Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TEKNOLOGI KOMUNIKASI INFORMASI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI), CHAT GPT DAN QUANTUM


KOMPUTER
Di susun guna memenuhi
tugas mata kuliah Teknologi komunikasi informasi

Dosen pengampu:
Drs. Ferry Victor I A Koagouw M.Si
Dra. Eva Altje Merentek M.Si

Di susun oleh:
Gloria Sagai (230811050010)
Virgie Mouw (230811050008)
Giovany Siwu (230811050024)
Maria Sugiarto (230811050058)

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SAMRATULANGI
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan

kuasanya sehingga makalah yang berjudul “Artificial Intelligence (AI), Chat GPT dan

Quantum komputer” ini boleh terselesaikan. Adapun tujuan penulisan ini adalah guna untuk

memenuhi tugas dari mata kuliah Kewirausahaan.

Pada kesempatan ini, penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada pihak–pihak

yang sudah membantu memberikan dukungan baik dukungan moril dan materil. Penulis

menyadari bahwa penyusunan ini masih sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritik serta masukan yang membangun serta membantu

penyempurnaan penulisan ini dari pembaca sekalian.

Besar harapan penulis bahwa penulisan ini dapat memberikan manfaat berupa

pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan pihak-pihak lainnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
I.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................................4
I.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................4
I.3 TUJUAN PENULISAN................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................5
II.1 Artificial Intelligence (AI)..........................................................................................................5
II.2 Chat GPT (Generative Pre-training Transformer).................................................................7
II.3 Quantum Computing..................................................................................................................9
II.4 KESIMPULAN.............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG

Artificial Intelligence (AI):


Artificial Intelligence (AI) adalah cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan mesin
atau program komputer yang mampu melakukan tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia.
Tujuan utamanya adalah untuk membuat komputer dapat belajar dari pengalaman, menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan, dan melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan
manusia, seperti pengenalan pola, pemahaman bahasa alami, dan pengambilan keputusan.

Chat GPT:
Chat GPT adalah salah satu implementasi dari Artificial Intelligence (AI) yang menggunakan model
bahasa alami berbasis deep learning untuk menghasilkan teks yang meniru cara manusia berbicara.
GPT (Generative Pre-trained Transformer) adalah arsitektur model neural yang dilatih dengan
sejumlah besar data teks untuk memahami dan memproduksi teks dengan cara yang alami. Chat GPT
khususnya dirancang untuk berinteraksi dengan manusia melalui percakapan teks, seperti layanan
dukungan pelanggan, asisten virtual, atau sebagai teman percakapan.

Quantum Komputer:
Quantum komputer adalah jenis komputer yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip mekanika
kuantum. Berbeda dengan komputer klasik yang menggunakan bit sebagai unit dasar informasi,
komputer kuantum menggunakan qubit, yang dapat mengambil nilai nol, satu, atau kombinasi
keduanya secara bersamaan berkat prinsip superposisi dan entanglement. Komputer kuantum
menawarkan potensi besar dalam memecahkan masalah-masalah yang sulit dan kompleks, seperti
faktorisasi bilangan besar, optimisasi, dan simulasi molekuler. Mereka dapat mengatasi batasan
komputasi klasik dan membuka pintu bagi kemajuan signifikan dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka rumusan masakah yang
menjadi focus utama dalam makalah ini adalah menguji apa kelompok bisa
memaparkan materi tentang Artificial Intelligence (AI), Chat GPT dan Quantum
computer dengan jelas atau tidak.

