MODUL : 02 DAN O3
1
DAFTAR ISI
2
Modul 02
Modulasi dan Demodulasi Frekuensi
Zharfa Haidan Nafilah (18117037) / Kelompok 01 / Senin, 14 Oktober 2019
Email : Sarahyumni29@gmail.com
Asisten : Sarah Yumni
1. PENDAHULUAN
2. DASAR TEORI
Ada berbagai cara untuk penyaluran
2.1 Modulasi Sinyal FM
informasi kepada pihak lain yang masing-masing
Modulasi adalah proses perubahan suatu
mempunyai karakteristik tersendiri. Pertanyaannya
gelombang sehingga menjadikan suatu sinyal
adalah bagaimana membawa informasi tersebut?
mampu membawa suatu informasi. Dengan proses
Salah satunya adalah dengan cara penumpangan
modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi
informasi pada gelombang yang dinamakan
rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang
modulasi atau sistem modulasi.
pembawa (carrier), biasanya berupa gelombang
Pemilihan jenis modulasi merupakan bagian
sinus berfrekuensi tinggi [1].
yang penting dari sebuah perencanaan sistem
Modulasi frekuensi merupakan salah satu
komunikasi karena skema modulasi / demodulasi
bentuk dari modulasi sudut, di mana frekuensi sesaat
berbeda-beda dalam hal harga, lebar pita, penolakan
dari sinyal carrier berubah secara linear mengikuti
interferensi, daya yang diperlukan dan sebagainya.
sinyal informasi m(t) [2].
Modulasi dan demodulasi frekuensi memiliki
Pembangkitan sinyal FM dapat dilakukan
banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti
dengan beberapa cara, salah satunya adalah
pada penyiaran radio FM, teknologi elemetri,
menggunakan VCO. Dalam hal ini, frekuensi osilasi
teknolog radar, hingga teknologi pemantauan bayi
dari VCO akan berubah secara linear mengikuti nilai
melalui EEG. Karena modulasi dan demdoulasi
tegangan sinyal masukan yang merupakan sinyal
memiliki peran penting dalam sistem komunikasi,
informasi [3]. Gambar 2.1 menunjukkan blok
maka perlu dipahami bagaimana mekanisme dari
diagram dari modulasi FM dari VCO.
modulasi dan demodulasi sinyal FM. Sehinggap
praktikum modul 02 ini memiliki tujuan sebagai
berikut.
3
2.2 Demodulasi Sinyal FM B. Percobaan 2 : Demodulasi FM
Proses demodulasi sinyal FM dapat a. PLL Detector
dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah
Menghubungkan GEN1 dengan IN4.
menggunakan phase-locked loop (PLL) dan zero-
crossing detector. PLL pada dasarnya digunakan
untuk mengetahui fasa dan frekuensi sesaat dari Menghubungkan OUT7 dengan IN5.
suatu sinyal. PLL terdiri dari tiga komponen yaitu
VCO, detektor fasa (pengali sinyal), dan filter low- Mengatur generator sinyal audio GEN1 sebesar 50
Hz
pass (loop filter). Adapun kaitannya dengan proses
demodulasi sinyal FM, sinyal informasi akan
Mengubah nilai gain VCO dengan mengatur C4
didapatkan pada keluaran dari loop filter [5]. untuk mengecek osilasi frekuensi yang terjadi.
Adapun penggunaan zero-crossing detector
sebagai demodulator sinyal FM didasarkan pada Mengamati sinyal output modulator seperti pada
percobaan sebelumnya.
pemanfaatan zero-crossing detector untuk
mengetahui nilai frekuensi sesaat dengan melihat Mengatur nilai gain VCO menjadi nol,
mengamatidan melakukan analisis bentuk sinyal
banyaknya jumlah kejadian nilai tegangan sinyal TP16, TP17, dan OUT8.
menyeberangi nilai nol [5].
Mengamati perbedaan fasa antara input dan output
phase comparator
3. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat Percobaan Mengatur gain VCO ke suatu nilai, mengamati dan
menganalisis bentuk sinyal TP16, TP17 dan OUT8.
1. EMDA-A
2. Osiloskop
b. Zero-Crossing Detector
3. Kabel jumper
4. Kabel probe
Menghubungkan GEN1 dengan IN4
4
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN
4.1 Percobaan 1 : Modulasi FM
Pada percobaan 1 ini akan dilakukan
modulasi FM menggunakan VCO. Blok diagram
modulasi sinyal dengan VCO ditunjukkan pada
gambar 4.1 sebagai berikut.
5
VCO yang mana menghasilkan sinyal TP17 dan dan frekuensi sebesar 2kHz. Perbedaan fasa antara
akan terjadi feedback loop ke phase comparator input dan output phase comparator
hingga ke low-pass filter dan hasil keluaran nya Sinyal TP16 akan melewati low-pass filter
adalah OUT6. dan VCO yang mana keluarannya merupakan sinyal
Untuk merealisasikan blok diagram tersebut TP17 yang memiliki bentuk seperti pada gambar
akan dihubungkan GEN1 dengan IN4 dan OUT7 4.7.
dengan IN5. Besar dari generator sinyal audio di
GEN1 tetap sebesar 50 Hz. Untuk mengubah nilai
gain VCO dapat dilakukan dengan mengatur C4
untuk mengecek osilasi frekuensi yang terjadi.
