Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KECERDASAN BUATAN DIMASA YANG AKAN DATANG

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Pengantar Informatika
Dosen Pengampu : Undang Syarifudin, M.Kom.

Disusun Oleh :
Normalika Shandi (1207050091)

KELAS E
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG 2020

1|Page
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kecerdasaan buatan dimasa
yang akan datang ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak
Undang Syarifudin, M.Kom. mata kuliah Pengantar Informatika. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kecerdasan buatan dimasa yang akan datang
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Undang Syarifudin, M.Kom., selaku
dosen mata kuliah Pengantar Informatika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bekasi, 17 November 2020

2|Page
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Rumusan Masalah4

1.3 Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN 6

2.1 Definisi kecerdasan buatan (Artifical Intelligence). 6

2.2 Konsep kecerdasan buatan (Artifical Intelligence). 10

2.3 Keuntungan kecerdasan buatan dan kecerdasan alami 11

2.4 Sejarah dan perkembangan kecerdasan buatan (Artifical Intelligence). 12

2.5 Kecerdasan buatan (Artifical Intelligence) di masa depan 16

2.6 Perkembangan kecerdasan buatan (Artifical Intelligence) di Indonesia 18

BAB III PENUTUP 21

3.1 Kesimpulan 21

DAFTAR PUSTAKA 22

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecerdasan buatan atau dalam bahasa lnggrisnya Artificial Intelligence sering


disingkat Al merupakan srudi tentang bagaimana membuat komputer dapat melakukan hal
yang pada saat itu lebih baik dilakukan oleh manusia. Pada Artificial Intelligence, komputer
dirancang untuk menjadi cerdas dan pintar sehinggga dapat melakukan pekerjaan seperti dan
sebaik yang dilakukan oleh manusia dengan menirukan beberapa fungsi otak manusia, seperti
pengertian bahasa, pengetahuan, pemikiran, penalaran, pemecahan masalah, bahkan sampai
pada pengambilan keputusan {Rich dan Knight, 1991: 3).

Kecerdasan Buatan sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1956. Pada saat itu, para
ahli mulai bekerja keras untuk membuat, mendiskusikan, merubah danmengembangkan
sampai mencapai titik kemajuan yang penuh.

Pada mulanya Kecerdasan Buatan hanya ada di universitas-universitas dan


laboratorium-laboratorium penelitian, dan hanya sedikit sekali produk praktis yang sudah
dikembangkan.

Menjelang akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, mulai dikembangkan secara
penuh dan hasilnya secara berangsur-angsur mulai dipasarkan. Saat ini, sudah banyak hasil
penelitian yang sedang dan sudah dikonversikan menjadi produk nyata yang membawa
keuntungan bagi pemakainya.

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) menyebabkan lahirnya berbagai teknologi


yang dapat dikatakan bersifat cerdas, misalnya permainan (game), sistem pakar
(expert system), jaringan saraf tiruan (artificial neural network) dan robotika.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari kecerdasan buatan (Artifical Intelligence)?


2. Bagaimana sejarah perkembangan kecerdasan buatan (Artifical Intelligence)?
3. Bagaimana kecerdasan buatan (Artifical Intelligence) di masa yang akan datang?

4|Page
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari kecerdasan buatan (Artifical Intelligence).


2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan kecerdasan buatan (Artifical Intelligence).
3. Untuk mengetahui kecerdasan buatan (Artifical Intelligence) di masa yang akan
dating.

5|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi kecerdasan buatan (Artifical Intelligence).

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan salah satu bagian ilmu
komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan
sebaik yang dilakukan oleh manusia.

Berbagai Definisi Artificial Intelligence menurut para Sumber:

Schalkoff (1990) Artificial Intelligence adalah bidang studi yang berusaha


menerangkan dan perilaku cerdas dalam proses bentuk komputasi.

Rich dan Knight (1991) Artificial Intelligence adalah studi tentang cara membuat
komputer melakukan sesuatu yang sampai saat ini orang dapat melakukannya lebih baik.

Luger dan Stubblefield (1993) Artificial Intelligence adalah cabang ilmukomputer


yang berhubungan dengan otomasi perilaku yang cerdas.

