KATA PENGANTAR
بسم هللا الر حمن الرحيم الحمد هلل رب العلمين الصالة والسال م على اشرف اال نبيا ء والمر
سلين سيد نا محمد و على ا له و ا صحا به اجمعين اما بعد
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, atas segala nikmat dan pertolongan-Nya, sehingga Modul
ORBIT (Orientasi Bimbingan dan Ta’aruf) peserta didik MTs Nahdlatul Ulama Pondok Pesantren Mojosari tahun
2012 dapat kami susun untuk memenuhi kebutuhan para peserta didik baru.
Sholawat dan Salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa umat manusia ke
jalan yang benar dan terhindar dari kesesatan dengan berpegang teguh kepada kedua tinggalan Rosululloh SAW
yaitu; al Qur’an dan Hadist.
Modul ini sebagai pegangan kegiatan ORBIT pada MTs NU Mojosari . Di dalam modul ini terdapat beberapa
materi seperti wawasan wiyata mandala (MTs NU sebagai satuan pendidikan dilingkungan Pondok Pesantren
Mojosari yang berada di naungan YPNU kecamatan Loceret), program dan cara belajar, tatakrama dan tata tertib
dan ASWAJA/ke-NU-an dan lain-lain. Modul ini hendaknya dipelajari dan dimengerti oleh peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan studi.
Semoga Alloh memberikan manfaat kepada para peserta didik khususnya dan semua pembaca umumnya.
Kami mengakui bahwa modul ini, masih belum sempurna baik bahasa maupun materi. Oleh karena itu dengan
senang hati kami menerima masukan untuk penyempurnaan modul ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap jenjang pendidikan memiliki ciri-ciri khsusus/karakteristik yang membedakan dengan jenjang
pendidikan lainnya. Karakteristik ini mempengaruhi perbedaan tehnik penyampaian materi. Hal ini disebabkan ada
perbedaan tingkat perkembangan kemampuan mental/psikologis peserta didik. Adanya ciri khusus pada setiap
jenjang pendidikan menyebabkan beberapa kebiasaan belajar yang dikembangkan di jenjang sebelumnya perlu
dikembangkan dengan cara mempelajari sesuatu yang baru yang lebih sesuai dengan tingkat perkembangan
kemampuan mental/psikologis peserta didik.
MTs NU menyelenggarakan Orientasi Bimbingan dan Ta’aruf (ORBIT) merupakan kegiatan yang perlu
dilaksanakan dalam rangka memberikan pengenalan mengenai lingkungan madrasah/sekolah yang akan
didudukinya. Disamping itu, kegiatan ORBIT diadakan sebagai upaya untuk menjembatani peserta didik Mengenal
berbagai karakter pendidikan barunya, berupa wawasan wiyatamandala yang meliputi arti dan makna ,lingkungan
fisik, lingkungan sosial, program belajar, tata krama, maupun penerapan nilai aswaja.
B. Landasan
1. Undang–undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);
2. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008, tentang Pembinaan
Kepelajaran;
5. Surat Edaran Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
6. Program Kerja MTs NU Mojosari tahun pelajaran 2012/2013.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Agar peserta didik baru, mengenal kehidupan madrasah dan menyatu dengan warga madrasah dalam rangka
mempersiapkan diri mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dengan ini tercipta lingkungan yang edukatif dan
kondusif dengan basis aswaja.
b. Memberikan peserta didik kesan positif dan menyenangkan terhadap lingkungan pendidikan baru . Mereka
diharapkan mengawali kegiatan pendidikan dengan hal-hal yang menggembirakan sambil mengenal dan
mempelajari sesuatu yang baru, baik yang berkaitan dengan lingkungan fisik, lingkungan sosial maupun cara-cara
belajar yang baru.
BAB I
WAWASAN WIYATA MANDALA
A. Arti Wawasan Wiyatamandala.
Secara harfiah kata “wawasan” mengandung arti pandangan, penglihatan, tinjauan. Secara luas dapat
diartikan suatu pandangan atau sikap mendalam terhadap hakikat.
Adapun kata “wiyatamandala“ terdiri dari dua bagian kata, yaitu ”wiyata” dan “mandala”. Kata “wiyata”
mempunyai arti pelajaran atau pendidikan, sedangkan kata “mandala“ mengandung arti bulatan, lingkaran,
lingkungan daerah atau kawasan. Jadi kata “wiyatamandala” mengandung arti lingkungan pendidikan/pengajaran.
