Anda di halaman 1dari 7

RESENSI BUKU OLEH :IMEL PANGGABEAN (2314201012)

Identifikasi Buku/Ulasan Buku :


Judul : Kepo Bayi Tabung A-Z Faktor Keberhasilan dan Risikonya
Penulis : Prof. DR. dr. Budi Wiweko, SpOG (K), MPH
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tahun : 2022
Tebal : 128 halaman 21 × 14 cm
Bahasa : Bahasa Indonesia
Sampul : Hady

1. Orientasi:
Hampir setiap pasangan menikah akan mendambakan buah hati di tengah-tengah
mereka. Namun, pada kenyataannya tidak semua pasangan dapat mempunyai keturunan,
karena mengalami gangguan reproduksi. Kondisi ini kita kenal sebagai infertilitas atau
gangguan kesuburan.
Gangguan kesuburan merupakan ketidakmampuan satu pasangan untuk mendapatkan
buah hati setelah 12 bulan menikah dan melakukan hubungan seksual secara teratur, tanpa
kontrasepsi. Rata-rata dari 100 pasangan menikah, dalam rentang 1 tahun setelah menikah
sebanyak 85% berhasil hamil, dan sisanya sebesar 15% terkendala untuk memiliki
keturunan. Pria juga menentukan 35% keberhasilan kehamilan melalui aktivitas spermanya.
Sperma yang baik meliputi jumlah, pergerakan, bentuk, dan materi genetiknya sangat
mudah terganggu. Bayi tabung dapat merupakan pilihan pertama maupun terakhir pada
kasus-kasus pasangan yang mendambakan keturunan.
Pada tindakan bayi tabung, dilakukan pertemuan sel telur dan sperma, yang di lanjutkan
dengan mengembangkan embrio di luar tubuh. Proses bayi tabung memerlukan obat untuk
membesarkan sel telur, dilanjutkan dengan petik sel telur yang dibutuhkan untuk dilakukan
pembuahan. Proses bayi tabung ini membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari sebelum
transfer embrio ke dalam rahim bisa dilakukan.

2. Tafsiran :
Bab 1 : Apa itu bayi tabung ?
Bayi tabung melibatkan proses intervensi yang panjang. Sebelum diputuskan bisa atau
tidak hanya mengikuti prosedur bayi tabung, harus dicari penyebab gangguan kesuburan
dan pasangan harus memenuhi syarat untuk menjalani prosedur. Faktor yang dapat dihindari
dan sangat mempengaruhi kesuburan adalah usia. Berbagai pertimbangan diantaranya
sistem reproduksi, efektivitas, manusia pasien akan menentukan perlu tidaknya teknologi
bayi tabung.
Teknologi bayi tabung tidak memberikan suatu kepastian akan kehamilan, tetapi menjadi
terapi medis yang memberikan harapan terbesar bagi pasangan suami istri yang
mendambakan keturunan. Angka keberhasilan bayi tabung dapat mencapai 50 sampai 60%,
merupakan harapan yang tertinggi dibandingkan upaya terapi gangguan kesuburan lainnya.

Bab 2 : Bagaimana sejarahnya ?


Bayi tabung pertama kali dipelopori oleh ilmuwan Inggris bernama Robert g edwards dan
dokter ahli bedah kandungan bernama Patrick steptoe.
Louise joy brown yang lahir pada 25 Juli 1978 adalah bayi tabung pertama di dunia.
Sebelum melahirkan Louise dengan bantuan operasi Caesar, sang ibu, lesley brown,
menderita gangguan kesuburan akibat saluran tuba yang tersumbat.
Bayi tabung pertama di Indonesia mencatat sejarah ketika Nugroho karianto dilahirkan di
RSAB Harapan Kita. Jakarta, pada tahun 1988 atas jasa dokter Sudraji sumapraja. Pada
awalnya bayi tabung memunculkan kontroversi, mengingat saat itu bayi tabung dianggap hal
tabu. Sekarang bayi tabung menjadi tindakan medis yang diizinkan dan banyak dilakukan.
Ratusan ribu anak berhasil dilahirkan dengan bantuan prosedur bayi tabung.

