Dosen Pengampu :
Tri juli Hajani,M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 12
1. Annisa Deni Marinda (5019196)
2. Rika Rahmadayanti (5019171)
Kelas : 4 E
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rakmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kita khususnya bagi penulis sehingga
dapat menyusun makalah ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan kita ke
jalan yang benar.
Akhirnya kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini bukanlah proses akhir,
tetapi merupakan langkah awal yang masih banyak memerlukan perbaikan. Kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dan kami terima
dengan tangan terbuka. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
D. Pengertian Remedial................................................................................................9
E. Prinsip Remedial....................................................................................................10
1. Kesimpulan...................................................................................................................15
2. Saran..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang
diharapkan peserta didik setelah melaksanakan pengalaman belajar. Tercapai
tidaknya tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang
diraih peserta didik. Dengan prestasi yang tinggi, para peserta didik mempunyai
indikasi berpengetahuan yang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi
peserta didik adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, peserta didik akan belajar
lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam
proses belajar pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah
satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah.
4
pengajaran sangat diperlukan adanya motivasi. Hal inilah yang melatarbelakangi
disusunnya makalah mengenai “Motivasi Belajar” ini.
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Motivasi Belajar ?
b. Bagaimana Teknik Pemberian Motivasi ?
c. Bagaimana Cara Membantu Siswa dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar?
d. Apa Pengertian Remedial ?
e. Apa Prinsip Remedial?
f. Bagaimana Langkah Pembelajaran Remedial?
g. Apa Program Remedial dan Pengayaan ?
B. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui Pengertian Motivasi Belajar
b. Mengetahui Teknik Pemberian Motivasi
c. Mengetahui Cara Membantu Siswa dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
d. Mengetahui Pengertian Remedial
e. Mengetahui Prinsip Remedial
f. Mengetahui Langkah Pembelajaran Remedial
g. Mengetahui Program Remedial dan Pengayaan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Teknik Pemberian Motivasi
Banyak sekali teknik yang dapat digunakan dalam kegiatan motivasi.
Teknik-teknik tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Suatu teknik sangat baik diterapkan pada kondisi tertentu, tetapi kurang efektif
pada kondisi yang lain. Oleh karena itu yang terpenting adalah bagaimana
menentukan suatu teknik yang cocok pada kondisi yang ada, sehingga
motivasi dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Di bawah ini dijelaskan
teknik-teknik yang dapat diterapkan oleh motivator dalam memotivasi
kelompok sasaran agar mau menjadi warga belajar.
Teknik-teknik tersebut adalah :
7
c) Teknik sangsi atau Paksaan Sosial yaitu :
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara menjelaskan
dan menekankan akibat (sangsi) yang akan dialami oleh kelompok
sasaran, sehingga mereka mengerti dan mau menjadi warga belajar untuk
belajar sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Pada teknik ini motivator
memberikan ancaman ringan kepada kelompok sasaran yang tidak mau
menjadi warga belajar tanpa alasan tertentu.
8
g) Kunjungan ketempat kerja yaitu :
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara mendatangi
tempat kerja kelompok sasaran
b) Gangguan kesehatan
Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya
diistirahatkan di rumah dengan tetap memberinya bahan pelajaran dan
dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.
c) Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan
internal, perlu ditolong dengan melaksanakan program remedial.
9
d) Bantuan media dan alat peraga
Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup
membantu siswa yang mengalami kesulitan menerima materi pelajaran.
Misalnya, karena materi pelajaran bersifat abstrak sehingga sulit dipahami
siswa.
D. Pengertian Remedial
10
Menurut Ahmadi dan Supriyono (1990), remedial adalah suatu bentuk
pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan dengan
singkat pengajaran yang membuat menjadi baik. Program remedial ini
diharapkan dapat membantu siswa yang belum tuntas untuk mencapai
ketuntasan hasil belajarnya.
Menurut Kunandar (2007), remedial merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang bersifat mengobati, menyembuhkan, atau membetulkan
pembelajaran dan membuatnya lebih baik dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang maksimal.
Menurut Arikunto (2006), remedial adalah suatu kegiatan yang diberikan
kepada siswa yang belum menguasai bahan pelajaran yang telah diberikan
guru dengan maksud mempertinggi penguasaan bahan ajar sehingga siswa
diharapkan mampu mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan untuk
mencapai ketuntasan belajar yang nantinya berdampak baik bagi prestasi
belajar siswa.
