Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RUANG LINGKUP DAN ASPEK-ASPEK EVALUASI BIMBINGAN DAN


KONSELING
Mata Kuliah: Evaluasi dannn Supervisi BK
Dosen Pengampu:
Dr. Agus Wibowo, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 8

Rifki Fajril Firdaus 20130003


Serli Septiana Sari 20130029
Khoiriyah Dwi Febriani 20130030
Fasha Bella Agelia 20130035
Rendi Setiawan 20130048

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah evaluasi dan supervise dengan mateir ruang lingkup dan apek-aspek
evaluasi BK.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan Supervisi
BK. Terimakasi kepada Bapak Dr. Agus Wibowo, M.Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah Evaluasi dan Supervisi BK dan terimakasi untuk anggota kelompok yang
sudah beerja sama dengan baik dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini terdapatbanyak kekurangan di
dalam penulisannya, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Metro, 2 April 2024

penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang masalah...........................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................................3
BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................4
A. Pengertian Evaluasi BK............................................................................4
B. Ruang lingkup evaluasi BK.......................................................................4
c. Aspek-aspek evaluasi BK.........................................................................6
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................8
A. Kesimpulan...............................................................................................8
B. Saran........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Konselor memiliki tugas dalam mengavaluasi program bimbingan dan
konseling. Sesuai SK Menpan No.84/1993 ada lima tugas pokok konselor yaitu; 1)
menyusun program bimbingan dan konseling, 2) melaksanakan program bimbingan
dan konseling, 3) mengavaluasi program bimbingan dan konseling, 4) menganalisis
hasil pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik yang menjadi
tanggung jawabnya.
Dalam permendikbud 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling
pada pendidikan dasar dan menengah, bahwa konselor mengevaluasi program
bimbingan dan konseling untuk mengetahui keberhasilan layanan dan
pengembangan program lebih lanjut. Penerapan program layanan bimbingan dan
konseling di Indonesia saat ini menggunakan pola bimbingan dan konseling
komprehensif. Komponen komprehensif adalah layanan dasar, perencanaan
individual, layanan responsive, dan dukungan system.
Azizah, ginting,dan utami mengemukakan alasan konselor tidak melakukan evaluasi
program layanan, antara lain;
a. Minimnya minat konselor untuk belajar melakukan evaluasi program layanan
bimbingan dan konseling
b. Minimnya pelatihan yang diberikan kepada konselor untuk mengavaluasi program
layanan bimbingan dan konseling
Program bimbingan dan konseling yang diselenggarakan di sekolah menengah,
atas dasar kemendikbud No 111 tahun 2014, yaitu bertujuan untuk pengembangan
potensi peserta didik secara optimal. Kemudian layanan bimbingan dan konseling
memiliki tujuan untuk membantu konseli mencapai perkembangan optimal dan
kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, social, dan karir. Sehingga
terlaksananya layanan bimbingan dan konseling siswa dapat berkembang potensi
dan kompetensinya secara optimal. Maka jika evaluasi, dapat diketahui kesenjangan
anatara pelaksanaan dan kondis ideal dalam pelaksanaan program bimbingan dan
konseling.
Menurut Suharsimi Arikunto secara harfiah evaluasi berasal daribahasa inggris
yaitu evoluation, yang berasal dari kata value.Kemudian dalam bahasa Arab evaluasi
yang disebutkan dengan al-Taqwim, dan dalam bahasa indonesia berarti penilaian.
Worthen danSanders dalam Anderson dalam Suharsimi mengatakan evaluasi
adalahkegiatan yang mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu;

