C. Tujuan
1) Untuk mengetahui sejarah tentang bayi tabung
2) Untuk mengetahui proses mendapatkan anak melalui bayi tabung
3) Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian mendapatkan anak melalui bayi tabung
BAB II PEMBAHASAN
Secara umum sebelum sel telur dapat diambil, induksi ovulasi memerlukan waktu
kurang lebih 1–2 minggu. Selama proses ini, pasien harus mau menjalani USG
transvaginal untuk memastikan pertumbuhan sel telur dan tes darah untuk memastikan
ketepatan kadar hormon estrogen dan progesteron. Proses membuat bayi tabung akan
ditunda jika terjadi ovulasi prematur dan pertumbuhan sel telur rendah atau terlalu
tinggi.
2. Pengambilan Telur
Sekitar 34–36 jam setelah suntikan hormon terakhir dan sebelum ovulasi, proses
pengambilan telur dilakukan baru dilakukan. Sebelum proses ini dilakukan, dokter akan
memberikan obat penenang dan anti nyeri kepada pasien untuk mengurangi rasa sakit yang
muncul selama proses pengambilan telur berlangsung. Tahapan dalam proses pengambilan
telur adalah sebagai berikut:
● Dengan panduan USG transvaginal, sel telur akan diambil dari rahim menggunakan
jarum kecil. Jika tidak memungkinkan dengan cara tersebut, dokter akan menyayat
sebesar lubang kunci di dinding perut kemudian memasukkan jarum kecil dengan
panduan USG abdomen.
● Selama 20 menit jarum tersebut akan menyedot beberapa sel telur. Telur yang
sudah matang akan disimpan di inkubasi yang berisi media khusus untuk dibuahi
sperma yang sudah ada di dalamnya.
3. Pengambilan Sperma
Sampel sperma didapat dari pasien pria dengan cara masturbasi. Jika pasien tidak dapat
melakukan masturbasi, sperma akan diambil langsung dari testis dengan menggunakan
jarum.
4. Pembuahan
Proses pembuahan dilakukan melalui 2 cara, yaitu sebagai berikut.
● Inseminasi: Proses inseminasi dilakukan semalaman dengan cara mencampurkan
sperma dan sel telur yang sehat dalam inkubator hingga menjadi embrio.
● Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI): Proses ICSI umumnya dilakukan apabila
kualitas sperma pria sedikit, adanya gangguan pada pergerakan sperma, atau proses
inseminasi yang gagal. Proses ini dilakukan dengan cara menyuntikkan sperma sehat
ke dalam sel telur.
5. Transfer Embrio
Tahap terakhir ini dari proses membuat bayi tabung adalah transfer embrio. Proses ini
dilakukan kurang lebih 3–5 hari setelah proses pengambilan telur saat embrio sudah mulai
berkembang. Berikut ini tahapan dalam proses transfer embrio:
● Pertama-tama, pasien akan dibius ringan agar tidak merasa nyeri. Efek dari bius ini
terkadang pasien merasa kram perut.
● Dokter memasukkan selang kateter (fleksibel) dari vagina menuju rahim.
Embrio disuntikkan melalui selang kateter.Proses ini dianggap berhasil jika embrio
tertanam di dinding rahim selama kurang lebih 6–10 hari setelah embrio ditransfer ke dalam
rahim.
Itulah 5 proses bayi tabung yang harus Anda ketahui. Perlu diingat bahwa tidak selalu
proses berhasil dalam satu kali saja. Oleh sebab itu, Anda harus sabar dalam proses ini dan
tidak berekspektasi terlalu tinggi. Carilah klinik yang terpercaya dan berpengalaman seperti
Morula IVF yang merupakan klinik fertilitas sejak tahun 1997 dengan angka kehamilan
tertinggi sebesar 72%.
a) Kesimpulan
Bayi tabung adalah suatu teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar
tubuh wanita. Dari sudut pandang etik Komisi Etik dari berbagai Negara memberi pandangan
dan pegangan terhadap hak reproduksi dan etika dalam rana reproduksi manusia dengan
memperhatikan beberapa asas yaitu: niat untuk berbuat baik, bukan untuk kejahatan,
menghargai kebebasan individu untuk mengatasi takdir, tidak bertentangan dengan kaidah
hukum yang berlaku. Pada intinya issue bayi tabung dari berbagai sudut pandang, bayi tabung
diperbolehkan asalkan sperma dan sel telurnya dari suami istri yang sah.
b) Saran
Dalam melakukan praktek bayi tabung khususnya bagi tenaga kesehatan yang
berwenang melakukannya, hendaknya dalam melaksanakan praktek bayi tabung
mempertimbangkan dari berbagi sudut pandang baik dari aspek etik, sosial, hukum, dan agama.