Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“APLIKASI INSTRUMENTASI”

Dosen Pengampu:

Rizky Andana Pohan M.Pd

Disusun oleh:

Rosmaini (3022021004)

Nurul fadilla (3022021020)

Mulia Rahmi (3022021032)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA

2022 M/ 1443 H
KATA PENGANTAR
            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan rahmatnya,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “APLIKASI
INSTRUMENTASI” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Penulis juga
mengucapkan terimakasih atas bimbingan yang diberikan oleh dosen mata kuliah kegiatan
pendukung BK yaitu rizky andana pohan M.Pd sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang
telah memberikan kritik dan saran dalam penulisan makalah ini.
            Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia. Selain itu,
penulis berharap makalah ini dapat dipergunakan sebagai petunjuk, acuan ataupun pedoman
dalam mempelajari pengaplikasian kegiatan instrumentasi di lapangan serta dapat menambah
pengetahuan dari pembaca sekalian.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian guna memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.

Langsa,15 oktober 2022

                                                                                                                    Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………...
Daftar Isi………………………………………………………………………....
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………….
A.    Latar Belakan...................………………………………………………………...
B.     Rumusan Masalah………………………………………………………………..
C.     Tujuan.................…………………………………………………………………
Bab II Pembahasan………………………………………………………………
A.    Pengertian Aplikasi Instrumentasi……………………………………………….
B.     Tujuan dan Fungsi Aplikasi Instrumentasi………………………………………
C.     Materi Aplikasi Instrumentasi…………………………………………………...
D.    Komponen Aplikasi Instrumentasi………………………………………………
E.     Asas Aplikasi Instrumentasi……………………………………………………..
F.      Pendekatan dan Tekhnik Aplikasi Instrumentasi………………………………...
G.    Operasionalisasi Kegiatan Aplikasi Instrumentasi………………………………
Bab III Penutup………………………………………………………………….
A.    Kesimpulan………………………………………………………………………
B.     Saran…………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka……………………………………………………………….......
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seorang manusia perlu mengenali dan memahami dirinya sendiri dengan sebaik-
baiknya  karena dengan mengenali dan memahami dirinya, mereka akan mampu menggali
potensi yang dimilikinya kemudian mengembangkan dengan cara yang tepat sehingga akan
menambah kesejahteraan bagi dirinya sendiri. Namun, seorang manusia tidak akan mampu
melakukan hal tersebut dengan sendirinya tanpa adanya kehadiran dan bantuan dari orang
lain yang mengerti cara untuk mengenali dan memahami kepribadian dan potensi seseorang.
Seorang sarjana bimbingan dan konseling yang biasanya dipanggil guru pembimbing
atau konselor merupakan ahli yang tepat untuk membantu seseorang dalam mengenali dan
memahami kepribadian dan potensinya.
Dalam bimbingan konseling terdapat enam bidang bimbingan konseling, sepuluh
layanan dan lima kegiatan pendukung yang akan membantu konselor untuk memahami
kepribadian dan potensi yang dimiliki oleh klientnya.
Berbicara tentang kegiatan pendukung, salah satu kegiatan pendukung yang paling
tepat untuk membantu konselor dalam mengenal dan memahami kepribadian dan potensi
yang dimiliki oleh klientnya adalah aplikasi instrumentasi. Kegiatan ini memiliki beberapa
alat baik test ataupun non test yang apabila dilaksanakan dengan baik dan diteliti dengan
cermat akan mendapatkan hasil yang akurat. Hasil tersebut akan memberikan sumbangan
besar untuk konselor dalam mengenal dan memahami kepribadian dan potensi klient serta
menyelesaikan masalah yang timbul dalam kehidupan klient.

B.     Rumusan Masalah.
1.      Apakah pengertian aplikasi instrumentasi?
2.      Apakah tujuan dan fungsi aplikasi instrumentasi?
3.      Apa saja materi aplikasi instrumentasi?
4.      Apa saja komponen aplikasi instrumentasi?
5.      Apa saja asas yang digunakan dalam aplikasi instrumentasi?
6.      Bagaimana pendekatan dan tekhnik yang digunakan dalam aplikasi instrumentasi di
lapangan?
7.      Bagaimana operasionalisasi kegiatan aplikasi instrumentasi di lapangan?