1
dalammencari sesuatu tersebut, juga termasuk informasi yang bermanfaatdalam
menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, sertaalternatif strategi yang
diajukan untuk mencapai tujuan yang sudahditentukan.Evaluasi dapat pula diartikan
sebagai proses pengumpulaninformasi (data) untuk mengetahui efektivitas kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan.
Pengertian lain evaluasi adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai
informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan
hasil dari perkembangan sikap dan prilaku atau tugas-tugasperkembangan para
siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.
Prayitno dalam Suhertina bimbingan konseling adalah suatuproses membantu
individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki
berbagai wawasan, pandangan dan interpetasi, pemilihan, penyesuaian serta
kentrampilan yang tepatberkenaan dengan diri sendiri dan lingkungan.
Evaluasi secara umum dipahami sebagai sebuah proses penentuan nilai dan
penentuan pencapaian dari sebuah tindakan. Melalui evaluasi akandiperoleh
informasi tentang apa yang telah dicapai maupun yang belum dan selanjutnya
informasi ini digunakan untuk perbaikan suatu program.Evaluasi diatur dalam
undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab XVI
pasal 57, 58 dan 59 (Depdiknas 2003).
Yuwono dan Asni (2017: 55-56) menjelaskan bahwa evaluasi program model
Gysbers dan Henderson dibagi berdasarkan tujuan. Evaluasi personil tujuannya
untuk mengevaluasi konselor sekolah. Evaluasi proses dilakukan untuk melihat
kesesuaian program dengan standar program yang ditetapkan. Dan evaluasi hasil
berisi tentang dampak dari kegiatan dan layanan program yang diberikan kepada
peserta didik, sekolah, dan masyarakat. Program bimbingan dan konseling pada
hakikatnya juga terdiri dari beberapaprosedur yakni perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu
tahapan yang penting, sebab bukan hanya fungsinya sebagai instrumen untuk
membuat perbaikan namunevaluasi merupakanbentuk akuntabilitas terhadap
program.Melalui evaluasi program guru BK akanmampu melakukan penilaian
terhadap kegiatan layananyangtelah dilaksanakan. Guru BK juga akan mengetahui
kelemahan dari program yang telah diselenggarakan.Sehingga evaluasi program
bimbingan dan konseling merupakan suatu rangkaian kegiatan yang penting, sebab
hasil evaluasi dapatdijadikan kesimpulan apakah layanan yang telah dilakukan
dapat mencapai sasaran secara efektif danefisien (Badrujaman, 2012;
Fatchurahman, 2017).

2
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan evaluasi bimbingan
konseling adalah penilaian yang dilakukan oleh guru pembimbing dari kegiatan yang
telah direncanakannya untuk mengetahui efektivitas-efektivitas yang telah
dilaksanakan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja komponen pada ruang lingkup evaluasi program BK?


2. Apa saja aspek-aspek yang harus dievaluasi dalam program BK?
3. Bagaimana prosedur pelaksanaan kegiatan evaluasi program BK?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui ruang lingkup evaluasi program BK.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek yang harus dievaluasi dalam program BK.
3. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan kegiatan evaluasi program BK.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Bimbingan dan Konseling


Menurut Flowended (2012) mempertegaskan bahwa evaluasi adalah sebagai
proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu
kriteria tertentu. Menurut Hidayat (2018) bahwa evaluasi adalah suatu proses bukan
suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas
sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk
sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi.
Menurut Sofan Amri (2016) evaluasi bk merupakan proses memahami,
memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi keperluan
mengambil keputusan agar dapat menentukan kondisi, di mana suatu tujuan telah
dicapai.
Berdasarkan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan evaluasi
merupakan kegiatan yang terencana dan dilakukan serta kesinambungan. Evaluasi
bukan yang merupakan kegiatan akhir atau penutup dari suatu program tertentu,
melainkan merupakan kegiatan yang dilakukan pada permulaan, selama program
berlangsung dan pada akhir program setelah program itu selesai.

B. Ruang Lingkup Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling


Menurut Hidayat (2018:114) ruang lingkup evaluasi program BK di sekolah
mencakup empat komponen, yaitu :
1. Komponen peserta didik (input)
Pemahaman terhadap kondisi peserta didik (konseli) sudah menjadi
tanggung jawab yang penting dan perlu bagi guru BK disekolah.
Menurut Ngalim Purwanto mengatakan bahwa raw input adalah siswa
yang memiliki karakteristik tertentu baik fisiologis maupun psikologis.
Fisiologi artinya kondisi fisik dan panca indra sedangkan kondisi
psikologis adalah minat kecerdasan, bakat, dan motivasi.

