MMM Etiologi, manifestasi klinis, dan prognosis DM dan coma diabetes (Hipoglikemia)
Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit dengan keadaan abnormal yang
ditunjukkan dengan tingginya kadar glukosa dalam darah. Klasifikasi diabetes mellitus
dibagi menjadi beberapa berdasarkan sebab yang mendasari kemunculannya, DM dibagi
menjadi beberapa golongan, yaitu:
Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah Diabetes yang terjadi pertama kali saat hamil atau
diabetes yang hanya muncul pada saat kehamilan.Biasanya diabetes ini muncul pada
minggu ke-24 (bulan keenam).Diabetes ini biasanya menghilang sesudah melahirkan.
(Rumiris, 2017)
Manifestasi klinis atau gejala dari diabetes melitus bervariasi, bergantung pada
tingkatan kadar gula darah di dalam tubuh. Beberapa orang, Namun, gejala diabetes
melitus yang umum terjadi sebagai berikut:
1. Sering buang air kecil dengan volume yang banyak, yaitu lebih sering dari pada
biasanya, apalagi pada malam hari (poliuri), hal ini terjadi karena kadar gula darah
melebihi nilai ambang ginjal (>180mg/dl), sehingga gula akan keluar bersama urine.
Untuk menjaga agar urine yang keluar tidak terlalu pekat, tubuh akan menarik air
sebanyak mungkin kedalam urine sehingga urine keluar dalam volume yang banyak
dan buang air kecil pun menjadi sering. dalam keadaan normal, urine akan keluar
sekitar 1,5 liter perhari, tetapi pada penderita DM yang tidak terkontrol dapat
memproduksi lima kali dari jumlah itu. (Rumiris, 2017)
3. Nafsu makan meningkat (polifagi) dan merasa kurang tenaga. Insulin menjadi
bermasalah pada penderita DM sehingga pemasukan gula ke dalam sel-sel tubuh
kurang dan energi yang dibentuk pun menjadi kurang. Ini adalah penyebab mengapa
penderita merasa kurang tenaga. Selain itu, sel juga menjadi miskin gula sehingga
otak juga berfikir bahwa kurang energi itu karena kurang makan, maka tubuh
kemudian berusaha meningkatkan asupan makanan dengan menimbulkan alarm rasa
lapar. (Rumiris, 2017)
4. Berat badan turun dan menjadi kurus. ketika tubuh tidak bisa mendapatkan energi
yang cukup dari gula karena kekurangan insulin, tubuh akan bergegas mengolah
lemak dan protein yang ada didalam tubuh untuk diubah menjadi energi. Dalam
sistem pembuangan urine, penderita DM yang tidak terkendali bisa kehilangan
sebanyak 500 gram glukosa dalam urine per 24 jam (setara dengan 2000 kalori
perhari hilang dari tubuh). (Rumiris, 2017)
5. Gejala lain. gejala lain yang dapat timbul yang umumnya ditunjukkan karena
komplikasi adalah kaki kesemutan, gatal-gatal, atau luka yang tidak kunjung sembuh,
pada wanita kadang disertai gatal di daerah selangkangan (pruritus vulva) dan pada
pria ujung penis terasa sakit. (Rumiris, 2017)
Gejala dan tanda hipoglikemia tidaklah spesifik antar individu. Hipoglikemia dapat
ditegakkan dengan adanya Whipple’s Triad. Gejala hipoglikemia dikategorikan menjadi
neuroglikopenia, yaitu gejala yang berhubungan langsung terhadap otak apabila terjadi
kekurangan glukosa darah. Otak sangat bergantung terhadap suplai yang berkelanjutan
dari glukosa darah sebagai bahan bakar metabolisme dan support kognitif. Jika level
glukosa darah menurun maka disfungsi kognitif tidak bisa terelakkan. Gejala
hipoglikemia kedua, adalah autonom, yaitu gejala yang terjadi sebagai akibat dari
aktivasi sistem simpato-adrenal sehingga terjadi perubahan persepsi fisiologi. Gejala dan
tanda hipoglikemia adalah sebagai berikut:
(Rusdi, 2020)
DAFTAR PUSTAKA
Diani, N. (2020). Peningkatan Pengetahuan dan kemampuan deteksi Hipoglikemi pada pasien Diabetes
Mellitus Di RSUD Ulin Banjarmasin.
Rusdi, M. S. (2020). Hipoglikemia Pada Pasien Diabetes Melitus. Journal Syifa Sciences and
Clinical Research, 2(2), 83–90.
Simatupang, Rumiris. 2017. PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA
LEAFLET TENTANG DIET DM TERHADAP PENGETAHUAN PASIEN DM DI
RSUD PANDAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2017. Vol. 1 No. 2.
Jurnal ilmiah kohesi.