Haag dan Keen (1996) Kecerdasan Buatan adalah bidang studi yang
berhubungandengan penangkap, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia

6|Page
dalamsebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut dapat memfasilitasiproses
pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan oleh manusia.

Pengertian AI dapat meninjau dari dua pendekatan:

1. Pendekatan Ilmiah (Pendekatan Ilmiah)


Pendekatan dasar ilmiah timbul sebelum invansi ke komputer, ini tidak sama
dengan kasus mesin uap. Pendekatan ilmiah melihat batas sementara dari komputer,
dan dapat mengatasi dengan perkembangan teknologi lanjutan. Mereka tidak
menunjukkan tingkatan pada konsep.
2. Pendekatan Teknik (Pendekatan Teknik)
Usaha untuk menghindari definisi AI, tetapi ingin mengatasi atau
memecahkan masalah-masalah dunia nyata (real world problem)

Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja.
Namun seiiring dengan perkebangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi
kehidupan umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih
dari itu, computer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu
yang bisa dikerjakan oleh manusia.

Manusia bisa menjadi pandai dalam menyelesaikan segala permasalahan didunia ini
karena menusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman pengetahuan diperoleh dari
belajar. Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentu saja

7|Page
diharapkan akanl lebih mampu dalam menyelesaikan permasalahan. Namun bekal
pengetahuan saja tidak cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran,
mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki. Tanpa
memiliki kemampuan untuk menalar dengan baik, manusia dengan segudang pengalaman dan
pengetahuan tidak akan dapat menyelesaikan masalah dengan baik.

Demikian pula, dengan kemampuan menalar yang sangat baik, namun tanpa bekal
pengetahuan dan pengalaman yang memadai, manusia juga tidak akan bisa menyelesaikan
masalah dengan baik. Lebih detilnya, kecerdasan buatan dapat dipandang dari
berbagai sudut pandang, antara lain:

1. Sudut pandang kecerdasan

Kecerdasan buatan akan membuat mesin menjadi ‘cerdas’ (mampu berbuat seperti
apa yang dilakukan oleh manusia).
2. Sudut pandang penelitian

8|Page
Kecerdasan buatan adalah suatu studi bagaimana membuat agar komputer dapat
melakukan sesuatu sebaik yang dikerjakan oleh manusia.
Domain yang sering dibahas oleh para peneliti meliputi:
a. Mundane task
 Persepsi (vision & speech).
 Bahasa alami (understanding, generation & translation).
 Pemikiran yang bersifat commonsense.
 Robot control.
b. Formal task
 Permainan / games.
 Matematika (geometri, logika, kalkulus, integral,
pembuktian)
c. Epert task
 Analisis finansial.
 Analisis medikal.
 Analisis ilmu pengetahuan.
 Rekayasa (desain, pencarian kegagalan, perencanaan
manufactur)
3. Sudut pandang bisnis

9|Page
Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat powerful dan metodologis
dalam menyelesaikan masalahmasalah bisnis.
4. Sudut pandang pemrograman
Kecerdasan buatan meliputi studi tentang pemrograman simbolik, penyelesaian
masalah (problem solving) dan pencarian (searching).

2.2 Konsep kecerdasan buatan (Artifical Intelligence).

Ada beberapa konsep yang harus dipahami dalam kecerdasan buatan, diantaranya:

 Turing Test
Metode Pengujian Kecerdasan (Alan Turing).Proses uji ini melibatkan seorang
penanya (manusia) dan dua obyek yang ditanyai.
 Pemrosesan Simbolik
komputer semula didisain untuk memproses bilangan/angka-angka (pemrosesan
numerik). Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih
bersifatsimbolik, tidak di dasarkann kepada sejumlah rumus atau melakukan
komputasi matematis.Sifat penting dari Al adalah bahwa Al merupakan bagian dari
ilmu komputer yang melakukanproses secara simbolik dan non-algoritmik dalam
penyelesaian masalah.
 Heuristic

10 | P a g e
Suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problem secara
efektif, yangmemandu proses pencarian yang kita lakukan di sepanjang jalur yang
memiliki kemungkinansukses paling besar.
 Inferensi (Penarikan Kesimpulan)
AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan
(reasoning), termasuk didalamnya proses (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan
aturandengan menggunakan metode heuristik, dll
 Pencocokan Pola (Pattern Matching)
Berusaha untuk menjelaskan obyek, kejadian (events) atau proses, dalam hubungan
logik ataukomputasional.

