Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS

“ASRAMA SEKOLAH”

Dosen Pengampu: Fenny Adnina Daulay, M.Pd.

Oleh:

Wa Rosita Wally

Nim : 200304033

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

Segala puji dan syukur hanya milik Allah Subhanahu wa ta’ala, berkat limpahan dan

rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata

kuliah Manajemen Layanan Khusus dengan judul “Asrama Sekolah”. Tak lupa pula

shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada teladan kita Rasulullah Shalallahu ‘alaihi

wasssalam.

Makalah ini disusun dari berbagai sumber referensi mulai dari buku-buku dan Jurnal.

Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri

penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama

pertolongan dari Allah Subhanahu wa ta’ala akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat

pada waktunya.

Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat

kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kepada

dosen pengampu mata kuliah ini, saya meminta masukan perbaikan termasuk saran dan kritik

dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun sangat mengharapkan, semoga dari makalah ini dapat diambil manfaatnya

dan besar keinginan saya makalah sederhana ini dapat menginspirasi para pembaca untuk

mengangkat permasalahan lain yang berkaitan pada makalah-makalah selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan potensi yang dimiliki peserta didik dapat terwujud dengan baik melalui

perantara sekolah-sekolah pada umumnya di negeri ini. Sekolah merupakan suatu lembaga

pendidikan yang sengaja dirancang dan harus dilaksanakan sesuai aturan-turan yang ketat,

seperti harus berjenjang dan berkesinambungan, sehingga disebut pendidikan formal. Sekolah

merupakan suatu lembaga khusus, suatu wahana dan suatu tempat untuk menyelenggarakan

pendidikan yang didalamnya terdapat suatu proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Selain orang tua, masyarakat Sebagai stoke holder juga selalu berharap

agar anak yang dititipkan ke sekolah dapat memenuhi harapan yang diinginkan. Harapan

masyarakat yang dimaksud antara lain adalah agar anak mereka menjadi anak yang rajin

ibadah dan berakhlakul karimah, cerdas, terampil, cinta ilmu dan cinta kemajuan. Berbagai

harapan dari orang tua dan stok holder tersebut menjadi tantangan bagi sekolah sekolah untuk

terus meningkatkan mutu pelayanan guna menarik minat para orang tua dan siswa untuk

memilih sekolah tersebut.

Sekolah harus juga bisa mendukung dan memfasilitasi segala aktifitas peserta didik dalam

rangka meningkatkan segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik sehingga dapat

meningkatkan prestasi para siswa tersebut. Apalagi di zaman yang Serba moderen ini sekolah

dituntut untuk mengarahkan peserta didik untuk menghindari segala bentuk patologi sosial

yang terdapat dikalangan masyarakat saat ini, seperti meluasnya Peredaran obat terlarang,

narkotika, pergaulan bebas, tawuran remaja dan lain-lain. Oleh sebab itu untuk menjawab hal

tersebut, kini telah banyak bermunculan sistem pendidikan berpola asrama ini sesungguhnya
merupakan perpaduan sistem pendidikan sekolah umum dengan sistem pendidikan pesantren

dimana siswa mendapatakn pendidikan dan pengajaran selama 24 jam.1

Program sekolah berasrama atau lebih dikenal dengan Boarding School ini memiliki

tujuan untuk pembinaan akhlak dan wadah untuk membentuk kepribadian muslim yang

berbudi luhur, shaleh dan shalehah. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut tidak hanya

sekedar memberikan pengetahuan saja melainkan juga harus disertai dengan pembinaan agar

siswa dapat mengetahui secara jelas apa yang diperintahkan dan apa yang di larang oleh

agama Islam, serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.2

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari asrama sekolah?

2. Apa tujuan dan manfaat asrama Sekolah?

3. Apa saja prinsip-prinsip asrama sekolah?

4. Bagaimana manajemen layanan khusus Asrama sekolah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian asrama sekolah

2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat asrama sekolah

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip asrama sekolahUntuk menjelaskan manajemen

layanan khusus asrama sekolah

4. Untuk menejelaskan manajemen layanan khusus asrama sekola

1
Mursyid Fikri dan Ferdinan, Peranan Manajemen Boarding School Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam, Jurnal Tarbawi, Volume .No 1. hlm. 44-45.
2
Wisnu Fauzan Ardiansyah, dkk. , Sekolah Asrama Islam Di Manado, Jurnal Arsitektur DASENG,
Vol. 9 No. 1, Mei 2020, hlm. 310.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asrama Sekolah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asrama dapat diartikan sebagai bangunan

tempat tinggal bagi kelompok orang yang bersifat homogen. Homogen di sini berarti

memiliki salah satu karakteristik yang sama, misalnya asrama peserta didik.3

Menurut Toffler, asrama adalah suatu tempat tinggal bagi anak-anak dimana mereka

diberi pengajaran atau bersekolah. Sedangkan menurut Carter V. Good, asrama sekolah

merupakan lembaga pendidikan baik tingkat dasar ataupun tingkat menengah yang menjadi

tempat bagi para siswa untuk dapat bertempat tinggal selama mengikuti program pengajaran.4