Bab 3 : Bagaimana prosesnya ?


Program bayi tabung membutuhkan komunikasi dan kerjasama yang baik antara dokter
dan pasangan suami istri yang ingin mengalami program.
Pelaksanaan bayi tabung dimulai dari pemeriksaan menyeluruh pasangan (USG, hormon,
saluran telur, dan analisa sperma), penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur,
penyuntikan obat penekanan hormon, pengambilan sel telur, fertilisasi (pembuahan),
pengembangan embrio, penanaman embrio, dan evaluasi pelaksanaan bayi tabung.

Bab 4 : kapan sebaiknya mengikuti program bayi tabung ?


Infertilitas dapat terjadi akibat gangguan pada wanita, pria, atau keduanya dan infertilitas
yang tidak diketahui penyebabnya (unknown infertility). Prosedur bayi tabung dilakukan
setelah metode lain, seperti pemberian obat-obatan penyubur kandungan dan inseminasi
buatan, tidak membutuhkan hasil. Tetapi, ada beberapa kondisi yang bisa langsung dirujuk
untuk menjalani program bayi tabung. keberhasilan program bayi tabung sangat berkaitan
erat dengan usia wanita, berat badan, dan gaya hidup.
Gangguan yang menyebabkan wanita sulit hamil antara lain : sumbatan saluran indung
telur, endometriosis, gangguan menstruasi, kelainan pada mulut rahim, perletakan organ
panggul. Gangguan yang menyebabkan infertilitas pada pria antara lain kelainan sel sperma,
berkurangnya jumlah sperma, dan sel sperma tidak mampu mencapai sel telur. Secara
umum, infertilitas pria dapat disebabkan oleh kelainan langsung pada fungsi testis,
hipogonadisme, penyakit sistemik, gangguan ereksi dan ejakulasi, serta obstruksi saluran
sperma.

Bab 5 : faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan ?


Usia reproduksi berdampak signifikan terhadap kualitas telur dan embrio, dan berkorelasi
negatif dengan hasil IVF. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dari program IVF antara lain
kualitas sel telur dan embrio, protokol stimulasi dan waktu ovulasi, reseptivitas
endometrium (implantasi), transfer embrio dan faktor sperma. Lapisan endometrium yang
tipis (kurang dari 8 mm) dapat memperkecil tingkat keberhasilan IVF.

Bab 6 : apa langkah pertama yang harus dilakukan ?


Sebelum mengikuti program bayi tabung sangatlah penting untuk mempersiapkan diri
secara fisik dan mental sekurangnya 3 bulan sebelum menjalani program. Menjalankan pola
hidup sehat sangat dianjurkan untuk memperbesar peluang keberhasilan program, antara
lain tidak merokok, tidak beralkohol, menjaga berat badan ideal, dan olahraga dengan
intensitas tidak terlalu berat. Tidur yang cukup juga penting. Pola tidur antara 7 sampai 9 jam
setiap malam disarankan untuk mempersiapkan program bayi tabung. Selain kesiapan
finansial juga diperlukan kesiapan mental. Konseling akan sangat membantu pasangan
dalam memahami dan mengatasi akibat dan implikasi dari setiap tindakan dalam proses
yang mereka ikuti.

Bab 7 : Bagaimana biayanya ?


Program bayi tabung melibatkan komitmen fisik, finansial dan emosional yang signifikan
dari setiap pasangan. Kesiapan finansial harus benar-benar terpenuhi sebelum mengikuti
program. Tahapan panjang mulai dari stimulasi ovarium, petik sel telur, pengembangan
embrio, penanaman embrio membutuhkan obat-obatan dan tindakan yang berbiaya tinggi.
Apabila terjadi masalah dengan sperma, juga membutuhkan tindakan dan operasi jika
diperlukan. Dalam beberapa kasus juga dapat terjadi komplikasi, sehingga akan
memunculkan biaya tambahan.