Untuk melakukan aplikasi kecerdasan buatan ada 2 bagian utama yang sangat
dibutuhkan, yaitu (Gambar 1.1):

 Basis pengetahuan (knowledge base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan


hubungan antara satu dengan lainnya.
 Motor interferensi (inference engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan
berdasarkan pengalaman.

Gambar 1.1 Penerapan Konsep Kecerdasan Buatan

2.3 Keuntungan kecerdasan buatan dan kecerdasan alami

Jika dibandingkan dengan kecerdasan alami (kecerdasan yang dimiliki oleh manusia),
kecerdasan buatan memiliki beberapa keuntungan secara komersial antara lain:

a. Kecerdasan buatan lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami akan cepat mengalami
perubahan. Hal ini dimungkinkan karena sifat manusia yang pelupa. Kecerdasan

11 | P a g e
buatan tidak akan berubah sepanjang sistem komputer & komputer tidak
mengubahnya.
b. Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi & disebarkan. Mentransfer pengetahuan
manusia dari orang ke orang lain membutuhkan proses yang sangat lama; dan juga
suatu keahlian itu tidak akan pernah dapat diduplikasi dengan lengkap. Oleh
karena itu, jika pengetahuan terletak pada pada suatu sistem komputer, pengetahuan
tersebut dapat disalin dari computer tersebut dan dapat dipindahkan dengan mudah ke
computer yang lain.
c. Kecerdasan buatan lebih murah dibanding dengan kecerdasan alami. Menyediakan
layanan komputer akan lebih mudah dan lebih murah dibandingkan harus
mendatangkan seseeorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka
waktu yang sangat lama.
d. Kecerdasan buatan bersifat konsisten. Hal ini disebabkan karena kecerdasan buatan
adalah bagian dari teknologi komputer. Sedangkan kecerdasan alami akan senantiasa
berubah-ubah.
e. Kecerdasan buatan dapat didokumentasi. Keputusan yang dibuat oleh komputer dapat
didokumentasi dengan mudah dengan cara melacak setiap aktifitas dari sistem
tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untk direproduksi.
f. Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dibanding dengan
kecerdasan alami.
g. Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih baik dibanding dengan
kecerdasan alami.

Sedangkan keuntungan dari kecerdasan alami adalah:

a. Kreatif. Kemampuan untuk menambah ataupun memenuhi pengetahuan itu sangat


melekat pada jiwa manusia. Pada kecerdasan buatan, untuk menambah pengetahuan
harus dilakukan melalui sistem yang dibangun.
b. Kecerdasan alami memungkinkan orang untuk menggunakan pengalaman secara
langsung. Sedangkan pada kecerdasan buatan harus bekerja dengan input-input
simbolik.
c. Pemikiran manusia dapat digunakan secara luas, sedangkan
kecerdasan buatan terbatas.

2.4 Sejarah dan perkembangan kecerdasan buatan (Artifical Intelligence).


12 | P a g e
Istilah AI pertama kali dikemukakan pada tahun 1956 dikonferensi Darthmouth. Sejak
saat itu AI terus dikembangkan sebab berbagai penelitian mengenai teori-teori dan prinsip-
prinsipnya juga terus berkembang. Meskipun istilah AI baru muncul tahun 1956, tetapi teori-
teori mengaraah ke AI sudah muncul sejak tahun 1941.

Secara lengkap, berikut ini tahapan-tahapan sejarah perkembangan AI:

Era komputer elektronik (1941)

Pada tahun 1941 telah ditemukan alat penyimpanan dan pemrosesan informasi.
Penemuan tersebut dinamakan komputer elektronik yang dikembangkan di USA dan jerman.
Komputer pertama ini memerlukan ruangan yang luas dan ruang AC yang terpisah. Saat itu
komputer me;ibatkan konfigurasi ribuan kabel untuk menjalankan suatu program. Hal ini
sangat merepotkan bagi para programmer.

