Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

“MOTIVASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN


PENGAYAAN”

Dosen Pengampu :
Tri juli Hajani,M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 12
1. Annisa Deni Marinda (5019196)
2. Rika Rahmadayanti (5019171)

Kelas : 4 E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP-PGRI KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rakmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kita khususnya bagi penulis sehingga
dapat menyusun makalah ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan kita ke
jalan yang benar.

Di dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada


ibu Tri juli hajani,M.Pd serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini bukanlah proses akhir,
tetapi merupakan langkah awal yang masih banyak memerlukan perbaikan. Kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dan kami terima
dengan tangan terbuka. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Lubuklinggau, Februari 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3

A. Latar Belakang.............................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5

A. Pengertian Motivasi Belajar.....................................................................................5

B. Teknik Pemberian Motivasi.....................................................................................6

C. Cara Membantu Siswa dalam Mengatasi Kesulitan Belajar....................................8

D. Pengertian Remedial................................................................................................9

E. Prinsip Remedial....................................................................................................10

F. Langkah Pembelajaran Remedial..........................................................................12

G. Program Remedial dan Pengayaan........................................................................14

Bab III PENUTUP...................................................................................................................15

1. Kesimpulan...................................................................................................................15

2. Saran..............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang
diharapkan peserta didik setelah melaksanakan pengalaman belajar. Tercapai
tidaknya tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang
diraih peserta didik. Dengan prestasi yang tinggi, para peserta didik mempunyai
indikasi berpengetahuan yang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi
peserta didik adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, peserta didik akan belajar
lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam
proses belajar pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah
satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah.

Penelitian Wasty Soemanto (2003) menyebutkan, pengenalan seseorang


terhadap prestasi belajarnya adalah penting karena dengan mengetahui hasil-hasil
yang sudah dicapai maka peserta didik akan lebih berusaha meningkatkan prestasi
belajarnya. Dengan demikian peningkatan prestasi belajar dapat lebih optimal
karena peserta didik tersebut merasa termotivasi untuk meningkatkan prestasi
belajar yang telah diraih sebelumnya. Biggs dan Tefler mengungkapkan motivasi
belajar peserta didik dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya
motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu prestasi belajar akan
rendah. Oleh karena itu, mutu prestasi belajar pada peserta didik perlu diperkuat
terus-menerus. Dengan tujuan agar peserta didik memiliki motivasi belajar yang
kuat, sehingga prestasi belajar yang diraihnya dapat optimal.

Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik dalam setiap kegiatan


pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar
memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin
tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka
semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya. Oleh karena itu, dalam proses

4
pengajaran sangat diperlukan adanya motivasi. Hal inilah yang melatarbelakangi
disusunnya makalah mengenai “Motivasi Belajar” ini.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Motivasi Belajar ?
b. Bagaimana Teknik Pemberian Motivasi ?
c. Bagaimana Cara Membantu Siswa dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar?
d. Apa Pengertian Remedial ?
e. Apa Prinsip Remedial?
f. Bagaimana Langkah Pembelajaran Remedial?
g. Apa Program Remedial dan Pengayaan ?

B. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui Pengertian Motivasi Belajar
b. Mengetahui Teknik Pemberian Motivasi
c. Mengetahui Cara Membantu Siswa dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
d. Mengetahui Pengertian Remedial
e. Mengetahui Prinsip Remedial
f. Mengetahui Langkah Pembelajaran Remedial
g. Mengetahui Program Remedial dan Pengayaan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi Belajar


Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman,
1986: 75).
Kata motivasi diambil dari bahasa latin, movere yang artinya dorongan
dari diri sendiri untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki. Motivasi
belajar artinya dorongan dari diri siswa untuk mencapai tujuan belajar,
misalnya pemahaman materi atau pengembangan belajar.
Dengan adanya motivasi, siswa akan senantiasa semangat untuk terus
belajar tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Cara menumbuhkannya
tentu bukan perkara mudah karena setiap siswa memiliki karakter dan
keinginan berbeda-beda.
Hal ini tentu tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, namun
Bapak/Ibu tetap memegang peranan penting di dalamnya.Demikian dalam
belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa memiliki dorongan
motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam diri siswa itu. Sebab
ada kecenderungan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi
mungkin akan gagal berprestasi karena kurang adanya motivasi dari orang
tua.

