Anda di halaman 1dari 23

SIKAP SEORANG PERAWAT YANG ISLAMI

NAMA KELOMPOK :

1. Maria Redonna Indah (1130223013)

2. Agung Amril Ulyansyah (1130223031)

3. Mohamad Arif Luqman (1130223032)

4. Cindy Ravetawati (1130223056)

5. Karina Fajar Octavidia (1130223063)

6. Nurjanah (1130223065)
Latar Belakang

• Keperawatan Islami, bertujuan memberikan


pelayanan keperawatan melebihi harapan klien
dengan menggunakan kaidah Islam berdasar Al-
Qur’an dan Hadis dalam menerapkan ahlak pribadi
muslim, landasan kerja dan perilaku muslim serta
penampilan dan ciri khas seorang perawat muslim
(Martono,2007).
• Kepuasan kerja perawat sangat menentukan
kepuasan pasien karena perawat yang mengalami
kepuasan dalam pekerjaan akan menunjukkan
perilaku dan aktivitas yang citizenship seperti
menolong sesama pekerja, menolong pasien dan
lebih kooperatif (Moorman (1993) dalam Luthans
(1995). Pendapat ini didukung oleh Syptak,
Masrland dan Ulmer (1999) yang menyatakan
terdapat korelasi langsung antara kepuasan perawat
dengan kepuasan pasien.

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


Latar Belakang

• Asuhan Keperawatan Islami yang diberikan secara profesional oleh perawat dengan kaidah
Islam memberi kesempatan Umat Islam di negeri ini mendapatkan pelayanan atau asuhan
keperawatan berkualitas sesuai dengan keimanannya sebagai seorang muslim. Bagi perawat
muslim pemahaman dan pengamalan terhadap rukun iman dan Islam belumlah cukup
dikategorikan dalam insan yang sempurna dalam pengamalan agamanya, jika belum diikuti
oleh perbuatan yang ikhsan. Hal ini yang mendasari implementasi asuhan keperawatan Islami
selain berlandaskan pada keilmuan, karena Islam mementingkan professionalisme,
pengetahuan dan keterampilan. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan sebagai
sebuah sistem, profesi perawat dengan segala penguasaan ilmu pengetehuan, nilai iman dan
islam yang dimiliki perawat merupakan input. Pelaksanaan proses yang diiringi dengan rasa
syukur atas nikmat karunia Allah dan dimanifestasikan dalam sifat Ikhsan, yaitu rasa ikhlas
dalam bekerja sebagai ibadah dalam bentuk perilaku caring, profesional, ahlakul karimah dan
kerjasama yang baik, berdampak pada pelayanan keperawatan yang diberikan mampu
menyentuh esensi fitrah manusia. Kondisi demikian ini akan melahirkan rasa empati, pandai
bersyukur sehingga menghasilkan output kepuasan kerja perawat.

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


Pembahasan
a. Pengertian Karakteristik b. Pengertian Keperawatan Islami

Karakteristik adalah mengacu kepada Menurut keperawatan Indonesia “Keperawatan adalah suatu
karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai- bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral
nilai yang berkembang secara teratur dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat
sehingga tingkah laku menjadi lebih keperawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual
konsisten dan mudah di perhatikan (Nanda, yang komprehensif, ditunjukan kepada individu keluarga dan
masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup selurug
2013). Selain itu, menurut Caragih (2013)
proses kehidupan manusia.
karakteristik merupakan ciri atau karateristik
yang secara alamiah melekat pada diri Menurut keislaman adalah suatu Manifestasi dari ibadah yang
seseorang yang meliputi umur, jenis kelamin, berbentuk pelayanan profesional dan merupakan bagian
ras/suku, pengetahuan, agama/ kepercayaan integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada
dan sebagainya keimanan, keilmuan dan amal serta kiat keperawatan berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio- spiritual yang kompehensif,
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sehat
maupun sakit yang mencakup seluruh siklus kehidupan
manusia