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa asrama sekolah dapat diartikan sebagai

suatu tempat di mana para siswa bertempat tinggal selama kurun waktu tertentu bersama

dengan guru sebagai pengasuhnya yang memberikan bantuan kepada para siswa dalam proses

pengembangan pribadinya.

Kehidupan asrama bukan sekedar pembentukan kebiasaan dan kesan-kesan sensoris,

namun juga suatu proses pembentukan nilai-nilai hidup. Asrama merupakan tempat tinggal

bagi peserta didik dan pembina yang melakukan proses pembelajaran serta kegiatan lainnya

selama 24 jam atau yang biasa disebut sekolah berasrama. Suatu sekolah yang memiliki

manajemen sekolah berasrama biasanya mewajibkan kepada peserta didiknya untuk tinggal

dan dididik di asrama sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Selanjutnya menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor

9/Permen/M/2008 Pasal 1, Lembaga Pendidikan Berasrama adalah penyelenggara pendidikan


3
Novrian Satrian Perdana, dkk. Pengelolaan Sekolah Berasrama, (Cet-I, Jakarta: Pusat Penelitian
Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, 2018), hlm. 14
4
Ibid.
menengah yang berbentuk pendidikan umum, kejuruan dan/atau keagamaan atau pendidikan

terpadu (pendidikan umum dengan pendidikan agama, atau pendidikan umum dengan

pendidikan kejuruan atau pendidikan agama dengan pendidikan kejuruan) yang dalam proses

pembelajarannya mewajibkan peserta didiknya untuk tinggal di asrama.5

B. Tujuan dan Manfaat Asrama Sekolah

1. Tujuan Asrama Sekolah

Secara umum asrama sekolah bertujuan untuk melatih kemandirian peserta didik serta

untuk memudahkan peserta didik belajar karena berada di lingkungan yang kondusif. Hal ini

tentunya dapat menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Berikut

secara khusus tujuan penyelenggaraan asrama sekolah menurut Kusmintardjo (1992) adalah

sebagaimana berikut.

1. Memberikan bimbingan kepada para siswa yaitu penghuni asrama sekolah serta

menanamkan rasa disiplin pada diri siswa.

2. Membiasakan para siswa untuk belajar bersama-sama dengan teman sebaya.

3. Membantu para siswa agar dapat menyesuaikan diri pada kehidupan sosial dalam

lingkungan sebaya.

4. Membantu siswa dalam proses pengembangan pribadinya melalui penghayatan dan

pengembangan nilai-nilai kecerdasan dan ketrampilan.

5. Membantu memberikan tempat penginapan bagi para siswa yang letak rumahnya

jauh dari sekolah.

2. Manfaat Asrama Sekolah

5
Ibid. hlm. 18.
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi,

terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya diperlukan adanya Asrama. Menurut

Rizkita Afriansyah, Manfaat dari layanan asrama sekolah adalah sebagai berikut:

1. Tugas sekolah dapat di kerjakan dengan cepat dan sebaik-baiknya terutama jika

berbentuk tugas kelompok

2. Sikap dan tingkah laku peserta didik dapat diawasi oleh petugas asrama dan para

pendidik

3. Jika diantara peserta didik mempunyai kesulitan (kiriman dari orangtua terlambat ,

sakit, dan sebagainya) dapat saling membantu

4. Meringankan kecemasan orang tua terhadap putra-putrinya

5. Merupakan salah satu cara untuk mengendalikan tingkah laku remaja yang kurang

baik (negative).6

C. Prinsip- Prinsip Asrama Sekolah

Kehidupan dalam asrama biasanya selalu dibuat teratur serta selalu mengikuti berbagai

peraturan yang dijunjung tinggi untuk dipatuhi secara tepat dengan penuh kesadaran oleh

para penghuninya. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan dan penyelenggaraan asrama

sekolah perlu mendapat perhatian serius dari pihak yang terlibat dengan keberadaan asrama

sekolah. Terkait hal ini, terdapat beberapa prinsip dalam mengelola asrama sekolah menurut

Dirtendik (2007) diantaranya sebagai berikut :

1. Sesuai dengan tujuan menyelenggarakan asrama, maka perlu diingat bahwa asrama

bukanlah tempat pondokan atau kos, namun merupakan suatu hunian sekelompok

individu yang relatif sama, baik dalam usia, jenis kelamin maupun profesi.

2. Ide-ide pengelolaan asrama sekolah tidak akan terlepas dari tiga pokok hal yaitu:

lokasi, lingkungan, dan situasi sekolah.

6
Adi Putra, Layanan Khusus Peserta Didik (Kesiswaan) , Jurnal of Islamic Education Management,
Vol. 2 No. 2. Desember 2016, hlm. 16.
3. Suasana “home” hendaknya diciptakan dalam asrama sekolah yaitu suatu situasi di

mana para penghuni asrama merasa berada di rumahnya sendiri sehingga mereka

selalu bersikap wajar dan merasa turut memiliki asrama tersebut.

4. Asrama hendaknya dapat memberikan pengaruh positif dalam pembentukan dan

penanaman sikap serta kebiasaan-kebiasaan yang baik pada diri siswa.

5. Asrama perlu menetapkan tata tertib dan disiplin yang disertai usaha pengawasan

untuk membantu pertumbuhan sikap yang baik bagi para penghuninya.

6. Pengawasan di asrama hendaknya dilakukan secara bersahabat dan kekeluargaan

sehingga para penghuni tidak merasa selalu diawasi.7

D. Proses Manajemen Layanan Khusus Asrama Sekolah

1. Perencanaan (Planning)

Termasuk dalam tahap ini adalah perencanaan aspek fisik berupa pemilihan lokasi

asrama, menyiapkan lahan untuk membangun asrama, membuat desain asrama, serta

melakukan persiapan pembangunan mulai dari pembiayaan sampai jangka waktu pengerjaan.

Setelah itu asrama dibangun dan dilengkapi dengan sarana-prasarananya. Langkah berikutnya

agar dapat menjalankan asrama sesuai dengan tujuan dibangunnya, maka asrama harus

dikelola oleh petugas atau pengelola yang kompeten dibidangnya sehingga perlu diadakan

perekrutan pengelola asrama.

2. Organisasi (Organizing)

Layanan khusus asrama merupakan usaha yang kompleks, sehingga perlu dibentuk

organisasi kepengurusan asrama untuk pengelolaan yang serius. Organisasi ini terdiri atas

seorang bapak/ibu asrama yang dibantu oleh beberapa orang pengawas asrama beserta regu-

regu kerja dalam bidang-bidang tertentu. Bapak/ibu asrama berfungsi sebagai pengawas
7
Wildan Zulkarnain, Manajemen Layanan Khusus di Sekolah, (Cet-I, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018),
hlm. 135.
umum, yaitu penanggung jawab atas seluruh situasi dan penyelenggaraan asrama sebagai

suatu kesatuan yang integral. Sedangkan pengawas asrama berfungsi membantu bapak/ibu

asrama dalam menjalankan kebijaksanaan dan mengelola asrama. Para pengawas ini dibantu

dan bekerja sama dengan regu-regu kerja sesuai dengan bidang masing-masing.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Kehidupan asrama sekolah sebaiknya memperhatikan tiga hal pokok. Pertama

memberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat-bakat, seperti bakat kesenian dan

bakat-bakat di bidang lain dari penghuni asrama sekolah. Kedua memberikan kesempatan

yang cukup kepada para penghuni asrama untuk mengerjakan ibadah sesuai dengan agama

dan kepercayaan yang dianutnya. Ketiga memberikan kesempatan kepada para penghuni

asrama untuk bergaul dengan masyarakat atau organisasi di luar asrama sehingga mereka

tidak merasa canggung dalam pergaulan. Misalnya melalui pertandingan persahabatan dalam

bidang olahraga dan sebagainya.

Tata tertib pada pelaksanaan layanan asrama sekolah diperlukan untuk menjaga

kemungkinan yang dapat terjadi dalam kehidupan asrama. Tata tertib ini berisi sejumlah

kewajiban yang harus dilaksanakan dan sejumlah larangan yang harus dihindari oleh semua

penghuni asrama. Tata tertib bersifat umum meliputi semua aspek kegiatan dan situasi

kehidupan asrama. Sedangkan tata tertib khusus berisi peraturan di ruang-ruang tertentu

misalnya tata-tertib: di ruang belajar, diruang pakaian, di ruang makan, di kamar tidur, di

halaman atau di luar asrama, dan di kamar mandi.

Pengalaman belajar dapat ditransformasikan dan diaktualisasikan dalam suatu pembinaan

hidup di asrama sekolah. Salah satu pengalaman belajar yang dikembangkan dalam

kehidupan di asrama adalah pembinaan disiplin dan tanggung jawab. Disiplin di sini timbul

dari diri sendiri (self-dicipline). Program ini harus menyatu dengan sikap peserta didik agar
disiplin dapat menyatu dengan diri. Kehidupan disiplin dapat disusun berdasarkan dimensi

waktu pada saat: bangun pagi, beribadah, mengatur tempat tidur serta buku-buku, mandi,

makan (pagi-siang-sore), belajar bersama, menerima tamu, istirahat, membersihkan asrama,

menggunakan ruang milik bersama, dan kreasi seni.

4. Pengawasan (Controling)

Peranan kepala asrama sekolah pada tahap pengawasan adalah dalam proses. Pengukuran

kinerja untuk memperbaiki penyimpangan dengan tindakan perbaikan. Pengadilan di asrama

sekolah berfungsi sebagai supervisi dan evaluasi yang erat kaitannya dengan perencanaan

untuk masa depan sesuai dengan pencapaian yang diperoleh sebelumnya. Pengawasan

dilakukan dengan menetapkan standar akademik dan non akademik yang antara lain meliputi:

pengecekan sarana dan prasarana asrama, pemeliharaan fasilitas asrama, supervisi terhadap

kinerja staf pengelola asrama, serta monitoring pelaksanaan tata tertib untuk penghuni

asrama. Adapun pemeliharaan fasilitas dapat berupa: perbaikan instalasi; saluran; dan

pembuangan air; perbaikan kamar mandi; pemeliharaan taman; pengecatan gedung;

perawatan kelistrikan; serta perbaikan dan penggantian mebel ataupun keramik.8

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Asrama sekolah merupakan suatu tempat di mana para siswa bertempat tinggal selama

kurun waktu tertentu bersama dengan guru sebagai pengasuhnya yang memberikan bantuan

kepada para siswa dalam proses pengembangan pribadinya.

Secara umum asrama sekolah bertujuan untuk melatih kemandirian peserta didik serta

untuk memudahkan peserta didik belajar karena berada di lingkungan yang kondusif.
8
Ibid, hlm. 137-138
Adapun salah satu manfaat dari asrama sekolah adalah merupakan salah satu cara untuk

mengendalikan tingkah laku remaja yang kurang baik.

Kehidupan dalam asrama biasanya selalu dibuat teratur serta selalu mengikuti berbagai

peraturan yang dijunjung tinggi untuk dipatuhi secara tepat dengan penuh kesadaran oleh

para penghuninya. Oleh karena itu, prinsip-prinsip kegiatan pengelolaan dan

penyelenggaraan asrama sekolah perlu mendapat perhatian serius dari pihak yang terlibat

dengan keberadaan asrama sekolah.

Dalam proses mengelola asrama sekolah harus mengutamakan pelayanan yang baik.

Adapun manajemen layanan khusus dalam asrama sekolah meliputi perencanaan (planning),

organisasi (organization), pelaksanaan (actuating) dan Pengawasan (controling).

2. Saran

Penulis menyadari betul bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah

ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari teman-teman terutama Ibu

dosen pengampu mata kuliah “Manajemen Layanan Khusus” agar kedepanya penulis bisa

lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Mursyid Fikri dan Ferdinan, Peranan Manajemen Boarding School Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam, Jurnal Tarbawi, Volume .No 1. hlm. 44-
45.

Wisnu Fauzan Ardiansyah, dkk. , Sekolah Asrama Islam Di Manado, Jurnal Arsitektur
DASENG, Vol. 9 No. 1, Mei 2020, hlm. 310.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/daseng/article/download/30167/pdf
Novrian Satrian Perdana, dkk. Pengelolaan Sekolah Berasrama, (Cet-I, Jakarta: Pusat
Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
Adi Putra, Layanan Khusus Peserta Didik (Kesiswaan) , Jurnal of Islamic Education
Management, Vol. 2 No. 2. Desember 2016, hlm. 16.
blob:https://adoc.pub/3c8512e8-18d3-4b72-9d1b-b53153f2b0af
Wildan Zulkarnain, Manajemen Layanan Khusus di Sekolah, (Cet-I, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2018).

Anda mungkin juga menyukai