6
B. Teknik Pemberian Motivasi
Banyak sekali teknik yang dapat digunakan dalam kegiatan motivasi.
Teknik-teknik tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Suatu teknik sangat baik diterapkan pada kondisi tertentu, tetapi kurang efektif
pada kondisi yang lain. Oleh karena itu yang terpenting adalah bagaimana
menentukan suatu teknik yang cocok pada kondisi yang ada, sehingga
motivasi dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Di bawah ini dijelaskan
teknik-teknik yang dapat diterapkan oleh motivator dalam memotivasi
kelompok sasaran agar mau menjadi warga belajar.
Teknik-teknik tersebut adalah :

a) Teknik Ajakan (Persuasi) yaitu :


Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara menjelaskan
atau mengajak kelompok sasaran agar memahami dan mau menjadi
warga belajar untuk belajar sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya.
Pada teknik ini motivator menunjukan manfaat dari suatu kegiatan
atau program belajar dan menunjukan akan bahayanya bila tidak
mengikuti kegiatan belajar tersebut.
Dengan harapan kelompok sasaran menyadari akan manfaat suatu
kegiatan belajar dan termotivasi dirinya untuk melakukan kegiatan
belajar yang dianjurkan tersebut.

b) Teknik Rangsangan (Stimulasi) yaitu :


Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara menjelaskan
atau merangsang kelompok sasaran dengan imbalan tertentu sehingga
memahami dan mau menjadi warga belajar untuk belajar sesuatu yang
bermanfaat bagi dirinya.
Pada teknik ini Motivator merangsang kelompok sasaran agar mau
menjadi warga belajar untuk mengikuti program belajar yang akan
dilaksanakan dengan cara menyediakan hadiah, memberikan berbagai
bentuk penghargaan, dengan cara perlombaan atau pemberian harapan.

7
c) Teknik sangsi atau Paksaan Sosial yaitu :
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara menjelaskan
dan menekankan akibat (sangsi) yang akan dialami oleh kelompok
sasaran, sehingga mereka mengerti dan mau menjadi warga belajar untuk
belajar sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Pada teknik ini motivator
memberikan ancaman ringan kepada kelompok sasaran yang tidak mau
menjadi warga belajar tanpa alasan tertentu.

d) Teknik Riak Air yaitu :


Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara menjelaskan
atau menyampaikan pesan dengan menggunakan sasaran antara. Pada
teknik ini motivator menyampaikan pesan yang isinya mengenai
kegiatan belajar dengan menggunakan sasaran antara, kemudian sasaran
antara tersebut tersebut akan menyebarluaskan kepada kelompok
sasaran.

e) Teknik Tempat Strategis yaitu :


Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara memilih tempat-
tempat tertentu yang dianggap strategis seperti pasar, warung, surau,
tempat-tempat hiburan dan lain-lain. Pada teknik ini motivator dalam
menyampaikan motivasi selalu melihat situasi dimana motivasi itu dapat
dilakukan.

f) Teknik Anjangsana (Kunjungan ke rumah/kunjungan keluarga) yaitu :


Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara mengunjungi
atau mendatangi rumah kelompok sasaran, Pada teknik ini motivator
mendatangi rumah kelompok sasaran dan di sana ia menjelaskan,
mendiskusikan dan melakukan tanya jawab mengenai bahan atau materi
motivasi dengan tujuan yang telah dirumuskan.

8
g) Kunjungan ketempat kerja yaitu :
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara mendatangi
tempat kerja kelompok sasaran

h) Teknik Undangan yaitu :


Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara mengundang
kelompok sasaran ke suatu tempat. Dalam memilih tempat untuk
pelaksanaan motivasi hendaknya dipilih tempat yang mudah dijangkau
oleh para kelompok sasaran seperti Balai Desa, Gedung Sekolah,
Lapangan, Mesjid dan lain-lain sebagainya.

i) Teknik penggunaan Media Tertulis dan Media Non Tertulis yaitu :


Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara menggunakan
media tertulis dan media non tertulis kepada kelompok sasaran.
Pada teknik ini motivator tidak mendatangi warga belajar secara
langsung, tetapi ia menggunakan media baik yang tertulis maupun yang
tidak tertulis kepada warga belajar. Media tertulis yang sering digunakan
dalam teknik ini adalah :
C. Cara Membantu Siswa dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Cara mengatasi mengatasi kesulitan belajar adalah sebagai berikut.


a) Tempat duduk siswa
Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan
hendaknya mengambil posisi tempat duduk bagian depan.

b) Gangguan kesehatan
Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya
diistirahatkan di rumah dengan tetap memberinya bahan pelajaran dan
dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.

c) Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan
internal, perlu ditolong dengan melaksanakan program remedial.

9
d) Bantuan media dan alat peraga
Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup
membantu siswa yang mengalami kesulitan menerima materi pelajaran.
Misalnya,  karena materi pelajaran bersifat abstrak sehingga sulit dipahami
siswa.

e) Suasana belajar menyenangkan


Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan
membantu siswa yang mengalami hambatan dalam menerima materi
pelajaran.

