Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PTT3A PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3A

MODUL : 02 DAN O3

MODULASI DAN DEMODULASI FREKUENSI DAN


MODULASI DAN DEMODULASI PULSA

NAMA : ZHARFA HAIDAN NAFILAH


NIM : 18117037
KELOMPOK : 01
HARI, TANGGAL : SENIN, 14 OKTOBER 2019
WAKTU : 11.00-13.00
ASISTEN : SARAH YUMNI

LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI RADIO & GELOMBANG MIKRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. 2


1. PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3
2. DASAR TEORI...................................................................................................................................... 3
2.1 Modulasi Sinyal FM……………………………………………………………………………….. ….3
2.2 Demodulasi Sinyal FM .................................................................................................................... 4
3. METODOLOGI PERCOBAAN ............................................................................................................ 4
3.1 Alat Percobaan...……………………………………………………………………………………….4
3.2 Langkah Kerja ................................................................................................................................. 4
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN ............................................................................................... 5
4.1 Percobaan 1 : Modulasi FM ............................................................................................................. 5
4.2 Percobaan 2 : Demodulasi FM ......................................................................................................... 5
4.2.1 PLL Detector…………………………..……………………………………………………….5
4.2.2 Zero-Crossing Detector……...…………………………………………………………………7
5. KESIMPULAN ...................................................................................................................................... 8
6. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 8
7. BIOGRAFI SINGKAT .......................................................................................................................... 9

2
Modul 02
Modulasi dan Demodulasi Frekuensi
Zharfa Haidan Nafilah (18117037) / Kelompok 01 / Senin, 14 Oktober 2019
Email : Sarahyumni29@gmail.com
Asisten : Sarah Yumni

Abstract— Percobaan modul 2 yang berjudul 1. Mengetahui dan memahami modulasi FM


Modulasi dan Demodulasi Frekuensi ini akan
melakukan dan memahami proses modulasi menggunakan Voltage Controlled
menggunakan VCO dan proses demodulasi Oscillator (VCO).
menggunakan PLL detector dan zero-crossing detector.
Percobaan pada modul ini terdiri dari 3 percobaan. 2. Mengetahui dan memahami demodulasi
Dari setiap proses yang terjadi akan dianalisis bentuk
dan dicatat besar frekuensi dan amplituda dari dari FM menggunakan PLL detector.
sinyal keluaran. 3. Mengetahui dan memahami demodulasi
Keyword— modulasi, demodulasi, PLL
detector, dan zero-crossing detector. FM menggunakan zero-crossing detector.

1. PENDAHULUAN
2. DASAR TEORI
Ada berbagai cara untuk penyaluran
2.1 Modulasi Sinyal FM
informasi kepada pihak lain yang masing-masing
Modulasi adalah proses perubahan suatu
mempunyai karakteristik tersendiri. Pertanyaannya
gelombang sehingga menjadikan suatu sinyal
adalah bagaimana membawa informasi tersebut?
mampu membawa suatu informasi. Dengan proses
Salah satunya adalah dengan cara penumpangan
modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi
informasi pada gelombang yang dinamakan
rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang
modulasi atau sistem modulasi.
pembawa (carrier), biasanya berupa gelombang
Pemilihan jenis modulasi merupakan bagian
sinus berfrekuensi tinggi [1].
yang penting dari sebuah perencanaan sistem
Modulasi frekuensi merupakan salah satu
komunikasi karena skema modulasi / demodulasi
bentuk dari modulasi sudut, di mana frekuensi sesaat
berbeda-beda dalam hal harga, lebar pita, penolakan
dari sinyal carrier berubah secara linear mengikuti
interferensi, daya yang diperlukan dan sebagainya.
sinyal informasi m(t) [2].
Modulasi dan demodulasi frekuensi memiliki
Pembangkitan sinyal FM dapat dilakukan
banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti
dengan beberapa cara, salah satunya adalah
pada penyiaran radio FM, teknologi elemetri,
menggunakan VCO. Dalam hal ini, frekuensi osilasi
teknolog radar, hingga teknologi pemantauan bayi
dari VCO akan berubah secara linear mengikuti nilai
melalui EEG. Karena modulasi dan demdoulasi
tegangan sinyal masukan yang merupakan sinyal
memiliki peran penting dalam sistem komunikasi,
informasi [3]. Gambar 2.1 menunjukkan blok
maka perlu dipahami bagaimana mekanisme dari
diagram dari modulasi FM dari VCO.
modulasi dan demodulasi sinyal FM. Sehinggap
praktikum modul 02 ini memiliki tujuan sebagai
berikut.

