Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi dan Supervisi BK yang diampu oleh:
Disusun Oleh:
Kelompok 13
M. Handika Ramadhan 1173351030
Juwita Handayani 1173351026
Nandika Dyah Adiesty 1173351040
Nur Afifah Nabila Saragih 1173351043
Widya Sekar Ningrum 1173151047
BK REGULER C - 2017
T.A 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat-Nya makalah Teori dan Penyusunan Instrumen Evaluasi BK ini dapat tersusun
hingga selesai.
Penulis berusaha menyusun makalah ini agar bisa membantu pembaca dalam mencari
referensi atau informasi mengenai Teori dan Penyusunan Instrumen Evaluasi BK
Akhir kata penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak.Penulis
menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu kritik dan saran serta koreksi yang
bersifat membangun sebagai penyempurnaannya sangat diharapkan dari berbagai pihak untuk
perbaikan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan yang
diberikan oleh seorang guru BK dengan tujuan membantu menyelesaikan
permasalahan yang dialami klien, sehingga peserta didik mampu mengentaskan
permasalahannya dan berkembang secara optimal.
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling guru BK banyak
menemukan tantangan dan dihadapkan berbagai masalah yang dialami peserta didik.
Baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karir. Untuk membantu siswa dalam
menyelesaikan permasalahan peserta didik, guru BK harus mampu kreatif dan
memahami ruang lingkup yang ada dalam bimbingan dan konseling, seperti; jenis
layanan bimbingan dan konseling, bidang layanan, kegiatan pendukung, instrumen
BK, dan media bimbingan konseling. Sehingga guru BK dapat memberikan
bimbingan kepada peserta didik dengan efektif dan efisien. Langkah awal yang harus
dipahami oleh guru BK adalah instrumen pengumpulan data baik instrumen tes
maupun non tes. Langkah selanjutnya guru BK mampu memilih media sesuai dengan
hasil instrumen dan assesmen yang sudah dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling.
Dengan pengembangan isntrumen dan media bimbingan dan konseling
diharapkan materi bimbingan konseling yang diberikan kepada peserta didik, mampu
memiliki tampilan yang lebih menarik sehingga tujuan bimbingan dan konseling
dapat dicapai dengan baik. Oleh karena itu dalam pembuatan makalah ini akan coba
menjabarkan bagaimana prosedur pengembangan instrumen dan media dalam
bimbingan dan konseling.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain untuk memenuhi salah
satu tugas kelompok dari mata kuliah Evaluasi dan Supervisi Bimbingan dan
Konseling dan juga untuk sebagai bahan perkuliahan.
C. Manfaat
3
1. Menambah pengetahuan wawasan penulis dan pembaca terhadap materi yang
dibahas.
2. Memberi pemahaman kepada penulis sebagai calon konselor tentang Teori
dan Penyusunan Instrumen Evaluasi BK
3. Terpenuhinya tuntutan tugas kelompok tentang pembuatan makalah tentnag
Teori dan Penyusunan Instrumen Evaluasi BK
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
1. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah
memanfaatkan layanan bimbinga dan konseling.
2. Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas strategi pelaksanaan program bimbingan
dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
3. Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan
konseling ditujukan untuk:
a) Mengetahui tingakt efesiensi dan efektifitas dari layanan bimbingan dan konseling.
b)Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan atau perlu
diadakan perbaikan dan pengembangan.
c) Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha menunjang
keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
Tujuan Khusus
Sedangkan secara khusus tujuan evaluasi bimbingan dan konseling adalah:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling apakah sudah
ada atau belum diberikan kepada siswa di sekolah (madrasah).
2. Untuk mengetahui aspek-aspek lain apakah yang perlu dimasukkan kedalam
program bimbingan untuk perbaikan layanan yang diberikan.
3. Untuk membantu kepala sekolah (madrasah), guru-guru termasuk
pembimbing atau konselor dalam melakukan perbaikan tata kerja mereka
dalam memahami dan memenuhi kebutuhan tiap-tipa siswa.
4. Untuk mengetahui dalam bagian-bagian manakah dari program bimbingan
yang perlu diadakan perbaikan-perbaikan.
5. Untuk mendorong semua personil bimbinga agar bekerja leih giat dalam
mengembangkan program-program bimbingan.
6
Menurut Sapto dalam Aip Badrujaman menjelaskan bahwa faktor
yangmempengaruhi hasil guna bimbingan adalah kedudukan layanan bimbingandan
fasilitas yanga ada, serta sikap anggota staf sekolah terhadap layananbimbingan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil guna konseling adalahtafsiran tentang konseling sebagai
kegiatan professional, keadaan para konseloryang ditugaskan di sekolah dalam hal
orientasi professional pengalaman, danmutu kerjanya serta bentuk kerja sama diantara
semua staf terutama guru.
