Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

EVALUASI DAN SUPERVISI BIMBINGAN DAN KONSELING

“Teori Dan Penyusunan Instrumen Evaluasi BK”

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi dan Supervisi BK yang diampu oleh:

Prof. Dr. Abdul murad, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 13
M. Handika Ramadhan 1173351030
Juwita Handayani 1173351026
Nandika Dyah Adiesty 1173351040
Nur Afifah Nabila Saragih 1173351043
Widya Sekar Ningrum 1173151047
BK REGULER C - 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahhi wabarakatuh

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat-Nya makalah Teori dan Penyusunan Instrumen Evaluasi BK ini dapat tersusun
hingga selesai.

Penulis berusaha menyusun makalah ini agar bisa membantu pembaca dalam mencari
referensi atau informasi mengenai Teori dan Penyusunan Instrumen Evaluasi BK

Akhir kata penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak.Penulis
menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu kritik dan saran serta koreksi yang
bersifat membangun sebagai penyempurnaannya sangat diharapkan dari berbagai pihak untuk
perbaikan makalah ini.

Medan, November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1


1.2 Tujuan ...................................................................................................................1
1.3 Manfaat .................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2

BAB III PENUTUP.........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan yang
diberikan oleh seorang guru BK dengan tujuan membantu menyelesaikan
permasalahan yang dialami klien, sehingga peserta didik mampu mengentaskan
permasalahannya dan berkembang secara optimal.
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling guru BK banyak
menemukan tantangan dan dihadapkan berbagai masalah yang dialami peserta didik.
Baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karir. Untuk membantu siswa dalam
menyelesaikan permasalahan peserta didik, guru BK harus mampu kreatif dan
memahami ruang lingkup yang ada dalam bimbingan dan konseling, seperti; jenis
layanan bimbingan dan konseling, bidang layanan, kegiatan pendukung, instrumen
BK, dan media bimbingan konseling. Sehingga guru BK dapat memberikan
bimbingan kepada peserta didik dengan efektif dan efisien. Langkah awal yang harus
dipahami oleh guru BK adalah instrumen pengumpulan data baik instrumen tes
maupun non tes. Langkah selanjutnya guru BK mampu memilih media sesuai dengan
hasil instrumen dan assesmen yang sudah dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling.
Dengan pengembangan isntrumen dan media bimbingan dan konseling
diharapkan materi bimbingan konseling yang diberikan kepada peserta didik, mampu
memiliki tampilan yang lebih menarik sehingga tujuan bimbingan dan konseling
dapat dicapai dengan baik. Oleh karena itu dalam pembuatan makalah ini akan coba
menjabarkan bagaimana prosedur pengembangan instrumen dan media dalam
bimbingan dan konseling.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain untuk memenuhi salah
satu tugas kelompok dari mata kuliah Evaluasi dan Supervisi Bimbingan dan
Konseling dan juga untuk sebagai bahan perkuliahan.

C. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini ialah :

3
1.  Menambah pengetahuan wawasan penulis dan pembaca terhadap materi yang
dibahas.
2. Memberi pemahaman kepada penulis sebagai calon konselor tentang Teori
dan Penyusunan Instrumen Evaluasi BK
3. Terpenuhinya tuntutan tugas kelompok tentang pembuatan makalah tentnag
Teori dan Penyusunan Instrumen Evaluasi BK

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian evaluasi bimbingan dan konseling


Evaluasi adalah sebuah proses bagi penyediaan informasi bagi para pengambil
keputusan (Gibson & Michell, 2011: 580). Menurut badrujaman dalam bukunya
(2014:15-17) Tayler memandang evaluasi sebagai bagian proses penentuan arah
mengaktualisasikan tujuan pendidikan. Tayler menganggap evaluasi merupakan
proses membandingkan antara tujuan yang ditetapkan dengantujuan yang dapat
dicapai. Scriven mendefinisikan evaluasi sebagai proses mengumpulkan dan
mengkombinasikan data performance dengan seperangkat tujuan yang telah
ditetapkan. Stake mendefinisikan evaluasi sebagai proses menggambarkan dan
memberikan penilaian pada program pendidikan. Comitte memberikan penekanan
mengenai evaluasi program pendidikan pada tiga hal (1) evaluasi merupakan proses
sistematis yang terus menerus, (2) proses ini terdiri dari tiga langkah yakni pertama,
menyatakan pertanyaan yang menuntut suatu jawaban dan informasi spesifik untuk
digali, kedua adalah membangun data yang relevan, dan ketiga adalah menyediakan
informasi akhir (kesimpulan) yang menjadi bahan pertimbangan mengambil
keputusan, (3) evaluasi memberikan dukungan pada proses mengambil keputusan.
Dari bebarapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi program
bimbingan dan konseling sebagai proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan
dan keberhasilan program bimbingan dan konsseling yang dilakukan melalui
pengumpulan data, pengolahan data, serta analisis data yang akan dijadikan dasar
untuk membuat keputusan.
B. Tujuan Evaluasi BK
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan
ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan.Dalam melaksanakan suatu
program, hal ini program Bimbingan dan Konseling, peranan evaluasi sangatlah penting.
Hasil evaluasi akan memberikan manfaat yang sangat berarti bagi pelaksanaan program
tersebut untuk selanjutnya.
 Tujuan Umum
Secara umum, penyelenggaraan evaluasi bimbingan dan konseling bertujuan
sebagai berikut:

5
1. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah
memanfaatkan layanan bimbinga dan konseling.
2. Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas strategi pelaksanaan program bimbingan
dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
3. Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan
konseling ditujukan untuk:
a) Mengetahui tingakt efesiensi dan efektifitas dari layanan bimbingan dan konseling.
b)Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan atau perlu
diadakan perbaikan dan pengembangan.
c) Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha menunjang
keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
 Tujuan Khusus
Sedangkan secara khusus tujuan evaluasi bimbingan dan konseling adalah:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling apakah sudah
ada atau belum diberikan kepada siswa di sekolah (madrasah).
2. Untuk mengetahui aspek-aspek lain apakah yang perlu dimasukkan kedalam
program bimbingan untuk perbaikan layanan yang diberikan.
3. Untuk membantu kepala sekolah (madrasah), guru-guru termasuk
pembimbing atau konselor dalam melakukan perbaikan tata kerja mereka
dalam memahami dan memenuhi kebutuhan tiap-tipa siswa.
4. Untuk mengetahui dalam bagian-bagian manakah dari program bimbingan
yang perlu diadakan perbaikan-perbaikan.
5. Untuk mendorong semua personil bimbinga agar bekerja leih giat dalam
mengembangkan program-program bimbingan.

C. Fungsi Evaluasi Bimbingan Konseling


 Sebagai feed back kepada guru bimbingan konseling untuk melihat apakah program
tersebut sudah efisien dan efektif dan juga apakah program tersebut layak untuk di
lanjutkan atau di kembangkan.
 Memberikan informasi kepada kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali murid
tentang perkembangan siswa agar secara bersinergri untuk meningkatkan kualitas
implementasi program bimbingan konseling di sekolah.
D. Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Evaluasi BimbinganKonseling

6
Menurut Sapto dalam Aip Badrujaman menjelaskan bahwa faktor
yangmempengaruhi hasil guna bimbingan adalah kedudukan layanan bimbingandan
fasilitas yanga ada, serta sikap anggota staf sekolah terhadap layananbimbingan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil guna konseling adalahtafsiran tentang konseling sebagai
kegiatan professional, keadaan para konseloryang ditugaskan di sekolah dalam hal
orientasi professional pengalaman, danmutu kerjanya serta bentuk kerja sama diantara
semua staf terutama guru.
Winkel dan Hastutu dalam Aip Budrujaman ada lima alasan gurubimbingan
konseling tidak melakukan evaluasi meliputi yaitu: (1) gurubimbingan konseling tidak
memiliki waktu, (2) guru bimbingan konseling tidakmemiliki pengetahuan dan
keterampilan, (3) adanya ketakutan terhadapakuntabilitas, (4) perasaan nyaman guru
bimbingan konseling dengan apaadanya serta, (5) presepsi guru bimbingan konseling
bahwa hasil sulit untukdiukur. Dari beberapa pendapat di atas dapat simpulkan bahwa
faktor yangmempengaruhi pelaksanaan evalausi bimbingan konseling salah satunya
faktorinternal yang mana adanya dorongan dari dalam diri guru bimbingan
konselinguntuk melaksanakan evaluasi program bimbingan konseling bisa terjadi
darikemampuan guru individu atau latar belakang, kestabilan emosi. Selanjutnyafaktor
dari luar diri guru bimbingan konseling seperti fasilitas ruang bimbingankonseling, buku
acuan, litelatur, waktu dan biaya.
E. Prosedur-prosedur evaluasi
Proses evaluasi biasaanya melibatkan serangkaian aktifitas yang berurutan, kira-
kira seperti langkah berikut (Gibson & Michell, 2011: 585-586):
1. Mengidentifikasikan tujuan yang dinilai.
Langkah pertama adalah menetapkan variabel, atau batasan-batasan, bagi
evaluasi. Evaluasi dapat dapat difokuskan pada program konseling secara total
atau hanya salah satu atau beberapa tujuan saja. Tujuan-tujuan program mestinya
dinyatakan dalam terminology yang jelas, tepat, spesifik dan dapat diukur.Tujuan
yang sifatnya luas lebih sulit diukur ketimbang tujuan yang sifatnya khusus.

2. Mengembangkan rencana evaluatif.


Ketika tujuan evaluasi sudah ditetapkan, langkah kedua adalah
pengidentifikasian dan pensahihan kriteria yang tepat bagi pengukuran kemajuan
program. Keseluruan rencana evaluasi, sebagai tambahan bagi spesifikasi jenis-

7
jenis data yang dikumpulkan, mestinya juga menspesifikan bagaimana data akan
diorganisasikan dan kepada siapa akan dilaporkan. Pada akhirnya, rencana
evaluasi mestinya juga menyimpulkan tentang cara menggunakan temuan untuk
pengembangan program kedepannya.
3. Mengaplikasikan rencana evaluasi.
Setelah evaluasi dirancang, validitasnya kemudian dilakukan.Juga menitik
beratkan pada perencanaan yang baik dan pendekatan yang positif, menggunakan
pengevaluasi yang memilii pemahaman dan kompetensi yang dibutuhkan. Alokasi
waktu juga penting karena beberapa aspek program hanya bisa dievaluasi secara
tepat setelah sejumlah waktu berlalu berdasarkan kesimpulan program, sedangkan
aktifitas khusus lain dibutuhkan untuk dinilai segera.
4. Menggunakan temuan-temuan
Pengaplikasian temuan-temuan merupakan nilai sesungguhnya sebuah
evaluasi. Melalui proses evaluasi, kekuatan dan kelemahan program bisa
dipastikan, pemahaman yang dihasilkan kemudian menyediakan arahan-arahan
bagi perbaikan program kedepan. Namun demikian, penggunaan temuan-temuan
tidak bisa sekedar lebih dari kebetulan. Harus ada sebuah perencanaan, dengan
tanggung jawab spesifik bagi penggunaan temuan, dan follow up selanjutnya
untuk memastikan apakah evaluasi dan rekomendasinya sudah dipenuhi atau
tidak.

F. Aspek-aspek evaluasi program BK


a. Evaluasi kontek, dilakukan untuk menjawab sekurang-kurangnya empat
pertanyaan sebagai berikut:
1. Kebutuhan-kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh kegiatan program?
2. Tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan?
3. Tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan kegiatan
yang menyumbang masyarakat?
4. Tujuan-tujuan manakah yang paling mudah dicapai?
b. Evaluasi input, dilakukan untuk menjawab lima pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah strategi yang digunakan oleh program sudah sesuai dengan
pencapaian tujuan?
2. Apakah strategi yang diambil ini merupakan strategi resmi?

8
3. Strategi yang manakah yang sudah ada sebelumnya dan sudah cocok
untuk pencapaian tujuan yang lalu?
4. Prosedur dan jadwal khusus manakah yang digunakan untuk melaksanakan
strategi tersebut?
5. Apakah yang dapat dikatakan sebagai ciri khusus dari kegiatan yang
dilaksanakan di dalam program dan apa pula akibat yang ditimbulkannya?
c. Evaluasi proses, dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apakah pelaksanaan program sesuai dengan jadwal?
2. Apakah staf yang terlibat di dalam pelaksanaan program akan sanggup
menangani kegiatan selama program berlangsung dan kemungkinan jika
dilanjutkan?
3. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan dimanfaatkan secara maksimal?
4. Hambatan-hambatan apa saja yang dijumpai selama pelaksanaan program
dan kemungkinan jika program dilanjutkan?
d. Evaluasi hasil, dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Tujuan-tujuan manakah yang sudah dicapai?
2. Pernyataan-pernyataan seperti apakah yang dapat dibuat yang
menunjukkan hubungan antara spesifikasi prosedur dengan hasil nyata dari
kegiatan program?
3. Kebutuhan individu manakah yang telah terpenuhi sebagai akibat dari
kegiatan program?
4. Hasil jangka panjang apakah yang nampak sebagai akibat dari kegiatan
program?