C.    Tujuan
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk mendeskripsikan:
1.      pengertian aplikasi instrumentasi,
2.      tujuan dan fungsi aplikasi instrumentasi,
3.      materi aplikasi instrumentasi,
4.      komponen aplikasi instrumentasi,
5.      asas-asas penerapan aplikasi instrumentasi,
6.      tatacara pendekatan dan tekhnik yang digunakan dalam aplikasi instrumentasi di lapangan,
dan
7.      tahap-tahap operasional kegiatan aplikasi instrumentasi di lapangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Aplikasi Instrumentasi.


Menurut Prayitno (dalam Amti,1999:315), “aplikasi instrumentasi adalah kegiatan
yang menggunakan instrumen untuk mengungkapkan kondisi sesuatu, yang mana bertujuan
untuk memperoleh data hasil pengukuran terhadap kondisi tertentu klien”.
Secara umum, aplikasi instrumentasi dapat diartikan sebagai alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang diri klient baik individu atau kelompok
dengan menggunakan instrument test ataupun non test.

B.     Tujuan dan Fungsi Aplikasi Instrumentasi.


1.      Tujuan Aplikasi Instrumentasi.
Tujuan umum aplikasi instrumentasi adalah diperolehnya data hasil pengukuran
terhadap kondisi tertentu klient.
Data ini kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penyelenggaraan
layanan konseling dan menjadi isi dari layanan yang dimaksudkan. Dengan menggunakan
data tersebut, penyelenggaraan layanan konseling terhadap klient akan lebih efektif dan
efisien.
2.      Fungsi Aplikasi Instrumentasi.
Kegiatan aplikasi instrumentasi mempunyai 3 fungsi yaitu :
a.      Fungsi Pemahaman.
Fungsi pemahaman adalah salah satu fungsi bimbingan konseling yang bertugas untuk
melakukan pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh klien itu sendiri dan
oleh pihak-pihak yang akan membantu klien, serta pemahaman tentang lingkungan klien oleh
klien itu sendiri.
Jadi, data yang dihasilkan dari kegiatan aplikasi instrumentasi dapat digunakan untuk
memahami kondisi klient, seperti potensi dasar, bakat dan minat, kondisi diri dan lingkungan,
masalah yang dihadapi dan lain sebagainya.
b.      Fungsi Pencegahan.
Fungsi pencegahan adalah fungsi yang berupaya mempengaruhi dengan cara yang
positif dan bijaksana untuk mencegah klien mendapatkan kesulitan yang menimbulkan
kerugian bagi diri klien.
Aplikasi instrumentasi yang dilaksanakan dapat membantu konselor untuk
menempatkan klien pada lingkungan yang positif dan membantu konselor mengubah
lingkungan negative menjadi lingkungan yang positif sehingga dapat mencegah klien
mendapatkan masalah yang menimbulkan kesulitan dan kerugian di dalam kehidupannya.
c.       Fungsi Pengentasan.
Fungsi pengentasan adalah fungsi dalam bimbingan konseling yang berupaya
membantu klien untuk keluar dari permasalahan yang dihadapinya melalui serangkaian
proses konseling yang dilakukan oleh konselor.
Jadi, dengan adanya kegiatan aplikasi instrumentasi yang dilakukan oleh konselor
seorang klien akan mudah menemukan jalan keluar dari permasalahan yang sedang
dihadapinya.

C.    Materi Aplikasi Instrumentasi.


Materi yang hendak diungkapkan melalui instrumen atau alat ukur aplikasi
instrumentasi terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
1.      Materi Umum Aplikasi Instrumentasi.
Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan melalui aplikasi instrumentasi
bimbingan dan konseling pada umumnya meliputi :
a.       Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME.
b.      Kondisi mental dan fisik siswa, pengenalan terhadap diri sendiri.
c.       Kemampuan pengenalan lingkungan dan hubungan social.
d.      Tujuan, sikap, kebiasaan, keterampilan, dan kemampuan belajar.
e.       Informasi karir dan pendidikan.
f.       Kondisi keluarga dan lingkungan.
2.      Materi Aplikasi Instrumentasi dalam Bidang-Bidang Bimbingan.
a.      Aplikasi Instrumentasi dalam Bimbingan Pribadi.
Aplikasi instrumentasi dalam bimbingan pribadi meliputi kegiatan pengungkapan dan
pengumpulan data dan keterangan yang berkenaan dengan karakteristik dan kondisi pribadi
siswa, yaitu tentang :
1)      Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME.
2)      Pengenalan penerimaan perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis yang
terjadi pada diri sendiri.
3)      Pengenalan tentang kekuatan diri (seperti tingkat kecerdasan) bakat dan minat serta
penyaluran dan pengembangannya.
4)      Pengenalan tentang kelemahan diri sendiri dan upaya penanggulangannya.
5)      Kemampuan mengambil keputusan dan pengarahan diri sendiri.
6)      Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
b.      Aplikasi Instrumentasi  dalam Bimbingan Sosial.
Aplikasi instrumentasi dalam bidang bimbingan social meliputi kegiatan
pengungkapan dan pengumpulan data dan keterangan berkenaan dengan kemampuan dan
kondisi hubungan social siswa, yaitu tentang :
1)      Kemampuan berkomunikasi, serta menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,
efektif, dan produktif.
2)      Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan social (di rumah, sekolah dan masyarakat)
dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat istiadat dan
kebiasaan yang berlaku.
3)      Hubungan dengan teman sebaya ( di sekolah dan masyarakat ).
4)      Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5)      Pengenalan, perencanaan dan pengamalan pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong
royong.

