Anda di halaman 1dari 31

DESAIN PENELITIAN

BIDANG KESEHATAN

Supriyadi, S.Kep., Ns
DESKRIPTI
F
OBSERVASIONA COHORT
L

ANALITIK CASE-CONTROL
KUANTITATI
F
CROSS-
SECTIONAL
EKSPERIMEN

TRUE-
EKSPERIMEN

QUASI
EKSPERIMEN
OBSERVASIONAL
Deskriptif
Hanya ada satu kelompok studi
Mengukur insiden atau prevalensi
Menggambarkan distribusi
penyakit berdasarkan variabel
tempat, orang dan waktu
Tidak ada kesimpulan tentang
hubungan exposur dan outcome
Tidak ada hipotesis
Lanjut..
Bisa ada kerangka teori, tidak
perlu kerangka konsep
Penyajian dalam bentuk grafik,
tabel, spot-map, dll.
Manfaat Penelitian Deskriptif
Digunakan untuk menyusun
perencanaan pelayanan kesehatan pada
masyarakat.
Diperlukan untuk mengadakan evaluasi
program pelayanan kesehatan yang
telah dilakukan.
Usulan untuk penelitian lanjutan.
Diperlukan untuk membandingkan
prevalensi masalah penyakit tertentu
antar daerah atau satu daerah dalam
waktu yang berbeda.
Contoh Penelitian
Deskriptif
Kasus diare di kabupaten..
Prevalensi BBLR di ..
Distribusi kematian yang
disebabkan . Di.
Insiden DBD di
Distribusi kasus . Di ..
Analitik
Penelitian yang mencoba
menggali bagaimana dan
mengapa fenomena kesehatan
itu terjadi. Kemudian melakukan
analisis dinamika kolerasi antara
fenomena, baik antara faktor
risiko dengan faktor efek, antar
faktor risiko, maupun antar faktor
efek.
Lanjut..
Yang dimaksud faktor efek adalah
suatu akibat dari adanya faktor risiko,
sedangkan faktor risiko adalah suatu
fenomena yang mengakibatkan
terjadinya efek (pengaruh). Secara
garis besar survey analitik ini
dibedakan dalam 3 pendekatan (jenis),
yakni Survey Analitic Cross Sectional,
Survey Analitic Case Control
(Retrospective), dan Survey Analitic
Cohort (Prospective).
Cross Sectional
Cross sectional ialah suatu
penelitian untuk mempelajari
dinamika kolerasi antara faktor-
faktor resiko dengan efek,
dengan cara pendekatan,
observasi atau pengumpulan
data sekaligus pada suatu saat
(point time approach).
Case Control
Penelitian case control adalah
suatu penelitian (survey) analitik
yang menyangkut bagaimana
faktor risiko dipelajari dengan
menggunakan pendekatan
retrospective. Dengan kata lain
efek (penyakit atau status
kesehatan) diidentifikasi pada
saat ini, kemudian faktor risiko
diidentifikasi adanya atau
terjadinya pada waktu yang lalu.
Cohort
Penelitian cohort sering disebut
penelitian prospektif adalah suatu
penelitian survei (non eksperimen)
yang paling baik dalam mengkaji
hubungan antara faktor risiko dengan
efek (penyakit). Artinya, faktor risiko
yang akan dipelajari diidentifikasi
dahulu, kemudian diikuti ke depan
secara prospektif timbulnya efek, yaitu
penyakit atau salah satu indikator
status kesehatan.
EKSPERIMEN
Suatu penelitian dimana
peneliti memiliki otoritas untuk :
Memanipulasi berbagai tingkatan
variabel independen tertentu
Mengalokasikan subyek kedalam
kelompok-kelompok secara acak
Lanjut
Penelitian Eksperimen
1. Tidak etis bila dilakukan untuk
mengkaji penyebab penyakit
pada manusia
2. Pada subyek manusia bertujuan
untuk :
Preventif
Promotif
Terapiutik
Lanjut .
1. Kel. Perlakuan
Dikenai intervensi yang
diselidiki pengaruhnya
Intervensi bisa tunggal atau
kombinasi
2. Kel. Pembanding
Tidak Dikenai intervensi yang
diselidiki pengaruhnya
Bukan berarti tanpa perlakuan
Lanjut
BLINDING
1. Single Blinding
2. Double Blinding
3. Triple Blinding
TRUE EKSPERIMEN
Dikatakan true experimental
(eksperimen yang
sebenarnya/betul-betul) karena
dalam desain ini peneliti dapat
mengontrol semua variabel luar
yang mempengaruhi jalannya
eksperimen.
Lanjut
Ciri utama dari true
experimental adalah bahwa,
sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai
kelompok kontrol diambil secara
random (acak) dari populasi
tertentu.
RANCANGAN TRUE EKSPERIMEN
Rancangan yang sering
digunakan :
1. Completely Randomized
Design / CRD (Rancangan Acak
Lengkap / RAL)
2. Within Subject Design
3. Factorial Design
4. Cross Over Design
5. Balanced Incomplete Block
Design
Completely Randomized
Design
Rancangan random yang
lengkap atau sempurna.

50
10
0
50
Within Subject Design

Desain eksperimen yang


mempunyai ciri seorang
partisipan dilakuikan lebih dari
satu treatment B
50 50 50 50
A

Washed out
periode
Factorial Design

Merupakan modifikasi dari design true


experimental, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya
variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan terhadap
hasil. Semua grup dipilih secara
random kemudian diberi pretest. Grup
yang akan digunakan untuk penelitian
dinyatakan baik jika setiap kelompok
memperoleh nilai pretest yang sama.
ILUSTRASI

R O1 X Y1 O2

R O3 Y1 O4

R O5 X Y2 O6

R O7 Y2 O8
Cross Over Design

Responden dengan kondisi


homogen dibagi jadi dua
kelompok dipilih secara acak.
Satu dikasih A, dan kelompok
kedua dikasih B, kemudian
dicatat responnya. Tapi tidak
berhenti disini. Berikutnya
dibalik, satu dikasih B dan yang
kedua dikasih A, responnya
dicatat. Baru deh dilakukan
analisis data.
Balanced Incomplete Block Design

Merupakan desain dimana


setiap treatment tidak harus ada
pada setiap blok. Istilah balanced
(seimbang) pada desain ini
berarti setiap pasangan
treatment tertentu akan muncul
dengan frekuensi yang sama
dengan pasangan treatment lain
pada semua percobaan.
Misal
BLOK
TREATMEN
1 2 3
A A - A

B B B
C - C C
QUASI EKSPERIMEN
Bentuk desain eksperimen ini
merupakan pengembangan dari
true experimental design, yang
sulit dilaksanakan. Desain ini
mempunyai kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
RANCANGAN QUASI EKSPERIMEN

Rancangan yang sering


digunakan :
1. One Shot Case Study
2. One Group Pre-postes Design
3. Pre-postes Control Group Design
4. Solomon Four Group Design
One Shot Case Study

Dimana dalam desain


penelitian ini terdapat suatu
kelompok diberi treatment
(perlakuan) dan selanjutnya
diobservasi hasilnya (treatment
adalah sebagai variabel
independen dan hasil adalah
sebagai variabel dependen).
One Group Pre-postes Design

Suatu rancangan penelitian


yang menggunakan satu
kelompok subjek.
Pre-postes Control Group Design

Dalam desain ini terdapat dua


kelompok, kemudian diberi
pretest untuk mengetahui
keadaan awal adakah perbedaan
antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Solomon Four Group Design

Dua kelompok diberi pratest


dan dua kelompok tidak.
Kemudian satu dari kelompok
pratest dan satu dari kelompok
nonpratest diberi perlakuan
eksperimen, setelah itu keempat
kelompok ini diberi posttest

Anda mungkin juga menyukai