Pada tahun 1949, berhasil dibuat komputer yang mampu menyimpan program
sehingga membuat pekerjaan untuk memasukkan program menjadi lebih mudah. Penemuan
ini menjadi dasar pengembangan program yang mengarah ke AI.

Masa persiapan AI (1943 – 1956)

Pada tahun 1943, Warren McCulloch dan Walter Pitts mengemukakan tiga hal:
pengetahuan fisiologi dasar dan fungsi sel syaraf dalam otak, analisis formal tentang logika
proporsi (propositional logic), dan teori komputasi turing. Mereka berhasil membuat suatu
model syaraf tiruan (artificial neuron) di mana setiap neuron digambarkan sebagai on dan off.
Mereka menunjukkan bahwa setiap fungsi dapat dihitung dengan suatu jaringan sel syaraf
dan bahwa semua hubungan logis dapat diimplementasikan dengan struktur jaringan yang
sederhana.

Pada tahun 1950, Norbert Wiener mebuat penelitian mengenai prinsip-prinsip teori
feedback. Contoh yang terkenal adalah thermostat. Penemuan ini juga merupakan awal
perkembangan AI. Pada tahun 1956, John McCarthy (yang setelah lulus dari Princeton
kemudian melanjutkan ke Dartmouth College) meyakinkan Minsky, Claude Shannon dan
Nathaniel Rochester untuk membantunya melakukan penelitian dalam bidang Automata,
jaringan sel syaraf dan pembelajaran intelejensia. Mereka mengerjakan proyek ini selama dua
bulan di Dartmouth. Hasilnya adalah program yang mampu ber-pikir non-numerik dan

13 | P a g e
menyelesaikan masalah pemikiran, yang dinamakan Principia Mathematica. Hal ini
menjadikan McCarthy disebut sebagai Father of AI (Bapak AI).

Awal perkembangan AI (1952 – 1969)

Pada tahun-tahunn pertama pengembangannya, AI mengalami banyak kesuksesan.


Diawali dengan kesuksesan Newell dan Simon dengan sebuah program yang disebut General
Problem Solver. Program ini dirancang untuk memulai penyelesaian masalah secara
manusiawi. Pada tahun 1958, McCarthy di MTT Lab Memo No. 1 mendefinisikan bahasa
pemrograman tingkat tinggi yaitu LISP, yang sekarang mendominasi pembuatan program-
program AI. Kemudian, McCarthy membuat program yang dinamakan Programs With
Common Sense. Di dalam program tersebut, dibuat rancangan untuk menggunakan
pengetahuan dalam mencari solusi.

Pada tahun 1959, Nathaniel Rochester dari IBM dan mahasiswa-mahasiswanya


mengeluarkan program AI Geometry Theorm Prover. Program ini dapat membuktikan suatu
teorema menggunakan axioma-axioma yang ada.

Pada tahun 1963, program yang dibuat James Slagle mampu menyelesaikan masalah
integral tertutup untuk mata kuliah kalkulus. Pada tahun 1968, program analogi buatan Tom
Evan menyelesaikan masalah analogi geometris yang ada pada tes IQ.

Perkembangan AI melambat (1966 – 1974)

Prediksi Herbert Simon pada tahun 1957 yang menyatakan bahwa AI akan menjadi
ilmu pengetahuan yang akan berkembang dengan pesat ternyata meleset. Pada 10 tahun
kemudian, perkembangan AI melambat. Hal ini disebabkan adanya 3 kesulitan utama yang
dihadapi AI, yaitu:

1. Masalah pertama: program-program AI yang bermunculan hanya mangandung sedikit


atau bahkan tidak mengandung sama sekali pengetahuan (knowledge) pada subjeknya.
Program-program AI berhasil hanya karena manipulasi sintetis yang sederhana.
Sebagai contoh adalah Weizenbaum’s ELIZA program (1965) yang dapat melakukan
percakapan serius pada berbagai topik, sebenarnya hanyalah peminjaman dan
manipulasi kalimat-kalimat yang diketikkan oleh manusia.

