Anda di halaman 1dari 16

-TUGAS MAKALAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN

“KURIKULUM”
Dosen Pengampu: Mustika Kurniasari S.pd., M.pd

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
RONI FIRMANSYAH [A1G121073]
AMALINDA BASRI [A1G121087]
ROSINTA PESTAULI PANGGABEAN [A1G121074]
SABRI [A1G121075]
SALNA [A1G121076]
NATHASYA EKA SRI PURWANTY SONU [A1G121120]
MUSDARIFA AMIN [A1G121119]
NUR AMALIA [A1G121068]
IZALHAD RAHMAN [A1G117121]
LIDYA SAVANA SARI [221190001]

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Kurikulum” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen pengampu mata kuliah pada mata kuliah Perencanaan Pembelajaran.
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang
perlunya perencanaan pembelajaran.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Kami menyadari makalah ini belum sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca sangat kami
nantikan untuk menjadi acuan kami agar bisa menjadi lebih baik lagi di masa yang
akan datang.

Kendari, 04 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN......................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. PENGERTIAN KURIKULUM..........................................................................3
B. PERKEMBANGAN KURIKULUM..................................................................5
C. FUNGSI DAN PERANAN KURIKULUM......................................................10
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
A. KESIMPULAN.................................................................................................12
B. SARAN.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu komponen penting dalam pendidikan yang sering


diabaikan adalah kurikulum. Kurikulum memiliki posisi strategis karena
secara umum kurikulum merupakan deskripsi dari visi, misi, dan tujuan
pendidikan sebuah bangsa. Hal ini sekaligus memposisikan kurikulum sebagai
sentral muatan-muatan nilai yang akan ditransformasikan kepada peserta
didik. Kurikulum merupakan unsur penting dalam setiap bentuk dan model
pendidikan. Sejalan dengan perkembangan pendidikan yang terus meningkat
pada semua jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia. Secara formal,
kurikulum sejak zaman Belanda sudah diterapkan di sekolah, artinya
kurikulum juga sudah ada.
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan
nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964,
1968, 1975, 1984, 1994, 2004, dan yang sekarang 2006. Perubahan tersebut
merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial
budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara.
Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang
terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan
landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945. Perbedaanya pada
penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam
merealisasikannya. Kurikulum merupakan suatu rancangan dan perangkat
pembelajaran yang telah disusun dan dibuat oleh pemerintah, sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam UndangUndang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengartikan kurikulum
sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan

1
pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum di
Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan kurikulum. Menurut
Suparlan, dkk (2014 : 126) istilah kurikulum pada tahun 1947 belum
digunakan, pada tahun 1947 di Indonesia menggunakan istilah rencana
pelajaran. Rencana pelajaran yang pertama kali diterapkan yaitu rencana
pelajaran 1947, kemudian dirubah menjadi rencana pelajaran 1950.
Selanjutnya dirubah menjadi rencana pelajaran 1958 dan dirubah kembali
menjadi rencana pelajaran 1964. Rencana pelajaran 1964 diubah menjadi
kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994,
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006, dan kurikulum 2013. Kurikulum merupakan sesuatu
yang sangat penting dalam pendidikan. Kurikulum diibaratkan suatu mesin,
sedangkan perangkat pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian kurikulum?


2. Bagaimana perkembangan kurikulum?
3. Apa saja fungsi dan peranan kurikulum?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian pengertian kurikulum


2. Untuk mengetahui perkembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui fungsi dan peranan kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KURIKULUM