Bab 8 : bisakah mendapatkan anak kembar ?


Peluang kehamilan kembar dalam program bayi tabung sekitar 20 sampai 40%. Gamelan
kembar atau multipel mendatangkan risiko, antara lain: peluang kelahiran bayi prematur
relatif tinggi, fungsi plasenta menjadi abnormal, berat bayi kembar Anda sehingga berisi
petinggi mengalami komplikasi dan kematian. Sindrom transfusi kembar bisa mengancam
jiwa pada kembar identik. Selain itu, ibu bisa mengalami preeklamsia yang bisa
membahayakan jiwa. Meski jarang terjadi, sekitar 20% kehamilan triplet akan menghasilkan
setidaknya satu anak dengan komplikasi jangka panjang.

Bab 9 : Bagaimana persiapan sebelum mengikuti program?


Minimal persiapan sebelum memulai program bayi tabung adalah 60 hari. Masalah gaya
hidup yang harus diperbaiki sebelum menjalani program bayi tabung, diantaranya:
mempertahankan berat badan ideal, mengkonsumsi makanan kaya nutrisi, tinggi protein
dan rendah lemak. Obat-obatan termasuk suplemen yang dijual bebas harus ditinjau
kembali karena beberapa mungkin memiliki efek merugikan. Rokok, alkohol dan kafein dapat
menurunkan peluang keberhasilan program bayi tabung. Konsumsi vitamin: asam sulfat dan
vitamin D sangat dianjurkan.
Pemeriksaan secara menyeluruh meliputi pengujian cadangan ovarium, kelainan rongga
rahim, hidrosalping, tube berair atau tersumbat perlu dilakukan. Pemeriksaan lengkap dan
pap smear dapat mengidentifikasi masalah yang harus ditangani sebelum kehamilan. Ketika
teridentifikasi adanya kelainan air mani, konsultasi dengan spesialis infertilitas pria dapat
menentukan masalah kesehatan yang mendasari dan apakah masalah tersebut bisa
diperbaiki.

Bab 10 : apakah akupuntur bermanfaat sebelum mengikuti program ?


Akupuntur terbukti menurunkan kejadian stres pasangan yang sedang ikut program bayi
tabung. Akupuntur adalah pengobatan yang tergolong tidak mahal dan bermanfaat bagi
banyak pasangan infertil karena dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke rahim dan
indung telur.
Menurut beberapa penelitian, wanita yang melakukan sesi akupuntur memiliki
kemungkinan dua kali lebih besar untuk memiliki bayi dibandingkan wanita yang hanya
melakukan IVF saja. Protokol akupuntur yang sering dilakukan adalah protokol Paulus.

Bab 11 : proses manakah yang berpotensi menimbulkan stres ?


Pasangan yang menjalani program Fertilisasi In Vitro (IVF) bayi tabung rawan mengalami
stres secara psikologis dan emosional sebelum selama dan atau setelah perawatan. Stres
psikologis menyebabkan kondisi hiperkortisolemia. Konsentrasi kortisol yang tinggi pada
keadaan stres bisa mengganggu perkembangan sel telur dan implantasi (penanaman)
embrio.
Waktu sangat berpotensi menimbulkan stres pada wanita adalah pada saat pengambilan
oosit (sel telur) dan tepat sebelum tes kehamilan. Level stres saat penanaman embrio lebih
rendah daripada prosedur lainnya. Pasangan yang gagal hamil dinilai memiliki emosi yang
lebih buruk, sedangkan mereka yang berhasil hamil dinilai memiliki emosi lebih baik bahkan
sebelum program bayi tabung dimulai. Para wanita tampaknya memiliki reaksi emosional
yang lebih kuat daripada pasangan mereka.

Bab 12 : seberapa besar peluang keberhasilannya ?