Gambar 2.1 Blok Diagram Modulasi FM


dengan VCO [4].

3
2.2 Demodulasi Sinyal FM B. Percobaan 2 : Demodulasi FM
Proses demodulasi sinyal FM dapat a. PLL Detector
dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah
Menghubungkan GEN1 dengan IN4.
menggunakan phase-locked loop (PLL) dan zero-
crossing detector. PLL pada dasarnya digunakan
untuk mengetahui fasa dan frekuensi sesaat dari Menghubungkan OUT7 dengan IN5.
suatu sinyal. PLL terdiri dari tiga komponen yaitu
VCO, detektor fasa (pengali sinyal), dan filter low- Mengatur generator sinyal audio GEN1 sebesar 50
Hz
pass (loop filter). Adapun kaitannya dengan proses
demodulasi sinyal FM, sinyal informasi akan
Mengubah nilai gain VCO dengan mengatur C4
didapatkan pada keluaran dari loop filter [5]. untuk mengecek osilasi frekuensi yang terjadi.
Adapun penggunaan zero-crossing detector
sebagai demodulator sinyal FM didasarkan pada Mengamati sinyal output modulator seperti pada
percobaan sebelumnya.
pemanfaatan zero-crossing detector untuk
mengetahui nilai frekuensi sesaat dengan melihat Mengatur nilai gain VCO menjadi nol,
mengamatidan melakukan analisis bentuk sinyal
banyaknya jumlah kejadian nilai tegangan sinyal TP16, TP17, dan OUT8.
menyeberangi nilai nol [5].
Mengamati perbedaan fasa antara input dan output
phase comparator
3. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat Percobaan Mengatur gain VCO ke suatu nilai, mengamati dan
menganalisis bentuk sinyal TP16, TP17 dan OUT8.
1. EMDA-A
2. Osiloskop
b. Zero-Crossing Detector
3. Kabel jumper
4. Kabel probe
Menghubungkan GEN1 dengan IN4

3.2 Langkah Kerja


Menghubungkan OUT7 dengan IN5
Langkah-langkah percobaan pada Modul 02:
Modulasi dan Demodulasi Frekuensi adalah sebagai Mengatur generator sinyal audio GEN1 sebesar
berikut. 50 Hz.

A. Percobaan 1: Modulasi FM Mengubah nilai gain VCO dengan mengatur C4


untuk mengecek osilasi frekuensi yang terjadi
Menghubungkan GEN1 dengan IN4
Mengmati sinyal output modulator seperti pada
percobaan sebelumnya.
Mengatur generator sinyal audio GEN1 sebesar 50
Hz.
Mengamati sinyal TP18 dan melakukan analisis
Mengubah nilai gain VCO dengan mengatur C4
untuk mengecek osilasi frekuensi yang terjadi. Mengamati sinyal OUT9 dan menganalisis cara
kerja blok LPF

Mengamati sinyal output modulator pada OUT7


dan melakukan analisis

4
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN
4.1 Percobaan 1 : Modulasi FM
Pada percobaan 1 ini akan dilakukan
modulasi FM menggunakan VCO. Blok diagram
modulasi sinyal dengan VCO ditunjukkan pada
gambar 4.1 sebagai berikut.

