otomatis dengan menggunakan perangkat lunak
SVRNA.

3. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat Percobaan
1. Tiang pemancar
2. Tiang penerima
3. Kabel dan konektor
4. Kit Network Analyzer Cobalt C1220
5. Antena pemancar & penerima Horn
6. Busur dan mistar
7. Software SVRNA

3.2 Langkah Kerja


Langkah-langkah percobaan pada Modul 01:
Mengenal Peralatan Praktikum Untuk Mengetahui

4
Antena Horn yang digunakan berjenis
antenna Directional dan memancarkan gelombang
secara horizontal. Ada dua antena Horn yang
digunakan, pertama sebagai transmitter dan yang
kedua sebagai receiver. Kedua antena tersebut
diletakkan di tiang pemancar dan tiang penerima.
Kemudian terdapat kabel dan konektor yang
menghubungkan antena dengan Port 1 dan Port 2
pada kit Network Analyzer Cobalt C1220 yang
ditunjukkan pada gambar 4.2.

C. Percobaan 3: Pengaruh Pantulan Terhadap


Daya yang Diterima untuk Kondisi 120°

Gambar 4.2 Kit Network Analyzer C1220


Lalu digunakan software SVRNA untuk
menampilkan gelombang dan nilai S21.

4.2 Percobaan 2 : Pengukuran Daya Pancar Pada


Antena Horn pada Berbagai Kondisi
Pada percobaan ini bertujuan untuk
menghitung daya pancar yang diterima oleh antena
Horn (receiver) dalam keadaaan LOS dan dengan
meletakkan Material-1, Material-2, dan Material-3
secara bergantian di antara kedua antena.
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN
Indikator sudut pada tiang pemancar dan
4.1 Percobaan 1 : Pengenalan Peralatan
penerima terletak pada sudut 0° atau sejajar antara
Pada percobaan ini, akan diperkenalkan alat-
satu sama lain. Jarak antara kedua antena adalah 1.5
alat yang digunakan di modul 01. Alat pertama
m. Jarak ini didapat dari persamaan (1) dan (2) pada
adalah antena Horn yang ditunjukkan pada gambar
dasar teori.
4.1 2𝐷
𝑅=
𝜆
2𝐷𝑐
=
𝑓
(2)(13,6 𝑐𝑚)2 (3)(108 )
=
(1010 Hz)
= 1.23 𝑚

Gambar 4.1 Antena Horn

5
Dari persamaan tersebut berarti jarak dari
kedua antena minimal 1.15 m namun yang
digunakan pada praktikum ini adalah 1.5 m.
Selanjutnya, menghubungkan tiap elemen ke
konektor yang sesuai. Antena pemancar
dihubungkan Port 1 dan antena penerima ke Port 2d.
Selanjutnya, memastikan saklar pada bagian
belakang unit ini dalam posisi ‘ON’ ditandai dengan
lampu saklar berwarna hijau.
Lalu, pada software SVRNA, di menu utama Gambar 4.4 Hasil Percobaan Saat Keadaan LOS
klik ‘SAVE/RECALL’ kemudian klik ‘RECALL Selanjutnya, akan diletakkan Material-1 yang
STATE’. Selanjutnya klik bagian ‘STATE 01’ berupa seorang manusia yang berdiri di antara kedua
untuk melakukan proses kalibrasi. antena seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.5.
Tekan tombol ‘DISPLAY’ pada menu utama
untuk menampilkan gelombang yang dipancarkan.
Selanjutnya, ganti pengukuran antena display
menjadi S21 dengan menekan tombol pada bagian
kiri atas display.
Pada modul ini hanya diukur S21 tidak
dengan S11 karena kedua antenna hanya memiliki
satu fungsi yaitu sebagai receiver saja dan
transmitter saja.
Nilai S21 yang diukur pertama kali adalah
Gambar 4.5 Material-1 (Manusia) di
ketika keadaan LOS atau tidak terdapat medium lain
Antara Kedua Antea
di antara kedua antena seperti yang ditunjukkan
Ketika dilihat di software SVRNA nilai dari
pada gambar 4.3.
daya pancar yang diterima oleh antena 2 oleh
antenna 1 (S21) sebesar -38.1 dB seperti yang tertera
pada gambar 4.6.

Gambar 4.3 Keadaan LOS


Ketika dilihat di software SVRNA nilai dari
daya pancar yang diterima oleh antena 2 oleh
antenna 1 (S21) sebesar -27.16 dB seperti yang Gambar 4.6 Hasil Percobaan dengan Material-1

tertera pada gambar 4.4.