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


c. Karakteristik Keperawatan Islami

implementasi nilai Islami dalam


pelayanan kesehatan mencangkup
Keperawatan Islami adalah: pelayanan
beberapa karakteristik
keperawatan sebagai bentuk ibadah
1. Profesional
berdasar Al-Quran dan Hadis untuk
2. Ramah
mencari Ridho Allah SWT, dengan
3. Amanah
karakteristik: Profesional, Ramah,
4. Istiqomah
Amanah, Istiqomah, Sabar, dan Ikhlas.
5. Sabar
6. Ikhlas

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


Implementasi nilai Islami
1. Profesional Keperawatan Islami mengutamakan bekerja dengan
cerdas dan dilandasi ilmu sesuai dengan Al Quran
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan surat Al Mujadalah:11
dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan
‫َل َلُك ْم َتَفَّس ُحوا ِفي اْلَم َج اِلِس َفاْفَس ُحوا َيْفَس ِح ُهَّللا‬D‫َي ا َأُّيَه ا اَّل ِذ يَن آَم ُن وا ِإَذ ا ِقي‬
berdasarkan ilmu yang dimilikinya dan diperoleh ‫َل اْنُش ُز وا َفاْنُش ُز وا َيْر َف ِع ُهَّللا اَّل ِذ يَن آَم ُن وا ِم ْنُك ْم َو اَّل ِذ يَن ُأوُت وا‬D‫َلُك ْم ۖ َو ِإَذ ا ِقي‬
melalui pendidikan keperawatan. Seorang perawat ‫اْلِع ْلَم َد َرَج اٍتۚ َو ُهَّللا ِبَم ا َتْع َم ُلوَن َخ ِبيٌر‬
dikatakan profesional jika memiliki ilmu
pengetahuan, keterampilan keperawatan professional Artinya :
serta memiliki sikap profesional sesuai kode etik
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan
profesi.
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis",
maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


Implementasi nilai Islami
Nilai - Nilai Islami dalam Peran dan Fungsi Perawat Profesional :

a. Peran
Peran pendidik Peran Pengelola Peran Peneliti
Peran Pelaksana
Peran ini dikenal dengan Sebagai pendidik, Dalam hal ini perawat
istilah care giver. Peran perawat berperan mempunyai peran dan Sebagai peneliti
perawat dalam mendidik individu, tanggung jawab dalam dibidang keperawatan,
memberikan asuhan keluarga, kelompok, dan mengelola pelayanan maupun perawat diharapkan
keperawatan secara pendidikan keperawatan yang mampu mengidentifikasi
masyarakat serta tenaga
berada dibawah tanggung
langsung atau tidak keperawatan atau tenaga masalah penelitian,
jawabnya sesuai dengan
langsung kepada klien kesehatan yang berada konsep manajemen menerapkan prinsip dan
sebagai individu dibawah tanggung keperawatan dalam kerangka metode penelitian serta
keluarga dan jawabnya. Peran ini dapat paradigma keperawatan. memanfaatkan hasil
masyarakat. Dalam Sebagai pengelola perawat penelitian untuk
berupa penyuluhan
berperan dalam memantau dan
melaksanakan peran ini kesehatan kepada klien meningkatkan mutu
menjamin kualitas
perawat bertindak (individu, keluarga, asuhan/pelayanan keperawatan asuhan atau pelayanan
sebagai comforter, kelompok, atau serta mengorganisasi dan dan pendidikan
protector, dan advokat, masyarakat). mengendalikan sistem keperawatan
communicator, serta pelayanan keperawatan
rehabilitator.
Implementasi Nilai Islami

Nilai - Nilai Islami dalam Peran dan Fungsi Perawat Profesional :


b. Fungsi

Fungsi Dependen Fungsi Independen Fungsi Interdependen

Perawat yang memerlukan kolaborasi


Perawat yang mandiri. Dalam hal Hubungan perawat dengan
dengan tim / anggota kesehatan lainnya ini seorang perawat bertanggung perawat lainnya, misalnya perawat
yang ada di Rumah Sakit atau Institusi jawab penuh atas kenyamanan, primer dan perawat sekunder dan
seperti dokter, apoteker dan tim kesehatan dan keselamatan pasien. ketua tim yang menginstruksikan
kesehatan lainnya, seperti termaktub Seorang perawat melakukan kepada anggota tim lainnya. Dalam
dalam al-qur’an surah Al-Hujurat ayat 13 tindakan keperawatan secara islam kita diajarkan untuk saling
‫َيا َأُّيَها الَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَناُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُأْنَثٰى َو َجَع ْلَناُك ْم‬ mandiri pada pasien. Islam sangat
‫ُش ُعوًبا َو َقَباِئَل ِلَتَع اَر ُفواۚ ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهَّللا َأْتَقاُك ْم ۚ ِإَّن‬ menghormati, menghargai satu
‫َهَّللا َع ِليٌم َخ ِبيٌر‬
menjunjung tinggi sebuah tanggung sama lain, serta bekerjasama dan
Hai manusia, sesungguhnya kami jawab dan tanggung jawab ini menjunjung tinggi profesionalisme
menciptakan kamu dari seorang laki-laki adalah sebuah amanah yang harus sesuai hadits dimana Rasulullah
dan seorang perempuan dan menjadikan dipertanggung jawabkan baik dunia bersabda “Serahkan sesuatu pada
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku- maupun akhirat. ahlinya, karena apabila sesuatu itu
suku supaya saling kenal mengenal. Sebagaimana dalam hadist yang
Sesungguhnya orang yang paling mulia
diurus oleh bukan ahlinya maka
berbunyi: “setiap kalian itu adalah tunggulah kehancurannya’, artinya
diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa diantara kamu.
pemimpin dan bertanggung jawab yang dituntut adalah
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang Ia pimpin”. (HR. profesionalisme.
lagi Maha Mengenal. Muttafaq Alaih).
Implementasi nilai Islami
2. Ramah • Kata-Kata Yang Santun Dan Lembut Pilihlah kata-
kata yang paling sopan, dengan cara paling santun
Keperawatan Islami menuntut bekerja dengan muka dalam berkomunikasi dengan pasien. Bahasanya
cerah, senyum, komunikasi yang baik, sikap yang baik dan bersih, serta disampaikan dengan cara
menyejukan. yang lembut. Sikap seperti inilah yang dicontohkan
implementasi nilai Islami oleh Rasulullah ketika berbicara dihadapan para
Ramah dan santun dalam menghadapi pasien dengan sahabatnya sehingga menimbulkan suasana
tidak membedakan kaya atau miskin, golongan muslim menyenangkan dan penuh keakraban. Selalu
atau non-muslim. Hadist riwayat Al-Tarmidzi : Menyapa dan senang mengucapkan sala. Upayakan
“Senyumu terhadap saudaramu adalah merupakan diri kita agar menjadi orang yang selalu terlebih
suatu kebajikan”. dahulu mengucapkan sapa dan salam. Sampaikan
salam dengan penuh kesungguhan, ramah dan
cerah. Jabatlah tangan pasien kita dengan penuh
kehangatan. Hati-hati jangan berlebihan sehingga
menyakitinya. Kemudian lepaslah tangan kita
ketika tangan pasien mulai melepaskannya.

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


implementasi nilai Islami
3. Amanah 4. Istiqomah
Keperawatan Islami mengembangkan sifat amanah Keperawatan Islami mengajarkan bekerja dengan
yaitu: jujur, bertangung jawab, terpercaya, menyimpan sunguh- sunguh, konsisten, komitmen tinggi, bekerja
rahasia Sabda Nabi Muhammad SAW : Bila seorang keras, ulet, tidak mengenal lelah, yang sesuai dengan
menutup rahasia/keaiban orang lain di dunia, pasti Allah salah satu sifat Rasulullah SAW.
menutup pula rahasia keaibannya di hari kiamat
‫ِإَّن اَّلِذ يَن َقاُلوا َر ُّبَنا ُهَّللا ُثَّم اْسَتَقاُم وا َفاَل َخ ْو ٌف َع َلْيِهْم َو اَل ُهْم َيْح َز ُنوَن‬
‫ِإَّن َهَّللا َيْأُم ُر ُك ْم َأْن ُتَؤ ُّد وا اَأْلَم اَناِت ِإَلٰى َأْهِلَها َو ِإَذ ا َح َك ْم ُتْم َبْيَن الَّناِس َأْن‬
‫( َتْح ُك ُم وا ِباْلَع ْد ِل ۚ ِإَّن َهَّللا ِنِعَّم ا َيِع ُظُك ْم ِبِهۗ ِإَّن َهَّللا َك اَن َسِم يًعا َبِص يًرا‬QS. ‫ُأوَٰل ِئَك َأْص َح اُب اْلَج َّنِة َخ اِلِد يَن ِفيَها َج َز اًء ِبَم ا َك اُنوا َيْع َم ُلوَن‬
An Nisa :58) (Qs Al ahqaf 13-14)
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Robb
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara beristiqomah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita, mereka
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik- itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka
Mendengar lagi Maha Melihat.” kerjakan (di dunia)”

