1. Orientasi:
Hampir setiap pasangan menikah akan mendambakan buah hati di tengah-tengah
mereka. Namun, pada kenyataannya tidak semua pasangan dapat mempunyai keturunan,
karena mengalami gangguan reproduksi. Kondisi ini kita kenal sebagai infertilitas atau
gangguan kesuburan.
Gangguan kesuburan merupakan ketidakmampuan satu pasangan untuk mendapatkan
buah hati setelah 12 bulan menikah dan melakukan hubungan seksual secara teratur, tanpa
kontrasepsi. Rata-rata dari 100 pasangan menikah, dalam rentang 1 tahun setelah menikah
sebanyak 85% berhasil hamil, dan sisanya sebesar 15% terkendala untuk memiliki
keturunan. Pria juga menentukan 35% keberhasilan kehamilan melalui aktivitas spermanya.
Sperma yang baik meliputi jumlah, pergerakan, bentuk, dan materi genetiknya sangat
mudah terganggu. Bayi tabung dapat merupakan pilihan pertama maupun terakhir pada
kasus-kasus pasangan yang mendambakan keturunan.
Pada tindakan bayi tabung, dilakukan pertemuan sel telur dan sperma, yang di lanjutkan
dengan mengembangkan embrio di luar tubuh. Proses bayi tabung memerlukan obat untuk
membesarkan sel telur, dilanjutkan dengan petik sel telur yang dibutuhkan untuk dilakukan
pembuahan. Proses bayi tabung ini membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari sebelum
transfer embrio ke dalam rahim bisa dilakukan.
2. Tafsiran :
Bab 1 : Apa itu bayi tabung ?
Bayi tabung melibatkan proses intervensi yang panjang. Sebelum diputuskan bisa atau
tidak hanya mengikuti prosedur bayi tabung, harus dicari penyebab gangguan kesuburan
dan pasangan harus memenuhi syarat untuk menjalani prosedur. Faktor yang dapat dihindari
dan sangat mempengaruhi kesuburan adalah usia. Berbagai pertimbangan diantaranya
sistem reproduksi, efektivitas, manusia pasien akan menentukan perlu tidaknya teknologi
bayi tabung.
Teknologi bayi tabung tidak memberikan suatu kepastian akan kehamilan, tetapi menjadi
terapi medis yang memberikan harapan terbesar bagi pasangan suami istri yang
mendambakan keturunan. Angka keberhasilan bayi tabung dapat mencapai 50 sampai 60%,
merupakan harapan yang tertinggi dibandingkan upaya terapi gangguan kesuburan lainnya.
3. Evaluasi :
•Kelebihan buku :
Memiliki cover yang bagus, di cover ini terdapat warna yang beragam macam, ada warna
hijau, merah, kuning, pink dan putih. Di cover juga terdapat gambar yang menarik, yaitu
gambar bayi yang sedang tertidur dan dikelilingi oleh bunga-bunga lalu ada gambar suntik
serta gambar reproduksi wanita, gambar ini sangat mewakilkan isi dari buku ini, dan
penulisan judulnya pun memiliki warna yang berbeda-beda bagian atas memiliki warna
kuning bagian ke-2 dengan warna merah dan bagian ke-3 dan ke-4 dengan warna hijau, dan
cara penulisannya pun tidak monoton, sehingga bagi siapapun yg melihatnya pasti akan
tertarik untuk membacanya. Serta memiliki kertas yg berkualitas, penulisan isi pada buku ini
pun tidak terlalu rapat dan padat, sehingga mata tidak akan jenuh ketika membaca buku ini.
Buku ini juga memiliki gambar-gambar di setiap bab nya yang dapat menarik minat pembaca
untuk membaca buku ini. Ini bukan termasuk buku yg tebal, karena hanya memiliki 128
halaman, sehingga pembaca pun tidak akan jenuh jika membaca buku ini, sangat
bermanfaat sebagai penambah wawasan bagi pasangan suami istri yg ingin melakukan
program bayi tabung.
•Kekurangan buku :
Terdapat beberapa kalimat asing dan medis yg tidak mudah di mengerti oleh orang awam,
sehingga orang yang membaca buku ini akan kebingungan dan harus mencari tahu lagi
makna kalimat tersebut dari google.
4. Rangkuman
•Kesimpulan :
Upaya memiliki buah hati bisa jadi merupakan sebuah perjalanan panjang yang
membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Berbagai pemeriksaan kesuburan harus dilalui
oleh pasangan suami istri untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan kesuburan.
Setelah penyebab gangguan kesuburan diketahui dengan pasti, berbagai pilihan penanganan
dapat dilakukan. Bayi tabung dapat merupakan pilihan pertama maupun terakhir pada
kasus-kasus pasangan yang mendambakan keturunan.
Dalam buku Kepo Bayi Tabung dijelaskan mengenai bagaimana program bayi tabung yang
akan dijalani oleh pasangan yang mengalami infertilitas, faktor apa saja yang menentukan
keberhasilan, dan risiko yang harus dihadapi oleh pasangan.
Karena menjalani program bayi tabung akan melibatkan faktor moral dan psikologis,
sangat penting bagi pasangan yang untuk menyiapkan diri sebelum memutuskan akan
menjalani program dan ilustrasi menarik, diharapkan buku ini dapat memperkaya wawasan
dan menetapkan pasangan suami istri dalam mengambil keputusan.
•Saran :
Sebaiknya ada penjelasan/pengertian pada kalimat medis yang ada di buku Kepo Bayi
Tabung, sehingga akan lebih mudah bagi pembaca untuk memahaminya.
5 . Daftar pustaka :
Wiweko, Budi., Tanjung, A., Darmayanti, I., & Witular, Y. R. (2022). Kepo Bayi Tabung A-Z Faktor
Keberhasilan dan Risikonya. PT Elex Media Komputindo .