Jadi “Wawasan Wiyatamandala” adalah suatu pandangan atau sikap menempatkan sekolah/madrasah
sebagai lingkungan pendidikan. Suatu wawasan proses pembudayaan tata kehidupan keluarga besar (
warga/madrasah sekolah), dimana para anggotanya merasa ikut memiliki, melindungi dan menjaga citra dan
proses wibawa tersebut. Suatu lingkungan dimana terjadi proses koordinasi, proses komunikasi, tempat saling
bekerja sama dan bantu membantu.
Peserta didik MTs NU Mojosari Untuk kelas tujuh (VII), disamping wajib mengikuti pramuka, juga wajib
memilih salah satu kegiatan ekstrakurikuler. Adapun untuk kelas delapan (VIII) wajib mengikuti salah satu
ekstrakurikuler.
Dalam memilih ekstrakurikuler peserta didik sebaiknya terlebih dahulu harus melihat potensi ,bakat dan
minat dalam dirinya. Jangan asal pilih karena mengikuti teman. Kalau masih bimbang dan bingung bisa konsultasi
dengan orang tua, wali kelas atau guru BK.
BAB III
TATAKRAMA DAN TATA TERTIB KEHIDUPAN SOSIAL MADRASAH
BAGI PESERTA DIDIK MTs NU MOJOSARI
BENTUK-BENTUK PELANGGARAN
A. SIKAP / PERILAKU
Bobot
No Bentuk Pelanggaran
Pelanggaran
Mengganggu ketenangan istirahat dengan duduk-duduk
1 2
di teras / dalam kelas lain
2 Mengganggu ketenangan KBM 4
3 Membuang sampah disembarang tempat 4
4 Berkeliaran diluar kelas sewaktu upacara bendera 4
5 Berkeliaran diluar kelas sewaktu khotmil Qur'an 4
6 Mengganggu teman sewaktu upacara bendera 4
7 Mengganggu teman sewaktu khotmil Qur'an 4
8 Membawa sepeda motor 4
9 Makan dan minum saat KBM 5
10 Membawa / mengoperasikan HP di lingkungan madrasah 5
Menghilangkan buku tilang baik dengan sengaja / tidak sengaja tiga kali
11 6
tanpa adanya laporan kepada TIM kedisiplinan
12 Berkata - kata kotor 6
13 Menyontek sewaktu ulangan 6
14 Masuk / keluar madrasah tidak melalui pintu yang telah ditentukan 8
15 Memfitnah teman 8
16 Merusak barang milik orang lain 8
17 Bertindak tidak senonoh kepada orang lain 8
18 Mencoret / mengotori dinding meja, kursi, pagar 8
19 Membawa / merokok di lingkungan sekolah 10
20 Mengancam / mengintimidasi 10
21 Tidak menyampaikan surat undangan / panggilan kepada orang tua 15
22 Melarikan diri sewaktu dipanggil guru 15
23 Merusak sarana dan prasarana madrasah 18
24 Mengambil hak orang lain 20
25 Memalsu tanda tangan 20
Berpacaran / berduaan antara siswa - siswi di tempat sepi
26 20
di lingkungan madrasah
27 Melompat pagar 20
Orang tua tidak mendatangi panggilan sekolah tanpa adanya
28 20
keterangan baik lisan maupun tertulis dari siswa
29 Bertindak tidak sopan kepada Guru / Karyawan 25
30 Berjudi 30
31 Membawa senjata tajam, senjata api dan sebagainya 30
32 Berkelahi di lingkungan madrasah 30
33 Terlibat tawuran antar sekolah 30
Membawa, mengedarkan, mengkonsumsi miras, narkoba serta obat-
34 40
obatan terlarang
35 Terlibat tindakan kriminal 40
Mengancam Guru / Karyawan baik didalam maupun diluar
36 50
lingkungan madrasah
B. KERAJINAN
Bobot
No Bentuk Pelanggaran
Pelanggaran
1 Datang terlambat 0 - 20 menit 2
2 Tidak mengerjakan tugas 2
3 Tidak membawa buku pelajaran 2
4 Tidak mengikuti kegiatan 2
Tidak menghiraukan bel baik untuk do'a pagi, masuk kelas ataupun
5 2
panggilan Guru
6 Datang terlambat 20 - 40 menit 4
7 Datang terlambat 40 - 60 menit 4
8 Tidak mengikuti pelajaran tanpa izin 4