I.3 TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat di simpulkan tujuan dari membuat makalah ini adalah
supaya kita mempelajari tentang Artificial Intelligence (AI), Chat GPT dan Quantum computer
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Artificial Intelligence (AI)

Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan adalah bidang dalam ilmu komputer yang
berfokus pada pengembangan sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang
membutuhkan kemampuan manusia untuk berpikir, seperti pemahaman bahasa alami, pengambilan
keputusan, pengenalan pola, dan penyelesaian masalah kompleks. Tujuan utama dari AI adalah
menciptakan entitas buatan yang dapat memahami, belajar, beradaptasi, dan berperilaku mirip dengan
manusia dalam berbagai situasi. Secara umum, AI merujuk pada program komputer yang dirancang
untuk meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan pengambilan keputusan, logika, dan
karakteristik kecerdasan lainnya. Ilmuwan Komputer Professor John McCarthy diketahui sebagai
tokoh yang memperkenalkan konsep AI pada tahun 1956.
Saat ini, AI telah banyak digunakan di berbagai aplikasi seperti search engine, asisten virtual seperti
Siri, Google Assistant, dan Cortana. Selain itu, pengembangan AI telah mencapai tingkat yang
mengagumkan, salah satunya adalah penggunaannya dalam kendaraan otonom (self-drive) yang
memungkinkan kendaraan melaju dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia. Selain
penggunaan tersebut, AI juga memiliki potensi besar untuk memajukan bidang-bidang lain seperti
bidang pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, dan reformasi birokrasi. Dalam waktu singkat,
berbagai platform yang dibekali teknologi kecerdasan buatan mulai masif bermunculan. ChatGPT
adalah salah satu contohnya, yang mungkin sudah sering Anda gunakan. Namun, sebenarnya apa itu
AI? Bagaimana cara kerjanya? AI atau Artificial Intelligence adalah simulasi kecerdasan manusia
yang diterapkan ke dalam sistem komputer atau perangkat mesin lain, sehingga perangkat tersebut
punya cara berpikir seperti manusia.
Tujuan diciptakannya AI adalah untuk membuat teknologi yang mampu meniru aktivitas kognitif
manusia, seperti cara belajar (learning), melakukan penalaran (reasoning), mengambil keputusan
(decision making), dan mengoreksi diri (self correction).
Singkatnya, cara kerja Artificial Intelligent adalah dengan memanfaatkan data yang diinput untuk
dipelajari. Di sini, programmer adalah pihak yang biasanya memberikan data sebagai sumber
pengetahuan untuk AI. Nantinya, AI akan mengidentifikasi data, menganalisis pola dan hubungan
antar data, lalu mengambil keputusan berdasarkan apa yang ia pelajari. Semakin banyak berlatih
dengan big data, kemampuan AI juga akan semakin meningkat.
Jenis-jenis AI
Berdasarkan jenisnya, Artificial Intelligence dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
1. Reactive Machine
Reactive Machine adalah jenis Artificial Intelligence dengan kemampuan paling dasar. Sesuai
namanya, teknologi kecerdasan buatan ini mampu merespons tindakan, tapi tidak bisa menyimpan
memori atau belajar dari pengalaman masa lalu. Dengan kata lain, teknologi AI ini tidak
mengembangkan fungsionalitasnya, serta hanya bisa dimanfaatkan untuk pekerjaan yang sifatnya
lebih spesifik. Salah satu contoh Reactive Machine AI adalah Deep Blue, program permainan catur
milik IBM yang pernah mengalahkan juara catur dunia Garry Kasparov.

Machine Learning ini mampu mengidentifikasi bidak di papan catur, memprediksi pergerakan lawan,
hingga mengkalkulasi langkah yang harus ia ambil berikutnya, sehingga bisa memenangkan
pertandingan.
2. Limited Memory
Jenis kecerdasan buatan berikutnya adalah Limited Memory. Berbeda dengan Reactive Machine,
Limited Memory mampu menyimpan memori dan memanfaatkan pengalaman sebelumnya sebagai
pertimbangan keputusan di masa mendatang. Artinya, semakin banyak ia mempelajari data, keputusan
yang dihasilkannya jadi semakin akurat.Salah satu contoh penggunaan Limited Memory pada
Artificial Intelligence adalah mobil tanpa pengemudi (self-driving cars). Teknologi AI ini mampu
mengobservasi kecepatan, pergerakan mobil, maupun hal lain yang ia temui di jalan. Berkatnya,
mobil tanpa pengemudi pun tetap bisa menentukan kapan harus berbelok, menyalip, mengerem,
semuanya tanpa campur tangan manusia.

