Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep teknik informatika dalam ICT
Puji dan syukur pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas artikel ini dengan baik. Artikel
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep teknik informatika dalam ICT.
Adapun judul artikel ini “Artificial Intelligence”. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan
pengetahuan, pengalaman serta referensi yang penulis miliki. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan pada masa – masa yang akan
mendatang.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan Penilitian...............................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.4 Manfaat Penilitian.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Definisi Artificial Intelligence (AI)..................................................................3
2.2 Sejarah dan Perkembangan Artificial Intelligence (AI)....................................3
2.3 Penerapan dan Manfaat Artificial Intelligence (AI).........................................4
2.3.1 Bukti Kehadiran Artificial Intelligence di Kehidupan Sehari-hari.........5
1. Filter email di Gmail.................................................................................................5
2. Penggunaan AI dalam media sosial...........................................................................5
3. Prediksi pencarian google..........................................................................................5
4. Adanya Chatbots........................................................................................................5
2.3.2 Peran dan penerapan Artificial Intelligence (AI) di dunia Industri........6
BAB III PENUTUP......................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Artificial Intelligence biasanya berbentuk mesin atau software, tujuan dari AI ini
adalah untuk menggantikan peran manusia agar sebuah pekerjaan atau pemecahan
suatu masalah dapat lebih mudah dan efisien. Kecerdasan buatan (AI) memungkinkan
mesin untuk belajar dari pengalaman, menyesuaikan input-input baru dan
melaksanakan tugas seperti manusia. Sebagian besar contoh AI yang Anda dengar
dewasa ini – mulai dari komputer yang bermain catur hingga mobil yang mengendarai
sendiri – sangat mengandalkan pembelajaran mendalam dan pemrosesan bahasa
alamiah. Dengan menggunakan teknologi ini, komputer dapat dilatih untuk
menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan memproses sejumlah besar data dan
mengenali pola dalam data.
1
1.4 Manfaat Penilitian
2. Mampu mengetahui definisi, sejarah, dan manfaat dari Artificial Intelligence (AI)
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1951 , untuk pertama kalinya terciptalah sebuah sistem kecerdasan
buatan yang benar-benar bekerja, dengan menggunakan komputer Ferranti Mark 1,
Christopher Strachey dan Dietrich Prinz berhasil membuat sebuah permainan catur
melawan komputer. Pencetus Artificial Intelligence (AI) sendiri adalah John
McCarthy yang disebut sebagai bapak artificial intelligence dunia karena pada tahun
1956 untuk pertama kalinya kata ” artificial intelligence ” dikenalkan pada Dartmouth
Conference.
Istilah kecerdasan buatan diciptakan pada tahun 1956, tetapi AI telah menjadi
kian populer saat ini berkat peningkatan volume data, algoritme canggih, dan
peningkatan daya serta penyimpanan komputasi.
Pekerjaan awal ini membuka jalan bagi otomatisasi dan penalaran formal yang
kita lihat di komputer saat ini, termasuk sistem pendukung keputusan dan sistem
3
pencarian pintar yang dapat dirancang untuk melengkapi serta meningkatkan
kemampuan manusia.
• Meningkatkan performa teknologi analitik yang ada, seperti visi komputer dan
analisis rangkaian waktu.
• Meningkatkan kemampuan yang ada dan menjadikan kita lebih baik dalam hal yang
kita lakukan.
• Memberi kita visi, pemahaman, memori yang lebih baik, dan banyak lagi.
4
2.3.1 Bukti Kehadiran Artificial Intelligence di Kehidupan Sehari-hari
Media sosial ini banyak menggunakan teknologi AI, salah satunya untuk
mengenali wajah. Facebook menggunakan teknologi bernama DeepFace untuk
mengenali wajah orang yang berada di foto. Dengan teknologi ini, pengguna tidak
perlu lagi secara manual menandai foto, karena teknologi AI ini yang akan
melakukannya.
Ketika kita mulai mengetik di kolom search, Google akan memberi rekomendasi
pencarian untuk Anda pilih. Ini merupakan salah satu teknologi AI yang digunakan
oleh Google. Prediksi pencarian yang dihasilkan merupakan hasil analisis yang
dikumpulkan oleh Google, seperti lokasi, usia, dan detail pribadi lainnya. Dengan
menggunakan AI, mesin pencari mencoba menebak informasi apa yang sedang ingin
kita temukan.
