Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 3

NURUL QADRI RUSDI


SRI DEWI SUKMA
REZKI MUTMAINNAH
JASMIN KAIMUDIN

ASISTEN
KHAERANI,S.Farm.,M.Farm.,Klin.,Apt.
MORFOLOGI BATANG
ANATOMI BATANG
TRANSPIRASI DAN
EVAPORASI
1
MORFOLOGI
BATANG
• Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan,
baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya. Sedangkan Batang merupakan
bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan yang berada di
atas permukaan tanah.
• Sifat-sifat batang
* Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula
mempunyai bentuk lain.
* Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi buku-buku dan pada
buku-buku inilah terdapat daun.
* Biasanya tumbuhnya ke atas.
* Ujungnya selalu bertambah panjang.
* Mengadakan percabangan.
* Umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang umurnya pendek.
• Fungsi batang :
* Mendukung bagian-bagian tumbuhan seperti daun, bunga, dan buah.
* Dengan percabanganya memperluas bidang asimilasi.
* Sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas
dan sebagai jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
* Menjadi tempat penimbunan zat-zat asimilasi makanan cadangan.
Berdasar ada tidaknya batang, dapat dibedakan
1. Tumbuhan tak berbatang (planta acaulis)
Sebenarnya merupakan tumbuhan yang berbatang,
hanyasaja batangnya sangat pendek sehingga seolah-olah
tidak terlihat contohnya sawi hijau (Brassica juncea (L.)
Caern) .
2. Tumbuhan berbatang jelas, menurut sifatnya dibedakan
menjadi :
1. Batang Basah/herbaceus : Bayam (Amarantus
spinosus L.)
2. Batang Berkayu/lignosus :Mangga (Mangifera indica)
3. Batang Rumput/calmus :Padi (Oryza sativa L.)
4. Batang Mendong/calamus : Rumput Teki (Cyperus
rotundus L.)
Macam – macam arah tumbuh batang
1. Tegak lurus / erectus
2. Menggantung / dependens
3. Berbaring / humifusus
4. Menjalar/merayap / repens
5. Serong keatas/condong / ascendens
6. Mangangguk / nutans
7. Memanjat / scandens
8. Membelit / volubilis
Percabangan Pada Batang
1. Monopodial
2. Simpodial
3. Menggarpu/dikotom

Arah tumbuh cabang


1. Tegak/fastigiatus : < amat kecil : w. kopi
2. Condong keatas/patens : + 450 : cemara
3. Mendatar/horizontalis : + 900 : pohon randu
4. Terkulai/declinatus : Kopi robusta
5. Bergantung/pendulus
Pembahasan sampel
Nama Sampel : Bambu
Nama Latin : Bambusa sp.

Deskripsi :
Bambu termasuk dalam tumbuhan berbatang jelas dan termasuk batang rumput
(calmus) yaitu batang yang mempunyai ruas-ruas. Memiliki bentuk batang yang bulat,
bentuk batang penampang melintangnya bulat dan didalam batang bambu memiliki
rongga. Batang bambu memiliki permukaan yang licin (laevis). Arah tumbuh batangnya
tegak lurus (erectus) yaitu arah tumbuhnya lurus ke atas. Termasuk percabangan
monopodial karena batang utama selalu tampak jelas, dan lebih besar dan lebih panjang
dibandingkan dengan cabangnya. (Tjitrosoepomo.2013)
Nama Sampel : Petikan Kebo
Nama Latin : Euphorbia hista

Deskripsi :
Merupakan tanaman yang jelas berbatang, bentuk batangnya bulat (teres),
permukaan batangnya berusuk (costatus). Arah tumbuh batangnya lurus (erectus),
usia tumbuhan annoal (annuus), Jenis batang basah (Herbaceus), termasuk
percabangan monopodial. (Tjitrosoepomo.2013)
Nama Sampel : Pare
Nama Latin : Monordica charantia