9 Kelas dalam keadaan kotor karena piket tidak melaksanakan tugas 4
10 Meninggalkan kelas tanpa izin 6
11 Tidak mengikuti upacara 6
12 Tidak masuk sekolah tanpa keterangan 7
C. KERAPIAN
Bobot
No Bentuk Pelanggaran
Pelanggaran
1 Tidak memasukkan baju 2
2 Tidak memakai songkok / kopyah (bagi siswa putra) 2
3 Tidak memakai seragam sesuai aturan 2
4 Tidak memakai kaos kaki sesuai aturan 2
5 Tidak memakai ikat pinggang warna hitam 2
6 Memakai sandal 2
7 Atribut tidak lengkap 2
8 Tidak memakai sepatu hitam 2
9 Berambut panjang / gondrong (bagi siswa putra) 2
10 Memakai gelang 2
11 Memakai ali - ali / akik 2
12 Kuku panjang 2
13 Berpakaian transparan 2
14 Memakai giwang (bagi siswa putra) 4
15 Mencukur rambut dengan model yang tidak rapi 4
16 Bertindik (bagi siswa putra) 10
17 Bertato 10
18 Menggunakan pewarna rambut 10
19 Besolek berlebihan 10
Jenis
No. Bobot Sanksi
Pelanggaran
1 RINGAN 0 – 25 Peringatan Lisan
26 – 40 Panggilan Orang Tua I
2 SEDANG
41 – 55 Panggilan Orang Tua II
56 – 85 Skorsing 3 hari
Skorsing 6 hari menanda tangani surat pernyataan
3 BERAT 86 – 95
siap dikeluarkan jika menambah poin kesalahan
96 – 100 Dikembalikan ke Orang Tua
BAB IV
ASWAJA
A. Kelahiran Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama didirikan di Surabaya pada tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926
M. Nahdlatul Ulama artinya Kebangkitan Para Ulama. Pendirinya adalah para ulama pengasuh pondok pesantren.
Sejak semula para ulama pondok pesantren telah memiliki persamaan dalam keagamaannya, yaitu Islam
Ahlussunnah wal Jamaah. Diantara mereka juga sudah terjalin hubungan kerjasama, terutama dalam
pembangunan dan pengembangan pondok pesantren.
Berbagai bentuk kesamaan tersebut, kemudian dituangkan dalam satu jam’iyah (organisasi) sebagai wadah
perjuangan bersama untuk mewujudkan cita-cita “ izzul Islam wal Muslimin “ (Kejayaan Islam dan ummatnya).
B. Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama.
Diantara Ulama tokoh pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama adalah: KH. Hasyim Asy’ari (Tebuireng–Jombang),
KH. Abdul Wahab Hasbullah (Tambak Beras Jombang), KH.Bisri Syamsuri (Denanyar-Jombang), KH.R.Asnawi
(Kudus), KH. Makshum (Lasem-Jawa Tengah), KH.Ridwan (Semarang), KH. Nawawi (Pasuruan), KH. Nahrawi
(Malang), KH. Ridwan (Surabaya), KH. Abdul Aziz (Surabaya), KH. Abdullah Ubaid (Surabaya), KH. Abdul Halim
(Cirebon), KH. Ndoro Munthaha (Bangkalan-Madura), KH. Dahlan (Kertosono), KH. Abdullah Faqih
(Maskumambang-Dukuh-Gresik).
C. Sebab-sebab Ulama’ Pondok Pesantren mendirikan Nahdlatul Ulama’
a. Penjajahan Belanda.
Penjajah Belanda menjalankan siasat licik adu domba antara sesame bangsa Indonesia, terutama antara sesama
umat Islam. Mereka yakin bahwa kekuatan umat Islam akan dapat dilumpuhkan apabila terjadi perpecahan .
Menghadapi siasat licik tersebut, ulama sepakat menjadikan pondok pesantren sebagai benteng pertahanan untuk
menjaga kemurnian ajaran Islam dan keluhuran budi pekerti umatnya.
b. Berkembangnya Paham Wahabi
Pada awal abad ke 19 M, di Indonesia telah berkembang paham Wahabi. Paham tersebut bertentangan dengan
paham Ahlussunnah wal Jamaah yang sudah mengakar di Indonesia
D. Nilai Dasar Perjuangan Nahdlatul Ulama.
Nilai dasar perjuangan Nahdlatul Ulama adalah ajaran Islam menurut faham Ahlussunnah wal Jamaah.
Dalam pandangan Nahdlatul Ulama, Ahlussunnah wal Jamaah merupakan ajaran Islam yang murni, yaitu ajaran
Islam yang berdasarkan al-Qur’an al Karim, Sunnah Nabi Muhammad SAW dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin.
Namun demikian, makna Ahlussunnah wal Jama’ah menurut Nahdlatul Ulama’ dirumuskan sebagai
golongan umat Islam yang mengikuti pendapat para imam Madzhab, baik dalam bidang aqidah, Ibadah maupun
akhlaq/tasawuf.
Dalam bidang aqidah, NU mengikuti faham yang dirumuskan oleh Imam Abul Hasan al Asy’ari dan Imam
Abu Mansur al Maturidi. Dalam bidang ilmu fiqih, mengikuti salah satu dari madzhab Imam Abu Hanifah al
Nukman, Imam Malik bin Anas, Imam Muhammad bin Idris al Syafii dan Imam Ahmad bin Hambal. Sedangkan
dalam bidang akhlaq/tasawuf mengikuti Imam al Junaidi al Baghdadi dan Imam al Ghazali.
Disamping itu, NU berpandangan bahwa faham Ahlussunnah wal Jamaah juga tercermin dalam sikap-sikap
kemasyarakatan, kebudayaan, ekonomi, dan lain-lain. Semua itu diterapkan dan diamalkan sesuai dengan keadaan
masyarakat Indonesia.
E. MTs NU dan Amaliyah Nahdlatul Ulama.
MTs NU Mojosari hadir ditengah-tengah masyarakat sebagai perwujudan kiprah para ulama pesantren
khususnya pondok pesantren Mojosari dan Nahdlatul Ulama untuk membantu program pemerintah dalam
menyukseskan pendidikan nasional sekaligus sebagai media dakwah.
MTs NU diharapkan menjadi tempat bersemainya budaya Ahlussunnah wal Jamaah, suatu budaya yang
didasari ajaran Islam dan nilai-nilai luhur yang diajarkan para salafussholih.
Amaliyah-amaliyah yang diajarkan dan diterapkan di MTs NU juga merupakan amaliyah-amaliyah yang
diajarkan para ulama pondok pesantren yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama.
Diantara amaliyah-amaliyah tersebut yaitu :
1. Membaca do’a qunut diwaktu shalat subuh
2. Membaca pujian setelah adzan untuk menunggu shalat jamaah.
3. Membaca wiridan setelah shalat fardlu.
4. Menghormati para Auliya, Ulama dan guru.
5. Tahlil
6. Ziarah kubur
7. Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
8. Membaca Barzanji dan Dibaan
9. Dan masih banyak lagi amaliyah Jam’iyah Nahdlatul Ulama
Demikian penjelasan secara singkat tentang Nahdlatul Ulama untuk lebih jelas dan rincinya akan
disampaikan materi pelajaran ASWAJA di kelas VII
TUGAS
Isilah kolom ini sesuai dengan keadaan di daerahmu!
ْ َوا ْه ِد نَا ا ْل ُح# َر ِّب فَا ْنفَ ْعنَا ِببَ ْر َكتِ ِه ْم
سنَى بِ ُح ْر َمتِ ِه ْم
َ َو ُم َعا فَا ٍة
من ا ْلفِت َِن # َواَ ِم ْتنا َ فِي طَ ِر ْيقَتـِ ِه ْم
سنَةً َوقِنَا َع َذابًا النَّا ِر َ سنَةً َوفِي ا ْال ِخ َر ِة َح
َ َربَّنَا اتِنَا فِي ال ُّد ْنيا َ َح
DAFTAR NAMA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
MTs NU MOJOSARI
TAHUN PELAJARAN 2012-2013
MATA
NO NAMA JABATAN TTD
PELAJARAN
1 Drs. H. SODIQ Kepala Madrasah 1
31 M. THOIFFUDIN Guru 31
42 ROMDHONI Kebersihan 42
43 WACHID Kebersihan 43
ISILAH SESUAI DENGAN FUNGSI RUANGAN :
1. ...........................................................................
2. ...........................................................................
3. ...........................................................................
4. ...........................................................................
5. ...........................................................................
6. ...........................................................................
7. ...........................................................................
8. ...........................................................................
9. ...........................................................................
10. ...........................................................................
11. ...........................................................................
12. ...........................................................................
13. ...........................................................................
14. ...........................................................................
15. ...........................................................................
16. ...........................................................................
17. ...........................................................................
18. ...........................................................................
19. ...........................................................................
20. ...........................................................................
21. ...........................................................................
22. ...........................................................................