D. Pengertian Remedial

Remedial teaching atau pembelajaran remedial adalah suatu kegiatan


dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru atau pihak terkait dalam
upaya memberikan bantuan kepada para siswa yang mengalami kesulitan belajar
sehingga dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan taraf kemampuannya.

Remedial teaching atau pengajaran perbaikan merupakan pengajaran yang


berfungsi menolong anak untuk dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Pembelajaran remedial bersifat khusus karena disesuaikan dengan karakteristik
kesulitan belajar yang dihadapi anak didik. Layanan ini diberikan kepada peserta
didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria
ketuntasan yang ditetapkan. Kegiatan ini ditujukan untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.

Pembelajaran remedial adalah suatu sistem belajar yang bertujuan untuk


mengoptimalisasikan prestasi belajar dengan cara mengidentifikasi kesulitan-
kesulitan yang dialami oleh peserta didik, menemukan faktor-faktor penyebabnya,
dan kemudian mengupayakan alternatif-alternatif pemecahan masalah kesulitan
belajar, baik dengan cara pencegahan maupun penyembuhan berdasarkan data dan
informasi yang lengkap dan objektif.

Berikut definisi dan pengertian pembelajaran remedial dari beberapa sumber


buku:

10
 Menurut Ahmadi dan Supriyono (1990), remedial adalah suatu bentuk
pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan dengan
singkat pengajaran yang membuat menjadi baik. Program remedial ini
diharapkan dapat membantu siswa yang belum tuntas untuk mencapai
ketuntasan hasil belajarnya.
 Menurut Kunandar (2007), remedial merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang bersifat mengobati, menyembuhkan, atau membetulkan
pembelajaran dan membuatnya lebih baik dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang maksimal.
 Menurut Arikunto (2006), remedial adalah suatu kegiatan yang diberikan
kepada siswa yang belum menguasai bahan pelajaran yang telah diberikan
guru dengan maksud mempertinggi penguasaan bahan ajar sehingga siswa
diharapkan mampu mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan untuk
mencapai ketuntasan belajar yang nantinya berdampak baik bagi prestasi
belajar siswa.
 Menurut Mulyadi (2008), remedial adalah segala usaha yang dilakukan
untuk memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar. Faktor-
faktor penyebabnya serta cara menetapkan kemungkinan mengatasinya,
baik secara kuratif (penyembuhan) maupun secara preventif (pencegahan)
berdasarkan data dan informasi yang seobyektif mungkin.
 Menurut Sukardi (2011), remedial adalah upaya guru (dengan atau tanpa
bantuan/ kerjasama dengan ahli pihak lain) untuk memungkinkan individi
atau kelompok siswa dengan karakteristik tertentu lebih mampu
mengembangkan dirinya (meningkat prestasi, penyesuaian kembali)
seoptimal mungkin sehingga dapat memahami kriteria keberhasilan
minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu proses interaksi yang
berencana, terorganisasi, terarah terhadap keamanan kondisi objektif
individu dan atu kelompok siswa yang bersangkutan serta daya dukung
sarana lingkungannya.

11
E. Prinsip Remedial

Menurut Iskandar (2009), terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan


dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus,
yaitu:

a) Adaptif
Setiap individu peserta didik memiliki karakter dan keunikan sendiri-
sendiri, oleh karena itu program pembelajaran remedial hendaknya
memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan,
kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain,
pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta
didik.

b) Interaktif
Dalam proses pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta
didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar
yang tersedia. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar
peserta didik yang bersifat perbaikan perlu mendapatkan monitoring dan
pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya
peserta didik yang mengalami kesulitan segera diberikan bantuan.

c) Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian


Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang
berbeda-beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai
metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

d) Pemberian umpan balik sesegera mungkin


Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik
mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan
balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin
memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan belajar yang berlarut-
larut yang dialami peserta didik.

12
e) Kesinambungan dan keterbatasan dalam pemberian pelayanan
Program pembelajaran reguler dalam pembelajaran remedial merupakan
satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan
remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap
saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-
masing

F. Langkah Pembelajaran Remedial


Langkah-langkah pembelajaran remedial menurut permendiknas
No 22, 23, 24 Tahun 2006 dan Permendiknas No 6, 2007 adalah sebagai
berikut :
1. Diagnosis Kesulitan Belajar
a) Tujuan
Diagnosis kesulitan belajar dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
kesulitan belajar peserta didik. Kesulitan belajar dapat dibedakan
menjadi kesulitan ringan, sedang dan berat.
 Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang
kurang perhatian di saat mengikuti pembelajaran.
 Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang
mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta
didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan, dsb.
 Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didikyang mengalami
ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra, tuna
daksa, dan sebagainya.

b) Teknik
Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar
antara lain : tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat
keterampilan) , tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dan
sebagainya.