c.       Aplikasi Instrumentasi dalam Bimbingan Belajar.


Aplikasi instrumentasi dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan
pengungkapan data dan keterangan yang berkenaan dengan kemampuan dan kegiatan belajar
siswa, yaitu tentang :
1)      Tujuan belajar dan latihan.
2)      Sikap dan kebiasaan belajar.
3)      Kemampuan keterampilan teknis belajar
4)      Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif, efisien dan produktif.
5)      Penguasaan materi pelajaran dan latihan/keterampilan.
6)      Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik, social dan budaya di sekolah dan lingkungan
sekitar.
7)      Orientasi belajar di perguruan/sekolah yang lebih tinggi.
d.      Aplikasi Instrumentasi dalam Bimbingan Karir.
Aplikasi instrumentasi dalam bimbingan karir meliputi kegiatan pngungkapan dan
pngumpulan data dan keterangan berkenaan dengan pilihan pekerjaan dan pengembangan
karir siswa, yaitu tentang :
1)      Pilhan keterampilan dan latihannya.
2)      Orientasi dan informasi pekerjaan, dunia kerja dan upaya memperoleh penghasilan.
3)      Orientasi dan informasi lembaga-lembaga keterampilan (lembaga kerja/industry) sesuai
dengan pilhan pekerjaan dan arah pengembangan karir.
4)      Pilihan, orientasi dan informasi perguruan/sekolah yang lebih tinggi sesuai dengan arah
pengembangan karir.

D.    Komponen Aplikasi Instrumentasi.


Kegiatan aplikasi instrumentasi mensinergikan tiga komponen pokok, yaitu :
1.      Instrumen.
a.      Instrumen Test.
Instrumen test adalah berbagai test psikologis (seperti test intelegensi, bakat dan
minat) dan test hasil belajar (seperti soal ulangan dan ujian). Instrument test ini
diselenggarakan secara tertulis atau lisan, secara individual atau kelompok.
b.      Instrumen Non Test.
Instrumen non test adalah instrument yang digunakan untuk mengetahui kondisi klien
sebagaimana adanya tanpa menekankan apakah kondisi itu mutunya tinggi atau rendah.
Instrumen non test berupa sosiometri, sosiogram, observasi, AUM PTSDL, AUM
UMUM, angket, daftar check list dan wawancara. Seperti instrument test, instrument non test
juga ada yang diselenggarakan melalui tulisan dan lisan, secara individual atau kelompok.
2.      Responden.
Responden adalah orang-orang yang mengerjakan instrument baik tes maupun non tes
melalui pengadministrasian yang dilakukan oleh konselor. Kondisi responden yang diteliti
oleh konselor terbentang dari semua karakteristik diri seperti umur, jenis kelamin, kondisi
fisik dan psikologis. Seorang konselor yang akan mengaplikasikan instrumen kepada
responden haruslah benar-benar mampu memilih dan menyesuaikan instrument dengan
karakteristik yang hendak diukur yang ada pada diri responden dan kondisi responden karena
tidak semua instrument sesuai dengan karakteristik responden.
3.      Pengguna Instrumen.
Seorang konselor sangat bertanggung jawab dalam menggunakan data hasil
penggunaan instrument. Sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, konselor
berkepentingan menggunakan data hasil instrumen mulai dari perencanaan program kegiatan
konseling dalam penyelenggaraan layanan sampai kepada evaluasi hasil dan proses layanan
konseling. Konselor akan menggunakan hasilnya untuk keperluan layanan terhadap klien.