Winkel dan Hastutu dalam Aip Budrujaman ada lima alasan gurubimbingan
konseling tidak melakukan evaluasi meliputi yaitu: (1) gurubimbingan konseling tidak
memiliki waktu, (2) guru bimbingan konseling tidakmemiliki pengetahuan dan
keterampilan, (3) adanya ketakutan terhadapakuntabilitas, (4) perasaan nyaman guru
bimbingan konseling dengan apaadanya serta, (5) presepsi guru bimbingan konseling
bahwa hasil sulit untukdiukur. Dari beberapa pendapat di atas dapat simpulkan bahwa
faktor yangmempengaruhi pelaksanaan evalausi bimbingan konseling salah satunya
faktorinternal yang mana adanya dorongan dari dalam diri guru bimbingan
konselinguntuk melaksanakan evaluasi program bimbingan konseling bisa terjadi
darikemampuan guru individu atau latar belakang, kestabilan emosi. Selanjutnyafaktor
dari luar diri guru bimbingan konseling seperti fasilitas ruang bimbingankonseling, buku
acuan, litelatur, waktu dan biaya.
E. Prosedur-prosedur evaluasi
Proses evaluasi biasaanya melibatkan serangkaian aktifitas yang berurutan, kira-
kira seperti langkah berikut (Gibson & Michell, 2011: 585-586):
1. Mengidentifikasikan tujuan yang dinilai.
Langkah pertama adalah menetapkan variabel, atau batasan-batasan, bagi
evaluasi. Evaluasi dapat dapat difokuskan pada program konseling secara total
atau hanya salah satu atau beberapa tujuan saja. Tujuan-tujuan program mestinya
dinyatakan dalam terminology yang jelas, tepat, spesifik dan dapat diukur.Tujuan
yang sifatnya luas lebih sulit diukur ketimbang tujuan yang sifatnya khusus.
7
jenis data yang dikumpulkan, mestinya juga menspesifikan bagaimana data akan
diorganisasikan dan kepada siapa akan dilaporkan. Pada akhirnya, rencana
evaluasi mestinya juga menyimpulkan tentang cara menggunakan temuan untuk
pengembangan program kedepannya.
3. Mengaplikasikan rencana evaluasi.
Setelah evaluasi dirancang, validitasnya kemudian dilakukan.Juga menitik
beratkan pada perencanaan yang baik dan pendekatan yang positif, menggunakan
pengevaluasi yang memilii pemahaman dan kompetensi yang dibutuhkan. Alokasi
waktu juga penting karena beberapa aspek program hanya bisa dievaluasi secara
tepat setelah sejumlah waktu berlalu berdasarkan kesimpulan program, sedangkan
aktifitas khusus lain dibutuhkan untuk dinilai segera.
4. Menggunakan temuan-temuan
Pengaplikasian temuan-temuan merupakan nilai sesungguhnya sebuah
evaluasi. Melalui proses evaluasi, kekuatan dan kelemahan program bisa
dipastikan, pemahaman yang dihasilkan kemudian menyediakan arahan-arahan
bagi perbaikan program kedepan. Namun demikian, penggunaan temuan-temuan
tidak bisa sekedar lebih dari kebetulan. Harus ada sebuah perencanaan, dengan
tanggung jawab spesifik bagi penggunaan temuan, dan follow up selanjutnya
untuk memastikan apakah evaluasi dan rekomendasinya sudah dipenuhi atau
tidak.
8
3. Strategi yang manakah yang sudah ada sebelumnya dan sudah cocok
untuk pencapaian tujuan yang lalu?
4. Prosedur dan jadwal khusus manakah yang digunakan untuk melaksanakan
strategi tersebut?
5. Apakah yang dapat dikatakan sebagai ciri khusus dari kegiatan yang
dilaksanakan di dalam program dan apa pula akibat yang ditimbulkannya?
c. Evaluasi proses, dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apakah pelaksanaan program sesuai dengan jadwal?
2. Apakah staf yang terlibat di dalam pelaksanaan program akan sanggup
menangani kegiatan selama program berlangsung dan kemungkinan jika
dilanjutkan?
3. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan dimanfaatkan secara maksimal?
4. Hambatan-hambatan apa saja yang dijumpai selama pelaksanaan program
dan kemungkinan jika program dilanjutkan?
d. Evaluasi hasil, dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Tujuan-tujuan manakah yang sudah dicapai?
2. Pernyataan-pernyataan seperti apakah yang dapat dibuat yang
menunjukkan hubungan antara spesifikasi prosedur dengan hasil nyata dari
kegiatan program?
3. Kebutuhan individu manakah yang telah terpenuhi sebagai akibat dari
kegiatan program?
4. Hasil jangka panjang apakah yang nampak sebagai akibat dari kegiatan
program?
9
2. menuliskan kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas.
3. mengusahakan kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak
sehingga semua dapat diamati.
4. mengurutkan kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang akan
diamati.
5. menyediakan kriteria untuk setiap pilihan apabila menggunakan skala
rentang.