14 | P a g e
2. Masalah kedua: banyak masalah yang harus diselesaikan oleh AI. Karena terlalu
banyaknya masalah yang berkaitan, maka tidak jarang banyak terjadi kegagalan pada
pembuatan program AI.
3. Masalah ketiga: ada beberapa batasan pada struktur dasar yang digunakan untuk
menghasilkan perilaku intelejensia. Sebagai contoh adalah pada tahun 1969 buku
Minsky dan Papert Perceptrons membuktikan bahwa program-program perceptrons
dapat mempelajari segala sesuatu, tetapi program-program tersebut hanya
mempresentasikan sejumlah kecil saja. Sebagai contoh dua masukan perceptrons
yang bebeda tidak dapat dilatihkan untuk mengenali kedua masukan yang berbeda
tersebut.

Sistem berbasis pengetahuan (1969 – 1979)

Pengetahuan adalah kekuatan pendukung AI. Hal ini dibuktiikan dengan program
yang dibuat oleh Ed Feigenbaum, Bruce Buchanan dan Joshua Lederberg yang membuat
program untuk memecahkan masalah struktur molekul dari informasi yang didapatkan dari
spectometer massa. Program ini dinamakan Dendral programs yang berfokus pada segi
pengetahuan kimia. Dari segi diagnosis media juga sudah ada yang menemukannya, yaitu
Saul Amarel dalam proyek computer in biomedicine. Proyek ini diawali dari keinginan untuk
mendapatkan diagnosa penyakit berdasarkan pengetahuan yang ada pada mekanisme
penyebab proses penyakit.

AI menjadi sebuah industri (1980 – 1988)

Industrialisasi AI diawali dengan ditemukannya expert system (sistem pakar) yang


dinamakan R1 yang mampu mengkonfigurasi sistem-sistem komputer baru. Program
tersebuut mulai dioperasikan di Digital Equipment Corporation (DEC), McDermott, pada
tahun 1982. Pada tahun 1986, program ini telah berhasil menghemat US$40 juta per tahun.

Pada tahun 1988, kelompo AI di DEC menjalankan 40 sistem pakar. Hampir semua
perusahaan besar di USA mempunyai divisi AI sendiri yang menggunakan ataupun
mempelajari sistem pakar. Booming industri AI ini juga melibatkan perusahaan-perusahaan
besar seperti Carnegie Group, Inference, Intellicorp, dan Technoledge yang menawarkan
software tools untuk membangun sistem pakar. Perusahaan hardware seperti LISP dan
Machines Inc., Texas Instruments, Symbolics, dan Xerox juga turut berperan dalam

15 | P a g e
membangun workstation yang dioptimasi untuk pembangunan program LISP. Sehingga,
perusahaan yang sejak tahun 1982 hanya menghasilan beberapa juta US dolar per tahun
meningkat menjadi 2 milyar US dolar per tahun pada tahun 1988.

Kembalinya jaringan syaraf tiruan (1986 – sekarang)

Meskipun bidang ilmu komputer menolak jaringan syaraf tiruan setelah


diterbitkannya buku “perceptrons” karangan Minsky dan Papert, tetapi para ilmuan masih
mempelajari bidang ilmu tersebut dari sudut pandang yang lain yaitu fisika. Para ahli seperti
Hopfield (1982) menggunakan teknik-teknik mekanika statistika untuk menganalisa sifat-
sifat penyimpanan dan optimasi pada jaringan syaraf. Para ahli psikollogi, David Rumelhart
dan Geoff Hinton, melanjutkan penelitian mengenai model syaraf pada memori.

Pada tahun 1985-an sedikitnya empat kelompok riset menemukan kembali algoritma
belajar propagasi balik (BackPropagation Learning). Algoritma ini berhasil
diimplementasikan ke dalam bidang ilmu komputer dan psikologi.