E.     Asas Aplikasi Instrumentasi.


Aplikasi instrumentasi pada dasarnya adalah pengungkapan kondisi pribadi
responden. Aplikasi ini memiliki dua asas yang sangat berpengaruh dalam terselengaranya
kegiatan aplikasi instrumentasi yaitu :
1.      Asas Kerahasiaan.
Di dalam asas kerahasiaan, segala sesuatu yang dibicarakan oleh klien kepada
konselor tidak boleh disampaikan kepada orang lain, atau lebih-lebih hal atau keterangan
yang tidak boleh atau tidak layak diketahui orang lain. Jika asas ini dapat dilaksanakan
dengan benar oleh konselor, maka konselor akan mendapatkan kepercayaan dari semua pihak
terutama klien yang akan memakai jasa konselor.
2.      Asas Kesukarelaan.
Kegiatan aplikasi instrumentasi yang dilakukan oleh konselor harus berlangsung atas
dasar kesukarelaan, baik dari pihak klien maupun dari pihak konselor sendiri. Klien
diharapkan secara suka dan rela tanpa ragu-ragu ataupun merasa terpaksa menyampaikan
masalah yang dihadapinya sehingga konselor akan dengan suka dan rela memberikan bantuan
kepada klien.

F.     Pendekatan dan Tekhnik Aplikasi Instrumentasi.


Pendekatan dan teknik yang digunakan apikasi instrumentasi meliputi:
1.      Penyiapan Instrumen dan Responden.
Penyesuaian antara instrument yang digunakan dengan masalah yang dihadapi klien
sangatlah diperlukan agar pengungkapan masalah yang dihadapi klien dapat berlangsung
dengan optimal. Untuk itu seorang konselor perlu :
a.       mempelajari Manual instrument,
b.      mengidentifikasi karakteristik responden,
c.       melihat kesesuaian antara instrument dan responden, sehingga tidak terjadi mismatch,
d.      menyiapkan diri untuk mampu menyelenggarakan pengadministrasian instrument, dan
e.       menyiapkan aspek teknik dan administratif.
2.      Pengadministrasian Instrumen.
Untuk keperluan pelayanan konseling dalam arti luas, pengadministrasian instrumen
diawali oleh penjelasan apa, mengapa, bagaimana dan untuk apa instrumen yang
dimaksudkan itu diaplikasikan kepada responden. Dalam hal ini konselor mengemukakan :
a.       Pokok isi, bentuk, tujuan dan kegunaan instrumen bagi responden,
b.      bagaimana menjawab atau bekerja dengan instrumen itu, termasuk alokasi waktu yang
disediakan,
c.       bagaimana jawaban responden diolah,
d.      bagaimana hasil pengolahan itu disampaikan kepada responden, dan
e.       bagaimana hasil tersebut digunakan dan apa yang perlu atau diharapkan dilakukan oleh
responden.
3.      Pengolahan dan Pemaknaan Jawaban Responden.
Pengolahan hasil aplikasi instrumentasi dapat dilakukan secara manual dan program
komputer. Perhitungan statistic seringkali diperlukan. Pengolahan secara manual dilakukan
dengan memeriksa dan menghitung jawaban responden satu persatu dengan tangan,
sedangkan pengolahan dengan menggunakan program computer dilakukan dengan
memasukkan jawaban responden ke dalam program computer yang dimaksud.  Data hasil
instrumentasi kemudian ditafsirkan dengan menggunakan kriteria ataupun norma yang
biasanya terdapat di dalam manual instrument. Hasil yang sudah bermakna ini sudah siap
digunakan dalam rangka program pelayanan konseling.
4.      Penyampaian Hasil Aplikasi Instrumen.
Dalam menyampaikan hasil aplikasi instrumentasi, asas kerahasiaan harus tetap
diterapkan. Hasil aplikasi instrumentasi tidak boleh diumumkan secara terbuka dan tidak
boleh dijadikan pembicaraan umum. Apabila hasil tersebut akan didiskusikan di dalam kelas,
maka dalam penyajian diskusi tersebut tidak boleh menyebut nama dari klien yang
bersangkutan.
5.      Penggunaan Hasil Aplikasi Instrumentasi.
a.      Perencanaan Program Konseling.
Perencanaan program konseling hendaknya disusun berdasarkan data yang diperoleh
melalui aplikasi instrumentasi.
b.      Penetapan Peserta Layanan.
Berdasarkan data hasil instrumentasi, konselor menetapkan individu yang perlu
mendapat layanan konseling tertentu, baik untuk layanan dengan format klasikal, kelompok,
maupun individual.
c.       Hasil Instrumentasi sebagai Isi Layanan.
Seringkali, hasil instrumentasi baik sebagian atau seluruhnya, secara langsung
ataupun tidak langsung, dapat dijadikan isi layanan yang hendak dilaksanakan atau sedang
dilaksanakan terhadap klien.
d.      Hasil Instrumentasi dan Tindak Lanjut.
Hasil instrumentasi, khususnya hasil evaluasi dapat digunakan sebagai pertimbangan
bagi upaya tindak lanjut pelayanan terhadap klient. Kecermatan konselor terhadap kesesuaian
antara hasil evaluasi dan upaya tindak lanjutnya sangat diperlukan.
e.       Hasil Instrumental dan Upaya Pengembangan.
Sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan program pelayanan konseling
yang akan diterapkan kepada klien, maka data yang diperoleh sebaiknya merupakan data
gabungan yang diperoleh melalui aplikasi berbagai instrument, untuk berbagai kelompok
responden, dalam jangka waktu yang relative memadai.  Dengan data gabungan seperti itu
akan tampak arah pokok ataupun benang merah yang perlu dijadikan arah dan garis besar
pengembangan yang dimaksudkan.