G. Penyusunan instrumen evaluasi Bk


1. Pengertian instrumen
Arikunto (2017:5) menyatakan instrumen sejatinya merupakan alat bantu yang
dapat digunakan dalam proses pengumpulan data-data yang dibutuhkan.
Hadjar(11996:160) Berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik
variabel secara objektif.
Dapat disimpulkan bahwa instrumen merupakan alat bantu yang digunakan
oleh peneliti untuk mengumpukan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang
variabel yang sedang diteliti.
2. Langkah-langkah
Dalam menyusun sebuah instrumen penilaian kinerja atau penilaian
alternative/evaluasi, diperlukan beberapa tahap dalam penyusunanya. Menurut
Hutabarat (2004: 17) langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun
penilaian/evaluasi meliputi:
1. mengidentifikasi semua langkah penting atau aspek yang diperlukan atau
yang akan memengaruhi hasil akhir.

9
2. menuliskan kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas.
3. mengusahakan kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak
sehingga semua dapat diamati.
4. mengurutkan kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang akan
diamati.
5. menyediakan kriteria untuk setiap pilihan apabila menggunakan skala
rentang.

Langkah-langkah Membuat Instrumen :


1. Menentukan batasan objek yang akan diungkap.
Evaluasi ini digunakan untuk mengevaluasi dan memberikan
rekomendasi program bimbingan dan konseling dari segi konteks,
input, proses, dan hasil.
2. Menentukan tujuan
Untuk mengetahui efektifitas program bimbingan dan konseling.
3. Menentukan indikator objek yang akan diungkap
a. Evaluasi konteks,merupakan evaluasi terhadap kebutuhan,
tujuan pemenuhan kebutuhan dan karakteristik individu yang
menangani. Tujuannya untuk menyediakan alasan rasional dalam
menentukan tujuan dan kompetensi siswa.
b. Evaluasi input, merupakan evaluasi terhadap penggunaan
sumber-sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
program. Tujuannya untuk membantu menentukan program yang
membawa pada perubahan yang dibutuhkan.
c. Evaluasi proses, merupakan evaluasi yang dilakukan untuk melihat
apakah pelaksanaan program sesuai dengan strategi yang telah
direncanakan. Evaluasi proses bertujuan untuk
mengidentifikasikan atau memprediksi dalam proses pelaksanaan.
d. Evaluasi hasil, merupakan evaluasi yang bertujuan
untuk mengukur, menginterpretasikan,dan menilai pencapaian
program selama pelaksanaan program dan pada akhir program.
Mengumpulkan deskripsi dan evaluasi terhadap luaran
(outcome) dan menghubungkan itu semua dengan objektif,

10
konteks, input, dan informasi proses. Menginterpretasikan
kelayakan dan keberhargaan program

Langkah-langkah penyusunan instrumen evaluasi/penilaian menurut Majid


(2014: 88) adalah sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi terhadap langkah-langkah penting yang diperlukan
atau yang akan memengaruhi hasil akhir (output yang terbaik).
2. Menuliskan perilaku kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan
untuk
3. Menyelesaikan dan menghasilkan output yang terbaik.
4. Membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur, jangan terlalu
banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat diobservasi selama siswa
melaksanakaan tugas.
5. Mengurutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan
urutan yang dapat diamati.
6. Memeriksa kembali dan membandingkan dengan kriteria-kriteria
kemampuan yang dibuat sebelumnya oleh orang lain.
langkah-langkah menyusun instrumen penilaian menurut Fenanlampir &
Faruq (2015: 13) yaitu:
1. Validitas
2. Reliabilitas,
3. Objektivitas,
4. Diskriminitas,
5. Ekonomis,
6. Petunjuk pelaksanaan dan norma, dan
7. Praktisibilitas.

3. Merumuskan kisi-kisi instrumen evaluasi


Komponen evaluasi konteks input proses hasil Komponen program Rancangan
program Pertanyaan evaluasi Indikator Jenis instrumen Subjek evaluasi
1. Kebutuhan-kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh Guru BK
melakukan Need assessment terhadap siswa Wawancara, angket, studi
dokumen Guru BK, kepsek kegiatan program? Tujuan bimbingan dalam
program BK Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK, kepsek
2. Tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan Program
bimbingan sesuai dengan need assessment Wawancara, angket, studi
dokumen Guru BK, kepsek pemenuhan kebutuhan? Program bimbingan