3. Theory of Mind
Theory of Mind adalah jenis Artificial Intelligence yang saat ini masih belum eksis. Pun demikian,
Anda wajib tahu bahwa teknologi kecerdasan buatan ini memang akan dikembangkan. Nantinya,
Theory of Mind tidak hanya bisa meniru cara manusia berpikir, tapi juga memiliki kecerdasan sosial-
emosional serupa. Sehingga, AI jenis ini bisa berinteraksi dan memahami emosi dan perilaku
manusia.

4. Self-awareness
Layaknya Theory of Mind, Self-awareness juga merupakan teknologi AI yang belum hadir di masa
sekarang. Namun dibanding Theory of Mind, Self-awareness Artificial Intelligence ini jauh lebih
canggih. Sebab, tak hanya kecerdasan emosionalnya yang mirip, Self-awareness juga punya tingkat
kesadaran seperti manusia seutuhnya. Oh ya, jika Anda sulit membayangkan, Theory of Mind dan
Self-awareness AI bisa Anda temukan ketika menonton film-film fiksi ilmiah. Entah itu sebagai
asisten virtual maupun robot interaktif. Beberapa contohnya seperti virtual assistant di film HER, atau
Jarvis dari trilogi film Iron Man.
Sampai di sini, Anda sudah mengetahui apa itu AI dan beberapa jenisnya. Ingin tahu contoh
kecerdasan buatan di kehidupan sehari-hari? Simak infonya di poin berikutnya!
Contoh Penerapan AI dalam Kehidupan Sehari-hari
Di dalam kehidupan sehari-hari, Anda bisa memanfaatkan AI untuk melakukan berbagai tugas.
Bahkan, Anda kini bisa mencoba berbagai cara menghasilkan uang dengan AI loh!
Di bagian ini, kami akan memberikan beberapa contoh pemanfaatan teknologi yang tengah naik daun
ini dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa contoh penggunaan Artificial Intelligence adalah sebagai berikut:
1. Membuat Konten
AI bisa Anda manfaatkan untuk membuat berbagai jenis konten, lho! Menggunakan AI, Anda bisa
menghemat banyak waktu dan upaya yang diperlukan dalam proses kreatif. Contohnya saja, Anda
bisa membuat konten dengan ChatGPT untuk website, media sosial, atau YouTube.
Selain ChatGPT, masih ada banyak tool AI yang bisa membantu Anda dalam hal ini. Apabila
menekuni bidang visual, Anda bisa menggunakan sejumlah website AI untuk membuat gambar, yang
bisa digunakan untuk membuat foto produk, membuat logo, atau proyek desain visual lainnya.
2. Pembuatan Website
Contoh penerapan Artificial Intelligence yang kedua yaitu untuk membangun website. Caranya
dengan memanfaatkan tool berbasis AI yang tengah populer seperti ChatGPT, atau AI website builder.
Untuk membuat website dengan ChatGPT, Anda cukup menyiapkan hosting untuk website. Anda bisa
menggunakan layanan hosting khusus WordPress agar lebih praktis dalam pembuatan website.
Kemudian, Anda bisa menuliskan pesan di ChatGPT untuk membuat kerangka website sesuai
kebutuhan.
4. Iklan dan Rekomendasi Produk
Anda pasti pernah mencari informasi tentang suatu produk di Google. Nah, apakah Anda sadar kalau
iklan atau rekomendasi produk yang muncul, baik di berbagai platform bisa saja berkaitan dengan
produk yang Anda cari?
Ternyata, hal ini merupakan penerapan dari teknologi kecerdasan buatan, loh. Ketika Anda
menjelajahi sesuatu di internet, maka sistem akan menyimpan data Anda. Nantinya, AI akan
memproses data tersebut sehingga menghasilkan iklan online atau rekomendasi produk berdasarkan
data pencarian Anda. Hal ini dipercaya dapat meningkatkan customer experience ketika belanja
virtual. Sebab, produk atau layanan yang muncul di hadapan Anda dipastikan sesuai dengan preferensi
Anda.
5. Asisten Virtual dan IoT
Berikutnya, penerapan kecerdasan buatan bisa Anda temukan di beberapa software asisten virtual,
seperti Google Assistant atau Apple Siri. Fitur AI paling menonjol di aplikasi ini adalah kemampuan
mengenali suara serta belajar dari interaksi Anda. Selain Virtual Assistant, perangkat IoT atau Internet
of Things juga banyak menerapkan AI loh. Salah satu contoh perangkat IoT adalah jam tangan pintar
(Smart Watch) yang dapat memantau tekanan darah dan denyut jantung penggunanya. Dari situ,
pengguna bisa mendapatkan rekomendasi sesuai dengan kondisi tubuh saat itu.
Oh ya, mirip dengan turunan AI yang lain, Augmented Reality ini juga perlu dilatih dengan data, agar
bisa membedakan wajah manusia dengan objek lain.
Tentu saja, masih banyak contoh Artificial Intelligence di luar sana, dan machine learning adalah
salah satunya. Anda pasti sudah pernah mendengar istilah machine learning, kan? Selain itu, contoh
AI juga ada sistem pakar, game online, aplikasi perbankan, dan masih banyak lagi.

II.2 Chat GPT (Generative Pre-training Transformer)

Chat GPT (Generative Pre-training Transformer) adalah kecerdasan buatan yang cara
kerjanya memakai format percakapan. Teknis sederhananya adalah seperti kita bertanya
dengan guru di kelas, tetapi di Chat GPT kamu bertanya kepada AI dan secara otomatis
memperoleh jawaban dalam waktu singkat. Chat GPT secara otomatis akan men-generate
jawaban dari pertanyaan kamu sesuai dengan database yang dimiliki.
Chat GPT merupakan produk dari perusahaan AI non profit bernama Open AI yang didirikan
pada tahun 2015. Open AI diinisiasi oleh Elon Musk dan sejumlah tokoh terkenal di Silicon
Valley, San Francisco, California seperti Reid Hoffman dan Sam Altman. Produk semacam
chatbot diklaim bisa melakukan berbagai macam tugas dalam waktu singkat.
Tugas-tugas yang ditanyakan kepada Chat GPT umumnya seputar pekerjaan (misalnya
membuat rumus excel, kode-kode coding, adan lainnya), pendidikan (membuat soal
matematika dan jawabannya, membuat makalah/paper, dan lainnya) dan juga hal-hal yang
receh (misalnya membuat jokes).
Kelebihan Chat GPT
1. Kecepatan dalam memberikan jawaban dan sifatnya sangat responsif.
2. Jawaban yang disajikan cukup menggunakan bahasa yang mudah dipahami, lho!
Kekurangan Chat GPT
1. Karena input yang dilakukan sebelumnya oleh manusia, sehingga jawaban yang ada hanya
berlandaskan hal tersebut. Jadi, kredibilitas dan keabsahan jawabannya tidak bisa kamu
jadikan landasan sepenuhnya, ya!
2. Saat ini kamu masih terbatas mencari informasi di Chat GPT ini karena adanya
keterbatasan kueri yang dimasukkan. Kamu hanya bisa mencari informasi maksimal tahun
2021.
3. Sifat alamiah robot, yakni untuk beberapa perntanyaan kadan kurang kontekstual seperti
seperti yang kita inginkan. Hasilnya adalah jawaban yang sangat umum dan bahkan tidak
menjawab yang kita cari atau butuhkan.
Manfaat Chat GPT
1. Penyedia informasi
Fungsi utama dari Chat GPT adalah pemberi informasi. Yaps, dengan mengajukan pertanyaan
tentang topik yang diinginkan menggunakan kata-kata kunci yang kemudian akan menjadi
“prompts” atau perintah. Sayangnya, untuk saat ini, Chat GPT hanya mampu merekam
informasi hingga maksimal tahun 2021, sehingga kamu belum bisa memperoleh informasi
terbaru selain di kurun waktu tersebut.
2. Pemberi saran
Selain memberikan informasi, Chat GPT juga mampu menjadi tempat pemberi saran yang
baik. Yaps, sederhananya jika kamu ingin pergi dan bingung ingin memakai outfit apa, Chat
GPT bisa memberikan saran tentang outfit tertentu, tempat makan yang disesuaikan dengan
keinginanmu (murah, lokasi, tema), sampai rekomendasi film terbaru.
Meningkatkan produktivitas
Tugas-tugas kamu dapat diselesaikan dengan cepat dengan Chat GPT. Hal ini akan
mendorong kamu menjadi lebih produktif. Beberapa tugasmu dapat lebih mudah selesai
dengan dibantu Chat GPT. Namun, perlu diingat, kelemahan Chat GPT ada di keakuratan
datanya. Sehingga, kamu harus memeriksa kembali jawaban yang diberikan. Chat GPT
secara otomatis akan men-generate jawaban dari pertanyaan kamu sesuai dengan database
yang dimiliki.
Chat GPT merupakan produk dari perusahaan AI non profit bernama Open AI yang didirikan
pada tahun 2015. Open AI diinisiasi oleh Elon Musk dan sejumlah tokoh terkenal di Silicon
Valley, San Francisco, California seperti Reid Hoffman dan Sam Altman. Produk semacam
chatbot diklaim bisa melakukan berbagai macam tugas dalam waktu singkat.
Teknologi Chat GPT telah dibangun dengan menggunakan metode deep learning dan neural
network untuk mempelajari pola dan struktur dari data yang telah diinputkan. Proses
pembelajaran Chat GPT dilakukan dengan memberikan model sejumlah besar teks
percakapan manusia yang terdiri dari berbagai topik dan konteks. Dengan demikian, Chat
GPT dapat memahami bahasa manusia dengan lebih baik dan dapat menghasilkan respon
yang lebih alami.
Dalam implementasinya, Chat GPT digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti asisten
virtual, chatbot, dan pelayanan pelanggan. Sebagai contoh, ketika pengguna memasukkan
pertanyaan atau pernyataan ke dalam chatbot, Chat GPT akan mengevaluasi kalimat yang
diberikan dan memberikan respon yang paling relevan dengan konteks dari pertanyaan atau
pernyataan tersebut. Chat GPT juga dapat mempelajari preferensi dan kebiasaan pengguna
dari percakapan sebelumnya, sehingga respon yang diberikan dapat lebih personal dan sesuai
dengan kebutuhan pengguna.Meskipun Chat GPT memiliki kemampuan untuk menghasilkan
respon yang mirip seperti manusia, namun masih terdapat kelemahan dalam teknologi ini.
Beberapa kelemahan tersebut antara lain: kesulitan untuk mengenali makna dari kalimat
ganda, kesulitan untuk memahami kalimat dengan struktur yang kompleks, dan kesulitan
untuk memahami makna yang terkandung dalam bahasa yang kaya akan nuansa.
Dalam perkembangannya, Chat GPT akan terus ditingkatkan dan dikembangkan oleh para
ahli AI agar mampu menangani masalah yang lebih kompleks dalam percakapan manusia.
Meskipun demikian, Chat GPT tetap menjadi teknologi yang sangat penting dalam
meningkatkan kualitas layanan pelanggan dan pengalaman pengguna dalam berinteraksi
dengan teknologi digital.