G.    Operasionalisasi Kegiatan Aplikasi Instrumentasi.


1.      Perencanaan.
a.       Menetapkan objek yang akan diukur atau dingkapkan
b.      Menetapkan subjek yang akan menjalani pengukuran
c.       Menetapkan/menyusun instrument sesuai dengan objek yang akan diukur/diungkapkan
d.      Menetapkan prosedur pengukuran/pengungkapan
e.       Menetapkan fasilitas
f.       Menyiapkan kelengkapan administrasi
2.      Pelaksanaan.
a.       Mengkomunikasikan rencana pelaksanaan apikasi instrumental kepada pihak terkait
b.      Mengorganisasikan kegiatan instrumentasi
c.       Mengadministrasikan instrumentasi
d.      Mengolah jawaban responden
e.       Menafsirkan hasil instrument
f.       Menetapkan arah penggunaan hasil instrumentasi
3.      Evaluasi.
a.       Menetapkan materi evaluasi terhadap kegiatan instrumentasi serta penggunaan hasil-hasilnya
b.      Menetapkan prosedur dan cara-cara evaluasi
c.       Melaksanakan kegiatan evaluasi
d.      Mengolah dan menafsirkan hasil evaluasi
4.      Analisis Hasil Evaluasi.
a.       Menetapkan norma/standar analisis
b.      Melakukan analisis
c.       Menafsirkan hasil analisis
5.      Tindak Lanjut.
a.       Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut terhadap kegiatan instrumentasi serta penggunaan
hasil-hasilnya
b.      Mengkomunikasikan  rencana tindak lanjut kepada pihak terkait
c.       Melaksanakan rencana tindak lanjut
6.      Laporan.
a.       Menyusun laporan kegiatan aplikasi instrumentasi
b.      Menyampaikan laporan kepada pihak terkait
c.       Mendokumentasikan laporan kegiatan

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan.
Aplikasi instrumentasi adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan
keterangan tentang diri klient baik individu atau kelompok dengan menggunakan instrument
test ataupun non test. Data yang berhasil dikumpulkan melalui kegiatan aplikasi instrumentasi
akan membantu konselor untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi kliennya. Jika
masalah yang dihadapi oleh klien sudah dapat diidentifikasi oleh konselor, maka seorang
konselor akan lebih mudah dalam menyelenggarakan layanan konseling yang sesuai dengan
kondisi dan masalah klien serta akan mampu berjalan dengan efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Amti, Erman dan Prayitno. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:


Rineka Cipta.

Prayitno. 1997. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Lanjutan Tingkat


Pertama (SLTP). Jakarta: Bina Sumber Daya MIPA.

Prayitno. 1997. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Umum


(SMU). Jakarta: Bina Sumber Daya MIPA.

Prayitno.2006. Seri Kegiatan Pendukung Konseling: L1-L9. Padang: Fakultas


Pendidikan Universitas Negeri Padang.

Prayitno.2006. Seri Kegiatan Pendukung Konseling: P1-P6. Padang: Fakultas


Pendidikan Universitas Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai