PENDAHULUAN
1
Kondisi tersebut mengakibatkan kepuasan kerja perawat masih kurang,
sedangkan kepuasan kerja yang dirasakan perawat, diharapkan berdampak
terhadap kualitas kinerja pelayanan keperawatan. Ketidakpuasan kerja perawat
tersebut berkaitan dengan faktor kebijakan dan imbalan (Dewi Basmala,2004).
Perusahaan jasa seperti rumah sakit peran sumber daya manusia sangat diperlukan
karena ia berhubungan langsung dengan kepuasan yang akan dirasakan pasien
rumah sakit tersebut (Novadilastri, 2004) dan (Fatati, 2005).
2
Asuhan Keperawatan Islami yang diberikan secara profesional oleh
perawat dengan kaidah Islam memberi kesempatan Umat Islam di negeri ini
mendapatkan pelayanan atau asuhan keperawatan berkualitas sesuai dengan
keimanannya sebagai seorang muslim. Bagi perawat muslim pemahaman dan
pengamalan terhadap rukun iman dan Islam belumlah cukup dikategorikan dalam
insan yang sempurna dalam pengamalan agamanya, jika belum diikuti oleh
perbuatan yang ikhsan. Hal ini yang mendasari implementasi asuhan keperawatan
Islami selain berlandaskan pada keilmuan, karena Islam mementingkan
professionalisme, pengetahuan dan keterampilan. Perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan sebagai sebuah sistem, profesi perawat dengan segala
penguasaan ilmu pengetehuan, nilai iman dan islam yang dimiliki perawat
merupakan input. Pelaksanaan proses yang diiringi dengan rasa syukur atas
nikmat karunia Allah dan dimanifestasikan dalam sifat Ikhsan, yaitu rasa ikhlas
dalam bekerja sebagai ibadah dalam bentuk perilaku caring, profesional, ahlakul
karimah dan kerjasama yang baik, berdampak pada pelayanan keperawatan yang
diberikan mampu menyentuh esensi fitrah manusia. Kondisi demikian ini akan
melahirkan rasa empati, pandai bersyukur sehingga menghasilkan output
kepuasan kerja perawat.
3
2. Untuk mengetahui pengertian keperawatan Islami.
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1 Pengertian Karakteristik
5
dengan karakteristik: Profesional, Ramah, Amanah, Istiqomah, Sabar, dan
Ikhlas.
a. Profesional
a) Peran Pelaksana
6
mengajarkan bagaimana umat manusia dapat menolong
terhadap sesamanya, pertolongan itu diberikan secara
tulus ikhlas dan holistic, sehingga kita dapat merasakan
apa yang klien kita rasakan.
7
b) Peran Sebagai Pendidik (Health Educator)
8
3. Penemuan dan penafsiran fakta baru.
4. Pengujian teori berdasarkan kondisi atau fakta baru.
5. Perumusan teori baru.
a) Fungsi Dependen
b) Fungsi Independen
c) Fungsi Interdependen
9
Hubungan perawat dengan perawat lainnya, misalnya
perawat primer dan perawat sekunder dan ketua tim yang
menginstruksikan kepada anggota tim lainnya. Dalam
islam kita diajarkan untuk saling menghormati, menghargai
satu sama lain, serta bekerjasama dan menjunjung tinggi
profesionalisme sesuai hadits dimana Rasulullah bersabda
“Serahkan sesuatu pada ahlinya, karena apabila sesuatu itu
diurus oleh bukan ahlinya maka tunggulah
kehancurannya’, artinya yang dituntut adalah
profesionalisme.
b. Ramah
5
lemah/miskin
10
Ramah dan santun dalam menghadapi pasien dengan tidak
membedakan kaya atau miskin, golongan muslim atau non-
muslim. Hadist riwayat Al-Tarmidzi :
11
Senang Mengucapkan Salam Upayakan diri kita agar menjadi
orang yang selalu terlebih dahulu mengucapkan sapa dan
salam. Sampaikan salam dengan penuh kesungguhan, rama dan
cerah. Jabatlah tangan pasien kita dengan penuh kehangatan.
Hati-hati jangan berlebihan sehingga menyakitinya. Kemudian
lepaslah tangan kita ketika tangan pasien mulai melepaskannya.
c. Amanah
d. Istiqomah
12
mengenal lelah, yang sesuai dengan salah satu sifat Rasulullah
SAW.(Qs Al ahqaf 13-14)
e. Sabar
13
Sabar dan Tak Lekas Marah Bila seorang perawat sedang kesal,
waspadalah, karena kemarahan dan kekesalan yang tidak
terkendali biasanya menghasilkan kata dan prilaku yang keji,
yang akan melukai orang lain. Hal itu bisa membuat pasien
merasa takut dan disa berakibat patal bagi penya kitnya. Kita
harus senantiasa bersabar dan menyayangi pasien seperti
keluarga sendiri. Penyabar dan pemaaf adalah salah satu dari
budi pekerti yang luhur, yang sangat penting dipelihara.
QS.Asy-Syura, : 43
f. Ikhlas
14
tidak ikhlas tidak berpahala. Allah menerangkan dalam QS Al
Bayyinah :5
15
sebagai seorang perawat. Akibat perbuatan itu akan muncul
perasaan sakit hati atau sampai bisa mendendam. Tolonglah
pasien dengan ikhlas karena diahadapan Allah manusia adalah
sama.
16
b) Menyebarkan salam
c) Menjenguknya jika ia sakit
d) Menjawabnya jika ia bersin
e) Mengunjunginya karena Allah
f) Memenuhi undangannya
g) Tidak menyebut aib dan mengunjingnya, secara terang atau
sembunyi
h) Berbaik sangka kepadanya
i) Tidak boleh memata-matai dan mengawasnya, baik dengan
mata maupun telinga
j) Tidak membocorkan rahasianya
k) Menampakan perhatian dan kasih sayang kepadanya
l) Tidak menghibahnya dan membelanya jika ada seseorang
yang menghibahnya
m) Memaafkan kesalahannya
n) Mendo’akannya dari tempat yang jauh
4. Hijab
17
b) Perawat wanita boleh memberikan asuhan keparawatan secara
langsung pada pasien laki-laki dalam konsisi khusus atau
kegawatdaruratan ketika tidak ada lagi perawta laki-laki yang
memungkinkan untuk memberikan bantuan
c) Perawat laki-laki memberikan asuhan keparawatan secara
lagsung kepada pasien laki-laki
d) Perawat laki-laki memberikan asuhan keperawatan secara
langsung pada pasien wanita dalam kondisi khusus atau
kegawatdaruratan ketika tidak ada lagi perawat wanita yang
memungkinkan untuk memberikan bantuan
e) Perawat memisahkan penempatan ruang perawatan antara
pasien wanita dengan pasien laki-laki dewasa, kecuali pasien
anak-anak usia 0-7 tahun
1. Iman-Islam-Ihsan
2. Taqwa
18
b) Bekerja dengan senantiasa mengendalikan dorongan emosi dan
penguasaan kecenderungan hawa nafsunya dengan memenuhi
dorongan itu dalam batas yang diperkenankan oleh ajaran agama
c) Berkerja dengan melakukan tidakan yang baik, misalnya berlaku
benar, memegang amanah, adil, dapat dipercaya, dapat
menyesuaikan diri dan bergaul dengan orang lain, serta
menghindari permusuhan dan kezaliman.
3. Ilmu (Profesionalisme)
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
20
Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu
pengetahuan, keterampilan keperawatan professional serta memiliki sikap
profesional sesuai kode etik profesi dan sesuai dengan ajaran agama Islam.
Peran perawat itu sangat penting dalam keadaan apapun juga kita sebagai
seorang perawat harus siap menolong dengan ikhlas walaupun dalam
keadaan sakaratul maut sekalipun dan janganlah kita takut. Sebagai
seorang perawat yang profeional kita harus mengikuti delapan etos kerja
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
21
Sudalhar. Keperawatan Islami, Tuban : CV Duta Ilmu Indonesia
Martono,2007
Ridwan, 2010
Nanda, 2013
22