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


implementasi nilai Islami
5. Sabar
Keperawatan Islami mengjarkan bekerja dengan ‫ا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اْسَتِع يُنوا ِبالَّصْبِر َو الَّص اَل ِةۚ ِإَّن َهَّللا َم َع الَّصاِبِريَن‬
tenang, tidak tergesa-gesa tetapi cepat dan tepat, tetap
sabar,terus berupaya sampai saat tawakal, sabar tidak
berarti lamban, Innallaaha ma’ashobiriin (Al-Baqarah :153)
( Sesungguhnya Allah menyukai orang yang sabar ).
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah
Sabar dan Tak Lekas Marah Bila seorang perawat sabar dan shalat sebagai penolongmu sesungguhnya
sedang kesal, waspadalah, karena kemarahan dan Allah besrta orang-orang yang sabar”.
kekesalan yang tidak terkendali biasanya
menghasilkan kata dan prilaku yang keji, yang akan
melukai orang lain. Hal itu bisa membuat pasien
merasa takut dan disa berakibat patal bagi
penyakitnya. Kita harus senantiasa bersabar dan
menyayangi pasien seperti keluarga sendiri. Penyabar
dan pemaaf adalah salah satu dari budi pekerti yang
luhur, yang sangat penting dipelihara.

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


implementasi nilai Islami
6. Ikhlas Hindari Penghinaan Terhadap Pasien Segala sesuatu
yang bersifat merendahkan, mengejek, menghina
Ikhlas disini dalam artian sikap yang murni, semata- dalam bentuk apapun terhadap seseorang, baik
mata demi memperoleh ridhla dan perkenan Allah tentang postur tubuhnya, keadaan penyakitnya,
dalam proses keperawatannya. Bekerja harus ikhlas, kepribadiannya, keadaan sosial dan sebagainya.
jangan terpaksa, Al ‘amalu bin niyah ( Setiap Sedikitpun jangan pernah kita lakukan kalau kita
pekerjaan dinilai sesuai niatnya). Bekerja dengan niat sebagai seorang perawat. Akibat perbuatan itu akan
ikhlas akan mendapatkkan pahala dan bila tidak muncul perasaan sakit hati atau sampai bisa
ikhlas tidak berpahala. Allah menerangkan dalam QS mendendam. Tolonglah pasien dengan ikhlas karena
Al Bayyinah :5 diahadapan Allah manusia adalah sama.
‫َو َم ا ُأِمُروا ِإاَّل ِلَي ْع ُبُد وا َهَّللا ُم ْخ ِلِص يَن َلُه الِّد يَن ُح َنَفاَء َو ُيِقيُموا الَّص اَل َة‬
‫َو ُيْؤ ُتوا الَّز َك اَةۚ َو َٰذ ِلَك ِديُن اْلَقِّي َم ِة‬
Artinya : “ Dan tidaklah mereka disuruh, kecuali
supaya menyembah Allah dengan mengiklhaskan
ketaatan kepadaNya dalam menjalankan Agama
dengan lurus

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


Ciri Khas Perawat Islami yang Profesional

Perawat sebagai profesional yang Islami direfleksikan melalui : penampilan fisik, sikap yang agamis, psikomotor, pengetahuan,
kemampuan berkomunikasi, pengambilan keputusan, kesejawatan yang dapat bekerja sama dengan harmonis

Berikut adalah ciri khas dari seorang perawat, yaitu


2. Berinteraksi sesama muslim
1. Berpakaian bagi wanita
a) Memberi bantuan memenuhi kebutuhan
a) Seragam menutupi seluruh badan selain wajah
dasarnya
dan kedua telapak tangan
b) Tidak ketat sehingga masih menampakan b) Menyebarkan salam
bentuk tubuh yang ditutupinya
c) Menjenguknya jika ia sakit
c) Tidak tipis temaram sehingga warna kulit
masih bisa dilihat d) Menjawabnya jika ia bersin
d) Tidak menyerupai laki-laki
e) Mengunjunginya karena Allah
e) Tidak berwarna mencolok sehingga menarik
perhatian orang f) Memenuhi undangannya

f) Dipakai bukan dengan maksud g) Tidak menyebut aib dan mengunjingnya,


memamerkannya
secara terang atau sembunyi
Ciri Khas Perawat Islami yang Profesional

Lanjutan…. 3. Berinteraksi sesama non


2. Berinteraksi sesama muslim muslim
a) Berbuat adil dan baik pada orang non muslim
h) Berbaik sangka kepadanya
b) Boleh membantu orang non muslim yang
i) Tidak boleh memata-matai dan mengawasnya,
menderita
baik dengan mata maupun telinga
c) Jangan menghina orang non muslim
j) Tidak membocorkan rahasianya
d) Wanita Islam dilarang menikah dengan laki-
k) Menampakan perhatian dan kasih sayang
laki non muslim
kepadanya
e) Tidak boleh memberi salam kepada orang
l) Tidak menghibahnya dan membelanya jika
non muslim
ada seseorang yang menghibahnya
f) Apabila orang non muslim itu memberi
m) memaafkan kesalahannya
salam maka jawablah hanya dengan ucapan
n) Mendo’akannya dari tempat yang jauh
Wa’alaikumsalam
Ciri Khas Perawat Islami yang Profesional

4. Hijab

a) Perawat wanita memberikan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien wanita

b) Perawat wanita boleh memberikan asuhan keparawatan secara langsung pada pasien laki-laki dalam
konsisi khusus atau kegawatdaruratan ketika tidak ada lagi perawta laki-laki yang memungkinkan
untuk memberikan bantuan

c) Perawat laki-laki memberikan asuhan keparawatan secara lagsung kepada pasien laki-laki

d) Perawat laki-laki memberikan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien wanita dalam kondisi
khusus atau kegawatdaruratan ketika tidak ada lagi perawat wanita yang memungkinkan untuk
memberikan bantuan

e) Perawat memisahkan penempatan ruang perawatan antara pasien wanita dengan pasien laki-laki
dewasa, kecuali pasien anak-anak usia 0-7 tahun
Landasan Kerja dan Perilaku Perawat

1. Iman-Islam-Ihsan 2. Taqwa

a) Percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,


a) Bekerja dengan profesional melaksanakan perintah Allah
para rasul-Nya, hari kebangkitan dan qadha (peraturan) dan
dan menjauhi larangan-Nya
qadar atau kuasa-Nya.

b) Mempresentasikan keimanan dengan amal shaleh sesuai dengan


b) Bekerja dengan senantiasa mengendalikan dorongan

syariat Islam emosi dan penguasaan kecenderungan hawa nafsunya


dengan memenuhi dorongan itu dalam batas yang
c) Bekerja dengan konsep iman dan menggunakan prinsip ihsan
diperkenankan oleh ajaran agama
sebagai fungsi control mandiri atas prestasi kinerja yang
dipercayainya sebagai representasi dari iman c) Berkerja dengan melakukan tidakan yang baik, misalnya
berlaku benar, memegang amanah, adil, dapat dipercaya,
d) Mendirikan dan menjaga shalatnya dan shalat kliennya dalam
kondisi apapun sesuai syariah dapat menyesuaikan diri dan bergaul dengan orang lain,
serta menghindari permusuhan dan kezaliman.

