Dasar Teori.
Routing merupakan suatu metode “penjaluran” suatu data, jalur mana saja yang akan dilewati
oleh data tersebut dari source node ke destination node. Ada 2 metode routing, yaitu static
routing dan dinamyc routing.
Yang akan dibahas kali ini adalah metode Dynamic Routing. Dynamic routing dibagi menjadi
2 macam yaitu distance vector dan link state. Contoh distance vector adalah Routing
Information Protocol (RIP), Interior Gateway Routing Protocol (IGRP), dan Enhanced IGRP
(EIGRP). Sedangkan contoh link state adalah Open Shortest Path First (OSPF) dan
Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS).
Pada artikel kali ini, kita akan mencoba untuk membuat konfigurasi dari metode Dynamic
Routing, yaitu Open Shortest Path First (OSPF). Adapun karakteristik dari OSPF adalah
sebagai berikut :
1
3. Cost. Cost merupakan metric perhitungan dalam metoda routing OSPF. Cost
merupakan nilai yang dimasukan oleh system administrator sebagai acuan jarak antar
hop (router). Adapun acuan nilai cost adalah besar bandwidth yang juga dapat di
tentukan oleh system administrator. Semakin besar bandwidth, maka semakin kecil
cost. Semakin kecil cost, maka semakin baik.
4. VLSM (Variable Length Subnet Masking). VLSM merupakan metode pembagian IP
berdasarkan jumlah alokasi alamat yang dibutuhkan. Ciri dari VLSM adalah prefix.
Semakin besar prefix, maka semakin sedikit alokasi alamat yang ditentukan. Contoh :
IP address 192.168.10.0/30. IP tersebut hanya memiliki alokasi alamat sebanyak 4
buah, yaitu IP 192.168.10.1 dan 192.168.10.2 sebagai alokasi host. sedangkan IP
192.168.10.0 sebagai network id dan IP 192.168.10.3 sebagai broadcast id.
5. Setelah setting ip selesai. Kita setting OSPF nya. Konfigurasinya adalah sebagai
berikut :
Command yang digunakan adalah sebagai berikut :
Router > enable
3
Router # configure terminal
Router (config) # router ospf “process-id ( 1 – 65535 )”
Router (config – router) # network “network tetangga yang terhubung langsung”
“wildcard mask” area “area-id ( 0 – 4294967295 )”
Router # show ip route*
Router # show running-config*
*untuk melihat OSPF yang telah di setting
Berikut adalah contoh setting OSPF :
4
atau area yang menjadi core network. Sedangkan area lain menjadi support area,
biasanya area dengan jaringan kecil.
5
Berikut adalah contoh command # show running-config di router 2 (R2) :
Catatan : untuk konfigurasi protocol routing OSPF, semua router harus di setting
konfigurasi OSPF nya. Semua router harus di masukan network tetangga nya yang
terhubung langsung dengan router yang di setting, serta wildcard mask dan area yang
digunakan.
6. Setelah semua konfigurasi selesai dilakukan, tes koneksi dengan menggunakan perintah
ping dari client 1 ke client 4.
7. Selamat mencoba....