Sinyal IN5 merupakan sinyal modulasi FM
yang dibangkitkan dengan VCO pada percobaan
sebelumnya yang berbentuk seperti pada gambar
4.5. Gambar 4.7 Bentuk Sinyal TP17
Sinyal TP17 memiliki bentuk seperti pada
gambar 4.7 karena sinyal TP16 yang berbentuk
sinyal kotak dapat direpresentasikan sebagai deret
Fourier yang mana memiiki frekuensi tinggi dan
frekuensi rendah. Dan untuk TP17 adalah sinyal
yang hanya melewati sinyal frekuensi rendah dari
sinyal TP16. Sinyal TP17 ini memiliki amplituda
10.4 V dan frekuensi sebesar 980.4 Hz.
Gambar 4.5 Bentuk Sinyal IN5 1
Agar sinyal hasil termodulasi mempunyai
Sinyal IN5 yang memiliki amplitude sebesar
fasa yang sama dengan sinyal informasi, maka akan
10.4 V dan frekuensi sebesar 1kHz akan masuk ke
sinyal akan distabilkan melalui feedback loop yang
dalam phase comparator dan menghasilkan sinyal
nanti akan menjadi keluaran sinyal OUT8. Sinyal
TP16 yang berbentuk seperti pada gambar 4.6.
OUT8 memiliki bentuk seperti pada gambar 4.8.
6
Selanjutnya, akan dicoba jika nilai gain dari direpresentasikan dalam bentuk deret Fourier yang
VCO adalah 0. Jika nilai gain = 0, TP16 dan TP17 memiliki frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
akan memiliki bentuk tanpa komponen rapat dan
renggang (berbeda jika gain memiliki nilai). Hal ini
karena sinyal hasil keluaran modulasi akan sama
dengan frekuensi sinyal pembawa sendiri dan tidak
ada penambahan frekuensi.
Untuk OUT8 dengan nilai gain = 0, bentuk
sinyal akan menjadi lurus karena saat gain VCO
bernilai tidak akan ada yang termodulasi karena Gambar 4.10 Bentuk Sinyal TP18
7
5. KESIMPULAN menjadi bentuk kotak. Lebar dari
Kesimpulan dari modul 02 ini adalah : keluaran sinyal berbeda-beda. Sinyal
1. Hasil modulasi dari sinyal FM dapat keluaran pulse generator dapat
dilakukan dengan menggunakan VCO. direpresentasikan dengan deret Fourier
VCO merupakan direct FM yang yang memiliki bagian rapat (frekuensi
frekuensi keluarannya akan tinggi) dan renggang (frekuensi rendah).
menyesuaikan dengan tegangan VCO Low-pass filter berfungsi sebagai filter
dan hasil modulasi FM akan memiliki yang meloloskan sinyal yang
komponen rapat dan renggang. Dimana berfrekuensi rendah. Hasil demodulasi
komponen yang rapat adalah komponen dari zero-crossing detector tidak
yang memiliki frekuensi lebih tinggi. sesempurna PLL detector karena faktor
2. Demodulasi FM dapat dilakukan melalui zero-crossing detector itu sendiri yang
2 cara. Yaitu, melalui PLL detector dan hanya melewatkan sinyal yang nilai
zero-crossing detector. PLL detector tegangannya dapat menyebrangi nilai 0
terdiri dari 3 komponen yaitu phase sehingga ada beberapa informasi yang
comparator, low-pass filter, dan VCO. hilang.
Phase comparator memiliki fungsi
membandingkan fasa dari input dan 6. DAFTAR PUSTAKA
output dan akan dilakukan looping
[1] A. J. Wahidin, "Mengenal Modulasi,"
hingga fasanya sama. Hasil dari sinyal
Mengenal Modulasi, p. 12, 2014.
akan berbentuk sinyal kotak yang
[2] S. Haykin, Communication Systems, 4th ed,
sebenarnya dapat direpresentasikan
New Jersey: John Wiley & Sons, 2001.
dengan deret Fourier yang memiliki
[3] P. B. C. A. B. Carlson, COMMUNICATION
bagian rapat (frekuensi tinggi) dan
SYSTEMS: An Introduction to Signals and
renggang (frekuensi rendah). Low-pass
Noise in Electrical Communication, 5th ed,
filter berfungsi sebagai filter yang
New York: McGraw-Hill, 2010.
meloloskan sinyal yang berfrekuensi
rendah. Dan feedback loop dari VCO [4] Jose, "Frequency Modulation Basics," Signal
berfungsi untuk menstabilkan sinyal. System, p. 5, 2019.
Hasil dari demodulasi PLL detector [5] B. P. Lathi, Modern Digital and Analog
adalah sinyal yang memiliki bentuk yang Communications Systems, New York: Oxford
sama persis dengan sinyal informasi. University Press, 1998.
3. Untuk demodulasi zero-crossing
detector adalah demodulasi yang
didasarkan pada banyaknya jumlah
kejadaian nilai tegangan sinyal
menyebrangi nilali 0. Terdiri dari 2
komponen lainnya yaitu pulse generator
dan low-pass filter. Pulse generator
berfungsi untuk mengubah sinyal
8
7. BIOGRAFI SINGKAT
Penulis bernama
Zharfa Haidan Nafilah lahir
di Bandung sedang
berkuliah di Jurusan Teknik
Telekomunikasi Institut
Teknologi Bandung.
Penulis merupakan anak ketiga dari enam
bersaudara. Jenjang pendidikan di SD dan SMP
Nasional KPS Balikpapan, dan melanjutkan SMA di
SMA Semesta BBS Semarang.
Hobi penulis adalah menonton dan
travelling.