11
sesuai dengan tugas Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK, kepsek
perkembangan siswa
3. Tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan Program
bimbingan sesuai dengan Permendiknas Wawancara, angket, studi
dokumen Guru BK, kepsek kegiatan yang menyumbang masyarakat? No.
111 tahun 2014 Program bimbingan sesuai visi dan misi sekolah
Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK, kepsek
4. Tujuan-tujuan manakah yang paling mudah dicapai? Melakukan analisis
kebutuhan dan tujuan program Wawancara, angket, studi dokumen Guru
BK, kepsek bimbingan 1) Apakah strategi yang digunakan oleh program
sudah sesuai Strategi dalam bimbingan sesuai dengan jumlah Wawancara,
angket, studi dokumen Guru BK dengan pencapaian tujuan? guru BK
Strategi dalam bimbingan sesuai dengan jumlah Wawancara, angket, studi
dokumen Guru BK siswa Strategi dalam bimbingan sesuai dengan kondisi
Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK finansial sekolah Strategi
dalam bimbingan sesuai dengan sarana Wawancara, angket, studi
dokumen Guru BK prasarana yang ada 2) Apah strategi yang diambil ini
merupakan strategi resmi? Strategi dalam bimbingan sesuai dengan
strategi Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK layanan dalam
Permendiknas No. 111 tahun ) Strategi yang manakah yang sudah ada
sebelumnya dan Penggunaan strategi bimbingan tahun lalu dalam
Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK sudah cocok untuk
pencapaian tujuan yang lalu? strategi bimbingan tahun ini 4) Prosedur dan
jadwal khusus manakah yang digunakan Strategi dan jadwal khusus dalam
bimbingan dan klasial Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK untuk
melaksanakan strategi tersebut?
5. Apakah yang dapat dikatakan sebagai ciri khusus dari Ciri khusus
bimbingan Wawancara, angket, studi dokumen Guru BK kegiatan yang
dilaksanakan di dalam program dan apa pula akibat yang ditimbulkannya?
1) Apakah pelaksanaan program sesuai dengan jadwal? Pelaksanaan
bimbingan sesuai jadwal Wawancara, angket, studi dokumen, 2) Apakah
staf yang terlibat di dalam pelaksanaan program Keterlibatan staf dalam
bimbingan Wawancara, angket, studi dokumen,, akan sanggup menangani
kegiatan selama program staf lainnya berlangsung dan kemungkinan jika

12
dilanjutkan? 3) Apakah sarana dan prasarana yang disediakan
Kebermanfaatan sarana dan prasarana dalam bimbingan Wawancara,
angket, studi dokumen,, dimanfaatkan secara maksimal? 4) Hambatan-
hambatan apa saja yang dijumpai selama pelaksanaan program dan
kemungkinan jika program dilanjutkan? Hambatan dalam pelaksanaan
bimbingan Wawancara, angket, studi dokumen, 1) Tujuan-tujuan manakah
yang sudah dicapai? Pencapaian tujuan bimbingan Wawancara, angket,
studi dokumen, 2) Pernyataan-pernyataan seperti apakah yang dapat dibuat
Hubungan prosedur bimbingan dengan hasil Wawancara, angket, studi
dokumen, yang menunjukkan hubungan antara spesifikasi prosedur
kegiatan bimbingan dengan hasil nyata dari kegiatan program? 3)
Kebutuhan individu manakah yang telah terpenuhi sebagai akibat dari
kegiatan program? 4) Hasil jangka panjang apakah yang nampak sebagai
akibat dari kegiatan program? Kebutuhan siswa yang telah terpenuhi dari
kegiatan bimbingan Output dari kegiatan bimbingan Wawancara, angket,
studi dokumen, Wawancara, angket, studi dokumen, staf lainnya, staf
lainnya

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan evaluasi program bimbingan
dan konseling sebagai proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan dan
keberhasilan program bimbingan dan konsseling yang dilakukan melalui
pengumpulan data, pengolahan data, serta analisis data yang akan dijadikan dasar
untuk membuat keputusan.
Dalam penyusunan instrument dimana penyusun instrument harus mencari
terlebih dahulu teori dari apa yang mau dijadikan instrument tersebut. Lalu seteleh
mendapatkan teorinya maka dicari lah indikator dari variable tersebut. Dari indikator
lalu mencari deskriptornya, lalu bisa dibuat kedalam pernyataan atau pertanyaan dari
setiap descriptor tapi jangan lupa juga untuk membuat item positif dan negative dari
setiap descriptor. Descriptor yang bagus apabila item positif dan negatifnya
mempunyai jumlah yang sama. Namun sebuah instrument bisa disebar apabila sudah
melewatin uji validitas.

B. Saran

Adapun saran yang kami berikan ialah kepada setiap guru BK atau calon guru
BK hendaknya dalam memnbuat instrument harus melihat dan memperhatikan setiap
aspek yang akan dibuat dan dipertanyakan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sudijono, A.2007.Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada


Gibson, Robert & Michel.2011.Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Pustraka Pelajar

Badjuhrahman, Aip.2011. Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan Konseling.

Jakarta Barat: Indeks

15

Anda mungkin juga menyukai