II.3 Quantum Computing

Quantum Computing merupakan inovasi dalam teknologi komputasi yang mengadaptasi teori
kuantum. Penulisan informasi pada teknologi komputasi yang ada sekarang terbatas menggunakan
kode biner 1 atau 0 yang dikenal dengan sebutan bits. Sementara itu, teknologi komputasi kuantum
memungkinkan kode biner 1 dan 0 dipakai bersamaan yang dinamakan qubits. Baik bits maupun
qubits, keduanya dapat digunakan pada teknologi komputasi kuantum. Itulah gambaran sederhana
mengenai komputasi kuantum. Intinya, penggunaan Quantum Computing membuat komputer dapat
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sulit atau bahkan mustahil untuk dikerjakan memakai komputer
klasik. Dilihat dari sisi Computer Science, sebenarnya teknologi komputasi kuantum bukanlah sesuatu
yang benar-benar baru. Teknologi ini telah mulai dikembangkan sekitar tahun 1980-an. Di masa awal
pengembangan, fokus utama komputasi kuantum adalah melakukan tugas-tugas rumit dengan
kekhususan algoritma yang dimilikinya.
Komputer kuantum mampu menyelesaikan bermacam pekerjaan jauh lebih baik daripada komputer
pada umumnya. Hal tersebut dibuktikan oleh Google, yang sanggup memecahkan masalah hanya
dalam hitungan menit menggunakan komputer kuantum. Sementara itu, komputer biasa bisa
menghabiskan waktu setidaknya 10.000 tahun untuk menyelesaikannya. Google menjadi perusahaan
pertama yang sukses merealisasikan teori dan konsep kuantum ke bentuk teknologi fisik dengan
mengembangkan komputer kuantum pada 2019 lalu.
Nama-nama besar seperti Intel, IBM, Toshiba, dan HP, tak ketinggalan berlomba-lomba menghasilkan
komputer kuantum dengan fungsi-fungsi yang lebih optimal. Tampaknya, tidak lama lagi teknologi
komputasi yang dipakai sekarang akan betul-betul ditinggalkan. Sulit memungkiri bahwa teknologi
komputasi kuantum memang jauh lebih dapat diandalkan, baik dari segi proses maupun hasil
pekerjaannya.
Manfaat Penggunaan Quantum Computing
IBM memperkirakan bahwa Quantum Advantage akan dimulai pada 2023. Pada saat itu, IBM
berencana meluncurkan IBM Quantum Computer yang berbasis 1121 qubit. Kekuatan yang dapat
dihasilkan komputer kuantum berbanding lurus dengan jumlah qubits-nya yang saling bertautan.
Makin banyak jumlah qubits pada sebuah komputer kuantum maka kemampuannya dalam
menghitung serentak pun akan meningkat. Dengan begitu, kemampuan itu dapat dimanfaatkan untuk
memproses data skala besar atau hitungan yang super rumit. Teknologi komputasi kuantum akan
sangat membantu bagi para ahli dan ilmuwan di bidang komputer, fisika, kimia, farmasi, dan lain
sebagainya. Dengan teknologi tersebut, mereka dapat melahirkan inovasi-inovasi yang berguna bagi
masyarakat. Keberadaan komputasi kuantum juga dapat digunakan lembaga keuangan dalam
menemukan solusi untuk permasalahan-permasalahan yang dialami pelanggannya.
Konsekuensi Pemanfaatan Teknologi Quantum Computing
Kehadiran teknologi komputasi kuantum selain memberikan manfaat juga memiliki konsekuensi yang