6
Selanjutnya, akan diletakkan Material-2 yang
berupa sebuah papan aluminium di antara kedua
antena seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.7.

Gambar 4.9 Material-3 (Jaring Dengan Celah Kecil)


Ketika dilihat di software SVRNA nilai dari
daya pancar yang diterima oleh antena 2 oleh

Gambar 4.7 Material-2 (Papan Alumunium) antenna 1 (S21) sebesar -48.10 dB seperti yang
di Antara Kedua Antena tertera pada gambar 4.10.
Ketika dilihat di software SVRNA nilai dari
daya pancar yang diterima oleh antena 2 oleh
antenna 1 (S21) sebesar -62.48 dB seperti yang
tertera pada gambar 4.8.

Gambar 4.10 Hasil Percobaan dengan Material-3


(Jaring dengan Celah Kecil)
Dengan hasil data tersebut dapat dianalisis
bahwa nilai daya paling besar yang diterima oleh
Gambar 4.8 Hasil Percobaan dengan Material-2
antena 2 adalah saat keadaan LOS. Hal ini terjadi
(Papan Alumunium)
karena tidak ada suatu benda yang menghalangi
Terakhir, akan diletakkan Material-3 yang
gelombang sedangkan nilai daya pancar paling kecil
berupa sebuah jaring dengan celah kecil di antara
terjadi ketika Material-2 (papan alumunium). Hal ini
kedua antena seperti yang ditunjukkan pada gambar
terjadi karena papan aluminium dapat dikatakan
4.9
sebagai konduktor sempurna sehingga menurut sifat
yang dimilikinya menyebabkan tidak ada
gelombang yang dilanjutkan atau dengan kata lain,
seluruh gelombang akan dipantulkan kembali.

7
Dan dengan Material-1 (manusia) memiliki antenna 1 (S21) sebesar -74.62 dB seperti yang
hasil yang lebih kecil dibandingkan dengan saat tertera pada gambar 4.12.
keadaan LOS yang menandakan untuk manusia,
antena 2 masih menerima gelombang namun
gelombang yang dipantulkan masih lebih sedikit
dibanding dengan Material-3. Dan untuk Material-3
(jaring) sendiri, besar daya pancar yang diterima
oleh antena 2 masih lebih besar dibandingkan
dengan Material-2 (papan aluminium) dikarenakan
Material-3 yang memiliki celah kecil tidak
memantulkan seluruh gelombang yang datang.

Gambar 4.12 Hasil Percobaan Saat Keadaan LOS


4.3 Percobaan 3 : Pengaruh Pantulan Terhadap Selanjutnya, akan diletakkan Material-1 yang
Daya yang Diterima untuk Kondisi 120° berupa seorang manusia yang berdiri di antara kedua
Pada percobaan ini juga bertujuan untuk antena seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.13.
menghitung daya pancar yang diterima oleh antena
Horn (receiver) dalam keadaaan LOS dan dengan
meletakkan Material-1, Material-2, dan Material-3
secara bergantian di antara kedua antena.
Yang membedakan percobaan ini dnegan
percobaan sebelumnya adalah indikator sudut pada
tiang pemancar dan penerima terletak pada sudut
120°. Jarak antara kedua antena juga tetap 1.5 m.
Nilai S21 yang diukur pertama kali adalah
ketika keadaan LOS atau tidak terdapat benda lain di
Gambar 4.13 Hasil Percobaan dengan Material-1
antara kedua antena seperti yang ditunjukkan pada
Ketika dilihat di software SVRNA nilai dari
gambar 4.11.
daya pancar yang diterima oleh antena 2 oleh
antenna 1 (S21) sebesar -46.03 dB seperti yang
tertera pada gambar 4.14.

4.11 Keadaan LOS


Ketika dilihat di software SVRNA nilai dari
daya pancar yang diterima oleh antena 2 oleh
Gambar 4.14 Hasil Percobaan dengan Material-1

8
Selanjutnya, akan diletakkan Material-2 yang Ketika dilihat di software SVRNA nilai dari
berupa sebuah papan aluminium di antara kedua daya pancar yang diterima oleh antena 2 oleh
antena seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.15. antenna 1 (S21) sebesar -38.54 dB seperti yang
tertera pada gambar 4.18.

