Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PALIATIF PPOK

NAMA : NI KADEK EKA JULIANTARI


NIM : 2018.01.022
PRODI :S1 TK 3
PENGERTIAN

• PPOK adalah penyakit paru kronik ditandai oleh


hambatan aliran udara di saluran nafas(Black,2014)

• PPOK adalah gangguan dua penyakit dalam waktu


bersamaan (efisema atau bronkitis)(Hurst, 2016)

• PPOK adalah keterbatasan aliran udara yang tidak dapat


pulih sepenuhnya. Diakitkan dengan respon inflamasi
paru yang abrnormal(Suddarth, 2015) .
DERAJAT PPOK
Menurut Gold(2017)
1. Derajat 0(berisiko) : satu atau lebih gejala batuk
kronis, dispnea, produksi sputum
2. Derajat 1(Ringan): dengan/tanpa batuk, sputum,
sesak nafas derjat 0-1, spirometri:FEVI/FVC<70%.
3. Derajat 2(Sedang): sesak nafas 2 (timbul saat
aktivitas), spirometri:FEVI<70%;50%
4. Derajat 3(Berat): sesak nafas 3 dan 4,
spirometri:FEVI<70%;30%
5. Derajat 4(Sangat berat): gagal napas kronik,
komplikasi kor pulmonale/gagal jantung
ETIOLGI
Menurut Oemiati(2013)
1. Merokok: penyebab (95%) kasus di negara
berkembang, yang menyebabkan obstruksi jalan
nafas kronik, inflamasi, kerusakan bronkiolus dan
dinding alveolus
2. Polusi indoor: terpapar asap bahan bakar kayu dan
asap bahan minyak . Polutan SO2, NO2, dan CO
yang dihasilakn dari memasak.
3. Polusi outdoor: polusi udara, bahan asap
pembakaran pabrik/tambang/pembakaran. Inhalan
paling kuat menyebabkan PPOK adalah Cadmium,
Zinc dan debu.
4. Genetik
5. Riwayat infeksi saluran napas bawah
6. Konsumsi alkohol
PATOFISIOLOGI
PPOK di tandai dengan obstruksi progresif
lambat pada jalan nafas infeksi pernapasan
meningkatnya dyspnea dan produksi sputum
penyempitan brokiola kecil jalan nafas
sempit resistensi aliran udara meningkat
ekpirasi menjadi lambat dan sulit(LeMone et
al.,2016).
MANIFESTASI KLINIS
Menurut (Suddarth,2015)
1. Batuk kronis
2. Produksi sputum
3. Dyspnea
4. Penurunan BB
5. Emfisema
6. Asma
7. Bronkitis
PENATALAKSANAAN

NONFARMAKOLOGIS
Lanjutan….

Antibiotik
Mukolitik

Obat-obatan seperti
Bronkodilator 1. Kortikosteroid
FARMAKOLOGIS 2. Antikolinergik
vasodilator
3. Kortikosteroid
4. Methylxanthine
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
 Indentitas
 Keluhan utama : sesak napas disertai mengi, batuk
kering, rasa berat di dada(PDIP,2011).
 Riwayat penyakit sekarang: obstruksi jalan
nafas,produksi mukus berlebihan, batuk ± 2
bulan(Somantri, 2012).
 Riwayat penyakit masa lalu : seperti bronchial, alergi
sinusitis, polip nasal, infeksi saluran
nafas(Soeroto&Suryadi,2014)
 Riwayat keluarga: efisema atau penyakit respirasi
lainnya(PDIP, 2011).
Lanjutan…..
 Pola aktivitas (Mutaqqin,2008)
 Pola nutrisi : mual-muntah, nafsu makan buruk,
turgor kulit buruk
 Aktivitas: kelelahan, keletihan, gelisah , insomnia
 Sirkulasi:pembengkakan ektremitas bawah,
peningktan TD, takikardi berat, pucat
 Integritas ego: ansietas, ketakutan
 Hygiene : kebersihan buruk
 Pemeriksaan fisik
 B1 breath( Peningkatan RR, adanya otot bantu
nafas, bunti nafas ronchi)
Lanjutanya…
 B2 Kardiovaskuler (takikardia, vena jugularis
mengalami distensi)
 B3 Brain (composmentis)
 B4 Perkemihan (produksi urin batas normal)
 B5 Pencernaan ( mual, tidak nafsu makan,
penurunan BB)
 B6 Bone ( keletihan, intoleransi aktivitas, dan
gangguan pemenuhan AD
Lanjutanya…
 Psikososial
 Cemas
 Klien tidak siap menerima keadaannya
 Menunjukan rekasi penyangkalan
 Mengungkapkan kemarahan secara verbal
 Putus asa
Lanjutanya…
2.Diagnosa yang muncul (SDKI,2016)
 Ansietas b.d jalannya penyakit
 Ketidakberdayaan b.d jalannya penyakit
 Harga diri rendah b.d kurang pehaman terhadap
situasi
 Koping tidak efektf b.d krisis situsional
Lanjutannya..
3. Intervensi
 Membina hubungan saling percaya
 Mengkaji koping pasien terhadap penyaktnya
 Memberikan dukungan kepada pasien
 Persiapan keluarga
Hasil penelitian dari fakultas kedoteran
muhammadiyah,2019 menyebutkan bahwa tingkat
kesiapan kelurga mempengaruhi kualitas hidup
keluarga.
 Memberikan KIE kepada keluarga kemungkinan
yang akan terjadi
 Menjelaskan komplikasi yang akan terjadi
 Koping keluarga
(Hasil yang diperoleh bahwa keluarga yang
merawat pasien paliatif lebih sering menggunakan
koping reframing, mencari dukungan spiritual, dan
penerimaan pasif. Pembentukan self help group
keluarga diharapkan mampu menguatkan koping
yang telah digunakan dan meningkatkan koping lain
yang masih jarang digunakan)

Anda mungkin juga menyukai