tidak bisa diabaikan. Dampak yang cukup mendapat sorotan antara lain berkaitan dengan sistem
keamanan. Protokol keamanan pada perangkat-perangkat yang ada saat ini masih menggunakan
sistem kriptografi yang tidak sepadan dengan teknologi komputasi kuantum dan membuatnya rentan
mengalami pembobolan data. Akses ke teknologi komputasi kuantum pun sangat terbatas. Kondisi-
kondisi tersebut menjadi tantangan sendiri bagi mereka yang bergelut di bidang Computer Science.
Apa itu Quantum Computing?
Quantum Computing adalah bidang multidisiplin yang terdiri dari aspek ilmu komputer, fisika, dan
matematika yang memanfaatkan mekanika kuantum untuk memecahkan masalah kompleks lebih
cepat daripada komputer klasik. Bidang komputasi kuantum mencakup penelitian perangkat keras dan
pengembangan aplikasi. Komputer kuantum mampu memecahkan tipe masalah tertentu lebih cepat
daripada komputer klasik dengan memanfaatkan efek mekanika kuantum, seperti superposisi dan
interferensi kuantum. Sejarah Quantum Computing----Sejarah quantum computing dimulai pada
tahun 1980-an ketika fisikawan seperti Richard Feynman, David Deutsch, dan Paul Benioff mulai
mengembangkan konsep-konsep dasar dalam komputasi kuantum. Fokus utama komputasi kuantum
di awal mulanya adalah melakukan tugas-tugas rumit dengan kekhususan algoritma yang dimilikinya.
Pada tahun 1982, Richard Feynman mengusulkan bahwa komputasi dengan prinsip-prinsip kuantum
dapat mengatasi batasan fisik dalam mensimulasikan sistem fisik yang kompleks, seperti mekanika
kuantum itu sendiri. Ide-ide ini dikembangkan lebih lanjut oleh David Deutsch yang pada tahun 1985
memperkenalkan konsep mesin Turing universal kuantum. Konsep itulah yang menjadi fondasi
teoritis dari komputer kuantum.
Pada tahun 1994, Peter Shor mengusulkan algoritma Shor yang mampu memecahkan masalah
faktorisasi secara efisien menggunakan komputasi kuantum. Ini menunjukkan potensi komputasi
kuantum untuk mengubah bidang keamanan kriptografi. Sebelumnya, bidang tersebut bergantung
pada kerumitan permasalahan matematika seperti faktorisasi bilangan. Sejak saat itu, banyak
penelitian dan perkembangan telah dilakukan untuk memahami dan mengembangkan teknologi
komputasi kuantum. Pada tahun 1998, sebuah tim di IBM berhasil melaksanakan operasi dasar pada
qubit, yaitu unit pengolahan informasi kuantum yang menggunakan molekul klorin dalam suatu
sistem nuklir-magnetik resonansi. Pada tahun 2001, IBM juga membangun komputer kuantum
pertama yang dapat digunakan oleh publik dengan 7 qubit. Sejak itu, berbagai perusahaan dan
lembaga penelitian seperti Google, Microsoft, IBM, dan lainnya telah berkomitmen untuk
mengembangkan teknologi komputasi kuantum yang lebih kuat dan stabil. Selama tahun-tahun
terakhir, ada kemajuan besar dalam mengembangkan qubit yang lebih stabil dan memperluas jumlah
qubit yang dapat digunakan dalam sistem komputasi kuantum. Misalnya, pada tahun 2019, Google
mengumumkan pencapaian “supremasi kuantum” dengan komputer kuantum mereka yang