4. Adanya Chatbots
Ini sering kali kita jumpai di media sosial, Chatbot yang menggunakan teknologi
Artificial Intelligence bernama Natural Language Processing mampu memahami,
menganalisis, dan merespon pertanyaan konsumen dengan cepat dan tepat. Chatbots
dengan NLP saat ini juga dapat “belajar” dari percakapan sebelumnya
sehingga mampu meningkatkan kemampuannya dalam merespon dan memberi
5
solusi. Teknologi ini biasanya digunakan untuk membantu penyedia layanan online
menjawab pertanyaan yang sering disampaikan oleh konsumen, seperti menjadwalkan
janji, menerima pesanan, menjawab pertanyaan tagihan, dan lain-lain.
Dibalik perkembangkan industri 4.0, ada satu tren teknologi yang menjadi
aktivator terhadap bergulirnya era ini, itulah Artificial Intelligence (AI) atau biasa
disebut kecerdasan buatan. Pergeseran mekanisme dalam proses manufaktur akan
diselesaikan dalam kerja mesin pintar yang berinteraksi satu dengan yang lain dengan
pengguna. AI secara efektif dapat mengatasi tantangan yang dihadapi oleh industri
manufaktur saat ini, melalui manufaktur adaptif yang didukung AI, kontrol kualitas
otomatis, pemeliharaan prediktif, dan banyak lagi. AI dapat memberikan solusi
seputar inspeksi visual, pengendalian dan otomatisasi, kalibrasi dan penyetelan, dan
identifikasi masalah otomatis untuk mitra produsen besar. Mekanisme yang berjalan
berupa algoritma machine learning, aplikasi, dan platform membantu produsen
menemukan model bisnis baru, menyempurnakan kualitas produk, dan
mengoptimalkan operasi manufaktur.
Deep Learning atau Deep Neural Network adalah jenis machine learning yang
menggunakan model komputasi yang terinspirasi oleh struktur saraf otak dan saat ini
banyak diadopsi oleh banyak perusahaan besar di bidang manufaktur, finance,
kesehatan (healthcare), media, dan energi. Istilah Deep Learning mengacu pada
mekanisme learning yang terdapat pada Neural Network atau jaringan saraf tiruan,
yang terkadang memiliki banyak layer atau lapisan yangs mendalam. Neural Network
muncul pertama kali pada tahun 1958 dengan istilah ‗perceptron‘ Rosenblatt, dan
telah dikembangkan dengan cepat pada tahun 1980 dan telah banyak digunakan
secara meluas di dunia industri sejak tahun 1990 an.
6
Neuron menghitung semua input dan jika nilai yang dihasilkan lebih besar dari
ambang batas, sel neuron akan menyala. Sinyal tersebut kemudian dikirim ke neuron
lain yang terhubung melalui akson.
Mekanisme kerja Deep Learning identik dengan Neural Network klasik, dimana
hal ini direpresentasikan dengan banyaknya layer yang digunakan di dalam deep
Neural Network atau Deep Learning, dahulu banyaknya layer pada Neural Network
ini lebih sering disebut dengan Multi Layer Perceptron (MLP).
Saat ini Deep Learning telah mengubah paradigma bisnis tradisional di internet
seperti penelusuran web dan periklanan. Deep learning juga memungkinkan produk
dan bisnis baru diciptakan dimana ini dapat memberikan kemudahan bagi setiap orang,
mulai dari perawatan kesehatan (healthcare) yang lebih baik, di mana Deep Learning
benar-benar tepat dalam membaca gambar xray, untuk prediksi hasil pertanian yang
presisi, bahkan autonomous self driving car dan banyak implementasi lainnya dan ada
sebagian dari kalangan ilmuwan yang menyatakan bahwa AI dan Deep Learning ini
adalah sumber energi baru.
Predictive modelling sebagai contohnya, saat ini telah banyak digunakan oleh
perusahaan-perusahaan e-commerce besar seperti amazon, alibaba, dan
perusahaan raksasa lainnya.
7
historis dan tren dalam data. dalam hal ini AI telah berkembang menjadi alat yang
kuat yang mendasari berbagai solusi bisnis, termasuk membuat konten yang menarik
bagi pengunjung di situs web, membantu mengenali perilaku konsumen
menggunakan teknik sistem rekomendasi collaborative filtering, dan bahkan terlibat
dengan pengguna melalui chatbots pelanggan.
Terdapat sisi lain dari industri 4.0 dimana pemerintah dapat semakin tidak
berdaya menghadapi megacorporations. Masyarakat, baik secara individu, corporation,
atau komunitas yang berkepentingan, akan menggunakan tren teknologi ini untuk
mencari otonomi yang lebih besar. Sebagai contoh, teknologi blockchain dapat
mendorong pendekatan baru untuk perbankan dan keuangan pribadi. Memungkinkan
seseorang memilih untuk berdagang satu dengan yang lain dalam mata uang tidak
resmi seperti bitcoin daripada mata uang yang dijalankan oleh bank sentral.
Sehingga jika pemerintah terlalu lambat untuk mengadopsi teknologi baru di era
industri 4.0, mereka akan gagal meningkatkan layanan yang diperlukan untuk
menjaga stabilitas layanan publik, dan menurunnya reputasi pemerintah. Pada
akhirnya kemampuan sistem pemerintahan dan otoritas publik untuk beradaptasi akan
menentukan kelangsungan hidup pemerintah.
Dalam hal ini berarti pembuat kebijakan harus adaptif terhadap lingkungan baru
yang cepat mengalami perubahan, melakukan evaluasi internal sehingga dapat
memahami secara utuh apa yang harus dikelola, serta diperlukan tenaga Chief
Information Officer (CIO) yang cukup untuk dapat berperan penuh dalam hal ini.
Pemerintah dan badan regulator perlu untuk berkolaborasi erat terhadap komunitas
bisnis dan masyarakat sipil.
Saat ini pemerintah telah mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi era
industri 4.0, sebagaimana telah disampaikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga
Hartarto "bahwa penerapan revolusi industri terbaru bakal membawa peluang untuk
merevitalisasi sektor manufaktur, meningkatkan produksi tenaga kerja, memperkuat
posisi net export dan menciptakan lapangan kerja baru".
8
Airlangga juga mengatakan "bahwa revolusi industri 4.0 merupakan upaya
transfomasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online dan lini
produksi di industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai
penopang utama". Sementara itu Presiden Joko Widodo juga mengatakan "Jika
Indonesia tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi, maka akan semakin
tertinggal dengan negara lainnya". Presiden Jokowi juga menyatakan "robot dan AI
kini bahkan sudah mulai mengambil alih tugas manusia yang dilakukan oleh negara
maju. Indonesia mau tidak mau harus mengikuti dan harus paham untuk menghadapi
perkembangan teknologi.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi
industri 4.0, diantaranya adalah memperbanyak penelitian yang terkait, melakukan
pengelolaan pasar, melakukan pengendalian, membuka pasar investasi bagi
perusahaanperusahaan yang telah mengadopsi teknologi industri 4.0 untuk
meningkatkan pendapatan negara.
Dari semua peran yang dapat dilakukan diatas tentunya pemerintah memerlukan
fundamental resource untuk mendukung setiap tindakan dan kebijakan yang
seharusnya dilakukan dalam mengatur dalam mengendalikan revolusi industri 4.0 ini.
Oleh sebab itu pemerintah membutuhkan tenaga CIO yang cukup, dimana
CIO adalah jabatan strategis yang memadukan teknologi dan sistem informasi
dengan aspek-aspek manajemen agar dapat memberikan dukungan maksimal
terhadap pencapaian tujuan organisasi, sehingga diharapkan kedepan, era industri
4.0 akan menjadi sarana yang mendorong Indonesia menjadi negara yang mampu
berdaya saing dengan negara-negara maju yang telah mengadopsi tren industri 4.0
dan memiliki keunggulan kompetifif dibandingkan negera berkembang lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
Pada bab ini merupakan akhir dari penulisan tugas ini. Dan pada bab ini juga
penulis akan membahas mengenai kesimpulan dari materi yang dibahas.
3.1 Kesimpulan
Sebuah teknologi komputer, sesuai dengan arti namanya yaitu Kecerdasan Buatan
yang dibuat dengan tujuan mempermudah pekerjaan manusia.
1. Bersifat permanen
2. Menawarkan kemudahan
4. Dapat didokumentasi
1
DAFTAR PUSTAKA
Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan – Apa itu dan mengapa hal itu penting |
SAS
(https://www.sas.com/id_id/insights/analytics/what-is-artificial-intelligence.html)
https://accounting.binus.ac.id/2019/10/17/memahami-artificial-intelligence-kecerdasa
n-buatan/