Merupakan tanaman yang berbatang jelas, berbatang basah (Herbaceus). Bentuk


batangnya persegi lima, permukaan batangnya berambut halus bersisik (costatus),
termasuk tumbuhan berumur annoal (annuus), arah tumbuh melilit,
percabangannya monopodial, tempat tumbuh didaerah tropis.
(Tjitrosoepomo.2013)
2
ANATOMI
BATANG
ANATOMI BATANG
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Batang
berfungsi sebagai penunjang bagian atas tmbuhan, sert sebagai penghubung
antara akar dan daun

(a) batang dikotil (b) batang monokotil


EPIDERMIS
Epidermis merupakan lapisan sel yang terletak di bagian terluar,
sering dilindungi oleh kutikula. Sel-selnya bersifat hidup.

KORTEKS
Korteks batang di sebut juga kulit pertama, trdiri dari beberapa
lapisan sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas
jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas parenkim.

ENDODERMIS
Endodermis batang di sebut juga kulit dalam, tersusun atas
lapisan sel, merupakan lapisan pemisah antara korks dengan stele.
EMPULUR
Empulur biasanya terdiri dar parenkim yag dapat mengandung kloroplas.
Bagian tengah empulur dapat dapat rusak pada waktu pertumbuhan.
KAMBIUM
Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-
selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder
tumbuhan.

FLOEM
Floem adalah suatu jaringan yang kompleks tersusun atas sel tapis, sel
penyerta, sel serabut, kulit kayu dan selparenkim kulit kayu. Jaringan floem
berfungsi dalam peristiwa translokasi zat-zat hasil fotosintensis di daun untuk
diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan

SETLE
Stele adalah bagian batang yang ada di sebelah dalam korteks, atau disebut
silinder pusat. Terdiri atas berkas-berkas pengangkut, empulur, prokambium
dan jari-jari empulur (bila ada).
LETAK JARINGAN PEMBULUH PADA BATANG DIKOTIL
1. Xylem : Terdapat pada bagian dalam cambium
2. Floem : Terdapat pada bagian luar cambium

LETAK JARINGAN PEMBULUH PADA BATANG MONOKOTIL


Xylem dan Floem : terletak pada meristem dasar dan tersebar
tetapi berdekatan dalam suatu tempat, dengan perbandingan lebih
besar ukuran xylem dan floem

DAFTAR PUSTAKA : -(sifat-sifat-batang.html)


-(anatomi-tumbuhan-batang)
NAMA SAMPEL: Pulai sari
NAMA LATIN: Alyxa reindwardtii

GAMBAR

DESKRIPSI : Dari pengamatan mikroskop dapat dilihat adanya epidermis dan korteks.
Pada perbesaran 4 kali terlihat adanya epidermis dan korteks, dimana epidemis
berfugsi untuk melindungi organel-organel yang ada di dalamnya. Pada gambar hasil
pengamata perbesaran 10 kali terihat adanya berkas pembuluh yang terseba. Selain itu
hasil gambar pengamatan pada posisi melinan lebih jelas di bandikan gambar yang
membujur
NAMA SAMPEL: Bayam
NAMA LATIN: Amaranthus spinosus L

GAMBAR

DESKRIPSI: Bagian terluar batang bayam di susun atas sel epidermis, dalam korteks di susun
dari lapisan jaringan kolenkim yang terletak seblah dalam jaringan epidermis. Beras
pengangkut terletak di bagian dalam tepi batang tersusun dengan rapih, pembuluh anhgkut
pada pengamatan yang dilakukan, mikroskop memperlihatkan epidermis, korteks dengan
jelas, dan terlihat berkas pengangku yang tersebar secara teratur
3
TRANSPIRASI
DAN
EVAPORASI
LATAR BELAKANG
Secara alamiah tumbuhan mengalami kehilangan air melalui
penguapan, transpirasi merupakan proses penguapan
molekul air melalui stomata, kutikula dan lentisel. Sedangkan
evaporasi adalah difusi molekul cairan ke udara molekul
dibebaskan melalui evaporasi dalam bentuk gas. Daun
mempunyai peranan dalma hal hilangnya molekul air dari
tumbuhan , hal ini disebabkan karena permukaan daun lebih
mudah bersentuhan dengan udara dibandingkan bagian
organ lain dalam tanaman . Transpirasi yang terjadi di
stomata disebut transpirasi stomata, transpirasi terjadi saat
stomata membuka dan terjadi di siang hari sedangkan pada
malam hari atau saat mendung stomata akan menutup.
(Anonimous.2005)
MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
MAKSUD
.Mengetahui dan Memahami proses transpirasi dan
 evaporasi