Menurut Mulyadi (2008), remedial adalah segala usaha yang dilakukan
untuk memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar. Faktor-
faktor penyebabnya serta cara menetapkan kemungkinan mengatasinya,
baik secara kuratif (penyembuhan) maupun secara preventif (pencegahan)
berdasarkan data dan informasi yang seobyektif mungkin.
Menurut Sukardi (2011), remedial adalah upaya guru (dengan atau tanpa
bantuan/ kerjasama dengan ahli pihak lain) untuk memungkinkan individi
atau kelompok siswa dengan karakteristik tertentu lebih mampu
mengembangkan dirinya (meningkat prestasi, penyesuaian kembali)
seoptimal mungkin sehingga dapat memahami kriteria keberhasilan
minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu proses interaksi yang
berencana, terorganisasi, terarah terhadap keamanan kondisi objektif
individu dan atu kelompok siswa yang bersangkutan serta daya dukung
sarana lingkungannya.
11
E. Prinsip Remedial
a) Adaptif
Setiap individu peserta didik memiliki karakter dan keunikan sendiri-
sendiri, oleh karena itu program pembelajaran remedial hendaknya
memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan,
kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain,
pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta
didik.
b) Interaktif
Dalam proses pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta
didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar
yang tersedia. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar
peserta didik yang bersifat perbaikan perlu mendapatkan monitoring dan
pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya
peserta didik yang mengalami kesulitan segera diberikan bantuan.
12
e) Kesinambungan dan keterbatasan dalam pemberian pelayanan
Program pembelajaran reguler dalam pembelajaran remedial merupakan
satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan
remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap
saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-
masing
b) Teknik
Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar
antara lain : tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat
keterampilan) , tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dan
sebagainya.
13
Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah
prasyarat yang diperlukan untuk mencapai penguasaankompetensi
tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi prasyarat
pengetahuan dan prasyarat keterampilan.
Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitanpeserta didik
dalam menguasai kompetensi tertentu. 6isalnya dalammempelajari
operasi bilangan, apakah peserta didik mengalami kesulitan pada
kompetensi penambahan, pengurangan, pembagian, atauperkalian.
Wawancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan dengan
peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai kesulitan
belajar yang dijumpai peserta didik.
Pengamatan observasi dilakukan dengan jalan melihat secara
cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut
diharapkan dapat diketahui jenis maupun penyebab kesulitan
belajar peserta didik.
14
Misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal
peserta didik mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak
lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian
bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai
tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau
beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan.
15
G. Program Remedial dan Program Pengayaan
Program remedial adalah program pembelajaran yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM KD muatan pelajaran.
Program remedial dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
mencapai hasil belajar yang optimal. Metode yang digunakan dalam
pembelajaran remedial bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar
belakang permasalahan pembelajaran yang dialami peserta didik.
Setelah peserta didik mengikuti program remedial dilakukan penilaian
kembali untuk mengetahui ketercapaian KD.
16
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Suatu kegiatan pembelajaran dianggap sebagai kegiatan remediasi apabila
kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Guru melaksanakan
perubahan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesulitan yang dihadapi
oleh para siswa.
Kegiatan pengayaan diperuntukkan bagi siswa yang tergolong cepat dalam
menyelesaikan tugas belajarnya. Siswa yang menyelesaikan tugas belajarnya
sebelum waktu yang ditentukan memiliki kelebihan waktu yang perlu
dimanfaatkan. Kelebihan waktu tersebut dapat dimanfaatkan guru untuk
memberikan kegiatan terhadap sisa tersebut yang berhubungan dengan materi
yang dipelajari sehingga sisa tersebut memiliki pengetahuan yang lebih kaya
dan keterampilan yang baik.
2. Saran
Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dibutuhkan seorang guru
yang mengerti dan tahu kesulitan belajar siswa dapat mempersiapkan strategi
yang lebih baik lagi dalam mengajar serta partisipasi siswa demi kebaikan siswa
agar tidak ada gagal dalam pembelajaran memperoleh nilai yang maksimal.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kedepanya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah yang kami lebih baik lagi.
17
Daftar Pustaka
18