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


Landasan Kerja dan Perilaku Perawat

3. ILMU(Profesionalisme)

a) Berupaya menerapkan konsep, teori dan prinsip dalam keilmuan yang terkait dalam asuhan keperawatan dnegan
mengutamakan pedoman pada Al- Qur’an dan Hadits

b) Melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan Islami melalui kegiatan-kegiatan pengkajian yang
berdasarkan bukti (evidence-based Healthcare)

c) Mempertanggungjawabkan atas segala tindakan dan perbuatan berdasarkan bukti (evidence-based Healthcare)

d) Berlaku jujur, Ikhlas dalam memberikan pertolongan kepada pasien baik secara individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat dan semata-mata mengharapkan ridho Allah

e) Bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan menyelesaikan
masalah pelayanan kesehatan yang berorientasi pada asuhan keperawatan yang berdasarkan bukti(evidence-based
Healthcare)

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


Perawatan spiritual dalam perspektif islam
• Menurut Lestari (2015) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses bagaimana seseorang bersikap yaitu
pengalaman pribadi merupakan hal-hal yang pernah dialami dan dilakukan oleh individu melalui perubahan pengetahuan
dan pola pikir yang ada, pengaruh orang lain juga dianggap penting yang dapat mempengaruhi bagaimana individu
mengambil sikap terhadap situasi yang ditemuinya, pengaruh kebudayaan yakni bagaimana proses pembentukan sikap
pada diri individu, semasa kecil hingga dewasa dan terkait dengan norma-norma di masyarakat, pengaruh media massa
juga mempengaruhi sikap seseorang karena mengandung berbagai sugesti yang membuat individu cenderung ikut
melakukan hal-hal yang dianggap pantas, dan pengaruh emosional personal dapat mempengaruhi sikap seseorang yaitu
dalam kondisi emosional tidak stabil seseorang cenderung dapat melanggar semua norma-norma serta aturan yang
dianutnya, termasuk dengan sikap yang dimilikinya.
• Pada tahap implementasi, perawat menerapkan rencana intervensi dengan melakukan prinsip-prinsip kegiatan asuhan
keperawatan yang meliputi pemeriksaan keyakinan spiritual, fokuskan perhatian pada persepsi pasien terhadap kebutuhan
spiritualnya, jangan beranggapan pasien tidak mempunyai kebutuhan spiritual, mengetahui pesan non-verbal tentang
kebutuhan spiritual pasien, berespon secara singkat, spesifik, dan aktual, mendengarkan secara aktif dan menunjukkan
empati terhadap masalah pasien, membantu memfasilitasi pasien agar dapat memenuhi kewajiban agama, serta
memberitahu pelayanan spiritual yang tersedia di rumah sakit (Hawari, 2002 dalam jurnal of nursing 2019). Perawat juga
berperan sebagai comunicator dalam memberikan implementasi. Asuhan keperawatan spiritual dengan melakukan
aktivitas seperti memberi semangat untuk menggunakan sumber-sumber spiritual jika diperlukan, menyediakan artikel
tentang spiritual pilihan pasien, menetapkan penasihat spiritual piihan pasien, mampu mendengar perasaan pasien dan
menjadi media komunikasi pasien dalam berdo’a dan ritual keagamaan lainnya (Bulechek et al., 2013 dalam jurnal of
nursing 2019).

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


Pendekatan holistik dalam asuhan keperawatan
• Asuhan keperawatan islam adalah perwujudan ibadah yang berbentuk layanan professional dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari pelayanan kesehatan yang didasari pada keilmuan, keimanan, dan amal yang bersumber pada al qur’an dan
al hadist (Saharudin et,al 2018). Profesi perawat adalah bagian dari tim kesehatan. Perawat bertanggung jawab membantu
pasien sebagai individu, keluarga maupun masyarakat dalam kondisi sehat ataupun sakit. Tujuan asuhan keperawatan
adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien,mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal, dan menyelesaikan
masalah keperawatan pasien. Penilaian dalam kebutuhan spiritual orang yang sakit dan beberapa kasus praktek perawatann
spiritual telah diakui sebagai kegiatan yang sah hubungannya dalam domain keperawatan. Perawatan spiritual telah lama
diakui sebagai komponen penting dalam memberikan asuhan keperawatan holistik kepada pasien. Komunikasi yang baik
dengan dialog terbuka adalah kunci untuk memberikan perawatan budaya yang sensitif dan jika memungkinkan, pelayanan
kesehatan harus diberikan oleh orang-orang dengan jenis kelamin yang sama dengan pasien dengan tujuan utama menjaga
kesopanan dan privasi. Hal terpenting juga dalam pemberian perawatan spiritual terlebih dahulu seorang perawat merasa
nyaman dengan topik spiritual dan selanjutnya mengembangkan hubungan saling percaya dengan pasien.(Dewi dan
Anugrah, 2019)
• Hal lain yang atas sikap seorang perawat terhadap perawatan spiritual disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah
faktor keagamaan yang tidak terorganisir dan tingkat kenyamanan perawat saat memberikan perawatan spiritual. Demikian
juga yang disampaikan oleh Susan,Peter & Britt (2002) bahwa mayoritas perawat memiliki keterbatasan pengetahuan
teoritis tentang definisi keperawatan spiritual. Dimana mereka juga memiliki beberapa kesulitan membedakan antara
perawatan spiritual dan psikososial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada kemauan perawat untuk memperhatikan
kebutuhan spiritual, namun perawat masih mengalami kesulitan mendefinisikan apa yang termasuk dalam perawatan
tersebut. Rekomendasi penelitian menyarankan, lebih banyak untuk memperdalam pengetahuan perawat tentang
keperawatan spiritual.

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


Pendekatan holistik dalam asuhan
keperawatan
• Asuhan keperawatan yang Islami merupakan rangkaian dari praktik
keperawatan kepada pasien tanpa meninggalkan aspek aspek Islam
didalamnya. Pemberian asuhan keperawatan dalam prespektif islam
dapat di berikan dengan lima aspek yaitu fisik, etika, moral, spiritual,
dan intelektual manusia. Dalam pemberian tindakan, perawat juga
harus memiliki rasa kepedulian agar dapat melaksanakan dan
mempertahankan 5 aspek tersebut. Kepedulian dapat dituntukkan
oleh niat, empati, kasih sayang, kehadiran otentik, ketersediaan, dan
komunikasi (Ismail,Hatthakit & Chinawong, 2015).

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


Pendekatan holistik dalam asuhan
keperawatan
Falsafah keperawatan menjadi ruh bagi perawat Ketika memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Falsafah
tersebut terdiri dari :

1) Meyakini manusia sebagai individu yang memiliki kebutuhan bio, psiko, sosio spiritual yang unik.

2) Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan meningkatkan derajat Kesehatan yang optimal

3) Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha Bersama dari semua anggota tim keshatan dan
pasien/keluarga

4) Dalam melakukan asuhan keperawtan, perawat menggunakan proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan
Kesehatan pasien

5) Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat, memiliki wewenang dalam melakukan asuhan keperawatan
secara utuh berdasarkan standart asuhan keperawatan.

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Keperawatan


Kesimpulan

Keperawatan Islami adalah: pelayanan keperawatan sebagai bentuk ibadah berdasar Al-Quran dan Hadis
untuk mencari Ridho Allah SWT, dengan karakteristik dan akhlak seorang perawat menurut agama Islam
itu harus : Profesional, ramah, amanah, istiqomah, sabar, ikhlas dan penampilan yang menyenangkan dan
menutupi aurat.

Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan keperawatan
professional serta memiliki sikap profesional sesuai kode etik profesi dan sesuai dengan ajaran agama
Islam. Peran perawat itu sangat penting dalam keadaan apapun juga kita sebagai seorang perawat harus
siap menolong dengan ikhlas walaupun dalam keadaan sakaratul maut sekalipun dan janganlah kita takut.
Sebagai seorang perawat yang profeional kita harus mengikuti delapan etos kerja

Anda mungkin juga menyukai