menggunakan 53 qubit.
Manfaat teknologi Quantum Computing
Quantum computing memiliki potensi untuk memberikan beberapa manfaat dan kemajuan di berbagai
bidang. Manfaat potensial dari quantum computing meliputi beberapa hal berikut.
Perhitungan lebih cepat
Quantum computing memiliki potensi untuk memecahkan masalah tertentu jauh lebih cepat daripada
komputer klasik. Keunggulan kecepatan ini bisa sangat bermanfaat di bidang yang melibatkan
perhitungan rumit, seperti pengoptimalan, kriptografi, dan simulasi. Misalnya, algoritma kuantum
seperti algoritma Shor dapat secara efisien memfaktorkan bilangan besar yang berimplikasi pada
pemecahan algoritma enkripsi yang banyak digunakan saat ini.
Meningkatkan analisis data dan machine learning
Quantum computing dapat memungkinkan analisis data dan machine learning yang lebih canggih. Ia
memiliki potensi untuk menangani kumpulan data yang lebih besar dan meningkatkan pengenalan
pola sehingga menghasilkan prediksi dan wawasan yang lebih akurat. Hal ini dapat memiliki
implikasi yang signifikan untuk bidang-bidang, seperti keuangan, perawatan kesehatan, dan
kecerdasan buatan.
Optimasi yang ditingkatkan
Algoritma komputasi kuantum dapat sangat efektif dalam memecahkan masalah optimisasi. Ini
termasuk tugas seperti menemukan jalur terpendek antara banyak titik atau mengoptimalkan alokasi
sumber daya dalam sistem yang kompleks. Algoritma pengoptimalan kuantum memiliki potensi untuk
menemukan solusi yang lebih optimal dalam waktu yang lebih singkat, serta berpotensi merevolusi
bidang seperti manajemen rantai pasokan, logistik, dan penjadwalan.
Simulasi dan pemodelan lanjutan
Komputer kuantum dapat menyimulasikan dan memodelkan sistem yang kompleks dengan lebih
akurat. Kemampuan ini dapat bermanfaat untuk mensimulasikan reaksi kimia, ilmu material,
pemodelan iklim, dan penemuan obat. Simulasi kuantum memiliki potensi untuk memberikan
wawasan tentang fenomena kuantum dan memungkinkan desain bahan dan obat baru.
Kriptografi dan keamanan yang ditingkatkan
Quantum computing juga dapat memiliki implikasi positif dan negatif untuk kriptografi dan
keamanan. Di sisi lain, komputer kuantum dapat memecahkan algoritma enkripsi klasik tertentu yang
mungkin memerlukan pengembangan teknik kriptografi baru yang tahan terhadap serangan kuantum.
Kemudian, kriptografi kuantum menawarkan metode baru untuk komunikasi yang aman, seperti
distribusi kunci kuantum yang memanfaatkan prinsip mekanika kuantum untuk menyediakan kunci
enkripsi yang aman.
Di mana komputer kuantum digunakan?
Dilansir dari ibm.com, saat ini sudah banyak penerapan komputer kuantum di berbagai industri seperti
Mercedes-Benz bermitra dengan IBM Quantum sedang menjajaki komputasi kuantum untuk
menciptakan masa depan kendaraan listrik. ExxonMobil sedang menjajaki algoritma kuantum untuk
mengatasi kerumitan pengiriman bahan bakar pembakaran terbersih di dunia. CERN berusaha
menjelaskan misteri kosmik dengan bantuan komputer quantum.
II.4 KESIMPULAN

Perkembangan AI: AI telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, mengubah cara kita
berinteraksi dengan teknologi. Dari awalnya fokus pada pemecahan masalah terbatas seperti
permainan catur, AI sekarang meluas ke berbagai bidang termasuk pengenalan wajah, pemrosesan
bahasa alami, dan pengambilan keputusan.
Chat GPT dan Interaksi Manusia-Mesin: Chat GPT adalah salah satu aplikasi menonjol dari AI, yang
menghadirkan kemungkinan baru dalam interaksi manusia-mesin. Dengan kemampuannya untuk
memahami dan menghasilkan teks dalam bahasa alami, Chat GPT memungkinkan percakapan yang
mulus dan alami antara manusia dan mesin.
Potensi Komputer Kuantum: Komputer kuantum menjanjikan perubahan paradigma dalam
pemecahan masalah yang sulit dan kompleks. Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip mekanika
kuantum, komputer kuantum dapat mengatasi masalah yang sulit dipecahkan oleh komputer klasik,
seperti faktorisasi bilangan besar dan optimisasi.
Dampak Potensial: Ketiga bidang ini memiliki dampak yang luas dalam berbagai industri, termasuk
teknologi informasi, keamanan informasi, ilmu material, dan banyak lagi. Perkembangan dalam AI,
Chat GPT, dan komputer kuantum dapat membuka pintu untuk inovasi baru, meningkatkan efisiensi,
dan memecahkan masalah yang sulit di berbagai bidang.
Dengan terus berkembangnya teknologi ini, penting untuk mempertimbangkan implikasi etis dan
sosialnya. Sementara AI, Chat GPT, dan komputer kuantum menawarkan potensi yang besar untuk
perbaikan, mereka juga menghadirkan tantangan baru yang perlu diatasi untuk memastikan
pemanfaatannya yang optimal bagi masyarakat secara luas.
DAFTAR PUSTAKA

https://dikbudgorontalokab.net/2023/08/13/apa-itu-artificial-intelligence-ai-ini-pengertian-
dan-contohnya/
http://www.imrantululi.net/berita/detail/apa-itu-artificial-intelligence-ai-dan-contohnya
https://bakrie.ac.id/articles/431-apa-itu-chat-gpt-bagaimana-cara-pakainya-kepoin-
selengkapnya.html
https://diskominfo.kedirikab.go.id/baca/apa-itu-chat-gpt
https://www.dicoding.com/blog/quantum-computing-pengertian-sejarah-dan-manfaat/

Anda mungkin juga menyukai