2.5 Kecerdasan buatan (Artifical Intelligence) di masa depan


1) Teknologi Cyborg

Salah satu yang menjadi keterbatasan utama bagi manusia adalah tubuh dan otak.
Peneliti Shimon Whiteson berpikir bahwa di masa depan, kita akan dapat menambah
kemampuan diri kita dengan komputer dan meningkatkan banyak kemampuan alami

16 | P a g e
kita sendiri. Yoky Matsuka dari Nest percaya bahwa AI akan berguna bagi seseorang
dengan anggota badannya yang diamputasi, karena otak akan dapat berkomunikasi
dengan anggota tubuh robot untuk memberi pasien lebih banyak kendali. Teknologi
cyborg ini secara signifikan akan mengurangi keterbatasan yang diberikan oleh orang
yang diamputasi tersebut setiap hari.
2) Robot

Pada tahap ini, kebanyakan robot yang diciptakan tanpa emosi seperti manusia.
Namun, sebuah perusahaan di Jepang telah melakukan langkah besar menuju
tercapainya robot pendamping yang bisa mengerti dan merasakan emosi.
Diperkenalkan pada tahun 2014, robot “Pepper” pendamping mulai dijual pada tahun
2015, dengan seluruh 1.000 unit awal terjual habis dalam semenit. Robot itu
diprogram untuk membaca emosi manusia, mengembangkan emosinya sendiri serta
membantu teman-teman manusianya tetap bahagia. Pepper mulai dijual di A.S. pada
tahun 2016, dan robot ramah yang lebih canggih dipastikan akan menyusul.
3) Peningkatan perawatan lansia

17 | P a g e
The daily-day is the fight for the most big manula and banyak yang harus menyewa
bantuan dari perawatan mereka atau perawatan pada anggota Keluarga. AI berada
pada tahap di mana ia harus berperan dalam penggantian kebutuhan ini, kata Matthew
Taylor, ilmuwan komputer di Washington State University. Robot “Rumah” dapat
membantu para manula dalam tugas sehari-hari dan membiarkan mereka tetap
mandiri dan tinggal di rumah selama mungkin yang dengan hal ini dapat
meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Meski kita tidak tahu pasti
masa depan, cukup jelas bahwa AI akan segera menjadi aktivitas sehari-hari. Ini jelas
akan membantu masyarakat kita berevolusi, terutama dalam hal cyborg, bertugas-
tugas berbahaya, memecahkan perubahan iklim, pertemanan dan meningkatkan
perawatan para tetua kita. Di luar enam dampak ini, ada lebih banyak lagi cara
teknologi AI dapat mempengaruhi masa depan kita, dan fakta ini memiliki profesional
di beberapa industri yang sangat bersemangat untuk masa depan yang terus
berkembang dari kecerdasan buatan.

2.6 Perkembangan kecerdasan buatan (Artifical Intelligence) di Indonesia

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan kecerdasan yang


ditambahkan pada suatu sistem atau dengan kata lain kemampuan sistem untuk menafsirkan
data eksternal dengan benar serta mengelola data tersebut dan menggunakan hasil olahan

18 | P a g e
tersebut untuk suatu tujuan tertentu Setiap penemuan dalam bidang elektronik, teknik, dan
banyak disiplin ilmu lainnya yang telah dipengaruhi oleh AI.

Beberapa invensi awal dalam pemecahan masalah termasuk pekerjaan dasar dalam
pembelajaran, representasi pengetahuan, dan kesimpulan sebagai program demonstrasi dalam
pengertian bahasa, terjemahan, pembuktian teori, memori asosiatif, dan sistem berbasis
pengetahuan.

Negara industri telah beralih menjadi lebih mekanis, mesin menjadi lebih canggih dari
sebelumnya. AI bukan hanya tentang robot, tetapi AI juga tentang memahami sifat pemikiran
dan tindakan cerdas menggunakan komputer sebagai perangkat eksperimental. Beberapa
penelitian mengemukakan bahwa Eropa dan AS merupakan negara pionir dalam
pengaplikasian AI .

AI digunakan dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, ekonomi, dan pertahanan


nasional. AS dan China merupakan negara maju dalam penggunaan AI dan mereka sering
terlibat dalam penelitian. AI diimplementasikan mulai dari sekolah dasar sampai sekolah
menengah atas. AI adalah asisten digital untuk menunjukkan tutorial pembelajaran,
mengevaluasi sistem siswa, dan sistem komunikasi siswa. Penelitian terdahulu menyatakan
bahwa AI adalah sistem yang disusun untuk berinteraksi kepada semua orang di dunia
dengan kemampuan khusus dan kebiasaan intelligence seperti manusia.

Di Indonesia, kecerdasan buatan banyak dimanfaatkan pada berbagai industri


diantaranya industri pendidikan, kesehatan, manufaktur, jasa, dan produk. Selain industri
manufaktur yang sudah banyak mengaplikasi kecerdasan buatan di lini produksi, sudah
banyak juga sekolah yang memanfaatkan sistem penilaian hasil pembelajaran dengan
menggunakan kecerdasan buatan. Lembaga pemerintah juga turut menggunakan kecerdasan
buatan dalam menjalankan fungsi sebagai regulator pemerintahan. Dampak positif dari
implementasi kecerdasan buatan adalah berkurangnya waktu tunggu dan meningkatkan
kualitas hasil proses atau layanan.

Akan tetapi di beberapa Negara berkembang, kecerdasan buatan cukup banyak


menghadapi tantangan karena mengurangi jumlah serapan tenaga kerja, selain memang
membutuhkan investasi yang cukup tinggi.

19 | P a g e
Aktor-aktor yang menjadi pemain utama AI di Indonesia antara lain adalah
perusahaan multinasional (seperti Google – Alphabet dan Facebook), perusahaan
telekomunikasi (seperti PT. Telkom Tbk., PT. Telkom Sigma, dan PT. XL Axiata Tbk.,),
startup (seperti Snapcart, Kata.ai, BJtech, Sonar, Nodeflux, Bahasa.ai, AiSensum, dan
Deligence.ai) dan Pemerintah (seperti Inkubator).

Dalam perkembangannya, startup memiliki peran yang cukup strategis untuk


mengakselerasi proses adopsi teknologi AI di Indonesia. Tumbuhnya startup AI juga akan
menarik talenta-talenta potensial baik domestik maupun internasional yang mendorong
dinamika ekosistem industri AI. Oleh karena itu, startup AI perlu terus ditumbuhkan dan
didukung oleh aktor kuat seperti pemerintah dan perusahaan besar.

Untuk mendukung tumbuhnya startup AI, pemerintah dan perusahaan besar dapat
menyediakan fasilitasi infrastruktur dan suprasturktur melalui inkubator bisnis dan teknologi.

20 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu bagian ilmu
komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan
sebaik yang dilakukan oleh manusia.

Kecerdasan buatan dari masa ke masa terus berkembang dengan sangat pesat. Hingga
saatti ini teknologi semakin canggih sesuai dengan kebutuhan jaman.

Banyak sekali manfaat dari kemajuan teknologi di Indonesia dan didunia. Tetapi
dikhawatirkan lama kelamaan kecerdasan buatan ini akan mengambil alih seluruh pekerjaan
manusia, sehingga menimbulkan banyak pengangguran.

21 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Kusumawati, R., 2008. “Kecerdasan Buatan Manusia (Artificial intelligence) Teknologi


Impian Masa Depan.” Jurusan Teknik lnformatika, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Malang, 9(2), 258-271.

http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ululalbab/article/view/6218

Achmad, B., (2007). “Kecerdasan Buatan” Yogyakarta: Teknik Fisika UGM.

http://www.buku-e.lipi.go.id/utama.cgi?lihatarsip&balz001&1235104064&1

Ririh, R, K., Laili, N., Wicaksono, A., Tsurayya, S. (2020). Studi Komparasi dan Analisis
Swot pada Implementasi Kecerdasan Buatan (Artificial intelligence) di Indonesia.
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri, Volume 15, Nomor 2, Mei 2020.
http://lipi.go.id/publikasi/studi-komparasi-dan-analisis-swot-pada-implementasi-
kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-di-indonesia/34842
Siswanto., 2000. Kecerdasan Buatan. STMIK Budi Luhur.

https://umar-danny.blogspot.com/2014/12/materi-kecerdasan-buatan-pdf-ebook.html

Jaya, H., Sabran., Idris, M., Djawad, A, Y., Ilham, A,. Ahmar, S, A., 2018 “Kecerdasan
Buatan”. Makasar: Fakultas MIPA Universitas Negri Makasar.

http://eprints.unm.ac.id/4532/

22 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai