Anda di halaman 1dari 13

Konsep

Taksonomi Penelitian
1. Penelitian menurut Tujuan

• Penelitian dasar (murni) adalah penelitian yang bertujuan


menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum
pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah
bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan
praktis.
2. Penelitian menurut Metode
a. Penelitian Survey
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubangan antar variabel sosiologis atau
psikologis. Penelitian survey dilakukan untuk mengambil
generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Contoh
misalnya penelitian untuk mengungkap kecenderungan
masyarakat dalam mengkonsumsi jenis minuman. Berikan
contoh lainnya
b. Penelitian Eksperimen

• Penelitian dengan pendekatan Eksperimen adalah penelitian


yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap
variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
Terdapat empat (4) bentuk metode eksperimen yaitu :
• (1) pre-experimental,(2) true experimental, (3) faktorial, dan
(4) quasi experimen. Penelitian experimen ini pada umumnya
dilakukan di Laboratorium. Contoh misalnya: Pengaruh unsur
kimia tertentu terhadap kelezatan makanan. Pengaruh jenis
bahan tertentu terhadap keawetan warna kain, Pengaruh
Gaya Kepemimpinan terhadap produktivitas kerja pegawai di
PT. Angin Ribut, Pengaruh Harga produk terhadap nilai
penjualan mesin diesel di PT. Gunung Meleduk. Pengaruh
Discount harga kemeja Pria Dewasa terhadap volume
penjualan.
C. Penelitian Naturalistic

• Metode penelitian ini sering disebut dengan metode


kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen),
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara induktif.
Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan “makna”
dari pada “generalisasi”. Contoh : Penelitian untuk
mengungkap makna upacara ritual atau adanya sesaji
terhadap keberhasilan bisnis. Hubungan antara
pelaku bisnis yang punya “pesugihan” dengan jumlah
penjualan dll.
d. Policy Research
• Penelitian kebijakan dimulai karena adanya masalah, dan
masalah ini pada umumnya dimiliki oleh para administrator /
manager atau para pengambil keputusan pada organisasi.
Majchizak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu
proses penelitian yang dilakukan pada, analisis terhadap
masalah-masalah social yang mendasar sehingga temuannya
dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk
bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Policy
research ini sangat relevan bagi perencana dan perencanaan.
Contoh: penelitian untuk mendapatkan informasi guna
menentukan system penggajian karyawan. Informasi untuk
menentukan jenis barang apa yang perlu diproduksi secara
massal, dan sebagainya.
e. Action Research (penelitian tindakan)
• Penelitian tindakan adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau
kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk
menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan
tersebut dan kemudian setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat
dipertanggung jawabkan, melaksanakan prosedur ini. Tujuan utama
penelitian ini adalah mengubah (1) situasi, (2) perilaku, (3) organisasi
termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan pranata.

f. Penelitian Evaluasi
Evaluasi berarti bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk
membandingkan kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan
program yang telah ditetapkan. Evaluasi berfungsi untuk menjelaskan
fenomena. Ada dua jenis penelitian evaluasi yaitu penelitian evaluasi
formatif yang lebih menekankan pada proses dan penelitian evaluasi
sumatif yang lebih menekankan pada produk (Kidder, 1981: p.84)
g. Penelitian Sejarah (Historis)
• Penelitian Sejarah  Analisis logis terhadap kejadian-kejadian
yang berlangsung dimasa lalu. Sumber datanya bisa primer,
yaitu orang terlibat langsung dalam kejadian / peristiwa, atau
sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan
kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah untuk merekonstruksi
kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan
obyektif, lewat pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa
data yang diperoleh, sehingga dapat ditetapkan fakta-fakta
untuk membuat kesimpulan, tetapi masih bersifat hipotesis.
Penelitian sejarah terutama dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan tentang : kapan kejadian itu berlangsung, siapa
pelakunya, dan bagaimana prosesnya. Contoh : penelitian
untuk mengetahui perkembangan bisnis di Indonesia antara
tahun 1600 sampai dengan tahun 1945
3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan
dengan variabel yang lain. Suatu penelitian yang
berusaha menjawab pertanyaan seperti,
bagaimanakah profil pelaku bisnis di
Indonesia,Seberapa besar produktivitas kerja
karyawan di PT.X?, Seberapa besar keuntungan PT.
Y tahun ini ?, Bagaimanakah etos kerja,dan prestasi
kerja para karyawan di Departemen “X”? adalah
penelitian deskriptif.
b. Penelitian Komparatif

