Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

ET3111 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3B

MODUL : 04

DYNAMIC ROUTING : OSPF

NAMA : ZHARFA HAIDAN NAFILAH


NIM : 18117037
KELOMPOK : 10
HARI, TANGGAL : JUMAT, 25 OKTOBER 2019
WAKTU : 13.00-15.00
ASISTEN : AIDIL FIRMANSYAH

LABORATORIUM TELEMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. 1


1. PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 2
2. DASAR TEORI...................................................................................................................................... 2
2.1 OSPF (Open Shortest Path First) ..................................................................................................... 2
2.2 Wildcard-Mask dalam konfigurasi OSPF.......................................................................................... 2
2.3 Default Routing dan O_ASE ............................................................................................................ 3
3. METODOLOGI PERCOBAAN ............................................................................................................ 3
3.1 Alat Percobaan ................................................................................................................................ 3
3.2 Langkah Kerja ................................................................................................................................. 3
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN ............................................................................................... 4
4.1 Percobaan 1 : Konfigurasi Routing dengan Menggunakan OSPF Single Area.................................... 4
4.2 Percobaan 2 : Konfigurasi Memasukkan Default-Route ke dalam OSPF............................................ 7
4.3 Percobaan 3 : Konfigurasi Routing dengan Menggunakan OSPF Multi Area ..................................... 8
5. KESIMPULAN .................................................................................................................................... 10
6. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10
7. BIOGRAFI SINGKAT ........................................................................................................................ 10

1
Modul 04
DYNAMIC ROUTING: OSPF
Zharfa Haidan Nafilah (18117037) / Kelompok 10 / Jumat, 11 Oktober 2019
Email : aidilfirman786@gmailcom
Asisten : Aidil Firmansyah

Abstract— Percobaan modul 4 yang berjudul OSPF banyak digunakan pada jaringan berskala
Dynamic Routing : OSPF ini akan melakukan,
menganalisis, dan memahami konfigurasi dari besar. [1]
protokol OSPF pada single dan multi area dari Protokol OSPF ini bekerja menggunakan
topologi jaringan yang tertera pada modul, serta
mempelajari cara memasukkan default routing ke algoritma Dijkstra dimana setiap router OSPF akan
dalam OSPF. Percobaan pada modul ini terdiri dari 3
percobaan. menjalankan algoritma tersebut pada link-state
Keyword— ping, routing table, dan OSPF peer. database terpusat untuk keseluruhan topologi
jaringan, sehingga semua router akan mengetahui
1. PENDAHULUAN
topologi jaringan secara menyeluruh. Selain itu,
Pada jaringan komputer, routing merupakan
seperti halnya protokol link-state, perubahan
sebuah mekanisme yang harus dijalankan. Karena,
terhadap topologi hanya dilakukan seperlunya dan
dengan routing perangkat router bisa benar-benar
jika diperlukan [2].
berfungsi sesuai perannya, yaitu mencari jalur
Perlu diketahui bahwa OSPF dibedakan
terbaik yang akan dilewati oleh data sampai menuju
menjadi 2 berdasarkan area nya, yakni single area
ke penerima. Routing juga berperan agar jaringan
(hanya menggunakan area backbone) dan multiarea
komputer yang berbeda dapat saling terhubung.
(menggunakan area backbone dan area lain) [1].
Karenanya, routing merupakan sebuah mekanisme
yang sangat penting untuk dijalankan pada jaringan
2.2 Wildcard-Mask dalam konfigurasi OSPF
komputer. Protokol Routing juga bermacam-
Informasi destination network address yang
macam, pada modul ini akan dibahas lebih rinci
didaftarkan di OSPF adalah network address yang
mengenai salah satu jenis protokol routing yaitu
directly connected saja, dan dimasukkan dengan
OSPF.
menggunakan wildcard-mask. Dimana wildcard-
Praktikum memiliki tujuan sebagai berikut.
mask itu sendiri merupakan urutan angka-angka
1. Memahami konsep dynamic routing
yang terdiri dari 32 bit [3].
menggunakan protokol routing OSPF
Wildcard-mask berfungsi mengefektifkan
untuk Single Area maupun Multi Area.
paket routing didalam sebuah subnet jaringan.
2. Memahami cara memasukkan default
Untuk menghitung wildcard-mask, subnet-mask
routing ke dalam protokol routing OSPF.
diubah menjadi biner, contoh subnet-mask
255.255.255.252 atau /30. Setelah diubah menjadi
2. DASAR TEORI
Biner maka hasilnya adalah 11111111.11111111.
2.1 OSPF (Open Shortest Path First)
11111111.11111100.
OSPF adalah salah satu protokol routing
Untuk mengubahnya menjadi wildcard-
yang digunakan untuk melakukan routing dinamik.
mask, balikbBiner tersebut, hasilnya adalah

2
00000000.00000000.00000000.00000011 dan ubah 3.2 Langkah Kerja
menjadi bilangan decimal, hasilnya adalah 0.0.0.3. Langkah-langkah percobaan pada Modul 02:
Jadi, wildcard-mask dari subnet-mask Dyanamic Routing : RIP adalah sebagai berikut.
255.255.255.252 adalah 0.0.0.3 [3]. A. Percobaan 1: Konfigurasi Routing dengan
Menggunakan OSPF Single Area
2.3 Default Routing dan O_ASE Nyalakan komputer dan hubungkan kabel
Default routing adalah sebuah rute yang USB DSK ke konektor USB komputer.
dianggap cocok dengan semua IP address tujuan.
Dengan default routing ketika IP address Mengakses console configuration kedua
router dengan menggunakan software
destination (tujuan) dari sebuah paket tidak Putty pada PC
ditemukan dalam tabel routing, maka router akan
menggunakan default route untuk mem-forward Me-rename router
paket tersebut [4].
Konfigurasi static default-route pada OSPF Melakukan konfigurasi IP address pada
keempat router
adalah sebagai berikut.
[Rx] ip route-static 0.0.0.0 0.0.0.0 Melakukan konfigurasi IP address pada
Loopback 0 semua PC beserta default gateway masing-
masing
[Rx] ospf 1
[Rx-ospf-1] default-route-advertise Melakukan ping antar PCx ke Rx dan
melakukan analisis
Dalam default route di OSPF akan ada
protokol O_ASE (OSPF Autonomous System
Melakukan konfigurasi protokol OSPF
External ) yang akan muncul pada router yang tidak pada ke-empat router di atas.
directly connected dengan router yang
dikonfigurasikan sebagai default route untuk Melakukan konfigurasi OSPF untuk R3
dan R4 dengan router-ID manual
menjadi back-up.
Ini juga menandakan bahwa, router yang di
Melakukan verifikasi OSPF peer.
konfigurasikan menjadi static route
mendistribusikan static route ke router OSPF
Melakukan verifikasi tabel routing pada
lainnya yang tidak directly connected by default ke-empat router
sehingga router lain akan mempelajari rute melalui
OSPF dan jenis protokol berubah menjadi O_ASE Melakukan ping antar PC dan juga antar
router
[4].

3. METODOLOGI PERCOBAAN B. Percobaan 2: Konfigurasi Memasukkan

3.1 Alat Percobaan Default-Route ke dalam OSPF

1. Personal Computer (PC)


Melakukan konfigurasi static default-route
2. Kabel UTP pada R3

3. Kabel Serial
Menampilkan tabel routing dari ke-empat
4. Software Putty router dan melakukan analisis
5. Router

3
C. Percobaan 3: Konfigurasi Routing dengan interface Ethernet 2/0 dengan default gateway
Menggunakan OSPF Multi Area 10.0.0.2/30 di GigabitEthernet 2/0 dan 30.0.0.1/30
di interface GigabitEthernet 2/1.
Menghapus seluruh konfigurasi OSPF
yang ada sebelumnya Kemudian, PC3 dengan IP address
30.3.3.30/24 di interface Ethernet 2/1 dan terdapat
Melakukan konfigurasi protokol OSPF R3 dengan IP address 23.23.23.3/24 di interface
pada ke-empat router di atas.
Ethernet 2/0 dengan default gateway 30.3.3.3 di
Melakukan konfigurasi OSPF untuk R3 interface Ethernet 2/1.
dan R4 dengan router-ID manual
Terakhir, PC4 dengan IP address
172.24.181.100/16 di interface Ethernet 2/1, R4
Melakukan verifikasi OSPF peer.
dengan IP address 172.24.181.1/16 di interface
Ethernet 2/0 dengan defaut gateway 30.0.0.2/30 di
Melakukan verifikasi tabel routing pada
ke-empat router interface GigabitEthernet 2/1.
Selanjutnya, akan dilakukan console
Melakukan ping antar PC dan juga antar
router konfigurasi untuk keempat router menggunakan
software Putty. Lalu, Router di-rename sesuai