13
 Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah
prasyarat yang diperlukan untuk mencapai penguasaankompetensi
tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi prasyarat
pengetahuan dan prasyarat keterampilan.
 Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitanpeserta didik
dalam menguasai kompetensi tertentu. 6isalnya dalammempelajari
operasi bilangan, apakah peserta didik mengalami kesulitan pada
kompetensi penambahan, pengurangan, pembagian, atauperkalian.
 Wawancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan dengan
peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai kesulitan
belajar yang dijumpai peserta didik.
 Pengamatan observasi dilakukan dengan jalan melihat secara
cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut
diharapkan dapat diketahui jenis maupun penyebab kesulitan
belajar peserta didik.

2. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran remedial


Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik.
langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran
remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara
lain:
a) Pemberian pembelajaran ulang
Dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang
dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan mater, variasi cara
penyajian, penyederhanaan test atau pertanyaan. Pembelajaran ulang
dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum
mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar.
Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan
menggunakan metode dan media yang lebih tepat.

b) Pemberian bimbingan secara khusus

14
Misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal
peserta didik mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak
lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian
bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai
tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau
beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan.

c) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus


Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas
latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. peserta didik perlu diberi
latihan intensif "drill" untuk membantu menguasai kompetensi yang
ditetapkan.

d) Pemanfaatan tutor sebaya


Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan
belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan
tutorialkepada rekannya yang mengalami kelambatan belajar.
Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab. Hasil belajar yang
menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi melalui penilaian
diperoleh dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses
diperoleh melalui postes, tes kinerja,observasi dan lain-lain.

sedangkan penilaian hasil diperoleh melalui ulangan harian, ulangan


tengah semester dan ulangan akhir semester. Jika peserta didik tidak lulus
karena penilaian hasil maka sebaiknya hanya mengulang tes tersebut
dengan pembelajaran ulang jika diperlukan. Namun apabila ketidaklulusan
akibat penilaian proses yang tidak diikuti misalnya kinerja praktik, diskusi
"presentasi kelompok" maka sebaiknya peserta didik mengulang semua
proses yang harus diikuti.

15
G. Program Remedial dan Program Pengayaan
 Program remedial adalah program pembelajaran yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM KD muatan pelajaran.
Program remedial dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
mencapai hasil belajar yang optimal. Metode yang digunakan dalam
pembelajaran remedial bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar
belakang permasalahan pembelajaran yang dialami peserta didik.
Setelah peserta didik mengikuti program remedial dilakukan penilaian
kembali untuk mengetahui ketercapaian KD.

 Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada


peserta didik yang telah melampaui KKM KD muatan pelajaran.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan
melalui:
a) Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki
minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan,
membaca di perpustakaan terkait dengan tema/sub tema yang
dipelajari pada jam-jam pelajaran sekolah
b) Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.

16
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Suatu kegiatan pembelajaran dianggap sebagai kegiatan remediasi apabila
kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Guru melaksanakan
perubahan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesulitan yang dihadapi
oleh para siswa.
Kegiatan pengayaan diperuntukkan bagi siswa yang tergolong cepat dalam
menyelesaikan tugas belajarnya. Siswa yang menyelesaikan tugas belajarnya
sebelum waktu yang ditentukan memiliki kelebihan waktu yang perlu
dimanfaatkan. Kelebihan waktu tersebut dapat dimanfaatkan guru untuk
memberikan kegiatan terhadap sisa tersebut yang berhubungan dengan materi
yang dipelajari sehingga sisa tersebut memiliki pengetahuan yang lebih kaya
dan keterampilan yang baik.

2. Saran
Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dibutuhkan seorang guru
yang mengerti dan tahu kesulitan belajar siswa dapat mempersiapkan strategi
yang lebih baik lagi dalam mengajar serta partisipasi siswa demi kebaikan siswa
agar tidak ada gagal dalam pembelajaran memperoleh nilai yang maksimal.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kedepanya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah yang kami lebih baik lagi.

17
Daftar Pustaka

Tim Pengajar. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Medan: UNIMED.


http://yuriena.wordpress.com/2010/08/29/tujuan-dan-fungsi-pengajaran-remedial
http://albahrippbunm.blogspot.com/2011/06/konsep-dasar-pengajaran-
remedial.html
http://alisadikinwear.wordpress.com/2012/07/22/tujuan-fungsi-dan-prinsip-
pengajaran-remedial/

18

Anda mungkin juga menyukai