Kurikulum berasal dari bahasa latin currere yang berarti berlari di


lapangan pertandingan (race course) sehingga makna kurikulum itu sendiri
adalah “arena pertandingan” tempat siswa “bertanding” untuk menguasai satu
atau lebih keahlian guna mencapai “garis finish” yang ditandai pemberian
diplom, ijazah, atau gelar kesarjanaan, (Zais dalam Ansyar, 2015). Schubert
dalam Ansyar (2015 : 25) berpendapat bahwa kurikulum adalah pertandingan
agar peserta dapat mengaktualisasi diri di masa lalu, sekarang, dan masa
depan, sehingga dengan aktualisasi diri dapat mencapai visinya di masa depan.
Ansyar (2015:22) berpendapat bahwa kurikulum adalah rancangan yang
memuat berbagai perangkat pembelajaran dan materi yang akan dipelajari atau
diajarkan kepada siswa.
Kurikulum sebagai rancangan (plan) untuk mencapai tujuan
pendidikan, (Ornstein dan Hunkins dalam Ansyar, 2015). Dalam UU No.2
tahun 1989 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegitan belajar mengajar. Kurikulum didefinisikan sebagai
sejumlah mata pelajaran atau bahan ajar yang harus dikuasai oleh murid atau
diajarkan oleh guru untuk mencapai suatu tingkatan atau ijazah, (Nasution
dalam Hasibuan, 2010). Menurut Daniel Tanner, Laurel N. Tanner dalam
Hasibuan (2010:7) yang dikutip oleh Tyler berpendapat bahwa semua
kegiatan pembelajaran siswa yang direncanakan dan diarahkan oleh sekolah
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Alice Miel dalam Hasibuan (2010:9) mempertegas makna
kurikulum mencakup keadaan gedung, susasana sekolah, keinginan,
keyakinan, pengetahuan, kecakapan, dan sikap orang-orang yang meladeni
dan diladeni di sekolah mulai dari anak didik, masyarakat, para pendidik, juru
tulis, pegawai, dan pimpinan sekolah, sampai kepada pelayan sekolah seperti
tukang sapu atau penjaga sekolah. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa Kurikulum adalah suatu rancangan yang memuat berbagai
perangkat pembelajaran dan materi yang direncanakan dan diarahkan oleh
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Sanjaya (2015:17)
kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan
walaupun memiliki posisi yang berbeda. Kurikulum sebagai pedoman dan
arah tujuan pendidikan, sedangkan pembelajaran merupakan proses yang
terjadi dalam interaksi antara guru dengan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung. Menurut Saylor dalam Sanjaya (2015:17) mengatakan bahwa
kurikulum dan pembelajaran diibaratkan seperti Romeo dan Juliet, Romeo
tidak akan berarti apa-apa tanpa Juliet, begitu pun dengan kurikulum dan
pembelajaran. Tanpa kurikulum sebagai rencana, maka pembelajaran tidak
akan efektif, sedangkan tanpa pembelajaran, kurikulum tidak akan memiliki
arti apa-apa. Kurikulum berkaitan dengan apa yang harus diajarkan,
sedangkan pembelajaran mengacu bagaimana cara mengajarkannya, (Olivia
dalam Sanjaya, 2015). Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan
kurikulum dan pembelajaran adalah sesuatu yang saling berkaitan sehingga
apabila salah satunya tidak ada, dapat mempengaruhi yang lainnya.

B. PERKEMBANGAN KURIKULUM

1. Periode Sebelum Kemerdekaan


Sejarah perkembangan kurikulum pada masa periode penjajahan,
yaitu sejak datangnya orang-orang Eropa yaitu pada masa kompeni
Belanda dan masa pemerintahan Jepang sampai periode kemerdekaan.
Kurikulum pada masa kompeni mempunyai misi penyebaran
agama dan untuk mempermudah pelaksanaan perdagangan di Indonesia.
Pada abad 16 dan 17 berdirilah lembaga-lembaga pendidikan dalam upaya
penyebaran agama Kristen di Indonesia, pendidikan tersebut untuk bangsa
Belanda dan pribumi. Dengan adanya lembaga pendidikan tersebut pihak
kompeni merasakan perlunya pegawai rendahan yang dapat membaca dan
menulis.

2. Periode Sesudah Kemerdekaan


Proses pendidikan merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan
oleh manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang berhubungan dengan
kehidupan sebagai jawaban atas kewajiban yang di perintahkan kepada
manusia. Terlaksananya tugas dan fungsi manusia tersebut sangat
ditentukan oleh ilmu pengetahun dan pengalaman yang dia peroleh. Upaya
yang dilakukan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan adalah dengan cara
bersungguhsungguh membaca, menelaah dan mempraktekan dalam
kehidupan sehari-hari. Supaya tujuan tersebut tercapai, maka sebagai
langkah awal dalam kegiatan pendidikan adalah menyiapkan perangkat
yang diperlukan dalam proses pendidikan, yang salah satunya adalah
kurikulum. Desain kurikulum yang dirumuskan idealnya mampu merespon
berbagai tuntutan dan kebutuhan baik peserta didik maupun masyarakat
sebagai pengguna kurikulum.
a. Kurikulum 1947
Kurikulum pertama pada masa kemerdekaan namanya Rencana
Pelajaran 1947. Ketika itu penyebutannya lebih populer menggunakan
leer plan (rencana pelajaran) ketimbang istilah curriculum dalam
bahasa Inggris. Asas pendidikan yang ditetapkan adalah Pancasila.
Situasi perpolitikan dengan gejolak perang revolusi, maka Rencana
Pelajaran 1947, baru diterapkan pada tahun 1950. Oleh karena itu
Rencana Pelajaran 1947 sering juga disebut kurikulum 1950. Susunan
Rencana Pelajaran 1947 sangat sederhana, hanya memuat dua hal
pokok, yaitu daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, serta garis-
garis besar pengajarannya. Rencana Pelajaran 1947 lebih
mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara, dan
bermasyarakat, daripada pendidikan pikiran. Materi pelajaran
dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian,
dan pendidikan jasmani.
b. Kurikulum 1952
Setelah Rencana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di
Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi
nama Rencana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah
pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan
sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran
harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari.
c. Kurikulum 1964
Setelah tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah kembali
menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama
Rencana Pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang
menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai
keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk
pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada
program Pancawardhana yang meliputi pengembangan daya cipta,
rasaZ, karsa, karya, dan moral.
d. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964,
yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari
Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar,
dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari
perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen.
e. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan
lebih efisien dan efektif. “Yang melatarbelakangi adalah pengaruh
konsep di bidang manejemen, yaitu MBO (management by objective)
yang terkenal saat itu. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci
dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
f. Kurikulum 1984 (Kurikulum CBSA)
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach.
Meskimengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap
penting. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari
mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga
melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau
Student Active Leaming (SAL).
g. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984
dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem
pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem
semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang
pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat
memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi
pelajaran cukup banyak. Tujuan pengajaran menekankan pada
pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan
pemecahan masalah.
h. Kurikulum 2004 (KBK)
Kurikukum 2004 ini lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan
pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi)
tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar performance yang telah
ditetapkan. Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan mengacu pada
upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat
kompetensi yang telah ditentukan. Implikasinya adalah perlu
dikembangkan suatu kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman
pembelajaran.
i. Kurikulum 2006 (KTSP)
Kurikulum 2006 ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan,
muncullah KTSP. Kurikulum 2006 tidaklah banyak perbedaan dengan
Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih
diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan
lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini
disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL),
standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata
pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional.
j. Kurikulum 2013
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya
penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan
untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan.
Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan
masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik
atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang
mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam
penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada
fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Kurikulum 2013 menjadi
satu-satunya kurikulum yang digunakan pada masa sebelum pandemi
di satuan pendidikan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pada
masa di awal pandemi tahun 2020 sampai dengan tahun 2021,
Kemdikbudristek mengeluarkan kebijakan untuk pengimplementasian
Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang
disederhanakan). Kemudian pengimplementasian tersebut, juga
menjadi rujukan kurikulum bagi satuan pendidikan. Setelah itu, pada
masa pandemi tahun 2021 sampai dengan tahun 2022
Kemdikbudristek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum
2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka di Sekolah
Penggerak (SP) dan SMK Pusat Keunggulan (PK).
k. Kurikulum Merdeka Belajar
Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk
mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada
materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.
Dalam kurikulum merdeka guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber
ilmu pengetahuan dan bukan lagi sebagai kunci pendidikan serta
pembelajaran. Akan tetapi guru akan sebagai rekan yang bersama-
sama dengan siswa mencari dan menemukan pengetahuan itu. Dalam
kurikulum merdeka guru diharuskan lebih siap, karena pengetahuan
dan keterampilan guru harus lebih luas sebagai pendidik. Dalam
Kurikulum Merdeka, pemerintah memberikan alokasi waktu
pembelajaran per tahun. Hal ini bertujuan agar satuan pendidikan bisa
mengatur waktu dan pengajaran mata pelajaran di sekolah untuk
memudahkan siswa dalam mencapai pembelajaran sesuai fase.
Kurikulum Merdeka juga memuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).

C. FUNGSI DAN PERANAN KURIKULUM

Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu tahapan dalam


proses belajar mengajar. Perencanaan menjadi sangat penting karena dapat
berfungsi sebagai dasar, pemandu, alat kontrol dan arah pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran yang baik akan melahirkan proses pembelajaran
yang baik pula. Perencanaan pembelajaran atau disebut juga desain
instruksional merupakan kegiatan organisasi instruksional. Perencanaan
pembelajaran ini dibuat berpatokan pada sistem pendidikan yang berlaku,
seperti kurikulum.
1. Fungsi Kurikulum
Fungsi kurikulum pada perencanaan pembelajaran adalah:
a. Berfungsi sebagai tatanan atau cara dalam melakukan model
pembelajaran.
b. Berfungsi sebagai patokan atau panduan dalam melakukan pemberian
pembelajaran karena adanya struktur pada kurikulum yang dapat
dipakai sebagai contoh untuk mengajar, contohnya materi maupun
evalusianya.
c. Berfungsi sebagai acuan dalam melakukan evaluasi terhadap
perkembangan peserta didik dalam menyerap ilmu dan pengalaman
yang diajarkan.
d. Berfungsi membantu penyusunan laporan seperti RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran).

2. Peranan Kurikulum
Menurut Umar Hamalik, (1990) Terdapat tiga peranan kurikulum
dalam kegiatan pendidikan yaitu peranan konservatif, peranan kritis atau
evaluatif, dan peranan kreatif. Untuk lebih jelasnya dibawah iini dijelaskan
ke tiga peranan kurikulum dalam pendidikan yaitu;
a. Peranan Konservatif
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum itu merupakan tradisi
lama yang baik dan masih bisa digunakan dalam budaya pendidikan
saat ini, sekaligus dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mentransmisikan nilai-nilai budaya masa lalu tersebut yang masih
relevan dengan masa kini kepada peserta didik. Dengan demikian,
peranan konservatif pada hakikatnya mendudukan kurikulum yang
berorientasi kepada tradisi lama untuk ditanamkan pada generasi
muda. Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan
dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan
proses perubahan sosial yang selalu dinamis dan progresif.
b. Peranan Kreatif
Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu
mengembangkan keterbaruan sesuai dengan perkembangan yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan
masa mendatang. Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat
membantu setiap siswa mengembangkan semua potensi yang ada pada
dirinya untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan perubahan
serta penanaman sikap kepribadian dalam kehidupan sehari-hari.
c. Peranan Kritis dan Evaluatif
Peranan kritis dan evaluatif dimaksudkan bahwa kurikulum itu
mampu mengantarkan para lulusan yang mempunyai kemampuan
berfikir kritis dalam memecahkan masalah dan mencari serta
menemukan solusinya. Hal ini perlu dimiliki oleh setiap individu,
sebagai bekal hidup ditengah-tengah masyarakat yang sedang dan akan
mengalami perubahan. Selain itu, perkembangan yang terjadi pada
masa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa
yang dibutuhkan. Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanya
mewariskan nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil
perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan
untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru
yang akan diwariskan tersebut secara kritis sekaligus mencari nilai-
nilai budaya tersebut sesuai dengan tuntutan hari ini dan yang akan
datang.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kurikulum merupakan seperangkat acuan dalam meraih tujuan


pendidikan yang hendak diraih dan sebelumnya telah ditetapkan serta
mengandung pengalaman belajar yang bermanfaat bagi peserta didik dalam
meningkatkan pengetahuannya. Kurikulum apabila ditinjau dari segi
manajemen inovasi kurikulum melalui empat tahapan secara general, yakni
tahap perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, dan control kurikulum.
Manajemen inovasi kurikulum sendiri dibutuhkan sebagai jawaban dari
perubahan akan tuntutan arah perkembangan pendidikan yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Melalui sebuah inovasi kurikulum akan bergerak secara
dinamis dan menciptakan perubahan-perubahan atau pengalaman kepada
peserta didiknya.

B. SARAN

Kami tau makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran kepada para pembaca
untuk memberikan kritik serta saran yang sifatnya membangun agar kelak
kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi dari makalah sebelumnya
ini.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, N. R. (2018). Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan


Kurikulum 2013 Revisi di SD. Indonesian Journal of Primary Education,
117-121.
Leni, S. (2022). Studi Literatur Terhadap Kurikulum yang Berlaku di Indomesia
saat Pandemi CVID-19. Inovasi Kurikulum, 229-233.
Masykur, R. (2019). Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum. Lampung: CV.
Anugrah Utama Raharja.
Vhalery, S. L. (2022). Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Sebuah
Kjian Literatur. Research and development journal of education, 189-199.

Anda mungkin juga menyukai