Gambar 4.18 Hasil Percobaan dengan Material-3


Gambar 4.15 Material-2 (Papan Alumunium) (Jaring dengan Celah Kecil)

Ketika dilihat di software SVRNA nilai dari Dengan hasil data tersebut dapat dianalisis
daya pancar yang diterima oleh antena 2 oleh bahwa berbeda dengan percobaan sebelumnya yaitu
antenna 1 (S21) sebesar -31.87 dB seperti yang nilai daya paling kecil yang diterima oleh antena 2
tertera pada gambar 4.16. adalah ketika keadaan LOS. Hal ini terjadi karena
walaupun tidak ada suatu benda yang menghalangi
gelombang namun gelombang teredam seluruhnya
karena antena berada di anechoic chamber.
Sedangkan daya pancar terbesar akan terjadi
saat Material-2 (papan alumunium) diletakkan.
Karena sebelum gelombang menyentuh dinding
anechoic chamber terdapat gelombang yang
Gambar 4.16 Hasil Percobaan dengan Material-2 dipantulkan ke antena 2. Dan daya terbesar
(Papan Alumunium) selanjutnya adalah ketika Material-3 (jaring) dan
Terakhir, akan diletakkan Material-3 yang selanjutnya adalah Material-1 (manusia).
berupa sebuah jaring dengan celah kecil di antara Dari seluruh percobaan yang telah dilakukan,
kedua antena seperti yang ditunjukkan pada gambar dapat disimpulkan juga bahwa gelombang yang
4.17 merambat di medium yang bukan udara juga dapat
teredam dan jika memang terdapat mediuim lain,
maka akan sagngat memungkinkan gelombang tidak
akan diteruskan seluruhnya, namun ada yang
dipantulkan kembali sehingga membuat besar nilai
dari daya pancar yang diterima oleh antena receiver
berbeda-beda.
Faktor lingkungan juga mempengaruhi yaitu
medium yang menghalangi yang mana juga udara
itu sendiri. Praktikum dilakukan di anechoic
Gambar 4.17 Material-3 (Jaring Dengan Celah Kecil)
chamber agar tidak terganggu dengan medium lain.

9
5. KESIMPULAN 6. DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan dari modul 01 ini adalah :
[1] M. Sudiro, "Antena dan Propagasi," Antenna
1. Pada praktikum kali ini digunakan 2
Horn, p. 19, 2014.
buah antena Horn yang berfungsi
sebagai receiver dan transmitter yang [2] E. L. Sumadi, "Teori Dasar Antena," Antena

mana memiliki pola radiasi directional Horn, p. 25, 2017.

karena memancarkan gelombang hanya [3] D. Kho, "Pengertian Antena dan Parameter
ke satu arah saja. Untuk mengukur daya Karakteristiknya," Komponen Elektronika, p. 1,
pancar yang diterima oleh antena Horn 2 2019.
menggunakan kit Network Analyzer [4] P. K. Pertiwi, "Analisis Pola Radiasi Antena
C1220 serta software SVRNA. MenggunakanAntena Patch dengan Variasi
2. Konsep pantulan gelombang Sudut," POLA RADIASI ANTENA, p. 5, 2015.
pemantulan (refleksi) adalah peristiwa
pengembalian seluruh atau sebagian dari
suatu berkas partikel atau gelombang
7. BIOGRAFI SINGKAT
bila berkas tersebut bertemu dengan
Penulis bernama
bidang batas antara dua medium.
Zharfa Haidan Nafilah lahir
Pantulan gelombang akan menyebabkan
di Bandung sedang
besar daya pancar yang diterima oleh
berkuliah di Jurusan Teknik
antena berubah. Semakin banyak
Telekomunikasi Institut
gelombang yang dipantulkan maka daya
Teknologi Bandung.
pancar akan semakin kecil dan
Penulis merupakan anak ketiga dari enam
sebaliknya.
bersaudara. Jenjang pendidikan di SD dan SMP
3. Konsep bahwa gelombang yang
Nasional KPS Balikpapan, dan melanjutkan SMA di
merambat melalui medium bukan udara
SMA Semesta BBS Semarang.
dapat teredam dibuktikan ketika tidak
Hobi penulis adalah menonton dan
ada medium apapun namun terdapat
travelling.
dinding yang dapat meredam gelombang
seperti anechoic chamber maka
gelombang akan teredam sepenuhnya
sehingga tidak ada gelombang yang
dipantulkan.

10

Anda mungkin juga menyukai