Pemahaman mengenai (raw input) peserta didik perlu dilakukan sejak sedini
mungkin, dengan pemahaman terhadap raw input dapat dipakai
mempertimbangkan hasil pelaksanaan program BK bila dibandingkan dengan
produk yang dicapai. Evaluasi raw input dimulai dari pelayanan himpunan data
pada peserta didik (konseli) saat diterima di sekolah bersangkutan.
2. Komponen program
Evaluasi program BK disekolah harus mengacu pada keterlaksanaan
program BK yang disusun, disesuaikan dengan pola dasar pedoman operasional

4
pelayanan BK. Kegiatan operasional dari masing-masing pelayanan hendaknya
disusun dalam suatu sistematika, diantaranya :
a. Tujuan khusus pelayanan bimbingan dan konseling
b. Kriteria keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling
c. Lingkup pelayanan bimbingan dan konseling
d. Rincian kegiatan dan jadwal kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
e. Hubungan antara kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling dengan
kegiatan luar sekolah
f. Metode dan teknik layanan bimbingan dan konseling
g. Sarana pelayanan bimbingan dan konseling
h. Evaluasi dan penelitian pelayanan bimbingan dan konseling

3. Komponen proses pelaksanaan bimbingan dan konseling


Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan dalam program pelayanan
bimbingan dan konseling disekolah, dituntut proses pelaksanaan bimbingan dan
konseling yang mengarah pada tujuan yang diharapkan. Komponen proses
pelaksanaan BK yang terlibat yang perlu dievaluasi, meliputi :
a. Organisasi dan administrasi program pelayanan BK
b. Petugas pelaksanaan atau personal (tenaga professional) dan bukan
professional.
c. Fasilitas dan perlengkapan
1. Fasilitas teknis seperti: tes, inventori, format-format dan sebagainya.
2. Fasilitas fisik seperti: ruang kerja konselor, ruang konseling, ruang
tunggu, ruang pertemuan, ruang administrasi, ruang penyimpanan
instrument, dan ruang penyimpnan data.
3. Perlengkapan seperti: meja, kursi, filling cabinet, files, lemari dan
sebagainya.
4. Anggaran biaya
Anggaran biaya yang perlu disiapkan adalah untuk pos-pos
seperti;honorarium pelaksana, pengadaan dan pemeliharaan sarana fisik dan
perlengkapan, biaya operasional (perjalanan, kunjungan rumah, penilaian dan
penelitian)

5. Komponen hasil pelaksanaan evaluasi program (output)


Untuk memperoleh gambaran tentang keberhasilan dari pelaksanaan
program bimbingan dan konseling disekolah dapat dilihat dari pelaksanaan
program bimbingan dan konselinh disekolah. Sedangkan untuk mendapatkan

5
gambaran tentang hasil dari pelaksanaan bimbingan dan konseling disekolah
harus dilihat dari dalam diripeserta didik yang memperoleh pelayanan bimbingan
dan konseling itu sendiri.
Aspek-aspek yang bisa dilihat terutama:
a. Pandangan para lulusan tentang program pendidikan yang telah ditempuhnya
b. Kualitas prestasi bagi para lulusan
c. Pekerjaan, jabatan atau karir yang dijalaninya
d. Proporsi lulusan yang bekerja dan belum bekerja

C. Aspek-Aspek Evaluasi BK
Pada kegiatan penilaian program kegiatan pelayanan konseling, yaitu
penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses yang dimaksud yaitu untuk
mengetahui sampai sejauh mana keefektifan layanan konseling dilihat dari
prosesnya, sedangkan yang dimakus penilaian hasil yaitu untuk memperoleh
informasi keefektifan layanan konseling dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai baik
proses maupun hasil anatara lain :
1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan; (program tahunan, program
semesteran, programa bulanan, program mingguan, program harian).
2. Keterlaksanaan program pelayanan konseling sebagai proses pemberian
bantuan (bimbingan berfungsi sebagai upaya: pemahaman, pencegahan,
pengembangan, dan perbaikan). Evaluasi keterlaksanaan program pelayanan
konseling terkait dengan:
a. Penyelenggaran bimbingan meliputi: (bidang-bidang pribadi, social, belajar,
dan karir)
b. Jenis-jenis layanan bimbingan terhadap tugas-tugas perkembangan;
(orientasi informasi, pembelajaran, bimbingan kelompok, penempatan dan
penyaluran, konseling perorangan, dan konseling kelompok).
3. Hambatan-hambatan yang dijumpai :
a. Dampak layanan bimbingan terhadap tugas-tugas perkembangan;
b. Respon peserta didik, personil sekolah, orang tua dan masyarakat terhadap
layanan konseling;
c. Perubahan kemajuan peserta didik dilihat dari pencapaian tujuan layanan
konseling, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar; dan
keberhasilan peserta didik setelah menamatkan sekolah baik pada studi
lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.