• Penelitian Komparatif, adalah penelitian yang


bersifat membandingkan. Disini variabelnya
masih sama dengan penelitian variabel
mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari
satu, atau dalam waktu yang berbeda. Contoh:
adakah perbedaan keuntungan antara BUMN
dengan perusahaan Swasta ? Adakah
perbedaan nilai penjualan antara tahun 2007
dengan tahun 2009 ?
c. Penelitian Asosiatif (hubungan)

• Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk


mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila
dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif.
Dari penelitian ini akan dapat dibangun teori yang dapat
berfungsi menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu
gejala.
• Pada penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang
dihubungkan. Bentuk hubungan antara variabel ada tiga yaitu:
simetris, kausal, dan interaktif / reciprocal. Hal ini dapat
disimak pada sistem hubungan ini.
• X ----- Y = Hubungan simetris X tidak mempengaruhi Y
• X ----> Y = Hubugan kausal X mempengaruhi Y
• X <---> Y = Hubungan reciprocal / hubungan timbal
balik X dan Y saling mempengaruhi
Penelitian Asosiatif - 2

• Hubungan simetris adalah bentuk hubungan karena


munculnya bersama-sama, misalnya ada hubungan antara
datangnya kupu-kupu dengan tamu. Kalau ada kupu-kupu
masuk rumah diramalkan akan ada tamu. Yang menyebabkan
datangnya tamu bukan kupu-kupu.
• Hubungan Kausal adalah hubungan sebab akibat, bila X maka
Y, contoh bila gaji pegawai negeri maupun swasta naik, maka
daya beli masyarakat akan naik. Jadi yang menyebabkan daya
beli naik adalah adanya kenaikan gaji.
• Hubungan interaktif atau reciprocal atau timbal balik adalah
hubungan yang saling mempengaruhi. Bila biaya iklan naik
maka nilai penjualan naik juga akan naik dan bila nilai
penjualan naik maka biaya iklan juga akan naik.
# Contoh Judul Penelitian

1. Judul Penelitian Deskriptif :


a. Kinerja Badan Usaha milik Negara tahun 2010
b. Kerugian pedagang di Papua akibat kerusuhan.
2. Judul Penelitian Komparatif :
c. Perbandingan Kinerja BUMN dengan Swasta
d. Perbandingan biaya angkutan darat dan laut dari Jakarta ke
Medan
3. Judul Penelitian Asosiatif :
e. Pengaruh Iklan terhadap nilai penjualan
f. Hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat dengan
daya beli
g. Pengaruh interior toko dan warna pakaian pelayan terhadap
pengunjung toko atau nilai penjualan
4. Penelitian menurut Jenis Data & Analisis

• Jenis data dan analisis dalam penelitian ini dibedakan atas


data kuantitatif dan data kualitatif. Data yang baik dalam
penelitian harus obyektif, valid, dan reliabel tentang suatu
hal (variabel tertentu). Jenis data dan analisis meliputi :
1. Data Kuantitatif  data yang berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan
2. Data Kualitatif  data yang berbentuk kata, kalimat, skema
dan gambar. Data kualitatif yang diangkakan (scoring)
misalnya terdapat dalam scala pengukuran. Suatu
pernyataan / pertanyaan yang menentukan alternatif
jawaban, sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju
dimana masing-masing: sangat setuju diberi 4, setuju diberi
angka 4, setuju 3, kurang setuju 2, dan tidak setuju 1.

Anda mungkin juga menyukai