TUJUAN
1. Menghitung luas permukaan daun
2. Menentukan kecepatan evaporasi dari lembaran
daun
3. Menentukan kecepatan transpirasi melalui metode
kertas kobalt
4. Menentukan laju transpirasi pada permukaan daun
 
METODE KERJA
Mengukur kecepatan
Menghitung Luas Daun evaporasi
Menghitung Kecepatan Menghitung Laju
Transpirasi Transpirasi
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan untuk mengetahui luas permukaan
daun, Pada daun Acacia spinosus panjang kertas 10 cm
dan lebar 3 cm sehingga diperoleh luas 30 cm2,berat kertas
awal 0,1714 gram berat kertas sesudah digunting 0,0928
gram sehingga luas daun yang diperoleh adalah 16,24 cm2 .
Pada daun Piper aduncum panjang kertas 12 cm dan lebar
4 cm sehingga diperoleh luas 48 cm2,berat kertas awal
0,2847 gram berat kertas sesudah digunting 0,1605 gram
sehingga luas daun yang diperoleh adalah 27,06 cm2 .
Dari hasil pengamatan untuk mengetahui kecepatan
evaporasi dimana daun Acacia spinosus dengan luas daun
16,24 cm2 dan berat awal 0,4507 gram mengalami
penurunan hingga menit ke 60 berat daun menjadi 0,4178
gram, sehingga kecepatan evaporasinya ialah 3,376 x 10-5
gr/cm2 /m.
daun Piper aduncum dengan luas daun 27,06 cm2 dan
berat awal 0,4412 gram mengalami penurunan hingga
menit ke 60 berat daun menjadi 0,3723 gram, sehingga
kecepatan evaporasinya ialah 4,244 x 10-5 gr/cm2 /m.
Terlihat bahwa semakin luas permukaan daun maka
semakin besar pula evaporasinya, namun masih
dipengaruhi oleh faktor lain
Dari hasil pengamatan untuk mengetahui kecepatan
transpirasi dengam metode kertas kobalt dimana
daun Acacia spinosus perubahan warna pada kertas
kobalt membutuhkan waktu 18 menit 17 detik untuk
permukaan atas dan permukaan bawah 16 menit 3
detik. Daun Piper aduncum membutuhkan waktu 17
menit 23 detik untuk permukaan atas dan permukaan
bawah 15 menit.
Hal ini membuktikan bahwa kecepatan transpirasi di
bawah daun lebih besar di bandingkan permukaan
atas daun.
Dari hasil pengamatan untuk mengetahui laju transpirasi
dimana daun Caladium spinosus yang dolesi vaselin
terlihat penguapan di bawah daun lebih cepat
dibandingkan bagian permukaan atas daun, hal ini juga
membuktikan bahwa transpirasi stomata lebih cepat di
banding transpirasi kutikula.
KESIMPULAN

Berdasarkan pengamtan yang telah dilakukan dapat


diambil kesimpulan bahwa transpirasi dan evaporasi
berlangsung lebih cepat di bagian permukaan
bawah daun dibandingkan bagian atas daun dan
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam
dan faktor dari luar.
1. Faktor dalam : jumlah daun, luas daun, dan
jumlah stomata
2. Faktor luar : suhu, cahaya, kelembaban, dan
angin

Anda mungkin juga menyukai