Gambar 4.3 Bentuk Sinyal OUT7


terjadi. Sehingga sinyal OUT7 memiliki amplituda
sebesar 10.6V dan frekuensi sebesar 1.087 kHz.
Dimana hal ini membuktikan bahwa
modulasi FM dari VCO merupakan direct FM yang
Gambar 4.1 Blok Diagram Modulasi berarti frekuensi keluarna VCO sesuai dengan
Pada gambar 4.1 terlihat bahwa sinyal IN4 tegangan VCO. Bentuk dari sinyal OUT7 juga
akan masuk ke dalam VCO dan langsung terdiri dari bagian rapat dan renggang, dimana
menghasilkan sinyal pada OUT7. bagian yang rapat merupakan bagian dengan
Untuk merealisasikan blok diagram tersebut, frekuensi yang tinggi.
hubungkan GEN1 dengan IN4, atur generator sinyal
audio GEN1 sebesar 50 Hz. Sinyal IN4 merupakan 4.2 Percobaan 2 : Demodulasi FM
sinyal informasi yang berbentuk sinusoidal seperti Pada percobaan ini akan dilakukan
yang ditunjukkan pada gambar 4.2. demodulasi pada sinyal FM menggunakan 2 cara
yaitu dengan menggunakan PLL detector dan zero-
crossing detector
4.2.1 PLL Detector
Pada demodulasi sinyal FM menggunakan
PLL detector. PLL detector terdiri dari 3 komponen
utama yaitu phase comparator, low-pass filter, dan
VCO.
Gambar 4.2 Bentuk Sinyal IN4
Sinyal IN4 memiliki amplituda sebesar 5.2 V
dan frekuensi sebesar 50 Hz. Kemudian, untuk
bentuk sinyal pada OUT7 ditunjukkan pada gambar
4.3.
Dari gambar 4.3 terlihat juga bahwa bentuk
sinyal memiliki bentuk yang masih sinusoidal
namun terdiri tadi bentuk rapat dan renggang.
Bentuk yang rapat menandakan bagian yang Gambar 4.4 Blok Diagram PLL
memiliki frekuensi lebih tinggi dibandingkan Pada gambar 4.4 terlihat bahwa sinyal IN5
dengan bagian renggang. akan masuk ke dalam phase comparator dan
Besar gain dari VCO diubah dengan mengeluarkan sinyal TP 16 yang dimasukan ke
mengatur C4 untuk mengecek osilasi frekuensi yang dalam low-pass filter dan selanjutnya masuk ke

5
VCO yang mana menghasilkan sinyal TP17 dan dan frekuensi sebesar 2kHz. Perbedaan fasa antara
akan terjadi feedback loop ke phase comparator input dan output phase comparator
hingga ke low-pass filter dan hasil keluaran nya Sinyal TP16 akan melewati low-pass filter
adalah OUT6. dan VCO yang mana keluarannya merupakan sinyal
Untuk merealisasikan blok diagram tersebut TP17 yang memiliki bentuk seperti pada gambar
akan dihubungkan GEN1 dengan IN4 dan OUT7 4.7.
dengan IN5. Besar dari generator sinyal audio di
GEN1 tetap sebesar 50 Hz. Untuk mengubah nilai
gain VCO dapat dilakukan dengan mengatur C4
untuk mengecek osilasi frekuensi yang terjadi.
Sinyal IN5 merupakan sinyal modulasi FM
yang dibangkitkan dengan VCO pada percobaan
sebelumnya yang berbentuk seperti pada gambar
4.5. Gambar 4.7 Bentuk Sinyal TP17
Sinyal TP17 memiliki bentuk seperti pada
gambar 4.7 karena sinyal TP16 yang berbentuk
sinyal kotak dapat direpresentasikan sebagai deret
Fourier yang mana memiiki frekuensi tinggi dan
frekuensi rendah. Dan untuk TP17 adalah sinyal
yang hanya melewati sinyal frekuensi rendah dari
sinyal TP16. Sinyal TP17 ini memiliki amplituda
10.4 V dan frekuensi sebesar 980.4 Hz.
Gambar 4.5 Bentuk Sinyal IN5 1
Agar sinyal hasil termodulasi mempunyai
Sinyal IN5 yang memiliki amplitude sebesar
fasa yang sama dengan sinyal informasi, maka akan
10.4 V dan frekuensi sebesar 1kHz akan masuk ke
sinyal akan distabilkan melalui feedback loop yang
dalam phase comparator dan menghasilkan sinyal
nanti akan menjadi keluaran sinyal OUT8. Sinyal
TP16 yang berbentuk seperti pada gambar 4.6.
OUT8 memiliki bentuk seperti pada gambar 4.8.