Berdasarkan data perfitri registry 2017, program IVF memiliki tingkat keberhasilan
mencapai 29%. Hal ini sesuai data internasional dengan rata-rata keberhasilan pregnancy
rate sebesar 25 sampai 30%. Faktor yang berperan penting dalam keberhasilan program IVF
adalah usia. Tingkat keberhasilan bisa mencapai 40% apabila dilakukan pada calon ibu di
bawah usia 35 tahun. Hasil studi kohort menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan pada
seluruh siklus IVF/transfer embrio adalah 20,6%. Usia rata-rata kasus adalah 32 tahun dan
indeks massa tubuh rata-rata adalah 20 kg/m².
Penting untuk memahami definisi tingkat kehamilan dan angka kelahiran hidup.
Kehamilan tidak selalu menghasilkan kelahiran hidup, karena ada kemungkinan kehamilan
klinis dapat berhenti berkembang setelahnya. Kegagalan selama menjalani program bayi
tabung bisa terjadi secara berulang. Studi menunjukkan peluang untuk hamil dalam siklus
IVF berturut-turut maksimal 4 siklus. Dokter dapat membantu pasangan untuk memutuskan
kapan harus menghentikan pengobatan dan mendiskusikan pilihan lain seperti menerima
donor telur atau sperma.

Bab 13 : perlukah pasien “bed rest” ?


Istirahat di tempat tidur selama beberapa jam segera setelah transfer embrio banyak
dipraktikkan secara luas di beberapa klinik bayi tabung, sekalipun belum ada bukti ilmiahnya.
Studi terbaru Neena malhotra dkk menunjukkan bahwa angka kehamilan sebanding pada
kedua kelompok, tetapi terlihat jumlah absolut lebih tinggi pada kelompok yang tidak
istirahat sesaat setelah transfer embrio. Angka kelahiran hidup 6,4% lebih besar dan tingkat
implantasi 1,2% lebih besar dan angka kehamilan klinis juga 5,4% lebih besar pada pasien
yang tidak bed rest setelah transfer embrio.

Bab 14 : perlukah pembiusan saat petik telur ?


Ovum pick up (OPU) atau petik sel telur dilakukan 34-38 jam setelah obat pematangan sel
telur disuntikkan. Tindakan anestesi diperlukan saat proses petik telur agar pasien tidak
merasa kesakitan saat tindakan dilakukan. Sebelum tindakan petik telur, pasien diharuskan
puasa selama 6 sampai 8 jam. Tindakan OPU biasanya memakan waktu sekitar 15 sampai 30
menit, tergantung dari jumlah sel telur dan kesulitan posisi dari induk telur. Setelah tindakan
OPU, pasien diobservasi selama kurang lebih 2-3 jam sebelum diizinkan pulang setelah tidak
ada keluhan.
Bab 15 : berapa lama embrio bisa disimpan ?
Embrio berkualitas baik yang tersisa setelah transfer embrio bisa dibekukan untuk
digunakan pada masa mendatang, yang dapat dibekukan pada berbagai tahap
perkembangannya.
Standar masa penyimpanan embrio biasanya 10 tahun meskipun wanita dalam keadaan
tertentu dapat menyimpan embrionya sampai 55 tahun.
Penyimpanan baku paling sering dilakukan pada wanita yang hendak menjalani
perawatan atau prosedur yang mungkin berdampak pada kesuburannya di masa mendatang,
misalnya kemoterapi untuk kanker.

Bab 16 : dapatkah memilih embrio normal ?


Seiring kian canggihnya teknologi bayi tabung, embrio log dapat memilih dengan kualitas
terbaik yang didapat selama siklus IVF. Teknologi yang digunakan bernama pre- implantation
genetic testing for aneuploidy atau sering dikenal dengan PGT-A.
PGT-A ini merupakan tindakan pemeriksaan kromosom pada embrio dengan teknologi
next generation sequencing (NGS) yang dilakukan sebelum transfer embrio atau penanaman
kembali embrio ke dalam rahim. Ke sini bertujuan untuk menghasilkan bayi dengan kualitas
baik dan dapat memastikan akurasi mencapai 95%. Namun, untuk menghasilkan bau yang
berkualitas, proses kehamilan selama 9 bulan juga sangat menentukan. Peran ibu sangat
menentukan kualitas janin yang tumbuh di rahimnya setelah penanaman embrio dilakukan.
60% tumbuh kembang janin ditentukan pada saat dalam kandungan.

