Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH METODE FILSAFAT ILMU

Oleh Kelompok 5
1. Eka Lumban Batu
2. Ibram Pasaribu
3. Ridana Laia
4. Sozanolo Giawa
1. Pengertian filsafat
Secara Etimologi Kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata philein/philos yang
berarti “cinta” dan sophia yang berarti “kebijaksanaan”. Secara etimologis, filsafat berarti cinta
kebijaksanaan (love of wisdom). Sehingga seorang filosof adalah pencinta, pendamba atau pencari
kebijaksanaan
Filsafat adalah suatu pemikiran dan kajian kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang sudah
dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian dan analisis konsep dasar mengenai bidang kegiatan
pemikiran seperti: prinsip, keyakinan, konsep dan sikap umum dari suatu individu atau kelompok
untuk menciptakan kebijaksanaan dan pertimbangan yang lebih baik.

2. Pengertian ilmu
Ilmu adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.

https://serupa.id/filsafat-umum/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
3. Metode filsafat ilmu
Metode filsafat adalah cara bertindak menurut sistem aturan tertentu berdasarkan objek formal yang
ditentukan menurut suatu pendapat dan pemikiran khas untuk berfilsafat.

4. Macam macam metode filsafat ilmu


Sebenarnya jumlah metode filsafat hampir sama banyaknya dengan defenisi dari para ahli dan filsuf sendiri
karena metode ini adalah suatu alat pendekatan untuk mencapai hakikat sesuai dengan corak pandangan filsuf itu
sendiri. Penjelasan secara singkat metode-metode filsafat yang khas adlah sebagai berikut:
1.   Metode Kritis : Socrates dan plato
Metode ini bersifat analisis istilah dan pendapat atau aturan-aturan yang di kemukakan orang. Merupakan
hermeneutika, yang menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan. Dengan jalan bertanya (berdialog),
membedakan, membersihkan, menyisihkan dan menolak yang akhirnya di temukan hakikat.
2.   Metode Intuitif : Plotinus dan bergson
Dengan jalan metode intropeksi intuitif dan dengan pemakaian simbol-simbol di usahakan membersihkan
intelektual (bersama dengan pencucian moral), sehingga tercapai suatu penerangan pemikiran. Sedangkan bergson
dengan jalan pembauran antara kesadaran dan proses perubahan, tercapai pemahaman langsung mengenai
kenyataan.
 3.   Metode Skolastik : aristoteles, thomas aquinas, filsafat abad pertengahan.
Metode ini bersifat sintetis-deduktif dengan bertitik tolak dari defenisi-defenisi atau prindip-prinsip yang jelas
dengan sendirinya di tarik kesimpulan-kesimpulan.

https://sites.google.com/site/blogilmupengetahuan/artikel-pengetahuan/metodefilsafatilmu
4.  Metode Geometris : rene descartes dan pengikutnya
Melalui analisis mengenai hal-hal kompleks di capai intiuisi akan hakikat-hakikat sederhana (ide terang dan
berbeda dari yang lain), dari hakikat-hakikat itu di dedukasikan secara matematis segala pengertian lainnya.
 
5.  Metode Empiris :Hobbes, Locke, Berkeley, David Hume
Hanya pengalamanlah menyajikan pengertian benar, maka semua pengertian (ide-ide ) dalam intropeksi di
bandingkan dengan cerapan-cerapan (impresi) dan kemudian di susun bersama secara geometris.
 
6.  Metode Transendental : Immanuel Kant dan Neo skolastik
Metode ini bertitik tolak dari tepatnya pengertian tertentu dengan jalan analisis di selidiki syarat-syarat
apriori  bagi pengertian demikian.
 
7.   Metode fenomenologis : Husserl, Eksistensialisme
Yakni dengan jalan beberapa pemotongan sistematis (reduction), refleksi atau fenomin dalam kesadaran
mencapai penglihatan hakikat-hakikat murni. Fenomelogi adalah suatu aliran yang membicarakan tentang segala
sesuatu yang menampakkan diri, atau yang membicarakan gejala.  Hakikat segala sesuatu adalah reduksi atau
penyaringan dan menurut Husserl ada tiga macam reduksi yaitu:
a. Reduksi fenomologis, kita harus menyaring pengalaman-pengalaman kita agar mendapat fenomena semurni-
murninya.
b.  Reduksi eidetis.
c.   Reduksi transendental

https://sites.google.com/site/blogilmupengetahuan/artikel-pengetahuan/metodefilsafatilmu
8.  Metode Dialektis : Hegel dan Mark
Dengan jalan mengikuti dinamik pikiran atau alam sendiri menurut triade tesis, antitetis, sistesis di
capai hakikat kenyataan. Dialektis itu di ungkapkan sebagai tiga langkah, yaitu dua pengertian yang
bertentangan kemudian di damaikan (tesis-antitesis-sintesis).
 
9.  Metode Non-positivistis
Kenyataan yang di pahami menurut hakikatnya dengan jalan mempergunakan aturan-aturan
seperti berlaku pada ilmu pengetahuan positif (eksakta).

10.  Metode analitika bahasa : Wittgenstein


Dengan jalan analisa pemakaian bahasa sehari-hari ditentukan sah atau tidaknya ucapan-ucapan
filosofis. Metode ini di nilai cukup netral sebab tidak sama sekali mengendalikan salah satu filsafat.
Keistimewaannya adalah semua kesimpulan dan hasilnya senantiasa di dasarkan kepada penelitian
bahasa yang logis.

https://sites.google.com/site/blogilmupengetahuan/artikel-pengetahuan/metodefilsafatilmu
Kesimpulan
Filsafat adalah suatu pemikiran dan kajian kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang
sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian dan analisis konsep dasar mengenai
bidang kegiatan pemikiran seperti: prinsip, keyakinan, konsep dan sikap umum dari suatu
individu atau kelompok untuk menciptakan kebijaksanaan dan pertimbangan yang lebih baik.
Sedangkan Metode filsafat adalah cara bertindak menurut sistem aturan tertentu berdasarkan
objek formal yang ditentukan menurut suatu pendapat dan pemikiran khas untuk berfilsafat.

macam macam metode filsafat ilmu yaitu :


1. Metode kritis
2. Metode intuitif
3. Metode skolastik
4. Metode geometris
5. Metode empiris
6. Metode transendetal
7. Metode fenomenologis
8. Metode dialektis
9. Metode non positivistis
10. Metode analitika bahasa

Anda mungkin juga menyukai