Gambar 4.6 Bentuk Sinyal TP16


Gambar 4.8 Bentuk Sinyal OUT8
Sinyal TP16 pada gambar 4.6 merupakan
Dapat dilihat bahwa sinyal OUT8 yang
keluaran dari phase comparator yang berfungsi
merupakan hasil dari demodulasi PLL Detector dan
membandingkan fasa dari input dan output dan akan
bentuk sinyal OUT8 memiliki betuk yang sama
dilakukan looping hingga fasanya sama. Sinyal
seperti sinyal IN4 yaitu sinyal informasi dengan
TP16 mempunyai nilai amplitude sebesar 10.6 V
amplitude 7.2V dan frekuensi sebesar 51.02 Hz.
Maka teori modulasi dan demodulasi FM terbukti.

6
Selanjutnya, akan dicoba jika nilai gain dari direpresentasikan dalam bentuk deret Fourier yang
VCO adalah 0. Jika nilai gain = 0, TP16 dan TP17 memiliki frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
akan memiliki bentuk tanpa komponen rapat dan
renggang (berbeda jika gain memiliki nilai). Hal ini
karena sinyal hasil keluaran modulasi akan sama
dengan frekuensi sinyal pembawa sendiri dan tidak
ada penambahan frekuensi.
Untuk OUT8 dengan nilai gain = 0, bentuk
sinyal akan menjadi lurus karena saat gain VCO
bernilai tidak akan ada yang termodulasi karena Gambar 4.10 Bentuk Sinyal TP18

membandingkan sinyal yang sama. Sinyal TP18 memiliki amplituda sebesar


10.6 V dan frekuensi sebesar 885 Hz. Jika
4.2.2 Zero-Crossing Detector
diperhatikan lebih jeli, sinyal TP18 terlihat memiliki
Selain dengan menggunakan PLL detector,
jarak antar pulsa yang berbeda-beda. Hal ini terjadi
demodulasi sinyal FM dapat dilakukan dengan zero-
karena hasil dari zero-crossing detector yang hanya
crossing detector. Blok diagram dari zero-crossing
melewatkan sinyal yang nilai tegangan sinyal
detector ditunjukkan pada gambar 4.9.
melewati titik 0.
Sinyal OUT9 merupakan keluaran sinyal
TP18 saat sudah melewati low-pass filter. Sinyal
OUT9 memiliki bentuk seperti yang ditunjukkan
pada gambar 4.11

Gambar 4.9 Blok Diagram zero-crossing detector


Zero-crossing detector terdiri dari 3
komponen yaitu zero-crossing detector, pulse
generator, dan low-pass filter. Untuk merealisasikan
blok diagram tersebut, GEN1 dihubungkan ke IN4
dan OUT7 dihubungkan ke IN5. Besar generator Gambar 4.11 Bentuk Sinyal OUT9
sinyal audio masih sama yaitu 50 Hz. Untuk Sinyal OUT9 berbentuk tidak se-sempurna
mengubah nilai gain VCO dapat dilakukan dengan seperti hasil demodulasi sinyal FM melalui PLL
mengatur C4 untuk mengecek osilasi frekuensi yang detector. Hal ini diakibatkan oleh adanya zero-
terjadi. crossing detector. Karena zero-crossing detector
Sinyal IN5 (gambar 4.5) akan melewati zero- hanya melewatkan sinyal yang melewati titik 0 saja,
crossing detector lalu pulse generator dan tentu ada beberapa data yang hilang. Sehingga hasil
menghasilkan keluaran sinyal TP18 seperti pada demodulasi pun tidak sempurna dan bentuknya
gambar 4.10. sedikit berbeda dengan sinyal IN4 (gambar 4.2)
Pada gambar 4.10 dapat dilihat bahwa bentuk Yang dapat disimpulkan dari percobaan 2
sinyal TP18 berbentuk kotak. Ini diakibatkan oleh adalah demodulasi sinyal FM menggunakan PLL
komponen pulse generator. Sinyal TP18 adalah detector lebih menyerupai bentuk sinyal informasi
sinyal kotak yang sebenarnya dapat dibandingkan zero-crossing detector.