Bab 17 : apa saja tips untuk mengikuti program ?


Yaitu mempertahankan berat badan ideal, mencegah infeksi menular seksual, rileks atau
cukup istirahat, berdoa dan yakin akan kesuksesan kehamilan. Serta menghindari rokok,
alkohol, kafein, olahraga berlebihan dan paparan zat kimia.

3. Evaluasi :
•Kelebihan buku :
Memiliki cover yang bagus, di cover ini terdapat warna yang beragam macam, ada warna
hijau, merah, kuning, pink dan putih. Di cover juga terdapat gambar yang menarik, yaitu
gambar bayi yang sedang tertidur dan dikelilingi oleh bunga-bunga lalu ada gambar suntik
serta gambar reproduksi wanita, gambar ini sangat mewakilkan isi dari buku ini, dan
penulisan judulnya pun memiliki warna yang berbeda-beda bagian atas memiliki warna
kuning bagian ke-2 dengan warna merah dan bagian ke-3 dan ke-4 dengan warna hijau, dan
cara penulisannya pun tidak monoton, sehingga bagi siapapun yg melihatnya pasti akan
tertarik untuk membacanya. Serta memiliki kertas yg berkualitas, penulisan isi pada buku ini
pun tidak terlalu rapat dan padat, sehingga mata tidak akan jenuh ketika membaca buku ini.
Buku ini juga memiliki gambar-gambar di setiap bab nya yang dapat menarik minat pembaca
untuk membaca buku ini. Ini bukan termasuk buku yg tebal, karena hanya memiliki 128
halaman, sehingga pembaca pun tidak akan jenuh jika membaca buku ini, sangat
bermanfaat sebagai penambah wawasan bagi pasangan suami istri yg ingin melakukan
program bayi tabung.
•Kekurangan buku :
Terdapat beberapa kalimat asing dan medis yg tidak mudah di mengerti oleh orang awam,
sehingga orang yang membaca buku ini akan kebingungan dan harus mencari tahu lagi
makna kalimat tersebut dari google.

4. Rangkuman
•Kesimpulan :
Upaya memiliki buah hati bisa jadi merupakan sebuah perjalanan panjang yang
membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Berbagai pemeriksaan kesuburan harus dilalui
oleh pasangan suami istri untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan kesuburan.
Setelah penyebab gangguan kesuburan diketahui dengan pasti, berbagai pilihan penanganan
dapat dilakukan. Bayi tabung dapat merupakan pilihan pertama maupun terakhir pada
kasus-kasus pasangan yang mendambakan keturunan.
Dalam buku Kepo Bayi Tabung dijelaskan mengenai bagaimana program bayi tabung yang
akan dijalani oleh pasangan yang mengalami infertilitas, faktor apa saja yang menentukan
keberhasilan, dan risiko yang harus dihadapi oleh pasangan.
Karena menjalani program bayi tabung akan melibatkan faktor moral dan psikologis,
sangat penting bagi pasangan yang untuk menyiapkan diri sebelum memutuskan akan
menjalani program dan ilustrasi menarik, diharapkan buku ini dapat memperkaya wawasan
dan menetapkan pasangan suami istri dalam mengambil keputusan.

•Saran :
Sebaiknya ada penjelasan/pengertian pada kalimat medis yang ada di buku Kepo Bayi
Tabung, sehingga akan lebih mudah bagi pembaca untuk memahaminya.

5 . Daftar pustaka :
Wiweko, Budi., Tanjung, A., Darmayanti, I., & Witular, Y. R. (2022). Kepo Bayi Tabung A-Z Faktor
Keberhasilan dan Risikonya. PT Elex Media Komputindo .

Anda mungkin juga menyukai