4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN dengan NIM praktikan masing-masing dan

4.1 Percobaan 1 : Konfigurasi Routing dengan melakukan konfigurasi IP address sesuai dengan

Menggunakan OSPF Single Area topologi tersebut pada ketiga router, baik untuk

Pada percobaan ini, akan digunakan topologi interface Ethernet maupun Gigabit Ethernet.

jaringan seperti pada gambar 4.1 di bawah ini. Setelah melakukan konfigurasi IP address,
lakukan konfigurasi IP address pada keempat PC
dengan default gateway yang mana merupakan
interface router terdekat dari masing-masing PC.
Selanjutnya, dilakukan ping test dari masing-
masing router ke router lainnya dan ke default
gateway masing-masing. Yaitu PC1 ke R1, PC1 ke
PC2, lalu R1 ke R2, R2 ke R3, R3 ke R4, dan PC3
ke PC4.

Gambar 4.1 Topologi Percobaan 1


Pada gambar 4.1 terlihat bahwa, terdapat PC1
dengan IP address 192.168.1.100/24 di interface
Ethernet 2/1, R1 dengan IP address 192.168.1.1/24
di interface Ethernet 2/0 dengan defaut gateway
20.0.0.1/30 di interface GigabitEthernet 2/1 dan Gambar 4.2 Hasil Ping dari PC1 ke R1 dan PC2
Pada gambar 4.2 terlihat bahwa hasil ping
10.0.0.1/30 di interface GigabitEthernet 2/0.
Lalu terdapat PC2 dengan IP address dari PC1 ke R1 berhasil. Sedangkan untuk PC1 ke

192.168.2.100/24 di interface Ethernet 2/1 dan PC2 tidak berhasil. Selanjutnya dari R1 ke R2 hasil

terdapat R2 dengan IP address 192.168.2.1 di ping adalah sebagai berikut.

4
Gambar 4.3 Hasil Ping dari R1 ke R2
Pada gambar 4.3 terlihat bahwa hasil ping
dari R1 ke R2 berhasil. Selanjutnya dari R2 ke R3
hasil ping adalah sebagai berikut. Gambar 4.6 Hasil Ping dari PC4 ke R4 (atas)
dan PC3 (bawah)
Jika disimpulkan, hasil ping router dan PC
yang saling terhubung secara langsung berhasil.
Namun jika router dan PC berada pada network
yang berbeda maka hasil ping akan gagal seperti dari
R2 ke R3 dan R3 ke R4, karena R3 dan R4 saja tidak
terhubung, maka sudah jelas hasil ping dari PC4 ke
PC3 juga tidak akan berhasil.
Gambar 4.4 Hasil Ping dari R2 ke R3 Untuk lebih memastikannya lagi, dapat
Pada gambar 4.4 terlihat bahwa hasil ping dilihat dari routing tabel pada keempat router
dari R2 ke R3 di interface Ethernet 2/0 dan dengan menggunakan perintah [Rx.181170xx]
GigabitEthernet 2/1 belum berhasil. Selanjutnya display ip routing-table.
untuk hasil ping dari R3 ke R4 adalah sebagai Hasil dari routing tabel R1 adalah sebagai
berikut. berikut.

Gambar 4.7 Routing Table dari R1


Pada gambar 4.7 terlihat bahwa routing table
pada R1 sudah sesuai yaitu hanya terdapat jenis
direct untuk destination network 10.0.0.0, 10.0.0.1,
Gambar 4.5 Hasil Ping dari R3 ke R4
20.0.0.0, 20.0.0.1, 192.168.1.0, dan 192.168.1.1.
Pada gambar 4.5 terlihat bahwa hasil ping
Selanjutnya hasil dari routing table pada R2 adalah
dari R3 ke R4 juga belum berhasil. Selanjutnya
sebagai berikut.
untuk hasil ping dari PC4 ke PC3 dan R4 adalah
sebagai berikut.
Pada gambar 4.6 (atas) terlihat bahwa hasil
ping dari PC4 ke R4 berhasil namun hasil ping dari
PC4 ke PC3 pada gambar 4.6 (bawah) belum
Gambar 4.8 Routing Table dari R2
berhasil.

5
Pada gambar 4.8 terlihat bahwa routing table Lakukan hal serupa untuk R2 hanya dengan
pada R2 sudah sesuai yaitu hanya terdapat jenis network 10.0.0.0, 30.0.0.0, dan 192.168.2.0. Untuk
direct untuk destination network 10.0.0.0, 10.0.0.2, R3 dan R4, konfigurasi OSPF dilengkapi dengan
30.0.0.0, dan 30.0.0.1. Lalu, hasil dari routing table router-ID manual yaitu 3.3.3.3 untuk R3 dan 4.4.4.4
pada R3 adalah sebagai berikut. untuk R4.
Untuk memastikan OSPF sudah
terkonfigurasi dengan benar, akan dilakukan
verifikasi OSPF peer. Hasil dari OSPF peer dari R1
adalah sebagai berikut.

Gambar 4.9 Routing Table dari R3


Pada gambar 4.9 terlihat bahwa routing table
pada R3 sudah sesuai yaitu hanya terdapat jenis
Gambar 4.12 Hasil OSPF Peer R1
direct untuk destination network 20.0.0.0, 20.0.0.2,
Pada gambar 4.12 terlihat bahwa terdapat
172.23.0.0, dan 172.23.181.1. Terakhir, hasil dari
informasi yang berisi area yang terdaftar adalah
routing table pada R4 adalah sebagai berikut.
Area 0 dengan 2 alamat router-ID 3.3.3.3 dan
192.168.2.1 beserta dengan network address dan
interface-nya. Selanjutnya, hasil dari OSPF peer
dari R2 adalah sebagai berikut.

Gambar 4.10 Routing Table dari R4


Pada gambar 4.10 terlihat bahwa routing
table pada R4 juga hanya terdapat jenis direct untuk
destination network 30.0.0.0, 30.0.0.2, 172.24.0.0, Gambar 4.13 Hasil OSPF Peer R2
dan 172.24.181.1. Pada gambar 4.13 terlihat bahwa terdapat
Supaya seluruh PC dan seluruh router dapat informasi yang berisi area yang terdaftar adalah
saling berkomunikasi, dapat dilakukan konfigurasi Area 0 dengan 2 alamat router-ID 4.4.4.4 dan
protokol OSPF pada keempat router. Informasi 192.168.1.1 beserta dengan network address dan
destination network address yang didaftarkan di interface-nya. Selanjutnya, hasil dari OSPF peer
OSPF adalah network address yang directly dari R3 adalah sebagai berikut.
connected saja, dan dimasukkan dengan
menggunakan wildcard-mask. Seluruh router di
topologi tersebut menggunakan area yang sama
yaitu area 0. Konfigurasi OSPF pada R1 tertera pada
Gambar 4.14 Hasil OSPF Peer R3
gambar 4.11.
Pada gambar 4.14 terlihat bahwa terdapat
informasi yang berisi area yang terdaftar adalah
Area 0 dengan alamat router-ID 192.168.1.1 beserta
dengan network address dan interface-nya.
Selanjutnya, hasil dari OSPF peer dari R4 adalah
Gambar 4.11 Konfigurasi OSPF pada R1
sebagai berikut.

6
Pada gambar 4.18 terlihat bahwa routing
table pada R3 sudah sesuai yaitu terdapat informasi
destination network address yang berhasil diperoleh
Gambar 4.15 Hasil OSPF Peer R4
Pada gambar 4.15 terlihat bahwa terdapat
informasi yang berisi area yang terdaftar adalah
Area 0 dengan alamat router-ID 192.168.2.1 beserta
dengan network address dan interface-nya.
Dari hasil OSPF peer yang didapat, dapat Gambar 4.18 Routing Table R3
dilihat bahwa router-ID R1 dan R2 adalah IP melalui protokol OSPF. Begitu pula dengan routing
address dari interface sedangkan utnuk R3 dan R4 table R4 yang tertera pada gambar 4.19 juga sudah
tidak menggunakan IP address interface. Hal ini terdapat informasi destination network address yang
terjadi karena untuk R1 dan R2 kita tidak melakukan berhasil diperoleh melalui protokol OSPF.
konfigurasi manual sehingga router OSPF akan
mengambil IP address dari salah satu interface-nya
yang aktif untuk dijadikan router-ID.
Selanjutnya akan dilakukan verifikasi tabel
routing pada keempat router. Untuk routing table
Gambar 4.19 Routing Table R4
R1 adalah sebagai berikut.
Untuk pengujian, akan dilakukan ping PC1-
PC2-PC3-PC4. Hasil ping tertera pada gambar 4.20
dan terlihat bahwa ping PC1-PC2-PC3-PC4
berhasil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
konfigurasi OSPF sudah benar.

Gambar 4.16 Routing Table R1


Pada gambar 4.16 terlihat bahwa routing
table pada R1 sudah sesuai yaitu terdapat informasi
destination network address yang berhasil diperoleh
melalui protokol OSPF. Lalu, untuk routing table
R2 adalah sebagai berikut.

Gambar 4.20 Hasil Ping dari PC1 ke PC2 (atas),


PC2 ke PC3 (tengah), dan PC3 ke PC4 (bawah)

Gambar 4.17 Routing Table R2


Pada gambar 4.17 terlihat bahwa routing 4.2 Percobaan 2 : Konfigurasi Memasukkan
table pada R2 sudah sesuai yaitu terdapat informasi Default-Route ke dalam OSPF
destination network address yang berhasil diperoleh Pada percobaan ini masih digunakan susunan
melalui protokol OSPF. Lalu, untuk routing table topologi jaringan yang sama seperti percobaan
R3 adalah sebagai berikut.

7
pertama dan akan dilakukan konfigurasi static dikonfigurasikan sebagai default route untuk
default-route pada R3. menjadi back-up.
Setelah dilakukan konfigurasi tersebut Ini juga menandakan bahwa, router R3 yang
ternyata akan membawa perubahan pada routing di konfigurasikan menjadi static route
table dari ketiga router yaitu R2, R3, dan R4. Untuk mendistribusikan static route ke router OSPF
routing table R1 masih sama dengan routing table lainnya yang tidak directly connected by default
sebelumnya seperti pada gambar 4.16. Hal ini terjadi sehingga router lain akan mempelajari rute melalui
karena R1 dan R3 directly connected. Sedangkan OSPF dan jenis protokol berubah menjadi O_ASE.
untuk routing table R2 menjadi seperti berikut.
4.3 Percobaan 3 : Konfigurasi Routing dengan
Menggunakan OSPF Multi Area
Pada percobaan ini akan digunakan topologi
yang sama hanya dengan jumlah area yang berbeda
seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.24.
Gambar 4.21 Routing Table R2
Pada gambar 4.21 terlihat bahwa terdapat
destination network 0.0.0.0/0 dengan keterangan
O_ASE, begitu juga dengan routing table R4 yang
tertera pada gambar 4.22.

Gambar 4.24 Topologi Jaringan Percobaan 3

Gambar 4.22 Routing Table R4 Pada gambar 4.24 terlihat bahwa akan ada 3

Sedangkan untuk routing table R3 juga area yaitu area 0, area 51, dan area 52. Untuk

terjadi perubahan yaitu terdapat destination network memastikan OSPF sudah terkonfigurasi dengan

0.0.0.0, namun jenis protokol nya adalah static benar, akan dilakukan verifikasi OSPF peer. Hasil

bukan O_ASE seperti yang ditunjukkan pada


gambar 4.23

Gambar 4.25 Hasil OSPF Peer R1


dari OSPF peer dari R1 adalah sebagai berikut.
Pada gambar 4.25 terlihat bahwa terdapat

Gambar 4.23 Routing Table R3 informasi yang berisi area yang terdaftar adalah
Format O_ASE hanya muncul di routing Area 0 dan Area 51 dengan informasi router-ID
table R2 dan R4 dikarenakan R2 dan R4 tidak beserta dengan network address dan interface-nya.
directly connected dengan R3 yang

8
Selanjutnya, hasil dari OSPF peer dari R2 adalah melalui protokol OSPF Multi Area. Lalu, untuk
sebagai berikut. routing table R2 adalah sebagai berikut.

Gambar 4.26 Hasil OSPF Peer R2


Pada gambar 4.26 terlihat bahwa terdapat
informasi yang berisi area yang terdaftar adalah
Gambar 4.30 Routing Table R2
Area 0 dan Area 52 dengan informasi router-ID
Pada gambar 4.30 terlihat bahwa routing
beserta dengan network address dan interface-nya.
table pada R2 sudah sesuai yaitu terdapat informasi
Selanjutnya, hasil dari OSPF peer dari R3 adalah
destination network address yang berhasil diperoleh
sebagai berikut.
melalui protokol OSPF Multi Area. Lalu, untuk
routing table R3 adalah sebagai berikut.

Gambar 4.27 Hasil OSPF Peer R3


Pada gambar 4.27 terlihat bahwa terdapat
informasi yang berisi area yang terdaftar adalah
hanya Area 51 dengan informasi router-ID beserta
dengan network address dan interface-nya. Begitu
juga dengan hasil dari OSPF peer dari R4 seperti Gambar 4.31 Routing Table R3

yang ditunjukkan pada gambar 4.28. Pada gambar 4.31 terlihat bahwa routing
table pada R3 sudah sesuai yaitu terdapat informasi
destination network address yang berhasil diperoleh
melalui protokol OSPF Multi Area. Begitu juga
Gambar 4.28 Hasil OSPF Peer R4 dengan routing table R4 seperti yang ditunjukkan
Selanjutnya, akan diperiksa routing table pada gambar 4.32.
pada keempat router. Hasil routing table pada R1
adalah sebagai berikut.

Gambar 4.32 Routing Table R4


Untuk pengujian, akan dilakukan ping PC1-
PC2-PC3-PC4. Hasil ping tertera pada gambar 4.33
dan terlihat bahwa ping PC1-PC2-PC3-PC4
Gambar 4.29 Routing Table R1
berhasil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Pada gambar 4.29 terlihat bahwa routing
konfigurasi OSPF untuk Multi Area sudah benar.
table pada R1 sudah sesuai yaitu terdapat informasi
destination network address yang berhasil diperoleh

9
[Rx-ospf-1] default-route-advertise
Dalam default route di OSPF akan ada
protokol O_ASE (OSPF Autonomous
System External) yang akan muncul
pada router yang tidak directly
connected dengan router yang
Gambar 4.33 Hasil Ping dari PC1 ke PC2 (atas), dikonfigurasikan sebagai default route
PC2 ke PC3 (tengah), dan PC3 ke PC4 (bawah) untuk menjadi back-up. Ini juga
menandakan bahwa, router yang dikon-
5. KESIMPULAN figurasikan menjadi static route mendi-
stribusikan static route ke router OSPF
Kesimpulan dari modul 04 ini adalah :
lainnya yang tidak directly connected by
1. Konsep dynamic routing menggunakan default sehingga router lain akan
protokol routing OSPF untuk Single mempelajari rute melalui OSPF dan
Area adalah protokol yang digunakan jenis protokol berubah menjadi O_ASE
pada topologi jaringan yang sederhana
yang mana hanya terdiri dari backbone 6. DAFTAR PUSTAKA
area atau Area 0. Jika yang digunakan
adalah kasus multi area maka topologi
[1] S. M. Chandra Wijaya, "Simulasi Pemanfaatan
akan berisi backbone area dan area lain.
Dynamic Routing Protocol," Jaringan
Hal pertama yang harus dilakukan untuk
Komputer, p. 28, 2011.
melakukan konfigurasi OSPF pada
[2] B. A. Forouzan, TCP/IP Protocol Suite Fourth
single area maupun multi area ialah
Edition, New York: McGraw-Hill, 2010.
meng-konfigurasi IP address pada setiap
router dan PC. Lalu lakukan [3] Techopedia, "Wildcard Mask," Networking, p.

konfirgurasi OSPF yang mana berisi 2.

Informasi destination network address. [4] A. ramdani, "Static Routing & Dynamic
Destination network address yang Routing," p. 10, 2005.
didaftarkan di OSPF adalah network
address yang directly connected saja, 7. BIOGRAFI SINGKAT
dan dimasukkan dengan menggunakan Penulis bernama
wildcard-mask. Untuk memverifikasi Zharfa Haidan Nafilah lahir
routering OSPF dapat dilakukan dengan di Bandung sedang
verifikasi OSPF peer. berkuliah di Jurusan Teknik
2. Memasukkan default routing ke dalam Telekomunikasi Institut
protokol routing OSPF dapat dilakukan Teknologi Bandung.
dengan cara konfigurasi static default- Penulis merupakan anak ketiga dari enam
route sebagai berikut. bersaudara. Jenjang pendidikan di SD dan SMP
[Rx] ip route-static 0.0.0.0 0.0.0.0 Nasional KPS Balikpapan, dan melanjutkan SMA di
Loopback 0 SMA Semesta BBS Semarang.
[Rx] ospf 1

10
Hobi penulis adalah menonton dan
travelling.

11

Anda mungkin juga menyukai