7
5. KESIMPULAN menjadi bentuk kotak. Lebar dari
Kesimpulan dari modul 02 ini adalah : keluaran sinyal berbeda-beda. Sinyal
1. Hasil modulasi dari sinyal FM dapat keluaran pulse generator dapat
dilakukan dengan menggunakan VCO. direpresentasikan dengan deret Fourier
VCO merupakan direct FM yang yang memiliki bagian rapat (frekuensi
frekuensi keluarannya akan tinggi) dan renggang (frekuensi rendah).
menyesuaikan dengan tegangan VCO Low-pass filter berfungsi sebagai filter
dan hasil modulasi FM akan memiliki yang meloloskan sinyal yang
komponen rapat dan renggang. Dimana berfrekuensi rendah. Hasil demodulasi
komponen yang rapat adalah komponen dari zero-crossing detector tidak
yang memiliki frekuensi lebih tinggi. sesempurna PLL detector karena faktor
2. Demodulasi FM dapat dilakukan melalui zero-crossing detector itu sendiri yang
2 cara. Yaitu, melalui PLL detector dan hanya melewatkan sinyal yang nilai
zero-crossing detector. PLL detector tegangannya dapat menyebrangi nilai 0
terdiri dari 3 komponen yaitu phase sehingga ada beberapa informasi yang
comparator, low-pass filter, dan VCO. hilang.
Phase comparator memiliki fungsi
membandingkan fasa dari input dan 6. DAFTAR PUSTAKA
output dan akan dilakukan looping
[1] A. J. Wahidin, "Mengenal Modulasi,"
hingga fasanya sama. Hasil dari sinyal
Mengenal Modulasi, p. 12, 2014.
akan berbentuk sinyal kotak yang
[2] S. Haykin, Communication Systems, 4th ed,
sebenarnya dapat direpresentasikan
New Jersey: John Wiley & Sons, 2001.
dengan deret Fourier yang memiliki
[3] P. B. C. A. B. Carlson, COMMUNICATION
bagian rapat (frekuensi tinggi) dan
SYSTEMS: An Introduction to Signals and
renggang (frekuensi rendah). Low-pass
Noise in Electrical Communication, 5th ed,
filter berfungsi sebagai filter yang
New York: McGraw-Hill, 2010.
meloloskan sinyal yang berfrekuensi
rendah. Dan feedback loop dari VCO [4] Jose, "Frequency Modulation Basics," Signal
berfungsi untuk menstabilkan sinyal. System, p. 5, 2019.
Hasil dari demodulasi PLL detector [5] B. P. Lathi, Modern Digital and Analog
adalah sinyal yang memiliki bentuk yang Communications Systems, New York: Oxford
sama persis dengan sinyal informasi. University Press, 1998.
3. Untuk demodulasi zero-crossing
detector adalah demodulasi yang
didasarkan pada banyaknya jumlah
kejadaian nilai tegangan sinyal
menyebrangi nilali 0. Terdiri dari 2
komponen lainnya yaitu pulse generator
dan low-pass filter. Pulse generator
berfungsi untuk mengubah sinyal

8
7. BIOGRAFI SINGKAT
Penulis bernama
Zharfa Haidan Nafilah lahir
di Bandung sedang
berkuliah di Jurusan Teknik
Telekomunikasi Institut
Teknologi Bandung.
Penulis merupakan anak ketiga dari enam
bersaudara. Jenjang pendidikan di SD dan SMP
Nasional KPS Balikpapan, dan melanjutkan SMA di
SMA Semesta BBS Semarang.
Hobi penulis adalah menonton dan
travelling.

Anda mungkin juga menyukai