6
Kesimpulan uraian di atas, secara sederhana digambarkan sebagai mana table
berikut :
Tabel pelaksanaan evaluasi program BK

Aspek Proses Aspek Hasil


Lingkup Evaluasi Program BK Keterlaksanaan Ketercapaian

1 2 3 1 2 3
Komponen peserta didik (raw-input)
Komponen program
Proses
Hasil (output)

Keterangan :
1 = kesesuaian antara program dengan pelaksanaan
2 = keterlaksanaan program pelayanan konseling
3 = hambatan

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan proses sistematis untuk
menilai efektivitas program bimbingan konseling dalam membantu individu mencapai
tujuan-tujuan mereka dalam berbagai aspek kehidupan, seperti akademik, sosial,
emosional, dan karir.
Ruang lingkup evaluasi bimbingan konseling meliputi penilaian terhadap
proses, hasil, dan dampak program bimbingan konseling. Proses evaluasi melihat
bagaimana program bimbingan konseling dijalankan, apakah sesuai dengan standar
dan tujuan yang telah ditetapkan. Sementara itu, evaluasi hasil dan dampak program
bimbingan konseling melihat sejauh mana program tersebut efektif dalam membantu
individu mencapai tujuan mereka dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Evaluasi bimbingan konseling juga harus melibatkan berbagai pemangku
kepentingan, seperti konselor, siswa, orang tua, dan pihak sekolah atau lembaga
yang menyelenggarakan program bimbingan konseling. Evaluasi juga harus
dilakukan secara berkala dan terus-menerus untuk memastikan bahwa program
bimbingan konseling selalu relevan dan efektif dalam memenuhi kebutuhan individu
yang dilayani
Evaluasi bimbingan konseling memiliki beberapa aspek yang harus
diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa aspek penting dari evaluasi bimbingan
konseling:
1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan; (program tahunan, program
semesteran, programa bulanan, program mingguan, program harian).
2. Keterlaksanaan program pelayanan konseling sebagai proses pemberian bantuan
(bimbingan berfungsi sebagai upaya: pemahaman, pencegahan, pengembangan,
dan perbaikan). Evaluasi keterlaksanaan program pelayanan konseling terkait
dengan:
3. Penyelenggaran bimbingan meliputi: (bidang-bidang pribadi, social, belajar, dan
karir)
4. Jenis-jenis layanan bimbingan terhadap tugas-tugas perkembangan; (orientasi
informasi, pembelajaran, bimbingan kelompok, penempatan dan penyaluran,
konseling perorangan, dan konseling kelompok).

8
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat, terutama bagi penulis
sendiri dan bagi pembaca lainnya serta menambah wawasan dalam bidang karya
ilmiah. Dan penulis sangat sadar, kalau makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Maka karena hal itu, penulis sangat mengharapkan kritikan yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini

9
DAFTAR LITERATUR

Dalmia, D., & Alam, F. A. (2021). Evaluasi Program Model Context dan Input dalam
Bimbingan Konseling. Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi, 1(2), 111-
124.
Supriyanto, A., & Handaka, I. B. (2016, November). Profesionalisme konselor:
evaluasi program bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah. In
Seminar Nasional LP3M Membangun Karakter Untuk Memperkokoh
Persatuan dan Kesatuan Bangsa (pp. 81-89).
IRMA, W. (2021). Manajemen Program Bimbingan dan Konseling di MTS Darul Huda
Bandar Lampung (Doctoraldissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Putri, A. E. (2019). Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling: Sebuah Studi
Pustaka. Jurnal bimbingan konseling indonesia, 4(2), 39-42
Rahman, F. (2012). Modul ajar Pengembangan dan evaluasi program bk.
Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai