Definisi Aborsi
Menurut Fact About Abortion, Info Kit on Women’s Health oleh Institute
for Social, Studies and Action, Maret 1991, dalam istilah kesehatan aborsi
didefinisikan sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur
(ovum) yang telah dibuahi dalam rahim (uterus), sebelum usia janin
(fetus) mencapai 20 minggu.
Jadi, gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah terjadi
keguguran janin; melakukan abortus sebagai melakukan pengguguran
(dengan sengaja karena tak menginginkan bakal bayi yang dikandung
itu). Secara umum, istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran
kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara
sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda
(sebelum bulan ke empat masa kehamilan).
Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
· Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan
disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.
·
Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28
minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu
maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).
·
Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan
atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai
penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat
membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua
atas pertimbangan medis yang matang
Alasan Melakukan Aborsi
1. Alasan Medis
Adakalanya kelainan yang dapat membahayakan jiwa si ibu jika ia hamil, misalnya
penyakit jantung. Meskipun sudah diperingatkan oleh dokter, adakalanya kehamilan
terjadi tanpa direncanakan. Jika hal itu terjadi dokter dihadapkan kepada pilihan
menolong jiwa si ibu dengan menggugurkan kandungan ataukah membiarkan janin
tumbuh menjadi bayi, ibu meninggal.
a. untuk menyelamatkan jiwa si ibu/wanita
b. untuk menjaga kesehatan ibu/wanita
c. untuk mencegah gangguan yang berat dan tetap terhadap kesehatan wanita
d. untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan fisik atau mental wanita atau salah
satu anak dalam keluarga
e. untuk mencegah bahaya terhadap jiwa atau kesehatan wanita
f. untuk mencegah kelahiran dengan fisik atau mental yang berat
2. Hamil Karena Perkosaan
Ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri sebenarnya bebas nilai (tidak bernilai buruk atau baik). Yang
menjadi pertanyaan lain adalah haruskah seorang yang menjadi korban perkosaan yang hamil melakukan aborsi
terhadap janin yang dikandungnya. Hal tersebut kembali kepada korban tersebut, untuk itu sebelum mengambil
sikap untuk menggugurkan kandungan korban perlu mendapatkan perhatian yang lebih, terutama dari
konsultan ataupun dukungan moril dari keluarga. Karena aborsi diharapakan dapat menjadi jalan terakhir dari
permasalahan tersebut. Karena bagaimanapun bayi yang dikandung akibat perkosaan tidak bersalah.
3. Bayi yang dikandung cacat
Kemajuan teknologi kedokteran telah memungkinkan manusia mengetahui janin sejak masih dalam kandungan.
Bukan saja tentang jenis kelaminnya saja, tetapi juga tentang apakah janin tersebut menderita cacat atau tidak.
Salah satu cacat berat yang dapat dideteksi sejak dini adalah kelainan fisik atau mental yang disebut sebagi
sindroma down. Dalam keadaan seperti ini, dokter tidak dapat mengelakkan diri dari keharusan
memberitahukan hal itu kepada orangtuanya, agar mereka siap mental menghadapi serta dapat menentukan
rencana kedepan. Ada kemungkinan pasangan orangtua itu lebih memilih untuk mengugurkan kandungannya
4. Sosial ekonomi
Tidak dapat kita pungkiri kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat. Sedangkan
untuk memuaskan kebutuhan tersebut kadangkala terdapat banyak keterbatasan.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan maka salah satu penyebab aborsi adalah karena
kemiskinan, dimana seseorang melakukan aborsi karena tidak sanggup untuk membiayai
kehidupan anak tersebut kelak, sehingga jalan yang diambil adalah dengan melakukan
aborsi.
5. Hamil diluar nikah
Perlakuan dan tingkah negatip yang dilarang dalam norma-norma dalam masyarakat pun
menjadi tren dikalangan anak muda saat ini. Salah satunya adalah seks bebas diantara anak
muda yang nantinya akan menyebabkan kehamilan diluar nikah. Salah satu jalan yang
ditempuh ketika seseorang wanita hamil diluar nikah adalah aborsi.
Pandangan Kristen Tentang Aborsi
Gereja Kristen protestan saat ini masih kesulitan untuk mengatasi masalah aborsi yang masih tinggi.
Diantaranya seperti sebuah kebijakan-kebijakan Negara, dimana Negara tersebut masih memperbolehkan
diadakannya aborsi.
Dalam perintah Allah yang ke-6 berbunyi “Jangan Membunuh”, gereja masih bertanya-tanya, dalam situasi
dan kondisiyang rumit, apakah perintah ini masih berlaku? Dan kalau kita melihat konteksnya, maka perintah
ini ditujukan untuk manusia.
Alkitab sebagai sumber acuan hidup orang Kristen, tidak pernah secara khusus berbicara mengenai soal
aborsi. Namun demikian, ada banyak ajaran Alkitab yang membuat jelas apa pandangan Allah mengenai
aborsi. Yeremia 1:5 memberitahu kita bahwa Allah mengenal kita sebelum Dia membentuk kita dalam
kandungan. Mazmur 139:13-16 berbicara mengenai peran aktif Allah dalam menciptakan dan membentuk
kita dalam rahim. Keluaran 21:22-25 memberikan hukuman yang sama kepada orang yang mengakibatkan
kematian seorang bayi yang masih dalam kandungan dengan orang yang membunuh. Hal ini dengan jelas
mengindikasikan bahwa Allah memandang bayi dalam kandungan sebagai manusia sama seperti orang
dewasa. Bagi orang Kristen aborsi bukan hanya sekedar soal hak perempuan untuk memilih. Aborsi juga
berkenaan dengan hidup matinya manusia yang diciptakan dalam rupa Allah (Kejadian 1:26-27; 9:6).
Sikap Orang Kristen Terhadap Pelaku Aborsi
Etika Kristen dalam melihat masalah aborsi harus
dilandasi oleh sikap yang etis dan kristiani, bukan
sikap kebencian apalagi mengutuk dan juga dilandasi
oleh sikap empati, kasih, bukan hukuman atau
penghakiman. Celakanya masalah aborsi telah
terbungkus oleh banyak label, mitos. Kita tidak tahu
apa sebenarnya masalah yang esensial, sehingga kita
juga tidak tahu apa yang harus dilakukan
SEKIAN DAN TERIMAKSIHHHHHHHHHHH