Anda di halaman 1dari 3

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

INTEGRASI 4 PILAR BELAJAR DALAM KEHIDUPAN

OLEH:

I GUSTI NYOMAN ANTON SURYA DIPUTRA

1915051027

PTI 2 C

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2020
INTEGRASI 4 PILAR BELAJAR DALAM KEHIDUPAN

Di dalam kehidupan tentu kita tidak terlepas dari adanya belajar, baik itu mempelajari
sesuatu dalam kehidupan, menganalisis permasalahan yang terjadi, sehingga mampu
mengelola kemampuan-kemampuan yang telah dipelajarinya dan menerapkannnya menjadi
profesi yang diinginkan. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa manusia akan terus belajar
sehingga kemampuan-kemampuan yang dimilikinya dapat membanu orang lain.

Dari contoh diatas merupakan penerapan dari 4 pilar pendidikan yaitu dimulai dari awal
seperti learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Dari
keempat pilar tersebut secara bersinergi hal ini membangung suatu hubungan dan tentu
mendasari manusia menentukan pola pikir untuk terus belajar.

Seperti halnya pada pilar yang pertama, yaitu learning to know, tentu dari awal seorang
peserta didik akan mencari tahu apa yang mereka ingin kenali, apa saja yang ada di
lingkungannya, siapa saja yang ada di lingkaran interaksinya dan apa yang mereka kerjakan.
Secara kasat mata, mereka hanya akan menyaksikan dan tidak dapat membantu lebih karena
disini mereka merecord apa yang seseorang kerjakan. Semakin sering mereka merecord, tentu
hal ini akan mengasah peserta didik untuk naik ke tahapan selanjutnya.

Learning to do, pada pilar yang kedua, learning to do memiliki arti belajar untuk
melakukan. Dikatikan dengan contoh sebelumnya, setelah sekian lama mereka menyaksikan
(merecord) tentang apa yang sering mereka lihat atau orang kerjakan, mereka akan mencoba
untuk menganalisis permasalahan apa yang terjadi. Bagaimana untuk melakukan hal tersebut,
apa saja yang dibutuhkan, bagaimana cara mempelajari dari awal agar menjadi orang yang
mereka saksikan, tentu dalam hal ini mereka mengasah kemampuan mereka sedikit demi
sedikit sehingga menjadi lebih terampil dan memiliki kompetensi keahlian yang setidaknya
dapat memuaskan diri mereka sendiri.

Learning to be, pada tahapan ketiga ini, memiliki arti bahwa dari tahapan belajar, atau
pondasi awal dasar keahlian yang dimiliki peserta didik dapat mejadikan profesi atau apa yang
mereka impikan. Tentu saja, sangat berkaitan dengan contoh sebelumnya, setelah mereka
terampil untuk melakukan sesuatu, tentu saja mereka akan terus belajar hingga menjadi ahli
atau professional di bidang mereka yang telah mereka pelajari sehingga penguasaan aan
pengetahuan dan keterampilan memegang perananan yang sangat penting dalam mencapai
tujuan mereka. Pada tahapan ini bisa dikatakan sangat erat kaitannya dengan bakat, minat,
perkembangan fisik yang mereka miliki.

Learning to live together, pada pilar terakhir, kaitannya yaitu dengan orang banyak.
Bagaimana kita manusia bisa hidup berdampingan dengan orang lain dan saling melengkapi.
Hingga dari itu, pada awal pembelajaran hingga akhir, pada hakikatnya adalah untuk hidup
saling melengkapi. Dikaitkan dengan contoh sebelumnya setelah mereka memiliki keahlian
pada bidang yang mereka geluti tentu ini menimbulkan suatu keinginan bagi mereka untuk
membuat suatu produk untuk didistribusikan kepada orang lain, saling menghidupi, dapat
menghidupi diri sendiri dengan keahlian komptensi yang dimilikinya. Hingga pada akhirnya
dapat disimpulkan bahwa 4 pilar pendidikan sangat berkaitan dan memiliki relasi yang tidak
dapat dipisah secara struktural serta pada akhirnya mencapi hasil live to together.

Anda mungkin juga menyukai