TINJAUAN PUSTAKA
A. Asrama Siswa
Menurut istilah asrama adalah suatu tempat penginapan yang ditujukan untuk
penghuni di setiap kamarnya dan dipimpin oleh kepala asrama.5 Alasan untuk
memilih asrama karena pihak asrama mefasilitasi bagi siswa siswi yang jauh dari
rumah, takut dengan pergaulan bebas, waktu belajar lebih intensif dilakukan
sedang menjalankan suatu tugas atau kegiatan yang sama, dengan berbagai syarat
5
Taufiqurrochman, Imam Al Jamiah Narasi Indah Perjalan Hidup dan Pemikiran Prof
Dr H Imam Suprayogo (Malang : UIN Malang Press, 2010), hal 169.
8
3. Sebagai sarana membentuk karakter pribadi siswa ataupun siswi sehingga
yang kondusif.6
mendiknas.
kini dan yang akan datang, seperti ; komputer, bahasa asing (Arab dan
6
Okto, Bonny dkk,”Redesain Asrama Mahasiswa Di Jakarta Barat” (Doctoral
dissertation, Fakultas Teknik Univesrsitas Diponegoro, 2015), hal. 8
9
Inggris), melakukan penelitian sederhana sekaligus penulisan karya tulis
ilmiah, life skill dan out bound, bela diri, serta apresiasi seni Islam.7
menyatakan bahwa sistem adalah suatu himpunan dari bagian-bagian yang saling
functions. Bentuk suatu sistem tersiri atas input, proses, output dan umpan balik.
Keempat unsur sistem tersebut berada dalam suatu organisasi, misalnya sekolah,
berikut :
apabila dirumah hanya bermain dan malas belajar, 3) kurang adanya waktu dari
7
S. Makhmudah, “Optimalisasi Program Pembelajaran Boarding School Sebagai Upaya
Pengembangan Karakter Siswa Di Smp Plus Ar-Rahmat Bojonegoro”. Kajian Moral dan
Kewarganegaraan, Vol. 2 Nomor 1, (2013), hal 5.
8
Deswary, Dwi. "Pemberdayaan Masyarakat dalam Mewujudkan Efektivitas
Penyelenggaraan Pendidikan." Perspektif Ilmu Pendidikan, Vol 15, (8 april 2007), hal 3.
9
Ahmad Salim. “Manajemen Pendidikan Karakter di Madrasah”. Tarbawi : Jurnal
Keilmuwan Manajemen Pendidikan, Vol 1 Nomor 2, (2017), hal 8.
10
orangtua untuk anaknya karena tuntutan kerja, dan 4) keinginan orangtua agar
memberikan efek positif bahwa anak-anak akan lebih banyak belajar dari pada
bermain, karena lebih banyak waktu terlibat dalam kelas yang baik untuk
produktivitas diri, siswa lebih dekat dengan guru, dan siswa juga menunjukkan
kesungguhan pengelola dalam mewujudkan sistem demikian. Hal ini tidak berarti
prasarana dan sarana tidak penting. Keberadaan prasarana dan sarana lengkap,
lebih tua, dan memberikan pemahaman tentang makna hidup.12 Sehingga, para
10
Lisnawatty Soepatty. “Pengaruh Sistem Sekolah Sehari Penuh (Full Day School)
Terhadap Prestasi Akademik Siswa Smp Jati Agung Sidoarjo” Kajian Moral dan
Kewarganegaraan Nomor 2 Volume 2 (2014) hal 2.
11
Yusuf, Y. “Model Persekolahan Dengan Sistem Full Day School Di Madrasah Aliyah
Negeri Surakarta Tahun 2017”. Research fair unisri, Nomor 2 Volume 1, (2018) hal 4.
12
Suhardi, D. “Peran SMP berbasis pesantren sebagai upaya penanaman pendidikan
karakter kepada generasi bangsa” Jurnal Pendidikan Karakter Nomor 3 Volume 2 (Oktober 2012)
hal 320.
11
menghormati, memiliki akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam, serta mampu
dengan sanksi yang konsisten. Demikian pula halnya dalam proses belajar bahasa
asing, sangat dibutuhkan pembiasaan, sehingga bahasa asing itu tidak menjadi
bahasa yang asing lagi, sehingga menjadi sesuatu yang melekat dalam tradisi
keseharian.
baik Ingris dan Arab merupakan media bahasa yang sering digunakan dalam
memahaminya agar tidak ketinggalan informasi. Pada sisi yang lain, bahasa asing
tersebut.13
13
Nur Hasan. “ Fullday School (model alternatif pembelajaran bahasa asing)” Tadris:
Jurnal Pendidikan Islam, Nomor 1 Volume 1, (2006) hal 117.
12
B. Pendidikan Karakter
kebajikan dalam diri peserta didik yang tidak harus merupakan satu program atau
dari seluruh usaha pendidikan yang tidak hanya terfokus pada pengembangan
ilmu, ketrampilan dan teknologi saja. Tetapi, juga terfokus pada pengembangan
aspek lainnya seperti kepribadian, etik (moral), dan yang lain. 14 Hidayat dan
nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif dan akhirnya ke pengalaman
nilai secara nyata. Permasalahan yang ada disatuan pendidikan perlu segera dikaji
dan dicari solusi, serta dikembangkan secara lebih operasional sehingga mudah
diimplementasikan.16
14
Syamsu, Yusuf, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta : Rajawali Press, 2013), hal. 34
15
Suhardi, Didik. "Peran SMP Berbasis Pesantren Sebagai Upaya Penanaman Pendidikan
Karakter Kepada Generasi Bangsa." Jurnal Pendidikan Karakter , Vol 2 Nomor 3 (Oktober 2012).
hal 4
16
Muslich Masnur, Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multideminsional
(Jakarta : Bumi Aksara, 2011) hal 87.
13
2. Tujuan Pendidikan Karakter
untuk membuat seseorang menjadi baik dan pintar. Dalam sejarah Islam,
(good character).17
dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak
mulia siswa meliputi utuh, terpadu dan seimbang sesuai dengan standar
berikut :
a. Utuh, yakni sempurna sebagaimana tujuan yang telah ditentukan dan tidak ada
perubahan di dalamnya.
17
Ahmad Tafsir, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2013), hal 17.
18
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta : Bumi Aksara. 2012), Hal 9.
14
Tabel 1.1 Karakter yang dikembangkan. .19
Nilai Deskripsi
dari dirinya.
Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
Demokratis Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak
19
Syamsu Yusuf, Perkembangan Peserta Didik, hal. 36
15
Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
kelompoknya.
Cinta Tanah Air Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan
bangsa.
Cinta damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain
Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang yang selalu mengerjakan tugas
16
Terkait dengan itu, pada diskusi 19 juni 2009 Dr. Soekamto
g. Membuat perbedaan.
pengembangan karakter.
20
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multideminsional,
hal 79.
17
6. Memasukkan kurikulum akademik yang bermakna, menghormati semua peserta
10. Melibatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam upaya
pembangunan karakter.
11. Mengevaluasi karakter sekolah, dengan fungsi staf sekolah sebgai pendidik
karakter dan sejauh mana siswa bertindak dengan karakter yang baik. 21
21
Wuryandani, Fathurrohman, & Ambarwati. “Implementasi Pendidikan Karakter
Kemandirian di Muhammadiyah Boarding School ” Cakrawala Pendidikan, Vol. 2, ( Juni 2016),
hal 210.
18