10
konteks, input, dan informasi proses. Menginterpretasikan
kelayakan dan keberhargaan program
11
sesuai dengan tugas Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK, kepsek
perkembangan siswa
3. Tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan Program
bimbingan sesuai dengan Permendiknas Wawancara, angket, studi
dokumen Guru BK, kepsek kegiatan yang menyumbang masyarakat? No.
111 tahun 2014 Program bimbingan sesuai visi dan misi sekolah
Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK, kepsek
4. Tujuan-tujuan manakah yang paling mudah dicapai? Melakukan analisis
kebutuhan dan tujuan program Wawancara, angket, studi dokumen Guru
BK, kepsek bimbingan 1) Apakah strategi yang digunakan oleh program
sudah sesuai Strategi dalam bimbingan sesuai dengan jumlah Wawancara,
angket, studi dokumen Guru BK dengan pencapaian tujuan? guru BK
Strategi dalam bimbingan sesuai dengan jumlah Wawancara, angket, studi
dokumen Guru BK siswa Strategi dalam bimbingan sesuai dengan kondisi
Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK finansial sekolah Strategi
dalam bimbingan sesuai dengan sarana Wawancara, angket, studi
dokumen Guru BK prasarana yang ada 2) Apah strategi yang diambil ini
merupakan strategi resmi? Strategi dalam bimbingan sesuai dengan
strategi Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK layanan dalam
Permendiknas No. 111 tahun ) Strategi yang manakah yang sudah ada
sebelumnya dan Penggunaan strategi bimbingan tahun lalu dalam
Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK sudah cocok untuk
pencapaian tujuan yang lalu? strategi bimbingan tahun ini 4) Prosedur dan
jadwal khusus manakah yang digunakan Strategi dan jadwal khusus dalam
bimbingan dan klasial Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK untuk
melaksanakan strategi tersebut?
5. Apakah yang dapat dikatakan sebagai ciri khusus dari Ciri khusus
bimbingan Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK kegiatan yang
dilaksanakan di dalam program dan apa pula akibat yang ditimbulkannya?
1) Apakah pelaksanaan program sesuai dengan jadwal? Pelaksanaan
bimbingan sesuai jadwal Wawancara, angket, studi dokumen, 2) Apakah
staf yang terlibat di dalam pelaksanaan program Keterlibatan staf dalam
bimbingan Wawancara, angket, studi dokumen,, akan sanggup menangani
kegiatan selama program staf lainnya berlangsung dan kemungkinan jika
12
dilanjutkan? 3) Apakah sarana dan prasarana yang disediakan
Kebermanfaatan sarana dan prasarana dalam bimbingan Wawancara,
angket, studi dokumen,, dimanfaatkan secara maksimal? 4) Hambatan-
hambatan apa saja yang dijumpai selama pelaksanaan program dan
kemungkinan jika program dilanjutkan? Hambatan dalam pelaksanaan
bimbingan Wawancara, angket, studi dokumen, 1) Tujuan-tujuan manakah
yang sudah dicapai? Pencapaian tujuan bimbingan Wawancara, angket,
studi dokumen, 2) Pernyataan-pernyataan seperti apakah yang dapat dibuat
Hubungan prosedur bimbingan dengan hasil Wawancara, angket, studi
dokumen, yang menunjukkan hubungan antara spesifikasi prosedur
kegiatan bimbingan dengan hasil nyata dari kegiatan program? 3)
Kebutuhan individu manakah yang telah terpenuhi sebagai akibat dari
kegiatan program? 4) Hasil jangka panjang apakah yang nampak sebagai
akibat dari kegiatan program? Kebutuhan siswa yang telah terpenuhi dari
kegiatan bimbingan Output dari kegiatan bimbingan Wawancara, angket,
studi dokumen, Wawancara, angket, studi dokumen, staf lainnya, staf
lainnya
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan evaluasi program bimbingan
dan konseling sebagai proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan dan
keberhasilan program bimbingan dan konsseling yang dilakukan melalui
pengumpulan data, pengolahan data, serta analisis data yang akan dijadikan dasar
untuk membuat keputusan.
Dalam penyusunan instrument dimana penyusun instrument harus mencari
terlebih dahulu teori dari apa yang mau dijadikan instrument tersebut. Lalu seteleh
mendapatkan teorinya maka dicari lah indikator dari variable tersebut. Dari indikator
lalu mencari deskriptornya, lalu bisa dibuat kedalam pernyataan atau pertanyaan dari
setiap descriptor tapi jangan lupa juga untuk membuat item positif dan negative dari
setiap descriptor. Descriptor yang bagus apabila item positif dan negatifnya
mempunyai jumlah yang sama. Namun sebuah instrument bisa disebar apabila sudah
melewatin uji validitas.
B. Saran
Adapun saran yang kami berikan ialah kepada setiap guru BK atau calon guru
BK hendaknya dalam memnbuat instrument harus melihat dan memperhatikan setiap
aspek yang akan dibuat dan dipertanyakan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15